6 0 192 KB
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR PUSKESMAS SINGOSARI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Maternitas Dosen Pembimbing Akademik: Dr. Laily Yuliatun., S.Kep., M.Kep. Clinical Instructor: Bd. Yulida Ti’ani, M. Kes
Oleh: MERDIANA I.P NIM. 200070300111011 KELOMPOK 2B
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2021
JURUSAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA DEPARTEMEN KEPERAWATAN MATERNITAS
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR* Nama Mahasiswa : Merdiana I.P
Tempat
: Puskesmas INGOSARI
Nama Ayah-Ibu
: Syaiful-Jauharotul
Tanggal Pengkajian
: 22/03/2021
Alamat
: Kreweh,Singosari
Jam Pengkajian
: 10.00 WIB
No. Rekam medik ........................... Riwayat Persalinan o
BB/TB Ibu 67 kg/ 152 cm, Persalinan di: Puskesmas Pakisaji
Keadaan Bayi Saat Lahir Lahir tanggal: 15 Maret 2021 Jam: 08.15 WIB Kelahiran: tunggal/gemelli*) Apakah bayi prematur : tidak Pengkajian awal bayi baru
Jenis Kelamin: Laki-laki
ya √ lahir :
(jika ada salah satu jawaban “tidak” pada pertanyaan dibawah ini, maka dilanjutkan dengan langkah awal resusitasi) Apakah bayi menangis
:
tidak
√
ya
tidak
Apakah ketuban berwarna jernih :
tidak
√ ya
Apakah tonus otot baik
:
√
ya
Tindakan resusitasi: Tidak dilakukan Plasenta: Berat (Tidak terkaji) Talipusat: Panjang (Tidak terkaji) Ukuran: (Tidak terkaji) Jumlah pembuluh darah: (Tidak terkaji) Kelainan: Tidak ada kelainan Pengkajian Fisik o
Umur 0 hari 2 jam
Berat Badan
3300 gr
Mulut
Panjang Badan
49 cm
◻ Palatum mole
Suhu
36,6 oC
◻ Palatum curum
Lingkar Kepala
34 cm
◻ Gigi
Lingkar Dada
37 cm
Lingkar Perut
35 cm
Hidung
√ Simetris
√ Lubang hidung ◻ Keluaran ◻ Pernafasan cuping hidung ◻ Molding
KEPALA Bentuk
√ Bulat
◻ Kaput
Kepala
◻ Lain-lain
◻ Cephalhematom
Ubun-ubun
√ Besar Kecil Sutura
Mata
Telinga
Leher
√ Pergerakan leher
Posisi: Normal, Simetris ◻ Kotoran
TUBUH
◻ Perdarahan
Warna
√ Pink
Posisi kanan kiri simetris
◻ Pucat
Bentuk Normal
◻ Sianosis
√ Lubang telinga
◻ Kuning
◻ Keluaran Pergerakan
√ Aktif ◻ Kurang
Dada
√ Simetris ◻ Asimetris ◻ Retraksi ◻ Seesaw
JANTUNG & PARU-PARU Bunyi nafas
STATUS NEUROLOGI
√ normal
◻ ngorok
Refleks
◻ lain-lain
Tendon (dinilai
Bunyi nafas 45 x/menit
semua)
Denyut jantung 120 x/menit
Moro
√
√
√ Rooting PERUT
√ lembek
√ Menghisap
◻ kembung
√ Babinski
◻ benjolan
√ Menggenggam
Bising usus
x/menit
√ Menangis
Lanugo terdapat di sekitar dahi bayi
◻ Berjalan
Vernix terdapat di punggung bayi
√ Tonus leher
Mekonium belum ada NUTRISI
PUNGGUNG
Jenis makanan
√ ASI ◻ PASI ◻ Lain-lain
Keadaan punggung √ simetris
Fleksibilitas tulang punggung
◻ asimetris
ELIMINASI
◻ Pilonidal dimple
BAB Pertama: belum terkaji
◻ Kelainan (tidak ada)
BAK Pertama: tgl 15/03/2021 jam 09.30
GENETALIA Laki-laki
DATA LAIN YANG MENUNJANG √ Normal
(Lab, psikosal, dll)
◻ Hypospadius
-
◻ Epispadius Testis ...........................
Salep mata Injeksi vitamin K (paha kiri) Injeksi vaksin Hb0 (paha kanan)
Perempuan Labia minora
◻ Menonjol ◻ Tertutup labia mayor
Anus
Keluaran.................... ... Kelainan (Tidak ada)
EKSTREMITAS Jari
◻ Kelainan (Tidak ada)
tangan
◻ Kelainan (Tidak ada)
Jari kaki
◻ Tidak aktif
Pergerak
◻ Asimetris
an
◻ Tremor ◻ Rotasi paha
Kesimpulan: Bayi lahir spontan pada 15 Maret 2021 pukul 08.15 WIB dengan keadaan sehat dan normal, menangis keras dan bergerak aktif. - Bayi berjenis kelamin laki-laki. Berat badan 3300 gram, Panjang badan 49 cm, Lingkar kepala 34 cm, Lingkar dada 37 cm, Lingkar perut 35 cm. - Bayi tidak menunjukkan tanda-tanda asfiksia sehingga tidak dilakukan tindakan resusitasi - APGAR Score: 10 (Normal) warna kulit tubuh merah muda, denyut jantung >100x/mnt (120x/mnt), meringis saat diberikan rangsangan, bergerak aktif dan menangis keras dengan pernafasan yang teratur.
