Makalah - Kelompok 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Teori Belajar Kognitivisme



Dosen Pengampu: Drs. Efrizon, MT



Oleh: Nurlatipah (21076107) Tia Yuliana Putri (21076116) Tiara Heliyan Ningsih (21076117)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2023



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Makalah Teori Belajar Kognitivisme ” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pedagogik kejuruan, dan juga makalah ini memiliki tujuan untuk memberikan serta menambahkan wawasan dan informasi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Efrizon M.T. , selaku dosen pada mata kuliah Pedagogik kejuruan yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis. kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati.



Padang, 05 Oktober 2023



Kelompok 2



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2 DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3 BAB I ......................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4 A. LATAR BELAKANG................................................................................................... 4 B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................... 4 C. TUJUAN MASALAH ................................................................................................... 4 BAB II ....................................................................................................................................... 5 PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5 Pengertian dari teori belajar kognitivisme ........................................................................ 5 Tujuan teori kognitivisme dalam pembelajaran ............................................................... 7 Penerapan teori kognitivisme dalam proses pembelajaran ............................................. 9 Implikasi teori kognitivisme dalam Pendidikan.............................................................. 11 Prinsip prinsip teori pembelajaran kognitivisme............................................................ 12 BAB III.................................................................................................................................... 15 PENUTUP............................................................................................................................... 15 A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 15 B. SARAN ......................................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16



3



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teori belajar kognitif adalah salah satu teori utama dalam psikologi pendidikan yang berfokus pada peran pemrosesan informasi, persepsi, pemahaman, dan memori dalam proses pembelajaran. Teori belajar kognitif telah menghasilkan konsep-konsep penting dalam pendidikan, seperti skema, transfer pembelajaran, metakognisi, dan pemecahan masalah. Ini telah menjadi landasan penting dalam pengembangan strategi pengajaran yang efektif dan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana kita belajar dan mengajar. Teori kognitif sangat besar pengaruhnya dalam proses pembelajaran di indonesia pada umumnya lebih cenderung cognitif oriented ( berorientasi pada intelektual ) . Implikasinya lulusan pendidikan atau pembelajaran kaya intelektual tapi miskin moral kepribadian. mestinya proses pembelajaran harus mampu menjaga keseimbangan antara peran kognisi dan peran afeksi. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian dari teori belajar kognitivisme? 2. Apa tujuan teori kognitivisme dalam pembelajaran? 3. Bagaimana penerapan teori kognitivisme dalam proses pembelajaran? 4. Bagaimana implikasi teori kognitivisme dalam Pendidikan? 5. Apa saja prinsip prinsip teori pembelajaran kognitivisme? C. TUJUAN MASALAH 1. Untuk mengetahui pengertian dari teori belajar kognitivisme 2. Untuk menjelaskan tujuan pembelajaran kognitivisme 3. Untuk mengetahui penerapan teori kognitivisme dalam proses pembelajaran 4. Untuk mengetahui dan menjelaskan implikasi teori kognitivisme dalam Pendidikan 5. Untuk mengetahui dan menjelaskan prinsip prinsip teori pembelajaran kognitivisme. 4



BAB II PEMBAHASAN



Pengertian dari teori belajar kognitivisme Kognitif berasal dari kata cognition, yang memilki persamaan dengan knowing, yang berarti mengetahui. Kognitif merupakan kemampuan berpikir yang dimiliki seorang individu untuk memahami keterampilan dan konsep baru, maupun untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitarnya. Setiap individu memiliki tingkat kemampuan kognitif yang berbedabeda. Menurut pandangan teori ini, tingkah laku seseorang sangat ditentukan oleh pemahamannya terhadap situasi yang berkaitan dengan tujuan. Teori belajar kognitivisme adalah salah satu pendekatan dalam psikologi pendidikan yang menekankan peran penting proses kognitif atau pemikiran dalam pembelajaran. Teori ini menganggap bahwa individu aktif dalam mengolah informasi dari lingkungan mereka untuk memahami, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang lebih menekankan pada suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran seseorang secara utuh dalam semua situasi dan kondisi pembelajaran yang sedang dilakukan. Pengertian teori belajar kognitivisme menurut para ahli : 1. Jean Piaget Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar. Perkembangan kognitif pada dasarnya merupakan proses mental. Proses mental tersebut pada hakekatnya merupakan perkembangan kemampuan penalaran logis (development of ability to respon logically). Bagi Piaget, berfikir dalam proses mental tersebut jauh lebih penting dari sekedar mengerti. Semakin bertambah umur seseorang, maka semakin kompleks susunan sel syarafnya dan semakin meningkat pula kemampuan kognitifnya. Proses perkembangan mental bersifat universal dalam tahapan yang umumnya sama, namun dengan berbagai cara ditemukan adanya perbedaan penampilan kognitif pada tiap kelompok manusia. Sistem persekolahan dan keadaan sosial ekonomi dapat 5



