ASKEB ANC Fisiologis Enita Retno [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “K” GI P0 A0 UK 35-36 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERIN DI PMB ENITA RETNO, SS.T TAHUN 2021



Disusun Oleh: ENITA RETNO DEWI, SST. NIM. 202106090414



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI



LEMBAR PENGESAHAN



Asuhan Kebidanan Pada Ny. “K” G1 P0 A0 Uk 35-36 Minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterin Di PMB Enita Retno, SST. Tahun 2021



Mahasiswa atas nama : NAMA



: Enita Retno Dewi



NIM



: 202106090414



Telah disahkan pada tanggal :



Pembimbing Institusi



Meirna Eka F, SST.,M.Keb



TINJAUAN TEORI



1. Konsep Teori Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reprodusi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan, terjadi perubahan fisik dan mental yang diakibatkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterone (Mandriwati, 2011). Menurut federasi obstetri ginekologi internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Sarwono prawirohardjo, 2011). b. Proses Terjadinya Kehamilan Gambar 2.1: Proses Terjadinya Kehamilan



Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu kearah ostium tuba abdominalis, dan disalurkan



terus



kearah



medial.



Kemudian



jutaan



spermatozoa



ditumpahkan diforniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus. tapi hanya satu spermatozoa yang mempunyai kemampuan (kapasitas) untuk membuahi. (Prawirohardjo, 2013) Fertilisasi (pembuahan) adalah panyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang biasanya berlangsung diampula tuba. Untuk mencapai ovum, sperma harus melewati korona radiata dan zona pelusida. (Prawirohardjo, 2013) Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan ini terjadi, pembelahan-pembelahan selanjutnya berjalan dengan lancar, dan selama tiga hari terbentuk suatu kelompok sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. (Prawirohardjo,2013) Selanjutnya pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula yang disebut blastokista, suatu bentuk yang dibagian luarnya adalah trofoblas dan dibagian dalamnya disebut massa inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas akan berkembang menjadi plasenta. (Prawirohardjo,2013) Pada hari ke 10 pasca fertilisasi, maka akan dimulai proses pertumbuhan dan perkembangan janin. (Hani,dkk,2011)



c. Perubahan pada masa kehamilan 1.



Perubahan fisiologispada ibu hamil a. Uterus Pada kehamilan trimester I masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu. (suryati romauli, 2011) Panjang uterus akan bertambah lebih cepat dibandingkan lebarnya sehingga akan berbentuk oval. Ismus uteri pada minggu pertaman mengadkan hipertropi seperti korpus uteri yang mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak yang di kenal dengan tanda hegar. (suryati romauli, 2011) Pada kehamilan trimester II ukuran uterus adalah 30 X 25 X 20 cm dengan kapasitas lebih 400cc. hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. Pada akir kehamilan uterus akan terus membesar dalam rongga pelvis dan seiring perkembangannya uterus akan menyentuh dinding abdomen, mendorong usus kesamping dan ke atas , terus tumbuh hingga menyentuh hati. Pada saat pertumbuhan uterus akan berotasi kearah kanan dekstrorotasi ini di sebabkan adanya rektosigmoid di daerah kiri pelvis. (suryati romauli, 2011)



Tabel 2.1Usia kehamilan berdasarkan tinggi fundus Mengukur Tinggi fundus Usia kehamilan



Mengunakan Mc.Donald



Menggunakan Leopold



12 minggu



-



3 jari di atas sympisis



16 minggu



-



Pertengahan pusat symphisis



20 minggu



20 cm



3 jari bawah pusat



24 minggu



24 cm



Setinggi pusat



28 minggu



28 cm



3 jari atas pusat Pertengan



pusat



dan



prosesus



32 minggu



32 cm



36 minggu



36 cm



Setinggi prosesus xifoideus



40 minggu



38 cm



2-3 jari di bawah prosesu xifoideus



xifoideus



Sumber : (Mulyani, 2015). b. Serviks Uteri Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi secara keseluruhan dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastic, serabut kolagen bersatu sehingga serviks menjadi lunak dan tetap mampu mempertahankan kehamilannya. (suryati romauli, 2011)



Trimester II konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjarkelenjar di servis akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. (suryati romauli, 2011) Pada kehamilan trimester III Serviks akan mengalami perlunakan atau pematangan secara bertahap akibat bertambahnya aktivitas uterus selama kehamilan dan akan mengalami dilatasi sampai pada kehamilan trimester ketiga. Sebagian dilatasi ostium eksternal dapat dideteksi secara klinis dari usia 24 minggu, dan pada sepertiga primigrafida, ostium internalakan terbuka pada minggu 32. Enzim kolagenase dan prostaglandin berperan dalam pematangan serviks. (Hutahaean, 2013) c. Vagina dan vulva Pada kehamilan trimester I pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva mengalami peningkatan pembulu darah sehingga Nampak semakin merah dan kebiru-biruan. (suryati romauli, 2011) Pada kehamilan trimester II hormone estrogen dan progesterone terus



meningkat



dan



terjadi



hipervaskularisasi



mengakibatkan



pembulu-pembulu drah alat genetalia membesar. (suryati romauli, 2011) Pada kehamilan trimester III kadang terjadi peningkatan Rabas vagina. Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental, sedangkan pada saat mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair. (Hutahaean, 2013) d. Mamae



Pada kehamilan trimester I payudara akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin, estrogen dan progesterone akan tetapi belum mengeluarkan ASI. (suryati romauli, 2011) Pada kehamilan setetelah 12 minggu, dari putting susu dapat mengeluarkan cairan berwarna putih agak jernih di sebut colostrums. Pada ibu hamil trimester tiga, terkadang keluar rembesan cairan berwarna kekuningan dari payudara ibu yang disebut dengan colostrum. Hal ini tidak berbahaya dan merupakan pertanda bahwa payudara sedang menyiapkan ASI untuk menyusui bayi nantinya. Progesteron menyebabkan puting menjadi lebih menonjol dan dapat digerakan. (Hutahaean, 2013). e. Kulit Pada kehamilan trimester I sampai III akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH pun meningkat, maka terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mammae, papilla mammae, linea nigra, pipih (chloasma gravidarum. Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang. (Suryati Romauli, 2011) f. Sistem kardiovaskuler Pada kehamilan trimester I sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, volume plasma maternal



