13 0 164 KB
BAB IV ASUHAN KEBIDANAN (TEORITIS) IBU DENGAN DISFUNGSI UTERUS BLEEDING
I.
PENGKAJIAN Hari / Tanggal : Tempat : Jam :
BIODATA Nama Ibu Nama suami Umur
: : :
DUB/PUD paling banyak dijumpai pada
usia
perimenarche dan usia menopause. Sekitar 20% kasus PUD terjadi pada usia adolescents/remaja dan 50% pada wanita usia 40-50 tahun. Jenis Kelamin : Agama : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat : A. 1.
DATA SUBYEKTIF Keluhan Utama Hal yang di utamakan pada ibu atau keluarga yang berhubungan dengan keadaan atau masalah yang timbul pada klien Gejala Klinis ibu dengan DUB secara umum adalah sebagai berikut: Adanya Perdarahan baik bercak maupun dalam jumlah banyak Perdarahan yang abnormal dilihat dari perubahan frekuensi, jumlah dan lama proses mentruasi Serta ditanyakan mengenai kapan gejala tersebut mulai dialami oleh klien.
2.
Riwayat Penyakit Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan klien terutama penyakit menular
dan
turunan
(Contohnya
diabetes
mellitus,
gangguan
pembentukan darah dan hipertensi). Ditanyakan mengenai riwayat adanya keganasan, polip dan gangguan endometrium dalam keluarga
3.
Penyakit Keluarga Pada DUB perlu dikaji apakah klien memiliki penyakit yang diturunkan contohnya
diabetes
mellitus,
gangguan
pembentukan
darah,
Trombositopenia, dan hipertensi. Ditanyakan mengenai riwayat adanya keganasan, polip dan gangguan endometrium dalam keluarga 4.
Riwayat Ginekologi Pada DUB, perlu dikaji bagaimana pola haidnya, perdarahannya, dan apakah pernah mengalami penyakit yang menimbulkan perdarahan Rahim seperti kista ovarium, tumor organ reproduksi, infeksi, dll
5.
Riwayat Kehamilan Pada DUB perlu dikaji apakah
dalam
keadaan hamil/ tidak untuk
menyingkirkan kemungkinan perdarahan yang dialami sekarang adalah tanda gejala abortus, KET. 6.
Riwayat Persalinan Tidak ada kaitan dengan DUB
7.
Riwayat Kontrasepsi Pada DUB, perlu dikaji riwayat kontrasepsi klien, apakah pernah menggunakan alat kontrasepsi hormonal maupun IUD, karena dapat menjadi salah satu factor risiko DUB
8.
Kegiatan Sehari Hari Nutrisi : dikaji pola nutrisinya baik/ buruk, karena jika terlalu berlebihan kemungkinan terjadinya obesitas akan menjadi factor risiko DUB Personal Hygiene Eliminasi
: Tidak ada kaitan dengan DUB : perlu diidentifikasi apakah terdapat peningkatan
frekuensi berkemih (kemungkinan kehamilan) Istirahat : jika klien mengalami sulit tidur, kemungkinan karena stress, dapa tmenjadi factor risiko DUB 9.
Obat- obatan yang dikonsumsi Untuk mengetahui adanya faktor resiko DUB secara iatrogenik, ditanyakan pada ibu apakah saat ini mengkonsumsi obat- obatan: Antikoagulan Sitostatika Hormonal
Antipsikotik Suplemen 10.
Riwayat Psikososial Pada DUB, perlu dikaji bagaimana keadaan psikis dan social ibu, karena jika dalam keadaan stress, maka dapat mempengaruhi terjadinya DUB.
B. 1.
DATA OBYEKTIF Pemeriksaan Umum Keadaan Umum :
pasien dengan DUB memiliki keadaan umum
yang bervariasi tergantung dari jumlah darah yang keluar, biasanya agak lemah hingga lemah Kesadaran : pasien dengan DUB kesadaran bisa composmentis ataupun lemah. Pengukuran Umum BB : perlu dilakukan karena jika overweigt, obesitas dapat
menjadi salah satu etiologi DUB TB : perlu dilakukan untuk menentukan apakah BB klien
normal atau obesitas berdasarkan IMT TTV : tergantung dari separah apa klien dengan DUB, semakin parah dapat mengalami anemia. Tekanan darah : umumnya hipotensi, banyak darah yang keluar Nadi : umumnya cepat dan kecil Suhu : dalam batas normal Pernafasan : nafas pendek 2.
Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi Wajah Mata Mulut Payudara Abdomen
:Normal : Pada klien dengan DUB terkadang ditemukan gejala anemis jika perdarahannya banyak. :Normal : Tidak terdapat galaktorhea. : Jika abdomen membesar kemungkinan sedang hamil atau memang obesitas maka merupakan tanda untuk menegakkan diagnose DUB.
b. Palpasi Leher
:Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid (Untuk menapis diagnose banding perdarahan karena hipertiroid)
Payudara
: Tidak ada pengeluaran pada putting susu kanan dan kiri/ tidak galaktorea (Untuk menapis diagnose
Abdomen c. Auskultasi Dada Abdomen
banding
perdarahan
karena
tumor
hipofisis) : Nyeri :Normal : Normal, namun jika dicurigai sedang hamil, maka dilakukan auskultasi DJJ untuk memastikan.
d. Perkusi Ekstermitas 3.
: Normal
Pemeriksaan Dalam a. Inspeksi Dilakukan Pemeriksaan Genetalia eksterna
: terdapat pengeluaran
darah baik bercak maupun dalam jumlah banyak berwarna merah seperti darah menstruasi, kondisi
darah tergantung dari masing- masing
keluhan klien yang dijelaskan pada anamnesa. Tidak terdapat fluor albus, tidak terdapat bau, dan tidak terdapat lesi pada daerah vulva. b. Dilakukan Pemeriksaan Bimanual : Apakah terdapat nyeri goyang portio, Apakah terdapat nyeri tekan pada adneksa, jika ada, kemungkinan adanya tumor pada organ reproduksi. 4.
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien dengan DUB adalah: Pap Smear Biopsy endometrium Tes darah (pemeriksaan Laboratorium) Hemostasis USG Radio immune Assay II. INTERPRETASI DATA DASAR DS : Data yang berasal dari keluarga, klien sendiri yang dapat DO
:
menegakkan diagnose. Data yang berasal dari hasil pemeriksaan sehingga dapat
DX
:
mendukung / memperkuat diagnose Hasil analisa data sehingga dapat dijadikan dalam
Masalah
:
penberian HE serta terapi yang akan di berikan Satu keadaan dimana klien mempunyai keluhan-keluhan
Kebutuhan :
yang membutuhkan perencanaan penanganan. Kebutuhan sangat di perlukan oleh klien untuk mengatasi masalah yang sedang di alami/di rasakan
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL Diagnosa Potensial : Jika perdarahan tidak dengan segera diatasi dapat terjadi syok hipovolemik. Dan jika etiologi klien dibiarkan dalam jangka waktu lama bisa terjadi Masalah Potensial
infertilitas di kemudian hari. :Perlu diidentifiikasi apakah klien mengalami anemia akut.
IV.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Jika Hb