mempengaruhi terjadinya perbedaan penampilan dan perkembangan kognitif pada individu, demikian pula dengan budaya, sisitem nilai dan harapan masyarakat masingmasing.



2. J.S Burner Menurut Bruner, belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajar penemuan yang terjadi dalam proses belajar. Guru harus menciptakan situasi belajar yang problematis, menstimulus siswa dengan pertanyaan-pertanyaan, mencari jawaban sendiri dan melakukan eksperimen. Bentuk lain dari belajar penemuan adalah guru menyajikan contoh-contoh dan siswa bekerja dengan contoh tersebut sampai dapat menemukan sendiri dan melakukan eksperiman. 3. Ausubel Menurut Ausubel, belajar dapat di klasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama, berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan pada siswa, melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua, menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang ada. Struktur kognitif tersebut mencakup fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasigeneralisasi yang telah dipelajari dan diinginkan oleh siswa. Pada tingkat pertama dalam belajar, informasi dapat dikomunikasikan kepada siswa baik dalam bentuk belajar penerimaan yang manyajikan informasi secara final, maupun dalam bentuk belajar penemuan yang mengharuskan siswa menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi yang akan diajarkan. Pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi baru dengan struktur pengetahuan (fakta, konsep-konsep, generalisasi dan lainnya) yang dimiliki oleh siswa, dalam hal ini terjadi belajar bermakna (meaningful learning). Akan tetapi, siswa dapat juga berusaha mencoba-coba menerima, menguasai dan menghafal informasi baru itu tanpa menghubungkan dengan konsep-konsep yang ada dalam kognitifnya, maka terjadilah belajar hafalan (rote learning).



6



4. Gestalt Menurut Gestalt belajar adalah proses pengembangan yang didasarkan pada pemahaman atau insight. Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian dalam suatu situasi permasalahan. Teori Gestalt menganggap bahwa insight adalah inti dari pembentukan tingkah laku. Teori belajar Gestalt pada dasarnya sebagai usaha untuk memperbaiki proses belajar dengan rote learning dengan pengertian bukan menghapal. Dalam belajar, menurut teori Gestalt, yang terpenting adalah penyesuaian pertama, yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat. Belajar yang terpenting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight.



Tujuan teori kognitivisme dalam pembelajaran Tujuan teori kognitivisme dalam pembelajaran adalah memahami dan menjelaskan bagaimana individu memproses informasi, belajar, dan mengembangkan pemahaman baru. Teori kognitivisme menekankan peran pentingnya proses kognitif, seperti persepsi, perhatian, ingatan, pemecahan masalah, dan pemikiran abstrak dalam pembelajaran. Beberapa tujuan utama teori kognitivisme dalam pembelajaran yaitu 1. Memahami Proses Kognitif Yaitu untuk memahami bagaimana orang belajar dan memproses informasi. Ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana informasi masuk ke dalam ingatan, bagaimana itu diorganisir, dan bagaimana digunakan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.



2. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Yaitu berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah. Tujuannya adalah membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan mampu menghadapi berbagai situasi dan masalah.



7



3. Pengembangan Konsep dan Pemahaman Yaitu bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan konsep, skema, dan pemahaman yang lebih dalam tentang subjek tertentu. Ini melibatkan pengorganisasian informasi baru ke dalam kerangka pengetahuan yang sudah ada.



