CBR Kepemimpinan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REVIEW MK.KEPEMIMPINAN PRODI S1 PM-FMIPA



Skor Nilai :



KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI (Syamsu Q. Badu & Novianty Djafri, 2017)



NAMA MAHASISWA



: SARAH MAULIDA SIAHAAN



NIM



: 4193311067



DOSEN PENGAMPU



: Dr.ASRIN LUBIS, M.Pd



MATA KULIAH



: KEPEMIMPINAN



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN OKTOBER 2019



EXCECUTIVE SUMMARY



Didalam buku yang saya analisis berjudul Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi karya Syamsu Q. Badu & Novianty Djafri kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik. Topik ini memberikan daya tarik yang kuat pada setiap orang, literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan dan sayarat-syarat menjadi pemimpin yang baik. Buku ini juga bertujuan untuk memberikan uraian mengenai hal-hal yang baik tentang kepemimpinan.



Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh seorang pemimpinnya. Ada yang mengungkapkan bahwa pemimpin lah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan ungkapan uang mendudukkan posisi pemimpin dalam terpenting.



ii



suatu organisasi pada posisi yang



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report (CBR) untuk memenuhi tugas dari mata Kuliah Kepemimpinan ini dengan baik. Critical Book Report (CBR) ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan buku yang telah ada sehingga dapat memperlancar pembuatan Critical Book Report (CBR) ini. Dan harapan saya semoga Critical Book Report (CBR) ini dapat menambah pengetahuan dan pengelaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi Critical Book Report (CBR) ini agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik yang membangun agar saya dapat memperbaiki Critical Book Report (CBR) ini. Akhir kata saya berharap Critical Book Report (CBR) ini dapat memberikan manfaat bagi saya dan pembaca.



Medan, 02 Oktober 2019



SARAH MAULIDA SIAHAAN



iii



DAFTAR ISI EXCECUTIVE SUMMARY..................................................................................................ii KATA PENGANTAR....................................................... iiError! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ivv BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1 A.



RASIONALISASI PENTINGNYA CBR ............. Error! Bookmark not defined.



B.



TUJUAN PENULISAN ........................................ Error! Bookmark not defined.



C.



MANFAAT ........................................................... Error! Bookmark not defined.



D.



IDENTITAS BUKU ............................................ Error! Bookmark not defined.



BAB II RINGKASAN ISI BUKU ....................................... Error! Bookmark not defined. BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................22 A.



PEMBAHASAN ISI BUKU...............................................................................22



B.



KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU...................................................24



BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 25 4.1 KESIMPULAN ......................................................................................................... 25 4.2 REKOMENDASI ...................................................................................................... 25 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 26



iv



BAB I PENDAHULUAN



A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR Dalam mencari materi atau bahan bacaan sering sekali kita kesulitan dalam memilih buku yang akan di gunakan, terkadang kita hanya melihat covernya saja tanpa mengetahui isinya karena keterbatasan informasi yang kita dapatkan. Melalui CBR kita dapat memilih mana buku yang sesuai dengan kita agar informasi yang kita terima sesuai dengan yang kita inginkan. Karena telah di tampilkan ringkasan isi buku dan kelebihan serta kelemahan buku. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang kepemimpinan. Selain itu bagi penulis pentingnya penulisan CBR adalah untuk meningkatkan kemampuan menganalisis isi sebuah buku. Juga menambah pengetahuan tentang pengambilan dan penyajian data dari hasil analisis tersebut. Sehingga, menjadi sebuah tulisan yang dapat di pergunakan oleh para pembaca sebagai bahan referensi. Kemudian menjadi dasar dari penulis dalam meningkatkan kemampuan mengkritisi suatu hal. B. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan dari penulisan critical book review ini dalah sebagai bahan penyelesaian tugas matakuliah kepemimpinan dengan tema Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Selain daripada itu diharapkan CBR ini dapat menjadi referensi dari para pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan setelah membaca tulisan ini. Demikian pula untuk meningkatkan cara berfikir yang krisis terhadap penulis dalam menyelesaikan suatu masalah. Meningkatkan kepekaan terhadap terhadap aspek kepemimpinan dalam operasional. Serta menguatkan jiwa dan rasa kepemimpinan di dalam diri.



C. MANFAAT



1. Menambah wawasan pengetahuan tentang kepemimpinan operasional 2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi dengan ringkasan buku , pembahasan kelebihan buku tersebut.



1



isi buku, serta kekurangan dan



3. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas bukubuku yang dianalisis tersebut 4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berfikir kritis dan menganalisis buku serta mengambil data dari buku yang di analisa.



A. IDENTITAS BUKU a.



Buku Utama



1.



Judul



: Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi



2.



Edisi



: II



3.



Pengarang / Editor



: Syamsu Q. Badu & Novianty Djafri



4.



Penerbit



: Ideas Publishing



5.



Kota terbit



: Gorontalo



6.



Tahun Terbit



: 2017



7.



ISBN



: 978-602-6635-43-3



b. Buku pembanding 1. Judul



: Teori dan Praktek Kepemimpinan



2. Edisi



:6



3. Pengarang/ Editor



: Prof.Dr.Sondang P Siagian, M.P.A.



4. Penerbit



: Rineka Cipta



5. Kota Terbit



: Jakarta



6. Tahun Terbit



: 2010



7. ISBN



: 978-979-518-169-9



2



c. Buku pembanding 1. Judul



: Kepemimpinan pendidikan kontemporer



2. Edisi



:5



3. Pengarang/ Editor



: Prof.Dr.Syafaruddin, M.Pd.



