Analisis Konteks SMP Contoh [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS



SMP NEGERI 10 WONOSOBO Tahun Pelajaran 2012 / 2013



PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMP NEGERI 10 WONOSOBO Jalan Drewel, Cawet, Wonosobo Telepon 081578747590 2012 1



KATA PENGANTAR Tak ada kata yang paling tepat yang dapat kami ucapkan hanya Alhamdulillah, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMP Negeri 10 Wonosobo Tahun Pelajaran 2012/2013.. Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya pencapaian SNP. Hal ini sangat bermanfaat bagi sekolah, karena sekolah dapat melihat kekuramgam dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya. Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk menghaturkan terima kasih kepada : 1. Kepla Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo dan jajarannya, yang telah banyak memberi bimbingan, petunjuk dan dorongan. 2. Para Pengawas dan Fasilitator Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo, yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan Analisis Konteks ini. 3. Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan Analisis Konteks ini. 4. Tim pengembang kurikulum SMP Negeri 10 Wonosobo yang telah berusaha menyusun analisis konteks 5. Para Guru dan Tata Usaha SMP Negeri 10 Wonosobo, serta pihak lain yang telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini. 6. Semua pihak yang tidak sempat disebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalam penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini. Akhir kata kami bermohon kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang diberikan merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin.



2



Kami yakin sepenuhnya, Analisis Konteks ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks ini.



Wonosobo,



Juni 2012



Kepala Drs. H. Radyan Sahadewa., M.Si. NIP. 196401241985011001



LEMBARAN PENGESAHAN



3



Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan dari komite SMP Negeri 10 Wonosobo, maka dengan ini Laporan Analisis Konteks SMP Negeri 10 Wonosobo disahkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2012/2013.



,



Ketua Komite Sekolah,



Drs. H. R. Manusiawi, M.M.



Ditetapkan di : Wonosobo Pada Tanggal : Tanggal Juni 2012 Kepala Sekolah,



Drs. H. Radyan Sahadewa, M.Si NIP.



4



Daftar Isi KATA PENGANTAR................................................................................................2 L E M B A R A N P E N G E S A H A N...................................................................4 Daftar Isi..................................................................................................................5 BAB 1



PENDAHULUAN......................................................................................6



1.1



Latar Belakang.........................................................................................6



1.1.1



Kondisi ideal suatu sekolah sesuai SNP..........................................6



1.1.2



Kondisi riil sekolah............................................................................6



1.1.3



Upaya atau langkah memenuhi kondisi ideal.................................14



1.2



Dasar Kebijakan.....................................................................................16



1.3



Tujuan dan Manfaat...............................................................................17



BAB 2



HASIL ANALISIS KONTEKS..................................................................18



2.1



Analisis Standar Nasional Pendidikan...................................................18



2.1.1



Analisis Standar Isi.........................................................................18



2.1.2



Analisis Standar Komptensi Lulusan..............................................25



2.1.3



Analisis Standar Proses..................................................................35



2.1.4



Analisis Standar Pengelolaan.........................................................38



2.1.5



Analisis Standar Penilaian..............................................................69



2.1.6



Analisis Kondisi Satuan Pendidikan...............................................74



2.1.7



Analisis Standar Sarana Dan Prasarana SMP...............................78



2.1.8



Analisis Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan...........85



BAB 3



PENUTUP..............................................................................................88



3.1



Kesimpulan.............................................................................................88



3.2



Rekomendasi.........................................................................................92



LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................93



5



BAB 1 1.1



PENDAHULUAN



Latar Belakang Kondisi ideal suatu sekolah sesuai SNP



1.1.1



Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari delapan standar yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pengertian masing-masing standar tersebut adalah : a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. f.



Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.



6



g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.



1.1.2 Kondisi riil sekolah 1. Sarana dan prasarana sekolah a. Tanah dan halaman Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara dengan luas total areal 89.000 m 2. Keadaan tanah sekolah SMP Negeri 10 Wonosobo Status



: Milik Negara



Luas tanah



: 8205 m2.



Luas bangunan



: 4168 m2



b. Gedung sekolah Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik .Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai. Keadaan gedung SMP Negeri 10 Wonosobo Luas Bangunan



: 3861 m2



Ruang Kepala Sekolah



: 1 Baik



Ruang TU



: 1 Baik



Ruang Dewan Guru



: 1 Baik



Ruang Kelas



: 27 Baik



Ruang Lab. IPA



: 2 Baik



Ruang Perpustakaan



: 1 Baik



Ruang BK



: 1 Baik



Lab. Komputer



: 2 Baik 7



Ruang Multi Media



: 1 baik



Ruang Audio Visual



: 1 baik



Laboratorium Bahasa



: 1 baik



Ruang Seni



: 1 baik



Ruang OSIS



: 1 baik



Ruang UKS



: 1 baik



2. Anggaran Sekolah Anggaran Sekolah berasal dari dana pemerintah dan dana yang dihimpun dari orang tua peserta didik. Setiap peserta didik memberikan sumbangan sebanyak Rp 225.000 / bulan. 3. Personil Sekolah SMPN 10 Wonosobo memiliki 87 personil yang terdiri dari Guru PNS



: 42 orang



Guru Honor



: 27 orang



TU PNS



:



TU Honor



: 16 orang



Laboran



:-



orang



Pustakawan



:-



orang



NO 1 2 3 4 5



NAMA Radyan Sahadewa H., Drs., M.Si.



2 orang



STATUS



GOL



JABATAN



GURU PNS



IV/a



Guru Pembina



MATA PELAJARAN BP/BK



8



4. Keadaan Peserta didik 1.



Jumlah peserta didik Jumlah peserta didik Tahun Pelajaran 2012-2013 seluruhnya berjumlah



1035 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik kelas



VII



ada



9 rombongan belajar.



Peserta didik



kelas VIII ada 9



rombongan belajar. Peserta didik kelas IX ada 9 rombongan belajar. Jumlah peserta didik Tahun 2010/2011 Jumlah



Kelas VII VIII IX



Laki -laki 158 143 142



Perempuan 192 194 200



Jumlah



443



592



Jumlah 356 337 342



1035



E. Kesenjangan antara situasi pendidikan sekolah saat ini dan yang diharapkan 1 tahun ke depan



No 1 1.1



1.2 2 2.1



Kondisi yang diharapkan ( satu



Kondisi Saat Ini



tahun ke depan ) Standar Isi: Kurikulum 100% memenuhi standar nasional pendidikan ( Perangkat pembelajaran sudah



disusun untuk kelas VII, VIII, IX



disusun untuk kelas VII, VIII, IX



semua mata pelajaran) Masih menjalankan sistim paket



semua mata pelajaran) Menjalankan sistim paket



dan belum moving kelas Pengembangan



melaksanakan moving kelas Pengembangan Proses



Pembelajaran:



tantangan nyata



Standar Isi : Kurikulum Kurikulum 100% memenuhi standar Nasional Pendidikan ( perangkat pembelajaran sudah



Proses



Besarnya



Standar Isi



dan 100%



Pembelajaran: Proses pembelajaran sudah



9



Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional



memenuhi standar nasional pendidikan , yaitu 80% guru



pendidikan , yaitu baru 40% guru



melaksanakan CTL



melaksanakan CTL Guru yang menggunakan media



Sudah 90% guru mampu



ICT dalam pembelajaran 40% Standar Kelulusan: Prestasi akademik lulusan belum



menggunakan media ICT Standar Kelulusan: Prestasi akademik lulusan belum



memenuhi standar nasional ( rata-



memenuhi standar nasional ( KKM



rata KKM 65%) Prestasi non akademik sekolah masih rendah ( rata-rata mencapai kejuaraan tingkat kabupaten/kota) Pengembangan pendidikan dan tenaga kependidikan: Pendidik dan tenaga kependidikan terdapat 93% memenuhi standar nasional pendidikan



75%) Prestasi non akademik sekolah tinggi ( rata-rata mencapai kejuaraan tingkat nasional ) Pengembangan pendidikan dan tenaga kependidikan : Pendidik dan tenaga kependidikan terdapat 98% sudah memenuhi standar nasional pendidikan



5



Pengembangan prasarana dan sarana :



Pengembangan prasarana dan sarana :



5.1



Prasarana,



Prasarana,



2.2 3



3.1 3.2



4 4.1



sarana



,media



40%



sarana



,media



pembelajaran ,bahan ajar, sumber



pembelajaran , bahan ajar, sumber



belajar terdapat rata-rata 75 %



belajar terdapat rata-rata 90 %



memenuhi



memenuhi



standar



nasional



standar



pendidikan Perlengkapan ICT dikelas



6



30% Standar pengelolaan:



90% Standar pengelolaan:



80% fungsi-fungsi pengelolaan sekolah memenuhi standar nasional pendidikan



90% fungsi-fungsi pengelolaan sekolah memenuhi standar nasional pendidikan



7



Pengembangan pembiayaan:



Pengembangan pembiayaan:



7.1



Pembiayaan masih



Pembiayaan sudah memenuhi



rendah( dibawah Rp.225.000/bln /



satandar nasional



8



siswa Pengembangan penilaian:



Pengembangan penilaian:



8.1



Guru dan sekolah 90% melaksana



Guru



kan sistim penilaian sesuai



melaksana kan sistim penilaian



dengan tuntutan kurikulum atau



sesuai dengan tuntutan kurikulum



6.1



Pendidikan Perlengkapan ICT



dan



10% 2 tingkat



5%



25%



Nasional



5.2



baru



50%



dikelas ada



sekolah



60%



100%



10%



5%



10



standar nasional pendidikan



atau standar nasional pendidikan



1.1.3 Upaya atau langkah memenuhi kondisi ideal a. Program Pengembangan Kurikulum Tingkat Tingkat Satuan Pendidikan 1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah 2. Worshop pemetaan SK dan KD 3. IHT penyusunan silabus dan RPP 4. Seminar 5. Workshop pembuatan bahan ajar cetak dan ICT b. Program Pengembangan Proses Pembelajaran 1. Workshop model-model pembelajaran 2. Pengembangan pembelajaran kontekstual 3. Pengembangan kelompok belajar siswa dengan tutor sebaya 4. Klinik Mata Pelajaran 5. IHT 6. Melaksanakan moving kelas c. Program Pengembangan Media Pembelaran 1. Pengadaan alat dan bahan penunjang pembelajaran dikelas ( VCD, Tape, LCD) 2. Pengadaan media pembelajaran 3. Pengadaan alat multi media 4. Pengadaan komputer dengan akses internet di perpustakaan dan tempattempat strategis 5. Optimalisasi Lab. Bahasa. 6. Optimalisasi Lab. IPA 7. Optimalisasi Perpustakaan d. Program Pengembangan pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. IHT Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TI&K 2. Studi banding 3. Pengembangan kegiatan MGMP



11



4. Pengembangan penelitian tindakan kelas 5. Pelatihan bahasa inggris 6. Pelatihan komputer dan e-learning e. Program Pengembangan Manajemen 1. Penerapan model manajemen berbasis sekolah secara penuh 2. Pengembangan pola manajemen berbasis ICT ( SIM) 3. Kerjasama dengan sekolah / instansi lain yang terkait dengan program sekolah dalam wujud MOU 4. Kerjasama dengan dunia usaha dan alumni untuk pengembangan program sekkolah 5. Pengembangan fungsi partisipasi komite sekolah f. Program Pengembangan Standar Pembiayaan 1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah yang lebih intensif untuk menggali sumber-sumber dana yang ada dimasyarakat 2. Melakukan kerjasama dengan dunia usaha / industri 3. Melakukan kegiatan yang menghasilkan keuntungan ekonomi 4. Mengoptimasikan penggunaan bantuan yang diberikan dari pusat dan daerah g. Program Pengembangan Penilaian 1. Pengembangan perangkat penilaian 2. Pengembangan bentuk uji kompetensi 3. Pengembangan model dan acuan penilaian 4. Pelaksanaan evaluasi ( ulangan harian, program remedial, pengayaan, mid semester, dan ulangan akhir semester) h. Program Pengembangan Diri 1. Optimalisasi BK dalam pengembangan diri 2. Optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler 3. Karir Day 4. Pembentukan Tim Unggulan Mata Pelajaran



12



h, Hasil Yang Diharapkan 1. Terlaksananya program-program dalam upaya pengembangan SKL dengan Standar Nasional 2. Terlaksananya program-program dalam peningkatan prestasi akademik dan non akademik Siswa dengan minimal mendapat satu perestasi kejuaraan di tingkat propinsi 3. Terealisasinya perangkat kurikulum yang lengkap, dan berwawasan kedepan. 4.Terealisasinya penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan 5. Terpenuhinya kebutuhan SDM di sekolah yang sesuai dengan kebutuhan sekolah



(



mempunyai



kemampuan



bahasa



inggris,



mengopersikan komputer dan internet, kemampuan



kemampuan



menggunakan ICT



dalam pembelajaran ) 6. Terpenuhinya fasilitas prasarana dan sarana pendukung untuk pembelajaran / sekolah dan manajemen sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah 7. Diimlementasikan model manajemen berbasis sekolah secara penuh 8. Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan pembiayaan sekolah berstandar Nasional 9. Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan sistim penilaian pendidikan disekolah berstandar nasional 1.2



Landasan Hukum



Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun laporan analisis konteks 1. PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP 2. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan 3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi; 4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan; 5. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penillaian 6. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses;



13



7. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan; 8. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana; 9. Permendiknas No. 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan; 10. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP); 11. Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional NOMOR : 12/C/KEP/TU/2008



1.3



Tujuan dan Manfaat



a. Tujuan Penyusunan Laporan Analisis Konteks ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran profil sekolah dalam pencapaian SNP, serta sebagai acuan bagi satuan pendidikan dalam menyusun perencanaan dan pengembangan pendidikan di SMP Negeri 10 Wonosobo. b. Manfaat Penyusunan Laporan Manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan analisis konteks ini adalah tergambarnya pelaksanaan 8 Standar Pendidikan di SMP Negeri 10 Wonosobo.. Sehingga Sekolah bisa mengetahui kekurangan dan keunggulan yang dimiliki.



14



BAB 2 HASIL ANALISIS KONTEKS 2.1 Analisis Standar Nasional Pendidikan Nama Sekolah NSS/NIS



: :



SMP NEGERI 10 WSB



Tahun Analisis Alamat Sekolah



: :



2012 / 2013



2.1.1 Analisis Standar Isi Komponen



Sub Komponen



Kondisi Ideal



Kondisi Riil



Rencana tindak Lanjut



15



Kerangka Dasar Kurikulum



Prinsip Pengembangan Kurikulum



1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya



Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik



2. Beragam dan terpadu



Belum sepenuhnya memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi dam gender.



3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni



Sebagian besar telah tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.



4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan



Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja



Melibatkan kepentingan dalam kurikulum



Pengembangan kurikulum telah dilakukan secara berkesinambungan



Penyempurnaan berkelanjutan



secara



Penyempurnaan berkelanjutan



secara



5. Menyeluruh dan berkesinambungan



Melakukan analisis kepentingan peserta didik melalui angket, wawancara, penelaahan dari BP, dan tes IQ. Penggalian data karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi dan gender dari BP, komite sekolah dan Tata laksana sekolah. Menyediakan sarana dan prasarana serta konsultasi untuk mata pelajaran yang belum tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pemangku (stakeholder) pengembangan



6. Belajar sepanjang hayat Sudah diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan,



16



Prinsip Pelaksanaan Kurikulum



1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan



Belum semua peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.



Melaksanakan IHT pengembangan metode pembelajaran yang bermutu dan menyenangkan serta meningkatkan frekuensi kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan



2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.



Sekolah belum maksimal melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar belajar, khususnya pilar belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain.



Dibuat program kurikulum yang menekankan pada penegakan pilar belajar tersebut



17



7. Struktur Kurikulum



8. Beban Belajar



Daftar mata pelajaran dan muatan lokal



Daftar mata pelajaran dan muatan lokal dikembangkan dengan berpedoman pada standar isi



Daftar mata pelajaran dan muatan lokal telah dikembangkan dengan berpedoman pada standar isi



-



Penetapan muatan lokal pada struktur kurikulum



Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang ditentukan oleh satuan pendidikan untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk unggulan daerah, yang materinya tidak menjadi bagian dari mata pelajaran



Muatan lokal yang dilaksanakan adalah muatan lokal yang sesuai dengan kondisi koa angerang sebagai koata industri, yaitu Teknologi Informasi dengan titik berat Tekhnik Komputer dan Multi Media



Dilakukan analisis keunggulan lokal sehingga memiliki program PBKL yang terintegrasi pada mata pelajaran atau melalui Muatan Lokal serta melakukan kajian pengembangan SK, KD dan Indikator Muatan Lokal



Kegiatan pengembangan diri



Pelayanan kegiatan pengembangan diri diberikan sesuai dengan potensi, kebutuhan, minat dan bakat peserta didik serta disesuaikan dengan kondisi sekolah Jumlah jam pelajaran tatap muka per minggu adalah 32 jam / minggu dan pemanfaatan tambahan 4 jam / minggu



Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik dapat disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang serta SDM



Menjaring potensi, minat dan bakat peserta didik melalui angket dan wawancara serta menambah jenis dan program kegiatan pengembangan diri



Sekolah memanfaatkan penambahan jam sehingga beban belajar kelas VII, VIII dan IX adalah 36 jam / minggu, dengan rincian penambahan jam sebagai berikut:



Dilakukan IHT dengan fokus analisis/pemetaan SK/KD untuk menentukan tambahan jam pelajaran agar lebih efektif



Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta



Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan terstruktur



Mewajibkan pendidik menganalisis SK dan KD serta merencanakan bentuk kegiatan terstruktur



Beban belajar untuk kegiatan tatap muka perminggu



Beban belajar untuk Penugasan Terstruktur



18



didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi yang waktunya ditentukan oleh pendidik



Beban belajar untuk Kegiatan Mandiri tidak Terstruktur



9. Kalender Pendidikan



Perhitungan minggu efektif



Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik Kalender pendidikan tingkat satuan pendidikan disusun sesuai dengan kebutuhan daerah dan karakteristik sekolah serta mengacu pada standar isi



Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan kegiatan mandiri tidak terstruktur



Mewajibkan pendidik menganalisis SK dan KD serta merencanakan bentuk kegiatan mandiri tidak terstruktur



Kalender pendidikan yang dibuat oleh sekolah berpedoman dengan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang dengan menyesuaikan pada kebutuhan dan program sekolah



Membuat kalender pendidikan yang bersumber pada kalender pendidikan yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dengan memasukkan kegiatan khusus yang diprogramkan sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif



19



20



2.1.2 Analisis Standar Komptensi Lulusan Memuat deskripsi hasil analisis standar kompetensi lulusan yang sekurangkurangnya memaparkan kondisi riil pencapaian standar kompetensi lulusan, kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.



PEMETAAAN KETERLAKSANAAN ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Nama Sekolah NSS/NIS Alamat Tahun



: : : :



SMP NEGERI 10 WONOSOBO 2012 / 2013



A. SKL SATUAN PENDIDIKAN No.



SKL Satuan Pendidikan



1



Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja



2



Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya



SKL KELOMPOK MAPEL Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesua dengan perkembangan remaja Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya



SKL MAPEL Berperilaku terpuji seperti hasnuzzhan, taubat dan raja dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah 1. Memahami ayat-ayat AlQur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi



KET Pendidikan Agama



Agama, IPTEK



2. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan



21



kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama 3



Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya



Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya



1. Memahami ayat-ayat AlQur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi



3. Agama, PKn



2. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi



4



Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial



Berpartisipasi dalam aturan-aturan sosial



penegakan



1. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI



PKn, Agama



2. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam



5



Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam



Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial



Memahami ayat-ayat AlQur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia



Agama



22



lingkup global



ekonomi, dan budaya dalam tatanan global



6



Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif



Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan, dan teknologi secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif



7



Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan



Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif secara mandiri



8



Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri



Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri



sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Memahami prinsip dasar internet/ intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi,berkomunikasi dan betukar informasi Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama 1. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama



IPTEK



IPTEK



PKn, IPTEK



2. Memahami fungsi dan proses berbagai peralatan dan teknologi informasi dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Hak Atas kekayaan Intelektual



9



Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik



Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk meningkatkan



1. Mempraktekan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran



PKn, Penjasorkes



23



ketaqwaan kepribadian



dan



memperkuat



jasmani serta aktivitas lainnya 2. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945



10



Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks



Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks



11



Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial



Menunjukkan kemampuan 1. Memiliki kemampuan menganalisis fenomena alam dan berpikir logis, analitis, sosial sesuai dengan kekhasan sistematis, kritis, dan daerah masing-masing kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama



Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama



IPTEK



IPTEK



2. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum 12



Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab



1. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab



Memahami ayat-ayat AlQur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia



Agama



24



2. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 13



Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia



Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia



14



Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya



Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni



15



Mengapresiasi karya seni dan budaya



1. Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni



2. Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika



16



Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok



Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok



sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 1. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI



PKn



2. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Mengapresiasikan dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan non tradisional dengan beragam teknik, media dan materi musik daerah setempat Mengapresiasikan dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan non tradisional dengan beragam teknik, media dan materi musik daerah setempat



Estetika



Mengapresiasikan dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan non



Estetika



Estetika, PKn



25



tradisional dengan beragam teknik, media dan materi musik daerah setempat Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, menegenai berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV



17



Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan



Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama



18



Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun



1. Berkomunikasi dan berinteraksi 1. Merumuskan



Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat



Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat



19



secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi



masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, menggunakan berbagai peralatan untuk melakukan pengamatan dan pengukuran yang tepat dan teliti, mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyajikan data secara sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh, serta berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara lisan dan tertulis



Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan



PenjasOrkes



PKn, IPTEK



PPKn



26



serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri 20



Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain



Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain



1. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945



PPKn, Agama



2. Berperilaku terpuji seperti hasnuzzhan, taubat dan raja dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah 21



Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis



Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis



1. Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu klasik



IPTEK



2. Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk



27



mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik, dan esei 22



23



Menunjukkan keterampilan menyimak,membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris



Menunjukkan keterampilan menyimak,membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris



Mendengar, membaca, menulis dan menyimak serta berbicara



Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi



Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi



Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama



IPTEK



IPTEK



28



B. SKL KELOMPOK MATA PELAJARAN DAN SKL MATA PELAJARAN No



I



Kriteria setiap Komponen



SKL



KELOMPOK



Dokumen



Analisis Pemenuhan



Alokasi



Hasil ada



(Rencana Tindak Lanjut)



Program 1 2



Tidak



MATA



PELAJARAN 1 Hasil analisis kelompok



V



Mapel Agama dan Akhlak Mulia 2 Hasil analisis kelompok



V



Mapel Kewarganegaraan dan Kepribadian 3 Hasil analisis kelompok



V



Mapel Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 4 Hasil analisis kelompok



V



Mapel Estetika 5 Hasil analisis kelompok



V



Mapel Pendidikan Jasmani II



Olahraga dan Kesehatan SKL MATA PELAJARAN 1 Hasil analisis Mapel



V



Pendidikan Agama 2 Hasil analisis



Mapel



V



Kewarganegaraan 3 Hasil analisis



Mapel



V



Bahasa Indonesia 4 Hasil analisis



Mapel



V



Mapel



V



Matematika 6 Hasil analisis Mapel Fisika 7 Hasil analisis Mapel Biologi 8 Hasil analisis Mapel Kimia 9 Hasil analisis Mapel



V V V V



Sejarah 10 Hasil



analisis



Mapel



V



Geografi 11 Hasil



analisis



Mapel



V



Pendidikan



Bahasa Inggris 5



Hasil



analisis



29



Ekonomi 12 Hasil



Mapel



V



Sosiologi 13 Hasil analisis Mapel Seni



V



Budaya 14 Hasil



V



Pendidikan



analisis



analisis



Mapel Jasmani



Olahraga dan Kesehatan 15 Hasil analisis Mapel TIK 16 Hasil analisis Mapel



V V



Mulok



30



2.1.3 Analisis Standar Proses Memuat deskripsi hasil analisis standar proses yang sekurang-kurangnya memaparkan kondisi riil pelaksanaan standar proses, kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data



kuantitatif. Nama Sekolah NSS/NIS Alamat Tahun



No I



Komponen PERENCANAAN 1. Silabus



2. RPP



: : : :



SMp NEGERI 10 WONOSOBO 2012 / 2013



Kondisi Ideal



Kondisi Riil



Tindak Lanjut



Pada Silabus harus memuat:



Dalam pengembangan silabus



Perlu diprogramkan bimbingan dan



1. Identitas mata pelajaran ,SK



masih banyak guru yang belum



pendampingan teknik membuat



KD,



melakukan



silabus mulai dari analisis pemetaan SK dan KD



Kegiatan Pembelajaran, Indikator



dengan benar.



ketercapaian, Penilaian, Alokasi



Dalam



Waktu, Sumber/Bahan/Alat.



sebagian besar guru masih



2.



melalui proses



Penyusunan



silabus



analisis



penyusunan



SK-KD



sehingga menghasilkan silabus silabus



minimal hasil adaptasi dan menyesuaikan dengan karakteristik belajar siswa



berdasarakan



mengadopsi dan adaptasi silabus



hasil pemetaan Standar Isi.



yang sudah ada.



1. RPP memuat: Identitas MP,



Masih ada guru menyusun RPP



Perlu diadakan workshop dan IHT



SK, KD



tidak melampirkan instrumen



pengembangan RPP



Indiator



Pencapaian,



tujuan



penilaian dan atau soal yang



31



,Alokasi



tercantum dalam RPP tidak



Waktu , Metode Pembelajaran,



mereprensantisikan tujuan pada



Kegiatan Pembelajaran, Penilaian



RPP.



belajar, dan sumber belajar. 2.



Pada



tahapan



kegiatan



pembelajaran terdiri dari tahapan: pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. 3. Mengacu pada prinsip-prinsip penyusunan RPP. II



PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2.1. Persyaratan



Jumlah maksimal peserta didik



jumlah peserta



Berkonsultasi



Pelaksanaan



setiap



didik per rombongan belajar



Wonosobo untuk menyesuaikan jumlah peserta didik



rombongan belajar adalah 32



adalah 34 orang



per rombongan belajar



Rombongan Belajar



dengan



Dinas



Pendidikan



Kab.



pesertadidik.



