Jenis - Jenis Kecelakaan Di Laboratorium [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH JENIS – JENIS KECELAKAAN DI LABORATORIUM



Oleh : Anak Agung Ngurah Anom Indra Perdana Tanaya 203500002 A1



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK SARJANA TERAPAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI DENPASAR 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, makalah yang berjudul “Jenis – Jenis Kecelakaan di Laboratorium” ini, dapat diselesaikan sesuai rencana. Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah K3 dan Patient Safety Penulis merasa masih banyak kekurangan pada makalah ini, baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, sangat penulis hargai untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat, baik bagi penulis secara pribadi maupun pembaca secara umum. Denpasar, 12 November 2020 Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1 1.3 Tujuan...............................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2 2.1 Penyebab Timbulnya Kecelakaan di Laboratorium.........................................................2 2.2 Jenis – Jenis Kecelakaan di Laboratorium.......................................................................2 2.3 Upaya Pencegahan Kecelakaan di Laboratorium.............................................................4 2.4 Aturan – Aturan yang Perlu Diperhatikan dan Ditaati di Laboratorium Kimia...............5 2.5 Aturan yang Perlu Diperhatikan di Laboratorium Biologi...............................................7 BAB III KESIMPULAN......................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium adalah suatu tempat, di mana praktikan atau mahasiswa, dosen, peneliti atau pekerja laboratorium melakukan berbagai percobaan atau penelitian. Bekerja di laboratorium, tak lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia, peralatan laboratorium, maupun mikroorganisme. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan dan bahaya kerja di laboratorium. Telah banyak terjadi kecelakaan, baik berupa luka (ringan atau permanen) maupun gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan penyakit kronis maupun akut, serta kerusakan terhadap fasilitas – fasilitas dan peralatan penunjang praktikum yang sangat mahal harganya. Kecelakaan kerja di laboratorium dapat dihindari dan diantisipasi, jika praktikan atau pekerja laboratorium memahami dan mengikuti prosedur kerja yang aman di laboratorium. Dengan mengetahui jenis – jenis kecelakaan di laboratorium, diharapkan pekerja laboratorium lebih berhati – hati dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah penyebab timbulnya kecelakaan di laboratorium? 1.2.2 Apa jenis – jenis kecelakaan di laboraotrium? 1.2.3 Bagaimana upaya pencegahan kecelakaan di laboratorium? 1.2.4 Bagaimana aturan – aturan yang harus ditaati di laboratorium Kimia? 1.2.5 Bagaimana aturan – aturan yang harus ditaati di laboratorium Biologi? 1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui penyebab timbulnya kecelakaan di laboratorium. 1.3.2 Untuk mengetahui jenis – jenis kecelakaan di laboratorium. 1.3.3 Untuk mengetahui upaya pencegahan kecelakaan di laboratorium. 1.3.4 Untuk mengetahui aturan – aturan yang harus ditaati di laboratorium Kimia dan Biologi 1.3.5 Untuk memenuhi tugas “K3 dan Patient Safety”



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penyebab Timbulnya Kecelakaan di Laboratorium Kecelakaan bisa terjadi pada pekerjaan apapun, di manapun, dan kapanpun, termasuk di laboratorium. Kecelakaan dapat menyebabkan kerugian fisik ataupun material, serta seringkali menimbulkan trauma. Beberapa penyebab timbulnya kecelakaan di laboratorium, antara lain : 1. Adanya bahan-bahan kimia dan agen biologi yang berbahaya di laboratorium. 2. Adanya sumber penunjang lain dalam laboratorium yang juga berpotensi bahaya (sumber api, gas, air, dan listrik). 3. Kondisi ruangan yang kotor dan tidak terorganisir. 4. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang alat, bahan, dan proses dalam suatu praktikum. 5. Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium. 6. Kurangnya



pengawasan



dari



pembimbing



selama



melakukan



kegiatan



di



laboratorium. 7. Kekeliruan dalam merencanakan atau mendesain prosedur percobaan (praktikum). 8. Kurang ketersediaan alat pengaman, perlengkapan pelindung badan, maupun alat pengaman lainnya. 9. Tidak menggunakan peralatan atau bahan yang sesuai. 10. Tidak dipatuhinya instruksi atau aturan tata tertib. 11. Tidak



cermat atau kurang bersikap hati-hati dalam melakukan percobaan



(https://www.literasita.com/2019/09/jenis-kecelakaan-kerja-di-laboratorium.html? m=1). 2.2 Jenis – Jenis Kecelakaan di Laboratorium Jenis kecelakaan yang berpotensi terjadi di laboratorium : 1. Terkena sengatan listrik 2



