CHAIRITA Proposal Usaha Brownies Ikan Nila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL USAHA



PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT



Judul USAHA BROWNIES IKAN NILA SEBAGGAI CAMILAN YANG BERGIZI



Oleh UMKM SALUYU



USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KECAMATAN SUKARAJA - KABUPATEN SUKABUMI 2020



LEMBAR PENGESAHAN



1. Judul Kegiatan



:



Usaha Brownies Ikan Nila sebagai Camilan Bergizi



Tinggi 2. Identitas Manager/Pengusul :



Nama Nomor Telepon Alamat E-mail Alamat Domisili 3. Identitas Sekretaris



: Rima Amalia., S.Kom : 081572814062 : [email protected] : Jl. RA Kosasih RT 005 RW 010, Kel. Subangjaya Kec. Cikole, Kota. Sukabumi Jawa Barat : : Indri Widyasttuti : Kp. Babakan : Nurhasanah : Kp.Babakan : :Yoyoh Patmawati : Legok



Nama Alamat 4. Identitas Bendahara Alamat 5. Ideantitas Seksi Humas Nama Alamat 6. Identitas Seksi Pemasaran Nama : Nandang Rinaldi Alamat : Kp.Babakan 7. Identitas Seksi Pengolahan Nama : Orin Rinaldi Alamat : Kp.Babakan 8. Identitas Pengadaan Bahan Baku Nama : Nandang Rinaldi Alamat : Kp.Babakan 9. Identitas Quality Control Nama : Idah Holidah Alamat : Kp.Babakan 10. Pendamping Program Nama : Chairita, S.Pi.M.Si Alamat : Bojong Gede Kabupaten Bogor 11. Anggaran yang diusulkan



: Rp 22.000.000,- (dua puluh dua juta rupiah) Subangjaya, 21 Mei 2020



Mengetahui Lurah Subangjaya



Ketua



(...............................................)



(Rima Amalia, S.Kom) Pendamping



Chairita,SPi, M.Si Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Judul Kegiatan : Usaha Brownies Ikan Nila sebagai Camilan Anti Pendek 1.2. Status Usaha :



Usaha yang akan kami jalankan merupakan salah satu inovasi dan pengembangan dari produk Brownis dengan penambahan daging ikan Nila untuk meningkatkan kandungan gizi protein, sehingga menghasilkan suatu produk camilan/snack yang bergizi tinggi, berkualitas dan sehat, guna meningkatkan asupan gizi mayarakat sebagai pencegahan Stunting 1.3. Rasional Kegiatan



Usaha Brownis Ikan Nila yang akan kami kembangkan adalah jenis usah berskala kecil yang khusus memproduksi Brownis dengan inovasi melalui penambahan daging Ikan Nila yang merupakan bahan baku lokal yang berasal dari kolam sekitar rumah atau tempat usaha. Alasan yang melatarbelakangi kami memilih usaha Brownis Ikan Nila ini antara lain diantarnya adalah : 1) Adanya Issu pencegahan Stunting dalam masyarakat, mendorong kami untuk



menghasilkan suatu produk yang bergizi tinggi dan berkualitas, dengan kandungan protein dan zat gizi mineral penting lainnya yang tinggi.



Adanya data yang



menujukkan prevelensi anak balita yang pendek menyentuh angka 37,2. Hal ini manandakan bahwa satu diantara tiga anak Indonesia kemungkinan besar bertubuh pendek.. Hal ini karena prevalensi dihitung dengan membagi jumlah orang yang memiliki penyakit atau kondisi dengan jumlah total orang dalam kelompok. Data ini diperoleh dari Riset Kesehatan berbasis komunitas berskala nasional sampai tingkat kabupaten/kota yang dilakukan setiap 5 - 6 tahun sekali (Data Riset Kesehatan Dasar/ Riskesdas tahun 2013). Secara umum masalah balita pendek + sangat pendek di



Provinsi Jawa Barat masih cukup tinggi. Semua kabupaten/kota memiliki prevalensi balita pendek + sangat pendek di atas 20%. Dari 25 kabupaten/kota ada 8 kabupaten/kota yang mempunyai prevalensi balita pendek + sangat pendek di atas angka nasional, yaitu Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, dan kota Tasikmalaya. Kondisi ini disebabkan karena anak balita kekurangan



gizi . Kekurangan gizi atau malnutrisi adalah kondisi kekurangan gizi akibat jumlah kandungan mikronutrien dan makronutrien tidak memadai. Indonesia telah menunjukkan penurunan kemiskinan secara tetap, tetapi kekurangan gizi masih menjadi masalah yang dapat mempengaruhi satu dari tiga anak balita. Hal ini merupakan proporsi yang menjadi masalah kesehatan masyarakat menurut kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Atas dasar permasalahan tersebut, maka diperlukan solusi penyediaan bahan pangan yang bergizi tinggi tetapi mempunyai rasa yang enak dan disukai oleh semua lapisan masyarakat, utamanya anak balita dan anak anak di usia pertumbuhan (anak anak SD). 2) Kandungan gizi yang tinggi terdapat dalam ikan Nila terutama protein dan zat-zat gizi



lainnya yang berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang. 3) Produksi dan ketersediaan bahan baku ikan Nila di Kabupaten Sukabumi cukup



tinggi, sehingga perlu pemberdayaan dan pemanfaatan secara optimal terhadap hasil produksi lokal dalam rangka membantu pembudidaya yang berada di Kabupaten Sukabumi. Salah satu diantaranya melalui pengolahan dan produksi produk Brownis ikan Nila. 4) Berbahan baku ikan Nila yang terjamin mutunya, karena berasal dari produksi lokal



yaitu kolam yang ada di daerah Sukabumi dan mudah diperoleh. 5) Kami memiliki pengalaman dalam pengolahan Brownis yang di kembangkan dengan



penambahan daging Ikan Nila, serta pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk pengolahan produk yang berbahan baku ikan. 1.4. Tujuan Kegiatan Tujuan dari didirikannya usaha industri sari rumput laut ini adalah: 1) Mengembangkan produk Brownies ikan nila sebagai camilan yang bergizi, sehingga



kebutuhan protein anak usia dini dapat terpenuhi dan solusi bagi pencegahan Stunting di mayarakat. 2) Meningkatkan kapasitas produksi dengan menggunakan peralatan yang lebih baik. 3) Meningkatkan inovasi produk di segala aspek untuk produksi yang berkualitas. 4) Meningkatkan penghasilan/omzet usaha. 5) Memanfaatkan hasil budidaya dan bahan baku ikan Nila secara optimal di Daerah



Kabupaten Sukabumi. 6) Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk berbahan baku ikan Nila .



Bab 2 METODE PELAKSANAAN 2.1. Produk Produk olahan yang akan kami hasilkan adalah “BROWNIES IKAN NILA” yaitu jenis camilan ringan berbahan baku Ikan Nila Segar dan berkualitas serta bebas dari pencemaran, yang dipadu dengan bahan bahan tambahan serta pemanis dari gula murni. BROWNIES IKAN NILA diproduksi tanpa menggunakan bahan pengawet maupun bahan kimia berbahaya, dengan kandungan gizi yang tinggi terutama protein, sehingga sangat baik untuk kesehatan dan pertumbuhan, serta solusi dalam mengatasi pencegahan Stunting.