mulai meningkat lebih tinggi dari erotrosit pada usia kehamilan 10 minggu. (suryati romauli, 2011) Pada usia kehamilan 16 minggu memasuki trimester II mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembalipada tekanan darah sebelum aterm. (suryati romauli, 2011) Sedangkan pada trimester III Kondisi tubuh dapat memiliki dampak besar pada tekanan darah. Posisi terlentang dapat menurunkan curah jantung hingga 25%. Kompresi vena cava inferior oleh uterus yang membesar selama trimester ketiga mengakibatkan penurunan aliran balik vena. Sirkulasi uteroplasenta menerima proporsi curah jantung terbesar, dengan aliran darah meningkat dari 1-2% pada trimester pertama hingga 17% pada kehamilan cukup bulan. Volume plasma, yang berkaitan peninggaktan volume darah, meningkat hingga 50% selama kehamilan. (Hutahaean, 2013). g. Sistem respirasi Pada trimester I kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolic dan peningkatankebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara membuang karbin dioksida. (suryati romauli, 2011) Pada trimester II adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita harus sering mengeluarkan seak nafas sehingga meningkatkan usaha nafas. (suryati romauli, 2011)



Perubahan hormonal pada trimester tiga yang mempengaruhi aliran darah keparu-paru mengakibatkan banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang dapat menekan diafragma. Akibat pembesaran uterus, diafragma terdorong keatas sebanyak 4 cm dan tulang iga juga bergeser keatas. Akibat terdorong diafragma keatas, kapasitas paru total menurun 5%, sehingga ibu hamil merasa susah bernafas. Ekspansi rongga iga menyebabkan volume tidal meningkat 30-40%. (Hutahaean, 2013) h. Sistem pencernaan Pada kehamilan trimester I dan II metabolisme tubuh mengalamin perubahan yang sangat mendasar dimna kebutuhan nutrisi mangkin meningkat untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI. Basal metabolic rate (BMR) meninggi hingga 15-20 %. (suryati romauli, 2011) Pada kehamilan trimester tiga, lambung berada pada posisi vertikal dan bukan pada posisi normalnya, yaitu horizontal. Kekuatan mekanis ini menyebabkan peningkatan tekanan intragastrik dan perubahan sudut persambungan gastro-esofageal yang mengakibatkan terjadinya refluks esofageal yang lebih besar. Hormon progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang (relaksasi otot-otot polos) sehingga makan lebih lama didalam usus. Hal ini dapat menimbulkan konstipasi dimana hal ini merupakan salah satu keluhan ibu hamil. (Hutahaean, 2013) i. Sistem perkemihan



Perubahan anatomisnya sangat besar terjadi pada sistem perkemihan saat hamil yaitu pada ginjal dan ureter. pada trimester I dan II adanya peningkatan hormone estrogen dan progesterone serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH. Namun pada akhir kehamilan, terjadi peningkatan frekuensi BAK karena kepala janin mulai turun sehingga kadung kemih tertekan. Perubahan struktur ginjal ini juga merupakan aktivitas hormonal(estrogen dan progesteron), tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus dan peningkatan volume darah. Peningkatan aliran darah menyebabkan peningkatan GFR (glomerular Filtration Rate-GFR) sebanyak 50% GFR akan kembali ke keadaan tidak hamil saat kehamilan mendekati cukup bulan. Ketika memasuki trmester ketiga urea serum menurun dari kadar tidak hamil, yaitu 4,3 mmol/L menjadi 3,5;3,3; dan 3;1 mmol/L secara berturut-turut. (Hutahaean, 2013) 2. a.



Perubahan psikologis pada ibu hamil Trimester I 1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang meras benci dengan kehamilannya. 2) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecmasan, dan kesedihan bahkanibu berharap agar dirinya tidak hamil. 3) Ibu akan mencari tanda-atanda apakah ia benar-benar hamil. 4) Setiap perubahan dengan dirinya akan mendapat perhatian yang seksama.



5) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamialan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahuakan kepada orang lain atau malah di rahasiakan. 6) Hasrat untuk melakauakan hubungan seks berbeda-beda setiap



wanita,



tapi



kebanyakan



akan



mengalami



penurunan. b. Trimester II 1) Ibu merasa sehat 2) Ibu sudah bias menerima kehamilannya. 3) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran. 4) Libido meningkat. 5) Menuntut perhatian dan cinta. 6) Merasakan bahwa bayinya sebagian individu yang merupakan bagian dalam hidupnya. 7) Hubungan social meningkat. c. Trimester III Menurut Ari Sulistyawati (2014) adaptasi psikologi pada ibu hamil trimester III sebagai berikut: 1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik. 2) Merasa tidak nyaman, ketika bayi lahir tidak tepat waktu. 3) Takut akan keselamatannya, bahaya fisik serta rasa sakit yang timbul saat melahirkan.



4) Khawatir bayi yang dilahirkan dalam keadaan tidak normal. 5) Merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya. 6) Merasa kurang perhatian, mudah terluka (sensitive) 7) Libido menurun. d. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil 1. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester a.



Oksigen Pada dasarnya kebutuhan oksigen mulai kehamilan trimester I, II dan III semua manusia sama yaitu udara yang bersih, tidak kotor atau polusi udara, tidak bau, dan sebagainya. Pada prinsipnya hindari ruangan/tempat yang dipenuhi polussi udara (terminal, ruangan yang sering digunakan untuk merokok). (Hani, 2011)



b.



