Herba Laporan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI ANALISIS KUALITATIF SIMPLISIA HERBA



KELOMPOK 1 : Ni Wayan Sri Wahyuningsih



(181001/ IIIA)



Sayu Putu Dewi Pratiwi A.K



(181002/ IIIA)



Ni Kadek Agung Sari Restiti



(181003/ IIIA)



Ni Putu Yunika Harta Pertiwi



(181004/ IIIA)



Luh Dita Sukriani



(181005/ IIIA)



Ida Bagus Wiguna Adi Jaya



(181006/ IIIA)



PRODI D-III FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2019/2020



I.



II.



Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam simplisia herba secara makroskopik, mikroskopik dan kimiawi. Teori Dasar Herba adalah tanaman kecil yang berbatang lunak, tingginya hanya beberapa centimeter sampai beberapa meter. Yang termasuk golongan herba ini adalah sebagian atau keseluruhan organ-organ dari tanaman yang dapat digunakan sebagai obat. Simplisia terdiri dari daun dan batang, kadang-kadang ada bunga, cabang, ranting dan akar. Identifikasi herba umumnya dilakukan dengan memperhatikan bentuk tumbuhan, misalnya bentuk batang (silinris atau persegi), warna dari herba, mempunyai rambut atau tidak. Ciri utama mikroskopik yaitu diperhatikan rambut, fragmen daun dan fragmen bunga 1. Herba Timi (Thymi herba) Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk herba adalah rambut penutup bengkok, epidermis berpapila. Klasifikasi : Nama asal : Thimus vulgaris L Nama simplisia : Thymi herba Suku : Labiatae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Marga : Thymus (Cronquist,1981) Kandungan kimia Minyak atsiri terpenoid : 1,8-sineol, kamfor, citral, timol, karvakrol, asam lemak: linoleat, linolenat dan asam oleat, sapoin triterpen, flavonoid, asam ursolat, asam kafeat, tannin dan resin ( de Guzman dan Siemonsa, 1999). Khasiat Antibakteri termasuk sinergis dengan antibiotic menaikkan efek amfoterisin B (Giordani et al.,2004), hipotensif, mencegah mutasi DNA, antiinflamasi dengan menghambat neutrophil elastase, anti plak gigi, mengobati luka bakar (Dursun iet al.,2003). 2. Herba sambiloto (Andrographidis herba) Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk herba adalah fragmen epidermis atas dan epidermis bawah dengan litosis; fragmen mesofil daun; rambut kelenjar dari kelopak bunga; rambut penutup kelopak bunga; sel batu dari kulit buah; epidermis kulit buah dengan stomata; berkas pembuluh; sistolit yang lepas dari sel, fragmen serabut kulit buah, fragmen endosperm dari biji,



fragmen empulur batang; hablur kalsium oksalat berbentuk jarum jarang kelihatan. Klasifikasi Nama asal Nama simplisia Divisi Kelas Suku Marga



: Andrographis paniculata Nees : Andrographidis herba : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Acanthaceae : Andrographis (Cronquist,1981)



Kandungan kimia Asam kersik, damar logam alkali, terpenoid lakton: andrografolida: 14deoksi-11,12-didehidroandrografolida, andrografolida dan neoandrografolida (Jain,2000) Khasiat Immunostimulan (Jain,2000), anti infeksi saluran nafas atas (puri et al.,1993) dan hepatoprotektor (Poolsup,2004). 3. Herba pegagan (Centellae herba) Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk herba adalah fragmen daun, tampak dengan sel epidermis jernih; hablur kalsium oksalat berbentuk roset di dalam mesofil; fragmen rambut penutup berbentuk kerucut panjang; sel ujung lebih pannjang dan berdinding lebih tebal dari sel pangkal; fragmen sklerenkim dari mesokarp dan endocarp yang susunan lapisan selnya saling menyilang, fragmen pembuluh spiral, pembuluh cincin, pembuluh jala dan pembuluh noktah dari berkas pembuluh; fragmen endosperm dengan hablur roset. Klasifikasi Nama asal : Centella asiatica Nama simplisia : Centellae herba Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Suku : Apiaceae Marga : Centella (Cronquist,1981) Kandungan kimia Triterpen: asiatikosida, madecasosida, asam asiatat, dan asam madekasat, brahminosida, brahmosida dan stigmasterol. Flavonoid: castilliferol dan castillicetin 2, asam klorogenat ( Subban et al.,2008). Khasiat Senyawa triterpen dan asam asiatikat menghambat pembelahan sel kanker, adenokarsinoma dan sel melanoma dengan IC50 6,25 µg/mL (Yoshida, 2005). Penelitian klinik ekstrak pegagan terbukti mengobati selulit, lepra dan luka kaki. Senyawa-senyawa di atas menstimulasi sintesis pembentukan kolagen secara in vitro, kolagen adalah substansi dalam kulit yang



mempercepat penyembuhan luka. Juga memiliki sifat narkotik terhadap reseptor opiat dan anti virus herpes simpleks (de Pandua et al., 1999). Ekstrak airnya berpotensi untuk menaikkan daya ingat pada penghambatan enzim fospolipase A(2), suatu enzim abnormal dalam cerebelum (Barbosa et al., 2008). Asiatikosida dari pegagan secara in vitro dan in vivo mempercepat III.



IV.



penyembuhan luka luar (Shukla et al., 1999). Alat dan Bahan 3.1 Alat 1. Mikroskopik 2. Objek glass 3. Cover glass 4. Pipet tetes 5. Tabung reaksi 6. Beker glass 7. Loup 8. Pensil 9. Penghapus 3.2 Bahan 1. Herba Timi (Thymi herba) 2. Herba Sambiloto (Andrographidis herba) 3. Herba Pegagan (Centellae herba) 4. Kloralhidrat 5. Asam sulfat P 6. NaOH 5% b/v 7. KOH 5% b/v 8. FeCl3 LP 9. HCI pekat P 10. Ammonia 25% 11. FeCl3 P 5% b/v Prosedur Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Masing-masing kelompok melakukan : A. Identifikasi Simplisia Herba secara Makroskopik 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Ambil sedikit Herba Timi (Thymi herba) 3. Amati warna herba, bentuk batang, bentuk daun, bentuk tepi daun, bentuk permukaan daun dan susunan tulang daun 4. Catat hasil pengamatan 5. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4) untuk Herba Sambiloto (Andrographidis herba) dan Herba Pegagan (Centella herba) B. Identitas Simplisia Herba secara Mikroskopik 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Ambil sedikit serbuk Herba Timi (Thymi herba), amati warna dan rasanya, kemudian letakkan pada objek glass. 3. Tambahkan 1-2 tetes kloralhidrat kemudian segera tutup dengan cover glass.



4. Amati fragmen pengenal dari serbuk Herba Timi (Thymi herba) di bawah mikroskop 5. Catat dan gambar hasil pengamtan 6. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4,5) untuk serbuk Herba Sambiloto (Andrographidis herba) dan Herba Pegagan (Centella herba)



C. Identifikasi Simplisia Herba secara Kimiawi Simplisia Serbuk



Herba



Perlakuan



Reaksi Positif



Timi 1. 2 mg serbuk herba + 5



1. Terbentuk



warna



tetes asam sulfat P 2. 2 mg seruk herba + 5



coklat tua 2. Terbentuk



warna



tetes HCl pekat P 3. 2 mg serbuk herba + 5



coklat 3. Terbentuk



warna



tetes NaOH P 5% b/v 4. 2 mg serbuk herba + 5



kuning kecoklatan 4. Terbentuk warna



(Thymi herba)



tetes FeCl3 LP



kuning



Serbuk Herba Sambiloto 1. 2 mg serbuk herba + 5



1. Terbentuk warna



(Andrographidis herba)



tetes asam sulfat P 2. 2 mg serbuk herba + 5



coklat tua 2. Terbentuk warna



tetes HCI pekat P 3. 2 mg serbuk herba + 5



coklat 3. Terbentuk warna



tetes NaOH P 5% b/v 4. 2 mg serbuk herba + 5



hijau kekuningan 4. Terbentuk warna



tetes KOH P 5% b/v 5. 2 mg serbuk herba + 5



hijau kekuningan 5. Terbentuk warna



tetes ammonia P 25% 6. 2 mg serbuk herba + 5



hijau kekuningan 6. Terbentuk warna



tetes larutan FeCl3 P



hijau



5% b/v Serbuk Herba Pegagan 1. 2 mg serbuk herba + 5



1. Terbentuk warna



(Centella herba)



tetes asam sulfat P 2. 2 mg serbuk herba + 5



coklat 2. Terbentuk warna



tetes asam sulfat 10N 3. 2 mg serbuk herba + 5



coklat hijau 3. Terbentuk warna



tetes larutan KOH P 5%



kuning coklat



b/v 4. 2 mg serbuk herba + 5



4. Terbentuk warna hijau kekuningan



tetes larutan FeCl3 P 5% b/v V.



Hasil Pengamatan 1. Identifikasi Simplisia Herba Secara Makroskopik : Simplisia Herba Timi (Thymi Herba) Nama latin tanaman asal : Thymus vulgaris L



Herba



Hasil Pengamatan Warna herba : Hijau kecoklatan Bentuk batang : persegi empat Bentuk daun : memanjang Bentuk tepi daun : rata Bentuk permukaan daun :berambut Susunan tulang daun : menyirip



Sambiloto



(Andrographidis Warna herba : hijau tua Bentuk batang : persegi empat Herba) Bentuk daun : lanset Nama latin tanaman asal : Bentuk tepi daun : rata Andrographis paniculata Nees Bentuk permukaan daun : halus Susunan tulang daun : menyirip Herba Pegagan (Centellae Herba) Nama latin tanaman asal : Centella asiatica (L.) Urban



Warna herba : kuning kehijauan Bentuk batang : Bentuk daun : ginjal Bentuk tepi daun : beringgit/bergerigi Bentuk permukaan daun : berambut Susunan tulang daun : menjari



2. Identifikasi Simplisia Herba secara Mikroskopik : Simplisia Serbuk Herba Thymi (Herba Thymi)



Hasil Pengamatan Warna serbuk : hijau kecoklatan Rasa serbuk : hambar Fragmen pengenal : Rambut penutup bengkok, Epidermis berpapila dan sel minyak Gambar :



Rambut Penutup Bengkok



Epidermis Berpapila dan Sel Minyak Serbuk Herba Sambiloto (Andrographidis Herba)



Warna serbuk : Hijau tua Rasa serbuk : pahit Fragmen pengenal : fragmen berkas pembuluh, epidermis, fragmen kulit buah Gambar :



Fragmen Berkas Pembuluh



Epidermis



Fragmen Kulit Buah Serbuk Herba Pegagan (Centellae Herba)



Warna serbuk : hijau kekuningan Rasa serbuk : hambar Fragmen pengenal : serabut sklerenkim, pembuluh kayu, rambut penutup Gambar :



Serabut Sklerenkim



Pembuluh Kayu dengan Penebalan Spiral



Rambut Penutup 3. Identifikasi Simplisia Herba secara Kimiawi : Simplisia



Perlakuan



Reaksi Positif



Hasil Pengamatan



Serbuk



Herba 1. 2 mg serbuk



1. Terbentuk



Sesuai



Thymi (Herba Thymi)



herba



+



5



tetes



asam



warna coklat tua



sulfat P 2. 2 mg seruk herba tetes



+



5



2. Terbentuk warna coklat



Sesuai



HCl 3. Terbentuk



pekat P



warna kuning 3. 2 mg serbuk herba



+



kecoklatan



5



tetes NaOH P 5% b/v



Sesuai



4. Terbentuk warna kuning



4. 2 mg serbuk



herba



+



tetes



FeCl3



Sesuai



5



LP



Serbuk



Herba 1. 2 mg serbuk



Sambiloto (Andrographidis Herba)



herba



+



5



tetes



asam



1. Terbentuk



Sesuai



warna coklat tua



sulfat P 2. 2 mg serbuk herba tetes



+



5



2. Terbentuk warna coklat



Sesuai



HCI



pekat P 3. Terbentuk warna 3. 2 mg serbuk herba



+



hijau



kekuningan



5



tetes NaOH P 5% b/v



4. Terbentuk warna



4. 2 mg serbuk herba



+



5



hijau



kekuningan



Sesuai



tetes KOH P 5% b/v



warna



5. 2 mg serbuk herba



5. Terbentuk



+



hijau



kekuningan



5



tetes



6. Terbentuk



ammonia



Sesuai



P



Sesuai



warna hijau



25% 6. 2 mg serbuk



herba



+



5



tetes larutan



Sesuai



FeCl3 P 5% b/v



Serbuk Pegagan (Centellae Herba)



Herba 1. 2 mg serbuk herba



+



5



tetes



asam



1. Terbentuk



Sesuai



warna coklat



sulfat P 2. Terbentuk 2. 2 mg serbuk herba



+



5



tetes



asam



warna coklat



Sesuai



hijau



sulfat 10N 3. Terbentuk 3. 2 mg serbuk herba



+



5



warna kuning coklat



Sesuai



tetes larutan KOH P 5% 4. Terbentuk



b/v



warna 4. 2 mg serbuk



herba



+



5



tetes larutan



hijau



kekuningan



Sesuai



FeCl3 P 5% b/v



VI.



Pembahasan Pada praktikum ini, praktikan melakukan uji identifikasi pada simplisia Herba Timi, Herba Sambiloto dan Herba Pegagan. Identifikasi dilakukan dengan tiga cara yaitu secara makroskopik, mikroskopi dan kimiawi. Identifikasi makroskopik dilakukan dengan mengamati simplisia dengan mata telanjang atau tanpa alat pembesar, identifikasi mikroskopik yaitu mengamati fragmen serbuk simplisia dibawah mikroskopik dan identifikasi kimiawi yaitu mereaksikan serbuk simplisia dengan beberapa reagen hingga muncul suatu bentuk reaksi yang spesifik (perubahan warna, dll.) Identifikasi yang pertama dilakukan adalah identifikasi secara makroskopik. Dimana praktikan mengamati warna herba, bentuk batang, bentuk daun, bentuk tepi daun, bentuk permukaan daun dan susunan tulang daun. Pada Herba Timi didapat hasil identifikasi makroskopik yaitu warna herba hijau kecoklatan dengan bentuk batang persegi empat, bentuk daun memanjang, tepi daun rata, permukaan daun berambut dan susunan tulang daun menyirip. Pada Herba Sambiloto didapat warna herba hijau tua, bentuk batang persegi empat, bentuk daun lanset, tepi daun rata, permukaan daun halus dan susunan tulang daun menyirip. Terakhir pada Herba Pegagan didapat warna herba kuning kehijauan, bentuk daun seperti ginjal, tepi daun beringgit atau bergerigi, permukaan daun berambut dan susunan tulang daun menjari. Setelah melakukan identifikasi secara makroskopik, identifikasi dilanjutkan dengan cara mikroskopik. Cara pelaksanaannya yaitu sedikit serbuk simplisia ditetesi kloralhidrat pada objek glass lalu diamati fragmen pengenal masing – masing simplisia pada mikroskop. Pada Herba Timi ditemukan fragmen pengenal berupa rambut penutup bengkok, epidermis berpapila dan sel minyak. Epidermis juga ditemukan pada Herba Sambiloto disertai fragmen berkas pembuluh dan fragmen kulit buah. Pada Herba Pegagan ditemukan fragmen rambut penutup, serabut sklerenkim dan pembuluh kayu. Pengujian dilanjutkan dengan uji kimiawi yaitu masing – masing serbuk simplisia direaksikan dengan beberapa reagen. Pada Herba Timi reagen yang digunakan antara lain asam sulfat P; HCl pekat P; NaOH P 5% b/v; FeCl 3 LP. Penambahan reagen tersebut menghasilkan suatu bentuk reaksi yang spesifik yaitu



berupa perubahan warna menjadi coklat tua, coklat, kuning kecoklatan hingga warna kuning. Selanjutnya pada Herba Sambiloto digunakan reagen asam sulfat P, HCl pekat P, NaOH P 5% b/v, KOH P 5% b/v, ammonia P 25%, larutan FeCl 3 P 5% b/v. Reaksi yang ditimbulkan saat penambahan semua reagen pada herba sambiloto menunjukkan hasil yang sesuai dengan literatur, yaitu perubahan warna menjadi coklat tua, coklat, hijau kekuningan hingga warna hijau. Pada Herba Pegagan juga menunjukkan hasil yang sesuai dengan literatur dimana serbuk Herba Pegagan direaksikan dengan asam sulfat P, asam sulfat 10N, larutan KOH P, dan larutan FeCl3 P 5% b/v. Reaksi yang terjadi yaitu perubahan warna menjadi coklat, coklat hijau, kuning coklat hingga hijau kekuningan. VII.



Kesimpulan 1. Secara makroskopik, masing – masing herba memiliki warna, bentuk ( batang, daun, tepi daun, permukaan daun) dan susunan tulang daun yang berbeda – beda. 2. Secara mikroskopik, fragmen pengenal yang ditemukan pada masing – masing serbuk herba berbeda – beda dan juga dengan bentuk fragmen yang memiliki ciri khas yang berbeda – beda. 3. Secara Kimiawi, bentuk reaksi (perubahan warna) yang terjadi saat penambahan beberapa reagen pada masing – masing serbuk herba



VIII.



menunjukkan warna – warna yang berbeda. Daftar Pustaka Anonim, 2019. Penuntun Praktikum Farmakognosi.Universitas Mahasaraswati, Denpasar. de Guzman, C.C., and Siemonsa, J.S. (Editors), 1999. PROSEA, Plant Resources of South-East Asia: Edible Fruits and Nuts. PROSEA.Bogor, 60 Tjay, T.H. dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat PentingKhasiat Penggunaan dan EfekEfek Sampingnya, Edisi 5, PT. Elex Media Komputer, Jakarta, 295-299 Depkes, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 43.