Diskusi Sesi 1 Perkembangan Peserta Didik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tahap perkembangan peserta didik sangat penting untuk di pahami dalam melaksanakan proses pembelajaran. Baik didalam keluarga kita sebagai orang tua ataupun kita pada kapasitas sebagai seorang pendidik. Adapun tahapan-tahapan perkembangan menurut Hamzah B.Uno dan Masri Kuadrat adalah sebagai berikut : 1. Tahap pertama disebut periode sensorik motorik (sekitar 0-2 tahun). Pada tahap ini anak (bayi) menggunakan alat indera dan kemampuan motorik untuk memahami dunia sekitarnya. 2. Tahap pra-operasional( usia 2-7 tahun). Pada tahap ini kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Peserta didik suka meniru perilaku orang lain. Perilaku yang ditiru terutama perlaku orang lain (khususnya orang tua dan guru) yang pernah ia lihat ketika orang itu merespons terhadap perilaku orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi pada masa lampau. Peserta didik mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar dan mengekspresikan kalimatkalimat pendek secara efektif. 3. Tahap operasional kongkret ( usia 7-11 tahun). Pada tahap ini peserta didik sudah mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume dan jumlah, mempunyai kemampuan memahami cara mengombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya. Selain itu, peserta didik sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang kongkret. 4.



Tahap operasional formal ( usia 11-15 tahun). Pada tahap ini peserta didik sudah menginjak usia remaja. Perkembangan kongnitif peserta didik pada tahap ini telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan dua ragam kognitif, baik secara simultan (serentak) maupun berurutan. Misalnya kapasitas merumuskan hipotesis (anggapan dasar) peserta didik mampu berpikir untuk memecahkan masalah dengan lingkungan yang ia respons. Sedangkan dengan kapasitas menggunakan perinsip-perinsip abstrak, peserta didik akan mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak, seperti agama, matematika, dan lainnya.