Komponen Anggaran - Kel.7 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KOMPONEN DALAM ANGGARAN Anggota Kelompok 7: Marta Wae



43217120005



Nabila Pramono



43217110358



Riris Jesika



43218110291



Panjaitan Sherly Ayustin Dje Wildah Ade Guna



43217120004



Fakultas Ekonomi & Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Mercu Buana, Jakarta I.



PENDAHULUAN Pada umumnya anggaran merupakan sesuatu yang penting dalam suatu perusahaan. Anggaran adalah suatu rencana yang dinyatakan dalam suatu ukuran kuantitatif dan biasanya dalam bentuk uang yang digunakan untuk menunjukkan suatu perolehan dan penggunaan sumber-sumber organisasi atau perusahaan. Anggaran dapat dijadikan pedoman untuk melakukan suatu aktivitas perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan. Dalam penyusunan harus terorganisir secara rapi, jelas, rinci sehingga perusahaan dapat melakukan pengendalian dengan efektif. Perusahaan dapat melakukan penyusunan dengan dua cara yaitu sebagian (parsial) dan komperhensif (menyeluruh). Penyusunan anggaran komperhensif akan mendatangkan terhadap kebijakan manajemen serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Jika terjadi kesalahan dalam komperhensif maka nantinya akan mempersulit pihak perusahaan dalam melakukan evaluasi ataupun pengawasan dalam suatu perusahaan.



Suatu proses bisnis sangat kompleks dan membutuhkan banyak usaha untuk berkoordinasi. Seorang manajer sering menyebut koordinasi sebagai salah satu tantangan



kepemimpinan terbesar. Anggaran komprehensif merupakan bagian penting dari upaya koordinasi. Anggaran tersebut terdiri dari banyak blok bangunan individu yang diikat bersama dalam harmoni logis, dan mencerminkan rencana keuangan untuk seluruh perusahaan. Artikulasi yang cermat sangat penting. Titik awal untuk anggaran induk adalah penilaian penjualan yang diantisipasi melalui anggaran penjualan. Tingkat penjualan yang diharapkan mendorong baik rencana produksi maupun anggaran penjualan, umum, dan administrasi. Produksi mendorong kebutuhan akan material dan tenaga kerja. Overhead pabrik dapat diterapkan berdasarkan tenaga kerja, tetapi pada akhirnya didorong oleh produksi secara keseluruhan.



Jika diperhatikan pada bagian atas grafik merupakan ilustrasi yang disederhanakan dari blok penyusun anggaran dibawah. Jika diperhatikan bahwa warna latar belakang setiap blok mencerminkan ketergantungan pada anggaran lain diantaranya yaitu, blok anggaran produksi dan SG&A masing-masing memiliki latar belakang ungu karena merupakan turunan dari anggaran penjualan ungu. Pada bagian bawah dari grafik tersebut menggambarkan bahwa kegiatan usaha yang direncanakan harus diperhatikan dampak arus kas dan laporan



keuangannya. Sangat mudah untuk merencanakan produksi yang dapat melebihi sumber daya perusahaan. Selain itu, bisnis harus mengembangkan rencana yang memiliki hasil yang sukses; laporan keuangan yang dianggarkan adalah ukuran kunci dari tujuan itu. Akan sangat mudah untuk memperluas ilustrasi untuk mencerminkan interaksi dan anggaran tambahan misalnya, koordinasi anggaran belanja modal jangka panjang. Namun, grafiknya akan mulai menyerupai bagan organisasi yang telah diluncurkan sebelumnya pada bab ini. Sedikit nilai pendidikan akan diperoleh dengan ilustrasi yang sedemikian kompleks. Sebaliknya, intinya adalah memperjelas bahwa penganggaran yang komprehensif memerlukan koordinasi dan interkoneksi berbagai komponen. II.



PEMBAHASAN



II.1.



