10 - AHMAD FAISAL - Contoh Kasus Patient Safety [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA



: AHMAD FAISAL



NIM / ABSEN



: 192303101033/ 10



KELAS / KELOMPOK



: 1A / A1



KASUS MANAJEMENT PATIENT SAFETY “Pasien Jatuh Dari Ranjang Diduga Keteledoran Perawat”



Sumber/link ; https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-1684375/pasien-jatuh-dari-ranjang-didugaketeledoran-perawat Contoh kasus :



“Pasien Jatuh Dari Ranjang Diduga Keteledoran Perawat”



Pamekasan - Seorang pasien bernama Amyani (66) jatuh dari ranjang hingga tangan kirinya patah. Korban asal Desa Poto'an Daya, Pamekasan, Madura ini dirawat di RSUD Pamekasan. Diduga jatuhnya pasien yang akan menjalani operasi payudara itu karena ketelodaran perawat. Kini, nenek 5 orang cucu itu terbaring lemah dengan lengan kiri digip. Kini Amyani terpaksa menunggu lebih lama untuk menjalani operasi, lantaran



harus menunggu lengannya yang patah itu sembuh. "Karena keteledoran perawat, kami sekeluarga harus mengeluarkan biaya lebih besar," sambat Dedy, putra bungsu Amyani, yang ditemui di RSUD Pamekasan saat menunggu Amyani di Ruang 3A Zal D, Selasa (19/7/2011). Musibah yang menimpa Amyani itu berawal dari perintah seorang oknum perawat yang meminta Amyani pindah ranjang karena akan dibersihkan. Usai menyuruh pindah, sang perawat keluar ruangan. Sepeninggal sang perawat, Amyani yang kondisinya fisiknya lemah berusaha turun ranjang untuk pindah. Sedetik kemudian, tubuh Amyani terjatuh dan lengan kirinya patah. Sekitar 10 menit tubuh Amyani tergolek di lantai Ruang 3A, yang memang hanya terisi 5 pasien tanpa seorang pun pengunjung, "Saat ibu terjatuh, seluruh pengunjung ada di luar ruangan karena akan ada visite dokter," sambung Dedi. Secara terpisah, Direktur RSUD Pamekasan dr Iri Agus Zubairi membenarkan adanya pasien alami lengan patah karena terjatuh dari ranjang. Pihaknya telah menegur sang perawat. "Saya akui ada beberapa perawat yang masih kurang profesional dalam melayani pasien. Itu sebabnya, saya terus melakukan pembinaan ke dalam," pungkas dr Iri yang juga pemilik RS Larasati. A. PENYEBAB DASAR / UTAMA KASUS ANALISA KASUS : : Terlihat bahwa kelalaian perawat sangat membahayakan keselamatan pasien. Dalam hal ini sebagai tanda resiko jatuh, para pasien dapat dijaga dengan baik serta memerlukan komitmen yang tinggi dari seluruh para staf yang bekerja di rumah sakit. Ini sebagai tanda tanggung jawab penuh dalam pasien tersebut. Didalam kasus ini perawat tidak menjalankan prinsip dan aturan sesuai standart profesi, perawat membiarkan pasien seorang diri didalam ruangan dengan keadaan yang lemah tanpa adanya pengawasan. Seharusnya perawat ketika ada aktifitas yang mau dilakukan pasien / petugas medis tetap mendampinginya, karena hal ini demi keselamatan pasien itu sendiri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti jatuh yang mengakibatkan cedera bahkan sampai kematian. B. CARA MENANGGULANGINYA Keselamatan pasien meupakan hal yang paling utama dan paling penting bagi setiap layanan kesehatan di rumah sakit termasuk bagi seorang perawat.Keselamatan dan kenyamanan adalah hal yang selalu di cari oleh pasien dan keluarga pasien di rumah



sakit.Keselamatan pasien merupakan asuhan yang di berikan oleh seorang perawat dalam menjaga keselamatan dan memberikan rasa aman kepada seorang pasien.Keselamatan pasien merupakan bentuk layanan kesehatan untuk mencegah terjadinya cedera. Keselamatan pasien juga merupakan suatu keadaan dimana pasien terbebas dari cedera yang tidak seharusnya terjadi dan juga terbebas dari cedera yang secara potensial akan terjadi, baik itu penyakit, cedera fisik/sosial psikologis, cacat, maupun kematian yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Dalam menjaga keselamatan pasien ada 7 langkah langkah yang di pelukan dalam menuju kselamatan pasien yaitu: 1. membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien ,dapat menciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil . 2. memimpin dan mendukung staf untuk membangun komitmen dan kefokusan yang kuat,dan kejelasan tentang keselamatan pasien di rumah sakit . 3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko serta melakukan identifikasi hal hal yang dapat menimbulkan masalah. 4. mengembangkan sistem pelaporan dengan cara memastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian atau insiden yang ada di rumah sakit serta mengatur pelaporan kepada keselamatan pasien di rumah sakit. 5. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien dengan cara mengembangkan komunikasi yang terbuka dengan pasien. 6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien dengan cara mendorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul. 7. mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien dengan cara menggunakan informasi yang ada tentang kejadian atau masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan. C. PERAN KITA SEBAGAI PERAWAT Menurut Puspita (2014) peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif sebagai upaya memberikan kenyamanan dan kepuasan pada pasien, meliputi: a. Caring, merupakan suatu sikap rasa peduli, hormat, menghargai orang lain, artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan- kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berpikir dan bertindak. b. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan pasiennya. c. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa nyaman pasien.



d. Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional baik dari pasien maupun perawat lain sebagai suatu hal yang biasa disaat senang ataupun duka. e. Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis yang memiliki makna. f. Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya. g. Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya. h. Learning artinya keterampilannya.



perawat



selalu



belajar



dan



mengembangkan



diri



dan



i. Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain dengan menjaga kerahasiaan pasien kepada yang tidak berhak mengetahuinya. j. Listening artinya mau mendengar keluhan pasiennya. k. Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka , senang, frustasi dan rasa puas pasien. Dan adapun peran yang lain seperti : a. Memberikan hak pasien b.



Mendidik pasien dan keluarga



c.



Menjamin keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan



d. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan keselamatan pasien e.



Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien



f. 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.