-
Brachial (Tidak ada) Femoral (Tidak ada) Nadi
Kaki (Normal kanan kiri) Tangan (Normal kanan kiri)
Posisi KET: *Bayi baru lahir yang dikaji berusia ≤ 24 jam
Kategori dan Subkategori Lingkunga Kemanan dan n Proteksi
Data Subjektif dan Objektif Faktor Risiko: - Bayi lahir spontan, menangis keras dan bergerak aktif - Warna kulit tubuh bayi: merah muda - Denyut jantung: 120x/menit - Pernafasan: 45x/menit - Suhu: 36,60C - Berat badan: 3300 gr - Panjang badan: 49 cm - Bayi dikenakan pakaian lalu di bedong - Bayi terpapar udara luar saat digendong oleh keluarga - Terdapat bekas pemotongan tali pusat - Tali pusat bayi yang masih basah terbungkus dengan kassa
ANALISA DATA Data 1
DS:
ANALISA DATA Etiologi Adaptasi Bayi Baru Lahir ↓
DO - Bayi lahir normal spontan pukul 08.15 - S: 36,5 C - BB: 3300gr - TB: 47cm - Denyut jantung: 120x/menit - Bunyi nafas 40x/menit
Termoregulasi ↓
Dx Keperawatan SDKI: 0139 Risiko Hipotermia d.d Bayi Baru Lahir
Proses kehilangan panas (konduksi, evaporasi, konveksi, radiasi) ↓ Kegagalan peningkatan suhu ↓ Risiko Hipotermia
2
DS: -
Adaptasi Bayi Baru Lahir ↓
DO: - Bayi lahir normal spontan pukul 08.15 - S: 36,5 C - BB: 3300gr - TB: 47cm - Denyut jantung:
Pemotongan tali pusat ↓ Diskontinuitas jaringan ↓ Port de entry kuman dan bakteri ↓ Risiko Infeksi
SDKI: 0141 Risiko Infeksi d.d Efek prosedur invasif
120x/menit - Bunyi nafas 40x/menit - Post pemotongan tali pusat PRIORITAS DIAGNOSA 1. Risiko Hipotermia d.d Bayi Baru Lahir 2. Risiko Infeksi d.d Efek prosedur invasif
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN No. Dx 1.
Diagnosa
Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi keperawatan
Keperawatan
Risiko Hipotermia
d.d
Bayi Baru Lahir
Setelah dilakukan
SIKI: Manajemen Hipotermia
intervensi keperawatan
Observasi
diharapkan suhu tubuh
1. Monitor suhu tubuh secara
bayi tetap diambang batas normal dan tidak terjadi
berkala 2. Identifikasi penyebab
penurunan suhu yang
hipotermia (mis. Terpapar suhu
drastis, sesuai kriteria
lingkungan rendah,
hasil:
kekurangan lemak subkutan)
SLKI: Termoregulasi
Terapeutik
Neonatus
1. Sediakan lingkungan yang
1. Suhu tubuh (36,5 – 37,5)
hangat (incubator) 2. Lakukan penghangatan pasif
2. Suhu kulit (36,5 – 37,5) 3. Frekuensi nadi (100 – 160x/menit)
(mis. Selimut, menutup kepala) 3. Lakukan penghangatan aktif internal (mis. Infus cairan hangat, oksigen hangat), jika perlu
2
Risiko
Infeksi Setelah dilakukan intervensi, SIKI: Perawatan Bayi
d.d Efek prosedur diharapkan invasif
risiko
infeksi
menurun dengan kriteria hasil: SLKI: Tingkat Infeksi 1.
Kemerahan (menurun)
2.
Nyeri (menurun)
3.
Demam (menurun)
4.
Bengkak (menurun)
5.
Drainase purulen (menurun)
6.
Berbau busuk (menurun)
Observasi: 1. Monitor TTV bayi (terutama suhu 36,5-37,5) Terapeutik : 1. Mandikan bayi dengan suhu ruangan 21-24^C 2. Mandikan bayi dalam waktu 510 menit dan 2 kali sehari 3. Rawat terbuka
tali (tali
pusat pusat
secara tidak
dibungkus apapun) 4. Bersihkan pangkal tali pusat
dengan lidi kapas yang telah diberi air matang 5. Kenakan popok bayi dibawah umbilikus jika tali pusat belum terlepas 6. Ganti popok bayi bila basah Edukasi : 1. Ajarkan ibu cara merawat bayi di rumah
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI NO 1
DIAGNOSA KEPERAWATAN Risiko Hipotermia
IMPLEMENTASI
Manajemen Hipotermia
Memonitor suhu tubuh bayi secara berkala
Mengidentifikasi penyebab hipotermia
Menyediakan lingkungan yang hangat bayi (selimut)
Melakukan penghangatan pasif dengan memberikan penutup kepala, sarung kaki, sarung tangan, dan bedong
2
Risiko Infeksi
Memberikan infus hangat dan oksigen hangat SIKI: Perawatan Bayi
EVALUASI S: O:
Suhu 36,7C
Nadi 120x/menit
RR 40x/menit
A: Masalah keperawatan teratasi P: - Observasi TTV
S: -
Ibu klien mengatakan sudah paham cara
Memonitor TTV bayi
Merawat tali pusat secara terbuka
Membersihkan pangkal tali pusat
-
Suhu 36,7C
Menganjurkan kepada ibu untuk mengenakan
-
Nadi 120x/menit
popok bayi di bawah umbilikus jika tali pusat
-
RR 40x/menit
belum terlepas dan ganti popok bayi bila basah
-
Tali pusat baik
-
Masalah teratasi
-
Memantau tanda dan gejala infeksi
Mengajarkan ibu cara merawat bayi di rumah
merawat bayi O:
A: P: