13 0 465 KB
INTERPRETASI AGD 1. IdentitasKlien Nama
: Tn. AS
Umur
: 49 tahun
Jeniskelamin
: Laki-laki
Alamat
: Purworejo
Status perkawinan
: Kawin
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
No CM
: 188884
Tanggal masuk RS
: 03- 01 - 2016
2. Keadaan Umum Klien Pasien dengan keadaan umum jelek, kesadaran CM, dengan GCS 1 (E:4, V: , M:6), pasien mengatakan sesak untuk bernapas dan nyeri pada dada, pasien mempunyai riwatat DM. Pasien terpasang infuse, O2 NRM 9 Lpm. TD: 117/67 mmHg N: 83 x/menit RR: 39 x/menit S: 36 o C. 3. Diagnosa Medis Klien Hiperglikemia 4. HasilPemeriksaaan AGD Nilai normal pH PO2 Saturasi O2 PC O2 HCO3BE (kelebihanAsam)
Pemeriksaan pH pCO2 PO2 HCO3 O2 Sat
7,35 – 7, 45 80 – 100 mmHg ≥ 95% 35 – 45 mmHg 22 – 36 mEq/L -2 - +2
Hasil 7,319 34,4 mmHg 20,0 mmHg 17,6 mM 15,6 %
1
HasilInterpretasi AGD Pemeriksaan Hasil pH 6,962 pCO2 61,0 mmHg
Interpretasi
PO2 20,0 mmHg HCO3 14,0 Mm O2 Sat 15,6 % Interpretasi hasil asidosis metabolic terkompensasi sebagian. 2
Pembahasan a. Definisi Analisa gas darah adalah salah satu tindakan pemeriksaan laboratorium yang ditujukan ketika dibutuhkan informasi yang berhubungan dengan keseimbangan asam basa pasien. Hal ini berhubungan untuk mengetahui keseimbangan asam basa tubuh yang dikontrol melalui tiga mekanisme, yaitu sistem buffer, system respiratori, dan sistem renal (Gallo dan Hudak, 2010). b. Tujuan AGD Menilai tingkat keseimbangan asam dan basa
Mengetahuikondisi fungsi pernafasan dan kardiovaskuler
Menilai kondisi fungsi metabolism tubuh
c. Indikasi 1) Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik pasien dengan edema pulmo 2) Pasien akut respiratori distress sindrom (ARDS) 3) Infarkmiokard 4) Pneumonia 5) Klien syok 6) Post pembedahan coronary arteribaypass 7) Resusitasi cardiac arrest 8) Klien dengan perubahan status respiratori 9) Anestesi yang terlalu lama d. Lokasi pungsi arteri 1) Arteri radialis dan arteri ulnaris (sebelumnya dilakukan allen’s test) 2) Arteri brakialis 3) Arteri femoralis
4) Arteri tibialis posterior 5) Arteri dorsalispedis e. Komplikasi 1) Apabila jarum sampai menebus periosteum tulang akan menimbulkan nyeri. 2) Perdarahan 3) Cidera syaraf 4) Spasmearteri
f. Gangguan Asam Basa 1) Asidosis Respiratorik Asidosis respiratorik adalah keadaan klinis yang terjadi akibat peningkatan abnormal PaCO2 (hiperkapnia), sehingga terjadi asidemia, yang ditandaidengan pH gas darah< 7,35 dan peningkatan PaCO2 primer hal ini disebabkan karena ventilasi alveolar yang tidak efektif. 2) Alkalosis Respiratorik Alkalosis respiratorik adalah keadaan klinis yang terjadi akibat penurunan abnormal PaCO2 (hipokapnia) sehingga, terjadi alkalemia.13 Penurunan PaCO2 primer akan meningkatkan pH gas darah>7,45disebabkan meningkat ventilasi alveolar melebihi produksi C02. 3) Asidosis Metabolik Asidosis metabolic adalah keasaman darah yang berlebih, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat (HCO3) dalam darah. Penurunan konsentrasi HCO3 plasma, penurunan pH darah, dan mekanisme kompensasinya adalah penurunan PCO2 yang dapat dicapai dengan meningkat kanventilasi, untuk mengembalikan rasio PCO2/HCO3 dan pH darah kembali normal. 4) Alkalosis Metabolik Alkalosis metabolic adalah keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat serta dimana darah kehilangan ion hydrogen atau penambahan basa pada cairan tubuh. Bikarbonat plasma meningkat sampai di atas 26 mEq/L, dan pH darah arteri meningkat diaatas 7,45. g. Normal bila tekanan CO2 40 mmHg dan pH 7,4. Jumlah CO2 yang diproduksi dapat dikeluarkan melalui ventilasi.
pH Alkalosis > 7,4 pH Asidosis < 7,4 pH Normal
Dapatmenunjukan
gas
darah
yang
=
benarbenar
7,4
ataumengindikasikanterjadinyakompensasi.
normal
Jadi hasil yang di daptkan: pH 7,4 adalah asidosis h. Menentukan penyebab primer gangguan dengan mengevaluasi PaCO2 dan HCO3 dalam hubungannya dengan pH pH > 7,4
Jika PaCO2 24
mEq/L
ganggaun primer adalah alkalosis metabolik. pH < 7,4
Jika PaCO2 >40 mmHg gangguan
Asidosis
primer
adalahasidosisrespiratorik. Jika
HCO3