4. Meningkatkan Memori Teori kognitivisme mengejar strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan mengingat informasi. Ini termasuk penggunaan repetisi, pengorganisasian informasi, dan teknik memori lainnya.



5. Pengembangan Keterampilan Kognitif Yaitu berusaha mengembangkan keterampilan kognitif seperti pemecahan masalah, analisis, sintesis, dan evaluasi. Tujuannya adalah memberdayakan siswa untuk menghadapi tantangan kompleks dalam kehidupan sehari-hari.



6. Peningkatan Kemandirian dalam Pembelajaran Yaitu mendorong kemandirian dalam pembelajaran. Ini berarti siswa diajarkan untuk menjadi aktif dalam mencari, memahami, dan menganalisis informasi sendiri tanpa bergantung sepenuhnya pada guru.



7. Pengembangan Keterampilan Metakognitif Yaitu kemampuan untuk memantau dan mengatur proses berpikir sendiri. Siswa diajarkan bagaimana mengenali strategi belajar yang efektif dan bagaimana mengatasi hambatan dalam pemahaman mereka.



8



Penerapan teori kognitivisme dalam proses pembelajaran Penerapan teori kognitivisme dalam proses pembelajaran melibatkan penggunaan pendekatan dan strategi yang menekankan pemahaman, pemikiran kritis, dan pengembangan proses kognitif siswa. Berikut adalah beberapa cara penerapan teori kognitivisme dalam pembelajaran sebagai berikut : 1. Pengorganisasian Informasi: ▪



Mengorganisasi materi pelajaran secara logis dan hierarkis sehingga siswa dapat memahami hubungan antara konsep-konsep yang diajarkan.







Penggunaan peta konsep atau diagram untuk membantu siswa menggambarkan dan menghubungkan informasi.



2. Penggunaan Masalah dan Tantangan: ▪



Menyajikan masalah atau tantangan yang memerlukan pemikiran analitis dan pemecahan masalah siswa.







Mendorong siswa untuk mengidentifikasi masalah, merumuskan strategi pemecahan masalah, dan menguji solusi.



3. Pemberian Umpan Balik ▪



Memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa tentang kinerja mereka, termasuk cara untuk meningkatkan pemahaman mereka.







Mendorong siswa untuk merefleksikan kesalahan mereka dan mengidentifikasi kesalahan pemikiran.



4. Penggunaan Studi Kasus ▪



Menggunakan studi kasus atau cerita nyata untuk mengilustrasikan konsep atau prinsip yang diajarkan.







Meminta siswa untuk menganalisis studi kasus dan merumuskan solusi atau kesimpulan berdasarkan pemahaman mereka.



9



5. Penggunaan Alat Bantu Pemahaman ▪



Menggunakan media, visual, atau alat bantu lainnya untuk membantu siswa memvisualisasikan konsep-konsep abstrak







Memanfaatkan teknologi pendidikan, seperti simulasi atau perangkat lunak interaktif, untuk mendukung pembelajaran.



6. Pemberian Latihan ▪



Memberikan latihan yang dirancang untuk membantu siswa mengingat dan menerapkan informasi yang telah dipelajari.







Menggunakan latihan dengan variasi dalam konteks dan tingkat kesulitan untuk memperkuat pemahaman.



7. Diskusi dan Kolaborasi ▪



Menggalakkan diskusi di kelas dan kolaborasi antara siswa untuk merangsang pertukaran ide dan pandangan.







Memfasilitasi diskusi yang mendorong siswa untuk mengemukakan pertanyaan, berdebat, dan mencapai pemahaman bersama.



8. Pengembangan Keterampilan Metakognitif ▪



Mengajar



siswa



tentang



keterampilan



metakognitif,



seperti



bagaimana



merencanakan pembelajaran, memonitor pemahaman, dan merefleksikan proses belajar mereka sendiri. ▪



Mendorong siswa untuk mengevaluasi strategi belajar mereka sendiri dan membuat perubahan jika diperlukan.



9. Pengukuran Pemahaman ▪



Menggunakan berbagai bentuk evaluasi, seperti tes, proyek, atau tugas, untuk mengukur pemahaman siswa.







