Laporan Hasil Analisis Konteks 16-17 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS TAHUN PELAJARAN 2016-2017



LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS SMA NURIS JEMBER



Disusun Oleh : TIM PENGEMBANG KURIKULUM SMA Nuris Jember



SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA Nuris Jember Jl. Pangandaran No 48 Antirogo Jember 68125, Telp 0331 339544 JEMBER



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMA Nuris Jember Tahun Pelajaran 2015-2016. Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya pencapaian Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). Hal ini sangat bermanfaat bagi sekolah, karena sekolah dapat melihat kelebihan dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya. Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk menghaturkan terima kasih kepada : 1. Pengawas Paket yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan Analisis Konteks ini. 2. Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan Analisis Konteks ini. 3. Tim pengembang kurikulum SMA Nuris Jember yang telah berusaha menyusun analisis konteks 4. Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Nuris Jember, serta pihak lain yang telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini. 5. Semua pihak yang tidak kami sebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalam penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini. Akhir kata kami memohon kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang diberikan merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin. Kami yakin sepenuhnya, Analisis Konteks ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks ini. Jember, 13 Juni 2016 Penyusun



ii



PENGESAHAN Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan dari komite SMA Nuris Jember maka dengan ini Laporan Analisis Konteks SMA Nuris Jember Ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2016 -2017.



Ketua Komite Sekolah,



Ditetapkan di : Jember Pada Tanggal : 13 Juni 2016 Kepala Sekolah,



Hasan Holiq, M.Pd



Robith Qoshidi, Lc



iii



DAFTAR ISI



1. Kata Pengantar …………………………………………………………………. ii 2. Lembar Pengesahan ……………………………………………………………. iii 3. Daftar Isi ……………………………………………………………………….. iv 4. Bab I Pendahuluan . ……………………………………………………………. 1



4.1 Latar Belakang ……………………………………………………………... 1 4.2 Dasar Kebijakan ……………………………………………………………. 2 4.3 Tujuan dan Manfaat ………………………………………………………… 3 5. Bab II Hasil Analisis …………………………………………………………… 4



5.1 Analisis Standar Nasional Pendidikan



……………………………………4



5.2 Analisis Kondisi Satuan Pendidikan ……………………………………….. 29 5.3 Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan …………………............. 32 6. Bab III Penutup ………………………………………………………………... 39



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian. Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. 1



Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMA Nuris Jember tidak banyak dan kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan menyebabkan SMA Nuris Jember menjadi sekolah pilihan masyarakat di Gunungkidul dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan dapat tercapai.



B. Dasar Kebijakan Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ; 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang PembiayaanPendidikan; 2



5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetisi Lulusan; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian; 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Standar Proses; 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Konselor; 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan; 16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya; 17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006. C. Tujuan dan manfaat Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ; 1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Standar nasional Pendidikan 2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional pendidikan 3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada SMA Nuris Jember.



3



Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMA Nuris Jember untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum SMA Nuris Jember.



4



BAB II ANALISIS STANDAR KONTEKS



A. Analisis Standar Nasional Pendidikan



1. Analisis Standar Isi Komponen



Deskripsi



1. Kerang 1. Kelompok ka mata Dasar pelajaran Kurikul a. Agama dan um akhlak mulia b.Kewargane garaan dan budi pekerti



Kondisi Ideal 



Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia







Peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta peningkatan kualitas diri sebagai manusia.



5



Kondisi Riil



Rencana tindak Lanjut



Melakukan kebiasaaan doa untuk memulai belajar (pagi) dan sesudah proses pembelajaran,Sholat jama’ah, , mengaji surat Yasiin setiap hari



 Melaksanakan secara rutin  Lebih mengefektifkan pembimbingan tadarus Al-Qur’an tiap hari Sabtu selama 60 menit  Mengefektifkan 3S(Senyum Salam,Sapa)



Kembangkan solidaritas dengan mengikuti kegiatan kemasyarakatan diantaranya : melakukan kegiatan sosial, bakti sosial, upacara peringatan hari besar kenegaraan. Menerapkan diskusi kelompok dalam pembelajaran Penyediaan buku-buku sebagai sumber belajar diperpustakaan dan pemanfaatan internet belum efektif.



Pelaksanaan perlu secara konsisten







c. Ilmu pengetahua n dan teknologi







d.Estetika



Memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayaka n berpikir ilmiah secara kritis, kreatis dan mandiri.



Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresi kan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.



Memanfaatkan limbah menjadi suatu barang yang bernilai seni



Latihan olah vokal/band berjalan,tetapi belum tampak grup yang solid, unjuk kemampuan masih pada momen-momen PSB.



Mengefektifkan pemanfaatn perpustakaan, internet sebagai sumber belajar siswa serta menambah buku-buku pegangan siswa



Seni tradisional Memperbanyak karawitan belum dapat kelompok-kelompok berjalan dengan efektif belajar Pemilihan bakat tidak berdasar atas talent Membentuk grup band skouting,sehingga belum jelas bakat yang yang lebih solid sebenarnya dari siswa Masih banyak siswa yang tidak memiliki bakat/minat tertentu



Pemberian Mengaktifkan serta kesempatan kepada membentuk grup siswa/siswi pada minat karawitan siswa/guru yang diinginkannya







Pembinaan logika berpikir (proses teori) Meningkatkan potensi fisik serta membudayaka n sikap sportif, disiplin kerja 6



Pemilihan bakat/minat berdasar atas angket dan talent scouting



Praktek (kegiatan keorganisasian) Terbuka akan perkembangan



Diarahkan pada kegiatan-



sama dan hidup sehat. e. Jasmani, olahraga dan kesehatan



teknologi



Sesuai dengan kondisi fasilitas yang ada



a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya . b. Beragam dan terpadu 2. Prinsip pengemban c. Tanggap terhadap gan perkembangan kurikulum ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. d. Relevan dengan kebutuhan hidup e. Menyeluruh dan berkesinambun gan f. Belajar sepanjang hayat g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah



7



Analisa minat peserta didik.



