CBR Manajemen Pendidikan Alfian Sani2020 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT



Disusun Oleh: Nama



: Alfian Sani



NIM



: 1183351010



Kelas



: BK Reg D 2018



Mata Kuliah



: Manajemen Pemdidikan



Dosen Pengampu



: Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd., Kons.



PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2020



KATA PENGANTAR



Bismillahirahmanirrahim, Puji syukur terhadap Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,hidayah,serta taufiknya sehingga saya dapat berkesempatan untuk menyelesaikan tugas “Critical Book Review” ini. Semoga apa yang telah saya rangkum dan jelaskan ini dapat di jadikan acuan ataupun tambahan bagi pembaca dalam pelaksaan serta acuan dalam memahami dan mengolah apa-apa saja yang disajikan dibuku-buku yang ada, sebab dalam memahami dan mengolah apa-apa saja yang di sajikan dibuku-buku yang ada, sebab bukan tak jarang dalam sebuah buku yang memiliki pembahasan yang sama namu memiliki arti serta terjemahan yang berbeda-beda. Harapan saya semoga tugas ini dapat membantu dan menambah wawasa para pembaca serta dapat menjadi acuan saya agar lebih giat dalam menganalisa dengan benar segala buku yang telah saya baca. Tugas ini sendiri saya sebagai penulis juga mengakui masih banyak kekurangan, karena saya juga masih dalam tahap belajar dalam pembuatan ini.Semoga apapun hasilnya makalah ini dapat membantu para pembaca dan juga untuk saya sendiri.



Rantauprapat, Oktober 2020 Alfian Sani



2



DAFTAR ISI



BAB 1 PENDAHULUAN a.



Manfaat Critical Book Review



b.



Tujuan penulisan Critical Book Review



c.



Identitas buku yang di review (buku wajib dan buku pembanding)



BAB II RINGKASAN ISI BUKU a.



Buku Satu



b.



Buku Dua



BAB III PEMBAHASAN A.Pembahasan isi buku a. pembahasan tentang manajemen pendidikan masa kini b. pembahasan tentang the hand book of education management B.Kelebihan dan Kekurangan isi buku a. tampilan cover b. desain isi/tulisan c. isi buku BAB IV PENUTUP a. kesimpulan b. rekomendasi untuk perbaikan buku DAFTAR PUSTAKA



3



BAB I PENDAHULUAN



A.



Manfaat Critical Book



-



Untuk memahami arti-arti penting dalam perbedaan buku



-



Untuk memilah hal-hal penting yang didapat dalam masing-masing buku



B.



Tujuan Penulisan Critical Book



-



Membandingkan isi buku pertama dan kedua



-



Memahami perbedaan-perbedaan antar kedua buku



-



Menimbah dan mendapatkan ilmu yang lebih luas



-



Untu melatih diri berfikir luas dan dapat mengkritisi dengan baik dan benar



C.



Identitas buku yang di review (buku wajib & buku pembanding)



a. Buku Wajib -Judul



: Manajemen Pendidikan Masa Kini



-Edisi



: ke-1



-Pengarang



: Muhammad Arifin,Mpd& Dr.Elfrianto,Mpd



-Penerbit



: UMSU Press



-Kota terbit



: Medan-Sumatera Utara-Indonesia



-Tahun terbit : 2017 -ISBN



:978-602-6997-69-2



b. Buku II -Judul



: The Hand Book Of Education Management



-Edisi



: ke-2



-Pengarang



: Dr.Imam Machali,Mpd& Dr.Ara Hidayat,M.pd



-Penerbit



: Prenamedia Group



-Kota terbit



: Jl.Tambra Raya No.23 Rawamangun-Jakarta 13220



-Tahun terbit : 2018 -ISBN



: 978-602-422-301-4



4



BAB II RINGKASAN ISI BUKU { RINGKASAN } BAB I Membahas tentang manajemen tentunya harus di awali dengan pemahaman tentang pengertian manajemen.Secara etimologi, kata manajemen berasal dari bahasa inggris; management. Akar kata tersebut berasal dari ;manage., atau managiare yang memiliki makna ; melatih kuda dalam melangkahkan kakinya.( Echolas dalam Masyud,2015 ). Pengertian lain dari manajemen berdasarkan encyclopedia americana,1978m p.171 dalam mustari 2015 menguraikan,management berasal dari bahasa inggris “ administration” sebagai the management of executive affairs.Dengan batasan pengertian seperti ini maka manajemen disinonimkan dengan “management” suatu pengertian dalam lingkup yang luas.Dalam pengertian ini, management bukan hanya pengaturan yang terkait dengan pekerjaan tulis menulis, tetapi pengaturan dalam arti luas.  Fungsi-fungsi manajemen : 1.



Planning



(Perencanaan)



2.



Organizing



(Pengorganisasian)



3.



Staffing



(Staf)



4.



Leading



(Memimpin)



5.



Controlling



(Mengendalikan)



 Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan Gambaran menyeluruh tentang ruang lingkup manajemen sebagai proses tampak pada tabel di bawah ini ; 1.



Man



2.



Money



3.



Method/Media



4.



Machines



5.



Minutes



6.



Marketing



7.



Information



 Tanggungjawab dan Keterampilan Manajerial 1.



Top Manager



2.



Middle Manager



3.



Low Manager



Teknik-teknik Manajemen Pendidikan, Pembahasan manajemen terkadang tidak bisa dipisahkan dengan penggunaan kata-kata efektif dan efisien. Efektif (hasil guna) adalah tingkat keberhasilan pencapaian tujuan(outcomes) dengan cara melakukan pekerjaan yang benar. SedangkanEfisien(dayaguna) adalah proses 7M+I dengan cara melakukan pekerjaan dengan benar (do things right). 5



BAB II Manajemen Peserta Didik adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatanyang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai keluarnya peserta didik tersebut dari sekolah. Manajemen peserta didik bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Penerimaan Siswa Baru(PSB) dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Dalam pelaksanaan Manajeen Peserta Didik berdasarkan pendapat sejumlah ahli di atas memilki tugas utama di antaranya terkait analisis kebutuhan siswa dalam implementasinya di sebut penerimaan siswa baru (PSB) atau saat ini sering di sebut dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD). Jalur Siluman, Setiap tahun ajaran baru ada, PPBD selalu di ramaikan dengan berita-berita tentnag jalur siluman atau siswa masuk tanpa jalur resmi. Laporan terkait di temukan siswa siluman juga di terima Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara.Salah satunya di temukan penggelembungan siswa baru yang kuota yang di tetapkan.Misalnya, ada sekolah yang daya melebihi 448 menjadi 854.Praktik penerimaan siswa siluman biasanya menggunakan jalur bina lingkungan. Mencari kakak kelas seperti selama MOS ada kisah-kisah menarik yang tentuny tidak pernah di lupakan siswa baru, Mengumpulkan Biodata selama pembinaan, pihak sekolah biasanya mengumpulkan biodata siswa,walaupun biodata siswa sudah di lengkapi saat pendaftaran tetapi selama pembinaan biodata tambahan diperlukan mulai dari minat dan bakat serta keluarga siswa baru. Pembinaan Displin, banyak cara dilakukn sekolah agar para siswa mereka berdisplin. Salah satunya tentunya dari contoh teladan kepala sekolah.Tetapi, sebenarnya harus ada sistem yang mengatur pembinaandi siplin dilakukan agar hasilnya optimal. Dari hasil observasi mahasiswa untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Manajemen Pendidikan” yang turut di dampingi dosen di ketahui, banyak cara dilakukan sekolah agar siswa disiplin.Mulai dari seragam sekolah, absensi elektronik, pemasangan papan tata tertib yang di berikan kepada mu.Manfaat di buat tata tertib ini dengan jelas adalah meminimalisir terjadi pelanggaran-pelanggaran atau tindakan-tindakan menyimpang dari siswa tersebut. Promosi dan Mutasi siswa, Menurut Sulthon Masyd (2014,144) menyatakan promosi dan mutasi siswa merupakan salah satu kegiatan manajemen peserta didik. Kegiatan salah satu fase dari pembinaan siswa. Yang dimaksud promosi atau kenaikan kelas adalah perpindahan siswa dari satu kelas yang lebih tinggi setelah memenuhi beberapa persyaratan tertentu. Promosi kenaikan kelas bisa di lakukan dua jalur ada melalui kelas ekselarasi. Promosi dikelas Reguler biasanya dilakukan setiap tahun jika waktu tempuh pendidikan 3 tahun maka promosi dilakukan setiap tahun, Sedangkan jalur Ekselarasi siswa yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata hanya mampu pendidikan dari 3 tahun menjadi 2 tahun tidak semua sekolah menerapkan kelas ekselarasi. Ada tapi masih sedikit.



BAB III Istilah Kurikulum (curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu), dan pada awalanya digunakan dalam dunia olahraga. Pada saat itu kurikulum di artikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari startsampai finish untuk memperoleh mendali / penghargaan. kemudian, pengertian tersebut di terapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus di tempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan adalah bentuk ijazah. (Tim MKDP Kurikulum dan pengajaran, 2013, 2). Fungsi Kurikulum :



1. Fungsi Penyesuain 6



2. Fungsi Integrasi 3. Fungsi Diferensial 4. Fungsi Persiapan 5. Fungsi Pemilihan 6. Fungsi Diagnotik Manajemen Kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistematik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. (Rusman, 2011, 3). Dijelaskannya, manajemen kurikulum harus dikembanagkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis (MBS). Adapun prinsip dan fungsi manajemen kurikulum menurut Rusman (2011,4) ada lima prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum yaitu ; 1.



Produktivitas



2.



Demokratisasi



3.



Kooperatif



4.



Efektivitas dan Efisiensi



5.



Mengarahkan visi misi dan tujuan



Struktur Kurikulum gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di satu satuan atau jenjang pendidikan.Dalam kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pembelajaran yang tercantum dalam struktural ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan. Diding Nurdin dan Imam Sibaweh menguraikan struktur kurikulum menjadi tiga ; 1.



Struktur Kurikulum SD



2.



Struktur Kurikulum SMP



3.



Struktur Kurikulum SMA



BAB IV Ruang lingkup Manajemen pendidikan salah satu yakni Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Untuk memahami konsep manajemen pendidik dan tenaga kependidikan, tentunya kita harus memahami makna manajemen, pendidik dan tenaga kependidikan. Terkait manajemen tentunya sudah diterangkan di bab sebelumnya. Sedangkan definisi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, menurut Undang-Undang Sisdiknas Pasal 1 ayat 5 dan 6.Ayat (5) “Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan”.Sedangkan ayat (6), “Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor.pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,fasilator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususan, serta berpatisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan” Sementara Mujamil Qamar, (2007,131) menjelaskan, tujuh komponen ini dilaksanakan secara tertib, urut, dan berkesinambungan sehingga harus melalui tahapan-tahapan yang sudah ditentukan. 7



Tahapan awal menjadi prasyarat bagi tahapan kedua, sedangkan tahapan kedua menjdai prasyarat bagi tahapan ketiga dan selanjutnya. Adapun dijelaskan Mujamil Qamar (2007,131-141) di gabung dengan pendapat Mulyasa, (2007,42-45) sebagai berikut; 1.



Perencanaan pegawai



2.



Rekrutmen pegawai



3.



Pembinaan dan Pengembangan pegawai



4.



Promosi dan Mutasi



5.



Pemberhentian pegawai



6.



Kompensasi



7.



Penilaian pegawai



Tugas Tenaga Pendidikan dan Kependidikan, diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan Nasional. Pada Pasal 39 Ayat (1) Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidk pada satuan pendidikan. Ayat (2) pendidk merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan , dan melaksanakan proses pembeljaran, menilai hasil belajar , melakukan pembibingan kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi. Pengembangan Guru dan Staf, Connie Chairunnisa(2016:201-202) menejelaskan,strategi pengembangan dalam ranah pendidikan melalui pendidikan dan pelatihan bagi guru. Adapun Jenis-jenis pendidkan dan pelatihan bagi guru adalah sebagai berikut : 1). Inhouse training(IHT), 2) Program Magang, 3). Kemitraan sekolah, 4).Belajar jarak jauh, 5).Pelatihan berjenjang dan pelatihan khusus, 6).Kursus singkat di LPTK atau lembaga pendidikan lainnya, 7).Pembinaan internal sekolah.



BAB V Manajemen Sarana Dan Prasarana, Afifburhanuddin pada (afifburhanuddin wordpress.com diakses, minggu,5 februari 2017) menyebutkan ; Sarana Pendidikan: Peralatan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar.



Prasarana Pendidikan: Fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalanya proses pendidikan atau pengajaran. Harun dalam Muamar (2016,29) menyatakan sarana dan prasarana pendidikan adalah semua benda baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak diperlukan untuk penyelenggaran proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung dan benda-benda yang habis dipakai atau dipakai. Sedangkan tujuan dari pengelolaan sarana dan prasarana sekolah adalah untuk memeberikan layanan profesional berkaitan dengan sarana dan prasana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Manajemen Sarana dan Prasarana yang diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah, sehingga mencipktakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun untuk berada disekolah. 8



Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Melihat dari sejumlah definisi di atas. Maka Sulthon Mashyud (2015,154-156) menjelaskan ruang lingkup penyelenggaran Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan sekolah yakni; a). Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana (fasilitas) b).Mengadakan Prakualifikasi c). Melakukan Pengadaan sarana dan prasarana seperti ; pengadaan tanah, bangunan, perabot, kendaraan, alat-alat kantor, pengadaan buku. d). Melakukan Penyimpanan e). Melakukan Pemeliharaan f). Melakukan inventarisasi g). Melakukan penghapusan barang-barang/fasilitas Pengadaan Sarana dan Prasarana adalah hal yang sangat wajib.Apalagi, tujuan masyarakat meneyekola agar anak mereka tersebut tumbuh secara baik kognitif, afektif dan psikomotorik.Pertumbuhan ketiga ranah tersebut tentunya membutuhkan saran dan prasarana yang baik.Untuk aspek kognitif misalnya, diperlukan ruang kelas yang baik, sarana laboraturium yang memadai, sedanglan aspek afektif, tentunya harus ada rumah ibadah di sekolah tersebut.Sedangkan aspek psikomotorik berkaitan dengan penggerakan tubuh diperlukan lapangan atau tempat olahraga seperti lapangan sepak bola, futsal, badminton, dan lainnya.



BAB VI Manajemen Keuangan Pendidikan di sekolah adalah segenap usaha dalam rangka perencanaan sumber-sumber keuangan, dan pelaporan keuangan secara efektif dan efisien sehingga dapat emnunjang kelancaran pelaksaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Manajemen Kuangan dan Pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan.Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. (Mulyasa,2007,47). Menurut (Mulyasa,2007;48). Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat di kelompokkan menjadi tiga sumber,yaitu; 1. Pemerintah baik pemerintah pusat, daerah maupun kedua-duanya yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukan bagi kepentingan pendidikan; 2.



Orangtua atau peserta didik;



3.



Masyarakat baik mengikat maupun tidak mengikat.



Berdasarkan dalam pengertian Manajemen keuangan sekolah di atas, maka ruang lingkup manajemen keuangan sekolah menurut Sulthon Masyhud (2014, 156-158) sebagai berikut; a). Membuat rencana anggaran (budgeting) sekolah. b). Melakukan pembukuan (accounting) penggunaan keuanagn sekolah c). Melakukan pemeriksaan (auditing) keuangan sekolah d). Pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan 9



Adapun Prinsip-Prinsip pengelolaam keuangan sekolah, menurut Sulthon Masyhud (2014, 158) yakni; a.



Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang di syaratkan



b.



Terarah dan terkendali sesuai rencana, program/kegiatan



c. Terbuka dan transparan, dalam pengertian dari dan untuk apa keuangan lembaga tersebut perlu dicatat dan dipertanggungjawabkan serta disertai bukti pengunaanya. d. Sedapat mungkin menggunakan kemampuan/hasil produksi dalam negri sejauh hal ini di mungkinkan. e.



Rencana Anggaran pendapat dan belanja sekolah (RAPBS).



BAB VII Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat, Salahsatu ruang lingkup dan fungsi Manajemen Pendidikan yakni manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat.Artinya keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari bagaimana keterlibatan masyarakat.Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien.(Mulyasa, 2007). Kindred, Bagin dan Gallagher (1976) dalam Sulthon Masyhud (2014, 166) mendefenisikan hubungan sekolah dengan masyarakat tersebut sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan menegembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antar sekolah, personalia sekolah dengan masyarakat. Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan anatara lain; (1). Untuk memajukan kualitas pembelajaran (2). Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat (3). Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah. (Mulyasam, 2007, 50). Sarana Hubungan Sekolah dan Masyarakat, sekolah-sekolah yang memiliki modal besar biasanya dana diromosi juga besar. Mereka memasang spanduk di tempat strategis antara lain Open Enrolment Dari pengalaman penulis, ada beberapa yang bisa dilakukan untuk mendekatkan sekolah dengan masyarakat, seperti Open House, Pameran Kreativitas dan Pentas Seni. 1.



Open House



2.



Pameran Kreativitas



3.



Pentas Seni



4.



Penerbitan Majalah Sekolah



5.



Melalui Media Sosial



6.



Melalui Media Cetak dan eletronik



7.



Melalui Organisasi Alumni



Ruang Lingkup Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat, dengan masyarakat menjadi macam kelompok , yaitu; a). Kelompok Orangtua Siswa, b).Kelompok masyarakat luas/umum, c). Kelompok instansi Prinsip-prinsip Hubungan sekolah dengan Masyarakat, Sulthon Masyud (2014, 16) menjelaskan 4 prinsip yang harus di pahami; 10



a). Prinsip Otoritas



d). Prinsip Ketepatan



b). Prinsip Kesederhaan c). Prinsip Kejujuran



BUKU II BAB I Manajemen Pendidikan Secara semantis, kata manajemen yang umum digunakan saat ini berasal dari kata kerja to manageyang berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengendalikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan, dan memimpin. Manajemen Pendidikan adalah gabungan dari dua kata yang mempunyai satu makna, yaitu “manajemen’’ dan “pendidikan” .secara sederhana, manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang dipraktikan dalam dunia pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang ada dalam pendidikan, manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat-alat yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan pada dasarnya adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengelolaan bidang-bidang pendidikan. Ruang Lingkup Fungsi Manajemen& Ruang Lingkup Tugas Manajemen Pendidikan 1.



MAN



1. Pendidik



2.



Money



2. Tenaga Kependidikan



3.



Material



3. Sarana & Prasarana



4.



Method



4. Keuangan



5.



Machines



5. Humas



6.



Market



6. Layanan Khusus



7.



Minutes



7. Dan lain-lain



Tujuan Dan Manfaat Manajemen Pendidikan , antara lain: 1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM). 2.



Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya



3.



Terpenuhi salah satu dari empat kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan



4.



Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien



5. pendidikan 6.



Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi Teratasinya masalah mutu pendidikan



Fungsi Manajemen Pendidikan 1.



Perencanaan (Planning) 11



2.



Pengorganisasian (Organizing)



3.



Penggerakan (Actuating)



4.



Pengawasan (Controlling)



BAB II Manajemen Pendidikan Nasional Secara umum, pendidikan sesungguhnya dapat dipahami dalam dua peegertian, yaitu secara luas-tidak terbatas dan secara sempit-terbatas dan secara sempit-terbatas.Penegertian pendidikan secara luas adalah hidup.Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.Pendidikan adalah segala segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan individu. Hakikat dan Tujuan Pendidikan Nasional, ketentuan konstitusional tersebut menjadi landasan dalam pembangunan pendidikan nasional, oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan fungsi dan tujuan tersebut, pemerintah pusat dan daerah mengarahkan, membimbing, membantu, mengawasi penyelenggraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan prinsipprinsip penyelenggaraan pendidikan,yaitu: 1.



Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif



2.



Satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan multimakna



3.



Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan menegembangkan kreativitas



4.



Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung



5.



Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat



Sitem Pendidikan Nasional : 1.



Tujuan



2.



Peserta Didik



3.



Pendidik dan Tenaga Kependidikan



4.



Alat Pendidikan



5.



Lingkungan Pendidikan



Jalur, Jenjang, Dan Jenis Pendidikan, Undang-Undang sistem pendidikan nasional (UUSPN) Nomor 20 Tahun 2003 menjelaskan tentang jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Jalur Pendidikan adalah wahan yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan, mencakup pendidikan , mencakup pendidikan umumnya, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dam khusus. 1. Pendidikan Formal : a). pendidikan dasar, b). pendidikan menengah, c). pendidikan tinggi 2. Pendidikan Nonformal



6. Pendidikan Keagamaan



3. Pendidikan Informal



7. Pendidikan Jarak Jauh 12



4. Pendidik Anak Usia Dini



8. Pendidikan Khusus & Layanan Khusus



5. Pendidikan Kedinasan BAB III Dinamika Kebijakan Kurikulum Di Indonesia Secara etimologi, kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa yunani, yaitu curir yang berarti berlari dan currere yang artinya tempat berpacu. Dalam bahasa latin, “curriculum” semula berarti a running course, or race course, especially a chariotrace course dan terdapat pula dalam bahasa perancis “courier” artinya “to run, berlari”. Kemudia istilah itu digunakan untuk sejumlah “courses” atau mata pelajaran yang harus di tempuh untuk mencapai suatu gelar atau ijasah. (Nasution, 2003:9). Dinamika Pekembangan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia, dapat di rumuskan sejak prakemeerdekaan di mana pada masa ini sekolah sudah mulai dikenalkan meski masih sangat terbatas, Berikut ini adalah gambaran dinamika perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia. 1.



Kurikulum Pendidikan Pra-Kemerdekaan



2.



Kurikulum Pendidikan Pasca-Kemerdekaan



a.



Kurikulum 1947



f. Kurikulum 1984



b.



Kurikulum 1952



g. Kurikulum 1994



c.



Kurikulum 1968



h. Kurikulum 2004 (KBK)



d.



Kurikulum 1975



i. Kurikulum 2006 (KTSP)



e.



Kurikulum 1975



Kebijakan Kurikulum 2013, Kurikulum memiliki fungsi ada peran yang sangat penting dan strategis. Meskipun bukan satu-satunya faktor utama keberhasilan proses pendidikan, kurikulum menjadi petunjuk dan arah terhadap keberhasilan pendidikan. Kurikulum menjadi penuntun (guide) para pelaksana pendidikan-pendidik, tenaga kependidikan untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuannya dalam mengembangkan dan menjabarkan berbagai materi dan perangkat pembelajaran. Urgensi Kebijakan Perubahan Kurikulum 2013, Perubahan Kurikulum 2013 merupakan wujud pengembangan dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya-kurikulum KTSP tahun 2006-yang dalam kajian implementasinya dijumpai beberapa masalah. Kurikulum 2013 menitiberatkan pada penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan peneyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuain antara apa yang diinginkan dan apa yang dihasilkan. Implikasi Perubahan Kurikulum 2013 Dalam Sistem Pembelajaran, membawa implikasi pada sistem pembelajaran yang dilakukan, implikasi perubahan kurikulum 2013 tersebut meliputi empat hal, yaitu model pembelajaran berupa tematik-integratif, pendekatan sainstifik, strategi aktif, dan penilaian autentik.



BAB IV Mengelola Pendidikan Madrasah 13



Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhusuausannya, serta berpatisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Adapun Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Manajemen Pendidik dan tenaga kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari masuknya tenaga pendidik dan kependidikan ke dalam organisasi melalui proses perencaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, pengahrgaan, pendidikan dan latihan/pengembangan dan pemberhentian. Pendidik Merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdi kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, penegembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan Dalam pelaksanaan tugasnya, pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh: (a). pengahasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang panatas dan memadai, (b). penghargaan sesuai dengan tugas dan prstasi kerja, (c). pembinaan karier sesuai dengan tuntuan pengembangan kualitas, (d). perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual, dan (e) kesempatan untuk menggunakan sarana dan prasaran, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Sesuai dengan Fungsinya, pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban : (a), menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif dinamis, dan dialogis, (b), mempunyai komitmen secara profesional unttuk meningkatkan mutu pendidikan, dan(c), memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Proses pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1.



Perencanaan



2.



Seleksi (selection)



3.



Pembinaan dan pengembangan



4.



Penilaian



5.



Kompensasi



6.



Pemberhentian



BAB V Pengelolaan Sarana dan Prasaran Pendidi pendidikan, Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang meliputi peralatan dan perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti grdung, ruangan, meja, kursi, alat peraga, dan buku pelajaran. 14



Adapun prasarana adalah semua komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar disebuah lembaga pendikan, seperti jalan menujukan sekolah, halaman sekolah, dan tata tertib sekolah. Pengelolaan Sarana dan Prasarana pendidikan adalah kegiatan menta, mulai dari merencanakan kebutuhan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, pemeliaraan, pengunaan dan penghapusan serta tepat sasaran. UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan, “ setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasaran yang memeunhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Sarana dan Prasaran pendidikan sengguhnya dapat dikelompokkan dalam empat kelompok, yaiutu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot madrasah (site, building, equipment, and furniture).Agar sarana dan prasarana tersebut dapat memberikan manfaat secara maksimal dalam proses pendidikan, maka harus dikelola dengan baik (school plant administaration). Pengelolaan sarana prasarana tersebut, meliputi :



1.



Perencanaan



2.



Pengadaan



3.



Inventasi



4.



Penyimpanan



5.



Penghapusan



6.



Pemeliharaan



7.



Pengunaan



8.



Penataan



BAB VI Pengelola Keuangan Pembiayaan atau pendanaan pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemrintah daerah, dan masyarakat.Tanggung jawab pemerintah dan pemrintah daerah untuk menyediakan anggaran pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan berkelanjutan. Dalam rangka memenuhi tanggung jawab pendaan tersebut, pemerintah, pemrintah-pemerintah daerah, dan 15



masyarakat mengerahkan sumber daya yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang di kelola berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi, transparasi, dan akutabilita publik. Pembiayaan pendidikan pada dasarnya menitik beratkan pada upaya pendistribusian benefit pendidikan dan beban yang harus di tanggung masyarakat. Biaya secara sederhana berarti jumlah nilai uang yang dibelanjakan atau jasa pelayanan yang di serahkan pada siswa.Pembiayaan pendidikan berhubungan dengan distribusi beban pajak dalam berbagai jenis pajak, kelompok manusia, serta metode pengalihan pajak sekolah. Hal penting dalam pembiayaan pendidikan adalah berupa besar uang yang harus dibelanjakan, dari mana sumber uang diperoleh dan kepada siapa uang harus dialokasikanan, Pengertian lain dari pembiyaan pendidikan, sebagaimana yang di utarakan Nanng Fatah, merupakan jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mncakup gaji guru, peningkatan profesioonal guru, pengadaan sarana ruang belajar , perbaikan ruang , pengadaan peratalatan/mobile , pengadaan alat-alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor (ATK) , kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pengelolaan pendidikan, dan sepervisi pendidikan (Fatah,2000:112). Pembiayaan pendidikan dalam sistem pendidikan nasional sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah No.48 Tahun 2008 tentang pendaan pendidikan, meliputi : a.



Biaya satuan pendidikan, yang terdiri dari:







Biaya investasi lahan pendidikan dan biaya investasi selain lahan pendidikan







Biaya operasi, yang terdiri dari personalia, Dll



b.



Biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan, yang terdiri dari:







Biaya investasi lahan pendidikan dan biaya investasi selain lahan pendidikan







Biaya operasi, yang terdiri atas biaya personalia dan biaya non personalia



C, Biaya pribadi peserta didik Untuk lebih jelas mengenai pembiyaan pendidikan ini dapat dibaca pada peraturan pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan.



BAB VII Pengelolaan Hubungan Sekola/Madrasah dengan Masyarakat Hubungan sekolah dengan masyarakat (public relation) adalah hubungan timbal balik antara suatu organisasi sekolah dan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sekolah/madrasah mendapatkan tempat signifikan dalam pengelolaan sistem pendidikan nasional sebagaimana diatur dalam UUSPN.Dengan adanya komite sekolah diharapkan semua stakeholder pendidikan mengambil peran yang maksimal, sehingga sekolah mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya. UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan, meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggraan dan pengendalian mutu pelayyana pendidikan. Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksanaan dan pengguna hasil pendidikan. 16



Kerja sama sekolah dengan masyarakat adalah semua bentuk kegiatan bersama yang langsung atau tidak langsung bermanfaat bagi kedua belah pihak. Dengan demikian, semua bentuk dukungan masyarakat termasuk dukungan orangtua siswa adalah wujud kerja sama. Begitu juga semua kegiatan disekolah, termasuk proses belajar mengajar yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat, adalah wujud kerja sama yang perlu ditingkatkan. Unsur-unsur masyarakat yang dapat menjalin kerja sama dalam pendidikan, diantaranya orangtua siswa, warga dan lembaga masyarakat sekitar sekolah, tokoh masyarakat, lembaga agama, organisasi kemasyarkat, pemerintah setempat, petugas keamanan dan ketertiban, sesama lembaga sekolah, pengusaha, pedagang, dan industri. Asas yang menjadi landasan melaksanakan kerja sama antara lembaga sekolah dan unsurunsur masyarakat tersebut , yaitu: Pertama, asas manfaat. Asas ini merupakan kegiatan bersama yang harus saling menguntungkan dalam aktivitas kerja sama yang dilakukan. Kedua, asas gotong royong. Hubungan kerja sama tidak harus selamanya didasarkan pada keuntungan materi, akan tetapi aspek sosial juga menjadi hal sangat penting dalam menjalin hubungan. Asas gotong royong adalah landasan sosial tersebut. Ketiga, birokrasi. Asas ini merupakan landasan profesional-adminitratif lembaga/organisasi pendidikan dalam melakukan hubungan dan kerja sama dengan masyrakat.



sebagai



Pada Prinsipnya, kerja sama sekolah dengan masyarakat harus merupakan framework sekolah, sehingga dalam pelaksananya setiap komponen memperoleh gambaran dalam menjalankan kegiatan sesuai dengan apa yang telah di programkan sekolah.



17



BAB III PEMBAHASAN



A.1 Pembahasan Tentang Definisi Manajemen Pendidikan Masa Kini Dalam buku pertama arti Manajemen dijelaskan dengan secara luas, dengan banyak menuturkan pendapat para ahli serta banyak mengkaitkan pada berbagai macam hubungan-hubungan yang lebih luas. Dan pada dasarnya menurut buku pertama Manajemen disimpulkan sebagai satu proses yang terdiri dari aktivitas perencanaan, pengaturan, penggerakkan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan memenuhi sasaran hasil yang diwujudkan dengan penggunaan manusi dan sumberdaya lainnya. Dan Manajemen Pendidikan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk mengelola sumberdaya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan, dimasyarakat, bangsa dan Negara. Dalam buku kedua arti manajemen dijelaskan secara laus dengan banyak memutarkan pendapat para ahli serta banyak mengaitkan pada berbagai macam hubungan-hubungan yang lebih luas.Dan pada dasarnya menurut buku kedua Manajemen adalah organisasi untuk mencapai tujuan yang diterapkan secara efektif, efisien, dan produktif.Sedangkan definisi Manajemen Pendidikan pada dasarnya adalah alat-alat yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Manajemen pendidikan dapat pula diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sumberdaya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. A.2 Pembahasan Tentang Kurikulum Dalam buku pertama menjelaskan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan ini, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam buku kedua menjelaskan bahwa Kurikulum adalah program belajar yang diharapkan dimiliki tanggungjawab sekolah dalam rangka untuk mencapai tujuan belajar. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU A.



Dari tampilan cover



Buku pertama menggunakan konsep yang matang dalam merancang desain covernya, dengan warna lebih gelap seolah menekankan keseriusan makna buku. Untuk penulisan nama buku juga digunakan gaya penulisan yang sedikit unik dan rapi. Hanya saja kekurangan dari cover ini adalah tidak adanya keterangan tentang isi buku yang dapat menjadi pencerahan para pembaca tentang isi buku serta, tidak adanya nama penulis buku yang spesifik sehingga kurang menarik para pembaca. Dibuku kedua Cover digambarkan lebih sederhana dan ringan dengan warna yang lebih cerah serta ditambah dengan beberapa gambar yang dapat menarik pembaca untuk membacanya, dan untuk kekurangannya hanya sedikit saja yaitu pada pemilihan gaya penulisan judulnya yang kesannya biasabiasa saja dan kurang menarik. B.



Desain isi dan tulisan



Buku pertama memiliki gaya tulisan yang halus namun jelas sehingga sangat menarik pembaca untuk terus membaca. Serta susunan-susunan tulisan yang sangat tertata rapi. Hanya saja, dalam buku pertama memiliki kekurangan yaitu penulisan bahasa asing yang kurang dirapihkan sehingga membuat seorang pembaca kesannya sulit untuk memahaminya.



18



Buku kedua memiliki gaya tulisan yang sangat menarik ditambah dengan contoh-contoh gambar atau grafik yang disajikan dan memiliki gaya tulisan yang jelas dan menunjukkan bahasa asing yang mudah untuk dipahami. Hanya saja karena tulisannya tebal sehingga kesannya kurang rapih dan menumpuk. C.



Isi buku



Dalam buku pertama isi buku disajikan dengan panjang lebar dan lengkap di bubuhi dengan pendapat para ahli sehingga memiliki statement-statement yang menarik untuk dibaca, juga serta disetiap bab disajikan rangkuman yang dapat dibaca para pembaca sebagai penjelasan untuk semua pembahasan yang di bahas disetiap bab. Hanya saja banyak istilah yang sulit untuk kurang dipahami oleh orang-orang yang masih dalam tahap belajar. Dalam buku kedua isi buku disajikan dengan penjelasan yang jelas dan terstruktur serta memiliki gaya penjelasan yang singkat namun menyeluruh sehingga tidak membuat pembaca bosan untuk membacanya. Sedangkan buku kedua ini adalah terlalu banyaknya bab yang sejatinya diantar bab-bab itu memiliki penjelasan yang sama itu-itu saja, sehingga membuat para pembaca merasa berulang-ulang membacanya.



19



BAB IV PENUTUP A.



Kesimpulan



Manajemen Pendidikan dan Kurikulum adalah komponen terpenting dalam sebuah system pendidikan sebab manajemen pendidikan dan kurikulum berperan sebagai dasar serta tujuan yang harus dimiliki suatu system pendidikan.Manajemen Pendidikan dan Kurikulum memiliki keterkaitan yang sangat erat. Sehingga apabila hanya ada manajemen pendidikan namun tidak ada kurikulum maka sebuah pendidikan tidak akan bisa di lakukan atau di jalankan . Begitu juga sebaliknya apabila ada kurikulum namun tidak ada manajemen pendidikan maka pendidikan hanya sebuah kegiatan yang takberujung dan bertujuan. Oleh karena itu, setap guru harus memahami serta melaksanakan /mengadakan dengan betul apa arti serta makna manajemen pendidikan dan kurikulum. B.



Rekomendasi untuk perbaikan buku



Untuk buku pertama sudah sangat bagus karena disertai dengan rangkuman-rangkuman yang jelas disetiap babnya.Hanya saja pengunaan bahasa asing agar penulisannya dapat diperjelas. Untuk buku kedua sudah cukup bagus, namun akan lebih menjadi sempurna dilengkapi dengan gambar yang jelas seperti dibuku pertama.



20



DAFTAR PUSTAKA



Dr.Imam Machali,M.pd dan Dr.Ara Hidayat,M.pd. (2018). The Hand Book of Education Management. Jakarta: Pranamedia Group. Muhammad Arifin,M.pd dan Dr.Elfrianto,M.pd. (2017). Manajemen Pendidikan Masa Kini. Medan: Umsu Press.



21