LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS - Edited2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS SMK MA’ARIF 1 SLEMAN Tahun Pelajaran 2021/2022



PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BALAI PENDIDIKAN MENENGAH KABUPATEN SLEMAN SMK MA’ARIF 1 SLEMAN Alamat :Watukarung,Margoagung,Seyegan,Sleman,Kode Pos 55561 Telp.08112657160 e-mail:[email protected] 2021



KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat Hidayah dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Konteks SMK Ma’arif 1 Sleman, sebagai salah satu acuan atau pertimbangan dalam pengembangan KTSP tahun pelajaran 2021/2022. Laporan ini dapat tersusun hingga selesai berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan pembinaan dan bimbingan sebagai bahan masukan untuk kami. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Daerah Istimewa Yogyakarta 2. Balai Dikmen Kabupaten Sleman 3. Pengawas SMK dari Balai Dikmen Kabupaten Sleman 4. Bapak Waldjijana,S.Pd Dari Komite Sekolah 5. Ibu Sri Purwaningsih, S E dari IDUKA Akuntansi 6. Bapak Mustofa dari IDUKA TBSM 7. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan analisis konteks ini.



Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik dari segi susunan kalimat maupun penulisan kalimat dalam laporan ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, dan harapan kami, semoga laporan analisis konteks ini dapat membantu dalam proses pengembangan kurikulum satuan pendidikan SMK Ma’arif 1 Sleman kedepannya, sehingga dapat meningkatkan kualitasnya menjadi lebih baik lagi.



Sleman,



Juli 2021



Kepala Sekolah



Drs. Murdiyanta NIP: -



LEMBAR PENGESAHAN Setelah penyusunan oleh Tim Pengembang Kurikulum SMK MA’ARIF 1 SLEMAN, disahkan oleh Kepala Sekolah dengan diketahui Komite Sekolah untuk digunakan sebagai acuan atau pertimbangan pengembangan kurikulum satuan pendidikan (KTSP) Tahun Pelajaran 2021/2022.



Disahkan di



: Sleman



Tanggal



:



Juli 2021



Mengetahui: Ketua Komite



Kepala SMK Ma’arif 1 Sleman



Waldjijana, S. IP NIP: -



Drs. Murdiyanta NIP: -



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... i LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………... ii DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………… B. Dasar Kebijakan………………………………………………………... C. Tujuan dan Manfaat …………………………………………………… BAB II HASIL ANALISIS KONTEKS A. Analisis Standar Nasional Pendidikan 1. Analisis Standar Isi …………………………………………………. 2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan ……………………………… 3. Analisis Standar Proses ……………………………………………... 4. Analisis Standar Pengelolaan ………………………………………. 5. Analisis Standar Penilaian ………………………………………… B. Analisis Kondisi Internal Satuan Pendidikan …………………………. C. Analisis Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan ………….. BAB III PENUTUP Kesimpulan ………………………………………………………………. Rekomendasi ……………………………………………………………...



BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG



Kurikulum merupakan salah satu bagian utama dalam sistem Pendidikan persekolahan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 7 ayat 1 disampaikan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Setiap lembaga pendidikan persekolahan (khususnya lembaga pendidikan pada jalur formal: TK/RA, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA)



diberikan



kewenangan



untuk



menyusun,



mengelola



dan



mengembangkan sendiri kurikulum pada tingkat satuan pendidikan (KTSP) masingmasing. Dalam penjelasan tersebut, SMA dan SMK merupakan salah satu satuan pendidikan yang juga mempunyai kewenangan untuk menyusun dan mengembangkan sendiri kurikulum operasional pada wilayah satuan pendidikannya. 1. Kondisi Ideal Suatu Sekolah Berdasarkan SNP Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia agar tercapai kompetensi lulusan sesuai kebutuhan pengguna lulusan. Kondisi ideal suatu sekolah haruslah berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan, adapun SNP SMK terdiri atas delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Kompetensi Lulusan, 2. Standar Isi, 3. Standar Proses pembelajaran, 4. Standar Penilaian Pendidikan, 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 6. Standar Sarana dan prasarana, 7. Standar Pengelolaan dan 8. Standar Biaya operasi. Dengan memenuhi kriteria standar minimal berdasarkan SNP tersebut, sekolah diharapkan dapat menjadi tempat ideal untuk mencetak generasi unggulan yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan.



2. Kondisi Nyata SMK Ma’arif 1 Sleman SMK Ma’arif 1 Sleman merupakan salah satu SMK swasta yang terletak di daerah pedesaan dan juga dekat dengan perbatasan antara provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, sehingga peserta didik berasal dari daerah Jawa Tengah



dan DIY yang memiliki karakteristik yang berbeda, sebagian peserta didik adalah anak-anak pondok pesantren dan mayoritas berasal dari kalangan menengah kebawah dan latar pendidikan orang tua masih tergolong rendah, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran



membutuhkan



perhatian



yang



maksimal.



Untuk



mewujudkan



pembelajaran yang efektif serta sesuai dengan karakteristik peserta didik maka SMK Ma’arif 1 Sleman berusaha dengan memenuhi standar pendidikan nasional yang meliputi delapan (8) standar, yaitu; 1. Standar Kompetensi Lulusan, 2. Standar Isi, 3. Standar Proses pembelajaran, 4. Standar Penilaian Pendidikan, 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 6. Standar Sarana dan prasarana, 7. Standar Pengelolaan dan 8, Standar Biaya Operasi. Standar isi di SMK Ma’arif 1 Sleman 95% sesuai dengan kondisi ideal pada mata pelajaran estetika keagamaan dan seni yang antara lain bahasa Jawa, seni baca Alqur’an, sudah mulai berjalan secara efektif, namun belum maksimal. Standar kompetensi lulusan sudah mengacu SKL kelompok mata pelajaran. Pada standar proses baru 70% guru melakukan analisis SKL-KI-KD serta belum seluruh guru melampirkan instrument penilaian dalam penyusunan RPP. Standar pendidik 80% sudah berijazah S-1/D-4 namun tenaga kependidikan kepala tenaga administrasi masih berijazah SLTA. Sarana dan prasarana di SMK Ma’arif 1 Sleman belum lengkap peralatan bengkel masih sangat sederhana perpustakaan ada tetapi belum sesuai standart computer juga belum sesuai kebutuhan. Standar Pengelolaan sudah terlaksana dengan baik. Standar pembiayaan, siswa di SMK Ma’arif 1 Sleman kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Kondisi nyata SMK Ma’arif 1 Sleman dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Hasil Analisis Konteks SMK Ma'arif 1 Sleman Tahun Ajaran 2020/2021 Analisis Standar Nasional Pendidikan



Standar Isi 1) Satuan pendidikan belum memanfaat



SKL



Standar Proses



Analisis Kondisi Satuan Pendidikan



Analisis Kondisi Lingkungan Satuan pendidikan



Standar Penilai



Kelompok 1) Dalam 1) Sebagian mata pelajaran pengembang besar guru sudah mengacu an silabus belum pada peraturan yang telah guru sudah melaksanaan ditentukan



1) Kemamp 1) Komite uan rata-



sekolah



rata



belum bisa



intake



selalu



kan limbah



melakukan



penelaahan



siswa



hadir



menjadi



analisis



instrumen



masih



dalam



suatu



SKL-KI-KD,



penilaian



dibawah



setiap



barang



tetapi belum



hasil belajar



7,50



koordinasi



yang



menyeluruh



bernilai



2) Dalam



seni



penyusunan



2) Seni



silabus guru



Hadroh



sudah



sudah dapat



menyusun



berjalan



silabus



dengan



secara



efektif



mandiri



3) Pemilihan bakat tidak berdasar



tetapi belum menyeluruh 3) Masih ada



atas talent



beberapa



skouting,se



guru



hingga



menyusun



belum jelas



RPP tidak



bakat yang



melampirkan



sebenarnya



instrumen



dari siswa



penilaian.



4) Peserta



4) Rasio buku



2) Kegiatan pengembang an diri belum dibuktikan dengan surat keterangan 3) Sebagian guru belum memberika n hasil UH kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel



2) 5 %



dan



persenta



kegiatan



se



sekolah



pendidik 2) Tidak belum



semua



memiliki



anggota



ijasah S-



sekolah



1



mengerti



3) ruangan



tentang



kelas



keberadaa



belum



n Dewan



ada LCD



Pendidika



4) Perpust: belum



n 3) Dewan



ada



Pendidika



Softwar



n tidak



Sistem



selalu



Aplikasi,



dilibatkan



Penempa



dalam



tan



kegiatan



buku.



sekolah



didik belum



teks



maksimal



pelajaranunt



mendapatka



uk peserta



siswa



belum



n pelayanan



didik belum



kurang



mempuny



pendidikan



mencapai



mampu



ai akses



yang



perbandinga



untuk bisa



bermutu,



n 1:3



memperol



serta



5) Belum



remidi



5) 75%



4) Sekolah



eh



memperole



semua guru



dukungan



h



melakukan



dana



kesempatan



analisis hasil



pembinaa



untuk



penilaian



n



mengekspre



pembelajara



sikan



n.



dirinya secara



6) Belum semua guru



bebas,



melakukan



dinamis



Evaluasi



dan



proses



menyenang



pembelajara



kan



n dilakukan



5) Pelaksanaa



dengan cara



n



membanding



kurikulum



kan proses



masih



yang



klasikal dan



dilakukan



belum



guru dengan



memungkin



standar



kan peserta didik mendapat pelayanan yang maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik



3. Upaya atau Langkah Memenuhi Kondisi Ideal Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalui pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan menyebabkan SMK Ma’arif 1 Sleman menjadi sekolah pilihan masyarakat di Sleman dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang cukup dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan diharapkan dapat tercapai.



B. DASAR KEBIJAKAN



Landasan hukum yang digunakan dalam analisis konteks antara lain: 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) 4. Permendikbud Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter 5. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada Pendidikan Dasar dan Menengah 6. Permendikbud Nomor 62Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar dan Menengah 7. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib 8. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pendidikan Menengah 9. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Implementasi Mulok Kurikulum 2013 10. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah 11. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti 12. Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah 13. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah 14. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah 15. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD Pelajaran pada kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan Menengah 16. Permendikbud Nomor 75 tahun 2016 tentang sekolah sejahtera. 17. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang model pembelajaran Teaching Factory 18. Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas 19. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter



20. Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasinal Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan 21. Surat Edaran Kemendikbud Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pembelajaran di Rumah 22. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/MAK 23. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum SMK/MAK 24. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3) 25. Peraturan Daerah DIY Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Penanggulangan Bencana 26. Peraturan Daerah DIY Nomor 5 Tahun 2011 tentang



Pengelolaan dan



Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya 27. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 54 Tahun 2011 tentang Pendidikan Etika Berlalulintas Pada Satuan Pendidikan 28. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 68 Tahun 2012 tentang Pedoman



Penerapan



Nilai-nilai



luhur



Budaya



dalam



Pengelolaan



dan



Penyelenggaraan Pendidikan 29. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 64/KEP/2013 tentang mata pelajaran Bahasa Jawa Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah 30. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 66/KEP/2013



tentang



Kurikulum Pendidikan Berbasis Budaya 31. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 109 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Reproduksi Remaja 32. Peraturan Kepala Dinas Dikpora DIY Nomor 1501 PERKA 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan di DIY Tahun Pelajaran 2020/2021 33. Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus 34. SE Mendikbud No 14/2019 tentang Penyederhanaan RPP 35. Surat Edaran Mendikbud nomor 01 tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasioanal dan Ujian Kesetaraan Serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19



36. Persesjen Kemdikbud nomor 23 Tahun 2020 tentang spesifikasi Teknis, Bentuk, dan Tata cara Pengisian Blangko Ijazah Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 37. Surat Edaran Sesjen Kemdikbud nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Masa Darurat Penyebaran Covid-19



C. TUJUAN DAN MANFAAT Analisis konteks pada dasarnya merupakan suatu proses atau cara menelaah berbagai konteks yang ada pada suatu lembaga dalam rangka memperoleh pemahaman kondisi dan profil lembaga secara objektif. Secara umum, analisis konteks dimaksudkan agar suatu lembaga (khususnya lembaga pendidikan) memperoleh gambaran secara objektif tentang status kondisi atau keadaannya dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Gambaran objektif biasanya disampaikan dalam bentuk profil lembaga. Status lembaga dapat diungkapkan dalam bentuk naratif, kuantitatif atau gabungan keduanya. Melalui gambaran tentang status tersebut, setiap lembaga dapat memahami secara benar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk serta



melakukan



bisa



mempertahankan



diri



berbagai kegiatan ekspansi. Gambaran status lembaga juga dapat



dijadikan dasar untuk membuat rencana program pembenahan kedalam, terutama jika konisi lembaga berada dalam keadaan yang lemah dari berbagai aspek termasuk jumlah animo dan pemasukan finansial yang semakin menurun. Dalam suatu lembaga pendidikan, analisis konteks secara umum berguna dalam membantu lembaga pendidikan tersebut memperoleh gambaran yang faktual, objektif dan bermakna tentang berbagai komponen penyelenggaraan pendidikan. Berdasarkan gambaran tersebut maka analisis konteks dapat bermanfaat untuk: 1. Memetakan kapasitas satuan pendidikan terhadap keterlaksanaan standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian) 2. Menelaah berbagai kondisi yang menjadi penghambat dan pendukung dalam pengembangan berbagai program pendidikan yang dijalankan. 3. Memberikan ragam kondisi faktual yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyadarkan seluruh sumber daya manusia yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan lembaga pendidikan, terutama memahami berbagai kondisi yang harus diperbaiki, ditata ulang atau mungkin harus ditiadakan. 4. Menggambarkan kondisi objektif yang dijadikan dasar bagi lembaga dalam mengembangkan berbagai program perbaikan, pemeliharan dan unggulan dalam



rangka mendorong lembaga secara



bertahap mencapai visi dan misi yang



ditetapkan.



BAB II HASIL ANALISIS KONTEKS



A. Analisis Standar Nasional Pendidikan 1. Analisis Standar Isi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, menjelaskan bahwa Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Di SMK Ma’arif 1 Sleman, pengembangan KTSP masih belum bisa mensinergikan semua komponen yang ada secara maksimal, baik dari internal sekolah maupun eksternal. Pandemi covid19 yang terjadi saat ini juga menjadi kendala tersendiri dalam pelaksanaan/pemenuhan standar isi sesuai dengan kriteria SNP. Namun begitu, sekolah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dengan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menjaga dan/atau meningkatkan kualitas lulusan. Terkait dengan perencanaan pembelajaran, masih banyak guru yang belum memahami standar isi. Hal ini yang menyebabkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tidak sepenuhnya mengacu pada Revisi Kurikulum 2013 dan kurikulum pandemi (KI-KD Esensial). Akibatnya, kurang ada pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Higher Order Thingking Skill (HOTS), Creative, Critical Thinking, Communicative, dan Collaborative (4C) dalam pembelajaran. Untuk mengetahui kondisi riil, peluang, tantangan dan kesenjangan yang ada, sekolah melaksanakan analisis standar isi dengan komponen yang dianalisis yaitu kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan, dan pengembangan RPP. Hasil analisis digunakan untuk menentukan langkah tindak lanjut yang perlu diambil sebagai perbaikan. Analisis Standar Isi dapat dilihat di table berikut ini.



ANALISIS STANDAR ISI



Nama Sekolah Alamat Sekolah Tahun Pelajaran N O 1



KOMPONEN Kerangka Dasar Kurikulum



: SMK MA’ARIF 1 SLEMAN : Watukarung, Margoagung, Seyegan, Sleman : 2021/2022



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL PELUANG



TANTANGAN



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



 KTSP  Dalam  Sekolah dan  Dalam  Dilakukan reviu dikembangkan pengembangan Komite sekolah pengembangan KTSP dokumen KTSP oleh sekolah dan KTSP yang harus bisa belum sehingga memenuhi komite sekolah memenuhi prinsipbersinergi dalam memperhatikan setiap prinsip berpedoman pada prinsip pengembangan prinsip-prinsip pengembangan standar isi dan pengembangan KTSP sehingga pengembangan kurikulum khususnya standar kurikulum terutama dapat berjalan kurikulum terutama prinsip berpusat pada kompetensi prinsip berpusat secara optimal prinsip berpusat pada potensi, lulusan serta pada potensi, dan menghasilkan potensi, perkembangan, panduan perkembangan, produk yang perkembangan, kebutuhan, dan penyusunan KTSP kebutuhan, dan sesuai dengan kebutuhan, dan kepentingan peserta yang disusun oleh kepentingan peserta tuntutan dunia kepentingan peserta didik dan BSNP. didik dan usaha/industri. didik dan lingkungannya. lingkungannya lingkungannya. akan bermanfaat signifikan bagi kualitas output/lulusan sekolah.



N O



2



KOMPONEN



Struktur Kurikulum



KONDISI IDEAL



Struktur Kurikulum KTSP Kurikulum 2013 disusun berdasarkan Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 07/D.D5/KK/2018



KONDISI RIIL PELUANG



 Penentuan  Diperlukan adanya penambahan materi koordinasi dan yang sesuai dengan komunikasi yang permintaan pasar maksimal antara tenaga pihak sekolah dan kerja/IDUKA IDUKA dalam pengembangan KTSP  Pengembangan kurikulum darurat Covid-19 yang sesuai dengan keadaan peserta didik



3



Beban Belajar



 Beban belajar peserta didik sesuai dengan struktur kurikulum yang berpedoman pada



TANTANGAN



 Banyak kendala yang dialami peserta didik maupun pihak sekolah dalam masa pandemi covid19



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



 Belum adanya  Mengundang pihak koordinasi dan IDUKA dalam komunikasi yang penyusunan dan maksimal antara pengembangan pihak sekolah dan KTSP dan IDUKA dalam melibatkan mereka pengembangan KTSP secara lebih maksimal. Juli 2021 Waka Kurikulum  KI KD esensial belum bisa memenuhi  Perlu kebutuhan peserta dipertimbangkan dan didik, khusunya dicarikan solusi untuk Mapel Praktik untuk pengembangan yang jam tatap dan pelaksanaan mukanya sangat kurikulum darurat kurang. covid19 agar tetap mampu memenuhi kebutuhan peserta didik.



 Beban belajar  Kendala teknis,  Meskipun jam belajar  Pengaturan beban disesuaikan dengan psikis dan dikurangi, namun belajar, baik kondisi pandemi ekonomis pesrta jumlah mapel tidak pembelajaran secara covid19 didik maupun berkurang. Kehadiran online maupun tatap pendidik fisik guru untuk muka sesuai prosedur  Jumlah jam membimbing dan kesehatan yang pelajaran tatap



N O



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL PELUANG



TANTANGAN



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



standar isi dan muka per minggu mengarahkan peserta sudah ditetapkan  Pandemi Covid standar kelulusan adalah 54-56 jam / didik dalam belajar oleh pemerintah. yang menyebabkan serta Surat Edaran minggu dan masih sangat keterbatasan tatap Sesjen pemanfaatan dibutuhkan. muka Kemdikbud tambahan 4 jam / nomor 15 Tahun minggu  Mewajibkan 2020 tentang  Penugasan  Pandemi Covid19  Belum semua pendidik Pedoman terstruktur adalah menyebabkan pendidik memberikan merencanakan Pelaksanaan keterbatasan kegiatan penugasan penugasan Belajar Masa pembelajaran yang keberagaman tugas terstruktur/mandiri terstruktur/mandiri Darurat terstrutur/ mandiri berupa pendalaman tidak terstruktur yang tidak terstruktur Penyebaran terstruktur materi pembelajaran tidak sesuai dengan sesuai dengan Covid-19 yang sesuai dengan oleh peserta didik keadaan peserta didik kondisi pandemi. peserta yang dirancang oleh kondisi di masa pandemi ini.  Beban belajar pendidik untuk didik di SMK untuk kegiatan mencapai standar Ma’aarif 1 Sleman tatap muka kompetensi yang perminggu waktunya ditentukan oleh pendidik  Beban belajar  Kegiatan mandiri untuk Penugasan tidak terstruktur Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang  Beban belajar berupa pendalaman untuk Kegiatan materi pembelajaran Mandiri tidak oleh peserta didik yang dirancang oleh Terstruktur pendidik untuk



N O



KOMPONEN



4



Kalender Pendidikan



5



RPP



KONDISI IDEAL



 Kalender Pendidikan memakai pedoman surat keputusan Disdikpora DIY dan LP Ma’arif DIY 



 Penyusunan RPP berdasarkan Permendikbud nomor 22 tahun 2016  Dalam tercakup



RPP juga



KONDISI RIIL PELUANG



TANTANGAN



KESENJANGAN



mencapai standar kompetensi yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik  Kalender  Kegiatan-kegiatan  Terbitnya kalender Pendidikan bisa insidental, baik pendidikan Dinas dan disingkronkan intern atau extern yayasan dalam waktu dengan kalender sekolah yang saling yang bersamaan. pendidikan Yayasan bersinggungan LP Ma’arif waktu pelaksanaan.  Program-program sehingga programsekolah belum program sekolah termanage dengan dapat berjalan baik. dengan baik dan lancar.



RENCANA TINDAK LANJUT



 Mengadakan rapat koordinasi untuk mengsinkronkan program-program sekolah dengan program Yayasan LP Ma’arif dan Dinas Pendidikan; dan langkah-langkah antisipasi untuk kegiatan-kegiatan insidental. Juli 2021 Waka Kurikulum  Pengembangan RPP  Guru harus  Banyak guru yang  Mengadakan yang disesuaikan menguasai masih kurang dalam pelatihan, workshop dengan keadaan perkembangan penguasaan TIK yang atau IHT tentang TIK pandemi, baik dari teknologi di era sesuai dengan era di dunia pendidikan segi materi ajar, digital sekaligus industri 4.0 untu guru atau pun alokasi waktu, pandemi Covid19 siswa. metode, Media, dll agar bisa  Fasilitas yang masih Agustus 2021 mengejar Waka Kurikulum dan kurang memadai, baik



N O



KOMPONEN



KONDISI IDEAL pendidikan karakter, HOTS dan kecakapan berfikir abad 21.



KONDISI RIIL PELUANG



TANTANGAN tercapainya tujuan KBM.



KESENJANGAN di sekolah maupun di rumah, baik untuk guru dan siswa.



RENCANA TINDAK LANJUT Sarpras



2. ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN A. Hasil Analisis SKL Satuan Pendidikan No. 1.



SKL Satuan Pendidikan Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja



2.



Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya



3.



Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya



4.



Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial



5.



Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global



6.



Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif



7.



Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan



8.



Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri



9.



Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik



10.



Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks



11.



Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial



SKL KELOMPOK MAPEL



SKL MAPEL



KET



12.



Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab



13. 14.



Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya



15.



Mengapresiasi karya seni dan budaya



16.



Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok



17.



Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan



18.



Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun



19.



Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat



20.



Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain



21.



Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis



22.



Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya



23.



B. Hasil Analisis SKL Kelompok Mata Pelajaran NO. 1.



2



KELOMPOK SKL KELOMPOK MATA MAPEL PELAJARAN Agama dan Akhlak Mulia membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan. 1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja 2. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial ekonomi, dan budaya dalam tatanan global 3. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial 4. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat 5. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan 7. Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama 8. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab Kewarganegaraan dan membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah Kepribadian air. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani. 1. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial, hukum dan perundangan 3. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial ekonomi, dan budaya dalam tatanan global 4. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 5. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta



SKL MAPEL



PENILAIAN Penilaian Afektif , Penugasan dan Unjuk Kerja



memperbaiki kekurangannya 6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi 7. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya 8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri 9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis 10. Berkarya secara kreatif, baik individual maupun kelompok 11. Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani 12. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk meningkatkan ketaqwaan dan memperkuat kepribadian Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika



13. 14. 15. NO.



KELOMPOK MATA PELAJARAN



SKL KELOMPOK MAPEL



SKL MAPEL



PENILAIAN



3



Ilmu Pengetahuan dan Teknologi



4



Estetika



mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik .Pada satuan pendidikan SMA/MA/SMALB/Paket C, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan 1. Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan, dan teknologi secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif 2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif secara mandiri 3. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri 4. Menunjukkan sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam bidang iptek 5. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks 6. Menunjukkan kemampuan menganalisis fenomena alam dan sosial sesuai dengan kekhasan daerah masing-masing 7. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 8. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi 9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis 10.Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris 11.Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan 1. Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi dan kreasi seni 2. Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni 3. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok



NO. 5



KELOMPOK MATA PELAJARAN Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan



SKL KELOMPOK MAPEL membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan 1. Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani 2. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan potensi lokal untuk menunjang kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani 3. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam bidang pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan



SKL MAPEL



PENILAIAN



C. Hasil Analisis SKL Mata Pelajaran Matematika No



SKL



1.



Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan persamaan garis singgungnya, suku banyak, algoritma pembagian dan teorema sisa, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah



Tkt Ranah C3



STANDAR KOMPETESI Aljabar 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma 2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat



3. Menyusun persamaan lingkaran dan garis singgungnya



4. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah 5 Menentukan komposisi dua fungsi



KOMPETENSI DASAR 1.1 Menggunakan aturan pangkat, akar, dan logaritma 1.1 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar, dan logaritma 2.1 Memahami konsep fungsi 2.2 Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat 2.3 Menggunakan sifat dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaan kuadrat 2.4 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat 2.5 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat 2.6 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya Menyusun persamaan lingkaran yang memenuhi persyaratan yang ditentukan Menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran dalam berbagai situasi 4.1 Menggunakan algoritma pembagian sukubanyak untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian 4.2 Menggunakan teorema sisa dan teorema faktor dalam pemecahan masalah 5.1 Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi



X 1 v v



Kelas XI XII 2 1 2 1 2



v v v v v v v v v v v



dan invers suatu fungsi



5.2 Menentukan invers suatu fungsi



v



3. Analisis Standar Proses Peraturan Menteri Pendidikan dn Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjelaskan



tentang



proses



pembelajaran



pada



satuan



tingkat



Pendidikan



diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitasm dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikanmelakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan yang tidak hanya terpaku pada 5M tetapi bisa menggunakan model yang lain dan pendekatan yang dipakai tetap saintifik. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Penyusunan RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Perbedaan individual peserta didik, b. Partisipasi aktif peserta didik, c. Berpusat pada peserta didik, d. Pengembangan budaya membaca dan menulis, e. Program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi, dan f. Penilaian, dan sumber belajar.



ANALISIS STANDAR PROSES



Nama Sekolah Alamat Sekolah Tahun Pelajaran



N O 1



: SMK MA’ARIF 1 SLEMAN : Watukarung, Margoagung, Seyegan, Sleman : 2021/2022



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



Menyusun perangkat administrasi pembelajaran







KONDISI RIIL PELUANG



Silabus paling  sedikit meliputi identitas mata pelajaran, identitas sekolah,  kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, dan dikembangkan berdasarkan



TANTANGAN



Guru berpotensi  menyusun silabus dan RPP sesuai bidang pendidikan sekolah Mengembangkan  potensi siswa berdasarkan kemampuan individu 



KESENJANGAN



Harus  memahami kondisi sekolah dan isi RPP yang benar Memahami perbedaan individu peserta didik  Menganalisis SKL-KI-KD



 



RENCANA TINDAK LANJUT



Kurangnya  pemahaman tentang kondisi siswa dan sekolah serta kurang pemahaman tentang isi RPP yang benar Pembuatan RPP tidak memandang perbedaan individual peserta didik Masih berpusat pada guru Belum semua



Diadakan workshop untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat administrasi pembelajaran



N O



2



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



Menyiapkan  pembelajaaran di sekolah dan IDUKA







KONDISI RIIL PELUANG



Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Perencanaan  pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat



TANTANGAN



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



guru melakukan analisis SKL-KIKD Perencanaan kegiatan pembelajaran secara mendetail







Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan











Tidak semua  kegiatan terjadwal secara detail Perisapan  kegiatan sering terlambat



Dibuat jadwal pelaksanaan pembelajaran Menjalin hubungan kerja sama dengan industri dan dunia kerja untuk pelaksanaan pembelajaran



N O



KOMPONEN



KONDISI IDEAL







3



Melaksanakan  Proses Belajar Mengajar di



KONDISI RIIL PELUANG



penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD) Alokasi waktu  jam tatap muka pembelajaran



TANTANGAN



Pembelajaran  dapat dilakukan di sekolah maupun



KESENJANGAN



Pelaksanaan  pembelajaran secara daring



Jaringan terganggu terutama



RENCANA TINDAK LANJUT



sering  bagi



Siswa diijinkan menggunakan jaringan sekolah



N O



KOMPONEN sekolah IDUKA



KONDISI IDEAL



dan 







4



Melaksanakan supervisi pembelajaran







KONDISI RIIL PELUANG



adalah 45 menit Jumlah maksimum peserta didik per rombongan belajar adalah 36 siswa Kegiatan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup Supervisi proses  pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil



TANTANGAN



secara daring serta di industri dan dunia kerja yang sesuai dengan jurusan pendidikan 



Meningkatkan  kemampuan guru dengan bimbingan yang mendalam



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



sangat bergantung dengan kondisi jaringan dan  ketersediaan kuota internet guru dan siswa Standar industri dan dunia kerja harus memenuhi kebutuhan pendidikan



siswa yang tinggal di daerah pinggiran  Sering tidak tersedia kuota internet bagi siswa yang kurang mampu



dengan syarat khusus Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan selama 3 bulan untuk kelas XI



Menganalisis  kemampuan dan kekurangan setiap guru dalam melaksanakan tugasnya



Supervisi  dilakukan hanya dalam waktuwaktu tertentu saja



Supervisi dibagi dengan guruguru senior



N O



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



5



Melaksanakan  evaluasi proses pembelajaran



6



Melaksanakan  pelaporan dan pengawasan



KONDISI RIIL PELUANG



pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi, atau pelatihan. Penilaian proses  pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Pengawasan  proses pembelajaran dilakukan



TANTANGAN



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



Proses  pembelajaran dievaluasi untuk kemudiandianalisa dan dikembangkan untuk meningkatkan proses pembelajaran



Pengembangan proses pembelajaran setelah dilakukan evaluasi







Proses  pembelajaran dilakukan hampir tanpa  pengembangan setiap tahunnya



Evaluasi dilakukan setiap semester Peningkatan proses pembelajaran dilakukan setelah evaluasi



Pelaporan dan  pengawasan dilakukan untuk menjaga dan



Follow up  laporan dan pengawasan dari yayasan sering



Follow up laporan  dan pengawasan dari yayasan sering terlambat



Pelaporan dilakukan yayasan



ke



N O



7



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL PELUANG



melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas. Melaksanakan Tindak lanjut hasil  tindak lanjut pengawasan pelaporan dan dilakukan dalam pengawasan bentuk:  Penguatan dan penghargaan kepada guru yang yenunjukkan



TANTANGAN



KESENJANGAN



meningkatkan kualitas pendidikan



terlambat



Peningkatan  kualitas pendidikan berdasarkan tindak  lanjut pelaporan dan pengawasan 



Pelaksanaan  tindak lanjut pelaporan Menyusun program tindak lanjut Pelaksanaan program tindak lanjut



RENCANA TINDAK LANJUT



Pelaksanaan tidak  dapat berjalan sepenuhnya karena berbagai  faktor



Membuat program tindak lanjut Melaksanakan program tindak lanjut



N O



KOMPONEN



KONDISI IDEAL







8



Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler











9



Pembinaan







KONDISI RIIL PELUANG



kinerja yang memenuhi atau melampaui standar; dan pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. Kegiatan  ekstrakulikuler dilaksanakan di luar jam pelajaran Kegiatan dilaksanakan di lingkungan sekolah atau di luar sekolah dengan ijin khusus Pembinaan 



TANTANGAN



Meningkatkan  kemampuan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler



Pandemi covid



KESENJANGAN







RENCANA TINDAK LANJUT



Kegiatan  ekstrakurikuler tidak dilaksanakan karena pandemi







Pembinaan







Kemampuan







Pembinaan lomba 



Menyusun program ekstrakurikuler untuk dilaksanakan pasca pandemi Kegiatan ekstrakurukuler dilaksanakan setelah pandemi



Pembinaan



N O



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



lomba



10



11



Kegiatan osis  dan pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan



Pemasaran







lomba dilaksanakan dengan mempertimbang kan kegiatan lomba dan yang akan diikuti meliputi penguatan mental siswa dan peningkatan kemampuan siswa Kegiatan OSIS dilaksanakan oleh siswa yang diawasi langsung oleh guru pengawas yang ditunjuk sebagai pembimbing osis BKK



KONDISI RIIL PELUANG











 



meliputi 



TANTANGAN



dilakukan secara intensif  Pembinaan fikus pada materi yang akan dilombakan Siswa dibimbing agar meraih juara



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



pembina lomba Kemampuan siswa



tidak mencakup semua materi yang akan dilombakan



lomba dilakukan lebih awal dan lebih intensif



Kegiatan osis  tidak terlaksana dengan baik Pembinaan karakter dan  wawasan kebangsaan siswa dapat berjalan dengan baik



Melaksanakan upacara, pengajian, sholat berjamaah secara rutin Peningkatan kegiatan osis dan penyesuaian dengan jumlah siswa yang sedikit Meningkatkan



Meningkatkan karakter siswa Meningkatkan wawasan kebangsaan siswa







Jumlah siswa  yang tidak banyak sangat membatasi  kegiatan osis



Tamatan







Menyalurkan







Belum



semua 



N O



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



tamatan/BKK



12



Kegiatan pembelajaran remidial/ pengayaan/les











KONDISI RIIL PELUANG



pemotivasian calon lulusan dan lulusan dalam mencari kerja,  pemberian saran pilihan, bimbingan keputusan pemilihan kerja serta penyediaan lowongan kerja terkait jurusan di sekolah. Remidial  dilaksanakan bagi siswa yang nilainya masih kurang Pengayaan dilaksanakan bagi siswa yang nilainya sudah mencukupi dan untuk



TANTANGAN



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



tersalurkan sepenuhnya ke dunia kerja atau universitas Tamatan bekerja di industri atau  dunia kerja yang bekerja sama dengan sekolah



tamatan ke industri yang sesuai dengan kemampuan dan minat Memotivasi tamatan untuk melanjutkan pendidikan



tamatan tersalurkan ke industri dan dunia kerja atau melanjutkan pendidikan



BKK dan jaringan kerjasama sekolah dengan industri dan dunia kerja untuk penyaluran tamatan.



Meningkatkan  kemampuan siswa melalui remidial/ pengayaan/les



Pelaksanaan  remidial dan pengayaan harus didahului dengan pemberian  materi tambahan



Pelaksanaan  remidial dan pengayaan dilakukan tampa pemberian materi Tidak semua guru melaksanakan perbaikan/ pengayaan



Diadakan pelatihan bagi guru untuk melakukan perbaikan dan pengayaan



N O



KOMPONEN



KONDISI IDEAL







13



Melaksanakan UKS







14



Melaksanakan bimbingan konseling







KONDISI RIIL PELUANG



meningkatkan kemampuan siswa Les dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan siswa di luar jam pelajaran. Unit Kesehatan  Siswa diselenggarakan untuk meningkatkan kesehatan siswa di sekolah dan  menangani kegiatan medis ringan yang terjadi di sekolah. Bimbingan  konseling dilaksanakan



TANTANGAN



Melaksanakan  program UKS untuk meningkatkan kesehatan siswa dan warga sekolah Program UKS harus siap menangani kondisi kesehatan yang muncul secara tiba-tiba Bimbingan  konseling bagi siswa di sekolah 



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



Meningkatkan  kemampuan petugas UKS  agar dapat siap siaga dalam kondisi apapun



Program UKS  dilaksanakan Administrasi kurang lengkap



Melengkapi administrasi







Bimbingan  konseling belum terlaksana secara



Guru BK membagi waktu lagi



Pelaksanaan home visit Pembagian



N O



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL PELUANG



oleh guru BK di  sekolah dan di rumah siswa dalam bentuk home visit.