Psikotes



Ya



Ya Kegiatan apresiasi Mengacu pada tujuan pendidikan pada umumnya



Pemanfaatan alat teknologi.



Peningkatan daya dukung



Pemahaman tujuan pendidikan.



Dalam pengembangan KTSP belum



KTSP



kegiatan ketrampilan tertentu



Dilakukan reviuw dokumen KTSP sehingga



dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP



memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum terutama prinsip perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.



3. Prinsip a. Pelaksanaan a. Peserta didik belum Pelaksanaan kurikulum maksimal Kurikulum didasarkan mendapatkan pada potensi, pelayanan perkembangan pendidikan yang dan kondisi bermutu, serta peserta didik memperoleh untuk kesempatan untuk menguasai mengekspresikan kompetensi dirinya secara bebas, yang berguna dinamis dan bagi dirinya. menyenangkan. b. Kurikulum b. Penegakkan kelima dilaksanakan pilar belajar dalam dengan pelaksanaan menegakkan kurikulum belum kelima pilar maksimal belajar c. Pelaksanaan c. Pelaksanaan kurikulum kurikulum masih memungkinka klasikal dan belum n peserta didik memungkinkan mendapat peserta didik pelayanan mendapat pelayanan yang yang maksimal maksimal sesuai dengan sesuai dengan kondisi peserta didik kondisi peserta didik 8



memenuhi setiap prinsip pengembangan kurikulum khususnya prinsip perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya



a. Peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan



b. Perlu peningkatan pelaksanaan lima pilar belajar yaitu (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk



d. Kurikulum d. suasana hubungan dilaksanakan peserta didik dan dalam suasana pendidik dalam hubungan suasana yang formal peserta didik dan pendidik dalam suasana yang kondusif



e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan dengan memperhatika n perkembangan yang berkiblat pada era globalisasi dengan mendekatan yang berbasis pada perkembangan teknologi dan berbasis pada alam sekitar f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayaguna kan kondisi yang sesuai dengan kultur budaya di lingkungan sekolah g. Kurikulum yang mencakup



e. Pelaksanakan kurikulum belum maksimal menggunakan pendekatan dengan memperhatikan perkembangan yang berkiblat pada era globalisasi dengan pendekatan yang berbasis pada perkembangan teknologi dan berbasis pada alam sekitar



f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi yang sesuai dengan kultur budaya di lingkungan sekolah



g. Kurikulum yang mencakup seluruh 9



hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif kreatif, efektif, gembira dan menyenangkan.



c. Pelayanan terhadap peserta didik sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi kemandirian,penguata n akhlak, dan jiwa sosial,



d. Perlu ditingkatkan hubungan antara peserta didik danm pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan



seluruh komponen kompetensi mata pelajaran



2. Struktur 1. Kurikulum Kurikulu kelas X m



2. Kurikulum kelas XI dan XII



komponen kompetensi mata pelajaran



a. Terdiri atas 18 a. Terdiri atas 18 mata pelajaran, mata pelajaran muatan lokal, dimana Agama dan terdiri atas 3 pengembangan mapel, muatan diri lokal bahasa jawa, b. Alokasi waktu dan pengembangan satu jam diri pelajaran b. Alokasi waktu satu adalah 45 jam pelajaran menit adalah 45 menit c. Minggu efektif c. Minggu efektif dalam satu dalam satu tahun tahun pelajaran pelajaran (dua (dua semester) semester) adalah adalah 38 – 39 38 minggu minggu



a. Program kelas a. Program kelas XI XI dan XII dan XII adalah adalah Program IPA, Program IPA Program IPS, dan Program terdiri atas 15 mata IPS, terdiri atas pelajaran, muatan 15 mata lokal dan 10



kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). e. Pendekatan perlu ditingkatkan dalam hal pendekatan terhadap peserta didik adalah pendekatan yang multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Penambahan jam sebanyak 3 jam untuk matematika,Sejarah,Geog rafi



pelajaran, pengembangan diri muatan lokal dan pengembangan diri b. Alokasi waktu satu b. Alokasi waktu jam pelajaran satu jam adalah 45 menit pelajaran adalah 45 menit c. Minggu efektif c. Minggu efektif dalam satu dalam satu tahun tahun pelajaran pelajaran (dua (dua semester) semester) adalah 38 adalah 34 – 38 minggu minggu



3. Beban Belajar



1.



2.



Jumlah Jam pelajaran Setiap Jumlah jam minggu pembelajaran tatap muka per minggu adalah 43 s.d. 47 jam pembelajaran



Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik



Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.



11



Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu adalah 45 jam pembelajaran



Waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur belum maksimal digunakan oleh guru



Hari Sabtu lebih dimanfaatkan untuk kegiatan Pengembangan Diri Ekstrakurikuler Seni,Olahraga Prestasi dan Imtaq



Diadakan Workshop untuk penguatan pelaksanaan program pembelajaran.



3.



Alokasi Waktu



4. Kalender Pendidik an



4.



