Kepemimpinan CBR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRTICAL BOOK REPORT



MK. KEPEMIMPINAN PRODI S1 PPKN-FIS SKOR NILAI :



“KEPEMIMPINAN”



Drs.Beni Ahmad Saebani,M.Si., dan Ii Sumantri,M.Ag DAN Prof. Dr. veithzal Rivai Zainal, S.E., M.M., MBA



Nama mahasiswa



: LINA YANTI WARUWU



Nim



:3193311022



Dosen pengampu



: Dra. Yusna Melianti, MH



Mata kuliah



: Kepemimpinan



KELAS REGULER B JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEPTEMBER 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha esa atas segala rahmatnya sehingga CBR “KEPEMIMPINAN”ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan bapak/ibu dosen Dra. Yusna Melianti, MH dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi CBR agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak kekurangan dalam CBR ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan CBR ini.



Medan , September 2019



LINA YANTI WARWUWU



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................................................i DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii EXCECUTIVE SUMMERY .................................................................................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR ............................................................................... 3 B. TUJUAN PENULISAN CBR ................................................................................................... 3 C. MANFAAT CBR ........................................................................................................................ 3 D. IDENTITAS BUKU YANG DIREVIEW .............................................................................. 3 BAB II RINGKASAN ISI BUKU A. BUKU UTAMA .......................................................................................................................... 4 B. BUKU PEMBANDING ..........................................................................................................12 BAB III PEMBAHASAN A. PEMBAHASAN.......................................................................................................................22 



ISI BUKU UTAMA .................................................................................................................22







KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ..................................................................................25



B. PEMBAHASAN KEDUA.......................................................................................................26 



ISI BUKU PEMBANDING ....................................................................................................26







KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ..................................................................................29



BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN.........................................................................................................................31 B. REKOMENDASI .....................................................................................................................31 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. iii LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................................................... iv ii



Excecutive Summery Pemimpin adalah orang yang mengendalikan jalannya organisasi. Pemimpin merupakan subjek atau pelaku dari unsur-unsur yang terdapat dalam kepemimpinan, yaitu kekuasaan, pengaruh, kekuatan, dan pemegang tanggung jawab utama seluruh kegaiatan yang dilakukan bawahannya. Kepimimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain bekerja sama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kepemimpian memegang peranan penting dalam manajemen, bahkan kepemimpinan adalah inti dari manajemen. Kepemimpinan dalam organisasi memengaruhi seluruh kinerja bawahan apabila dilaksanakan dengan seni dan keterampilan yang piawai. Pemimpin harus mengapresiasi kinerja bawahannya yang berprestasi dengan memberi penghargaan. Pemimpin juga harus melakukan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, yang berarti meyerahkan sebagian dari wewenanng pimpinan kepada bawahannya dengan kepercayaan penuh. Dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi tertentu, seorang pemimpin memerlukan upaya perubahan karakter. Hal ini karena, perubahan karakter merupakan strategi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Tanpa perubahan karakter dan integristas yang kukuh, daya tahan untuk menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin. Pemimpin harus menjadi teladan bagi bawahannya yang senantiasa memerhatikan kebutuhan bawahannya demi kesejahteraan dan keadilan. Kepedulian seorang pemimpin merupakan impian dan harapan orang-orang yang dipimpinnya. Secara realistis tidak semua orang yang menduduki jabatan pemimpin memiliki kemampuan untuk memimpin atau memiliki jiwa “kepemimpinan”. Sebaliknya, banyak orang yang memiliki bakat kepemimpinan, tetapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarnya. Oleh karena itu, jiwa kepemimpinan berkaitan dengan kesempatan dan nasib yang diperoleh dalam perjalanan hidupnya.



1



Atas dasar itulah, kepemimpinan yang terkecil adalah memimpin diri sendiri, mengendalikan hawa nafsu, dan mengembangkan potensi yang dimiliki secara individual. Sebenarnya, sangat diperlukan pemahaman yang baik mengenai mengapa dan bagaimana seseorang berperilaku dalam suatu organisasi. Yang dimana, organisasi sebagai sebuah unit sosial yang terkoordinasi, perilaku para anggotanya sangat bervariasi, ada yang lebih rajin, lebih produktiv, atau lebih loyal dibandingkan dengan yang lain. Seorang individu memiliki ciri tertentu seperti kepribadian, kemampuan, nilai, dan lain-lain yang berbeda antara satu dengan yang lain. Di dalam organisasi, individu akan bergabung dengan kelompok melalui pembagian tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sebuah kelompok akan memiliki dan membentuk ciriciri tertentu seperti pembentukan norma kelompok, struktur kelompok, kepemimpinan kelompok, dan lain-lain yang keseluruhannya dapat memengaruhi sikap dan perilaku kerja seseorang.



2



BAB I PENDAHULUAN A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR Critical book report adalah kegiatan membuat laporan mengenai kritikan terhadap sebuah buku. Dengan melakukan critical book report, pelakunya telah membacanya dan memahami apa yang di paparkan dalam buku yang dikritik. Dengan demikian, si pengkritik tidak akan dapat mengkritik sebuah buku tanpa membacanya terlebih dahulu. Critical book report yang diuraikan di sini hanya satu buku utama saja sehingga dapat diketahui apa sebenarnya isi buku itu dan apa kelebihan dan kekurangannya kemudian di analisis. Pengkritikan di sini seperti yang sudah diutarakan di atas bahwa hanya terbatas pada gambaran secara umum isi buku. dalam critical book report ini adalah memberi penilaian terhadap buku yang dikritik. Memang secara mudah, kalau namanya kritik tentu ada diutarakan apa kelebihan dan kekurangan. demikian juga dengan critical book report yang dimaksud di sini.



B. TUJUAN PENULISAN Ada pun tujuan penulisan yaitu: -



Mengkaji sebuah buku



-



Memenuhi tugas dari dosen pengampu



C. MANFAAT PENULISAN Ada pun manfaat penulisan yaitu: -



Mahasiswa menjadi mengerti sistematika penulisan critical book report



-



Mahasiswa menjadi mengerti terhadap isi buku yang telah dikaji



-



Mahasiswa jadi mengerti apa itu kepemimpinan



D. IDENTITAS BUKU Judul : Kepemimpinan Edisi : 2014 3



BAB II RINGKASAN ISI BUKU A. BUKU UTAMA BAB 1 PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN A. Pengertian Pemimpin Pemimpin adalah orang yang mengendalikan jalannya organisasi. Pemimpin merupakan subjek atau pelaku dari unsur-unsur yang terdapat dalam kepemimpinan, yaitu kekuasaan, pengaruh, kekuatan, dan pemegang tanggung jawab utama seluruh kegaiatan yang dilakukan bawahannya. Pemimpin memiliki beberapa kriteria bergantung sudut pandang atau pendekatan yang digunakan menyangkut personalitas atau kepribadiannya, skill, atau keahliannya, sifat-sifat atau kewenangannya yang dimiliki akan memengaruhi teori ataupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Pemimpin bukan sekedar memperlihatkan karakter dan integritas, serta memiliki kemampuan metode kepemimpinan, melainkan juga harus menunjukkan perilaku dan kebiasaan seorang pemimpin yang penuh tanggung jawab. Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi yang jelas tentang arah organisasi yang akan dituju. Secara sederhana, kepemimpinan adalah proses untuk membawa organisasi yang dipimpinnya menuju tujuan yng jelas. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya. Visi inilah yang mendorong sebuah organisasi untuk senantiasa berkembang. B. Pengertian Kepemimpinan Kepimimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain bekerja sama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kepemimpian memegang peranan penting dalam manajemen, bahkan kepemimpinan adalah inti dari manajemen.



