Ca 15-3 PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ISSN 2252-5416 JST Kesehatan, Oktober 2012, Vol.1 No.3 : 272 – 280



PENGARUH KEMOTERAPI TERHADAP KADAR CA 15-3 DAN CEA DALAM DARAH PENDERITA KANKER PAYUDARA STADIUM LANJUT The Effect of Chemotherapy on CA 15-3 and CEA Levels in Advanced Breast Cancer Patients Asri Ahram Efendi, William Hamdani, Ibrahim Labeda Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin



ABSTRAK Penggunaan tumor marker dalam pemantauan respon terapi kemoterapi pada pasien kanker payudara stadium lanjut sampai saat ini masih kontroversial, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan menilai kadar petanda tumor CA 15-3 dan CEA sebelum dan sesudah kemoterapi pada pasien kanker payudara stadium lanjut. Metode yang digunakan adalah observasional longitudinal dengan pemeriksaan kadar serum CA15-3 dan CEA pada 30 orang pasien kanker payudara stadium lanjut sebelum dan sesudah tindakan kemoterapi di Instalasi Rawat Inap Bagian Onkologi RSWS Makassar. Dari 30 sampel kadar CEA sebelum kemoterapi ≤ 2,5 ng/ml adalah sebanyak 1 orang(3,3%). Kadar serum CA 15-3 sebelum kemoterapi didapatkan nilai ≤ 25 U/ml sebanyak 3orang (10,0%). Sesudah kemoterapi I tidak terdapat adanya sampel yang menunjukkan laju penurunan kadar serum CEA lebih dari 20%. Analisis statistik untuk menilai perbandingan rerata kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi I dengan Paired T Test, diperoleh nilai p=0,163 (p>0,05). Sesudah kemoterapi I hanya ada 1 (3,3%) sampel yang menunjukkan laju penurunan kadar serum CA 15-3 lebih dari 20%. Perbandingan rerata kadar serum CA 15-3 sebelum dan sesudah kemoterapi I dengan Paired T Test, diperoleh nilai p= 0,012 (p>0,05).Sesudah kemoterapi II terdapat 5 (16,7%) sampel yang menunjukkan laju penurunan kadar serum CEA lebih dari 20%. Sesudah kemoterapi II terdapat hanya ada 7 (23,3%) sampel yang menunjukkan laju penurunan kadar serum CA 15-3 lebih dari 20%. Perbandingan rerata kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi II dengan menggunakan Paired T Test, diperoleh nilai p= 0,024 (p 0.05). After second chemotherapy there were five (16.7%) subjects showed decrease of CEA serum levels more than 20%. After second chemotherapy there were only seven (23.3%) subjects showed decrease of CA 15-3 more than 20%. Comparison of mean CEA serum level before and after second chemotherapy with Paired T Test, showed p=0.024 (p 25 U/ml adalah sebanyak 27 orang (90,0%).



274



Kemoterapi, CA 15-3, CEA, kanker payudara



ISSN 2252-5416



Kadar serum CEA dan CA 15-3 sesudah kemoterapi I Kadar CEA sesudah kemoterapi I dengan nilai ≤ 2,5 ng/ml adalah sebanyak 1 orang (3,3%) dan kadar CEA > 2,5 ng/ml adalah sebanyak 29 orang (96,7%). Kadar serum CA 15-3 kemoterapi I didapatkan nilai ≤ 25 U/ml adalah sebanyak 3 orang (10,0%) dan nilai CA 15-3 > 25 U/ml adalah sebanyak 27 orang (90,0%).



Perbandingan kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi II Dari 30 sampel terdapat 5 (16,7%) sampel yang menunjukkan laju penurunan lebih dari 20%. Analisis statistik untuk menilai perbandingan rerata kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi II dengan menggunakan Paired T Test, diperoleh nilai p = 0,024 (p 2,5 ng/ml adalah sebanyak 17 orang (56,7%). Kadar serum CA 15-3 dari 30 sampel sesudah kemoterapi II didapatkan nilai ≤ 25 U/ml adalah sebanyak 3 orang (10,0%) dan nilai CA 15-3 > 25 U/ml adalah sebanyak 27 orang (90,0%).



Perbandingan kadar serum CA 15-3 sebelum & sesudah kemoterapi I Dari 30 sampel terdapat hanya ada 1(3,3%) sampel yang menunjukkan laju penurunan lebih dari 20%. Analisis statistik untuk menilai perbandingan rerata kadar serum CA 15-3 sebelum dan sesudah kemoterapi I dengan menggunakan Paired T Test, diperoleh nilai p = 0,012 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa belum terdapat penurunan bermakna rerata kadar CA 153 setelah dilakukan kemoterapi I.