4. Penerbit



: Cita Pustaka Media



5. Kota Terbit



: Bandung



6. Tahun Terbit



: 2018



7. ISBN



: 979-3216-92-1



BAB II RINGKASAN ISI BUKU



BAB I KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN & ORGANISASI Dalam



konsep



dasar



kepemimpinan



dan



organisasi



gaya



kempemimpinan demokratis ditandai dengan adanya kriteria sebagai berikut: Wewenang pemimpin tidak mutlak 1. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan. 2. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan. 3



3. Interaksi aktif antara pimpinan dan pegawai serta antar pegawai itu sendiri. 4. Supervisi sikap dan aktivitas para pegawai dilaksanakan sesuai dengan aturan. 5. Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan. 6. Saling percaya, menghargai dan menghormati setiap tindakan yang dilakukan oleh pimpinan maupun pegawai. 7. Selalu menerima saran dan tanggapan dari bawahan saat rapat dan formum lainnya.



BAB II AZAS STRUKTUR, DAN DESAIN ORGANISASI



Aktivitas kehidupan sehari-hari manusia selalu diperhadapkan dengan istilah organisasi dari bentuk, dan model yang berbeda-beda. Organisasi itu antara lain organisasi politik, organisasi olahraga, organisasi sekolah, organisasi pemerintahan, organisasi kepemudaaan, dan organisasi keagamaan. Setiap organisasi dibentuk karena adanya sebuah tujuan. Suatu organisasi atau perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda dengan organisasi atau perusahaan lainnya. Struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat bergantung pada strategi- strategi yang dipilih oleh pemimpin atau dari pemimpin dan anggotanya. A. Struktur Organisasi Herbert A. Simon, Donald W. Smithburg, dan Victor A. Thompson mendeinisikan organisasi sebagai sebuah sistem yang terstruktur terkait usaha kerjasama dimana setiap anggota memiliki kontribusi dan kewajiban yang diakui untuk dilaksanakan. Berikut ini ialah bagian-bagian organisasi: 1. The Operating Core. Karyawan melaksanakan tugas dasar tentang produksi barang dan jasa. 2. The Strategic Apex. Manajer tingkat atas (top management). 3. The Middle Line. Para manajer yang menghubungkan manajer tingkat atas dengan bagian operasional. 4. The Technostructure. Orang-orang yang dibebankan pekerjaan untuk menganalisis dan memgang tanggung jawab pada bentuk standarisasi organisasi. 5. The Support Staff. Pegawai unit staff yang menyediakan 4



jasa pendukung secara tidak langsung untuk organisasi. Struktur organisasi yang bermutu harus memenuhi syarat dan berdaya guna. Struktur yang memenuhi syarat merujuk pada satuan organisasi yang melaksanakan peranannya secara disiplin. Disisi lain, struktur yang berdaya guna merupakan organisasi yang mampu mencapai analogi terunggul antara usaha dan hasil dalam melakukan peranannya. Adapun fungsi atau kegunaan struktur dalam organisasi: 1. Kejelasan Tanggung Jawab 2. Kejelasan Kedudukan. 3. Kejelasan Uraian Tugas.



B. Asas Organisasi asas-asas organisasi yang berfungsi untuk mewujudkan organisasi yang unggul, efektif, berdaya guna sesuai kebutuhan: 1. Asas tujuan organisasi, harus jelas dan rasional 2. Asas kesatuan tujuan, harus ada kesatuan tujuan yang ingin dicapai 3.Asas kesatuan perintah, bawahan menerima perintah dan mempertanggungjawabkannya hanya kepada seorang atasan. 4. Asas rentang kendali, manajer hanya bisa memimpin secara efektif sejumlah bawahan tertentu, misalnya 3 orang atau 9 orang. 5. Asas pendelegasian wewenang, pembagian wewenang harus jelas dan efektif. 6. Asas keseimbangan wewenang dan tanggungjawab, wewenang yang diberikan dengan tanggungjawab yang timbul karenanya harus sama besarnya. 7. Asas tanggungjawab, harus sesuai dengan garis wewenang. 8. Asas pembagian kerja 9. Asas penempatan personalia 10. Asas jenjang berangkai, prosedur wewenang harus bersifat vertikal yang jelas, tidak terputus-putus dengan jarak pendek. 11. Asas eisiensi 12. Asas kesinambungan 13. Asas koordinasi



C. Mendesain Struktur Organisasi 5



Terdapat enam principal yang diperlukan dalam merancang struktur organisasi (Robbins dkk, 2003): 1. Spesialisasi Pekerjaan 2. Departemenisasi 3. Rantai Komando 4. Rentang Pengawasan 5.



Sentralisasi dan Desentralisasi.



6. Formalisasi D. Model Struktur Organisasi Terdiri dari 3 model yaitu : 1. Model tradisional yang didesain khusus untuk situasi stabil dan segala perubahan yang terjadi bisa diperkirakan sejak awal. 2. Model hubungan maunsiawi ini lebih mengusulkan bermacam penyesuaian, teknik-teknik dan perilaku struktur. 3. Model sumber daya manusia meningkatkan keluwesan antara kedudukan yang berinteraksi.