Sesuai dengan kapasitas peralatan yang ada maka kapasitas produksi olahan ikan nila dalam sebulan mencapai 450 kg bahan baku, sedangkan khusus brownies ikan nila membutuhkan 75 kg bahan baku per bulan. Rata-rata produk Brownis kering yang dihasilkan sebanyak 160 kg atau 1.000 pcs. Hasil AKG menunjukkan bahwa Brownies Ikan Nila kering dapat dikategorikan sebagai bahan pangan fungsional dengan jumlah kandungan protein yang cukup tinggi. Sampai dengan saat ini, varian produk brownies ikan nila yang lebih sering dihasilkan ada tiga jenis yaitu : brownies ikan nila basah, brownies ikan nila beku dan brownies ikan nila kering. Tiga varian ini dipilih karena memenuhi permintaan dan selera konsumen. Brownies basah dikemas dengan kemasan kotak yang menarik dan penyajiannya dapat dipotong sesuai selera konsumen. Sedangkan brownies beku dibuat dengan bentuk kecil kecil dan menarik sehingga anak usia dini suka dengan dengan produk brownies beku ini. Brownies kering dibungkus dengan kemasan pouch dengan tujuan mudah dibawa dan dikemas dengan indah supaya bisa digunakan sebagai oleh-oleh. Kemasan pouch dipilih agar produk ini bisa menjangkau pasar diluar wilayah Kab. Sukabumi.



2.2. Bahan Baku



Bahan baku Brownies Ikan Nila adalah Ikan Nila yang berasal dari perairam umum/ kolam-kolam budidaya yang terdapat di daerah Kabupaten Sukabumi, yang tidak jauh dari lokasi usaha, mempunyai kualitas kesegaran yang tinggi, serta aman dikonsumsi.



Bahan bakuan berasal dari perairan yang bersih dan tidak tercemar limbah industri rumah tangga maupun pabrik. Jumlah dan produksi bahan baku di daerah Sukabumi cukup tinggi, sehingga ketersediannya terjamin dan sangat mendukung kelangsungan usaha kami dalam pengolahan Brownies Ikan Nila. 2.3. Proses Produksi



UMKM Saluyu menghasilkan 15 macam varian produk olahan dari ikan nila, antara lain: brownis kering nila, brownis nila, sus ikan nila, abon nila, abon tulang nila, nila krispi, baby nila, tulang nila krispi, dendeng nila, telur gabus nila, dendeng kepala ikan, donat nila, nuget, bakso, dan empek-empek nila. Ruangan tempat produksi Saluyu sudah terpisah dari rumah tinggal dan memiliki ruangan yang sudah terbagi sesuai proses produksi yang ada. Ruangan yang ada antara lain: ruang penerimaan bahan baku, ruang penyiangan ikan, ruang produksi, ruang pengemasan, dan ruang penyimpanan produk. Proses penerimaan bahan baku dilakukan secara cepat, tepat dan saniter. Bahan baku dikelompokkan berdasarkan ukuran bahan baku seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Klasifikasi Ukuran Bahan Baku No



Ukuran



Produk



1



20 cm



Fillet ikan (brownies, sus kering, nugget, bakso, telur gabus)



2



12 cm



Tulang ikan krispi



3



10 cm



Dendeng utuh



4



5 cm



Krispi ikan nila



5



2-4 cm



Baby fish



Bahan baku dibersihkan sisik, insang dan isi perut. Untuk ikan yang berukuran besar (20 cm) Dagingnya difillet untuk diolah menjadi produk brownies, susu kering, nugget, bakso dan telur gabus. Produk unggulan Saluyu adalah brownies kering Ikan Nila. Proses produksi pembuatan brownis ikan Nila basah dapat dilihat pada Gambar 1.



Gambar 2. Proses pembuatan brownis ikan Nila Basah Selain brownis basah, Saluyu juga membuat Brownis Kering nila. Proses pembuatan brownis kering dapat dilihat pada Gambar 2.



Gambar 2. Proses pembuatan brownis ikan Nila kering Kapasitas produksi olahan ikan nila dalam sebulan mencapai 450 kg bahan baku, sedangkan khusus brownies ikan nila membutuhkan 75 kg bahan baku per bulan. Rata-rata Brownis kering yang dihasilkan sebanyak 160 kg atau 1.000 pcs. Produk brownis kering nila sudah memiliki nilai AKG, seperti pada Gambar 3.