Perbandingan kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi I Dari 30 sampel tidak terdapat adanya sampel yang menunjukkan laju penurunan lebih dari 20%. Analisis statistik untuk menilai perbandingan rerata kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi I dengan menggunakan Paired T Test, diperoleh nilai p = 0,163 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa belum terdapat penurunan bermakna rerata kadar CEA setelah dilakukan kemoterapi I.



Perbandingan kadar serum CA 15-3 sebelum dan sesudah kemoterapi II Dari 30 sampel terdapat hanya ada 7 (23,3%) sampel yang menunjukkan laju penurunan lebih dari 20%. Analisis statistik untuk menilai perbandingan rerata kadar serum CA 15-3 sebelum dan sesudah kemoterapi II dengan menggunakan Paired T Test, diperoleh nilai p = 0,000 (p 2,5 ng/ml



29



96,7



Sesudah KT I ≤ 2,5 ng/ml



3



10,0



> 2,5 ng/ml



27



90,0



Sesudah KT II ≤ 2,5 ng/ml



13



43,3



> 2,5 ng/ml



17



56,7



Tabel 3. Kadar serum CA 15-3 sebelum sesudah kemoterapi CA 15-3



n=30



%



Sebelum KT ≤ 25 U/ml



3



10,0



> 25 U/ml



27



90,0



Sesudah KT I ≤ 25 U/ml



3



10,0



> 25 U/ml



27



90,0



276



ISSN 2252-5416



Kemoterapi, CA 15-3, CEA, kanker payudara



Sesudah KT II ≤ 25 U/ml



11



36,7



> 25 U/ml



19



63,3



Tabel 4. Perbandingan rerata kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi I Mean



N



SD



18.9483



30



44.55473



17.6260



30



43.91378



Paired T Test



CEA sebelum KT p = 0,163 CEA sesudah KT I



Tabel 5. Perbandingan rerata kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi I Mean



N



SD



18.9483



30



44.55473



30



39.40943



Paired T Test



CEA sebelum KT 15.5487



p = 0,024



CEA sesudah KT II



Tabel 6. Perbandingan rerata kadar serum CA 15-3 sebelum dan sesudah kemoterapi I



277



Asri Ahram Efendi



ISSN 2252-5416



Mean



N



SD



1.2882



30



132.17514



Paired T Test



CA 15-3 sebelum KT p = 0,012 1.2572



30



129.37421



CA 15-3 sesudah KT I



Tabel 7. Perbandingan rerata kadar serum CA 15-3 sebelum dan sesudah kemoterapi II Mean



N



SD



1.2882



30



132.17514



Paired T Test



CA 15-3 sebelum KT p = 0,000 1.0763



30



110.96013



CA 15-3 sesudah KT II



yang datang berobat adalah penderita yang sudah berusia 40 – 50 tahun. Pada distribusi stadium (TNM stadium) dari 30 sampel terdapat kanker payudara pada stadium IIIA sebanyak 12 orang (40,0%) dan pada stadium IIIB sebanyak 18 orang (60,0%). Hasil ini sesuai dengan pernyataan Manuaba (2000) yang menyebutkan bahwa ada perbedaan dengan negara maju dimana kanker payudara lebih banyak ditemukan dalam stadium dini ( stadium I dan II), di Indonesia paling sering ditemukan dalam keadaan stadium lanjut lokal ( stadium III A dan III B menurut TNM 2002). Menurut Muchlis Ramli stadium III A dan III B ditemukan sebanyak 23% dan 40%, di Bali stadium III dan IV sebanyak 60% - 80% ( Manuaba, Sudarso 2000). Dari 30 sampel kadar CEA sebelum kemoterapi ≤ 2,5 ng/ml adalah sebanyak 1 orang (3,3%) dan kadar CEA > 2,5 ng/ml adalah sebanyak 29 orang (96,7%). Dan pada pemeriksaan kadar serum CA 15-3 dari 30 sampel sebelum kemoterapi didapatkan nilai ≤ 25 U/ml adalah sebanyak 3 orang (10,0%) dan



PEMBAHASAN Dari 30 sampel penelitian ini rentang usia penderita dari 33 – 57 tahun, dengan distribusi usia sebagai berikut: usia 30 – 39 tahun sebanyak 7 orang (23,3%), usia 40 – 49 tahun sebanyak 10 orang (33,3%) dan usia 50 – 59 tahun sebanyak 13 orang (43,3%). Data tersebut diatas menunjukkan bahwa persentasi tertinggi kanker payudara stadium lanjut adalah pada usia < 50 tahun. Hasil ini hampir serupa dengan hasil yang didapatkan oleh Sampepayung D (2003), yang melaporkan bahwa kelompok umur ≤ 50 tahun sebesar 58,89% dan kelompok umur ≥ 50 tahun sebesar 41,1%. Aryandono (2006) melaporkan pederita usia ≤ 50 tahun sebanyak 52,6% terbanyak di usia 40 - 49 tahun dan Siregar B.H, melaporkan kelompok umur ≤ 50 tahun sebesar 53% dan kelompok usia ≥ 50 tahun sebesar 47%. Adanya kesamaan tersebut diatas kemungkinan disebabkan karena umumnya penderita kanker payudara