4



Tidak semua pemimpin memiliki jiwa kepemimpinan yang sama. Jiwa kepemimpinan merupakan bakat alami. Pengaruh yang dimiliki pemimpin baru dirasakan ketika menerapkannya dalam berhubungan dengan orang lain. BAB 2 KELAHIRAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Latar belakang munculnya pemimpin merupakan hukum alam sebagai jawaban bahwa bumi dan segala isinya memerlukan pemeliharaan dan manusia memerlukan norma serta etika untuk mengatur kehidupannya. Kepemimpinan dalam organisasi memengaruhi seluruh kinerja bawahan apabila dilaksanakan dengan seni dan keterampilan yang piawai. Pemimpin harus mengapresiasi kinerja bawahannya yang berprestasi dengan memberi penghargaan. Pemimpin juga harus melakukan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, yang berarti meyerahkan sebagian dari wewenanng pimpinan kepada bawahannya dengan kepercayaan penuh. Pemimpin organisasi dituntut memiliki kesadaran dan rasionalitas yang penuh dengan pertimbangan dan kebijaksanaan dalam emnilai dan menetukan pilihan yang tepat. BAB 3 KETELADANAN KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW. DAN KHULAFAUR RASYIDIN Salah satu sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Adalah kejujuran yang telah teruji dan terbukti. Di samping itu, beliau juga cakap dan cerdas, inovatif, dan berwawasan ke depan, tegas, tetapi rendah hati, serta pemberani, tetap bersahaja. Adapun karakterisitik kepemimpinan pada masa Nabi Muhammad SAW. yaitu sebagai berikut. 1. Mempersatukan fungsi sebagai landasan dalam memilih orang atau sesuatu, bukan penampilan atau faktor luar lainnya 2. Mengutamakan segi keselamatan



5



3. Mendahulukan hal-hal yang sifatnya mendesak 4. Lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri 5. Memilih jalan yang sulit untuk dirinya dan termudah untuk umatnyalebih mendahulukan tujuan akhirat daripada dunia Khulafaur Rasyidin merupakan pemimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW. wafat, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, dengan menrapkan sistem pemerintahan yang demokratis. Kebijakasanaan politi Abu Bakar Ash-Shidddiq antara lain sebagai berikut. 1. Memerangi kaum murtad 2. Penumpasan Nabi palsu 3. Memerangi orang yang tidak membayar zakat 4. Upaya perluasan melalui ekspansi wilayah 5. Kodifikasi Al-Qur’an Prestasi yang diraih Umar bin Khatab adalah sebagai berikut. 1. Perluasan wilayah Islam 2. Menata administrasi dan keuangan pemerintah 3. Penetapan kalender Hijriah Prestasi yang diraih Utsman bin Affan adalah sebagai berikut. 1. Membangun dan merenovasi masjid Nabawi 2. Mengadaka penulisan dan penggandaan Al-Qur’an 3. Membangun angkatan laut yang tangguh 4. Memperluas wilayah Islam Usaha yang dilakukan Ali bin Abi Thalib adalah sebagai berikut. 1. Mengganti pejabat 2. Membenahi keuangan negara 3. Memajukan bidang ilmu bahasa 4. Bidang pembangunan 6



BAB 4 TEORI DAN TIPOLOGI KEPEMIMPINAN Teori kepemimpinan yan berkembang yaitu sebagai berikut. 1. Teori Genetik, artinya seseorang dapat menjadi pemimpin karena dilahirkan sebagai pemimpin bukan karena dididik. 2. Teori Sosial, yaitu teori yang memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok. 3. Teori Situasional, yaitu teoru yang memandang bahwa kepemimpinan sangat bergantung pada situasi. 4. Teori Ekologis, yaitu kepemimpina n merupaka gabungan antara bakat alamiyang sudah ada sejak dilahirkan dengan pendidikan dan pelatihan yang intensif. 5. Teori Sosio-Behavioristik, yaitu teori yang mengatakan bahwa kepemimpinan dilahirkan oleh bakat, turunan, dan kecerdasan yang alamiah. Tipologi Kepemimpinan 1. Tipe Kepemimpinan Autokrasi 2. Tipe Kepemimpinan Militeristis 3. Tipe Kepemimpinan Paternalistik 4. Tipe Kepemimpinan Kontingensi Fielder 5. Tipe Kepemimpinan Tiga Dimensi 6. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire 7. Tipe Kepemimpinan Demokratis 8. Tipe Kepemimpinan Karismatik Pemimpin yan ideal adalah pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut. 1. Adil 2. Amanah, yaitu jujur dan bertanggung jawab 3. Fathanah, yaitu memiliki kecerdasan 4. Tablig, artinya menyampaikan hal yang benar 5. Shidiq, artinya benar 7



6. Qana’ah, artinya menerima apa adanya, tidak serakah, dan pandai berterima kasih kepada Allah SWT. 7. Siasah, adalah pemimpin yang mengatur strategi 8. Sabar Persyaratan kepemimpinan berkaitan dengan pengaruh dan interaksi. Oleh karena itu, kepemimpinan sebagai sistem pengaruh dan interaksi antar-pemimpin, kelompok, dan situasi. Sistem pengaruh ini tampaknya merupakan model yang menguraikan makna dari proses kepemimpinan ataupun kepemimpinan sebagi proses. Adapun sifat-sifat umum diharapkan oleh masayarakat bagi seorang pemimpin adalh sebagai berikut. 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Ckap, cerdik, dan jujur 3. Sehat jasmani dan rohani 4. Tegas, berani, disiplin, dan efisien 5. Bijaksana dan manusiawi 6. Berilmu pengetahuan yang luas 7. Bersemangat tinggi 8. Berjiwa matang dan berkemauan keras 9. Mempunyai motivasi kerja yang tinggi 10. Mampu berbuat adil 11. Mampu berbuat rencana dan keputusan 12. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar 13. Mendahulukan kepentingan orang lain



BAB 5 PENDEKATAN DAN KONFLIK KEPEMIMPINAN SERTA SOLUSINYA Ada beberapa pendekatan kepemimpinan yaitu sebagai berikut. 1. Pendekatan Sifat Para Ahli memiliki pandangan bahwa perlunya seorang pemimpin mempunyai sifat-sifat yang baik. Dalam pendekatan sifat timbul pemikiran bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat. 8