Bekerja di laboratorium pasti menggunakan sumber listrik untuk menghidupkan berbagai peralatan elektronik laboratorium, terutama pada percobaan fisika. 2. Terjatuh Kondisi lantai yang licin di laboratorium atau kondisi sepatu yang licin, dapat menyebabkan praktikan terjatuh dan mengalami cedera. 3. Keracunan Racun adalah bahan yang bila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat membahayakan fungsi normal tubuh, sehingga mengganggu kesehatan bahkan mengakibatkan kematian. Jalan masuk racun dapat melalui mulut (tertelan), paru-paru (terhirup), dan kulit (meresap melalui kulit). Gejala umum keracunan, antara lain: - Sakit perut - Mual dan muntah - Diare - Rasa terbakar dari mulut sampai lambung - Sulit bernapas - Dada rasa terjepit - Telinga mendengung - Pandangan kabur - Berbau asap (gas) - Pernapasan bau - Kulit berubah warna atau gatal - Bibir dan kulit kebiruan - Kesadaran menurun atau tidak sadar - Sakit kepala Keracunan ini dapat terjadi karena bekerja menggunakan zat beracun yang secara tidak sengaja dan atau kecerobohan masuk ke dalam tubuh. Di mana beberapa jenis zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit. 4. Terluka Luka dapat terjadi akibat terbakar, tersentuh bahan yang sangat panas, terpercik bahan kimia, atau tertusuk benda tajam (misalnya jarum, potongan seng, besi, atau pecahan gelas). Bagian tubuh yang rentan terluka, yaitu: tangan, kaki, dan wajah. 5. Tumpahan zat 3



Tumpahan zat dapat menyebabkan keracunan, jika terserap kulit, iritasi, ataupun kontak dengan kulit yang luka. Tumpahan zat harus segera diisolasi, dinetralisasi, dan dibersihkan. Apalagi jika terkena zat korosif, seperti asam siliat pekat, asam format, atau berbagai jenis basa seperti natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan larutan ammonia dalam air. 6. Kebakaran Kebakaran dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang mudah menyala (flammable) dan ledakan yang disebabkan oleh reaksi kimia. Selain itu, api juga berasal dari korsleting listrik, api pembakar bunsen, api rokok, benda panas, dan cahaya matahari langsung yang mengenai botol atau labu (pada musim panas, botol dan labu dapat berperan sebagai lensa). Kebakaran dapat pula terjadi, bila terdapat 3 unsur bersama, yaitu : oksigen, bahan yang mudah terbakar, dan panas. Akibatnya timbul kebakaran dengan akibat luka bakar, dari ringan sampai berat, bahan kematian. 7. Terkena radiasi Radiasi sifatnya sangat berbahaya, jika terkena tubuh manusia, misalnya sinar dari zat radioaktif, sinar x, dan sinar ultraviolet (https://www.safetyshoe.com/kecelakaan-kerja-di-laboratorium-dan-penanganannyacara-mengatasinya/ , https://www.literasita.com/2019/09/jenis-kecelakaan-kerja-dilaboratorium.html?m=1 , http://deriosw.blogspot.com/2015/11/jenis-jenis-kecelakaanyang-dapat.html?m=1). 2.3 Upaya Pencegahan Kecelakaan di Laboratorium Kecelakaan kerja di laboratorium dapat dihindari apabila semua praktikan atau pekerja laboratorium, mematuhi tata tertib dan paham mengenai tanggung jawabnya masing – masing. Selain lebih berhati – hati, agar kecelakaan tidak terjadi, maka perlu dilakukan beberapa upaya pencegahan, antara lain : 1. Memakai sepatu anti slip, jangan memakai sepatu hak tinggi atau tali sepatu longgar. 2. Hati – hati bila berjalan di lantai yang sedang dipel (basah dan licin) atau tidak rata konstruksinya. 3. Menggunakan alas kaki (sandal atau sepatu) saat menghubungkan listrik ke sumbernya. 4. Mendesain tempat kerja serapi mungkin.