Gambar 3. AKG Brownies Kering Nila



Hasil AKG menunjukkan bahwa brownies kering nila dapat dikategorikan bahan pangan fungsional dengan melihat kandungan protein yang cukup tinggi. Sampai dengan saat ini, varian produk brownies ikan nila yang dihasilkan ada tiga jenis yaitu : brownies ikan nila basah, brownies ikan nila beku dan brownies ikan nila kering. Tiga varian ini dipilih karena memenuhi permintaan dan selera konsumen. Brownies basah dikemas dengan kemasan kotak yang menarik dan penyajiannya dapat dipotong sesuai selera konsumen. Sedangkan brownies beku dibuat dengan bentuk kecil – kecil dan menarik sehingga anak usia dini suka dengan dengan produk brownies beku ini. Brownies kering dibungkus dengan kemasan pouch dengan tujuan mudah dibawa dan dikemas dengan indah supaya bisa digunakan sebagai oleh-oleh. Kemasan pouch dipilih agar produk ini bisa menjangkau pasar diluar wilayah Kab. Sukabumi.. Empat varian produk brownies ikan nila dapat dilihat pada Gambar 5 dibawah ini.



Brownies ikan nila basah



Brownies ikan nila beku



Brownies ikan nila kering



Brownies ikan nila siap disajikan



Gambar 5. Varian produk brownies ikan nila UMKM Saluyu. 2.4. Pemasaran



Sampai saat ini pemerintah (c.q. Kementerian Kelautan dan Perikanan) terus berupaya meningkatkan angka konsumsi ikan per kapita. Upaya ini sebagai salah satu solusi mengatasi pencegahan Stunting dimasyarakat yang kekurangan asupan gizi (khususnya balita), yang menyebabkan kecenderungan bertubuh pendek pada anak balita. Menurut data KKP, pada tahun 2015 rata – rata angka konsumsi ikan masyarakat Indonesia baru mencapai 41,11 Kg/Kapita (KKP, 2016). Kurangnya minat masyarakat Indonesia terhadap produk perikanan sebagian besar disebabkan adanya stigma negatif bahwa ikan merupakan sumber beberapa penyakit, berbau amis dan mengandung banyak duri. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, stigma negatif tersebut kian memudar dan peluang ini perlu dimanfaatkan oleh setiap pelaku usaha. Sebagai salah satu kelompok pengolah dan pemasar yang bergerak di bidang perikanan, kami UMKM SALUYU sejak tahun 2010 memberanikan diri melakukan inovasi pengolahan produk perikanan. Salah satu produk inovasi kami adalah Brownies ikan nila. Kelebihan produk ini terletak pada kandungan gizi yang tinggi terutama protein sehingga sangat disarankan untuk dikonsumsi sebagai tambahan asupan gizi dan pencegahan Stunting di masyarakat. Mengingat pada kelebihan produk Brownies ikan nila tersebut dan permasalahan yang dihadapi pemerintah saat ini, kami melihat ada sebuah peluang pasar yang terbuka lebar dan kami memberanikan diri menjadi bagian yang mengisi peluang pasar tersebut khususnya di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Propinsi Jawa Barat. Dari batasan segmentasi pasar tersebut, target pasar yang kami tuju adalah anak usia dini (balita dan anak SD) dan wisatawan yang datang ke wilayah Kabupaten Sukabumi dan Propinsi Jawa Barat. Sebagai kelompok pengolah dan pemasar produk perikanan, kami memiliki rasa optimis yang tinggi terhadap perkembangan usaha produk Brownies ikan nila ini. Hal ini dikarenakan inovasi produk berbasis bahan pangan fungsional (Brownies mengandung ikan) belum banyak diproduksi pesaing. Selain itu, dari pengalaman yang ada, produk kami selalu habis di pasar tidak lebih dari 1 minggu setelah proses produksi. Konsumen yang pernah mencoba dan membeli produk ini pun mengatakan produk ini enak dan bersedia untuk melakukan repeat order.