2. Pendekatan Perilaku Pendekatan perilaku menekankan bahwa keberhasilan dan kegagalan seorang pemimpin ditentukan oleh sikap dan tindakannya. 3. Pendekatan Kontingensi Artinya mengurus suatu organisasi dapat dilakukan dengan perilaku tunggal untuk segala situasi. Situasi yang berbeda harus dihadapi dengan perilaku kepemimpina yang berbeda. 4. Pendekatan Terpadu Memadukan berbagai teori dalam pendekatan kepemimpinan situasional dengan maksud lebih menunjukkan kesamaan daripada perbedaan di antara teori-teori tersebut. Dalam suatu organisasi pasti terjadi suatu konflik. Konflik dapat berlangsung pada setiap tingkat dalam struktur organisasi masayarakat. Konflik tidak dapat dihindari selama manusia masih dinamis. Organisasi tanpa konflik akan terasa hambar, tidak ada dinamika. Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa cara merangsang timbulnya kpnflik, antara lain : a. Memutuskan komunikasi b. Mengacaukan struktur organisasi c. Menempatkan orang-oarang yang mayoritas ringan dan punya banyak masalah untuk menjadi tenaga pimpinan Jika ada konflik, maka harus ada solusi penanggulangan konflik, yaitu sebagai berikut. 1. Pemecahan persoalan 2. Musyawarah 3. Mencari lawan yang sama 4. Peningkatan interaksi dan komunikasi 5. Latihan kepekaan 6. Meminta bantuan kepada pihak ketiga 7. Koordinasi



9



Cara penyelesaian konflik tersebut menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki keterampilan mengelola konflik menjadi sesuatu yang menguntungkan organisasi, karena konflik dapat menimbulkan kompetisi yang sehat dan mendorong prestasi para karyawan atau anggota organisasi. Penyelesaian konflik juga berkaitan dengan kepekaan pemimpin dalam berinisiatif memprakarsai, memudahkan, atau menolak ide-ide baru dan praktik baru. Kepdulian seseorang pemimpin dalam bergaul dengan kelompoknya, menekankan interaksi informal antara dirinya dan anggotanya, atau saling melayani dengan para anggotanya.



BAB 6 SISTEM PEMILIHAN PEMIMPIN Pemilihan seorang pemimpin banyak menggunakan metode dari dulu hingga sekarang, diantaranya sebagai berikut. Pemilihan pimpinan yang dilakukan setelah Khulafaur Rasyidin dilaksanakan secara turun temurun karena menerapkan sistem kerajaan. Dalam konteks kehidupan bernegara, konsep kepemimpinan terwujud dalam bentuk pemerintahan yang modern dan demokratis, yang diharapkan mampu membawa rakyat menuju masyarakat sejahtera, aman, adil, dan berketuhanan. Para pemimpin suatu negara dapat dipilih melalui pemilu. Pemilu di Indonesia menganut asas “Luber Jurdil” yang merupakan singkatan dari “langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.” BAB 7 KEPEMIMPINAN PANCASILA Alasan-alasan harus dihadirkannya kepemimpinan Pancasila dan pemimpin yang Pancasilais adalah sebagai berikut. 1. Pancasila sebagai Falsafah NKRI Substansi dari sila-sila yang terdapat dalam Pancasilabukan hanya akrabdalam kehidupan masyarakat Indonesia, melainkan juga Pancasila telah menjadi urat nadi bangsa sejak nenek moyang. Nilai-nilai Pancasila 10



sepantasnya berada pada tahapan kesadaran aktual, bukan pada tataran uji coba ideologi karena sejarahmenyatakan bangas ini telah Pancasilais sebelum ada Pancasila. 2. Pancasila sebagai Falsafah Demokrasi Bangsa Partisipasi politik yang mandiri dari warga negara merupakan manifestasi kedaulatan rakyat sebagai salah satu prinsip demokrasi, yang secara substansial penting bagi kehendak bangsa. Demokrasi adalah kesempatan melakukan partisipasi politis yang umum sebagai perwujudan kemerdekaan dan kebebasan kehendak, berpendapat, dan bertindak melalui penyaluran yang benar menurut tatanan dan tuntutan politik suatu bangsa dan negara. 3. Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 Dalam Pembukaan UUD 1945 dan kenyataan hidup yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila dimaksudkan sebagai landasan serta pedoman bagi kehidupan bangsa dan negara dalam menyongsong hari depan. Pancasila merupakan kesepakatan nasional yang harus ditaati dan dilaksanakan untuk mencapai cita-cita bersama yang telah ditentukan.



11



B. BUKU PEMBANDING BAB I TEORI KEPEMIMPINAN Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi untuk mencapai tujuan yang di inginkan dalam situasi dan suatu kondisi tertentu. Proses mempengaruhi tersebut sering melibatkan berbagai kekuasaan seperti ancaman, penghargaan, otoritas maupun bujukan. Teori kepemimpinan sifat yang berusaha untuk mengidentifikasikan karakteristik khas baik fisik, mental dan kepribadian yang disosialisasikan dengan keberhasilan kepemimpinan. Kriteria kepemimpinan secara singkat dapat dikembangkan bahwa pemimpin yang efektif adalah yang jujur, taqwa terhadap tuhan yang maha Esa, integritas, vitalitas fisik dan mental, kecerdasan, kearifan, bertanggung jawab, kompeten, percaya diri, motivasi kekuasaan serta orientasi pada keberhasilan. Sehingga menjadi suatu syarat utama yang harus dimiliki oleh kriteria manajerial. BAB II DINAMIKA DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN 1.



Dinamika Kepemimpinan



Dalam kaitan tugas sebagai pemimpin di tuntut harus mampu mengambil suatu keputusan. Adapun tahapan dalam proses pengambilan keputusan : (1) menghimpun data, (2) menganalisis data, (3) menetapkan keputusan, (4) melakukan tindakan, (5) mendapatkan data baru. Pengendalian dalam kepemimpinan sebagai berikut : a.



Bertujuan untuk memperoleh tanggapan/respon anggota organisasi terhadap



program kerja. b.



Usaha menjalin hubungan kerja yang efektif dan dinamis dalam organisasi.



2.



Fungsi Tipe Kepemimpinan



a.



Fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related)



b.



Fungsi sebagai pemelihara kelompok (group-maintenance)



12



3.



Keterbatasan Kepemimpinan



a.



Keterbatasan manusiawi (normatif, spiritual, fisik dan psikis).



b.



Keterbatasan administratif (misi organisasi dan posisi).



4.



Empat gaya dasar kepemimpinan



a.



Gaya manajemen tugas (fokus pada produksi).



b.



Gaya manajemen country club (fokus pada manusia).



c.



Gaya manajemen miskin (tidak terlalu memperhatikan produksi dan manusia).



d.



Gaya manajemen tim (adanya perhatian tinggi pada manusia dan produksi bersifat



demokratis). 10 5.



Kepemimpinan situasional



Bagaimana seorang manajer mampu mengidentifikasi isyarat-isyarat yang terjadi dalam lingkungan, mendiagnosa, kemudian mengadaptasi perilaku kepemimpinan disesuaikan dengan situasi lingkungan tersebut. BAB III PROFIL PEMIMPIN Melalui super leadership, bagaimana seseorang dapat mempengaruhi orang lain. Bagaimana revolusi teknologi akan mengubah sifat kepemimpinan? Kita yakin pengaruh nya akan sangat luas. Saat ini kita sedang berada di tengah perubahan sosial di mana teknologi mentransformasi bisnis. Struktur keluarga, sekolah, pemerintahan dan bahkan lembaga keagamaan. Tantangan super leadership tidak terbatas kepada kepemimpinan langsung, super leadership juga harus juga membantu perkembangan dunia terpadu di mana selfleadership dapat bertambah dan tumbuh, dimana self-leadership menjadi cara yang hidup yang menarik, memotivasi dan di teriam.



13



BAB IV KADERISASI DAN KUALITAS KEPEMIMPINAN Untuk mendapatkan kepemimpinan yang baik dan berkualitas di masa sekarang dan masa yang akan datang perlu adanya kaderisasi kepemimpinan, sehingga dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang mampu bertanggung jawab terhadap apa yang di pimpin nya dan mampu membawa negara kita menjadi negara yang terhindar dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Kaderisasi kepemimpinan adalah proses mempersiapkan seseorang untuk menjadi pemimpin di masa depan, yang akan memikul tanggung jawab penting suatu negara, lingkungan bangsa, lingkungan masyarakat, lingkungan bisnis yang terdiri dari kaderisasi informal dan kaderisasi formal. BAB V PENDEKATAN DALAM KEPEMIMPINAN Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, yaitu : (1) kecerdasan (2) kedewasaan (3) motivasi diri dan dorongan berprestasi, dan (4) sikap hubungan kemanusiaan. Melalui pendekatan tingkah laku dapat di tentukan apa penyebab kepemimpinan itu efektif, seperti : bagaimana pemimpin mendelegasikan tugas, bagaimana pemimpin berkomunikasi dengan dan mencoba memotivasi pengikut dan anak budaya, bagaimana pemimpin melaksanakan tugas, dan sebagainya. Dalam pendekatan ini, dimensi kepemimpinan yang efektif ada dua aspek utama, yaitu : (1) fungsi kepemimpinan dan (gaya kepemimpinan). Gaya kepemimpinan yang di sukai anggota/karyawan dipengaruhi oleh karakteristik pribadi mereka. Individu yang merasa yakin tingkah laku mereka mempengaruhi lingkungan lebih menyukai gaya kepemimpinan partisipatif. Sedangkan mereka yang merasa yakin bahwa peristiwa yang terjadi karena nasib baik atau keberuntungan cenderung menyukai gaya otoriter.



14



BAB VI PERAN KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN MEMBANGUN TIM Peran pemimpin sebagai model dengan memberikan ‘’rumus sederhana’’ yaitu model merupakan perpaduan antara karakter dan kompetensi. Karakter adalah siapa diri kita sebagai pribadi dan kompetensi adalah apa yang bisa kita lakukan. Mengenai kompetensi terdapat enam kompetensi yang harus di miliki oleh seseorang pemimpin, yaitu self-management (manajemen diri), emotional literacy (pemahaman emosi), people-skill (keahlian berhubungan dengan orang), techno-knowledge (keterampilan teknis), intuitive-abilities (kecakapan intuisi), dan ability to learn (kecakapan belajar). Dengan menjadi model, maka peran pemimpin baik dalam area pengambilan keputusan, mengelola konflik menjadi semakin signifikan, karena pada masa depan pemimpin dihargai bukan dari kedudukan nya saja, melainkan dari peran yang dimainkan nya. Peran pemimpin menjadi mudah untuk dilakukan, mengingat bahwa keberhasilan nya bukan hanya karena kualitas pribadi melainkan bagaimana pemimpin tersebut memiliki karakter dan kompetensi dalam mengarahkan organisasi menuju visi, misi yang telah di tetapkan ; di dalamnya terdapat pengambilan keputusan, dan membangun tim . BAB VII PERILAKU ORGANISASI Manusia berusaha mempermudah dalam mencapai tujuan dengan membentuk suatu hubungan kerja sama dengan individu lain yaitu dengan membentuk kelompok. Bidang pengetahuan perilaku organisasi yang sudah dikembangkan sejak lama tampaknya akhir-akhir ini mulai di rasakan kepentingan nya. Dalam mengantarkan keberhasilan suatu organisasi seorang manajer harus dapat menjalankan fungsi-fungsi manajemen, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengoordinasikan dan mengendalikan. Untuk menghadapi tantangan dan peluang seorang pemimpinan mempunyai peran sehubungan dengan perilaku organisasi yaitu peran antar pribadi, peran informasi dan peran keputusan. Dan karena perilaku organisasi sangat erat dengan aspek perilaku individu maupun organisasi, maka bidang ilmu psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan ilmu politik sangat tertarik. 15



BAB VIII PERILAKU KELOMPOK Setiap individu dapat di pastikan akan mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama atau kelompok dalam suatu komunitas tertentu dalam rangka mencapai tujuan hidup. Karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok adalah adanya dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain dan saling membagi untuk beberapa tujuan yang sama. Dalam realita kehidupan berkelompok saat ini, dapat dilihat bentuk-bentuk kelompok yang ada di masyarakat, yaitu kelompok primer (primary group), kelompok informal dalam kelompok formal, kelompok referensi, kelompok terbuka dan kelompok terbuka dan kelompok tertutup. Kelompok primer adalah kelompok yang bersifat keakraban, kerja sama dan hubungan tatap muka. Kelompok formal yaitu suatu kelompok yang di definisikan oleh struktur organisasi, sedangkan kelompok informal yaitu suatu kelompok yang tidak terstruktur secara formal dan muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan sosial. Sedangkan kelompok terbuka adalah kelompok yang terbuka akan adanya perubahan sedangkan kelompok yang tertutup adalah kelompok yang mengisolasi diri dari pengaruh luar. BAB IX PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antar individu dengan lingkungan di sekitar. Semua perilaku individu setidaknya di bentuk oleh kepribadian dan pengalaman. Persepsi adalah suatu proses yang di tempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indra mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Menurut teori Atribusi, persepsi dan penilaian kita terhadap tindakan seseorang akan cukup banyak di pengaruhi oleh pengandaianpengandaian yang kita ambil mengenai keadaan internal orang itu. Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia ialah dengan menganalisis kembali prinsip-prinsip dasar yang merupakan suatu bagian dari manusia. Sehingga kelompok variable yang membantu menjelaskan perbedaan individu dalam perilaku dan kinerja diklasifikasikan sebagai kemampuan, keterampilan, latar belakang dan demografi.



16



Prinsip-prinsip dasar tersebut adalah : (1) manusia berbeda perilakunya karena tidak sama, (2) manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda (3) seseorang berpikir tentang masa depan dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak, (4) seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannya, (5) seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang, dan (6) banyak faktor yang mepengaruhi sikap seseorang. BAB X PENGARUH BUDAYA ATAS PERILAKU ORGANISASI Budaya organisasi sebagai sebuah perspektif dari yang untuk memahami perilaku individu dan kelompok di dalam organisasi mempunyai batasa. Budaya organisasi adalah apa yang karyawan rasakan dan bagaimana persepsi ini menciptakan suatu pola teladan kepercayaan, nilai-nilai, dan harapan. Organisasi bisa beroperasi secara efisien hanya dengan ketika membagi bersama nilai-nilai di antara karyawan atau petugas. Nilai-nilai adalah suatu gagasan masyarakat tentang apa yang benar atau yang salah seperti kepercayaan yang melukai seseorang secara fisik yang tidak bermoral. Sosialisasi adalah proses dimana organisasi membawa karyawan/petugas baru ke dalam budaya. Dalam kaitan dengan budaya, ada suatu pengiriman berharga, asumsi, dan sikap dari yang lebih tua kepada karyawan/petugas yang lebih muda. BAB XI MENGELOLA KONFLIK DAN STRES Konflik antar kelompok tidak dapat dielakkan dalam organisasi, Suatu konflik bisa jadi baik atau buruk tergantung pada dampak pencapaian tujuan organisasi. Sementara kebanyakan pemimpin mencoba untuk menghilangkan konflik, bukti menunjukkan bahwa untuk kebanyakan konflik yang optimal dapat berpengaruh baik pada kinerja organisasi. Konflik antar kelompok akibat dari beberapa faktor seperti saling ketergantungan kerja, perbedaan dalam tujuan, perbedaan persepsi dan meningkatnya permintaan akan spesialis. Suatu tugas yang sulit bagi pemimpin yang harus di hadapi adalah memeriksa dan mengelola konflik antar kelompok meliputi pemecahan masalah, tujuan atasan, perluasan sumber daya, penghindaran, melunakkan, kompromi, otoritas perubahan pada orang dan mengenal musuh bersama. 17



Teknik mengelola konflik juga timbul dalam situasi dimana manajer memeriksa tingkat konflik yang tidak berguna karena terlalu rendah. Teknik menstimulasi konflik meliputi penggunaan saluran komunikasi, mempekerjakan atau memindahkan individu yang berbeda orientasi, mengubah struktur organisasi, dan mendorong adanya persaingan. Sedangkan stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. BAB XII PERSEPSI DAN KOMUNIKASI Persepsi adalah proses kognitif yang di alami oleh setiap orang dalam memahami sesuatu baik melalui penglihatan, pendengaran dan perasaan. Persepsi seseorang di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keadaan psikologi, famili, dan faktor kebudayaan. Sikap juga sangat berperan penting, dimana sikap merupakan determinan perilaku yang berkaitan dengan persepsi, kepribadian, dan motivasi. Sikap menentukan efeksi, kognisi dan perilaku. Sikap juga terkait dengan nilai dan kepuasan kerja. Sedangkan komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. keterkaitan dengan perilaku organisasi, ada tiga unsur yang perlu di identifikasi, yaitu (1) sifat informasi, (2) komunikasi dan organisasi, (3) komunikasi antar pribadi, ada tujuh faktor yang sangat berpengaruh terhadap komunikasi yang berperan dalam organisasi : 1) Saluran komunikasi harus jelas dan diketahui secara pasti. 2) Harus ada saluran komunikasi formal pada setiap anggota organisasi. 3) Jalur komunikasi itu harus langsung dan pendek. 4) Garis komunikasi formal harus dipergunakan secara normal. 5) Orang yang bekerja sebagai pusat pengantar komunikasi harus orang yang cakap. 6) Garis komunikasi tidak boleh terganggu saat organisasi sedang berfungsi. 7) Setiap komunikasi harus di sahkan. 18



BAB XIII SISTEM ORGANISASI Organisasi merupakan kerangka hubungan yang berstruktur yang di dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Organisasi adalah bentuk suatu sistem yang di dalamnya mempunyai struktur yang berbeda antara satu organisasi dengan yang lainnya. Tujuan organisasi antara lain membagi pekerjaan yang harus dilakukan menjadi departemen-departemen dan jabatan yang terperinci, membagi tugas dan bertanggung jawab berkaitan dengan masing-masing jabatan, mengkoordinasi berbagai tugas organisasi, mengelola petugas dalam unit-unit, membangun hubungan di kalangan individu, kelompok dan departemen, menetapkan garis-garis wewenang formal, mengalokasikan, dan memberikan sumber daya organisasi. Pada proses organisasi manajer membuat spesifikasi atau membuat desain tentang isi, metode, dan hubungan pekerjaan. Desain pekerjaan ini berkaitan dengan penentuan struktur hubungan tugas dan hubungan antar pribadi dari suatu pekerjaan dengan menentukan beberapa banyak keanekaragaman, tanggung jawab, signifikansi dan otonomi pekerja terhadap pekerjaan yang akan di berikan kepadanya. BAB XIV PERUBAHAN ORGANISASI Perubahan adalah menjadikan sesuatu yang ada saat ini menjadi sesuatu yang baru yang diinginkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan diagnosis atas perubahan yang diinginkan tersebut perubahan bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Dalam melakukan upaya perubahan kemungkinan terjadi perlawanan, yang diwujudkan dengan tingkah laku karyawan yang di desain untuk tidak mempercayai, menunda, dan mencegah implementasi dari perubahan kerja. Agar upaya perubahan tidak mendapat rintangan,



maka perlu dilakukan sosialisasi melalui komunikasi yang terarah dan



terprogram serta melibatkan karyawan atau pihak-pihak yang memiliki pengaruh kuat dalam mendekati karyawan. Perubahan selalu dikaitkan dengan kebutuhan dengan kebutuhan pengembangan organisasi, sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pengembangan usaha atau organisasi. 19



Meskipun demikian, setiap upaya melakukan perubahan atau pengembangan organisasi pasti akan berdampak terhadap biaya. Namun demikian, perlu di kaji cost dan benefit mana yang lebih menguntungkan bagi organisasi. Selain itu, rencana perubahan juga akan berdampak terjadi stres di lingkungan karyawan yang terkena dampak dari perubahan, dan untuk mengatasi stres ini perlu konseling. Konseling ini perlu dilakukan secara baik dan terencana sehingga upaya perubahan yang di rencanakan dapat berjalan dengan baik. BAB XV PENGEMBANGAN ORGANISASI Organisasi belajar adalah yang di dalamnya terdapat sistem, mekanisme, dan proses, yang di gunakan secara kontinyu oleh anggota-anggota guna meningkatkan kapabilitas sehingga mampu mencapai sasaran pribadi dan komunitas dimana dia berpartisipasi. Pengembangan organisasi (PO) lebih dikenal dengan organization development (DO), sehingga pengembangan organisasi adalah suatu perubahan yang terencana dan terstruktur (planned change). Pengembangan organisasi (PO) di terapkan pada tiga tipe manusia : (1) spesialisasi individu di dalam PO sebagai profesi, (2) orang-orang dari lapangan yang terkait, yang telah mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO, dan (3) para manajer yang memiliki keahlian PO yang di perlukan untuk perubahan dan mengembangkan organisasi atau departemen mereka. Agen perubahan merupakan orang-orang baik konsultan maupun manajer yang mempunyai perspektif baru (mampu menciptakan efisiensi, efektivitas dan kesehatan organisasi) di dalam perubahan. Sehingga proses perubahan pada umumnya mencakup sikap dan perilaku saat ini yang unfreezing, perubahan dan akhir kepemilikan sikap dan perilaku yang baru yang refreezing. Organisasi mengalami perubahan karena organisasi selalu menghadapi berbagai macam tuntutan kebutuhan. Tuntutan itu timbul sebagai akibat pengaruh lingkungan (eksternal dan internal) organisasi yang selalu berubah dan tidak menentu di masa yang akan datang.



20



BAB III PEMBAHASAN A. BUKU UTAMA  Pembahasan a. Pembahasan BAB 1 Kepemimpinan menurut buku yang di review adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain bekerja sama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kepemimpian memegang peranan penting dalam manajemen, bahkan kepemimpinan adalah inti dari manajemen. Sedangkan kepemimpinan



menurut



dapat



di



Stephen defenisikan



P



Robbins sebagai



(2001),



mengatakan



kemampuan



seseorang



bahwa untuk



memengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan. Dari kedua pendapat di atas, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar dapar bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan terorganisir. b. Pembahasan BAB 2 Latar belakang munculnya pemimpin menurut buku yang di review adalah ada berdasarkan teori genetis (karena dilahirkan menjadi seorang pemimpin), teori sosial (jika lingkungan dan waktu memungkinkan untuk menjadi pemimpin), teori ekologis (harus memiliki bakat dan bakat tersebut dibina hingga berkembang), dan teori situasi (setiap orang bisa menjadi pemimpin, tetapi dalam situasi tertentu). Sedangkan menurut Ordway Tead, munculnya pemimpin karena adanya pembentukan dalam pribadinya untuk menjadi pemimpin, yaitu seseorang dalam situasi tertentu dapat mempengaruhi orang lain atau dapat menunjukkan kelebihannya terhadap orang di sekelilingnya dalam bidang keilmuan, kepandaian, dan kecerdikan. Dengan demikian orang tersebut dapat menjadi pemimpin. 21



Dari kedua pendapat diatas, latar belakang munculnya pemimpin berkaitan dengan teori kepemimpinan, yaitu sebagai berikut: 1. Teori genetis, yaitu seseorang akan menjadi pemimpin karena dilahirkan untuk menjadi pemimpin, orang tersebut mempunyai bakat dan pembawaan untuk menjadi pemimpin. Menurut teori ini, tidak setiap orang bisa menjadi pemimpin, sebab hanya orang yang mempunyai bakat dan pembawaan yang bisa menjadi pemimpin. 2. Teori sosial, yaitu seseorang akan menjadi pemimpin jika lingkungan, waktu, atau keadaan memungkinkan menjadi pemimpin. Setiap orang bisa menjadi pemimpin dengan cara diberi kesempatan dan diberi pembinaan untuk menjadi pemimpin, walaupun tidak mempunyai bakat atau pembawaan. 3. Teori ekologis, yaitu untuk menjadi seorang pemimpin perlu bakat dan bakat itu dibina supaya berkembang. Cara untuk mengembangkan bakat bergantung pada lingkungan, waktu, dan keadaan. 4. Teori situasi, yaitu setiap orang bisa menjadi pemimpin, tetapi dalam situasi tertentu karena setiap orang mempunyai kelebihan yang diperlukan dalam situasi itu. Akan tetapi, dalam situasi lain, kelebihannya tidak diperlukan. c. Pembahasan BAB 3 Adapun karakterisitik kepemimpinan pada masa Nabi Muhammad SAW. yaitu sebagai berikut. 1. Mempersatukan fungsi sebagai landasan dalam memilih orang atau sesuatu, bukan penampilan atau faktor luar lainnya 2. Mengutamakan segi keselamatan 3. Mendahulukan hal-hal yang sifatnya mendesak 4. Lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri 5. Memilih jalan yang sulit untuk dirinya dan termudah untuk umatnyalebih mendahulukan tujuan akhirat daripada dunia



22



d. Pembahasan BAB 4 Menurut buku yang saya review teori-teori kepemimpinan adalah: 1. Teori genetik 2. Teori sosial 3. Tero situasional 4. Teori ekologis 5. Teori sosio-behavioristik Sedangkan menurut Kith Davis (1999), teori-teori kepemimpinan adalah: 1. Teori perilaku 2. Teori situasional Menurut dua pendapat, maka teori-teori kepemimpinan adalah: 1. Teori genetik, yaitu seseorang dapat menjadi pemimpin karena dilahirkan sebagai pemimpin, bukan karena di didik untuk menjadi pemimpin 2. Teori sosial, yaitu teori yang memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok 3. Teori situasional, yaitu teori yang memandang bahwa kepemimpinan sangat bergantung pada situasi 4. Teori ekologis, yaitu kepemimpinan merupakan penggabungan antara bakat alami yang sudah ada sejak dilahirkan dengan pendidikan dan pelatihan yang intensif. e. Pembahasan BAB 5 Menurut buku yang saya review pengertian pemimpinan formal adalah orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dalam sebuah organisasi berdaarkan keputusan dan pengangktan resmi untuk memangku jabatan dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajibannya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sedangkan pemimpin informal adalah orang yang tidak secara resmi diangkat sebagai pemimpin, tetapi merupakan kehormatann karena mempunyai kelebihan ditunjuk sebagai pemimpin, sehingga mampu memengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok. 23



f. Pembahasan BAB 6 Menurut buku yang saya review, Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya pada pemilih ataupun peserta pemilu , tetapi juga penyelenggara pemilu, adapun sejarahnya: 1. Pemilu 1955 sesuai tujuannya, pemilu 1955 dibagi menjadi dua tahap, yaitu: *tahap pertama adalah pemilu untuk memilih anggota DPR *tahap kedua adalah pemilu untuk memilih anggota Konstituante 2. Pemilu 1971 3. Pemilu 1977-1997 4. Pemilu 1999 5. Pemilu 20114 Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepada Daerah g. Pembahasan BAB 7 



Pancasila sebagai Falsafah NKRI



Substansi dari sila-sila yang terdapat dalam Pancasilabukan hanya akrabdalam kehidupan masyarakat Indonesia, melainkan juga Pancasila telah menjadi urat nadi bangsa sejak nenek moyang. Nilai-nilai Pancasila sepantasnya berada pada tahapan kesadaran aktual, bukan pada tataran uji coba ideologi karena sejarahmenyatakan bangas ini telah Pancasilais sebelum ada Pancasila. 



Pancasila sebagai Falsafah Demokrasi Bangsa



Partisipasi politik yang mandiri dari warga negara merupakan manifestasi kedaulatan rakyat sebagai salah satu prinsip demokrasi, yang secara substansial penting bagi kehendak bangsa. Demokrasi adalah kesempatan melakukan partisipasi politis yang umum sebagai perwujudan kemerdekaan dan kebebasan kehendak, berpendapat, dan bertindak melalui penyaluran yang benar menurut tatanan dan tuntutan politik suatu bangsa dan negara. 24







Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945



Dalam Pembukaan UUD 1945 dan kenyataan hidup yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila dimaksudkan sebagai landasan serta pedoman bagi kehidupan bangsa dan negara dalam menyongsong hari depan. Pancasila merupakan kesepakatan nasional yang harus ditaati dan dilaksanakan untuk mencapai cita-cita bersama yang telah ditentukan.



 Kelebihan dan Kekurangan Buku A. kelebihan 1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview adalah buku yang menarik, karena di bagian depan sampul buku tersebut menggunakan perpaduan warna dan tulisan yang sesuai, bahkan ada penambahan beberapa gambar sehingga pembaca akan tertarik untuk memahaminya lebih lanjut. 2. Dari aspek layout dan tat letak, serta serba tulis, termasuk penggunaan font adalah sangat bagus, karena tata letaknya rapi, tulisnnya juga mudah untuk dibaca. 3. Dari aspek isi buku, buku yang saya review berisi materi yang dijelaskan secara jelas oleh penulisnya



B. Kekurangan 1. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut menggunakan banyak istilah-istilah asing yang membuat pembaca merasa malas untuk membacanya. 2. Bukunya terlalu lebar dan besar hingga tidak simpel dibawa kemana-mana



25



B. PEMBAHASAN KEDUA a. Pembahasan BAB 1 Menurut buku yang saya review Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi untuk mencapai tujuan yang di inginkan dalam situasi dan suatu kondisi tertentu. Proses mempengaruhi tersebut sering melibatkan berbagai kekuasaan seperti ancaman, penghargaan, otoritas maupun bujukan. b. Pembahasan BAB 2 Menurut buku yang saya review Fungsi Tipe Kepemimpinan yaitu: a.



Fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related)



b.



Fungsi sebagai pemelihara kelompok (group-maintenance) c. Pembahasan BAB 3



Melalui super leadership, bagaimana seseorang dapat mempengaruhi orang lain. Bagaimana revolusi teknologi akan mengubah sifat kepemimpinan? Kita yakin pengaruh nya akan sangat luas. Saat ini kita sedang berada di tengah perubahan sosial di mana teknologi mentransformasi bisnis. Struktur keluarga, sekolah, pemerintahan dan bahkan lembaga keagamaan. d. Pembahasan BAB 4 Untuk mendapatkan kepemimpinan yang baik dan berkualitas di masa sekarang dan masa yang akan datang perlu adanya kaderisasi kepemimpinan, sehingga dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang mampu bertanggung jawab terhadap apa yang di pimpin nya dan mampu membawa negara kita menjadi negara yang terhindar dari korupsi, kolusi dan nepotisme e. Pembahasan BAB 5 Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, yaitu : (1) kecerdasan (2) kedewasaan (3) motivasi diri dan dorongan berprestasi, dan (4) sikap hubungan kemanusiaan. 26



f. Pembahasan BAB 6 Peran pemimpin sebagai model dengan memberikan ‘’rumus sederhana’’ yaitu model merupakan perpaduan antara karakter dan kompetensi. Karakter adalah siapa diri kita sebagai pribadi dan kompetensi adalah apa yang bisa kita lakukan. Mengenai kompetensi terdapat enam kompetensi yang harus di miliki oleh seseorang pemimpin, yaitu self-management (manajemen diri), emotional literacy (pemahaman emosi), people-skill (keahlian berhubungan dengan orang), techno-knowledge (keterampilan teknis), intuitive-abilities (kecakapan intuisi), dan ability to learn (kecakapan belajar). g. Pembahasan BAB 7 Manusia berusaha mempermudah dalam mencapai tujuan dengan membentuk suatu hubungan kerja sama dengan individu lain yaitu dengan membentuk kelompok. Bidang pengetahuan perilaku organisasi yang sudah dikembangkan sejak lama tampaknya akhir-akhir ini mulai di rasakan kepentingan nya. h. Pembahasan BAB 8 Dalam realita kehidupan berkelompok saat ini, dapat dilihat bentuk-bentuk kelompok yang ada di masyarakat, yaitu kelompok primer (primary group), kelompok informal dalam kelompok formal, kelompok referensi, kelompok terbuka dan kelompok terbuka dan kelompok tertutup. i. Pembahasan BAB 9 Persepsi adalah suatu proses yang di tempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indra mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Menurut teori Atribusi, persepsi dan penilaian kita terhadap tindakan seseorang akan cukup banyak di pengaruhi oleh pengandaian-pengandaian yang kita ambil mengenai keadaan internal orang itu.



27



j. Pembahasan BAB 10 Budaya organisasi sebagai sebuah perspektif dari yang untuk memahami perilaku individu dan kelompok di dalam organisasi mempunyai batasa. Budaya organisasi adalah apa yang karyawan rasakan dan bagaimana persepsi ini menciptakan suatu pola teladan kepercayaan, nilai-nilai, dan harapan. Organisasi bisa beroperasi secara efisien hanya dengan ketika membagi bersama nilai-nilai di antara karyawan atau petugas. k. Pembahasan BAB 11 Teknik mengelola konflik juga timbul dalam situasi dimana manajer memeriksa tingkat konflik yang tidak berguna karena terlalu rendah. Teknik menstimulasi konflik meliputi penggunaan saluran komunikasi, mempekerjakan atau memindahkan individu yang berbeda orientasi, mengubah struktur organisasi, dan mendorong adanya persaingan. Sedangkan stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. l. Pembahasan BAB 12 Persepsi adalah proses kognitif yang di alami oleh setiap orang dalam memahami sesuatu baik melalui penglihatan, pendengaran dan perasaan, Sedangkan komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. keterkaitan dengan perilaku organisasi, ada tiga unsur yang perlu di identifikasi, yaitu (1) sifat informasi, (2) komunikasi dan organisasi, (3) komunikasi antar pribadi. m. Pembahasan BAB 13 Pada proses organisasi manajer membuat spesifikasi atau membuat desain tentang isi, metode, dan hubungan pekerjaan. Desain pekerjaan ini berkaitan dengan penentuan struktur hubungan tugas dan hubungan antar pribadi dari suatu pekerjaan dengan menentukan beberapa banyak keanekaragaman, tanggung jawab, signifikansi dan otonomi pekerja terhadap pekerjaan yang akan di berikan kepadanya.



28



n. Pembahasan BAB 14 Perubahan selalu dikaitkan dengan kebutuhan dengan kebutuhan pengembangan organisasi, sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pengembangan usaha atau organisasi.



Meskipun



demikian,



setiap



upaya



melakukan



perubahan



atau



pengembangan organisasi pasti akan berdampak terhadap biaya. Namun demikian, perlu di kaji cost dan benefit mana yang lebih menguntungkan bagi organisasi. Selain itu, rencana perubahan juga akan berdampak terjadi stres di lingkungan karyawan yang terkena dampak dari perubahan, dan untuk mengatasi stres ini perlu konseling. Konseling ini perlu dilakukan secara baik dan terencana sehingga upaya perubahan yang di rencanakan dapat berjalan dengan baik. o. Pembahasan BAB 15 Pengembangan organisasi (PO) di terapkan pada tiga tipe manusia : (1) spesialisasi individu di dalam PO sebagai profesi, (2) orang-orang dari lapangan yang terkait, yang telah mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO, dan (3) para manajer yang memiliki keahlian PO yang di perlukan untuk perubahan dan mengembangkan organisasi atau departemen mereka.



 KELEBIHAN dan KEKURANGAN BUKU A. Kelebihan 1. Cara penulisan buku menarik untuk dibaca 2. Buku ini banyak penjelasan dari para ahli tentang KEPEMIMPINAN dan motivasional kepemimpinan, terdapat juga gaya kepemimpinan 3. Dari aspek tata bahasa, buku ini mudah dimengerti 4. Menjelaskan tentang berbagai organisasi yang memiliki pemimpin yang akurat 5. Juga menjelaskan tentang cara atau strategi untuk menjadi pemimpin yang lebih baik



29



B. Kekurangan 1. Buku ini terlalu mendalami tentang perilaku seseorang bahwa ini akan mengungkit pada orang yang memiliki perilaku yang sama seperti dijelaskan 2. Begitu banyak organisasi budaya tapi sayangnya tidak ada yang peduli tentang itu bahkan tidak ada yang merespon



30



BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi yang jelas tentang arah organisasi yang dituju. Secara sederhana, kepemimpinan adalah proses untuk membawa orang-orang atau organisasi yang dipimpinnya menuju tujuan yang jelas. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya. Visi inilah yang mendorong sebuah organisasi untuk senantiasa tumbuh dan belajar serta berkembang dalam mempertahankan kelangsungannya sehingga bisa bertahan sampai beberapa generasi. B. REKOMENDASI 1. Mungkin akan jauh lebih baik jika menggunakan kalimat-kalimat sederhana dan mengurangi istilah asing, karena akan meningkatkan pemahaman pembaca karena bahasa yang dipakai sederhana 2. Mungkin juga akan jauh lebih baik jika menggunakan contoh dalam kehidupan sehari-hari di dalam menguraikannya.



31



DAFTAR PUSTAKA Saebani Ahmad Beni. 2014. Kepemimpinan. Cet. 01. Bandung: Pustaka Setia Zainal Rivai Veitzhal. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Cet. 03. Jakarta: Rajawali Pers



iii



LAMPIRAN 1. COVER BUKU UTAMA



BUKU PEMBANDING



Iv



2. DAFTAR ISI BUKU UTAMA BAB 1 PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN Pengertian pemimpin Pengertian kepemimpinan



BAB 2 KELAHIRAN PEMIMPINA DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Latar belakang munculnya pemimpin Kepemimpinan dalam organisasi Fungsi dan peran kepemimpinan dalam organisasi



BAB 3 KETELADANAN KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW. DAN KHULAFAUR RASYIDIN Kepemimpinan nabi muhammad SAW Kepemimpinan khulafaur rasyidin



BAB 4TEORI DAN TIPOLOGI KEPEMIMPINAN Teori-teori Kepemimpinan Tipologi Kepemimpinan Sifat-sifat Kepemimpinan Syarat menjadi pemimpin



BAB 5 PENDEKATAN DAN KONFLIK KEPEMIMPINAN SERTA SOLUSINYA Pendekatan Kepemimpinan Konflik dalam Kepemimpinan Solusi konflik



BAB 6 SISTEM PEMILIHAN PEMIMPIN



Sekilas pemilihan pemimpin dalam islam Sitem pemilihan pemimpin melalui pemilihan umum Pemilu pespektif undang-unadng Kedudukan partai politik dalam pemilihan umum



BAB 7 KEPEMIMPINAN PANCASILA



BUKU PEMBANDING Bab 1 Teori Kepemimpinan Bab 2 Dinamika dan Fungsi Kepemimpinan Bab 3 Profil Pemimpin Bab 4 Kaderisasi dan Kualitas Kepemimpinan Bab 5 Pendekatan dalam. Kepemimpinan Bab 6 Peran Kepemimpinan dalam. Pengambilan Keputusan dan Membangun Tim Bab 7 Perilaku Organisasi Bab 8 Perilaku Kelompok Bab 9 Perilaku Individu dalam Organisasi Bab 10 Pengaruh Budaya Atas Perilaku Organisasi Bab 11 Mengelola Konflik dan Stres Bab 12 Persepsi dan Komunikasi Bab 13 Kekuasaan dan Politik Bab 14 Sistem Organisasi Bab 15 Perubahan Organisasi Bab 16 Pengembangan Organisasi Bab 17 Instrumen Pengukuran Penelitian



3. BILIOGRAFI BUKU UTAMA •



Judul



: Kepemimpinan







Penulis



: Drs.Beni Ahmad Saebani,M.Si., dan Ii Sumantri,M.Ag







Isbn



: 978-979-076-407-1







Penerbit



: CV Pustaka Setia







Tahun Terbit



: Februari 2014







Urutan Cetakan



: Pertama (1)







Dimensi Buku



: 16 x 24 cm







Tebal Buku



: 225 hlm



BUKU PEMBANDING Judul Buku



: Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi



Penilus



: Prof. Dr. veithzal Rivai Zainal, S.E., M.M., MBA Muliaman Darmansyah Hadad, S.E., MPA PH.d. Prof. Dr. Mansyur Ramly, S.E., M.Si.



ISBN



: 978-979-769-739-6



Editor



: 3-cet. 11.-Jakarta : Rajawali Pers, 2014.



Penerbit



: PT RAJAGRAFINDO PERSADA



Desain Cover



: fajar@grafika



Layout Isi



: 436 hml.



Tanggal Terbit : Juli 2014. Harga



:



Tebal



: 24 cm