278



ISSN 2252-5416



Kemoterapi, CA 15-3, CEA, kanker payudara



nilai CA 15-3 > 25 U/ml adalah sebanyak 27 orang (90,0%). Hasil ini menunjukkan bahwa kadar CEA dan CA 15-3 yang umumnya meningkat pada kanker payudara stadium lanjut. Park et al (2006) dalam penelitiannya juga mendapatkan peningkatan kadar CA 15-3 dan CEA pada kanker payudara, terutama stadium III dan IV. American Society of Clinical Oncology 2007 (ASCO) menyebutkan bahwa kadar CA 15-3 meningkat sekitar 75-90% dan peningkatan kadar CEA sekitar 50-60% pada stadium lanjut dan metastasis. Demikian pula European Goup on Tumor Markers Recommendations (EGTM) menyebutkan bahwa kadar abnormal CA 15-3 ditemukan pada 50-70% dan kadar abnormal CEA pada 40-50% penderita kanker payudara stadium lanjut dan metastasis. Duffy et al (2003) menyatakan bahwa petanda tumor CA 15-3 mempunyai sensitivitas dan spesifitas yang rendah pada tahap awal penyakit dan akan meningkat sejalan dengan semakin lanjutnya perjalanan penyakit. Berbagai penelitian menunjukkan peningkatan kadar CA 15-3 pada kanker payudara stadium I hanya sekitar 10% pasien, stadium II sekitar 20% pasien, stadium III sekitar 40% pasien, dan 75% pasien pada stadium IV. Pemeriksaan kadar CA 15-3 serial selama masa pemantauan pasca terapi memberikan informasi prognostik yang lebih baik. Pada pemeriksaan kadar serum CEA dari 30 sampel sesudah dilakukan kemoterapi I dengan nilai ≤ 2,5 ng/ml adalah sebanyak 1 orang (3,3%) dan kadar CEA > 2,5 ng/ml adalah sebanyak 29 orang (96,7%) dan tidak terdapat adanya sampel yang menunjukkan laju penurunan lebih dari 20%. Setelah dilakukan analisis statistik untuk menilai perbandingan rerata kadar



serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi I dengan menggunakan Paired T Test, diperoleh nilai p = 0,163 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa belum terdapat penurunan bermakna rerata kadar CEA setelah dilakukan kemoterapi I. Demikian pula pada pemeriksaan kadar serum CA 15-3 dari 30 sampel sesudah dilakukan kemoterapi I didapatkan nilai ≤ 25 U/ml adalah sebanyak 3 orang (10,0%) dan nilai CA 15-3 > 25 U/ml adalah sebanyak 27 orang (90,0%) dan hanya ada 1(3,3%) sampel yang menunjukkan laju penurunan lebih dari 20%. Setelah dilakukan analisis statistik untuk menilai perbandingan rerata kadar serum CA 15-3 sebelum dan sesudah kemoterapi I dengan menggunakan Paired T Test, diperoleh nilai p = 0,012 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa belum terdapat penurunan bermakna rerata kadar CA 15-3 setelah dilakukan kemoterapi I. Pada pemeriksaan kadar serum CEA dari 30 sampel sesudah dilakukan kemoterapi II dengan nilai ≤ 2,5 ng/ml adalah sebanyak 13 orang (43,3%) dan kadar CEA > 2,5 ng/ml adalah sebanyak 17 orang (56,7%) dan terdapat 5 (16,7%) sampel yang menunjukkan laju penurunan lebih dari 20%. Sedangkan pada pemeriksaan kadar serum CA 15-3 dari 30 sampel sesudah dilakukan kemoterapi II didapatkan nilai ≤ 25 U/ml adalah sebanyak 3 orang (10,0%) dan nilai CA 15-3 > 25 U/ml adalah sebanyak 27 orang (90,0%) dan terdapat hanya ada 7 (23,3%) sampel yang menunjukkan laju penurunan lebih dari 20%. Setelah dilakukan analisis statistik untuk menilai perbandingan rerata kadar serum CEA sebelum dan



279



Asri Ahram Efendi



ISSN 2252-5416



sesudah kemoterapi II dengan menggunakan Paired T Test, diperoleh nilai p = 0,024 (p