E. Pendekatan dalam Mendesain Organisasi 1. Struktur Garis (Sederhana) Organisasi struktur garis atau sederhana yang diciptakan oleh Henry Fayol merupakan struktur yang kewenangan dari pimpinannya diserahkan secara vertikal kepada pegawai, dan pertanggung jawaban pegawai



ditujukan



langsung



pula



pada



pimpinan



yang



menginstruksinya. 2. Struktur Fungsional. Struktur ini diciptakan oleh F.W.Taylor yang bermulai dari konsep seorang atasan yang tidak memiliki karyawan yang jelas, dan ia berwenang untuk memerintah karyawannya selama hal itu sesuai dengan fungsi kepemimpinan. 3. Struktur staff. Struktur staff berhubungan dengan pucuk pimpinan yang berfungsi untuk membantu kelancaran tugas sang pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi. 4. Struktur Garis dan Staff.



6



Struktur ini merupakan kombinasi yang dibuat oleh Harrington Emerson yang normalnya digunakan oleh organisasi-organisasi besar, area kerja yang luas, variasi bidang pekerjaan dan jumlah pegawai yang relatif banyak sehingga atasan tidak hanya bertugas sendiri, namun dibantu oleh staf ahli di bidang tertentu yang tugasnya menasehati dan memberikan masukan pada pemimpin organisasi. 5. Struktur Produk Struktur



ini



diimplementasikan



bila



suatu



perusahan



menyimpulkan bahwa produk yang dibuat merupakan dasar penentuan struktur organisasinya. 6. Struktur Matriks Struktur ini digunakan oleh perusahaan dengan pekerjaan yang kompleks dan menyatukan hubungan vertikal dan horizontal dengan bidang lain dalam sebuah tugas. 7. Struktur Campuran. Struktur ini adalah kombinasi dari struktur organisasi produk dan fungsional dimana terdapat fungsi-fungsi penting yang dibutuhkan oleh setiap produk. F. Faktor Penentu Strategi 1. Strategi 2. Ukuran organisasi 3. Teknologi 4. Lingkungan



BAB III PERILAKU INDIVIDU, PERILAKU KELOMPOK DAN PERILAKU ORGANISASI



A. Definisi Perilaku Individu Dalam Organisasi Perilaku manusia merupakan sebuah fungsi dari hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya. Organisasi memiliki karakteristik dan bertindak sebagai sebuah lingkungan untuk manusia. Karaketristik manusia berinteraksi



7



dengan karakteristik organisasi yang dapat menciptakan perilaku individu dalam organisasi. Setelah bertahun-tahun teori dan riset dikembangkan, akhirnya secara umum disepakati, bahwa: a. Perilaku timbul karena sutu sebab b. Perilaku diarahkan pada tujuan c. Perilaku yang dapat diamati masih dapat diukur. d. Perilaku yang tidak langsung dapat diamati seperti: berikir, berpersepsi juga penting dalam mencapai tujuan d. Perilaku bermotivasi. B. Perilaku Kelompok Dalam Berorganisasi Setiap manusia memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda satu sama lain. Setelah mereka menjadi bagian dari kepentingan kelompok maka terbentuklah perilaku kelompok dalam bersamaan. 1. Pengertian Perilaku Kelompok dan Klasifikasi Kelompok. Aktivitas yang dilaksanakan oleh lebih dari satu orang yang saling berhubungan, mempengaruhi dan bergantung satu sama lain untuk mencapai kinerja positif dan jangka panjang dan perkembangan diri disebut perkembangan kelompok. 2. Dasar-dasar perilaku kelompok. Dasar-dasar kelompok terdiri dari : a. Kondisi Eksternal dalam kelompok b. Sumber daya anggota c. Struktur kelompok d. Proses kelompok e. Tugas-tugas kelompok f. Kinerja dan kepuasan g. Teori psikologi C. Saling Pengertian antar kelompok 1. Pengaruh konflik antar kelompok Konflik yang terjadi dalam sebuah kelompok disebabkan oleh anggotanya yang ingin mencapai tujuan kelompoknya sendiri. 2. Hubungan antar kelompok Jaringan dan koalisi, peran ganda, dan peran khusus manajemen merupakan bagian dari hubungan antar kelompok. 8



3. Negosiasi Kelanjutan kerjasama demi mengejar tujuan bersama dan mewujudkan nilainilai yang tidak diperoleh sebelumnya dapat dilakukan dengan proses negosisasi. Teori-teori Pembentukan Kelompok 1. Teori kedekatan Teori dasar yang mendeskripsikan tentang eksistensi afiliasi di sebagian orang. 2. Teori interaksi Teori ini mengungkapkan kelompok yang dibentuk dari kegiatan, interaksi, serta perasaan dan emosi yang saling berhubungan. 3. Teori keseimbangan Menjelaskan tentang ketertarikan yang muncul pada manusia kepada orang lain dipengaruhi oleh kesamaan perilaku dan pemahaman tujuan. 4. Teori pertukaran Memiliki fungsi yang sama dengan teori motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.



D. Alasan pembentukan kelompok. 1.



Untuk pemuasan kebutuhan



2.



Ada nya kedekatan dan gaya tahan tarik.



3.



Ada tujuan kelompok



4.



Alasan ekonomi



BAB IV KEPEMIMPINAN KEKUASAN POLITIK DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI A. Kepemimpinan, dan Kuasa Politik 1. Pemimpin Pemimpin adalah individu yang memimpin, dan kepemimpinan merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan adalah upaya untuk mempengaruhi orang lain dengan memberikan dorongan dan bimbingan dalam bekerja sama untuk mengejar tujuan yang telah disepakati bersama. 2. Gaya kepemimpinan Dari penelitian yang dilakukan Fiedler yang dikutip olehPrasetyo (2006) ditemukan bahwa “kinerja kepemimpinan sangat bergantung pada organisasi



9



maupun gaya kepemimpinan” ` Prasetyo (p.28) berpendapat bahwa “gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan dalam proses. Gaya pemimpin yang memberikan kewenangan secara luas adil dan luas merupakan gaya kepemimpinan demokratis atau partisipatif. Gaya ini menuntun pemimpin untuk melibatkan anggota sebagai tim yang utuh dalam menyelesaikan perkara yang dihadapi. Pemimpin memberikan segala informasi terkait tugas, pekerjaan



dan



diimplementasikan



tanggung



jawab



dalam



perilaku



anggotanya.



kepemimpinan



kepemimpinan



seseorang



yang untuk



mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang dia inginkan” Para bawahan berperan besar dalam gaya kepemimpinan demokrasi dimana seorang atasan hanya memberitahu target yang ingin dicapai serta cara pencapaiannya, dan anggotalah yang menentukan. B. Kekuasaan Miriam Budiardjo (2002) berpendapat “kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuaidengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku”. C. Politik Politik yang berasal dari bahasa Yunani politicos berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara merupakanproses pembuatan dan penyerahan kekuasaan dalam masyarakat yang diantaranya berwujud proses pengambilan keputusan dalam negara. “Politik keorganisasian adalah serangkaian tindakan yang secara formal tidak diterima dalam suatu organisasi dengan cara mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan individu” (Greenberg dan Baron, 1997). Perlu adanya beberapa kunci dalam memahami politik, yaitu: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan seluk beluk tentang partai politik.



BAB V KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI



10



Organisasi harus mempunyai seorang pemimpin untuk membantu mereka menjalankan semua komponen dalam organisasi tersebut. Hal-hal yang patut diperhatikan dalam memimpin suatu organisasi: a) Efektivitas kepemimpinan bukan berdasarkan penunjukannya, melainkan penerimaan para anggota terhadap kepemimpinannya. b) Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang. c) Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi. d) Sikap dan perilaku seseorang terbentuk dari pertumbuhan dan perkembangan. e) Anggota yang mampu menyesuaikan cara berpikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi dapat mewujudkan kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi.



BAB VI PERSEPSI DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI A. Persepsi dalam organisasi Menurut Luthans “ persepsi itu lebih kompleks dan lebih luas ibanding dengan penginderaan. Proses persepsi meliputi suatu interaksi yang sulit dari kegiatan seleksi, penyusunan dan penafsiran. Ada beberapa Faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang yaitu : a. Psikologi b. Famili c. Kebudayaan B. Komunikasi dalam Organisasi Menurut Book (1980) “komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan 1. Membangun hubungan antara sesama manusia, 2. Melalui pertukaran informasi, 3. Untuk Menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, serta, 4. Berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu”. Sedangkan Rogers dan D.Lawrence mengemukakan “komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”. Ada beberapa komunikasi yang terjadi dalam Organisasi : a) Komunikasi ke bawah b) Komunikasi ke atas 11



c) Komunikasi horizonal d) Komunikasi diagonal Komunikasi secara tidak langsung termasuk fungsi manajemen pemberian perintah dan prinsip struktur hirarki dalam sebuah organisasi. Dalam organisasi yang dikemukakan oleh Henry Fayol “banyak meja yang harus dilewati oleh seseorang yang akan berkomunikasi dengan lainnya secara formal, dan ini akan menghambat sehingga informasi yang diterima akan kurang eisien. Oleh karenanya, harus didirikan jembatan penyebrangan untuk jalan pintas antara pejabat yang satu dengan pejabat yang lain”. Fungsi komunikasi dalam organisasi sebagai berikut : a. Fungsi informatif Setiap anaggota organisasi wajib mendaftkan informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tetap waktu. b. Fungsi regulatif Fungsi berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. c. Fungsi persuasif Kekuasaan dan wewenang tidak selalu menghasilkan yang sesuai dengan harapan dalam mengatur suatu organisasi. d.



Fungsi integratif Semua organisasi memfasilitasi saluran komunikasi yang membuat para anggota mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik.



BAB VII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Weyne dan Miskel (2014:490) menjelaskan “pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab semua penyelenggara sekolah, namun sebelum keputusan diubah menjadi tindakan, maka keputusan tersebut tidak lebih baik dari iktikad baik”. George R.Terry dan Brinckloe menyebutkan “dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu : 1. Intuisi pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan 12



berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan. 2. Pengalaman pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini. 3. Fakta pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada. 4. Wewenang pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. 5. Logika/Rasional pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semua unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan diartikan sebagai tahapan yang dilakukan oleh pembuat keputusan dalam memilih alternatif yang disediakan. Langkah-langkah sistematis pengambilan keputusan yaitu : 1. Pengambilan keputusan 2. Mencari alternatif pemecahan 3. Memilih alternatif 4. Pelaksanaan alternatif 5. Evaluasi Robert dan Angelo (2007) menjelaskan “ gaya pengambilan keputusan merupakan kombinasi mengenai bagaimana individu mempresepsikan dan memahami stimuli dan cara umum dimana ia memilih untuk informasi.



13



Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Usman, Husaini (2013 : 312) “kemajuan suatu organisasi dipengaruhi oleh cara pemimpin dalam mengambil keputusan”. Telah dilakukan beberapa penelitian yang searah dengan pendapat Usman (2013) tersebut. Juliyanti, Mohammad Isa Irawan, dan Imam Mukhlash (2011)



melakukan



penelitian



tentang



Pemilihan



Guru



Berprestasi



Menggunakan Metode AHP-TOPSIS. Penelitian tersebut menghasilkan temuan yaitu “suatu sistem pengambilan keputusan dapat membantu proses pemilihan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan sehingga bisadilakukan proses perhitungan yang lebih efektif dan efesien”.



BAB VIII MOTIVASI DALAM ORGANISASI



A. Definisi motivasi Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah “kemampuan untuk erbuat” sesuatu sedangkan motif adalah “kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat sesuatu”. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi, di antaranya stimuli kekuatan dan aspek instrinsik seorang individu. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa stimuli eksternal dapat mempengaruhi motivasi, hanya saja motivasi adalah cerminan dari reaksi seseorang terhadap suatu stimuli. B. Konsep motivasi Kajian kepustakaan mengenai efisiensi internal oleh Frantz (1988) menemukan beberapa unsur dari efisiensi-X seperti yang disebutkan dibawah ini : 



Kajian produktifitas







Alokasi sumber daya







Faktor pendekatan manajemen



C. Teori yang menjelaskan motivasi 1. Teori abraham H.Maslow (Teori kebutuhan) Manusia memiliki 5 tingkat atau hierkaki kebutuhannya yaitu : a. Kebutuhan fisiologikal b. Kebutuhan rasa aman c. Kebutuhan akan kasih sayang d. Kebutuhan akan harga diri e. Aktualisasi diri 2. Teori Mc Clelland (teori kebutuhan prestasi) 14



Motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Karakteristik orang yang memiliki prestasi tinggi memiliki tiga ciri umum yaitu : a. Preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat b. Menyukai situasi-situasi dimana kinerja mereka ada karena hasil dari mereka, bukan karena orang lain. c. Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka. 3. Teori Clyton Alfeder (Teori “ERG”) Teori Alfeder menunjukkan bahwa: • Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya; • Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan; • Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar. • Pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh manusia. Artinya, karena menyadari keterbatasannya. 4. Teori Herzberg (Teori dua faktor) a) Faktor Motivasional merujuk pada aspek-aspek intrinsik seseorang yang mendukung pencapaiannya. b) Faktor Hygiene atau pemeliharan berasal dari luar individu atau bersifat ekstrinsik. 5. Teori keadilan Teori ini pada dasarnya memandang bahwa manusia memiliki dorongan untuk menghapus kesenjangan antara usaha yang dilakukakan untuk kepentingan organinasi dengan imbalan yang diterima. 6. Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory) Edwin Locke menjabarkan empat macam mekanisme motivasional dalam menetapkan suatu tujuan, yaitu : a) Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian. b) Tujuan-tujuan mengatur upaya. c) Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi d) Tujuan-tujuan



menunjang



kegiatan. 7. Teori Victor H.Vroom (Teori Harapan) 15



strategi-strategi



dan



rencana-rencana



Teori ini menjelaskan motivasi sebagai hasil proses dari target yang ingin dicapai dan perkiraan seseorang bahwa usahanya akan membawa individu tersebut kepada hasil yang ingin diperolehnya. 8. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi Teoei ini menggambarkan bahwa motivasi seseorang dipengaruhi oleh faktorfaktor yang berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) individu. Motivasi merupakan bagian dari komunikasi, manajemen dan kepimpinan.



BAB IX STRESS DALAM ORGANISASI



A. Pengertian Stress Kata stress berasal dari bahasa latin “Stringere” yang berarti ketegangan atau tekanan. Munculnya reaksi stres, yang kemunculannya tidak diharapkan orang-orang, biasanya disebabkan oleh adanya situasi menekan yang berasal dari suatu tugas berat atau yang dari lingkungan sekitar terhadap seseorang sehingga keseimbangan antara antara kemampuan terganggu. Stress merupakan



kondisi psikofisik dialami setiap orang, tidak mengenal jenis



kelamin, usia, kedudukan, jabatan atau status sosial ekonomi. Mahkluk hidup lain juga dapat mengalami stress. Pengaruh stress juga berdampak pada kondisi psikologis seseorang. Hans Selye (dalam Sehnert, 1981) menjabarkan bahwa stres merupakan respon tidak spesifik dari tubuh yang disebabkan oleh tuntutan dari individu tersebut. Sedangkan menurut lazarus (1976) stres adalah suatu keadaan psikologis individu yang disebabkan karena individu dihadapkan pada situasi internal dan eksternal.



B. Akibat dan tanda-tandanya serta Strategi Mengelolanya dalam Lembaga Pendidikan Organisasi. Stress adalah hal yang selalu akan muncul dalam kehidupan dan tidak dapat dihindarkan, hal ini memaksa orang-orang agar terus aktif agar mampu beradaptasi dan memahami situasi serta faktor penyebabnya. Ada beberapa cara dalam mengatasi stress : 1. Menghindari mekanisme pertahanan diri yang kaku 2. Menghindari (avoidance). 3. Melatih asertivitas 4. Mengalihkan stressor menjadi hal positif. 5. Berkompromi 16



6. Mitigasi (mitigation) 7. Menyelesaikan masalah yang menyebabkan stress 8. Manajemen stress



BAB X BUDAYA ORGANISASI



Budaya organisasi merujuk pada suatu prinsip yang dipegang oleh para anggota di dalamnya sebagai pembeda antara organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Suatu sistem yang demikian merupakan wujud dari kumpulan sifat atau karakter utama yang dijunjung oleh organisasi. Organisasi terdiri dari beberapa tingkatan budaya mulai dari yang tercermin perilaku (puncak) sampai pada yang tersembunyi. Schein (dalam Mohyi 1996:85) membagi kategori budaya organisasi menjadi tiga, yaitu : 1. Artefak Yaitu aspek budaya yang wujudnya nyata atau dapat dilihat. 2. Nilai-nilai yang mendukung. Adalah dasar titik berangka evalusi yang dipergunakan anggota organisasi untuk menilai organisasi. 3. Asumsi dasar Asumsi merujuk pada keyakinan yang dimiliki anggota organisasi mengenai diri sendiri, orang lain, dan juga hakekat organisasi. Asumsi ini ini seringkali tidak disadari lebih dalam artefak, perspektif dan nilai. Tossi, Rizzo, Caroll (1994) mengatakan bahwa “budaya organisasi dipengaruhi oleh empat factor, yaitu : 1) pengaruh umum dari luar yang luas 2) pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat 3) faktor-faktor spesifik dan organisasi dan 4) nilai-nilai dari kondisi dominan. Menurut Robbins (1996: 294) Fungsi Budaya Organisasi adalah : 1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain. 2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi angota-anggota organisasi. 3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas ketimbang pribadi atau individu.



17



4. Budaya merupakan perekat sosial yang mampu menyatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan. 5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.



Budaya organisasi yang cenderung menciptakan standar dan etika yang tinggi adalah yang memiliki fokus terhadap tingkat toleransi yang beragam (tinggi,rendah, sedang) mengenai karakter agresif, sarana, serta hasil.



BAB XI IKLIM ORGANISASI



Iklim Komunikasi Organisasi adalah salah satu peranan penting dalam suatu organisasi. Kepuasan organisasi juga merupakan salah satu hal yang patut dipertimbangkan oleh pihak organisasi, karena kepuasan tersebut dapat berdampak pada perilaku anggota organisasi tersebut dalam mengambil tindakan untuk mengembangkan organisasi. Iklim organisasi sangat perlu dipertimbangkan oleh pimpinan organisasi karena hal ini dapat berdampak pada efektivitas kerja anggotanya. Banyak upaya yang dilakukan dalam menetapkan tempat konsep ini dalam teori organisasi. Iklim organisasi berpengaruh terhadap motivasi, produktivitas dan keputusan kerja melalui pembentukan harapan karyawan tentang segala resiko yang akan muncul dari setiap tindakan yang dilakukan. Seorang peniliti terkenal, Theresa Amabile menarik kesimpulan dari riset yang selama 22 tahun dilakukannya tentang kondisi yang memungkinankan seseorang untuk memunculkan kreativitas dalam organisasi. Menurut Siver dalam komariah dan Triatna “iklim sosial suatu sekolah dibentuk dalam hubungan timbal balik antara perilaku pimpinan sekolah dan perilaku guru sebagai suatu kelompok. Interaksi semacam ini harus selalu ditingkatkan, karena dapat memotivasi siswa agar mempunyai keberanian dan kegairahan untuk berinteraksi dengan guru. Iklim organisasi merupakan cerminan dari kualitas nilai-nilai, norma, atau adat kebiasaan yang berlaku di sebuah organisasi yang dilakukan dan dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang cenderung bersifat permanen. Iklim organisasi merupakan keadaan mengenai karakteristik yang terjadi di lingkungan kerja yang



18



dianggap mempengaruhi perilaku orang-orang yang berada dalam lingkungan organisasi tersebut.



BAB XII KEEFEKTIFAN ORGANISASI



A. Pengertian Keefektifitan Organisasi Menurut Hafid (2012:195) bahwa, efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana sasaran (kuantitas, kualitas,waktu) telah dicapai. Efektivitas dapat diartikan sampai seberapa jauh tujuan organisasi secara keseluruhan dapat tercapai. Efektivitas sendiri berhubungan dengan proses, prosedur, dan ketepatgunaan semua input yang dipakai dalam proses pendidikan di sekolah, sehingga menghasilkan hasil belajar siswa sesuai ketujuan (Purwono,2012:25). Amitai Etzioni dalam Sudin (2012) memberi ukuran keefektifan organisasi sebagai tingkat sejauh mana ia berhasil mencapai tujuannya. Robbins dalam Sudin (2012) dalam ringkasannya mendefinisikan sebagai “kemampuan untuk memperoleh masukan, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluaran, dan mempertahankan stabilitas keseimbangan didalam sistem”.



B. Berbagai Pendekatan dalam Pengukuran Keefetifan Organisasi Dalam melihat keefektifan organisasi, Gibson (op-cit:27) menyajikan dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu : 1) Pendekatan berdasarkan tujuan Menurut pendekatan ini, sebuah orgnasisasi didirikan untuk mencapai tujuan, yang dimaksud keefektifan adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan dengan usaha kerja samaa. 2) Pendekatan Teori Sistem Pendekatan ini menekan kan penting nya adaptasi terhadap tuntutan ekstern sebagai kriteria penilaian keefektifan. Teori sistem, memungkinkan kita membahas perilaku organisasi secara intern dan eksetern. C. Faktor yang Mempengaruhi Keefektifitan Organisasi Kompleksitas keefektifan organisasi, mulai dari kesulitan merumuskan defenisi yang pasti sampai dengan kesulitan dalam menentukan kriteria yang tepat untuk mengukurnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan organisasi : 19



1. Karakteristik organisasi berkaitan erat dengan struktur dan teknologi yang diterapkan. 2. Karakteristik lingkungan yang organisasi nya tidak berjalan sendirian melainkan bersama bebarapa organisasi lain dalam lingkungan yang lebih luas. 3. Karakteristik pekerja yang faktor manusia merupakan faktor yang pengaruhnya besar terhadap efektivitas. 4. Kebijakan dan Praktik Manajemen kebijakan yang diambil seorang manajer dalam mengelola organisasi memiliki dampak langsung terhadap keefektifan organisasi.



D. Cara Menentukan Keefektifan Organisasi Pendekatan Menurut Daft (2010) : 1. Pendekatan sasaran (goal attainment approach) menjelaskan bahwa efektivitas organisasi dinilai berdasarkan pencapaian atau hasil akhir. 2. Pendekatan sistem (system approach) menitikberatkan pada sasaran jangka panjang dengan mengindahkan interaksi antara organisasi dan lingkungannya. 3.



Pendekatan Stakeholder (s) terfokus pada kepuasan konstituen dalam suatu lingkungan.



4. Pendekatan proses internal (internal process) mengukur kesehatan kondisi internal organisasi. 5. Pendekatan nilai bersaing (completing value approach) menekankan pada penilaian subjektif seseorang pada organisasinya.



Pendekatan Balance Score Card Pendekatan ini diuraikan oleh Kaplan dan Norton (dalam Budiharjo, 2011). Pendekatan ini memiliki fokus pada empat perspektif yang saling berimbang dan diturunkan sampai pada level divisi, unit bahkan individu. Keempat perspektif tersebut meliputi : 1. Perspektif inansial mengukur antara revenue, proit, market share; 2. Perspektif customer, mengukur kepuasan pelanggan (seperti index kepuasan pelanggan) 3. Perspektif internal business process mengukur produktivitas, antara lain diukur berdasarkan input/ output, dan angka reject;



20



4. Perspektif learning dan growth mengukur antara lain peningkatan kompetensi karyawan dan peningkatan motivasi karyawan.



Pendekatan Dynamic Multi-Dimensional Performance Model (Matz, et, al, 2003). The Dynamic Multi Multidimensional Performance Model (DMP) dikemukakan oleh Matz, et, al. dalam Budiharjo (2011) menitikberatkan pada pengukuran yang berorientasi ke depan untuk melengkapi BSC (balance Score Card), di antaranya: 1. Perspektif inansial pada dasarnya sama seperti goal attainment approach misalnya revenue ROI. 2. Perspektif pelanggan : misalnya index retensi pelanggan 3. Perspektif proses: mengukur efisiensi organisasi. Misalnya kesiapan berubah, learning organization index, dst 4. Perspektif pengembangan manusia, mengukur peran utama para stakeholder dalam keberhasilan organisasi 5. Perspektif masa depan: contohnya besarnya anggaran untuk berinvestasi dalam bidang teknologi.



BAB XIII PENGEMBANGAN ORGANISASI PENDIDIKAN



Pengembangan organisasi adalah suatu proses yang berguna dalam menganalisis serta menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam suatu organisasi. Pengertian ini Mengandung dua hal penting yang pertama, “pengembangan organisasi adalah suatu proses yang dilakukan secara terus menerus dan kedua, proses tersebut dilakukan untuk menyempurnakan proses yang terjadi dalam suatu organisasi” (Serero,2015). Di dalam pengembangan organisasi ada tiga faktor yang harus diperhatikan : a. Perkembangan konsepsi organisasi dan manjemen yang lebih bersifat manusiawi, konsep ini mempengaruhi baik pandangan terhadap hakekat manusia dalam organisasi, mana dari tempat kerja maupun hakikat kehidupan organisasi. b. perkembangan konsep tentang latihan kepekaan dan metoda laboratori. c. gerakan pengembangan potensi manusia. Pengembangan organisasi adalah suatu strategi terencana dalam guna mewujudkan suatu perubahan organisasional. Perubahan yang dimaksud harus



21



memiliki sasaran yang jelas dan berlandaskan suatu diagnosa mengenai isu yang dihadapi oleh organisasi. Pengembangan organisasi bukan merujuk pada suatu proses menyeluruh dalam meningkatkan kemampun pemecahan masalah dan perubahan dalam organisasi melainkan merujuk pada suatu rangkaian teknik. Tujuan utama pengembangaan organisasi adalah memperbaiki fungsi organisasi . Robbins merumuskan tujuan PO : 1. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi. 2. Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok maupun antar kelompok. 3. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan; 4. Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal,vertikal dan diagonal;



BAB III PEMBAHASAN



A. Pembahasan Isi Buku



Pada buku yang saya review pada bagian BAB IV pengertian Pemimpin adalah individu yang memimpin, dan kepemimpinan merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan adalah upaya untuk mempengaruhi orang lain dengan memberikan dorongan dan bimbingan dalam bekerja sama untuk mengejar tujuan yang telah disepakati bersama. Pada buku pembanding yang 1 pengertian pemimpian Terletak pada BAB I bahwa penulis menyatakan seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin apabila seseorang secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan. Dan pada buku pembanding ke 2 pada BAB III Hersey dan Blanchard (1986:1000), berpendapat bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Berdasarkan ketiga pendapat diatas, kepemimpinan adalah upaya yang dilakukan untuk mempengaruhi seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan.



22



Bab 2 AZAS, STRUKTUR, DAN DESAIN ORGANISASI



Pada umumnya, suatu organisasi atau perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda dengan organisasi atau perusahaan lainnya. Struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat bergantung pada strategi- strategi yang dipilih oleh pemimpin atau dari pemimpin dan anggotanya hal itu di jabarkan lebih lanjut dalam buku Kepemimpinan & perilaku organisasi ini yang menyatakan bahwa Struktur organisasi yang bermutu harus memenuhi syarat dan berdaya guna. Struktur yang memenuhi syarat merujuk pada satuan organisasi yang melaksanakan peranannya secara disiplin. Disisi lain, struktur yang berdaya guna merupakan organisasi yang mampu mencapai analogi terunggul antara usaha dan hasil dalam melakukan peranannya. Dan di dalam buku TEORI DAN PRAKTEK KEPEMIMPINAN Bahwa tidak akan ada yang mempersoalkan kebenaran pendapat yang mengatakan bahwa dalam usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya, tidak ada organisasi yang bergerak dalam suasana terisolasi. Artinya, tidak ada organisasi yang akan mampu mencapai tujuannya tanpa memelihara hubungan yang baik dengan berbagai pihak di luar organisasi yang bersangkutan diri.



Bab IV KEPEMIMPINAN KEKUASAN POLITIK DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Dikatakan dalam buku ini bahwa Seorang pemimpin merupakan sistem penggerak suatu pekerjaan, dimana ia memiliki keahlian untuk mengaplikasikan fungsi manajemen dalam keputusan yang dibuat, maka kekuasaan kepemimpinan dalam organisasi bahkan dalam politik dapat mempengaruhi organisasi melalui policy (aturan) dan regulasi (kebijaksanaan) yang dapat mempermudah pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan efisien. Di dalam buku TEORI DAN PRAKTEK KEPEMIMPINAN yang menyatakan bahwa pemimpin mampu meramalkan dan mengarahkan perilaku “politik” para bawahannya, kepentingan para bawahan itu dalam hal nPO perlu dikenali secara tepat.



Bab V KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Dijelaskan dalam buku ini bahwa Keterampilan kepemimpinan (leadership skill) yang baik dan efektif sangat penting untuk membangun, mendorong dan mempromosikan kualitas bukan kuantitas produksi dalam perusahaan yang kuat dan 23



akhirnya meraih keberhasilan. Oleh karena itu, keahlian dalam memimpin sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan mencapai tujuan organisasi. Dan dalam buku KEPEMIMPINAN KEPENDIDIKAN KONTEMPORER yang menyatakan bahwa peran kepemimpinan dapat berlangsung didalam dan diluar organisasi. Karena itu, salah satu peran strategis seseorang dalam organisasi selai sebagai manajer adalah sebagai pemimpin.



B.



Kelebihan dan Kekurangan Buku



KELEBIHAN BUKU INI ANTARA LAIN : - Buku ini menyajikan perspektif menyeluruh tentang esensi kepemimpinan karena memberikan gambaran secara mendalam dan rinci mengenai komponen-komponen kunci dalam kepemimpinan di organisasi - Disajikan data sebagai pendukung - Gaya bahasa yang di tampilkan ringan sehingga cocok untuk pembaca pemula - Struktur penulisan sudah bagus karena meperhatikan kaidah tatabahasa - Dari aspek layout buku sudah rapi dan enak untuk di baca - Dari isi buku sudah lengkap dan pembahasan menyeluruh dan mendalam



KEKURANGAN BUKU ANTARA LAIN - Sampul yang di buat kurang menarik karena terlalu kaku - Beberapa materi yang di jabarkan di buat terlalu luas, sehingga pembaca cenderung bosan karena kurang ringkas. - Data yang di jabarkan kurang lengkap. - Tampilan isi buku juga kurang menarik karena tidak di suguhkan gambar pendukung.



24



BAB IV PENUTUP



A. Kesimpulan Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari penjelasan diatas dapat ditangkap suatu pengertian bahwa jika seseorang telah mulai berkeinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai, pengaruh dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai tampak. Demikian pula peranan pemimpin didalan mengatasi konflik, oleh karena itu seringkali kepemimpinan dikaitkan dengan manajemen. Ada dua hal yang biasa dilakukan oleh pemimpin terhadap pengikutnya yaitu mengarahkan dan mendukung. Oleh karena itu fungsi kepemimpinan adalah membuat keputusan, gaya kepemimpinan itu tampak pada saat ia mengambil sebuah keputusan yang bijak dan baik. Buku ini secara lintas memperlengkapi pemimpin dalam mengatasi konflik yang terjadi dalam organisasi yang dipimpinnya.



B. Rekomendasi Berdasarkan hasil kesimpulan diatas diharapkan mahasiswa bisa menjadi seorang pemimpin yang baik dan bijaksana. Dan dapat mempraktikkan nya dalam kehidupan sehari hari. Dengan me



review



buku tersebut mahasiswa di harapkan dapat



mangamalkan ilmu dan pelajaran dalam kepemimpinan dalam organisasi yang sudah di baca di dalam buku. Di harapkan pula kegiatan ini dapat membuat mahasiswa berfikir krisis dalam mengolah informasi yang di dapat dan mampu menjelaskannya ke pada orang lain



25



DAFTAR PUSTAKA



Sondang P.Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta : Rineka Cipta 2010



Syafaruddin & Asrul, Kepemimpinan Pendidikan Komtemporer, Bandung : Cita Pustaka Media 2018 Syamsu Q. Badu & Novianty Djafri, Kepemimpinan & Perilaku Organisasi, Gorontalo: Ideas Publishing 2017



26