Penetapan Kalender Pendidikan



Kegiatan : Minggu efektif belajar, Jeda tengah semester, Jeda antarsemester, Libur akhir tahun pelajaran, Hari libur keagamaan, Hari libur umum/nasional, Hari libur khusus, Kegiatan khusus sekolah/madrasah



Dibuat berdasarkan Dipertahankan atas Kalender Pendidikan dari Disdikpora Provinsi Jatim dan Yayasan Nuris



a. Permulaan a. Permulaan tahun tahun pelajaran pelajaran adalah adalah bulan tanggal 18 Juli dan Juli dan berakhir pada bulan berakhir pada 30 juni tahun bulan juni berikutnya tahun b. Hari libur sekolah berikutnya mengikuti b. Hari libur ketentuan dari sekolah pemerintah ditetapkan pusat/pemerintah berdasarkan daerah , Majelis keputusan Dikdasmen dan Menteri sekolah Pendidikan menetapkan hari Nasional, tidak efektif untuk dan/atau KBM/ insidental Menteri Sekolah Agama, Kepala c. Kalender Daerah tingkat pendidikan disusun kab/kota, oleh sekolah dan/atau berdasarkan alokasi organisasi waktu pada SI penyelenggara dengan dapat memperhatikan menetapkan ketentuan hari libur pemerintah/pemerin khusus tah daerah, dan 12



c. Pemerintah Pusat/Provinsi/ kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan



Majelis Dikdasmen



d. Kalender pendidikan disusun oleh sekolah berdasarkan alokasi waktu pada SI dengan memperhatikan ketentuan pemerintah/pe merintah daerah



2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan SKL KELOMPOK MAPEL



SKL KELOMPOK MAPEL



No



SKL SATUAN PENDIDIKAN



1



Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja



 Agama dan Akhlak Mulia



 Pend. Agama  PKn



2



Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya



 Agama dan Akhlak Mulia



 PKn  Pend. Agama



3



Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya



 5 kelompok mapel



 Semua Mapel



13



KET.



4



Berpartisipasi dalam penegakan aturanaturan social



 Iptek



5



Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global



6



Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif



 Agama dan Akhlak Mulia  Kewraganega raan dan Kepribadian  Iptek  Iptek



7



Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan



 Iptek



 Semua mapel Iptek



8



Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri



 5 kelompok maple



 Semua mapel



9



Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik



 5 kelompok maple



 Semua mapel



10



Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks



 Iptek



 Semua mapel iptek



11



Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan social



 Iptek



 Semua mapel iptek



12



Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab



 Pend. Agama  Semua mapel iptek  PKn



13



Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik



 Agama dan Akhlak Mulia  Iptek  Kewarganega raan dan Kepribadian  Kewarganega raan dan Kepribadian



14



      



Sosiologi Sejarah Ekonomi Geografi Agama PKn Sosiologi



 Semua mapel Iptek



 PKn



Indonesia 14



Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya



 Estetika



 Seni budaya



15



Mengapresiasi karya seni dan budaya



 Estetika



 Seni budaya



16



Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok



 Estetika  Iptek



 Seni budaya  Ketrampilan



17



Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan



 Penjasorkes



 Penjasorkes



18



Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun



 Iptek



19



Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat



 Bahasa Indonesia  Bahasa Asing  Mulok B. Jawa  PKn  Sosiologi



20



21



 Kewarganega raan dan Kepribadian  Iptek Menghargai adanya perbedaan pendapat  Agama dan dan berempati terhadap orang lain Akhlak Mulia  Iptek  Kewarganega raan dan Kepribadian Menunjukkan keterampilan membaca  Iptek dan menulis naskah secara sistematis dan  Estetika estetis



22



Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris



 Iptek



23



Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi



 Iptek



3. Analisis Standar Proses 15



 Pend. Agama  Sosiologi  PKn



 Bahasa Indonesia  Bahasa Asing  Mulok B. Jawa  Seni budaya  Bahasa Indonesia  Bahasa Asing  Mulok B. Jawa  Semua mapel iptek



NO



KOMPONEN



I



PERENCANAAN A. Silabus



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



Pada Silabus harus memuat:



Dalam pengembangan silabus guru sudah melakukan analisis SK-KD, tetapi belum menyeluruh.



1. Identitas mata pelajaran ,SK KD, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/Bahan/Alat. 2. Penyusunan silabus berdasarakan hasil pemetaan Standar Isi.



B. RPP



II



1. RPP memuat: Identitas MP, SK, KD Indiator Pencapaian, tujuan, Alokasi Waktu , Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian belajar, dan sumber belajar. 2. Pada tahapan kegiatan pembelajaran terdiri dari tahapan: pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. 3. Mengacu pada prinsipprinsip penyusunan RPP.



Dalam penyusunan silabus guru sudah menyusun silabus secara mandiri tetapi belum menyeluruh Masih ada beberapa guru menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum belum RPP tidak relevan tujuan pada RPP.



TINDAK LANJUT



Diprogramkan bimbingan dan pendampingan teknik membuat silabus mulai dari analisis SI sehingga seluruh guru dapat menyusun silabus secara mandiri sesuai karakteristik satuan pendidikan Diadakan pendampingan dan bimbingan pembuatan RPP, sehingga RPP yang dibuat guru sesuai standar



PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Persyaratan Pelaksanaan  Rombongan Belajar  Beban kerja



Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah 32 peserta didik.



Sesuai



beban kerja guru sekurang-



90 % beban kerja



16



Mendorong guru



NO



KOMPONEN



TINDAK LANJUT



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu



guru mencapai 24 jam tatap muka dengan memenuhi di sekolah lain



untuk mememenuhi 24 jam dari sekolah lain



 Buku teks pelajaran



rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;



Rasio buku tek pelajaran untuk peserta didik belum mencapai perbandingan 1 : 3



Mengajukan kebutuhan buku pegangan siswa dalam RAPBS



 Pengelolaan kelas



- guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran



- Sebagian besar dapat guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggara kan proses pembelajaran



- Guru yang belum dapat menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggara kan proses pembelajaran perlu pembinaan dan pelatihan pengelolaan dan manajemen kelas melalui forum MGMP - Perlu pengecekan oleh waka kurikulum/ pengajatran pada guru agar guru menyampaikan silabus mata pelajaran pada



minimal guru



- pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran



17



- Sebagian besar guru menyampaikan silabus mata pelajaran pada tiap awal semester



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT tiap awal semester



B. Pelaksanaan Pembelajaran



Kegiatan Pembelajaran 











Pendahuluan - Penyampaian tujuan - Motivasi Kegiatan inti - eksplorasi - elaborasi - konfirmasi Penutup - Rangkuman - Penialaian/refleksi - Umpan balik - Tugas



Masih ada guru melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan RPP, dalam kegiatan inti pembelajaran masih menggunakan form lama.



Dalam kegiatan pembelajaran guru wajib membawa RPP sebagai kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran dan perlu mengoptimalkan MGMP untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran. Perlu ada workshop untuk penyusunan RPP sesuai dengan format yang sudah sesuai dengan format baku yang ditetapkan



III



PENILAIAN HASIL PEMBELAJARA N



IV



PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARA







Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. 1. Pemantauan a. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap 18



Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.



Setiap guru diwajibkan untuk melakukan analisis hasil ulangan harian dan analisis butir soal serta implementasi dalam tugas penilaian oleh guru



Pemantauan Peningkatan dilaksanakan oleh kerjasama antara Kepala Sekolah dan sekolah dengan



NO



KOMPONEN N



KONDISI IDEAL perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. b. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.



c.



Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan



2. Supervisi a. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. b. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.



c. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala 19



KONDISI RIIL Kurikulumn dengan pengumpulan dan penandatangan perangkat pembelajaran pada awal semester Pemantauan dilaksanakan dengan cara diskusi, wawancara, dan dokumentasi.



TINDAK LANJUT Pengawas Satuan dalam melaksanakan pemantauan proses pembelajaran pada saat awal semester



Peningkatan frekuensi pemantauan oleh pengawas pendidikan.



Pemantauan dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan Supervisi proses dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Tim Supervisi minimal satu kali setiap semester Supervisi pembelajaran dilakukan dengan diskusi, dan konsultasi Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah / guru senior dan pengawas satuan pendidikan



Pengawas perlu melaksanakan supervisi secara berkala dan dapat memberi contoh pembelajaran yang efektif bagi guru Perlu pemberian contoh oleh guru sejenis atau kepala sekolah Perlu peningkatan frekuensi supervisi dari pengawas satuan pendidikan



NO



KOMPONEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



TINDAK LANJUT



dan pengawas satuan pendidikan.



3. Evaluasi a. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.



b. Evaluasi proses pembelajaran dengan cara: 1) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses, 2) mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.



20



Evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan setiap semester satu kali dalam bentuk rapat koordinasi Kepala Sekolah dengan menggunakan pedoman standar proses Belum semua guru melakukan Evaluasi proses pembelajaran dilakukan dengan cara membandingkan proses yang dilakukan guru dengan standar



Kinerja Guru yang belum sesuai standar dapat dilakukan supervisi klinis agar guru dapat mengatasi permasalahan pembelajaran



Mewajibkan semua guru untuk melaksanakn evaluasi proses sesuai standar.



NO



KOMPONEN



TINDAK LANJUT



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



4. Pelaporan Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan.



Pelaporan dilaksanakan oleh Pengajaran kepada Kepala Sekolah



Perlaporan Hasil Supervisi pembelajaran perlu disampaikan kepada pengawas untuk pembinaan guru dan satuan pendidikan



Satuan Pendidikan belum memberikan penghargaan kepada guru yang telah memenuhi standar dan belum melakukan pembinaan optimal bagi guru yang belum memenuhi standar



Perlu reward dan punisment bagi guru yang telah memenuhi standar dan yang belum memenuhi standar



5. Tindak lanjut a. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar. b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar. c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut.



4. Analisis Standar Pengelolaan



No



Kriteria setiap Komponen



Kesesuaian dengan Kriteria Ya



I



KEPALA SEKOLAH 1 Kualifikasi minimal



V



2 Usia Maksimal



V



21



Tida k



Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan



Alokasi Program 1



2



No



Kriteria setiap Komponen



Kesesuaian dengan Kriteria Ya



II



3 Pengalaman mengajar minimal



V



4 Pangkat minimal



V



5 Status Guru (Guru SMA)



V



6 Kepemilikan sertifikat pendidik



V



7 Kepemilikan sertifikat kepala sekolah



V



8 Kompetensi kepribadian



V



9 Kompetensi manajerial



V



10 Kompetensi kewirausahaan



V



11 Kompetensi supervisi



V



12 Kompetensi sosial



V



WAKIL KEPALA SEKOLAH 1 Jumlah minimal



V



2 Kriteria pengangkatan wakasek



V



3 Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki: Wakasek Bidang Kurikulum a. kemampuan memimpin



V



b. kepemilikan keterampilan teknis



V



22



Tida k



Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan



Alokasi Program 1



2



No



Kriteria setiap Komponen



Kesesuaian dengan Kriteria Ya



c. kemitraan dan kerjasama



V



Wakasek Bidang Kesiswaan a. kemampuan memimpin



V



b. kepemilikan keterampilan teknis



V



c. kemitraan dan kerjasama



V



Wakasek Bidang Ssarana Prasarana a. kemampuan memimpin



V



b. kepemilikan keterampilan teknis



V



c. kemitraan dan kerjasama



V



Wakasek Bidang Humas a. kemampuan memimpin



V



b. kepemilikan keterampilan teknis



V



c. kemitraan dan kerjasama



V



Wakasek Bidang Ismuba a. Kemampuan memimpin



V



b. Kepemilikan ketrampilan teknis



V



c. Kemitraan dan Kerjasama



V



23



Tida k



Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan



Alokasi Program 1



2



5.



Analisis Standar Penilaian



NO KOMPONEN



1



Prinsip penilaian (sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinamb ungan, sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel)



2



Teknik dan Instrumen Penilaian



KONDISI IDEAL



Semua RPP mencantumkan kegiatan dan program penilaian



Mekanisme dan Prosedur Penilaian



RPP yang mencantumkan kegiatan dan program penilaian sekitar 67 %



Sekitar 33 % RPP belum mencantum-kan kegiatan dan program penilaian



RENCANA TINDAK LANJUT



Kepala Sekolah melakukan supervisi dengan cara berdiskusi dan memberi contoh kepada guru-guru yang belum mencantumkan kegiatan dan program penilaian dalam RPP



Guru meleng- kapi RPP



Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi



Sebagian guru telah melaksanaan penelaahan instrumen penilaian hasil belajar



Sebagian besar guru belum melaksanaan penelaahan instrumen penilaian hasil belajar



Sekolah menyiapkan format penelaahan butir soal dan meminta semua guru melakukan telaah butir soal sebelum diujikan kepada peserta didik



a. Rancangan penilaian dari silabus yang penjabaranny a merupakan bagian RPP



a. Rancangan penilaian dari silabus yang penjabaranny a merupakan bagian RPP



a. -



a. -



b. -



b. -



c. -



c. -



b. UH,UTS, UAS, UKK



b. UH,UTS, UAS, UKK



d. Penil hasil belajar kelompok estetika dan



d. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru ttg Penil hasil belajar



persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa. 3



KONDISI RIIL



KESENJANG AN



24



dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan



dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan



c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan



c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan



d. Penil hasil belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian pendidik



d. Penil hasil belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes ditentukan pendidik



kelompok perjasorkes belum sesuai pedoman



e. Perlu sosialisasi e. Penil hasil dan pemahaman belajar kepada guru tt kelompok Penil hasil belajar agama dan kelompok agama akhlag dan akhlag mulya mulya dan dan kelompok kelompok kewarganegaraan kewarganega dan kepribadian raan dan f. kepribadian belum sesuai g. pedoman h. Kegiatan pengembangan f. diri perlu g. dibuktikan dengan h. Kegiatan surat keterangan pengembang i. KS menghimbau an diri belum guru untuk dibuktikan memberikan hasil dengan surat UH kepada siswa keterangan sebelum UH



e. Penil hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok e. Penil hasil kewarganegar i. 40 % guru belum belajar aan dan memberikan kelompok kepribadian hasil UH agama dan ditentukan kepada siswa akhlag mulya pendidik sebelum UH dan kelompok f. Kegiatan berikutnya, kewarganegar Ujian Sekolah yang belum aan dan (menyusun tuntas kepribadian kisi-kisi, mengikuti ditentukan mengembang pembel melalui rapat kan remidi dewan instrumen, pendidik melaksanakan berdasarkan ujian, hasil mengolah dan penilaian menentukan pendidik kelulusan, 25



kelompok estetika dan kelompok perjasorkes



berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi



dengan melaporkan memperhatika hasil ujian) n hasil ujian g. Penil muatan sekolah lokal f. Kegiatan mengikuti Ujian Sekolah penil (menyusun kelompok kisi-kisi, mata mengembang pelajaran kan yang relevan. instrumen, h. Kegiatan melaksanakan pengembanga ujian, n diri mengolah dan dibuktikan menentukan dengan nilai kelulusan, pada LHBS melaporkan i. 60 % guru hasil ujian) memberikan g. Penil muatan hasil UH lokal kepada siswa mengikuti sebelum UH penil berikutnya, kelompok yang belum mata tuntas pelajaran mengikuti yang relevan. pembel h. Kegiatan remidi pengembanga n diri dibuktikan dengan surat keterangan pembina dan KS i. Hasil UH harus dikembaliaka n kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum 26



tuntas mengikuti pembel remidi



4



Penilaian oleh Pendidik



a. menginforma sikan silabus pada awal semester kepada siswa



a. menginform a. asikan b. silabus pada c. Mengolah awal hasil penil semester untuk kepada siswa b. Melaksanaka mengetahui n tes, b. Melaksanaka kesulitan pengamatan, n tes, belajar penugasan, pengamatan, siswa atau bentuk penugasan, d. Mengembal lain atau bentuk ikan hasil lain c. Mengolah pekerjaan hasil penil c. Mengolah siswa belum untuk hasil penil disertai mengetahui untuk komentar kemajuan mengetahui yang dan kesulitan kemajuan mendidik belajar siswa d. Mengembali e. d. Mengembalik kan hasil f. an hasil pekerjaan pekerjaan siswa siswa e. Memanfaatk disertai an hasil penil komentar untuk yang perbaikan mendidik pembel e. Memanfaatka n hasil penil untuk perbaikan pembel



f. Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir semester



f. Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir 27



a. b. c. Dilaksanakan pendampingan Guru dlm Mengolah hasil penil untuk mengetahui kesulitan belajar siswa d. Guru diingatkan untuk memberi komentar yang mendidik saat mengembalikan hasil pekerjaan siswa e. f. -



semester 5



Penilaian oleh Satuan Pendidikan



a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik



a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik



a. –



a. –



b. Mengkoordin asikan pelaks UTS, UAS, UKK



b. Mengkoordin asikan pelaks UTS, UAS, UKK



b. –



b. –



c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik



c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik



c. –



c. –



d. Menentukan program pembel SKS melalui rapat dewan pendidik



d. Sekolah belum menentukan program pembel SKS



d. Sekolah masih katagori standar dengan pembelajara n system paket



d. Sekolah akan menuju SSN



e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran melalui rapat dewan pendidik



e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran oleh pendidik



f. Menyelengga rakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS



f. Menyelengga rakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS



g. Melaporkan hasil penil mata



g. Melaporkan hasil penil mata 28



e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran belum melalui rapat dewan pendidik



e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran harus melalui rapat dewan pendidik



f. – f. –



g. –



pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentul LHBS h. Melaporkan pencapaian hasil belajar kepada Disdik kab i. Menerbitkan SKHUN j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus



pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentuk LHBS h. Melaporkan hasil kenaikkan dan kelulusan kepada Disdik kab i. Menerbitkan SKHUN j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus



g. –



h. Belum melaporkan hasil pencapaian belajar tiap semester kepada Disdik kab i. -



h. Sekolah melaporkan hasil pencapaian belajar akhir semester dua kepada Disdik kab



j. -



i. j. -



6



Penilaian oleh Pemerintah



a. Penil hasil a. Penil hasil belajar oleh belajar oleh pemerintah pemerintah dalam bentuk dalam bentuk UN UN b. Hasil UN menentukan kelulusan



C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan KOMPO NO KONDISI IDEAL NEN 1



Peserta



Kemampuan rata-rata intake siswa minimal



-



-



b. Hasil UN menentukan kelulusan



KONDISI RIIL



KESENJANG AN



Kemampuan ratarata intake siswa



Kemampuan rata-rata intake



29



TINDAK LANJUT Pengelolaan Proses



NO



2



KOMPO NEN



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



KESENJANG AN siswa masih dibawah 6,00



Didik



7,50



minimal dibawah 6,00



Pendidik dan



100% pendidik berijazah S-1



sesuai



a) RKB :luas ruang 8x9m, mebel per siswa (mdh diatur),ada LCD tetap



a)RKB.:luas a)Kelas belum 8x9m, mebelair ada LCD kuran 2 siswa,belum ada LCD



b)Lab TI:ber AC,Komputer 20 unit ,Printer,Laptop,LC D,Hot spot dengan bandwich yang dapat diakses oleh minimal 20 siswa secara bersamaan



b)TI: LCD masih mobiling dan laptop belum terpenuhi,band wich kecil



b) TI : LCD terpasang tetap,bandwi ch minimal 1,5MB



c)Lab.IPA : belum memenuhi syarat,belum berkeramik,adm inistrasi kurang lengkap



c)Lantai tidak keramik,kura ng bersih,admin istrasi belum tertib



TINDAK LANJUT pembelajaran ditingkatkan sehingga menghasilkan output yang maksimal dengan nilai murni di atas 6,00



Tenaga Kependidik an 3



Sarana Prasarana



c)LabIPA.:memenuhi syarat,administrasi lengkap,bersih berkeramik



30



-Untuk jangka 4 th ke depan minimal 33% ruang kelas dipasang LCD -Menambah daya listrik menjadi 3200 watt,mengajukan bantuan komputer sehingga terpenuhi 20 unit,memasang LCD yang permanen



NO



4



KOMPO NEN



Pembiayaa n



KONDISI IDEAL



KONDISI RIIL



KESENJANG AN



d)Perpustakaan:ada kepala perpust,tenaga perpust,ada Sistem Aplikasi Manajemen Perpust ,ruang tertata rapi, jumlah buku siswa 100% terpenuhi,perpusta kaan digital



d)Perputakaan:bel um ada kepala d)Perpust:Kepal perpust, a Manajemen Perpust.,Soft perpust manual, war Sistem Ruang belum Aplikasi,Pen tertata empatan rapi,pengadaan buku. buku bertahap, buku-buku baru masih sangat minim



Terpenuhi biaya pengembangan keunggulan lokal:



Siswa mampu membayar penuh kurang dari 25%



a) Sarana prasarana b) Peserta Didik



75% siswa kurang mampu



Penggunaan dana dg skala prioritas



c) Pendidik d) Tenaga Kependidikan



5



Program Sekolah



Sekolah memiliki RKJM



Sekolah memiliki RKJM



Sekolah memiliki RKAS



Sekolah memiliki RKAS



31



-



TINDAK LANJUT



Memanfaatkan Softwar Sistem Aplikasi perpust dari Mahasiswa praktek,Menyiapk an tempat untuk buku-buku, pengadaan buku scr bertahap, perpust digital diprogramkan jangka panjang. - Efektifitas dana 75% siswa kurang mampu dengan mengajukan pengusulan beasiswa - Kebijakan skala prioritas pendanaan tetap menjadi alternatip pengelolaan dana Lebih disempurnakan sesuai dengan kebijakan Dinas dan Majlis serta menyesuaikan dengan kondisi internal sekolah