2.2. Pelaksanaan



Kegiatan Pembelajaran



Kegiatan pembelajaran tidak



Dilakukan IHT tentang kegiatan pembelajaran dan



Pembelajaran



a. Pendahuluan



konsisten dengan pemetaan



model-model pembelajaran.



- Penyampaian tujuan



waktu yang direnecanakan pada



- Motivasi



RPP.



b. Kegiatan inti



Belum



- eksplorasi



melaksanakan



- elaborasi



pembelajaran



seluruh



guru kegiatan



dengan



meliputi



32



- konfirmasi



kegiatana eksplorasi, elaborasi



c. Penutup



dan konfirmasi



- Rangkuman - Penialaian / refleksi - Umpan balik III



PENILAIAN HASIL



- Tugas Penilaian dilakukan oleh guru



Hasil penilaian pembelajaran



Kepala



PEMBELAJARAN



terhadap



tidak dilakukan analisis sebagai



pemantauan perkembangan hasil belajar peserta



bahan



didik



untuk



hasil



pembelajaran



mengukur



tingkat



acuan



dalam



program



pencapaian kompetensi peserta



perbaikan proses pembelajaran



didik, serta digunakan sebagai



bagi guru.



Sekolah dari



melakukan guru



pemeriksaan sebagai



dan data



keberhasilan/ketidakberhasilan peserta didik



hahan penyusunan



laporan kemajuan



hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.



33



2.1.4 Analisis Standar Pengelolaan



Nama Sekolah NSS/NIS Alamat Tahun



: : : :



SMP NEGERI 10 WONOSOBO 2012 / 2013 Analisis Standar Pengelolaan



NO 1



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



1. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah 2. Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah 3. Pembuatan visi sekolah mengadopsi dari seluruh pihak yang berkepentingan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional



1. Perlu adanya sosialisasi dalam berbagai kegiatan sekolah 2. Perlu adanya sosialisasi sehingga dapat memberikan inspirasi dan motivasi warga sekolah 3. Perlu sosialisasi dengan berbagai



PERENCANAAN PROGRAM



Visi Sekolah



1. Rumusan visi merupakan cita-cita bersama warga sekolah; 2. mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah; 3. dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional; 4. diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan



cara



4. Dimusyawarahkan dengan pihak-pihak yang berkepentingan



34



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



5. 6.



Misi Sekolah



1.



2. 3.



memperhatikan masukan komite sekolah; disosialisasikan kepada warga sekolah; ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; menjadi dasar program pokok sekolah



4. menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah 5. memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah 6. memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat; 7. dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



5. Kurang sosialisasi



6. Ditinjau dan dievaluasi dalam rapat kerja sekolah 1. Pengembangan dari visi sekolah 2. Merupakan acuan dalam pencapaian tujuan sekolah kedepan 3. Belum menjadi dasar dalam penyusunan program pokok sekolah



1. Perlu adanya sosialisasi dalam berbagai kegiatan sekolah 2. Perlu adanya sosialisasi sehingga dapat memberikan inspirasi dan motivasi warga sekolah 3. Diadakan rapat kerja secara berkala unuk mengevaluasi.



4. Pelayanan terhadap anak didik diupayakan oleh guru dan staf di sekolah 5. Dikembangkan berdasarkan tujuan khusus ke umum. 6. Cukup memberikan ruang gerak pada satuan pendidikan 7. Dimusyawarahkan oleh seluruh pihak yang berkepentingan.



35



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



8.



9.



Tujuan Sekolah



1.



2.



3.



4.



5.



diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan); mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan Pemerintah; mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah; disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



8. Kurang sosialisasi



9. Belum dilaksanakan evaluasi secara berkala



1. Sudah mengambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah



Dilaksanakan



rapat



menusunnya



dengan



kerja



untuk



melibatkan



seluruh pihak yang berkepentingan. 2. Sudah mengacu pada visi, misi dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat 3. Sudah mengacu pada standar kelulusan yang telah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah 4. Belum sepenuhnya mengakomodasi pihak yang berkepentingan dan belum diputuskan dalam rapat dewan pendidik.



5. Kurang sosialisasi



36



NO



KOMPONEN Rencana Kerja Sekolah



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



1. Rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan;



Rencana kerja hanya di pahami oleh beberapa pihak



Perlu penekanan dan pemahaman secara menyeluruh sehingga warga sekolah dapat memperbaiki mutu lulusan yang ingin dicapai.



2. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. 3. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. 4. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai: 1) kesiswaan; 2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran; 3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya;



Rencana kerja disetujui oleh Dewan pendidik dan komite Sekolah serta dituangkan dalam dokumen Rencana kerja empat tahunan disetujui oleh dewan pendidik dan komite sekolah Rencana kerja tahunan digunakan sebagai pedoman pengelolaan sekolah



Sebagian besar rencana kerja tahunan sudah sesuai dengan ketentuan, namun belum ada kemitraaan dengan masyarakat sekitar.



Perlu dibangun kemitraan masyarakat sekitar.



dengan



37



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



4) sarana dan prasarana; 5) keuangan dan pembiayaan; 6) budaya dan lingkungan sekolah; 7) peranserta masyarakat dan kemitraan; 8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.



II



2.2



PELAKSANAAN RENCANA KERJA



38



NO



KOMPONEN Pedoman Sekolah



KONDISI IDEAL Perumusan pedoman sekolah: 1) mempertimbangkan visi, misi dan tujuan sekolah; 2) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan masyarakat.



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



Pedoman sekolah sudah sesuai dengan ketentuan namun belum dilakukan evaluasi berkala.



Diadakan rapat kerja mengevaluasi pedoman secara berkala.



untuk sekolah



Sudah memiliki pedoman pengelolaan organisasi sekolah yang meliputi pengaturan struktur organisasi sekolah.



Dilaksanakan evaluasi secara berkala dalam rapat kerja sekolah.



Pedoman pengelolaan sekolah meliputi: 1) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP); 2) kalender pendidikan/akademik; 3) struktur organisasi sekolah; 4) pembagian tugas di antara guru; 5) pembagian tugas di antara tenaga kependidikan; 6) peraturan akademik; 7) tata tertib sekolah/madrasah; 8) kode etik sekolah/madrasah; 9) biaya operasional sekolah. Struktur Organisasi Sekolah



a. Struktur organisasi sekolah berisi tentang sistem penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan transparan.



b. Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas,



39



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi sekolah.



c. Pedoman yang mengatur tentang struktur organisasi sekolah 1) memasukkan unsur staf administrasi dengan wewenang dan tanggungjawab yang jelas untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal;



Belum dilakukan berkala.



evaluasi



secara



2) dievaluasi secara berkala untuk melihat efektifitas mekanisme kerja pengelolaan sekolah; 3) diputuskan oleh kepala sekolah dengan mempertimbangkan pendapat dari komite sekolah/madrasah.



40



NO



KOMPONEN Pelaksanaan Kegiatan Sekolah



KONDISI IDEAL a. Kegiatan sekolah: 1) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan; 2) dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada. b.Pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah. c. Kepala sekolah mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengelolaan bidang akademik pada rapat dewan pendidik dan bidang nonakademik pada rapat komite sekolah dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya.



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



Dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan dengan pelaksana penanggungjawab kegiatan yang ditetapkan oleh kepala sekolah.



Belum melibatkan dewan pendidik



Disusun mekanisme kerja dalam pelaksanaan program dan pelaporan program.



Belum dilaksanakan laporan pertanggungjawaban program pada rapat dewan pendidik.



41



NO



KOMPONEN Bidang Kesiswaan



Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran



KONDISI IDEAL 1. Sekolah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan peserta didik



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



Petunjuk pelaksanaan operasional penerimaan peserta didik dilaksanakan oleh dinas pendidikan kota atas masukan kepala-kepala sekolah.



Diupayakan untuk dapat melaksanakan penerimaan peserta didik baru secara mandiri.



2. Orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru.



Orientasi peserta didik baru dilakukan oleh OSIS dan Panitia Guru



3. memberikan layanan konseling kepada peserta didik; 4. melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik; 5. melakukan pembinaan prestasi unggulan; 6. melakukan pelacakan terhadap alumni.



Sesuai dengan kondisi ideal



Penyusunan KTSP 1. Penyusunan KTSP memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya 2. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah, potensi atau karakteristik daerah,



Sesuai dengan kondisi ideal Sesuai dengan kondisi ideal Database alumni belum tersusun rapi perangkatan Sesuai dengan panduan



ketentuan



Telah dilakukan analisis dalam penyusunan KTSP



Dibuat database alumni perangkatan



dan



konteks



42



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. 3. Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan Penyusunan KTSP.



Masih ada guru dalam menyusun silabus hanya mengadopsi dari contoh yang ada



Dilaksanakan IHT pengembangan silabus dan pendampingan dalam penyusunan silabus.



Kalender Pendidikan 1. Sekolah/Madrasah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.



Kalender pendidikan memuat seluruh aktivitas sekolah yang dijabarkan secara rinci dari Tahunan, semester, bulanan , dan mingguan.



2. Penyusunan kalender pendidikan/akademik:



Sesuai dengan kondisi ideal



a) didasarkan pada Standar Isi; b) berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah/madrasah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan; c) diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.



Perlu adanya penekanan pentingnya mutu



43



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL Program Pembelajaran 1. Kegiatan pembelajaran didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Proses dan Standar Penilaian.



KONDISI RIIL Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran mengembangkan model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses



TINDAK LANJUT pendidikan bagi diinginkan oleh sekolah



lulusan



yang



Perlu ada penekanan dan program prioritas untuk meningkatkan mutu peserta didik 2. Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik 1. Sekolah menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan. 2. Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan,



Belum seluruhnya guru bertanggung jawab terhadap mutu pembelajaran



Guru menyusun rencana penilaian dan remedial



44



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL 3. Seluruh program penilaian hasil belajar disosialisasikan kepada guru. 4. Sekolah menetapkan prosedur yang mengatur transparansi sistem evaluasi hasil belajar untuk penilaian formal yang berkelanjutan. 5. Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa yang telah dinilai. 6. Sekolah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional yang mengatur mekanisme penyampaian ketidakpuasan peserta didik dan penyelesaiannya mengenai penilaian hasil belajar. 7. Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sistematis, dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala. 8. Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah/madrasah, dan institusi di atasnya.



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



Hasil penilaian diupload pada web sekolah



Hasil belajar peserta didik disusun sebagai laporan terhadap orangtua yang perlu ditindak lanjuti oleh peserta didik dan guru mata pelajaran



45



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



Peraturan Akademik Sekolah menyusun dan menetapkan Peraturan Akademik. Peraturan Akademik berisi:



Telah memiliki peraturan akademik sesuai dengan buku petunjuk teknis.



1. persyaratan minimal kehadiran siswa untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari guru; 2. ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan; 3. ketentuan mengenai hak siswa untuk menggunakan fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan; 4. ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor.



46



NO



KOMPONEN Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan



KONDISI IDEAL Sekolah melaksanakan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan mencakup : 1. promosi berdasarkan azas kemanfaatan, kepatutan, dan profesionalisme



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



Sudah memiliki pedoman pengelolaan sekolah yang mengatur tentang pendidik dan tenaga kependidikan



2. pengembangan yang diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah 3. penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas 4. mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain 5. didasarkan pada analisis jabatan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan



47



NO



KOMPONEN 2.2.1



Bidang Sarana dan Prasarana



KONDISI IDEAL Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana mencakup :



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



Sesuai dengan kondisi ideal



1. Upaya merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan, sarana dan prasarana pendidikan 2. Evaluasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana 3. Upaya melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap kelas



Pengelolaan sarana prasarana sekolah: 1) direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana; 2) dituangkan dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi gedung dan laboratorium serta pengembangannya.



Membuat master plan pengembangan sarana prasarana sekolah Belum memiliki master plan



48



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu: 1) menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya; 2) merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik; 3) membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja; 4) melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal; 5) menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah/madrasah lain baik negeri maupun swasta.



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



Sudah memilki pedoman pengelolaan perspustakaan



Buka sampai pukul 16.00 wib Belum ada kerjasama perpustakaan lain



dengan



Dibuat program untuk kerjasama dengan pihak-pihak lain di luar sekolah.



Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dan mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana



49



NO



KOMPONEN Bidang Keuangan dan Pembiayaan



KONDISI IDEAL Melaksanakan pengelolaan pembiayaan sesuai dengan pedoman pengelolaan pembiayaan meliputi:



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



Sesuai dengan kondisi ideal



1. sumber pemasukkan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola; 2. penyusunan dan pencairan anggaran, 3. penggalangan dana diluar dana investasi dan operasional; d)penggunaan anggaran keuangan sesuai dengan RKA-S; 4. pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran, 5. dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi di atasnya Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah serta mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya.



Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah disusun oleh Dinas Pendidikan kota dengan masukan dari sekolah.



Belum dilakukan warga sekolah



sosialisasi



pada



Meningkatkan sosialisasi kebijakan sekolah.



seluruh



Pedoman pengelolaan biaya



50



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



investasi dan operasional sekolah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah untuk menjamin tercapainya pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel.



Budaya dan Lingkungan Sekolah



Tercipta suasana, iklim dan lingkungan sekolah yang kondusif dengan minimal kondisi : 1. Tersedia akses informasiinformasi penting yang mudah diakses oleh warga dan tamu sekolah



Tersedia papan pengumuman ditempat-tempat strategis, web sekolah selalu terupdate dan SMS gateaway



2. Tersedia petunjuk, peringatan, larangan dan sanksi dalam berperilaku di sekolah



Berbentuk buku pedoman tata tertib sekolah, namun belum ada papan display yang terpasang memuat tata tertib sekolah Sudah ada pedomanna, namun pelaksanaan belum konsisten



3. Dilaksanakannya sistem penghargaan dan sanksi 4. Teramati kedisiplinan warga sekolah (taat asas dan taat waktu)



Dibuat papan display tentang tata tertib sekolah



Sesuai dengan kondisi ideal



5. Teramati tata pergaulan didalam sekolah dengan saling menghormati



Sesuai dengan kondisi ideal



6. Sarana dan prasarana, kebersihan,ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah terjaga



Pemeliharaan sarana-prasarana, kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan terjaga dengan baik



51



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



Sekolah menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang: 1) hubungan sesama warga di dalam lingkungan sekolah dan hubungan antara warga sekolah dengan masyarakat; 2) sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar.



KONDISI RIIL



Belum ada kode etik secara tertulis dan kode etik bersatu dalam tata tertib guru maupun siswa



TINDAK LANJUT



Disusun kode etik guru dan siswa secara tersendiri, terpisah dari tata tertib.



Kode etik sekolah yang mengatur peserta didik memuat norma untuk: 1) menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya; 2) menghormati pendidik dan tenaga kependidikan; 3) mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku; 4) memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di antara teman;



52



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



5) mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama; 6) mencintai lingkungan, bangsa, dan negara; serta 7) menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah. Kode etik sekolah yang mengatur guru dan tenaga kependidikan memasukkan larangan bagi guru dan tenaga kependidikan, secara perseorangan maupun kolektif, untuk: 1) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah, dan/atau perangkat sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik; 2) memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik; 3) memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undangundang;



53



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL 4)



2.2.2



Peranserta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencederai integritas hasil Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.



Sekolah menjalin kemitraan dan kerjasama Kemitraan sekolah dilakukan dengan lembaga pemerintah atau non-pemerintah. Menjalin



kemitraan



minimal



Ada kerja sama dan kemitraan Dilakukan dengan pemerintah dan lembaga non pemerintah



Dilakukan kemitraan dan kerjasama dalam lingkup yang lebih luas dengan berbagai pihak dan dituangkan dalam perjanjian tertulis.



Belum seluruhnya dituangkan dalam perjanjian tertulis



dengan SMA atau sederajat, PT, SMP/MTs,



dunia



usaha



dan



industri berkaitan dengan input, proses, output dan pemanfaatan lulusan



berdasarkan



perjanjian



tertulis.



III



2.3



PENGAWASAN DAN EVALUASI



54



NO



KOMPONEN



Program Pengawasan 2.3.1



KONDISI IDEAL



Sekolah menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.



KONDISI RIIL



Ada program pengawasan namun belum dilakukan secara berkelanjutan



TINDAK LANJUT



Disusun program berkelanjutan



pengawasan



Pengawasan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan Pelaksanaan pemantauan secara teratur dan berkelanjutan oleh komite sekolah untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan. Pelaksanaan supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurangkurangnya setiap akhir semester.



55



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL Melakukan evaluasi diri terhadap



2.3.2



Evaluasi Diri



2.3.3



Evaluasi dan Pengembangan KTSP 2.3.4



kinerja sekolah meliputi :



KONDISI RIIL Belum dilakukan tersistem



evaluasi



TINDAK LANJUT secara



Dibuat sistem evaluasi diri



1. Evaluasi proses pembelajaran, sekurang-kurangnya 2 kali per tahun, pada akhir semester akademik 2. Evaluasi program kerja tahunan sekurang-kurangnya satu kali setahun, pada akhir tahun angaran sekolah Proses evaluasi dan pengembangan KTSP dilaksanakan secara: a. komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir;



Dilakukan sesuai dengan panduan penyusunan KTSP dri BNSP



b. berkala untuk merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta perubahan sistem pendidikan, maupun perubahan sosial; c. integratif dan monolitik sejalan dengan perubahan tingkat mata pelajaran; d. menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak meliputi: dewan pendidik, komite sekolah, pemakai lulusan, dan alumni.



56



NO



KOMPONEN Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2.3.5



KONDISI IDEAL a. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan direncanakan secara komprehensif pada setiap akhir semester dengan mengacu pada Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,



KONDISI RIIL Belum dilakukan tersistem



evaluasi



TINDAK LANJUT secara



Disusun pendidik



sistem



evaluasi



tenaga



b. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas. c. Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian prestasi dan perubahanperubahan peserta didik. Akreditasi Sekolah/ 2.3.6



a. Sekolah menyiapkan bahanbahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.



Sekolah menyiapkan bahan-bahan untuk akreditasi dan terus menerus meningkatkan kualitas kelembagaan secara holistik



b. Sekolah meningkatkan status akreditasi, dengan menggunakan lembaga akreditasi eksternal yang memiliki legitimasi. c.



Sekolah harus terus meningkatkan kualitas



57



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



kelembagaannya secara holistik dengan menindaklanjuti saran-saran hasil akreditasi.



IV



2.4 2.5



KEPEMIMPINAN SEKOLAH Kepala dibantu minimal tiga wakil kepala sekolah untuk bidang akademik, sarana-prasarana, dan kesiswaan. Wakil kepala sekolah dipilih oleh dewan pendidik, dan proses pengangkatan serta keputusannya, dilaporkan secara tertulis oleh kepala sekolah kepada institusi di atasnya.



V



2.6



2.7



Dibantu oleh 6 orang wakil kepala sekolah



Sudah ada sistem pemilihan namun belum sepenuhnya dilaksanakan



Sistem pemilihan wakil kepala sekolah dilaksanakan seperti tata cara yang sudah disusun.



Sudah melaksanakan informasi manajemen



Melengkapi media belum tersedia



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



Mengelola SIM yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel yang mencakup :



sistem



informasi



yang



a. Menyediakan fasilitas informasi (website/jejaring sosial/leaflet/ booklet/majalah/ papan informasi, papan informasi, LAN dan sejenisnya) yang mudah diakses



58



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



b. Menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi rnaupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan didokumentasikan c.



Melaporkan data informasi sekolah yang telah terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan.



59



ANALISIS PERENCANAAN SEKOLAH



Kesesuaian No



Kriteria setiap Komponen VISI SEKOLAH 1 Mengacu pada visi , misi dan



tujuan



dengan



Analisis Penyesuaian/



Kriteria Ya Tidak



Pemenuhan



Progra m 1



2



v



pendidikan



nasional 2 Mencerminkan



standar v



keunggulan



cita-cita



dan



tinggi sekolah 3 Berorientasi depan 4



Alokasi



ke



masa



v



Mempertimbangkan v



potensi dan kondisi sekolah serta lingkungannya 5 Kalimat rumusannya



v



mudah dipahami, jelas dan tidak multi tafsir



MISI SEKOLAH 1 Memberi arah



dalam v



mewujudkan visi sekolah 2 Merupakan tujuan yang v akan dicapai dalam kurun waktu tertentu 3 Menekankan pada kualitas



v



layanan peserta didik dan mutu lulusan 4 Memuat umum



dan



pernyataan khusus



v



yang



60



berkaitan dengan program sekolah 5 Memberikan dan



keluwesan v



ruang



gerak



pengembangan



sehingga



dapat ditinjau secara berkala TUJUAN SEKOLAH 1 Mengacu pada visi dan v misi 2 Menggambarkan tingkat v kualitas yang dapat dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan) 3 Mengacu pada Standar



v



Kompetensi Lulusan SMA 4 Rumusannya dapat diukur



v



ketercapaiannya RENCANA SEKOLAH 1 Adanya jangka



rencana



menengah



mendukung tujuan



KERJA kerja v untuk



pencapaian



jangka



empat



tahunan



2 Rumusan rencana kerja v jangka



menengah



dapat



diukur ketercapaiannya 3 Adanya rencana kerja v tahunan



dalam



Rencana



Kegiatan



bentuk dan



Anggaran Sekolah (RKA-S) 4 Rumusan rencana kerja v



61



tahunan



dapat



diukur



ketercapaiannya



62



ANALISIS KEPEMIMPINAN SEKOLAH Nama Sekolah NSS/NIS Nama Kepala Sekolah Nama-nama Wakasek



: : : :



Tahun Analisis Alamat Sekolah



: :



2012 / 2013



Kesesuaian No



Kriteria setiap Komponen KEPALA SEKOLAH 1 Kualifikasi minimal 2 Usia Maksimal 3 Pengalaman mengajar minimal 4 Pangkat minimal 5 Status Guru (Guru SMP) 6 Kepemilikan sertifikat pendidik 7 Kepemilikan sertifikat kepala sekolah 8 Kompetensi kepribadian 9 Kompetensi manajerial 10 Kompetensi kewirausahaan 11 Kompetensi supervisi 12 Kompetensi sosial WAKIL KEPALA SEKOLAH 1 Jumlah minimal 2 Kriteria pengangkatan wakasek 3 Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki: Wakasek Bidang Kurikulum a. kemampuan memimpin b. kepemilikan keterampilan teknis c. kemitraan dan kerjasama Wakasek Bidang Kesiswaan a. kemampuan memimpin b. kepemilikan keterampilan teknis



dengan Kriteria Ya Tidak



Alokasi Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan



v v v v v v v v v v v v v v



v v v v v



Perlu



Pelatihan



Komputer



dan



penyusunan program kerja c. kemitraan dan kerjasama Wakasek Bidang



V



Ssarana



Prasarana a. kemampuan memimpin b. kepemilikan keterampilan teknis



V V



Perlu



Pelatihan



Komputer



dan



penyusunan program kerja c. kemitraan dan kerjasama Wakasek Bidang Humas a. kemampuan memimpin b. kepemilikan keterampilan teknis



Program 1 2



v V V



Perlu



Pelatihan



penyusunan



program kerja



63



v



c. kemitraan dan kerjasama



V



ANALISIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Kesesuaian No 1



Kriteria setiap Komponen Kepemilikan



sistem



dengan Kriteria Ya Tidak



informasi



v



administrasi pendidikan di sekolah Pengelolaan sistem informasi



v



Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan



Alokasi Program 1 2



manajemen yang mendukung 2



manajemen yang efisien, efektif dan 3



akuntabel Penyediaan fasailitas informasi yang



v



efisien, efektif dan mudah 4



diakses Pelaporan



secara



v



5



berkala dan berkesinambungan Efektifitas dan efisiensi komunikasi



v



data



informasi



antar warga sekolah di lingkungan sekolah



64



2.7.1



Analisis Standar Penilaian Nama Sekolah NSS/NIS Alamat Tahun



No



Komponen



: : : :



Kondisi Ideal



Kondisi Riil



Kesenjangan



Rencana Tindak Lanjut



1



Prinsip penilaian



Sahih, objektif, adil, terpadu., terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan. Sistematis beracuan kriteria, dan akuntabel.



Prinsip penilaian sudah mendekati sahih objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan Sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel.



2



Teknik dan Instrumen Penilaian



Instrumen penilaian hasil belajar yang Digunakan pendidik memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa.



Belum ada data penelaahan Instrument penilaian hasil belajar



3



Mekanisme



1. Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.



17 komponen yang ada dalam mekanisme prosedur penilaian sudah dilaksanakan



dan



Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip penilaian Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan subs-tansi, konstruksi, dan bahasa pada instrumen penilaian hasil belajar



Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme



Sekolah menyiapkan format yang sesuai dengan prinsip penilaian Sekolah menyiapkan format penelaahan butir soal dan meminta guru melakukan telaah butir soal sebelum diujikan kepada peserta didik IHT sistem penilaian.



Prosedur penilaian



2. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 3. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan. 4. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah / madrasah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. 5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik 6. Penilaian akhir hasil belajar peserta



dengan baik



dan Prosedur penilaian



didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah. 7. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: (a) menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c) melaksanakan ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. 8. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. 9. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilainilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran



kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. 10.Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan. 11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala sekolah/madrasah. 12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi. 13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar. 14.Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN. 15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerjasama dengan instansi terkait. 16. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan



4



Penilaian oleh Pendidik



5



Penilaian oleh Satuan Pendidikan



salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya 17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran



Penilaian oleh Pendidik telah dengan baik



terlaksana



Penilaian oleh Satuan Pendidikan sudah terlaksana terutama pada kenaikan kelas dan UN / UAS



Penilaian oleh Satuan Pendidikan Belum maksimal



Perlu evaluasi yang mendalam untuk mengevaluasi terutama untuk menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.



2.7.2



HASIL ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN



NO 1.



KOMPONEN Peserta Didik



KONDISI IDEAL - Siswa yang mempunyai



KEKUATAN - Fasilitas penunjang



KELEMAHAN - Input siswa memiliki



motivasi yang tinggi



belajar



prestasi yang tergo –



belajar dan berorganisa



cukup lengkap



long menengah ke



si. - Tingginya kreativitas



- Prestasi akademik dan non akademik yang cu



KESIAPAN - Program perekrutan Siswa berprestasi - Meningkatakan pe



bawah.