Nutrisi Pada TM I umumnya ibu hamil mengalami penurunan berat badan karena nafsu makan turun dan timbul keluhan mual-muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh baik. Pada TM II nafsu makan mulai meningkat. Kebutuhan energi pada kehamilan TM III meningkat menjadi 300 kkal/hari, atau sama dengan mengkonsumsi tambahan 100gr daging ayam atau minum 2 gelas susu sapi cair. Idealnya kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu. (Simatupang, 2012) Pemberian Asam Folat diberikan sejak TM I penting dalam pertumbuhan dan pembelahan sel dan jaringan pada janin dalam



kandungan, yang membuat dan memperbaiki DNA, membantu mencegah cacat tabung saraf (neural tube defect/NTDS), seperti cacat pada sumsum tulang belakang (misal spina bifida) dan otak (anencephaly) dan membantu membuat sel-sel darah merah normal, sehingga dapat mencegah anemia. (Almatsier, sunnita, 2010) Asupan FE yang cukup mampu mencegah penurunan HB akibat hemodilusi pada ibu hamil. Zat besi juga berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh, mencegah bayi lahir dengan berat badannya dibawah normal (BBLR) dan mencegah bayi lahir premature. Selain itu, juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim. (Almatsier, sunnita, 2010) Kalsium merupakan salah satu zat yang dibutuhkan ibu hamil. Karena kalsium akan diperlukan dalam pembentukan tulang dan gigi janin. Juka cadangan kalsium yang dimiliki ibu hamil tidak mencukupinya, maka janin akan mengambil cadangan kalsium yang dimiliki tulang dan gigi ibu. Akibatnya ibu hamil akan sering mengalami keluhan sakit gigi maupun nyeri pada ototnya. (kadek, 2010) Pada trimester III makanan harus sesuai dengan keadaan ibu. Bila ibu hamil memiliki berat badan lebih maka makanan pokok dan tepung-tepung dikurangi dan memperbanyak sayur-sayuran dan buahbuahan segar untuk menghindari sembelit. (Suryati Romauli, 2011)



Kebutuhan gizi 1) Kalori Jumlah



kebutuhan



kalori



2500/hari,



jika



berlebih



dapat



menyebabkan obesitas. Sebaiknya pertambahan berat badan berkisar antara 10-12 kg. 2) Protein Dibutuhkan



85mg/hari,



didapatkan



dari



(kacang-kacangan)



tumbuhan dan hewani ( ikan, ayam, susu, keju, telur). Defisiensiprotein dapat menyebabkan : kelahiran prematur, anemia, dan oedema. 3) Kalsium Kalsium dibutuhkan 1,5 mg/ hari bagi ibu hamil guna untuk pertumbuhan, perkembangan otot dan rangka janin. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah dari susu, yogurt, keju dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan briketsia dan osteomalasia. 4) Zat besi Kebutuhan zat besi 30 mg/hari terutama setelh TM II. Zat besi yang diberikan dapat berupa: Feous Gluconat, Ferous Fumalate, atau Ferous Sulphate. 5) Asam Folat



Ibu hamil membutuhkan 400 microgram/hari paling tidak 90 tablet selama kehamilan. Defisiensi asam folat menyebabkan anemia pada ibu hamil. 6) Air Sebagai pengatur sistem pencernaan dan proses transportasi. Selama hamil terjadi perubahan nutrisi dan cairan pada membran sel. Air menjaga kesimbangan sel, darah, getah bening, serta suhu tubuh. Maka, dibutuhkan 6-8 gelas( 1500-2000 ltr) / hari (Simkin, 2010). Tabel 2.2 Contoh menu ibu hamil dalam ukuran rumah tangga Nama



Berat gram



Ukuran rumah tangga



Beras



300



4 gelas nasi



Daging



75



3 potong sedang



Tempe



75



3 potong kecil



Sayuran



300



3 gelas



Buah



200



2 potong



Susu



200



1 gelas



Gula



10



1 sendok makan



Minyak



25



3 sendok makan



Bahan



Sumber: (Suryati Romauli, 2011) c.Personal Higiene 1)



Mandi



Mandi diperlukan untuk kebersihan kulit terutama untuk perawatan kulit, karena pada ibu hamil fungsi ekskresi keringat bertambah. mandi di anjurkan paling sedikit 2 kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat. (Suryati Romauli, 2011) 2)



Perawatan gigi Pemeriksaan gigi minimal dilakukan selama 1 kali selama kehamilan. Pada ibu hamil gusi menjadi lebih peka dan mudah berdarah karena dipengaruhi oleh hormon kehamilan yang menyebabkan hipertrofi. Selain itu gigi mudah berlubang bila ibu kekurangan kalsium.(Suryati Romauli, 2011)



3)



Perawatan rambut Rambut harus bersih, keramas 1 minggu 2-3 kali. (Pantiawati, 2010).



4)



Payudara Puting harus dibersihkan, persiapan menyusui dengan perawatan puting dan kebersihan payudara. (Pantiawati, 2010).



5)



Perawatan Vagina atau Vulva Celana dalam harus kering, jangan gunakan obat atau menyemprot kedalam vagina, sesudah BAB atau BAK di lap dengan lap khusus, untuk menghindari perkembangan bakteri jahat di vagina bila kebersihannya kurang. (Pantiawati, 2010).



6)



Perawatan Kuku



Kuku bersih dan pendek karena kuku yang panjang dapat menjadi sarang kuman . (Pantiawati, 2010).



d.



Pakaian Pakaian yang digunakan longgar, nyaman, dan menyerap keringat. Gunakan BH dengan ukuran sesuai ukuran payudara dan mampu menyangga seluruh payudara, tidak memakai sepatu tumit tinggi. (Simatupang, 2012)



e.Eliminasi Masalah eliminasi tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur (trikomonas) kambuh sehingga wanita mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat mengganggu sehingga sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang menyebabkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. (Pantiawati, 2010). f. Seksual Selama kehamilan berjalan normal, koitus di perbolehkan sampai akir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak di benarkan bila terdapat perdarahan pervagina, riwayat abortus berulang,



abortus/partus prematurus imminens, ketuban pecah sebelum waktunya. Namun pada kehamilan postdate sangat di anjurkan untuk melakuakan hubungan seks di karenakan hormone prostaglandin dapat mempercepat pematangan serviks. (Suryati Romauli, 2011) g.



Mobilisasi Wanita hamil dianjurkan mempunyai kebugaran jantung, wanita yang secara fisik bugar lebih dapat melakukan persalinan. Akan tetapi gerak badan selama hamil harsu dilakukan dengan bijak. Hindari peningkatan suhu tubuh diatas 38,90C. Peningkatan suhu tubuh dapat dipicu oleh dehidrasi. (Pantiawati, 2010).



h.



Senam hamil Senam hamil dapat dimulai pada kehamilan ± 16-38 minggu. Tujuan melakukan latihan/ senam hamil agar otot-otot tidak kaku, jangan melakukan gerakan tiba-tiba/ spontan, jangan mengangkat secara langsung benda berat, jongkoklah terlebih dahulu lalu kemudian mengangkat benda. Apabila bangun tidur, miring dulu baru kemudian bangkit dari tempat tidur. (Kamariyah,2012)



Tujuannya yaitu: 1) Mencegah terjadinya deformitas (cacat kaki) dan memelihara fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varises, bengkak dan lain-lain. 2) Melatih dan menguasai teknik pernafasan yang penting dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian, proses



relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan O2 terpenuhi. 3) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas dinding perut, otototot dasar panggul dan lain-lain. 4) Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan. 5) Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi 6) Mendukung ketenangan fisik. (Pantiawati, 2010). 7) Cara latihan senam hamil . Gambar 2.2 Gerakan Senam Hamil a) Pandangan muka Lurus Kedepan, badan Tegak, tarik otot, dinding perut kedalam dan ke atas. Kedua tungkai lurus dan kedua lengan lurus disamping badan.8 kali.



b) Arahkan Kaki sesuai arah panah, jika kaki kanan ke depan, kaki kiri ke belakang. Dilakukan secara bersamaan.



c) Angkat



pinggang,



tekan



pinggang



kelantai



sampai



kempiskan perut, kerutkan dubur, kembali relaks, ulangi hingga 8 kali



d) Angkat badan dengan mengangkat bahu, letakkan dagu diatas dada dan lihat vulva, kembali keposisi awal relaks.ulangi 8 kali



e) Buka mulut secukupnya, tarik nafas dalam semaksimal mungkin, kemudian tutupkan mulut bersama dengan mengangkat badan seperti posisi pada gambar. Lalu mengejan seperti membuang air besar, gerakkan kebawah dan kedepan setelah tidak dapat menahan karena lelah, kembali keposisi awal, ulangi hingga 3-4 kali dengan interval 2 menit



f) Lemaskan seluruh tubuh, tenang, tutup mata dan berusaha mengatasi suara dari luar selama 5 menit.



i. Istirahat dan tidur Karena resiko hipotensi akibat berbaring telentang, bebaring dapat harus dihindari setelah empat bulan kehamilan, dengan meletakan bantal dibawah kedua paha awal kehamilan, dengan meletakkan bantal dibawah kedua paha akan memberi kenyamanan. Sejalan bertambahnya usia kehamilan, biasanyaibu merasa makin sulit mengambil posisi yang nyaman, karena peningkatan ukuran tubuh dan berat badannya.  Penting bila ibu mengubah posisinya dan disokong dengan baik yang memberi tekanan merata pada semua bagian tubuh dalam rangka mendapatkan istirahat dan tidur serta mencegah peregangan punggung bawah dan lutut. Kebanyakan ibu menyukai posisi berbaring miring dengan sanggaan dua bantal dibawah kepala dan satu dibawah lutut atas serta paha untuk mencegah perenggangan pada sendi sakroiliaka. Sebuah bantal kecil atau gulungan handuk menambah rasa nyaman bila diletakan di bawah pinggang atau abdomen, terutama bila alas tempat tidur tidak terbuat dari bahan yang tidak terlalu keras. Bila memilih posisi berbaring miring, tambahan satu bantal harus diberikan untuk menopang lengan



atas. Nyeri dan perenggangan pada simfisis pubis dan sendi sakroiliaka dapat dikurangi bila ibu menekuk lututnya ke atas dan menambahnya bersama-sama ketika berbalik di tempat tidur. (Suryati Romauli, 2011) j. Imunisasi Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus. Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih dahulu ditentukan status kekebalan/imunisasinya paling lambat ibu hamil harus mendapatkan suntik TT 6 minggu dari perkiraan persalinannya. Bumil yang belum pernah mendapatkan imunisasi maka statusnya TO, jika telah mendapatkan internal minimal 4 minggu atau pada masa balitanya telah memperoleh imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya adalah T2, bila telah mendapatkan dosis TT yang ke-3 (interval minimal dari dosis ke-2) maka statusnaya T3, status T-4 didapat bila telah mendapatkan 4 dosis (interval minimal 1 tahun dari dosis ke-3) dan status T-5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval minimal 1 tahun dari dosis ke-4). Selama kehamilan bila ibu hamil statusnya TO maka hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 4 minggu dan bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6 bulan berikutnya). Ibu hamil dengan status T1 diharapkan mendapatkan suntikan TT2 dan bila memungkinkan juga diberikan 1 kali suntikan bila interval suntikan sebelumnya lebih dari 6 bulan. Bila statusnya T3 maka suntikan selama hamil cukup sekali dengan jarak minimal 1 tahun dari



suntikan sebelumnya. Ibu hamil dengan status T5 tidak perlu di suntik TT karena telah mendapatkan kekebalan seumur hidup (25 tahun).  Walaupun tidak hamil maka bila wanita usia subur belum mencapai status T5 diharapkan dosis TT hingga tercapai status T5 dengan interval yang ditentukan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang dan akan dilahirkan dan keuntungan bagi wanita untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap tetanus Long Card (LLC).(DepKes RI,2015) Tabel 2.3 Imunisasi TT



Status



Jenis Suntikan TT



T0



Belum pernah mendapatkan suntikan TT TT1 TT2 TT3 TT4 TT5



T1 T2 T3 T4 T5



(PWS KIA , 2010)



Interval Waktu



4 minggu dari TT1 6 bulan dari TT2 Minimal 1 tahun dari TT3 1 tahun dari TT4



Lama perlindungan



Persentase perlindungan



3 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun



80 95 99 100



k.Traveling Jangan terlalu lama dan melelahkan, duduk lama, statis vena (vena staknasi) menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak, bepergian dengan pesawat udara diperbolehkan, tidak ada bahaya hipoksia dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara. (Pantiawati, 2010). l. Persiapan laktasi Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan persiapan yang dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusi bayinya. (Pantiawati, 2010).



Tabel 2.4 Perawatan Payudara Keterangan



Gerakan



a. Cuci tangan b. Kompres puting susu dengan kapas yang telah diberi baby oil atau minyak kelapa, selama 2 – 5 menit. c. Olesi telapak tangan dengan baby oil / minyak kelapa secukupnya d. Jika



puting



susu



tenggelam,



lakukan penarikan / pemuntiran puting selama 30 detik Mengurut payudara dari tengah kedua



payudara



kesamping,



ke



kebawah



atas, sambil



mengangkat payudara kemudian lepaskan secara perlahan Menyokong payudara dengan 2 atau



3 jari,



menekan dengan



gerakan memutar dari pangkal menuju puting susu selama 3 kali gerakan



(lakukan



juga



pada



payudara satunya). Ini dilakukan apabila terjadi pembendungan ASI.