Home visit bagi siswa yang memerlukan



TANTANGAN



KESENJANGAN



waktu guru BK 



optimal Guru BK kurang membagi waktu



RENCANA TINDAK LANJUT



4. Analisis Standar Pengelolaan



5. Analisis Standar Penilaian Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, menjelaskan bentuk dan teknik penilaian pada masing masing domain: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian aspek sikap dilkaukan melalui empat tahap. 1) mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran. 2) Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan. 3) Menindaklanjuti hasil pengamatan. 4) mendeskripsikan perilaku peserta didik. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan dengan tahapa sebagai berikut. 1) Menyusun



rencana



penilaian.



2)



Mengembangkan



instrument



penilaian.



3)



melaksanakan penilaian. 4) memanfaatkan hasil penilaian. 5) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan: 1) menyusun perencanaan penilaian. 2) Mengembangkan instrument penilaian. 3) melaksanakan penilaian. 4) memanfaatkan hasil penilaian. 5) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi. Di SMK Ma’arif 1 Sleman banyak guru yang belum mensosialisasikan rancangan penilaian pada peserta didik. Kelemahan yang banyak terjadi pada penilaian sikap adalah guru belum mengoptimalkan dalam menggunakan jurnal observasi, serta belum menganalisis penilaian sikap dan keterampilan. Kondisi riil penilaian aspek pengetahuan yang terjadi adalah penilaian dilakukan melalui tes soal pilihan ganda dan uraian pada tengah semester dan akhir semester. Penilaian juga dilakukan setiap akhir Kompetensi Dasar dalam bentuk ulangan harian. Penilaian aspek keterampilan dilaksanakan pada mata pelajaran praktik. Penilaian dilaksanakan di lab atau bengkel oleh guru pengampu mata pelajaran yang bersangkutan. Kemampuan peserta didik dinilai melalui pengamatan dan hasil kerja yang dilakukan selama proses penilaian.



B. ANALISIS KONDISI INTERNAL SATUAN PENDIDIKAN Nama Sekolah Alamat Sekolah Tahun Pelajaran N O



KOMPONEN



1



Peserta didik



: SMK Ma’arif 1 Sleman : Watukarung, Margoagung, Seyegan, Sleman : 2021/2022 KONDISI IDEAL 1. Rata-rata intake peserta didik tinggi jika dilihat dalam pencapian hasil UN dan US 2. Peserta didik masuk sekolah memuat minat dan bakatnya. 3. Peserta didik menaati semua aturan sekolah yang berlaku tanpa kecuali. 4. Adanya budaya



KONDISI RIIL PELUANG 1. Peningkatan pencapaian hasil UN dan US sekolah 2. Kehadiran dan motivasi belajar tinggi 3. Mau menerima inovasi di bidang IPTEK yang dapat di akses dengan mudah



TANTANGAN



KESENJANGAN



1. Kemampuan 1. Kemampuan intake rata-rata akademik peserta peserta didik didik beragam masih di bawah 2. Pilihan kompetensi 7.50 keahliannya tidak 2. Belum semua sesuai pilihan peserta didik sehingga masuk sekolah menghambat sesuai minat dan keberhasilan dan bakatnya. semangat peserta 3. Masih ada peserta didik. didik yang 3. Pendidikan melanggar aturan karakter bangsa sekolah yang belum sepenuhnya berlaku. diimplementasikan 4. Pengaruh pada silabus dan informasi global RPP. di bidang sumber daya manusia (SDM)



RENCANA TINDAK LANJUT 1. Melakukan bimbingan secara intensif terhadap peserta didik 2. Perlu ditinjau kembali sistem penerimaan peserta didik baru dan sistem penjurusan. 3. Segera disosialisasikan pendidikan karakter bangsa pada guru dan segera untuk diimplementasikan pada silabus dan RPP.



N O



2



KONDISI IDEAL



KOMPONEN



Pendidik dan Tenaga kependidikan



1.



2.



3. 4.



3



Sarana dan Prasarana



KONDISI RIIL PELUANG



sekolah yang sudah terbentuk dan mengikat semua warga sekolah. Semua 1. Semua guru 80% pendidik sudah berijazah S1 minimal 2. Guru yang memiliki berijazah-S1 keterampilan Jumlah berwirausaha pendidik tercukupi sesuai dengan kompetensi keahlian Memiliki sertifikat kependidikan. Komitmen dan loyalitas pendidik dan tenaga kependidikan



1. Ruang kelas tersedia sesuai dengan



Dukungan pemerintah daerah dan pusat dalam melengkapi sarana dan



TANTANGAN



Belum terfungsinya guru yang memiliki potensi di luar kompetensi mata pelajaran



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



1. Masih ada guru 1. Memberikan yang berijazah kesempatan kepada Sarjana muda guru untuk bahkan D3 melanjutkan 2. Untuk kepentingan pendidikannya. sertifikasi guru 2. Guru diwajibkan yang kurang 24 untuk menepati jam jam mengajar harus mengajar sesuai mencari sekolah jadwal. lain sesuai kesanggupan sekolah lain untuk memenuhi jam.



Memanfaatkan Masih ada ruang kelas dukungan pemerintah yang belum memenuhi untuk melengkapi standar kenyamanan



Meningkatkan kualitas sarana belajar di dalam dan di luar kelas



N O



KOMPONEN



KONDISI IDEAL Rombongan belajar 2. Ruang praktek untuk setiap Kompetensi Keahlian tersedia 3. Sarana dan prasarana IT



KONDISI RIIL PELUANG prasarana



TANTANGAN



KESENJANGAN



sarana dan prasarana sekolah agar menciptakan lulusan yang berkualitas



dalam belajar



1. Mekanisme 1. Membuat penggunaan mekanisme dari keuangan sekolah alur pengelolaan yang kurang efisien dan sirkulasi 2. Latar belakang keuangan yang ekonomi orang lebih transparan tua/wali murid dengan prinsipmenengah ke prinsip efektifitas bawah dan efisiensi 2. Adanya beasiswa bagi peserta didik yeng berprestasi



4



Pembiayaan



1. Memenuhi 1. Biaya diperoleh standar dari pemerintah dan pengelolaan dana masyarakat pendidikan 2. Pemenuhan sarana 2. Latar belakang dan prasarana ekonomi orang sekolah tua/wali murid



1. Pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan akuntabel 2. Peningkatan pelayanan kepada peserta didik



5



Program sekolah



1. Adanya program unggulan dari sekolah 2. Sekolah



1. Kompetitor Prestasi sekolah yang sejenis kurang 2. Menyempurnakan dokumen RKJM dan RKAS



1. Kerja sama dan kemitraan sekolah (SMK) 2. Kelengkapan dokumen RKJM



RENCANA TINDAK LANJUT



Perlu ada penguatan pemahaman tentang pentingnya antar komponen standar nasional pendidikan



N O



KOMPONEN



KONDISI IDEAL memiliki RKJM dan RKAS



KONDISI RIIL PELUANG dan RKAS sekolah



TANTANGAN sekolah



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



C. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN Nama Sekolah Alamat Sekolah Tahun Pelajaran



NO KOMPONEN 1



: SMK MA’ARIF 1 SLEMAN : Watukarung, Margoagung, Seyegan, Sleman : 2021/2022



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL PELUANG



 Komite sekolah Komite/Dewan Komite Sekolah berperan sebagai : memiliki potensi Sekolah 1. sebagai nara pertimbangan sumber dalam 2. peningkatan mutu finansial dan sekolah pemikiran  Komite sekolah 3. memiliki potensi transparansi dan membantu sekolah akuntabilitas dalam pemenuhan 4. sarpras yang pemerintah dan dibutuhkan dengan masyarakat menggalang dana Fungsi Komite dari masyarakat. Sekolah :  Sekolah 1. Komitmen memprogramkan mutu koordinasi reguler pendidikan untuk setiap 2. Melakukan kegiatan dan kerja sama membiasakan 3. Menampung berkoordinasi aspirasi untuk kegiatan 4. Memberikan



TANTANGAN



KESENJANGAN



 Komite Sekolah  Komite sekolah belum yang ada belum berperan sesuai berperan secara dengan peran dan maksimal; fungsinya  Sekolah butuh dana  Isu dan dan komite sekolah Peraturan daerah dapat menggalang tentang dana masyarakat kebijakan namun kebijakan pendidikan gratis daerah mengharapkan yang berbeda  Komite Sekolah  Komite sekolah belum kurang berperan bisa selalu hadir aktif dalam dalam setiap memberikan koordinasi dan masukan, kegiatan sekolah pertimbangan  Sekolah mempunyai dan rekomendasi kewenangan untuk mencari dana dan Komite Sekolah dapat menggalang dana, namun kebijakan



RENCANA TINDAK LANJUT  Mengundang unsur komite sekolah yang berpotensi sebagai nara sumber dalam peningkatan mutu sekolah, Agustus 2021 Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum  Mengundang Komite Sekolah untuk duduk bersama dalam menyukseskan program sekolah yang membutuhkan dana dari masyarakat, Agustus 2021, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas



NO KOMPONEN



KONDISI IDEAL



5. 6. 7.



2



Dewan Pendidikan



masukan dan rekomendasi Mendorong partisipasi Menggalang dana Melakukan evaluasi



Dewan Pendidikan berperan sebagai : 1. Pemberi pertimbangan 2. Pendukung finansial dan pemikiran 3. Pengontrol transparansi dan akuntabilitas 4. Mediator antara pemerintah dan masyarakat Fungsi Dewan Pendidikan: 1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan



KONDISI RIIL PELUANG



TANTANGAN



insidental  Komite sekolah memiliki potensi untuk membantu promosi dan sosialisasi program sekolah.



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



tentang pendidikan gratis meghambatnya



Sekolah menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah



Keberadaan Dewan Pendidikan kurang disosialisasikan di sekolah-sekolah



Tidak semua anggota sekolah mengerti tentang keberadaan Dewan Pendidikan



Sekolah mempunyai link yang bisa mendukung terlaksananya program-program sekolah



Dewan Pendidikan belum berperan dalam kegiatan sekolah



Dewan Pendidikan tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan sekolah



Mensosialisasikan peran dan fungsi Dewan Pendidikan pada anggota sekolah, Juli 2021, Waka Humas Mengundang Dewan Pendidikan sebagai salah satu nara sumber dalam penyusunan program sekolah, Juli 2021, Waka Humas



NO KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL PELUANG



TANTANGAN



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



Sekolah tidak mempunyai wewenang untuk dapat memaksimalkan peran



Mengundang Dinas Pendidikan (pengawas, dll) sebagai nara sumber dalam penyelenggaraan



komitmen masyarakat; 2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat; 3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, dan tuntutan oleh masyarakat; 4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi; 5. Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan; 6. Melakukan evaluasi dan pengawasan. 3



Dinas Pendidikan



Dinas Pendidikan berperan sebagai : 1.Pemberi pertimbangan



Sekolah selalu mengundang Dinas Pendidikan sebagai nara sumber di setiap



Dinas Pendidikan kurang memaksimalkan peran dan



NO KOMPONEN



KONDISI IDEAL 2.Pendukung pemikiran dan kegiatan 3.Penyelenggara pelatihan dan kompetisi 4.Pengontrol transparansi dan akuntabilitas 5. Mediator antara sekolah dengan PEMDA



KONDISI RIIL PELUANG kegiatan



TANTANGAN fungsinya



dan fungsi Dinas Pendidikan



Kurangnya komunikasi antara



Perguruan Tinggi belum bisa maksimal



Sekolah selalu melibatkan Dinas Pendidikan di setiap kegiatan Sekolah selalu melaporkan semua kegiatan



Dinas Pendidikan berfungsi sebagai: 1.Komintmen mutu pendidikan 2.Memberikan masukan dan rekomendasi 3.Melakukan pelatihan dan kompetisi 4.Melakukan evaluasi 4



Perguruan Tinggi



Perguruan Tinggi berperan sebagai:



Sekolah mengundang dosen dari Perguruan



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT



program-program sekolah, khususnya yang terkait dengan Sekolah tidak kompetensi guru dan mempunyai akses untuk tenaga kependidikan. bisa memperoleh Juli-Agustus 2021 dukungan dana Waka Kurikulum pembinaan Mengundang Dinas Pendidikan (pengawas, dll) sebagai nara sumber dalam penyelenggaraan program-program sekolah, khususnya yang terkait dengan pengelolaan sekolah. Agustus 2021 Waka Humas



Mengundang pihak Perguruan Tinggi



NO KOMPONEN



KONDISI IDEAL 1.Fasilitator program peningkatan mutu 2.Pendamping bilingual 3.Pendukung program



5



Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)



Perguruan Tinggi berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu pendidikan 2.Melakukan pengabdian pada masyarakan 3.Melakukan kerjasama 4.Memberikan masukan dan rekomendasi LPMP berperan sebagai: 1.Pelaksana modelmodel pembelajaran 2.Fasilitator pembelajaran 3.Nara sumber informasi



KONDISI RIIL PELUANG Tinggi sebagai pendamping guru mata pelajaran Sekolah mengundang sejumlah dosen sebagai nara sumber Sekolah bekerjasama dengan Perguruan tinggi untuk kelanjutan jenjang studi alumni.



Sekolah selalu memprogramkan pendampingan untuk guru mata pelajaran Sekolah selalu memprogramkan in house training terkait



TANTANGAN sekolah dan PT tentang programprogram sekolah dan PT Perguruan Tinggi kurang mendapatkan kontra prestasi dari kerjasama



KESENJANGAN dalam mengiplementasikan fungsinya pada pokok pengabdian pada masyarakat



sebagai nara sumber dalam penyusunan program sekolah Agustus 2021 Waka Humas



Sekolah kurang berhasil dalam membangun komitmen anggota sekolah



Mengundang Perguruan Tinggi untuk bersamasama berkomitmen dalam rangka peningkatan kualitaas diri sebagai pendidik September 2021 Waka Kurikulum



Sekolah kurang inovatif dalam membuat program kerjasama dengan Perguruan Tinggi.



LPMP kurang aktif dalam menjalankan peran dan fungsinya di sekolah LPMP kurang selalu meng up date



RENCANA TINDAK LANJUT



LPMP sebagai lembaga yang mestinya dekat dengan sekolah, tetapi justru tidak semua anggota sekolah tahu dengan pasti fungsi dan peran LPMP



Mengundang LPMP, dan Perguruan Tinggi sebagai nara sumber pembelajaran, Juli 2021, Waka Kurikulum Mengundang LPMP, Perguruan Tinggi, Dinas



NO KOMPONEN



KONDISI IDEAL pendidikan



6



Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, (MKKS)



LPMP berfungsi sebagai: 1.Komitmen Mutu Pendidikan 2.Merancang model pembelajaran 3.Mengadakan pelatihan 4.Melakukan kerjasama 5.Melakukan evaluasi MKKS berperan sebagai: 1.Pemberi Pertimbangan 2.Pendukung pemikiran 3.Mediator antara sekolah dan Dinas Pendidikan dan Pemda MKKS berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu



KONDISI RIIL PELUANG dengan pembelajaran dan pemanfaatan tehnologi informasi setiap tahun nya



Sekolah berperan aktif dalam kegiatan dan kepengurusan MKKS



TANTANGAN informasi terkait dengan kurikulum



KESENJANGAN



RENCANA TINDAK LANJUT Pendidikan, dan Pemda untuk komitmen bersama menyukseskan program sekolah yang membutuhkan pendukungan dana dan kebijakan



NO KOMPONEN



7



Musyawarah Guru Mata Pelajaran, (MGMP) Kabupaten dan Yayasan



KONDISI IDEAL pendidikan 2.Melakukan kerjasama 3.Memberikan masukan dan rekomendasi MGMP berperan sebagai: 1.Pelaksana kegiatan pengembangan guru matapelajaran 2.Pendukung pemikiran 3. Mediator antara guru matapelajaran dengan MKKS, Dinas Pendidikan, dan LPMP MGMP berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu pendidikan 2.Melakukan pertemuan rutin pada hari MGMP 3.Melakukan



KONDISI RIIL PELUANG



TANTANGAN



Sekolah mempunyai MGMP sekolah dan memberikan dukungan dana untuk kegiatan MGMP



Belum semua MGMP Kabupaten berperan maksimal/ aktif, terutama dalam masa pandemi sekarang ini.



Guru bisa meningkatkan kompetensi dan profesionalitasnya dengan mengikuti kegiatan dari MGMP baik MGMP Kabupaten maupun Yayasan



Kegiatan MGMP seringkali bersamaan dengan kegiatan programprogram sekolah.



KESENJANGAN



Meskipun ada kebijakan yang mengikat dan mengharuskan guru mata pelajaran tergabung dalam MGMP Kabupaten, namun belum semua guru dapat aktif dalam kegiatan MGMP Ketidak-aktifan guru seringkali tidak termonitor sehingga tidak ada peningkatan/ perbaikan. Kurangnya Komitmen MGMP adalah libur kelas yang dimanfaatkan untuk pengembangan



RENCANA TINDAK LANJUT



Mendorong/memotivasi guru agar lebih aktif dalam program-program MGMP dengan evaluasi rutin keaktifan guru. Mengundang MGMP sekolah untuk menyusun program dan pengembangan pembelajaran serta komitmen bersama untuk hari MGMP adalah libur kelas yang dimanfaatkan untuk pengembangan diri, Juli 2021, Waka Kurikulum



NO KOMPONEN



KONDISI IDEAL kerjasama 4.Melakukan lesson study 5.Melakukan evaluasi



KONDISI RIIL PELUANG



TANTANGAN



KESENJANGAN pembelajaran



RENCANA TINDAK LANJUT



BAB III PENUTUP KESIMPULAN Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Sekolah berkewajiban untuk memenuhi SNP sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan harapan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia. SMK Ma’arif 1 Sleman menyadari akan pentingnya memenuhi standar nasional pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu SMK Ma’arif 1 Sleman berusaha untuk memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan. Namun upaya untuk memenuhi SNP itu belum bisa terpenuhi seluruhnya. Masih banyak indikator yang belum terpenuhi pada tahun pelajaran 2020/2021. Dari hasil analisis beberapa indikator yang belum terpenuhi adalah: 1.



Standar Isi: a. Pengembangan kurikulum belum



melibatkan pemangku kepentingan



(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. b. Belum semua mata pelajaran melaksanakan penyesuaian KI-KD Pandemi Covid19 (KI – KD Esensial). c. Beban belajar peserta didik, khususnya pemberian tugas terstruktur/tidak terstruktur belum terlaksana dengan baik karena kurangnya pengawasan dan pendampingan untuk peserta didik d.



Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik dapat disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang serta SDM



e.



Belum semua pendidik yang memberikan penugasan terstruktur yang sesuai dengan kondisi peserta didik di masa pandemi Covid19



f.



Belum semua pendidik yang memberikan penugasan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang sesuai dengan kondisi peserta didik di masa pandemi Covid19



2.



Standar Proses a.



Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum melakukan analisis KI-KD dengan benar.



b.



Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui proses mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada.



c.



Masih ada guru dalam menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum dalam RPP tidak mereprensantisikan tujuan pada RPP.



d.



Jumlah maksimal peserta didik per rombongan belajar adalah 36 orang



e.



Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu yang direnecanakan pada RPP.



f.



Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.



g.



Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan , yaitu baru 40% guru melaksanakan CTL



h.



Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional (rata-rata KKM 65%)



3.



Standar Pengelolaan a. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah b. Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah c. Rencana kerja sekolah belum tersosialisasi pada warga sekolah d. Evaluasi kenerja belum dilakukan secara berkala e. Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran mengembangkan model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses f. Belum seluruhnya guru bertanggung jawab terhadap mutu pembelajaran g. Pemilihan Wakil Kepala Sekolah belum dilakukan pemilihan oleh Dewan Pendidik



4.



Standar Penilaian a. Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip penilaian b. Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa pada instrumen penilaian hasil belajar



c. Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian d. Penilaian oleh Satuan Pendidikan belum maksimal 5.



Kondisi Internal Satuan Pendidikan a. Input siswa memiliki prestasi yang tergolong menengah ke bawah. b. Alokasi dana operasional pendidikan terbaatas dan dana orangtua yang kurang lancar, dilihat dari rata-rata yang masuk pada tiap bulannya. c. Profesionalisme dari guru yang relatif beragam. d. Sebagian dari guru yg belum menguasai teknologi informasi. e. Sebagaian besar tenaga kependidikan berstatus honorer



6.



Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan a. Komite sekolah yang ada, belum berperan sebagaimana mestinya. b. Isu dan peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis. c. Tidak adanya informasi mengenai kebijakan perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. d. Kepedulian dunia usaha untuk mendukung program sekolah masih rendah. e. Adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang membatasi perekrutan dana dari masyarakat. f. Belum ada upaya untuk memberdayakan peran alumni



REKOMENDASI a.



Dilakukan analisis pendalaman terhadap hasil analisis konteks ini.



b.



Disusun program kerja untuk memenuhi SNP sebagai tindak lanjut dari hasil analisis konteks.



c.



Disusun program prioritas pemenuhan SNP, baik dalam RKS maupun dalam RKAS.



d.



Dilakukan sosialisasi hasil analisis konteks.