Produk brownies ikan nila dipasarkan di wilayah Kab. Sukabumi dan beberapa kota lainnya antara lain : Bekasi, Tangerang, Bandung, Jakarta, Malang, Surabaya dan Nusa Tenggara Barat. Secara rinci tujuan pemasaran dan volume produk yang didistribusikan per daerah tujuan pemasaran pada tahun 2016 seperti disajikan pada Tabel 2. Dalam hal memasarkan produk, kami menerapkan strategi pemasaran dengan konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion). Dari sisi produk, kami telah melakukan inovasi varian brownies basah, beku dan kering untuk memikat berbagai target pasar yang ada. Selain itu produk yang kami hasilkan memiliki kelebihan kandungan protein yang tinggi untuk menjawab permasalahan prevelansi balita pendek yang cukup tinggi. Dari sisi tempat pemasaran, kami melakukan kerjasama dengan berbagai pengelola pusat oleh-oleh yang berada di sekitar Kab. Sukabumi untuk memasarkan brownies ikan nila. Selain itu, untuk meningkatkan omzet penjualan kami memanfaatkan kemajuan teknologi informasi (media sosial dan media online) sehingga lebih dapat memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas. Strategi penetapan harga juga telah kami lakukan dengan cara memberikan potongan harga dan atau memberikan bonus produk kepada konsumen yang membeli dalam jumlah tertentu, misalnya jika konsumen membeli 1 pack ukuran 150g dengan harga Rp. 15.000, akan tetapi jika membeli 10 pack atau lebih, maka harga akan dipotong menjadi Rp 14.000/pack. Namun jika pembelian di atas 25 pack, selain mendapat potongan harga, konsumen juga akan diberi bonus tambahan produk. Tabel 2. Tujuan Pemasaran Produk Bownies Ikan Nila UMKM Saluyu No



Tujuan Pemasaran



Volume (kg)



1



Sukabumi



627



2



Bekasi



100



3



Tangerang



75



4



Malang



25



5



Bandung



50



6



Surabaya



25



7



Jakarta



100



8



Nusa Tenggara Barat



25



Jumlah



1.027



Untuk lebih menarik konsumen, saat ini kami menggunakan tagline “Brownies ikan nila, cemilan anti pendek”. Dengan adanya tagline ini kami berharap konsumen yang sadar akan kebutuhan protein dan gizi seimbang akan terus mengingat produk kami. Kalau ga mau pendek, cemilannya ya... Brownies ikan nila. Dengan adanya sentuhan inovasi dengan teknologi yang mudah diterapkan, target kami akan mampu meningkatkan omzet pemasaran lebih dari 30% per tahun dengan asumsi terjadi pertumbuhan jumlah wisatawan yang datang ke Kab. Sukabumi dan peningkatan kerjasama dengan pelaku usaha seperti hotel, restoran, catering dan pasar ritail modern yang ada di sekitar Kab. Sukabumi dan Prov. Jawa Barat. Target volume penjualan mulai dari tahun 2016 - 2020 (periode lima tahun) adalah sebagai berikut. Tabel 3. Target Penjualan Lima Tahun Kedepan No



Tahun



Volume Penjualan (kg)



1



2016



1.027



2



2017



1.335



3



2018



1.735



4



2019



2.256



5



2020



2.933



Bab 3 TARGET OUTPUT



3.1. Target Produksi



Produk yang akan dihasilkan adalah Brownies Ikan Nila dengan 4 varian produk (Brownies ikan nila basah, kering, beku dan siap disajikan). Sampai dengan saat ini, varian produk brownies ikan nila yang paling banyak diproduksi dan dihasilkan ada tiga jenis yaitu : brownies ikan nila basah, brownies ikan nila beku dan brownies ikan nila kering. Tiga varian ini dipilih karena memenuhi permintaan dan selera konsumen. Brownies basah dikemas dengan kemasan kotak yang menarik dan penyajiannya dapat dipotong sesuai selera konsumen. Sedangkan brownies beku dibuat dengan bentuk kecil – kecil dan menarik sehingga anak usia dini suka dengan dengan produk brownies beku ini. Brownies kering dibungkus dengan kemasan pouch dengan tujuan mudah dibawa dan dikemas dengan indah supaya bisa digunakan sebagai oleh-oleh. Kemasan pouch dipilih agar produk ini bisa menjangkau pasar diluar wilayah Kab. Sukabumi. Kualitas produk yang akan dihasilkan adalah Brownies Ikan Nila berbahan baku ikan Nila Segar dan bahan tambahan alami dengan gula murni tanpa mempergunakan bahan pengawet. Kapasitas produksi olahan ikan nila dalam sebulan mencapai 450 kg bahan baku, sedangkan khusus brownies ikan nila membutuhkan 75 kg bahan baku per bulan. Ratarata produk Brownis kering yang dihasilkan sebanyak 160 kg atau 1.000 pcs. Untuk meningkatkan daya saing produk, saat ini produk brownis ikan Nila kering memiliki nilai AKG . 3.2. Target Konsumen/Pasar



sudah



Berdasarkan batasan segmentasi pasar tersebut, target konsumen dan pasar yang kami tuju adalah anak usia dini (balita dan anak SD) dan wisatawan yang datang ke wilayah Kabupaten Sukabumi dan Propinsi Jawa Barat. Mengingat kelebihan produk ini adalah kandungan nutrisinya yang tinggi terutama protein sehingga sangat disarankan untuk dikonsumsi oleh balita dan anak anak di masa pertumbuhan/anak anak SD sebagai tambahan asupan gizi.



3.3. Target Pendapatan/Penjualan



Jumlah penjualan atau pendapatan yang ingin kami peroleh setiap bulan adalah 1000 pcs atau Rp. 15.000.000,. Mengingat kelebihan yang terdapat pada produk Brownies ikan nila ini, kami melihat ada sebuah peluang pasar yang terbuka lebar dan kami memberanikan diri menjadi bagian yang mengisi peluang pasar tersebut khususnya di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Propinsi Jawa Barat. Sebagai kelompok pengolah dan pemasar produk perikanan, kami memiliki rasa optimis yang tinggi terhadap perkembangan usaha produk Brownies ikan nila ini. Hal ini dikarenakan inovasi produk berbasis bahan pangan fungsional (Brownies mengandung ikan) belum banyak diproduksi pesaing. Selain itu, dari pengalaman yang ada, produk kami selalu habis di pasar tidak lebih dari 1 minggu setelah proses produksi. Konsumen yang pernah mencoba dan membeli produk ini pun mengatakan produk ini enak dan bersedia untuk melakukan repeat oder



Bab 4 KEUANGAN Produk brownies ikan nila merupakan bahan pangan fungsional dengan menambahkan protein dari ikan nila ke dalam brownies. Inovasi produk ini diharapkan menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan malnutrisi yang terjadi di masyarakat dan menyembabkan pertumbuhan anak kurang optimal. Selama ini proses pengolahan brownies ikan nila masih menggunakan peralatan yang cukup sederhana, oleh karena itu kebutuhan peralatan untuk menunjang peningkatan produksi dan kualitas produk brownies ikan nila adalah : grinder, oven dan pemotong brownies mekanis. Tabel 4. Analisa Arus Kas 5 tahun



Bab 5 JADWAL PELAKSANAAN Jadwal pelaksanaan kegiatan usaha dan tahap kebutuhan anggaran disusun sebagai berikut:



N o 1



Uraian Kegiatan



Biaya Promosi untuk 3 bulan Pembelian peralatan 2 produksi oven 1 item 3 Pendaftaran Merk (Haki) Jumlah