4



5. Hindarkan lorong yang sesak, kertas yang berserakan, serta simpan barang pada tempat yang semestinya. 6. Setiap praktikan atau pekerja laboratorium yang menggunakan laboratorium, harus mengetahui tempat dan cara penggunaan perlengkapan darurat, pemadam kebakaran, dan pencuci mata. 7. Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai saat melakukan percobaan. 8. Mengidentifikasi kemungkinan timbul bahaya pada percobaan yang akan dilakukan. 9. Memberi tanda peringatan yang jelas di dekat setiap alat, reaksi, atau kondisi yang berbahaya. 10. Membuang bahan buangan pada tempat khusus, seperti: cairan, kaca, sobekan kain, kertas, dan sebagainya. 11. Menjaga agar suasana praktikum tetap tenang dan tetap waspada bila ada kecelakaan. 12. Menyediakan kotak P3K yang mudah dijangkau secara cepat. 13. Konstruksi bangunan tahan api . 14. Sistem penyimpanan yang baik pada bahan – bahan kimia berbahaya



(https://www.safetyshoe.com/kecelakaan-kerja-di-laboratorium-danpenanganannya-cara-mengatasinya/ , https://www.literasita.com/2019/09/jeniskecelakaan-kerja-di-laboratorium.html?m=1). 2.4 Aturan – Aturan yang Perlu Diperhatikan dan Ditaati di Laboratorium Kimia Untuk meningkatkan taraf keselamatan dan keamanan di laboratorium, terdapat sejumlah peraturan yang perlu diperhatikan dan ditaati oleh semua pratikan ataupun pekerja laboratorium, yaitu diantaranya : 1. Harus mengetahui letak keran utama gas, keran utama air, dan saklar utama listrik. 2. Harus mengetahui letak alat – alat pemadam kebakaran, seperti tabung pemadam kebakaran, selimut tahan api, shower, dan pasir untuk memadamkan kebakaran. 3. Bekerja dengan zat – zat beracun dan karsinogen, harus selalu dilakukan di dalam lemari asam. 4. Gunakan tirai pengaman, pakaian pelindung, dan atau kaca pelindung muka jika bekerja dengan zat – zat yang dapat meledak atau menyembur. 5. Gunakan penutup hidung dan mulut jika sedang menggerus zat kimia.



5



6. Gunakan sarung tangan khusus anti panas dan peralatan yang tepat saat menempatkan dan mengambil benda – benda dan autoclave. 7. Jika memindahkan pipa gelas panjang dari satu tempat ke tempat lain di dalam laboratorium atau koridor laboratorium, pegang pipa pada posisi berdiri. Jangan memegangnya pada posisi mendatar atau miring. 8. Jagalah agar bak air dan tempat sampah selalu dalam keadaan bersih dan dicuci secara teratur 9. Botol besar harus selalu dipindahkan menggunakan alat pengangkut, misalnya meja dorong. Ketika memindahkan dari tempatnya ke alat pengangkut, jangan memegang botol hanya pada lehernya. Peganglah pada badannya atau pangkulah badan botol itu. 10. Zat yang mudah terbakar hanya dibawa secukupnya kedalam ruang laboratorium (tidak lebih dari 500 ml). Sisanya harus disimpan di tempat khusus untuk zat – zat mudah terbakar. 11. Botol berisi larutan amonia di dalam air yang harus selalu berada dalam keadaan dingin. Botol berisi larutan ammonia harus dibuka di dalam lemari asam dengan menggunakan pelindung mata. 12. Botol – botol kosong yang tidak dipakai, harus disingkirkan dari tempat penyimpanan bahan. 13. Jangan letakan reagen di tempat yang langusng terkena cahaya matahari. 14. Usahakan selalu menggunakan pakaian pelindung jika bekerja di dalam laboratorium, terutama bekerja menggunakan zat – zat korosif. Jika mengenakan jas laboratorium, jangan mengenakan yang terlalu longgar dan berlengan panjang, sebab tanpa disadari bagain jas yang menjurai dapat mengenai zat kimia berbahaya, menyentuh nyala pembakaran atau menyentuh alat yang sedang berputar 15. Jangan mencoba menghentikan putaran centrifuge dengan menahan ujung – ujungnya karena sangat berbahaya jika mengenai jari atau bagian tubuh lain. 16. Jangan mengisi (charge) baterai di dekat nyala api. Pengisian menghasilkan hidrogen, jika bercampur dengan oksigen di udara dapat meledak jika terkena api. 17. Jangan membawa atau makan dan minum di dalam laboratorium. 18. Ketikan mengencerkan asam suflat pekat, jangan memasukan air ke dalam asam sulfat pekat tersebut. Lakukan sebaliknya, memasukan asam sulfat ke dalam air sedikit demi sedikit. 19. Segera membersihkan tumpahan bahan kimia apapun, termasuk air. 20. Jangan menggunakan perhiasan pada saat bekerja di laboratorium. 6



