Kelompok 2 - Karakteristik Dan Nilai Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KARAKTERISTIK DAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN A. Kewirausahaan Dalam konteks manajemen, pengertian kewirausahaan adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber daya seperti financial (money), bahan mentah (materials) dan tenaga kerja (labor), untuk menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses produksi, atau pengembangan organisasi usaha. Kewirausahaan juga didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut 1. Drucker (1985) yang mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap dan perilaku individu dalam menangani usaha (kegiatan) yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. 2. Schumpeter



(dalam



Winardi,



2003)



dengan



menyatakan



bahwa



kewirausahaan merupakan sebuah proses dan para wirausahawan adalah seorang innovator yang memanfaatkan proses tersebut Selain definisi kewirausahaan, juga didefinisikan wirausaha sebagai berikut. 1. Dun Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35), wirausaha adalah orang yang menanggung resiko keuangan, material, dan sumber daya manusia, cara menciptakan konsep usaha yang baru atau peluang dalam perusahaan yang sudah ada. 2. Sri Edi Swasono (1978:38), wirausaha adalah pengusaha tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, innovator, penanggung resiko yang mempunyai visi kedepan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha. Menurut Tim Dosen Kewirausahaan (2010), ada tiga ciri pokok dari seorang wirausahawan, yaitu: 1. Membangun usahanya untuk tumbuh. Mengutip penjelasan dari Tim Dosen Kewirausahaan (2010), “Seorang entrepreneur adalah seorang yang ‘moving forward’ maju terus kedepan. Usahanya tumbuh dari waktu ke 1



waktu, dari satu kedai menjadi lima, sepuluh, seratus, lalu seribu.” Itulah yang membedakan seorang entrepreneur dengan pedagang biasa. “Kalau mereka hanya sekedar membuka warung, berusaha seadanya, sekedar untuk hidup maka mereka hanyalah pedagang biasa.” 2. Bersahabatlah dengan ketidakpastian. Seorang wirausahawan adalah seorang yang membangun usahanya di tengah persaingan usaha dan ditengah perubahan alam, politik, social dan ekonomi yang kompleks. Karena itu wajarlah jika ketidakpastian selalu melingkupi gerak usaha seorang wirausahawan. Namun, bagi seorang wirausahawan, justru ketidakpastian itu merupakan tantangan yang sangat menarik buatnya untuk membuat pilihan-pilihan yang cerdas. Ketidakpastian dijadikan sebagai sahabat karena justru munculnya ide-ide inovatif seringkali berlangsung di dalam konteks ketidakpastian itu. 3. Menjalankan usaha yang sesungguhnya, bukan spekulatif. Seorang wirausahawan tak tertarik untuk menjadi kaya secepat-cepatnya dengan cara semudah-mudahnya tak peduli merugikan orang lain atau masyarakat. Wirausahawan menjadi kaya karena mendasarkan usahanya pada rasa saling percaya dengan seluruh mitra usahanya. Tak ada kamus bagi seorang wirausahawan untuk menipu mitra usahanya demi mendapatkan keuntungannya sendiri dengan cepat. B. Karakteristik Kewirausahaan Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kinerja UKM didukung oleh karakteristik kewirausahaan dan sikap kewirausahaan yang yang dimiliki oleh pengusaha. Semua itu merupakan hakekat dari kewirausahaan yang harus ada pada UKM. Kao et al. (dalam Saiman, 2009) mengatakan bahwa kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui kesempatan bisnis manajemen, pengambilan risiko yang tepat dan melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang dan bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik. Untuk melaksanakan proyek dengan baik diperlukan karakteristik 2



dan sikap kewirausahaan yang mendukung sehingga usaha yang dilakukan berjalan dengan lancar. Karakteristik Kewirausahaan merupakan kualitas atau sifat yang tetap terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi, suatu objek, suatu kejadian, intergrasi atau sintesis dari sifat-sifat individual dalam bentuk suatu atau kesatuan dan kepribadian seseorang, dipertimbangkan dari titik pandangan etis dan moral. Sementara sikap kewirausahaan adalah sikap seseorang yang mempunyai n-ach yang tinggi dari kehidupan sehari-hari atau ciri-ciri sikap seorang wirausaha (Faisal, 2002). Adapun karakteristik yang dapat dijabarkan, yaitu: 1. Motif berprestasi tinggi Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana, 2003:32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Menurut Teori Herzberg, ada dua faktor motivasi, yaitu: 1. Faktor Pendorong, yaitu kebersihan, pengakuan, kreativitas, dan tanggungjawab 2. Faktor Pemelihara, yaitu lingkungan kerja, insentif kerja, hubungan kerja, keselamatan kerja Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003:33-34): a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi d. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fiftyfifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah. 3