Menyokong dan mengurut sisi kelingking dari arah tepi keputing susu selama 30 kali (lakukan juga pada payudara satunya).



Menyokong dan mengurut payudara dengan sisi punggung jari dari tepi ke arah puting sekitar 30 kali.



a. Pada pasca SC, kompres kedua payudara dengan air hangat, lalu air dingin selama 3 kali. b. Bilas payudara dengan air hangat lalu air dingin dan keringkan



m.Persiapan persalinan dan kelahiran bayi Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarga dan bidan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi



kebingungan



dan



kekacauan



saat



persalinan



dan



meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu. (Pantiawati, 2010).



n.



Memantau kesejahteraan janin Keadaan kesejahteraan janin dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor keturunan dan kondisi kesehatan orang tuanya. Tujuan pengkaian kesejahteraan janin adalah untuk mengenal sedini mungkin kapan waktu yang tepat untuk terminasi sehingga bayi dapat bertahan hidup lebih baik dibandingkan tetap berada didalam kandungan. (Pantiawati, 2010).



2. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Trimester Menurut Pantiawati (2010), kebutuhan psikologis ibu hamil Trimester I, II dan III sebagai berikut: 1. Support keluarga a) Keluarga dan suami dapat memberikan dukungan dengan memberikan keterangan tentang persalinan. b) Tetap memberikan perhatian dan semangat pada ibu selama menunggu persalinan nya c) Bersama mematangkan persiapan persalinan dengan tetap mewaspadai koplikasi yang mungkin terjadi 2. Support dari tenaga kesehatan a) Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah normal b) Menenangkan ibu c) Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda persalinan yang sebenarnya



d) Meyakinkan bahwa tenaga kesehatan akan selalu berada bersama ibu untuk membantu melahirkan bayi nya. 3. Rasa aman dan nyaman selama kehamilan Untuk menciptakan rasa nyaman dapat ditempuh dengan senam untuk memperkuat otot, mengatur posisi duduk untuk mengatasi nyeri punggung akibat janin, mengatur berbagai sikap tubuh untuk meredakan nyeri dan pegal, sikap berdiri yang membuat bayi leluasa, melatih sikap santai untuk menenagkan pikiran,dan menenangkan tubuh, melakukan relaksasi sentuhan, teknik pemijatan. 4. Persiapan menjadi orangtua Segala persiapan menjadi orangtua harus direncanakan sedini mungkin diantaranya: a. Bersama



dengan



pasangan



selama



kehamilan



dan



saatmelahirkan untuk saling berbagai pengalaman tentang setiap kejadian yang dialami oleh orangtua. b. Berdiskusi dengan pasangan tentang apa yang akan dilakukan untuk menghadapi status berbagai orangtua, seperti: 1) Akomodasi bagi calon bayi 2) Menyiapkan tambahan penghasilan 3) Bagaimana apabila nanti tibanya saat ibu harus kembali bekerja. 4) Apa saja yang diperlukan untuk merawat bayi



5. Persiapan sibling Untuk mempersiapkan sang kakak dalam menerima kehadiran adiknya dapat dilakukan dengan: a. Menceritakan mengenai calon adik yang disesuaikan dengan usia dan kemampuannya untuk memahami, tetapi tidak pada usia kehamilan muda karena anak akan cepat bosan. b. Jangan sampai dia mengetahui tentang calon adiknya dari orang lain. c. Biarkan dia merasakan gerakan dan bunyi jantung adiknya. d. Gunakan gambar mengenai cara perawatan bayi. e. Sediakan buku yang menjelaskan dengan mudah tentang kehamilan,persalinan dan perawatan bayi. f. Memperkenalkan pengasuh. g. Beri kesempatan suami untuk turut mengurusi nya agar anak sadar bahwa bukan hanya ibu yang dapat menyiapkan makanannya atau menemani tidurnya, tetapi ayah juga. h. Perlihatkan cinta ibu pada anak tertua. i. Apabila sang kakak mengatakan ketidaksukaan pada sang adik, maka jangan panik. j. Tidak boleh memberikan kesan bahwa ada hal yang mungkin anak rasakan tapi tidak dapat dibicarakan. k. Tetapkan jadwal mandi dan waktu tidur bersama dengan anak beberapa bulan sebelum tiba saat melahirkan, sehingga anak



terbiasa dengan rutinitas yang terjadi setelah melahirkan Jika punya kesempatan,mulailah menempatkan anak pada. e. Penatalaksanaan Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu pada masa kehamilannya,dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan(SPK). (PWS KIA 2010). Pelayananasuhan antenatal standar minimal (10T) : 1.



Timbang BB dilakukan setiap kunjungan, kenaikan BB normal ± 0,5 kg/mg. Kenaikan selama kurun waktu 1 periode kehamilan ± 9kg-12,5 kg. Tinggi badan diukur sekali selama kurun waktu kehamilan yaitu pada kunjungan pertama. Tinggi badan normal >145 cm.



2.



Ukur Tekanan darah Ukur tekanan darah dilakukan setiap kunjungan. Perlu mendapat perhatian kenaikan sistole ≥ 30 dan diastole ≥ 15 atau tekanan darah sistole ≥ 140 dan diastole ≥ 90



3.



Nilai status gizi dengan mengukur LILA Nilai status Gizi dengan mengukur lingkar lengan atas pada kunjungan pertama dan setiap kali kunjungan khususnya pada bumil KEK. Lila normal minimal ≤23,5 cm



4.



Ukur Tinggi Fundus Uteri Ukut tinggi fundus uteri dilakukan setiap kunjungan. Fundus uteri diukur dengan cara Leopold, bila perlu kombinasi dengan cara Budin, Ahfeld, Knebel, Mc Donald



5.



Tentukan presentasi janin dan dengarkan DJJ (normal DJJ 120160X/menit). Presentasi janin normal adalah kepala diatas simphysis. Menentukan presentasi janin dilakukan setiap kali kunjungan. Presentasi janin bukan kepala segera rujuk.