D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan KONDISI RIIL N KOMP KONDISI IDEAL TANTANG O ONEN PELUANG AN 1



Komite/ Dewan Sekolah



 Komite  Periode sekolah kepenguru memiliki s Komite 1. Pemberi potensi yang ada pertimbangan sebagai hampir 2. Pendukung nara selesai finansial dan sumber  Isu dan pemikiran dalam Peraturan 3. Pengontrol peningkata daerah transparansi dan n mutu tentang akuntabilitas sekolah kebijakan 4. Mediator antara  Komite pendidika pemerintah dan sekolah n gratis masyarakat memiliki  Komite Fungsi Komite potensi Sekolah Sekolah : membantu kurang sekolah berperan 1. Komitmen mutu dalam aktif pendidikan pemenuha dalam 2. Melakukan kerja n sarpras memberik sama yang an 3. Menampung dibutuhkan masukan, aspirasi dengan pertimban 4. Memberikan menggalan gan dan masukan dan g dana dari rekomend rekomendasi masyarakat asi 5. Mendorong . partisipasi  Sekolah 6. Menggalang memprogr dana amkan 7. Melakukan koordinasi evaluasi reguler untuk setiap kegiatan dan membiasa kan Komite Sekolah berperan sebagai :



32



KESENJANG AN



RENCAN A TINDAK LANJUT



 Belum tampak  Masih ada pengurus mempert baru yang ahankan lebih penguru potensial s komite yang  Sekolah butuh potensial dana dan ,mengga komite nti yang sekolah dapat kurang menggalang potensial dana masyarakat  Mengun namun dang kebijakan unsur daerah komite mengharapka sekolah n yang yang berbeda berpoten si  Komite sebagai sekolah belum nara bisa selalu sumber hadir dalam dalam setiap peningk koordinasi atan dan kegiatan mutu sekolah sekolah,  Sekolah Wakil mempunyai kepala kewenangan Sekolah untuk menarik Bidang dana dan Kurikulu Komite m Sekolah dapat  Mengun menggalang dang dana, namun pemerint kebijakan ah tentang Daerah pendidikan



KONDISI RIIL N O



KOMP ONEN



KONDISI IDEAL PELUANG



TANTANG AN



berkoordin asi untuk kegiatan insidental  Sekolah mempuyai kewenanga n untuk menarik dana dari masyarakat sebagai pendukung an program sekolah



2



Dewan Pendidikan Dewan Pendidik berperan sebagai mitra kerja sekolah an



Dan berfungsi sebagai wadah kegiatan sekolah (Perlu checking di Keputusan Mendiknas No 044/U/2002, Lamp 1 Butir A.1.1)



Sekolah menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah



Sekolah mempunyai link yang bisa mendukung terlaksanany a program



33



KESENJANG AN



gratis meghambatny a



Keberadaan Dewan Pendidikan kurang disosialisasik an di sekolahsekolah



Tidak semua anggota sekolah mengerti tentang keberadaan Dewan Pendidikan



Dewan Pendidikan belum berperan dalam kegiatan sekolah



Dewan Pendidikan tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan sekolah



RENCAN A TINDAK LANJUT untuk duduk bersama dalam menyuks eskan program sekolah yang membut uhkan dana dari masyara kat Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas  Mensosialis asikan peran dan fungsi Dewan Pendidikan pada anggota sekolah, Waka Humas



Mengundan g Dewan Pendidikan sebagai



KONDISI RIIL N O



KOMP ONEN



KONDISI IDEAL PELUANG



TANTANG AN



KESENJANG AN



RENCAN A TINDAK LANJUT salah satu nara sumber dalam penyusunan program sekolah, Waka Humas



3



Dinas Pendidik an



Dinas Pendidikan berperan sebagai : 1.Pemberi pertimbangan 2.Pendukung pemikiran dan kegiatan 3.Penyelenggara pelatihan dan kompetisi 4.Pengontrol transparansi dan akuntabilitas 5Mediator antara sekolah dengan PEMDA



Dinas Pendidikan berfungsi sebagai: 1.Komintmen mutu pendidikan



Sekolah selalu mengundang Dinas Pendidikan sebagai nara sumber di setiap kegiatan



Sekolah selalu melibatkan Dinas Pendidikan di setiap kegiatan



Sekolah selalu melaporkan semua kegiatan



2.Memberikan masukan dan rekomendasi 34



Dinas Pendidikan kurang memaksimal kan peran dan fungsinya



Dinas Pendidikan kurang memberikan kontribusi pendanaan untuk pembinaan siswa dan guru berprestasi yang menjadi duta Kabupaten



Sekolah tidak mempunyai wewenang untuk dapat memaksimalka n peran dan fungsi Dinas Pendidikan



Sekolah tidak mempunyai akses untuk bisa memperoleh dukungan dana pembinaan



Mengundan g PEMDA dan Dinas Pendidikan untuk bisa bersamasama menyukses kan siswa dan guru yang menjadi duta daerah yang membutuhk an partisipasi dana dan pembinaan, Waka Kurikulum dan Waka Humas.