2. Selalu perspektif Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003:23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang. 3. Memiliki Kreatifitas Tinggi Kreativitas mengandung pengertian, yaitu: a. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada b. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru c. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi tiap hari 4. Memiliki perilaku inovatif tinggi. Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam belajar berwirausaha. Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama, obstacle (hambatan); kedua, hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang memukau). Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan untuk mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam “intuisi” yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. “Intuisi” ini berkaitan 4



dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif. Karena manusia m dianugerahi daya imajinasi kreatif, maka ia dapat menggunakannya untuk berpikir. Pikiran itu dapat diarahkan ke masa lalu, masa kini, dan masa depan. 5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluangpeluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguhsunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya. 6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. 7. Berani Menghadapi Risiko Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha 5



selalu berani mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003:14-15). Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. 8. Selalu Mencari Peluang Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis serta wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat. 9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Debgan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan bagi sesorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. 10. Memiliki Kemampuan Manajerial Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan 6



usaha, visualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintergrasikan operasi perusahaanya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan uasaha yang diperoleh. Studi sebelumnya yang dilakukan oleh J.Timmon, et.el. (1985) menyebutkan beberapa karakteristik wirausaha yang berhasil yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Komitmen, diterminasi dan ketabahan hati secara total. Bergerak maju untuk mencapai tujuan dan tumbuh. Peluang dan orientasi pada tujuan. Mengambil inisiatif dan tanggung jawab pribadi Persisten terhadap pemecahan masalah. Realisme dan mempunyai sense of humor. Mencari dan memakai umpan balik. Adanya tempat control internal.



Selain hal-hal tersebut diatas, ada juga yang menambahkan hal-hal sebagai yang merupakan karakteristik wirausaha yang sukses (lihat Frinces,2004) 1. Keinginan kuat untuk bertanggung jawab 2. Obsesi untuk mendapatkan dan mendayagunakan peluang. 3. Toleransi terhadap risiko, makna ganda (ambiquity) dan ketidak pastian. 4. Kepercayaan diri yang tinggi. 5. Kreatif dan fleksibilitas. 6. Berkeinginan untuk mendapatkan hasil yang cepat. 7. Mempunyai tingkat energy yang tinggi. 8. Motivasi untuk sukses besar. 9. Keinginan untuk belajar dari kegagalan (untuk tidak mengulanginya lagi ) 10. Mempunyai kemampuan kepemimpinan. Ada juga yang mengelompokkan karakteristik wirausaha yang sukses sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Komitmen, diteriminasi dan ketabahan hati secara total. Bergerak maju untuk mencapai tujuan dan tumbuh. Peluang dan orientasi pada tujuan. Mengambil inisiatif dan tanggung jawab pribadi. Peristen terhadap pemacahan masalah. Realisme dan mempunyai sense of humor. Mencari dan memakai umpan balik (feedback)



Kelompok keduanya menyebutnya : 1. 2. 3. 4.



Keinginan untuk bertanggung jawab. Obsesi untuk mendapatkan dan mendayagunakan peluang. Toleransi terhadap (yaitu keberanian mengambil risiko). Kepercayaan diri yang tinggi. 7



5. 6. 7. 8.



Kreativitas dan fleksibilitas secara inovatif. Untuk mendapatkan hasil yang cepat. Mempuyai tingkat energy yang tinggi. Motivasi untuk sukses besar.



Berdasarkan hasil studi tersebut diatas, beberapa hasil studi telah menunjukkan ada beberapa sebab bagaimana atau mengapa seseorang wirausaha sukses. Beberapa alasan yang dapat dicatat disini adalah sebgai berikut: 1. Adanya kerja keras, dorongan dan dedikasi yang tinggi. 2. Adanya permintaan pasar untuk produk dan jasa yang telah disediakan (dihasilkan) 3. Adanya manajer yang kompeten dengan tingkat keterampilan wirausaha yang tinggi. 4. Keberuntungan. 5. Keberanian dalam mengambil dan menghitung resiko. 6. Tingginya kebutuhan akan percaya pada diri sendiri. 7. Tidak mudah menyerah. 8. Berambisi tinggi. 9. Kemampuan dan keterampilan social (social skills and abilities) 10. Pemain tim (team player) Perlu diketahui bahwa dalam diskusi internal membahas sepuluh hal ini dimana para peserta diminta untuk membicarakan masing masing dari kesepuluh butir tersebut. Inti dari diskusi itu adalah dua hal: 1. Mengambil lima terbaik dari sepuluh hal tersebut. 2. Untuk mengurutkan kembali mana dari kesepuluh hal-hal dapat diurutkan sesuai dengan keharusan yang berlaku atau pilah yang dianggap tidak penting. Setelah membuat kajian tentang berbagai hal yang berkaitan dengan studi tentang jenis karakteristik wirausaha yang berhasil atas kesuksesan, maka kajian yang