6.



Skrining TT dan beri imunisasi TT bila perlu Skrining TT dilakukan pada kunjungan pertama. Selain akan diketahui status TT pada saat kunjungan pertama juga akan diketahui perlu/tidak diberikan suntik TT pada kehamilan yang sedang berlangsung. Pada setiap ibu hamil harus sudah lengkap TT (TT II, TT III, dan TT IV). Khususnya Jawa Timur selain skrining TT dilakukan skrining poedji rochjati dan pada umur 38 minggu menggunakan skrining sudarto.



7.



Pemberian tablet FE selama kehamilan bila perlu Tablet tambah darah diberikan 90 tablet diminum 1 tablet setiap hari yang perlu diingat a. Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur b. Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat menganggu proses penyerapan c. Hendaknya meminum dengan vitamin c, segera minum pil setelah merasa mual, muntah menghilang



8.



Tes Laboratorium rutin dan khusus Pemeriksaan laboratorium dilaksanakan kunjungan 1: HB, Albumin, Reduksi, Gol darah, dan pada TM III berhubungan dengan pengenceran darah maka di lakukan pemeriksaan Hb ulang.



9.



Tata laksana kasus Tatalaksana kasus dalam bentuk asuhan kebidanan dibuat SOAP secara berkesinambungan untuk semua ibu hamil yang berkunjung memeriksakan



kehamilannya.



Tatalaksana



kasus



hendaknya



dilaksanakan oleh semua bidan yang memberikan pelayanan kepada ibu hamil sesuai Standart Pelayanan Kebidanan (SPK) 10. Temu Wicara (Konseling) Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan. Temu wicara dengan melibatkan keluarga untuk persiapan persalinan yang aman dilaksanakan setelah diketahui faktor resiko ibu hamil. Pelayanan KB pasca persalinan dapat memilih kontrasepsi yang sesuai (IUD pasca plasenta, MOW). (PWS, 2010).



TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “K” GI P0 A0 UK 36 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERIN DI BPM Enita Retno Dewi,SS.T TAHUN 2021 Tanggal pengkajian : 13 November 2021 Jam : 09.00 WIB No register : 21055 I. PENGKAJIAN A. Data Subjektif 1. Biodata Nama Klien Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Alamat



: : : : : : :



2. Alasan Datang Kunjungan pertama



Ny. K 31 tahun Islam SMP IRT JL.Tanjung-Mangli



Nama Suami Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Alamat



Kunjungan Ulang



: : : : : : :



Tn. M 34 tahun Islam SMP Karyawan Swasta ± Rp 4.000.000/3bln JL.Tanjung-Mangli







3. Keluhan utama Ibu ingin periksa kehamilan, mengeluh nyeri punggung sejak 3 hari yang lalu 4. Riwayat Kesehatan a. Penyakit yang lalu Ibu tidak pernah sakit berat, pernah satu kali batuk pilek, tidak pernah menderita penyakit menurun, seperti TBC, asma, DM, dan menurun seperti hipertensi, asma, paru-paru. b. Penyakit sekarang Ibu mengatakan saat ini sehat tidak menderita penyakit menurun, seperti TBC, asma, DM, dan menurun seperti hipertensi, asma, paru-paru. Tidak mempunyai penyakit menular. c. Penyakit Keluarga Di dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit hipertensi, jantung, diabetes mellitus, asma, Tidak ada riwayat keturunan kembar.



5. Riwayat Obstetri a. Riwayat menstruasi Amenorhoe : Menarche : Lama : Banyak : Siklus : Teratur/tidak :



Ya 12 tahun 6 hari Ganti pembalut 3 kali/hari 28 hari Teratur



Dismenorhoe Flour albus HPHT TP/HPL



: : : :



Tidak Tidak 06-03-2021 13-12-2021



b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu N o



1



Tgl/Bln/Th Persalinan



Usia Kehamil an



Persalinan Tempat



Anak Jenis



Penol ong



Penyuli t



JK



Nifas BB



PB



HAMIL INI



c. Riwayat Kehamilan sekarang Ibumengatakan ini kehamilan ke-1, dengan usia kehamilan 9 bulan ANC TM I : 1 kali Keluhan : mual Hasil pemeriksaan PP tes urin positif Terapi : asam folat satu kali sehari Penyuluhan yg didapat : pola makan sedikit tapi sering ANC TM II : 3 kali Keluhan : tidak ada Hasil pemeriksaan : kehamilan normal Terapi :tablet fe satu kali sehari, kalk satu kali sehari Penyuluhan yg didapat : senam hamil, tanda bahaya kehamilan ANC TM III : 3 kali Keluhan : Nyeri punggung Hasil pemeriksaan : kehamilan normal Terapi : tablet fe satu kali sehari, kalk satu kali sehari Penyuluhan yg didapat : tanda – tanda persalinan,



Usia Anak



ASI eksklusif TT yang pernah didapat : T1 : tgl calon pengantin T2 : tgl hamil anak pertama T3 : tgl hamil anak pertama T4 : tgl hamil ini T5 : tgl hamil ini Status TT : T5 Gerak anak sejak 5 bulan, gerak 24 jam terakhir 14-16 kali 6. Riwayat KB Ibu mengatakan belum pernah memakai KB apapun 7. Riwayat Perkawinan Menikah Lama Usia pertama menikah



: 1 kali : 5 bulan : 24 th



8. Riwayat Psikososial Ibu mengatakan kehamilan ini merupakan kehamilan yang diinginkan, Keluarga senang menerima kehamilan ini, suami dan anak juga senang. 9. Riwayat Budaya Ibu mengikuti budaya Jawa dengan mengadakan syukuran kehamilan 7 bulanan 10. Perilaku kesehatan Jamu : selama hamil tidak pernah minum jamu Merokok : Ibu hamil dan suami tidak merokok Minum minuman keras: tidak pernah minum minuman keras 11. Pola kebiasaan sehari-hari No Pola Kebiasaan Sebelum Hamil 1. Nutrisi Makan : 3x/hari menu nasi sayur lauk Minum : ± 6 gelas/hari, air putih, teh 2. Eliminasi BAB : 1x/hari, warna kuning, konsistensi lunak, bau khas, tidak nyeri



Selama Hamil Makan : 3x/hari menu nasi sayur lauk, susu, buah Minum : ± 7 gelas/hari air putih, teh, susu Keluhan : tidak ada keluhan BAB : 1 x/hari, warna kuning, konsistensi lunak, bau khas, tidak nyeri BAK : ± 9 kali/hari, warna



BAK : ± 8 kali/hari, warna kuning jernih, bau khas, tidak nyeri Tidur siang : jarang Tidur malam : 7 jam



3.