KONDISI RIIL N O



KOMP ONEN



KONDISI IDEAL



KESENJANG AN



RENCAN A TINDAK LANJUT



Perguruan Tinggi belum bisa maksimal dalam mengiplementa sikan fungsinya pada pokok pengabdian pada masyarakat



Mengundan g pihak Perguruan Tinggi sebagai nara sumber dalam penyusunan program sekolah



PELUANG



TANTANG AN



Sekolah mengundang dosen dari Perguruan Tinggi sebagai pendamping guru mata pelajaran



Perguruan Tinggi belum berperan secara maksimal dalam pendampinga n bilingualnya



Sekolah mengontrak satu dosen Perguruan Tinggi sebagai fasilitator program



Perguruan Tinggi kurang mendapatkan kontra prestasi dari kerjasama



Sekolah kurang berhasil dalam membangun komitmen anggota sekolah



Mengundan g Perguruan Tinggi untuk bersamasama berkomitme n dalam rangka peningkatan kualitaas diri sebagai pendidik



LPMP kurang aktif dalam



Sekolah selalu bekerjasama dengan



Mengundan g LPMP, dan



3.Melakukan pelatihan dan kompetisi 4.Melakukan evaluasi



4



Pergurua n Tinggi



Perguruan Tinggi berperan sebagai: 1.Fasilitator program peningkatan mutu 2.Pendamping bilingual 3.Pendukung program



Perguruan Tinggi berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu pendidikan 2.Melakukan pengabdian pada masyarakan 3.Melakukan kerjasama 4.Memberikan masukan dan rekomendasi



5



Lembaga LPMP berperan sebagai: Penjami



Sekolah mengundang sejumlah dosen sebagai nara sumber Sekolah selalu memprogra 35



KONDISI RIIL N O



KOMP ONEN



nan Mutu Pendidik an (LPMP)



KONDISI IDEAL PELUANG 1.Pelaksana modelmodel pembelajaran 2.Fasilitator pembelajaran 3.Nara sumber informasi pendidikan



LPMP berfungsi sebagai: 1.Komitmen Mutu Pendidikan 2.Merancang model pembelajaran 3.Mengadakan pelatihan 4.Melakukan kerjasama 5.Melakukan evaluasi



6



Musyaw arah Kerja Kepala Sekolah,



MKKS berperan sebagai: 1.Pemberi Pertimbangan



mkan pendamping an untuk guru matapelajara n



Sekolah selalu memprogra mkan in house training terkait dengan pembelajara n dan pemanfaatan tehnologi informasi setiap tahun nya



Sekolah berperan aktif dalam kegiatan dan kepengurusa



36



TANTANG AN menjalankan peran dan fungsinya di sekolah



LPMP kurang selalu meng up date informasi terkait dengan kurikulum



KESENJANG AN



Perguruan Tinggi dalam program pendampingan guru matapelajaran



LPMP sebagai lembaga yang mestinya dekat dengan sekolah, tetapi justru tidak semua anggota sekolah tahu dengan pasti fungsi dan peran LPMP



RENCAN A TINDAK LANJUT Perguruan Tinggi sebagai nara sumber pembelajara n, Waka Kurikulum



Mengundan g LPMP, Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan, dan Pemda untuk komitmen bersama menyukses kan program sekolah yang membutuhk an pendukunga n dana dan kebijakan



KONDISI RIIL N O



KOMP ONEN



(MKKS)



KONDISI IDEAL PELUANG 2.Pendukung pemikiran 3.Mediator antara sekolah dan Dinas Pendidikan dan Pemda



TANTANG AN



KESENJANG AN



RENCAN A TINDAK LANJUT



n MKKS



Sekolah menjadi alamat sekretariat MKKS



MKKS berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu pendidikan 2.Melakukan kerjasama 3.Memberikan masukan dan rekomendasi 7



Musyaw arah Guru Mata Pelajaran , (MGMP) Kabupat en



MGMP Kabupaten berperan sebagai: 1.Pelaksana kegiatan pengembangan guru matapelajaran 2.Pendukung pemikiran 3. Mediator antara guru matapelajaran dengan MKKS, Dinas Pendidikan, dan LPMP



Sekolah mempunyai MGMP sekolah dan memberikan dukungan dana untuk kegiatan MGMP



Sekolah memberikan satu hari MGMP



MGMP Kabupaten berfungsi sebagai: 37



Belum semua MGMP Kabupaten berperan maksimal/ aktif



Adanya kecenderung an hari MGMP sebagai hari libur guru



Tidak ada kebijakan yang mengikat dan mengharuskan guru matapelajaran tergabung dalam MGMP Kabupaten



MGMP Kabupaten kurang mempunyai program yang jelas dan kurang adanya



Mengundan g MKKS, Dias Pendidikan, LPMP, dan Pemda untuk ikut menyukses kan program MGMP Kabupaten yang membutuhk an dukungan dana dan kebijakan,



KONDISI RIIL N O



KOMP ONEN



KONDISI IDEAL PELUANG 1.Komitmen mutu pendidikan



TANTANG AN



KESENJANG AN



sosialisasi program MGMP ke sekolah.



2.Melakukan pertemuan rutin pada hari MGMP



RENCAN A TINDAK LANJUT Waka Humas



Mengundan g MGMP Sekolah masih sekolah membatasi untuk jumlah guru menyusun yang bisa aktif program dalam MGMP dan Kabupaten pengemban gan pembelajara n serta Kurangnya komitmen Komitmen MGMP adalah bersama libur kelas yang untuk hari MGMP dimanfaatkan adalah untuk pengembangan bukan libur kelas yang pembelajaran dimanfaatk an untuk pengemban gan diri,Waka Kurikulum



3.Melakukan kerjasama 4.Melakukan lesson study 5.Melakukan evaluasi



38



BAB. PENUTUP



Dari penjabaran analisis konteks perstandar, bisa disimpulkan bahwa secara global SMA Nuris sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Namun masih ada beberapa komponen yang masih kurang dan perlu perbaikan. Demikian pula dalam beberapa hal masih banyak peluang-peluang yang belum dimanfaatkan dan kelemahankelemahan yang perlu diperbaiki. Semoga hasil analisis ini dapat berguna untuk pengembangan SMA Nuris Jember menuju sekolah yang lebih baik.



39