Abortus Inkomplit [PDF]

  • Author / Uploaded
  • audia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Case Report Session



Abortus Inkomplit Audia Syifa Nur Malika Utami Yudha Risman



1840312735 1840312733



Preseptor dr. Muslim Nur, Sp. OG (K) dr. Alam Patria, Sp. OG dr. Susanti Apriani, Sp. OG



BAB 1 PENDAHULUAN



ABORTUS Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.



Data lain menyebutkan bahwa abortus spontan terjadi sekitar 15-40% dari kehamilan



Abortus spontan sering terjadi pada usia kehamilan yang lebih awal, sekitar 75% terjadi sebelum usia kehamilan 16 minggu dan kurang lebih 60% terjadi sebelum 12 minggu



ABORTUS INKOMPLIT Abortus inkomplit adalah pengeluaran hasil konsepsi dengan sebagian hasil konsepsi tertinggal di dalam uterus dan terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram Pada pemeriksaan vagina, kanalis servikalis masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum. Perdarahan biasanya masih terjadi, jumlahnya pun bisa banyak atau sedikit bergantung pada jaringan yang tersisa, yang menyebabkan sebagian placental site masih terbuka sehingga perdarahan berjalan terus.



Pengelolaan pasien harus diawali dengan perhatian terhadap keadaan umum dan mengatasi gangguan hemodinamik yang terjadi untuk selanjutnya disiapkan tindakan kuretase.



Bila terjadi perdarahan yang hebat, dianjurkan melakukan pengeluaran sisa hasil konsepsi secara manual agar jaringan yang mengganjal terjadinya kontraksi uterus segera dikeluarkan, sehingga kontraksi uterus dapat berjalan dengan baik dan perdarahan bisa berhenti



01



Tujuan Penulisan



02



Manfaat Penulisan



Untuk mengetahui pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosis, diagnosis banding, penatalaksanaan, dan komplikasi pada abortus inkomplit.



Diharapkan mahasisiwa kedokteran untuk mengerti dan memahami tentang abortus inkomplit sehingga dapat melakukan. penatalaksanaan pada ibu hamil yang mengalami permasalahan yang terkait, khususnya abortus inkomplit



BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA



DEFINISI



Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram



ETIOLOGI ●



Faktor genetik







Faktor endokrin







Faktor infeksi







Faktor imunologi







Faktor trauma







Faktor nutrisi dan lingkungan



KLASIFIKASI ABORTUS



01 ABORTUS SPONTAN Abortus Iminens



Abortus Insipien Abortus Inkomplit Abortus komplit



Missed Abortus Abortus habitualis



02



02 ABORTUS PROVOKATUS Abortus Medisinalis



Abortus Kriminalis



PATOFISIOLOGI



Abortus dimulai dari perdarahan ke dalam decidua basalis yang diikuti dengan nekrosis jaringan disekitar perdarahan.



Jika terjadi lebih awal,maka ovum akan tertinggal dan mengakibatkan kontraksi uterin yang akan berakhir dengan ekspulsi karena dianggap sebagai benda asing oleh tubuh.



Pada kehamilan di bawah 8 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya, karena vili korialis belum menembus desidua terlalu dalam



Pada kehamilan 8-14 minggu, vili korialis telah masuk agak dalam, sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal..



Gejala Klinis Terlambat haid atau amenorea kurang dari 20 minggu.



sakit perut kram, dan mules-mules Adanya perdarahan pervaginam yang dapat disertai keluarnya jaringan janin, mual dan nyeri pinggang akibat kontraksi uterus



Pemeriksaan fisik : KU Lemah, TD normal atau menurun, DN normal atau cepat dan kecil, dan suhu badan normal atau meningkat



Pada pemeriksaan dalam untuk abortus yang baru, serviks terbuka, dapat diraba sisa-sisa jaringan dalam kanalis servikalis serta uterus berukuran kecil dari seharusnya



Pemeriksaan Penunjang •



Pemeriksaan laboratorium : Tes kehamilan Hemoglobin Leukosit  PT/APTT Trombosit, dan GDS







Pada pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada sisa hasil konsepsi dalam uterus



Beberapa diagnosis banding dari abortus adalah: Kehamilan ektopik terganggu



DIAGNOSIS BANDING



Perdarahan anovular pada wanita yang tidak hamil Abortus mola hidatidosa Polip endoserviks



Karsinoma serviks



TATALAKSANA Penatalaksanaan pada abortus inkomplit adalah :



Jika perdarahan ringan atau sedang dan kehamilan < 16 minggu  jari atau forsep cincin untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang terdapat pada serviks.



Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan 16 minggu, berikan infus 40 IU oksitosin dalam 1 Liter NaCl 0,9% atau ringer laktat dengan kecepatan 40 tetes per menit untuk membantu pengeluaran hasil konsepsi.



Lakukan evakuasi tanda vital pasca tindakan setiap 30 menit selama 2 jam. Bila kondisi ibu baik, pindahkan ibu ke ruang rawat



Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk pemeriksaan patologi ke laboratorium



Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi urin setiap 6 jam selama 24 jam. Bila hasil pemantauan baik dan kadar HB> 8g/dl, ibu diperbolehkan pulang



BAB 3 LAPORAN KASUS



BAB 4 DISKUSI



Seorang perempuan usia 26 tahun G1P0A0H0 Gravid 9-10 minggu datang ke IGD RSUD M. Zein Painan dengan keluhan keluar darah dari kemaluan disertai bongkahan darah seperti daging bewarna merah sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit



Abortus Inkomplit, karena perdarahan terjadi pada usia gestasi dibawah 20 minggu dan terdapat bongkahan seperti daging bewarna merah yang berupa jaringan janin



Abortus Iminens pada pasien dapat disingkirkan karena pasien mengeluhkan pendarahan yang banyak dan terdapat bongkahan jaringan



Abortus Insipien juga dapat disingkirkan, karena pasien mengeluhkan munculnya perdarahan tanpa nyeri perut



Mola hidatidosa dapat kita singkirkan karena pada perdarahan tidak ditemukan bongkahan darah seperti mata ikan, dan tinggi fundus uteri pada mola hidatidosa lebih tinggi dari usia kehamilannya, sedangkan tinggi fundus uteri belum teraba pada pasien ini.



Pada pemeriksaan fisik ditemukan kulit tidak pucat, konjungtiva tidak anemis, dan pada pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb normal yaitu 12.3 gr/dL



Pada pemeriksaan inspekulo tampak genangam darah di forniks posterior, portio nulipara, ukuran sebesar jempol kaki dewasa, OUE terbuka 1 cm, dan tampak darah merembes dari kanalis servikalis



Dari pemeriksaan USG didapatkan gambaran Kantong kehamilan utuh, Fetal echo (+), sisa jaringan di cavum uteri



Perdarahan yang terjadi tidak masif dan tidak menyebabkan anemia pada pasien



Menandakan masih terdapat sisa jaringan di cavum uteri



Hal ini menunjukkan bahwa konsepsi belum keluar seluruhnya, dan kita dapat mengarahkan pasien kepada diagnosis abortus inkomplit



 Tatalaksana yang diberikan pada pasien adalah oksitosin sebagai uterotonik.



 Pada pasien juga diberikan antibiotik injeksi Ceftriaxon 2x1 gram IV untuk mencegah penyebaran infeksi ke seluruh tubuh saat kuretase.



Tindakan kuretase cenderung menyebabkan perlukaan pada dinding endometrium yang dapat menjadi port d’ entree penyebaran secara hematogen. Setelah 24 jam masih terdapat sisa konsepsi pada uterus sehingga dilakukan kuretase