Manfaatan fasilitas



- Alokasi dana operasi



Yang ada



dan kemandirian siswa



kup menonjol diberbagai



onal pendidikan terba



- Menggunakan dana



dalam kegiatan OSIS



Event.



batas dan dana orang



Berdasarkan skala



- Motivasi dan dedikasi



tua yang kurang lan



Prioritas.



tenaga pendidik yang



car,dilihat dari rata2



cukup tinggi.



yang masukpada tiap



- Banyaknya lulusan yang diterima di PTN



bulannya. - Profesionalisme dari guru yang relatif be 2.



Pendidik dan tenaga kependidikan



- Kompetensi dan profe



- Dedikasi yang cukup



sionalisme guru yang



Tinggi dari tenaga pen



merata dengan komit



Didik dan tenaga ke



men yang tinggi.



Pendidikan



ragam. - Rasio antara guru yg



- Peningkatan tenaga



belum berimbang.



kependidikan de ngan pelatihan.



- Peningkatan kemam - Kemampuan tenaga



- Semua guru dan tenaga



Kependidikan dalam



kependidikan yang



belum menguasai tek



Bahasa ingris dan tek



Berpendidikan S1



nolog informasi dan



Nologi informasi - Meratanya penyebaran Guru pada tiap bidang



- Kemampuan tenaga Administrasi relatif Baik.



studi 3.



Sarana dan prasarana



- Sebagian dari guru yg



puan guru dengan Work shop. - Pelatihan



berkomonikasi de



inggris buat guru



ngan bahasa inggris - Tenaga kependidikan



bahasa -



.



sebagian besar bersta - Penyediaan sarana yg



tus honorer. - Fasilitas yang ada be



bahasa,IPA,APS,kom



ada dinilai diatas rata



Lum termanfaatkan



an fisik laboratori



puter,hardware, multi



rata dari sekolah yg



Secara optimal.



um IPA dan yang



media,audio visual,



ada di Tangerang.



gim, ruang aula dan



- Lingkungan sekolah



- Sarana laboratorium



- Penataan lingkungan yang belum mengarah



- Peningkatan bangun



lainnya. - Terbentuknya tim



c. sarana dan prasarana Menggunakan instrumen analisis standar sarana prasarana 2.7.3



ANALISIS STANDAR SARANA DAN PRASARANA SMA Nama Sekolah NSS/NIS Alamat Tahun



: : : :



a. Satuan Pendidikan yang terkait dengan Rombongan Belajar



No



Komponen



Kondisi Satuan Pendidikan



1



Rombongan Belajar



27 rombel



2



Rasio jumlah rombel terhadap peserta didik



40 orang per kelas



Kesesuaian dengan SNP Ya



Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan



Program



1



Tidak



v



v



Secara bertahap menyesuaikan rasio jumlah rombel dengan peserta didik



v



2



3



Ket



b. Lahan



No



Kondisi Satuan Pendidikan



Komponen



Kesesuaian dengan SNP Ya



1 2 3 4 5 6



7



8



Rasio minimum Luas Lahan terhadap peserta didik Luas minimum lahan Keefektifan lahan untuk membangun prasarana sekolah Posisi lahan yang terhindar dari potensi bahaya Persentase Kemiringan lahan Posisi lahan yang terhindar dari pencemaran air, kebisingan dan pencemaran udara Kesesuaian peruntukan lahan dengan Perda tentang rencana tata ruang Status kepemilikan lahan



1:8



V



8205 m2



V



8205 m2



V



Aman



V



Kurang dari 15o



V



Jauh dari kebisingan



V



Pada awalnya sesuai



V



Hak milik dengan sertifikat kepemilikan



c. Bangunan Gedung



V



Tidak



Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan



Program



1



2



3



Ket



No



1 2 3 4 5 6



Komponen



Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan terhadap Peserta Didik Luas Minimum Lantai Bangunan Tata bangunan gedung Persyaratan keselamatan bangunan gedung Persyaratan kesehatan bangunan gedung Fasilitas dan aksesibilitas bangunan gedung



Kondisi Satuan Pendidikan



Kesesuaian dengan SNP Ya



1 : 4,3



V



4424 Sesuai dengan



V



ketetapan daerah Memadai Memadai Belum ada fasilitas



Persyaratan kenyamanan bangunan gedung Persyaratan jumlah tingkat bangunan gedung Sistem keamanan bangunan gedung Daya listrik bangunan gedung Kualitas bangunan gedung Usia bangunan gedung Program pemeliharaan bangunan gedung



penyandang cacat Nyaman 2 tingkat Memadai 32000 wat Sesuai PP Kurang dari 5 tahun Ada program pemeliharaan



14



Kelengkapan administrasi bangunan gedung (IMB dan izin penggunaan)



d. Kelengkapan Prasarana dan Sarana



Lengkap



Program



1



2



V V V V V



untuk siswa 7 8 9 10 11 12 13



Tidak



Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan



V V V V V V V V



3



Ket



No



1. 2 3



4



5



6



7



8



Komponen



Kesesuaian dengan SNP



Kondisi Satuan Pendidikan



Ya



a Ruang Kelas b Sarana Ruang Kelas a Ruang perpustakaan b Sarana perpustakaan



72 m2 Lemari belum ada 144 m2 Lengkap



a Ruang laboratorium biologi



Bersatu dengan lab



b Sarana laboratorium biologi



Kimia Lengkap



V



a Ruang laboratorium fisika



96 m2



V



b Sarana laboratorium fisika



Lengkap



V



a Ruang laboratorium KIMIA



96 m2



V



b Sarana laboratorium KIMIA



Lengkap



V



a Ruang laboratorium Komputer



144 m2



V



b Sarana laboratorium Komputer



Lengkap



V



a Ruang laboratorium bahasa



72 m2



V



b Sarana laboratorium bahasa



Lengkap



V



a Ruang pimpinan b Sarana ruang pimpinan



24 m2 Lengkap



V V



Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan



Tidak



V V V V



1 Pengadaan Lemari



V



Program



Segera



V



mengajukan V



pembangunan lab biologi



2



3



Ket



9



10 11 12



a Ruang guru, b Sarana ruang guru



144 m2 Lemari



a Ruang tata usaha b Sarana ruang tata usaha a Tempat beribadah b Sarana tempat beribadah a Ruang konseling b Sarana ruang konseling



kurang 96 m2 Lengkap 324 m2 Lengkap 72 m2 Komputer baru 1



a Ruang UKS b Sarana ruang UKS



36 m2 V Lemari obat belum



a Ruang organisasi kesiswaan b Sarana ruang org. kesiswaan



ada 36 m2 Komputer



dan



V



Kelengkapan



a Jamban



lemari belum ada Jamban siswa putra



V



dipenuhi Dibangun



b Sarana jamban a Gudang b Sarana gudang a Ruang sirkulasi a Tempat bermain/olahraga



kurang 3 Memadai 4 x 12m2 Memadai Memadai Lap. Volley, basket



V V V V V



b



dan Taman Memadai



V



V masih



V



Pengadaan lemari minimal



V



setiap MGMP 1 V V V V V V



Diadakan



penambahan



komputer 13



14



15



16 17 18



Sarana



olahraga



tempat



bermain/



V



Kelengkapan



segera V



dipenuhi V



putera



segera V jamban



untuk



V



D. Pembiayaan No



Komponen dan Indikator Ya



A. Jenis pembiayaan 1 Pengalokasian biaya pendidikan untuk biaya investasi termasuk biaya pengembangan keunggulan lokal: a) Sarana prasarana b) Peserta Didik c) Pendidik d) Tenaga Kependidikan 2



Sekolah mengalokasikan biaya operasi meliputi : a. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai b. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa, telekomunikasi, pajak,



V



V



3



V



Sekolah bersama komite sekolah merancang dan menetapkan biaya personal B. Sumber pembiayaan 1 Sekolah menggali sumber-sumber pembiayaan pendidikan dari orang tua peserta didik/masyarakat, pemerintah dan donatur lainnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pendidikan secara mandiri a) Sumber dana dari Orang Tua /Masyarakat b) Sumber dana dari Pemerintah c) Sumber dana dari Donatur Lain C. Program pembiayaan 1 Sekolah memiliki program kerja operasional tahunan dan upaya sekolah menggali dan mengelola serta memanfaatkan dana dari berbagai sumber



V



2



V



Membuat



laporan



pertanggung-jawaban



secara akuntabel dan transparan



Pilihan Tidak



V V V



Ket



Lampiran 4 : Hasil Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan



2.7.4



HASIL ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN



Nama Sekolah NSS/NIS Alamat Tahun



NO 1



KOMPONEN Komite sekolah



: : : :



KONDISI IDEAL



PELUANG



TANTANGAN



Komite Sekolah berperan  Komite sekolah memiliki  Komite sekolah yang ada, sebagai: potensi sebagai nara sumber belum berperan a. Pemberi pertimbangan. dalam peningkatan mutu sebagaimana mestinya. b. Pendukung finansial dan sekolah. pemikiran.  Komite sekolah memiliki  Isu dan peraturan daerah c. Pengontrol transparansi dan potensi membantu sekolah tentang kebijakan akuntabilitas. dalam pemenuhan sarpras pendidikan gratis. d. Mediator antara pemerintah yang dibutuhkan dengan dan masyarakat. menggalang dana dari masyarakat. Fungsi Komite Sekolah : 1. Komitmen mutu pendidikan. 2. Melakukan kerjasama. 3. Menampung aspirasi. 4. Memberikan masukan dan rekomendasi. 5. Mendorong partisipasi. 6. Menggalang dana. 7. Melakukan evaluasi. Banyaknya perusahaan / pabrik



KESIAPAN Komite sekolah harus dapat menjembatani guna terlaksananya program sekolah sebagaimana tertuang dalam RAPBS.



Dunia usaha /dunia kerja



2



Dinas pendidikan kota.



3



4



Perguruan tinggi



Organisasi profesi



Setiap dunia usaha harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar Nya termasuk institusi pendidikan atau sekolah. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.



Kebijakan dari dinas pendidikan kota dapat terakomodir dan terlaksana dengan baik.



Setiap perguruan tinggi baik negeri maupun swasta memberikan berbagai fasilitas kemudahan dalam penerimaan mahasiswa baru.



Sebagai wadah penampung inspirasi serta memperjuangkan hak-hak para guru menuju kesejahteraan untuk kemajuan dunia pendidikan yang mengikuti perkembangan jaman.



yang tersebar dekat lingkungan sekolah yang dapat dijadikan kemitraan baik dalam pengembangan program sekolah maupun daya serap tenaga kerja. Ada beberapa kesempatan untuk pengembangan profesi kedinasan untuk guru dan ketatalaksanaan.



 Bisa dimanfaatkan untuk dapat bekerjasama baik dibidang pengembangan profesi guru maupun peningkatan SDM.  Menjaring siswa/I untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.  Pemanfaatan keprofesionalan para anggotanya.  Sebagai ajang pertemuan untuk berdiskusi mengenai kemajuan pendidikan.



 Tidak adanya informasi mengenai kebijakan perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya.  Kepedulian dunia usaha untuk mendukung program sekolah masih rendah.  Ketidak merataannya penerapan dan pelaksanaan kebijakan untuk pengembangan profesi bagi guru dan tata laksana.



 Kurang nya minat guru akan peningkatan mutu keprofesian.  Keterbatasan pemahaman siswa dan orangtua siswa dalam hal melanjutkan studi.



 Keberadaan organisasi PGRI belum dapat berfungsi sebagaimana mestinya.  Potensi yang dimiliki tidak berkembang sesuai dengan keinginan.  Masih adanya intervensi



Menjalin kerja sama dengan dunia usaha untuk mendukung program sekolah dengan perusahaan yang ada.



 Pembinaan kepada sekolah harus lebih ditingkatkan.  Penyampaian informasi mengenai berbagai kebijakan harus setransparan mungkin.  Penyampaian informasi perguruan tinggi kepada siswa berkelanjutan. 



Melakukan rutinitas pembinaan keorganisasian sampai kepada ranting-ranting di bawahnya.







Menjalankan keorganisasian



dari kalangan tertentu yang dapat menghambat ruang gerak.  Masih terlihat adanya perbedaan jenjang pendidikan dalam kegiatan keorganisasian yang sangat melekat.







secara independen. Azaz pemerataan dalam kebijakan menjalankan keorganisasian.



BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Sekolah berkewajiban untuk memenuhi SNP sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan harapan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia. SMP Negeri 10 Wonosobo menyadari akan pentingnya memenuhi standar nasional pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu SMP Negeri 10 Wonosobo berusaha untuk memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan.



Namun upaya



untuk memenuhi SNP itu belum bisa terpenuhi seluruhnya. Masih banyak indikator yang belum terpenuhi pada tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis beberapa indikator yang belum terpenuhi adalah: 1. Standar Isi: a. Pembelajaran belum menerapkan sistem pembelajaran moving class b. Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik c. Belum sepenuhnya memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi dam gender. d. Pengembangan kurikulum belum kepentingan pendidikan



(stakeholders) dengan



melibatkan pemangku



untuk



kebutuhan



menjamin



kehidupan,



relevansi



termasuk



di



dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja



e. Sekolah belum maksimal melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar belajar, khususnya pilar belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain. f. Peserta didik telah mendapatkan pelayanan perbaikan dan pengayaan tetapi



belum mendapatkan program percepatan



sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik. g. Pelaksanaan kurikulum telah menggunakan multistrategi, multi media dan teknologi namun masih sangat terbatas akibat keterbatasan



sarana



dan



prasarana



penunjang



dan



keterbatasan sumber daya manusia. h. Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik dapat disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang serta SDM i. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan terstruktur j. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan kegiatan mandiri tidak terstruktur 2. Standar Proses a. Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum melakukan analisis SK-KD dengan benar. b. Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui proses mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada. c. Masih ada guru dalam menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum dalam RPP tidak mereprensantisikan tujuan pada RPP. d. Jumlah peserta didik per rombongan belajar adalah 40 orang e. Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu yang direnecanakan pada RPP.



f. Belum seluruh guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan meliputi kegiatana eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi g. Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru. h. Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan , yaitu baru 40% guru melaksanakan CTL i. Guru yang menggunakan media ICT dalam pembelajaran 40% j. Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional ( rata-rata KKM 65%) k. Prestasi non akademik sekolah masih rendah 3. Standar Sarana Prasarana a. Laboratorium Biologi belum ada, baru memiliki Lab. Fisika dan Kimia b. Komputer untuk ruang Guru, BK, OSIS dan Wakasek masih kurang c. Ruang Kelas belum dilengkapi LCD Proyektor d. Komputer di ruang perpustakaan masih kurang e. Lemari tiap ruang kelas belum ada f. Lemari untuk guru masih kurang 4. Standar Pengelolaan a. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah b. Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah c. Rencana kerja sekolah belum tersosialisasi pada warga sekolah d. Evaluasi kenerja belum dilakukan secara berkala e. Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran mengembangkan model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses



f. Belum seluruhnya guru bertanggung jawab terhadap mutu pembelajaran g. Pemilihan Wakil Kepala Sekolah belum dilakukan pemilihan oleh Dewan Pendidik 5. Standar Penilaian a. Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip penilaian b. Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa pada instrumen penilaian hasil belajar c. Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian d. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Belum maksimal 6. Kondisi Satuan Pendidikan a. Input siswa memiliki prestasi yang tergolong menengah ke bawah. b. Alokasi dana operasional pendidikan terbabatas dan dana orangtua yang kurang lancar, dilihat dari rata-rata yang masuk pada tiap bulannya. c. Profesionalisme dari guru yang relatif beragam. d. Rasio antara guru yang belum berimbang. e. Sebagian dari guru yg belum menguasai teknologi informasi dan berkomonikasi dengan bahasa inggris f. Sebagaian besar tebaga kependidikan berstatus honorer g. Belum memiliki tenaga Laboran dan Pustakawan h. Fasilitas yang ada belum termanfaatkan secara optimal. i. Penataan lingkungan yang belum mengarah kegerakan K7 j. Belum



adanya



pening



katan



kesadaran



warga



sekolah



terhadaap pentingnya kebersihan lingkungan. k. Adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang membatasi perekrutan dana dari masyarakat.



7. Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan a. Komite sekolah yang ada, belum berperan sebagaimana mestinya. b. Isu dan peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis. c. Tidak adanya informasi mengenai kebijakan perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. d. Kepedulian dunia usaha untuk mendukung program sekolah masih rendah. e. Ketidak merataannya penerapan dan pelaksanaan kebijakan untuk pengembangan profesi bagi guru dan tata laksana. f. Kurang nya minat guru akan peningkatan mutu keprofesian. g. Keterbatasan pemahaman siswa dan orangtua siswa dalam hal melanjutkan studi. h. Keberadaan organisasi PGRI belum dapat berfungsi sebagaimana mestinya. i. Potensi yang dimiliki tidak berkembang sesuai dengan keinginan. j. Masih adanya intervensi dari kalangan tertentu yang dapat menghambat ruang gerak. k. Masih terlihat adanya perbedaan jenjang pendidikan dalam kegiatan keorganisasian yang sangat melekat. l. Belum ada upaya untuk memberdayakan peran alumni 3.2 Rekomendasi a. Dilakukan analisis pendalaman terhadap hasil analisis konteks ini b. Disusun program kerja untuk memenuhi SNP sebagai tindak lanjut dari hasil analisis konteks c. Disusun program prioritas pemenuhan SNP, baik dalam RKS maupun dalam RKAS d. Dilakukan sosialisasi hasil analisis konteks



LAMPIRAN-LAMPIRAN



A. Standar Isi 1. Hasil Analisis Tujuan Mata pelajaran 2. Hasil Analisis Pemetaan SK – KD B. Standar Kompetensi Lulusan 1. Hasil Analisis SKL Kelompok mata Pelajaran 2. Hasil Analisis SKL Mata Pelajaran