Istirahat



4. 5.



Personal hygiene Aktivitas



6.



Seksual



kuning jernih, bau khas, tidak nyeri



Tidur siang : kadangkadang 1 jam Tidur malam : 6-7 jam Keluhan : sedikit kurang tidur nyenyak karena saat tidur terkadang pinggangnya nyeri. Mandi 2 x/hari Mandi 2 – 3 x/hari Keramas 2 x/minggu Keramas 2 – 3x/minggu Mencuci, memasak, Mencuci, memasak, membersihkan rumah, membersihkan rumah, menjaga anak menjaga anak 1 x dalam seminggu 2 x dalam seminggu



B. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum Kesadaran Cara berjalan Keadaan emosional TTV : TD Nadi RR Suhu Tinggi Badan BB sebelum hamil BB sekarang Lila



: : : : : : : : : : : :



Baik Composmentis Lordosis Stabil 120 / 80 mmHg 88 x/menit 20 x/menit 36,6 °C 150 cm 45 kg 60 kg 30 cm



2. Pemeriksaan Khusus a. Inspeksi Rambut Wajah Mata Hidung Telinga



: Bersih, tidak rontok : Tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum : Conjunctiva merah muda, tidak pucat, sclera putih, tidak ikterus, palpebra tidak oedem : Bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung : Bersih, tidak ada serumen



Mulut Leher Dada Abdomen Genetalia



: Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, mukosa bibir lembab : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis : Bentuk payudara membesar simetris, hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol : Membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas operasi, terdapat linia nigra terdapat striae lividae : Vulva bersih, tidak oedem, tidak varises, tidak ada pengeluaran pervaginam, tidak ada bekas luka perineum. : Tidak ada hemorrhoid



Anus Ekstremitas Atas : Tidak ada oedem, bentuk simetris,tidak ada cacat, tidak ada oedem, keadaan bersih, jari-jari tangan lengkap tidak syndaktili tidak polidaktili Bawah : Tidak ada oedem, tidak ada varises, bentuk simetris,tidak ada cacat, tidak ada oedem, keadaan bersih, jari-jari tangan lengkap tidak syndaktili, tidak polidaktili



b. Palpasi Leher Dada Perut Leopold I



: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid : Payudara tidak teraba massa, tidak nyeri



Leopold II



:



Leopold III Leopold IV Variasi Mc Donnald TBJ



: : : : : :



TFU 2 jari dibawah prosessus xiphoideus, pada fundus teraba bulat kurang melenting (bokong). Di sebelah kiri teraba bagian kecil janin, di sebelah kanan teraba panjang keras seperti papan (punggung janin kananpuka). Presentasi Bagian terbawah teraba bulat, melenting (kepala) Kepala belum masuk PAP 28 cm 2500 gr



Ekstremitas bawah : tidak ada gangguan pergerakan Kaki kiri/kaki kanan : tidak oedema -/c. Auskultasi Dada



- Jantung : tidak rhonki - Paru : tidak wheezing Punctum maximum : kanan bawah pusat DJJ : 132x/menit, regular d. Perkusi Reflek patella : +/+ e. Pemeriksaan Panggul Luar Distansia spinarum : Tidak dilakukan Distansia : Tidak dilakukan cristarum : Tidak dilakukan Boudeloque : Tidak dilakukan Lingkar panggul 3. Pemeriksaan Laboratorium Hb : 12,2 gr% Golongan darah : A Reduksi : Negatif Albumin : Negatif 4. USG : USG pada bulan September 2021 dengan hasil normal II. INTERPRETASI DATA DASAR Diagnosa : GI P0 A0 UK 35-36 minggu. Janin tunggal hidup intrauterin DS : Ibu mengatakan ini kehamilan ke-1, HPHT 06 Maret 2021 DO : KU ibu baik, TTV : T : 120 / 80 mmHg, N : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,6 °C Inspeksi : Dada : Bentuk payudara membesar simetris, hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol Abdomen : Membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas operasi, terdapat linia nigra terdapat striae livide Genetalia : Vulva bersih, tidak oedem, tidak varises, tidak ada pengeluaran pervaginam, tidak ada bekas luka perineum Palpasi : Abdomen : Leopold I : TFU 2 jari dibawah prosessus xiphoideus, pada fundus teraba bulat kurang melenting (bokong). Leopold II : Di sebelah kiri teraba bagian kecil janin, di sebelah kanan teraba panjang keras seperti papan (punggung janin kananpuka).



Leopold III : Presentasi Bagian terbawah teraba bulat, melenting (kepala) Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP Mc Donald : 36 cm Auskultasi : Abdomen : DJJ : 132 x/menit, regular Pemeriksaan Lab Hb : 12,2 gr% USG : III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL Dx potensial: tidak ada Masalah potensial : tidak ada IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Tidak ada V. INTERVENSI Dx : GI P0 A0 36 minggu. Janin tunggal hidup intrauterin Tujuan : Kehamilan berjalan normal sampai dengan Aterm Kriteria Hasil : - TFU sesuai usia kehamilan - Keadaan janin baik - Keadaan ibu baik Intervensi : 1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. R : Pemahaman kondisi ibu dan perkembangan janin 2. Berikan informasi tentang konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, khususnya dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan kadar hb dalam darah ibu R : Pemenuhan kebutuhan nutrisi selama kehamilan, diperlukanzat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum hamil. 3. Berikan terapi sesuai dengan kondisi kesehatan ibu yaitu vitamin dan tablet Fe R : Ibu hamil trimester II dan III mengalami penurunan haemoglobin dan haematokrit yang cepat karena pada saat ini terjadi ekspansi volume darah yang cepat (hemodilusi) 4. Anjurkan ibu menjaga personal hygiene atau menjaga kebersihan diri dan alat genitalia R : Ibu hamil cenderung menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga perlu menjaga kebersihan badan secara ekstra disamping itu menjaga kebersihan badan juga dapat untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh. 5. Beritahu ibu tanda bahaya pada kehamilan R : Deteksi tanda bahaya kegawat daruratan kehamilan



6. Anjurkan pada ibu tentang pentingnya istirahat dan tidur R: Istirahat dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin dan juga membantu wanita tetap kuat dan mencegah penyakit, juga dapat mencegah keguguran, tekanan darah tinggi. 7. Berikan informasi tentang nyeri punggung yang ibu alami R : Nyeri punggung terjadi karena adanya perubahan pada hormon kehamilan yang meningkatkan kadar hormon relaksin. 8. Anjurkan ibu untuk mengompres dengan air hangat pada punggungnya 2 kali sehari R : Kompres panas merupakan pemberian air panas dengan suhu 52 °C yang memiliki fungsi mengurangi rasa nyeri salah satunya nyeri punggung. 9. Ajari ibu melakukan senam hamil dan rutin melakukan di rumah R : Senam hamil dapat memperkuat dan mempertahankan elastisitasotot-otot sendi sehingga mempermudahkelahiran, membentuk sikap tubuh karenasikap tubuh yang baik selama kehamilan dandapat mengatasi keluhan-keluhan umumseperti nyeri punggung pada ibu hamil trimesterke II dan III. 10. Anjurkan kepada ibu untuk memakai alas kaki yang tipis dan tidak licin,tidak akan memakai alas kaki/sepatu/sandal berhak tinggi, hindari sikap hiperlordosis. R : Sikap hiperlordosis, memakai sepatu atau sandal hak tinggi dapat mempengaruhi nyeri punggung. 11. Anjurkan ibu memposisikan tidur miring kanan kiri dan menggunakan penompang bantal R : Posisi tidur yang baik bagi ibu hamil trimester III adalah posisi tidur miring kiri, miring kanan dan tidur menggunakan bantal memberikan rasa nyaman dan menghindari rasa nyeri. 12. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat ada keluhan. R : Minimal 4 kunjungan kunjungan selama kehamilan, pada trimester III minimal 2 kali kunjungan. VI. IMPLEMENTASI Tanggal 13 November 2021 Jam 09.20 Dx : GI P0 A0 36 minggu. Janin tunggal hidup intrauterin 1. Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Ibu sudah mengetahui keadaan umum ibu dan keadaan janinnya baik. Hasil : KU ibu baik, TTV : T : 120 / 80 mmHg, N : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,6 °C. Usia Kehamilan : 36 minggu, DJJ : Ada, frekuensi 138x/menit. 2. Memberikan informasi tentang konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, terkhusus dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan kadar hb dalam darah ibu seperti mengkonsumsi nasi,sayuran (bayam, sawi , brokoli ),



lauk (tempe, tahu,ikan laut, telur), buah (jambu biji, tomat, jeruk, terong belanda, pepaya), dan banyak mengkonsumsi air putih. Ibu sudah memahami pendidikan kesehatan tentang makanan bergizi. 3. Memberikan terapi sesuai dengan kondisi kesehatan ibu : vitamin dan tablet Fe 1x1 per hari dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet fe setelah makan malam dan meminum dengan air putih, tidak dianjurkan mengkonsumsi kopi saat bersamaan dengan konsumsi tablet Fe. 4. Menganjurkan ibu menjaga personal hygiene atau menjaga kebersihan diri dan alat genitalia dengan mengganti pakaian dalam jika lembab terutama sehabis buang air kecil, karena pakaian dalam yang lembab dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri di sekitar genetalia yang akan menimbulkan ketidaknyamanan pada genetalia, Serta menyarankan ibu agar memakai pakaian yang longgar. 5. Menganjurkan pada ibu tentang pentingnya istirahat dan tidur, yaitu tidur tidak terlalu malam atau lewat dari jam 10 malam. Istirahat yang diperlukan ialah 8 jam malam hari dan 1 jam siang hari, walaupuntidak dapat tidur baiknya berbaring saja untuk istirahat, sebaiknya dengan kaki yang terangkat, mengurangi duduk atau berdiri terlalu lama. 6. Memberitahu ibu tanda bahaya pada kehamilan seperti : a. Perdarahan pervaginam pada hamil muda maupun hamil tua. b. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang c. Perubahan visual secara tiba – tiba (pandangan kabur) d. Nyeri abdomen yang hebat e. Bengkak pada muka atau tangan. f. Bayi bergerak kurang dari seperti biasanya 7. Memberikan informasi tentang nyeri punggung yang ibu alamikarena adanya perubahan pada hormon kehamilan yang meningkatkan kadar hormon relaksin, hal ini mempengaruhi fleksibilitas jaringan ligamen yang akhirnya meningkatkan mobilitas sendi di pelvis dan akan berdampak pada ketidakstabilan spinal dan pelvis serta menyebabkan rasa tidak nyaman. 8. Menganjurkan ibu untuk mengompres dengan air hangat pada punggungnya 2 kali sehari dengan pemberian air panas suhu 52 °C. 9. Mengajari ibu melakukan senam hamil dan rutin melakukan di rumah, 4 kali dalam 1 bulan bermanfaat untuk mengurangi keluhan keluhanpada ibu hamil seperti nyeri pinggang, kram otot, sembelit, pembengkakan, mengontrol berat badan ibu. 10. Menganjurkan kepada ibu untuk memakai alas kaki yang tipis dan tidak licin, tidak akan memakai alas kaki/sepatu/sandal berhak tinggi, hindari sikap hiperlordosis. 11. Menganjurkan ibu memposisikan tidur miring kanan kiri dan menggunakan penompang bantal.



12. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat ada keluhan. Ibu mengatakan akan datang 1 minggu lagi atau saat ada keluhan untuk pemeriksaan. VII. EVALUASI Tanggal: 13 November 2021 Jam: 09.30 Dx : GI P0 A0 36 minggu Janin tunggal hidup intrauterin S : Ibu mengatakan sudah memahami dan mengerti dengan kondisi kehamilannya O : Ibu dapat menjelaskan kembali informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan, ibu dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh petugas kesehatan A : G1 P0000 36 minggu. Janin tunggal hidup intrauterin P : 1. Menganjurkan ibu rutin mengkonsumsi tablet Fe 1x1 per hari 2. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat ada keluhan