21. Jangan menggunakan sandal, sepatu terbuka, atau sepatu hak tinggi selama bekerja di laboratorium. 22. Bila kulit terkena bahan kimia, segera cuci dengan air sebanyak – banyaknya. Jangan digaruk agar zat tidak menyebar atau masuk ke dalam badan melalui kulit. 23. Jangan menghirup bahan kimia 24. Jangan mengambil zat cair menggunakan pipet dengan jalan menghisapnya dengan



mulut.



Gunakan



dengan



alat



pengisi



(filter)



(https://wanibesak.wordpress.com/2011/07/01/keselamatan-kerja-di-laboratoriumkimia/ , http://deriosw.blogspot.com/2015/11/jenis-jenis-kecelakaan-yang-dapat.html? m=1). 2.5 Aturan yang Perlu Diperhatikan di Laboratorium Biologi 1. Ketika melakukan kegiatan yang berkaitan dengan mikroba patogenik, pintu dan jendela laboratorium sebaiknya ditutup untuk menghindari menyebarnya mikroba keluar laboratorium. 2. Sebelum meninggalkan laboratorium, tangan harus dicuci dengan zat anti bakteri, misalnya sabun antiseptik lalu dibasuh dengan air yang banyak. 3. Kultur (biakan) harus diberi label yang jelas mengenai jenis mikroba, media digunakan, dan tanggal pengkulturan. 4. Kultur tidak boleh terlalu lama diatas meja, tetapi harus secepatnya dipindahkan ke tempat khusus, misalnya lemari es untuk menyimpan biakan atau lemari penyimpan. 5. Cawan – cawa berisi kultur mikroba harus ditutup dan disegel rapat (sealed) dengan selotip untuk menghindari menyebarnya spora. 6. Sampah yang kemungkinan tertular mikroba harus diautoclave atau dibakar sebelum dibuang. 7. Semua zat yang tertetes atau tumpah harus segera dibersihkan dengan larutan disinfektan (misalnya natrium hipoklorida atua alkohol 70%). 8. Cairan biologis yang akan dibuat harus disterilisasi, yang dapat digunakan dengan



menambahkan natrium klorit 2% pada cairan tersebut dan membiarkannya selama 24 jam.



(http://deriosw.blogspot.com/2015/11/jenis-jenis-kecelakaan-yang-dapat.html?



m=1).



7



BAB III KESIMPULAN 1. Secara garis besar terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium adalah akibat : -



Kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai alat, bahan, dan proses kegiatan laboratorium.



-



Sikap kurang hati-hati.



-



Kurang ketersediaan berbagai alat pengaman dan alat pelindung badan.



2. Jenis-jenis kecelakaan di laboratorium, umumnya berupa: terkena sengatan listrik, terjatuh, keracunan, terluka, tumpahan zat, kabakaran, terkena radiasi. 3. Dengan mematuhi aturan-aturan keselamatan kerja di laboratorium dan dilengkapinya alat-alat keamanan laboratorium, maka kecelakaan kerja di laboratorium dapat dicegah atau diminimalisirkan



8



DAFTAR PUSTAKA https://www.literasita.com/2019/09/jenis-kecelakaan-kerja-di-laboratorium.html?m=1 https://www.safetyshoe.com/kecelakaan-kerja-di-laboratorium-dan-penanganannya-caramengatasinya/ http://deriosw.blogspot.com/2015/11/jenis-jenis-kecelakaan-yang-dapat.html?m=1 https://wanibesak.wordpress.com/2011/07/01/keselamatan-kerja-di-laboratorium-kimia/



9