Menggunakan evaluasi formatif untuk memantau kemajuan siswa secara berkala.



10



Implikasi teori kognitivisme dalam Pendidikan Teori kognitivisme memiliki banyak implikasi yang signifikan dalam konteks pendidikan. Implikasi ini membantu pedagogi dan pengajar dalam merancang lingkungan pembelajaran yang efektif dan memahami bagaimana siswa memproses informasi serta belajar. Berikut adalah beberapa implikasi utama teori kognitivisme dalam pendidikan: 1. Pemahaman tentang Proses Kognitif Siswa ▪



Pengajar perlu memahami bahwa siswa memiliki proses kognitif yang berbedabeda, dan mereka mungkin memproses informasi dengan cara yang berbeda.







Hal ini menekankan pentingnya pengajar untuk memvariasikan metode pengajaran dan strategi pembelajaran untuk mengakomodasi kebutuhan individual siswa.



2. Aktifkan Siswa dalam Proses Pembelajaran ▪



Siswa harus diberdayakan untuk menjadi peserta aktif dalam pembelajaran mereka sendiri. Mereka harus didorong untuk bertanya, berpikir kritis, dan berpartisipasi dalam diskusi.







Menggunakan pendekatan interaktif, tugas pemecahan masalah, dan proyek dapat membantu siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran.



3. Penggunaan Materi yang Terorganisir ▪



Materi pelajaran harus diorganisasi secara logis dan hierarkis untuk membantu siswa menghubungkan konsep-konsep dan memahami hubungan antar mereka.







Penggunaan peta konsep atau diagram konsep dapat membantu visualisasi struktur informasi.



4. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif ▪



Penting untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa tentang kinerja mereka. Hal ini membantu siswa memahami kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman mereka.







Pengajar juga dapat mengajarkan siswa cara memberikan umpan balik kepada teman sebaya mereka. 11



5. Penggunaan Teknologi Pendidikan ▪



Teknologi pendidikan dapat digunakan untuk memberikan akses ke sumber daya pembelajaran yang kaya dan interaktif.







Perangkat lunak edukatif dan platform pembelajaran online dapat membantu siswa mempraktikkan keterampilan mereka dan memecahkan masalah secara mandiri.



6. Perkembangan Keterampilan Metakognitif ▪



Pengajar dapat mendukung perkembangan keterampilan metakognitif siswa dengan mengajarkan mereka bagaimana merencanakan pembelajaran, memantau pemahaman, dan merefleksikan proses belajar mereka sendiri.







Siswa yang mampu mengatur dan mengendalikan proses pembelajaran mereka memiliki peluang lebih besar untuk berhasil.



7. Evaluasi Formatif ▪



Penggunaan evaluasi formatif yang berkelanjutan membantu mengukur pemahaman siswa selama proses pembelajaran.







Dengan memahami tingkat pemahaman siswa, pengajar dapat menyesuaikan instruksi dan memberikan dukungan tambahan jika diperlukan.



8. Fokus pada Pengembangan Pemahaman yang Mendalam ▪



Pendidikan berfokus pada pengembangan pemahaman yang mendalam daripada sekadar mengingat fakta-fakta.







Mengajarkan siswa bagaimana mereka dapat mengaitkan dan menerapkan konsep dalam konteks yang berbeda.



Prinsip prinsip teori pembelajaran kognitivisme Teori pembelajaran kognitivisme memiliki beberapa prinsip dasar yang membentuk dasar pendekatan pembelajaran berdasarkan proses kognitif manusia. Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip kognitivisme yang penting:



12



1. Proses Kognitif sebagai Fokus Utama ▪



Prinsip ini menekankan bahwa pemahaman proses kognitif individu adalah kunci dalam pembelajaran. Pembelajaran bukan hanya tentang penerimaan informasi tetapi juga tentang bagaimana informasi diproses, diorganisasi, dan digunakan dalam berpikir dan pemecahan masalah.



2. Konstruktivisme ▪



Teori kognitivisme menggambarkan pembelajaran sebagai proses konstruktif di mana individu secara aktif membangun pemahaman mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi dengan informasi.