lain



mengidentifikasi



karakteristik



itu



dengan



istilah



DNA



(Deoxytibonucliec Acid) of SUCCESS (responsible for passing on genetic characteristics) sebagai berikut: 1. Adanya kerja keras, dorongan dan dedikasi. 2. Permintaan pasar untuk produk atau jasa yang disediakan. 3. Menajer yang kompeten. 4. Keberuntungan. 5. Keberanian dalam mengambil resiko. Menjadi wirausaha yang berhasil atau sukses adalah idaman semua yang telah memutuskan dirinya untuk secara professional menjadi wirausaha yang berhasil. Studi beberapa tahun silam di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa hampir 8



sekitar 60% wirausaha baru yang memulai bisnis mereka gagal untuk dapat bertahan sampai pada tahun ke enam operasi usaha bisnis mereka. Oleh karenanya untuk dapat menjadi seorang wirausaha yang berhasil, pertama adalah mengubah atau mentransformasi diri agar menjadi manusia wirausaha yang mempunyai karakteristik seperti yang diidentifikasikan di atas. Dalam berbagai studi dikatakan (Frinces 2004, 82-84) kegagalan wirausaha atau bisnis yang dikelola wirausaha disebabkan oleh, antara lain. 1. Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman. Hal ini disebabkan karena kurangnya pelatihan dan kurangnya pengetahuan dan/atau pengalaman manajemen. 2. Kurangnya perhatian dan kurangnya komitmen yang penuh kepada usahanya. Biasanya suatu usaha kecil membutuhkan waktu yang banyak untuk membangun sebuah kegiatan usaha. 3. Tidak mampu membaca pasar. Tersedianya peluang atau pasar untuk produk yang dihasilkan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin koninuitas produksi. Untuk itu kegagalan yang cukup serius yang sering dialami oleh wirausaha, khususnya pemula adalah ketidakmampuan untuk membicarakan peluang pasar atau memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan. Sementara para pakar pasar bisnis mengatakan bahwa lebih dari 50% atau bahkan sampai 75% keberhasilan bisnis para wirausaha pemula adalah keberhasilan mereka di dalam memasarkan produk/jasa mereka. Ini artinya bahwa kemampuan dan keterampilan membaca karakteristik segmen pasar dan keterampilan memasarkan snagat amat penting. 4. Lemahnya sistem control atau pengawasan Karena lemahnya sistem control maka



sering



teradi



dengan



membengkaknya biaya atau tidak tercatatnya kegiatan usaha, termasuk aspek keuangan. Juga lemahnya control bidang produksi menyebabkan produktivitas turun dan atau kualitas hasil produksi menurun. 5. Kurangnya modal. Hal ini memang disadari bahwa sebagai usaha baru diperlukan sejumlah dana atau uang yang cukup untuk operasional awal, paling tidak dalam enam bulan pertama sebelum keuntungan mulai diperoleh. Kegagalan karena terbatasnya modal dana atau modal sering diangakat dimana-mana, 9



