Kajian Kebutuhan TTK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KAJIAN KEBUTUHAN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA



KAJIAN KEBUTUHAN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA



Perencanaan SDM adalah suatu proses sistematis yang digunakan untuk memprediksi permintaan dan penyediaan SDM di masa datang. Melalui program perencanaan SDM yang sistematis dapat diperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap periode tertentu sehingga dapat membantu bagian SDM dalam perencanaan rekrutmen, seleksi, serta pendidikan dan pelatihan. Berikut adalah analisa kebutuhan untuk instalasi farmasi : Kebutuhan Tenaga Teknis Kefarmasian di farmasi rawat jalan Diketahui jumlah lembar resep yang dilayani dalam 1 tahun terakhir (rata-rata) = 68.872 lembar / 12 = 5739 lembar Dengan pembagian : 1.



50 % resep racikan (40 menit / resep)



2.



50 % resep non racikan (20 menit / resep)



Jumlah hari dalam 1 tahun



: 304 hari



Jumlah hari kerja dalam 1 hari



: 7 jam



Maka Jumlah tenaga yang dibutuhkan : 1.



Banyaknya resep racikan 1 bulan



: 50/100 x 5739 lembar = 2869 lembar



2.



Banyaknya resep non racikan 1 bulan



: 50/100 x 5739 lembar = 2869 lembar



3.



Jumlah waktu pelayanan yang dibutuhkan dalam 1 bulan : a. Resep racikan



: 2869 x 40 menit



=



b. Resep non racikan



: 2869 x 20 menit



=



Jumlah



=



114.760 57380 + 172.140 menit / bulan



4.



Jumlah jam dalam 1 bulan = 172.140 x 1 jam = 2869 jam / bulan 60



5.



Dalam 12 bulan = 2869 jam x 12 = 34428 jam



6.



Jumlah jam kerja dalam 1 tahun : Jumlah hari Minggu



= 44 hari



Jumlah hari Cuti



= 12 hari



Jumlah hari Sakit



= 10 hari



Jumlah hari Libur Nasional



= 10 hari



Total hari libur dalam 1 tahun



= 76 hari / orang



Total hari kerja dalam 1 tahun



= 304 – 76 hari = 228 hari



Total jam kerja dalam 1 tahun



= 228 x 7 x 1 = 1596 jam / orang



Maka tenaga kerja yang dibutuhkan untuk Tenaga Teknis Kefarmasian di Rawat Jalan : Banyaknya waktu (jam) untuk resep racikan dan non racikan dalam 10 bulan x 1 orang Banyaknya waktu (jam) untuk tenaga kerja bekerja dalam 1 tahun 34428/1596 = 21,57 = 21 orang



Kebutuhan tenaga kerja Tenaga Teknis Kefarmasian di Farmasi Rawat Inap Jumlah lembar resep yang dilayani dalam 1 tahun terakhir (rata-rata) = 85.185 lembar / 12 = 7098 Dengan pembagian : 1. 20 % resep racikan (20 menit / resep 2. 80 % resep non racikan (10 menit / resep) Jumlah hari dalam 1 tahun



= 304 hari



Jumlah hari kerja dalam 1 hari



= 7 jam



Maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan : 1. Banyaknya resep racikan 1 bulan



: 20 / 100 x 7098 lembar = 1419 lembar



2. Banyaknya resep non racikan 1 bulan : 80 / 100 x 7098 lembar = 5678 lembar



3. Jumlah waktu pelayanan yang dibutuhkan dalam 1 bulan : a.



Resep racikan



: 1419 x 20 menit = 28380 menit



b.



Resep non racikan



: 5678 x 10 menit = 56780 menit + Jumlah



4. Jumlah jam dalam bulan = 85160 x 1 jam



= 85160 menit/bulan = 1419 jam / bulan



60 Dalam 1 tahun = 1419 jam x 12 = 17.028 jam



5. Jumlah jam kerja dalam 1 tahun : Jumlah hari Minggu



= 44 hari



Jumlah hari Cuti



= 12 hari



Jumlah hari Sakit



= 10 hari



Jumlah hari Libur Nasional



= 10 hari



Total hari libur dalam 1 tahun



= 76 hari / orang



Total hari kerja dalam 1 tahun



= 304 – 76 hari = 228 hari



Total jam kerja dalam 1 tahun= 228 x 7 x 1



= 1596 jam / orang



Maka tenaga kerja yang dibutuhkan untuk Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) di Rawat inap : = Banyaknya waktu (jam) untuk resep racikan dan non racikan dalam 1 tahun x 1 orang Banyaknya waktu (jam) untuk tenaga kerja bekerja dalam 1 tahun = 17.028 = 10,66 = 11 orang 1596



KESIMPULAN



Dari hasil perhitungan di atas, di ketahui bahwa jumlah tenaga teknis kefarmasian yang dibutuhkan adalah sebanyak 32 orang. Dengan kondisi saat ini, jumlah ttk di farmasi adalah sebanyak 24 orang. Dari jumlah tersebut, dilakukan pengaturan jadwal dinas sedemikian rupa agar pelayanan instalasi farmasi tetap dapat berjalan dengan baik. Namun, kerap kali Apoteker penanggung jawab melakukan sistem on call dan sistem lembur guna memenuhi kebutuhan tenaga yang kurang. Angka kejadian medication error dan pemenuhan respon time penyiapan obat menjadi pertimbangan bagi apoteker melakukan sistem on call dan lembur. Sebab kejadian kesalahan pemberian obat terhadap pasien dan komplain karena penyipanan obat yang lama sangat beresiko terjadi bilamana beban kerja petugas terlalu besar sehingga menurunkan konsentrasi saat bekerja. Selain itu,jumlah tenaga teknis yang yang awalnya 26 menjadi 24 orang pada saat ini merupakan akibat dari adanya tenaga teknis kefarmasian yang sebelumnya mengundurkan diri namun belum ada tenaga teknis kefarmasian lain yang menggantikan. Adapun tenaga teknis kefarmasian yang mengundurkan diri namun belum ada penggantinya adalah Eka Indah serta Muti Muhdianti. Sementara pada bulan Desember 2019, ada satu orang tenaga teknis kefarmasian yang berencana mengundurkan diri, sehingga perlu rasanya mencari tenaga baru agar nantinya tidak menghambat pelayanan mengingat mencari tenaga teknis kefarmasian terkadang sangat sulit. Demikian kajian teanaga ini dibuat dengan sebagaimana mestinya serta untuk dipertanggungjawabkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.