Diskusi 8 Studi Kelayakan Bisnis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DISKUSI 8 STUDI KELAYAKAN BISNIS TRI HANDAYANINGSIH 041202813 Materi diskusi: Bagaimana pendapat anda, terhadap pilihan menggunakan dana investor asing dalam membiayai proyek dilihat dari aspek kelayakan bisnis dalam perusahaan? silakan kemukakan argumen lengkap anda! Jawaban: Suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Bila suatu aktivitas bisnis tidak dapat memenuhi permintaan barang atau jasa sesuai dengan jumlah dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis tersebut tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses produksinya, maka sudah dapat dipastikan usaha bisnis tersebut akan terancam gagal. Dalam menentukan besarnya dana yang akan diperlukan untuk menjalankan suatu aktivitas bisnis, dibutuhkan suatu peramalan (forecasting) yang baik. Peramalan atau taksiran ini berbeda-beda untuk masing-masing jenis proyek. Pada umumnya, taksiran dana yang dibutuhkan tersebut tergantung pada kompleksitas dari kegiatan pendanaan itu sendiri, misalnya penentuan lokasi bisnis yang bergantung kepada harga tanah. Semakin mahal harga tanah maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan oleh bisnis tersebut. Di samping itu, terdapat pula faktor-faktor biaya yang akan dikeluarkan selama umur bisnis tersebut. Menurut Carter dan Usry (2004) biaya adalah: nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfat. Biaya seringkali sinonim dengan beban. Biaya-biaya dapat dibagi dalam kategori (diklasifikasi) menjadi biaya langsung, biaya utama, biaya konversi, biaya tidak langsung, biaya tetap, biaya variabel, biaya terkendali, biaya produk, biaya periode, biaya bersama (joint cost), biaya estimasi, biaya standar, biaya tertanam (sunk cost), dan biaya tunai. Studi keuangan akan lebih memberikan pendalaman ke arah bagaimana dana akan dialokasikan. Secara umum, pengalokasian dana tersebut dapat dilakukan ke dalam dua bentuk, yaitu untuk aktiva tetap (fixed assets), dan untuk modal kerja (working capital). Pendanaan adalah suatu indikator penting dalam mendeteksi apakah suatu bisnis dapat dijalankan atau tidak. Akhir-akhir ini, telah banyak berkembang berbagai lembaga keuangan maupun non-keuangan yang telah bersedia untuk mendanai suatu aktivitas bisnis, tentu saja dengan persyaratan tertentu. Sumber dana dari lembaga-lembaga itu sering disebut sebagai modal asing (modal pinjaman). Menurut Suratman (2001), sumber dana dari modal asing adalah: sumber dana yang didapatkan dari luar perusahaan (kreditur) yang tidak ikut memiliki perusahaan tersebut seperti Bank, Perusahaan Leasing, dan Lain Sebagainya. Sumber dana dari modal asing biasanya berwujud hutang, baik hutang jangka panjang, maupun hutang jangka pendek. Masalah utama dalam mengoptimalkan keputusan pendanaan adalah menetapkan struktur modal (utang dan ekuitas) yang optimal sebagai asumsi dasar dalam memutuskan berapa jumlah dana dan bagaimana komposisi jumlah dana pinjaman dan dana sendiri yang ditambahakan untuk mendukung kebijakan investasi sehingga kinerja keuangan perusahaan dapat tumbuh secara sehat. Disamping itu



komposisi struktur modal harus pula dipertimbangkan hubungan antara perusahaan, kreditur maupun pemegang saham sehingga tidak terjadi konflik. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang memengaruhinya. Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan, terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan. Investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi : biaya prainvestasi, biaya aktiva tetap, dan biaya operasi. Keputusan investasi ditujukan untuk menghasilkan kebijakan yang berhubungan dengan (a) kebijakan pengalokasian sumber dana secara optimal, (b) kebijakan modal kerja (c) kebijakan invesasi yang berdampak pada strategi perusahaan yang lebih luas (merger dan akuisisi) (Damodaran, 1997). Investasi, khususnya investasi asing sampai hari ini merupakan faktor penting untuk menggerakkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Harapan masuknya investasi asing dalam kenyataannya masih sulit untuk diwujudkan. Untuk mendapatkan investor asing bukanlah hal yang mudah bagi perusahaan, karena investor asing akan memerlukan banyak pertimbangan dalam menanamkan modalnya bagi perusahaan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut seperti, tingkat keuntungan yang diharapkan akan diperoleh dari investasi beserta resikonya, proyek yang akan dibiayai harus benar-benar dipersiapkan dan harus layak dari segi teknis, ekonomis, dan keuangan. . Ini dikarenakan investor memiliki kepentingan selama modalnya tertanam di proyek, atau selama proyek tersebut hidup atau berjalan. Maka perusahaan atau pemilik proyek yang masih membutuhkan penanam modal lain perlu melakukan studi kelayakan proyek/perusahaan secara serius, fungsinya adalah untuk menarik minat penanam modal lain dan meyakinkan para calon penanam modal bahwa proyek memiliki prospek keuntungan yang baik. Jika laporan studi kelayakan bisnis dapat menunjukkan banyak nilai positif dalam sebuah rencana bisnis, maka proyek bisnis tersebut dapat disebut sebagai sebuah proyek bisnis yang layak dan mampu untuk dieksekusi. Jadi, calon penanam modal tidak perlu ragu untuk menanamkan dananya dalam proyek tersebut. Dengan adanya investor asing tersebut, perusahaan mendapatkan keuntungan modal pinjaman yang jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu dengan menggunakan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh mengejakan usaha/proyek/bisnis yang dijalankan. Beberapa alasan mengapa perusahaan membutuhkan modal asing: 1. Pinjaman modal proyek dapat menutup segala biaya yang dibutuhkan tanpa harus menguras biaya operasional dalam anggaran belanja . Selalu ada kesempatan untuk mengekspansi bisnis, dan tentu saja modal usaha dibutuhkan dalam prosesnya. Semakin berkembangnya bisnis, semakin besar pula biaya operasional dan biaya lain yang dibutuhkan.



2. Pinjaman modal usaha akan memainkan peran yang sangat penting. Terutama apabila masih harus menunggu waktu yang lama agar anggaran belanja untuk biaya operasional dan peningkatan inventaris bisa dipisahkan dan masing-masing terpenuhi. 3. Sebagai pengusaha, memerlukan arus kas yang tetap berjalan. Banyak biaya atau beban proyek yang tetap harus dibayarkan. Untuk mengatasi kelancaran arus kas dan memiliki tambahan modal, butuh investor untuk mendukung proyek. Menjaga arus kas merupakan sebuah tantangan terbesar dan masalah yang harus ditangani dengan serius. Dalam kaitannya membayar biaya operasional, gaji karyawan, berbagai tagihan-tagihan yang perlu dibayar. Dengan arus kas yang lancar, proyek dapat berjalan dengan baik. 4. Untuk menjaga ketersediaan dana, maka keberadaan investor bisa menjadi alternatif yang paling tepat untuk membeli peralatan maupun perlengkapan demi mendongkrak aktivitas proyek. 5. Perusahaan yang semakin besar aktivanya dan terdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Maka diperlukan investor asing, dalam memenuhi kebutuhan dana tersebut.



Sumber materi: http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=EKMA4311/&doc=M9.pdf http://tutorial-akuntasi.blogspot.com/2010/11/studi-kelayakan-bisnis.html https://aderismanto01.wordpress.com/2014/05/12/studi-kelayakan-bisnis-8/