baik di negara berkembang maupun negara maju. Hanya saja perlu dicatat bahwa dalam hal pembiayaan atau pendanaan awal suatu kegiatan bisnis, sering dibedakan dua hal yaitu: a. Pendanaan bagi usaha baru yaitu yang didirikan dan dijalankan pertama kali, dan b. Pendanaan atau kapitalisasi untuk usaha yang sudah berjalan, di mana perusahaan tersebut ada karena mengambil alih perusahaan orang lain yang sudah ada atau sudah jalan. Perbedaan dalam kecondongan cara pendanaan usaha adalah sebagai berikut: a. Bagi perusahaan yang baru, mulai dari awal pendanaannya lebih besar berasal dari sumber dana pribadi disbanding perusahaan yang kepemilikannya dengan membeli perusahaan yang sudah ada/sudah jalan (operasional). b. Perusahaan yang dimulai dari awal lebih sedikit memperoleh sumber dana dari lembaga pinjaman atau keuangan seperti perbankan disbanding membeli perusahaan yang ada/sudah jalan. Dana dari teman atau keluarga lebih banyak diberikan kepada usaha yang sudah ada/sudah jalan disbanding usaha yang didirikan di awal. c. Pemerintah lebih banyak memberikan bantuan keuangan kepada bisnis yang sudah ada atau sudah lama berjlan ketimbang kepada usaha yang baru saja berjalan. d. Investor lebih banyak tertarik kepada perusahaan yang sudah ada atau sudah jalan ketimbang kepada perusahaan yang baru saa didirikan atau perusahaan yang baru saja beroperasional. Salah satu sebab utama kegagalan usaha adalah karena kalah bersaing. Kekalahan ini disebabkan diantaranya: a. Karena ketidakmampuan dalam pengelolaan atau manajemen usaha. b. Rendahnya nilai dan semangat kewirausahaan yang dimiliki. Seringkali seorang wirausaha gagal dalam bersaing karena jiwa wirausaha yang dimiliki dalam dirinya belum mantap. Contohnya saja seperti tidak adanya kemauan untuk membawa usahanya menjadi lebih maju, hal ini biasanya karena seorang wirausaha tidak memiliki inovasi yang baik untuk usahanya. c. Staf SDM yang tidak memiliki kualitas kewirausahaan yang handal. Kesalahan dalam merekrut karyawan merupakan salah satu penyebab 10



sebuah usaha gagal dalam bersaing. Karyawan ataupun staf lainnya yang tidak memiliki rasa etos kerja yang tinggi sehingga mengakibatkan hasil yang dikeluarkan untuk sebuah produk/jasa tidak maksimal di mata para konsumen. d. Lemahnya dalam penguasaan dan penerapan teknologi tepat guna. e. Rendahnya kualitas produk dan/atau jasa yang dipasarkan. Contohnya adalah ketika perusahaan A memproduksi sebuah barang yaitu sebuah sandal, perusahaan B juga memproduksi barang sejenis dengan harga yang sama hanya saja bahan baku yang digunakan oleh perusahaan B kualitasnya tidak baik sehingga sandal yang dihasilkan menjadi cepat rusak atau tidak bertahan lama. Dengan demikian perusahaan B sudah dianggap kalah bersaing karena secara tidak langsung konsumen akan lebih tertarik dengan sandal yang diproduksi oleh perusahaan A dengan kualitas yang lebih baik. f. Rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan kepada publik. Hal ini juga patut menjadi tolak ukur, utamanya dalam perusahaan jasa. Sebut saja perusahaan C adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa transportasi. Namun, para staf atau karyawan yang bekerja disana tidak melayani konsumen dengan ramah, tentu saja konsumen akan enggan untuk kembali ke perusahaan C dan mencari perusahaan sejenis yang memiliki pelayanan yang lebih baik. Hal ini juga berlaku bagi usaha-usaha di bidang dagang, dan sebagainya. g. Menawarkan atau menentukan harga pasar yang tidak realistis. Dengan kata lain harga produk yang ditawarkan tidak bersaing. Hal ini sering kali menjadi hal yang paling membuat usaha gagal. Ketika seorang wirausaha membuat produk yang sudah banyak diproduksi oleh wirausaha lain, sedangkan harga yang ditawarkan oleh wirausaha ini lebih mahal dari harga yang ditawarkan wirausaha lain, atau bahkan jauh melambung tinggi sehingga para konsumen sangat susah untuk mencapainya dengan produk yang kualitasnya sama. Otomatis konsumen akan beralih ke barang yang lebih murah dan bersahabat dengan kantong mereka. Jadi, dengan melihat berbagai alternatif solusi mengatasi kegagalan; maka kita dapat mencatat bahwa untuk menjadi wirausaha yang berhasil antara lain dengan:



11



a. Mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan usaha seperti disebutkan diatas b. Lakukan perubahan strategis sesuai dengan tantangan perubahan lingkungan pasar c. Rekrut pimpinan dan staf yang memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan yang tinggi d. Kuasai pengetahuan dan ketrampilan memasarkan. Untuk itu yakinkan bahwa produk atau jasa yang akan diproduksi ada pasarnya atau pembelinya. Salah satu hal paling penting dalam pembicaraan bidang pemasaran adalah mencari resep yang tepat dan cepat bagaimana memberikan kepuasan pada konsumen e. Tingkatkan keunggulan daya saing usaha Untuk dapat melakukan hal-hal yang disebut di atas, maka seseorang yang ingin menjadi seorang wirausaha berhasil harus mengikuti proses pembentukan menjadi seorang wirausaha yang akan dijelaskan sebagai berikut. C. Nilai-Nilai Kewirausahaan Jiwa kewirausahaan merupakan nyawa kehidupan dalam kewirausahaan yang pada prinsipnya merupakan sikap dan perilaku kewirausahaan dengan ditunjukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif (Hartanti 2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan seseorang diantaranya adalah: percaya diri (keyakinan), optimisme, disiplin, komitmen, berinisiatif, motivasi, memiliki jiwa kepemimpinan, suka tantangan, memiliki tanggung jawab, dan human relationship (Nasution 2007: 42-44; Suryana 2006:3). Nilai-nilai kewirausahaan merupakan prasyarat yang berhubungan dengan perilaku kewirausahaan, (Frederick et al., 2006; Kickul & Gundry, 2002; Schein 2001). Nilai-nilai tersebut terdiri atas kreativitas, pengambilan risiko, inovasi, berorientasi prestasi, ambisi, dan kemerdekaan Boohene et al. (2008). Nilai dalam menjalankan bisnis mengandung unsur pertimbangan yang mengembangkan gagasan-gagasan seorang pribadi atau sosial, maka lebih dipilih dibanding dengan bentuk perilaku atau bentuk akhir keberadaan perlawanan atau kebaikan. Nilai menjadi dasar dalam memahami sikap dan motivasi serta nilai mampu mempengaruhi persepsi perilaku dalam menjalankan bisnis, oleh karena itu nilai sangat penting untuk dipelajari dalam mengelola perilaku organisasi (Robbins 2007). Salah satu sumber yang dimiliki perusahaan skala kecil dan menengah 12



adalah nilai kepribadian seseorang wirausaha, yaitu nilai-nilai kepribadian yang melekat pada diri seseorang pemilik yang sekaligus pimpinan perusahaan. Nilai yang dianut dalam menjalankan suatu bisnis pada umumnya merupakan nilai-nilai kewirausahaan (Alma 2001). 1. Percaya Diri Percaya diri merupakan suatu panduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandim 1988:3). Kepercayaan diri ini bersifat internal, sangat relatif, dianamis, dan banyak ditentukan oleh kemampuan untuk memulai, melaksanaan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan. 2. Berorientasi pada tugas dan Hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif (selalu ingin mencari dan memulai sesuatu). 3. Keberanian Mengambil Resiko Kemampuan dan kemauan untuk mengambil resiko merupakan salah satu nilai utana dalan kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai dan berinisiatif. 4. Kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Ia ingin selalu tampil berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu, dan segera berbeda di pasar sehingga menjadi pelopor dalam proses produksi maupun pemasaran. 5. Berorientasi Ke Masa Depan Orang yang berorientasi kemasa depan adalah orang yang memiliki persepektif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan yang jauh kemasa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. 6. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi Nilai inovati, kreatif, dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang-orang yang kreatif dan yakin 13



dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita, 1944:7) dengan ciri-ciri : a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tresebut cukup baik. b. Selalu menuangkan imanjianasi dalam pekerjaannya. c. Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan. Jadi, dengan adanya nilai dan karakteristik kewirausahaan seseorang akan mampu membentuk diri yang berkualitas kewirausahaan untuk menjadi pemimpin. Dengan kualitas kewirausahaan yang dimiliki dan mampu untuk merealisasikannya, maka seseorang akan berhasil melakukan suatu perubahan dengan membuat langkah-langkah nyata yang akan mempengaruhi segala bidang, seperti lingkungan dan budaya, organisasi dan sistem, proses, manajemen SDM, penciptaan kualitas SDM. Setelah semua komponen tersebut terpenuhi, tujuan strategispun akan tercapai.



14



Daftar Pustaka Frinces, Z. Heflin. 2011. Be An Entrepreneur (Jadilah Seorang Wirausaha). Graha Ilmu:Yogyakarta. https://mafiadoc.com/makalah-universitasbrawijaya_5a05977b1723dd9df5fd6421.html https://www.scribd.com/doc/283566720/Karakteristik-Nilai-nilai-Kewirausahaan Mubarok, Mutfi.-. Manajemen Praktis Kewirausahaan.Putra Yasa, I Nyoman dan I Gede Nandra Hary Wiguna. 2018. Kewirausahaan Theopreneurship Teori dan Kiat Menjadi Wirausaha. Undiksha.



15