Bulan Pelaksanaan Juni (Rp) Juli (Rp) 2.000.0000



--



20.000.000



-1.000.000



22.000.000



1.000.0000



Bab 6 ORRGANISASI PELAKSANA Perijinan usaha yang telah dimiliki Brownies ikan “Saluyu” adalah Izin Usaha Perikanan dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu dengan Nomor 503.22/3876-BPMPT/2015 dan izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) oleh Dinas Kesahatan Kab. Sukabumi Nomor 2063202021389-21. Brownies ikan nila juga telah mendapatkan Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prov. Jabar dengan Nomor 01031159401215. Bentuk legalitas usaha untuk Brownies ikan “Saluyu” sekarang ini masih milik perorangan dengan spesifikasi usaha yaitu pengolah dan pemasara hasil perikanan. Berawal dari terbentuknya kelompok ibu-ibu melihat potensi yang ada dilingkungan wilayah desa Sukaraja Kab. Sukabumi yang mayoritasnya membudidayakan ikan nila, motivasi mendirikan usaha ini adalah pemberdayaan ibu rumah tangga untuk mengolah ikan dengan memanfatkan bahan baku lokal yaitu ikan nila. Diharapkan Brownies ikan nila yang dihasilkan juga dapat mengatasi permasalahan angka prevalansi balita bertubuuh pendek yang tinggi di Prov. Jawa Barat khususnya di Kab. Sukabumi. Untuk sekarang ini, dikarenakan belum mempunyai pegawai yang memadai, struktur organisasi masih dikatakan sederhana. Struktur organisasi yang sudah ada dapat dilihat pada gambar.



Gambar 11. Struktur organisasi saat ini.



Tabel 5. Pembagian tugas dalam organisasi diatas adalah sebagai berikut : No



Jabatan



Nama



1



Manager



Rima Amalia



2



Sekretaris



Indri Widyastuti



3



Bendahara



Nurhasanah



4



Seksi Humas



Yoyoh Patmawati



5



Seksi Pengolahan : Pengolahan Pengadaan Bahan Baku



6



Seksi Pemasaran



Nandang Rinaldi



7



Quality Control



Idah Holidah



Idah Hotidah Orin Rinaldi



Alamat Subangjay a Kp. Babakan Kp. Babakan Legok Asgen Kp. Babakan Kp. Babakan Kp. Babakan Kp. Babakan



Pendidikan Terakhir S1 S1 SMA SMA



SMA SMA SMA SMA



Bab 7 POTENSI KHUSUS 7.1. Peluang Komersial



Produk Brownies Ikan Nila ini belum pernah diproduksi oleh perorangan ataupun industri makanan yang sudah ada di Sukabumi, dengan demikian produk ini memiliki peluang pasar yang baik karena tanpa pesaing. 7.2. Peluang Patent atau Haki



Status kepemilikan produk Brownies Ikan Nila ini adalah milik sendiri. Sedangkan inovator pemilik produk Brownies Ikan Nila adalah pemilik usaha tersebut yang merupakan kreatifitas hasil pemikiran sendiri, yang memiliki banyak kelebihan dan merupakan terobosan inovasi dalam pemenuhan asupan gizi mayarakat, sehingga produk ini memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan patent. Seiring berkembangnya informasi dan teknologi secara pesat, peluang kemudahan untuk ditiru kemungkinan besar terjadi, yang membuat status hak kekayaan intelektual/paten sangat diperlukan. Untuk saat ini status hak kekayaan intelektual/paten akan diajukan. 7.3. Peluang Legalitas



Peluang untuk mendapatkan legalitas usaha dan sertifikat Halal sangat tinggi, karena Brownies ikan Nila diproduksi dengan teknologi pengolahan yang memenuhi syarat hygienis, bahan baku dan tambahan yang berkualitas dan bebas dari bahan berbahaya, halal, aman dan sehat untuk dikonsumsi.



DAFTAR PUSTAKA Susanto H. 2009. Panduan Praktis Menyusun Proposal, Penerbit Visimedia Ciganjur Jakarta. Mahayana H. 2010. Trik Jitu Membuat Proposal, Penerbit Pustaka Araska Media Utama, Yogyakarta. Dwiyan Jaya Raya PT 2009. Proposal Integrated Fisheries in Indonesia, Jakarta.