Siswa mengorganisasi, mengelompokkan, dan mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam.



3. Penggunaan Skema Kognitif: ▪



Skema kognitif adalah kerangka kerja mental yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan informasi baru.







Prinsip ini menekankan pentingnya pengajar untuk memahami skema kognitif siswa dan membantu mereka mengembangkan skema yang lebih kompleks dan relevan.



4. Proses Pemecahan Masalah ▪



Pembelajaran kognitif mempromosikan pemikiran kritis dan pemecahan masalah sebagai elemen penting dalam pendidikan.







Siswa diajarkan untuk merumuskan masalah, mengidentifikasi solusi, dan mengevaluasi hasilnya.



5. Pengembangan Keterampilan Berpikir ▪



Teori kognitivisme menekankan pentingnya pengembangan keterampilan berpikir yang tinggi, seperti analisis, sintesis, evaluasi, dan pemikiran kritis.



13







ini membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan dapat berpikir secara kritis dalam berbagai konteks.



6. Penggunaan Umpan Balik ▪



Prinsip ini mencakup memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa tentang kinerja mereka.







Umpan balik membantu siswa memahami kesalahan mereka, memperbaiki pemahaman, dan mengarahkan perbaikan dalam proses belajar.



7. Penggunaan Media dan Teknologi ▪



Teori kognitivisme mengakui peran media dan teknologi dalam pembelajaran.







Penggunaan media yang tepat dan teknologi pembelajaran dapat membantu visualisasi konsep, meningkatkan interaktivitas, dan mendukung pembelajaran mandiri.



8. Keterampilan Metakognitif ▪



Prinsip ini menyoroti pentingnya mengajar siswa tentang keterampilan metakognitif, seperti bagaimana merencanakan pembelajaran, memantau pemahaman mereka sendiri, dan mengatur strategi belajar.







Siswa



yang



memiliki



keterampilan



metakognitif



yang



baik



dapat



mengendalikan dan mengatur pembelajaran mereka sendiri dengan lebih efektif.



9. Pembelajaran Seumur Hidup: ▪



Teori kognitivisme mendorong pandangan bahwa pembelajaran adalah proses seumur hidup, dan individu terus mengembangkan pemahaman mereka seiring berjalannya waktu.







Ini memotivasi individu untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan sepanjang hidup mereka.



14



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULAN Teori belajar kognitif telah menghasilkan konsep-konsep penting dalam pendidikan, seperti skema, transfer pembelajaran, metakognisi, dan pemecahan masalah. Ini telah menjadi landasan penting dalam pengembangan strategi pengajaran yang efektif dan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana kita belajar dan mengajar. Penerapan teori kognitivisme dalam proses pembelajaran melibatkan penggunaan pendekatan dan strategi yang menekankan pemahaman, pemikiran kritis, dan pengembangan proses kognitif siswa. Belajar kognitif ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan mempergunakan bentuk-bentuk reppresentatif yang mewakili obyek-obyek itu di representasikan atau di hadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental, misalnya seseorang menceritakan pengalamannya selama mengadakan perjalanan keluar negeri, setelah kembali kenegerinya sendiri.



B. SARAN Sebaiknya pengetahuan tentang kognitivisme perlu dikaji secara mendalam, demi menyukseskan proses belajar. Tanpa pengetahuan konitivisme, seorang guru/dosen akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran, yang pada akhirnya akan mempengaruhi rendahnya kualitas proses pendidikan.



15



DAFTAR PUSTAKA



Anderson, J. R. (2009). Cognitive Psychology and its Implications (7th ed.). Worth Publishers. Ausubel, D. P. (2000). The Acquisition and Retention of Knowledge: A Cognitive View. Kluwer Academic Publishers. Gagne, R. M., & Briggs, L. J. (1979). Principles of Instructional Design. Holt, Rinehart and Winston. Nur Hidayah Hanifah M.Pd. (2010). Teori Belajar Kognitivisme [Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang] https://iintanpus.blogspot.com/2020/10/contoh-makalahteori-kognitivisme.html



16