Anggaran Penjualan Pada proses penganggaran biasanya dimulai dengan anggaran penjualan. Anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan penjualan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dalam periode yang akan datang yang didalamnya terdapat rencana tentang jenis barang yang akan dijual, jumlah yang akan dijual, harga penjualan serta waktu dan tempat penjualannya. Anggaran penjualan dilengkapi dengan analisis dari pengumpulan kas yang diharapkan. Penjualan sering terjadi pada akun, sehingga mungkin ada penundaan antara waktu penjualan dan konversi transaksi menjadi uang tunai. Agar anggaran dapat berguna, pertimbangan yang cermat juga harus diberikan pada waktu dan pola pengumpulan kas. Pada anggaran penjualan ini mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya, yaitu: Karateristik pasar, kemampuan finansial, keadaan personalia, dan dimensi waktu. Pada karakteristik pasar meliputi luas pasar, keadaan persaingan, peluang, dan keadaan atau sifat konsumen. Kemampuan finansial meliputi Kemampuan membiayai riset pasar yang dilakukan, kemampuan membiayai usaha-usaha untuk mencapai target penjualan, kemampuan membeli bahan mentah. Keadaan Personalia meliputi Jumlah tenaga kerja dan kemampuan atau kapasitas tenaga kerja. Dimensi waktu meliputi lamanya waktu yang diperlukan untuk membuat forecast atau proyeksi dari anggaran penjualan. Mezan Shehadeh baru-baru ini menyempurnakan produk vinil murah yang sangat tahan lama dan dapat digunakan di luar ruangan bersama dengan peralatan proyeksi layar belakang. Produk ini memungkinkan bioskop untuk mengganti tanda huruf biasa dengan video sebenarnya untuk mempromosikan film "sekarang ditayangkan". Berikut dibawah ini contoh pola penjualan yang dilakukan Anggaran penjualan untuk 20 × 9 berikut dapat diperhatikan pola penjualan yang diharapkan. Layar tersebut dijual melalui jaringan dealer / installer dengan harga yang sangat rendah yaitu $ 175 per unit. Porsi yang lebih rendah dari anggaran penjualan mengubah penjualan yang diharapkan menjadi koleksi yang diharapkan. Dealer biasanya diberi persyaratan kredit



selama 30 hari, dan hasilnya adalah sekitar dua pertiga dari penjualan dikumpulkan pada kuartal yang sama dengan penjualan itu sendiri. Sepertiga lainnya dikumpulkan pada kuartal



berikutnya. Shehadeh mulai 20 × 9 dengan $ 100.000 dalam bentuk piutang, dan diasumsikan akan ditagih pada kuartal pertama 20 × 9. Jaringan dealer Shehadeh telah disaring dengan cermat dan perusahaan hanya memiliki sedikit masalah dengan akun yang tidak tertagih. Shehadeh akan mengakhiri tahun dengan $ 140.000 dalam bentuk piutang, ditentukan sebagai sepertiga dari penjualan yang diharapkan kuartal terakhir ($ 420.000 × 1/3 = $ 140.000).



II.2.



Anggaran Produksi



Penjualan mendorong tingkat produksi. Produksi juga merupakan fungsi dari persediaan barang jadi awal dan persediaan barang jadi akhir yang diinginkan. Unit produksi yang dianggarkan dapat dihitung sebagai jumlah unit yang terjual, ditambah persediaan barang jadi akhir yang diinginkan, dikurangi persediaan barang jadi awal. Dalam merencanakan produksi, seseorang harus mempertimbangkan dengan cermat kapasitas produksi, ketersediaan bahan baku, dan pertimbangan serupa. Aggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran penjualan menentukan anggaran penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan, anggaran biaya upah buruh atau anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya ovehead pabrik. Perencanaan dan penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang menyangkut penentuan jumlah barang yang diproduksi dan penentuan waktu produksi. Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi antara lain adalah : a) Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan, b)



Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang digunakan.



c)



Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, penggpahan, dan pemutusan hubungan kerja



d)



Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan



e)



Modal kerja untuk menjalankan proses produksi Berikut adalah anggaran produksi Layar Film Shehadeh. Shehadeh berencana untuk



mengakhiri setiap kuartal dengan persediaan yang cukup untuk menutupi 25% dari penjualan yang direncanakan pada kuartal berikutnya. Shehadeh memulai Tahun Baru dengan stok 525 unit, dan berencana mengakhiri tahun ini dengan stok 700 unit. Di bawah ini adalah penentuan kuartal demi kuartal dari produksi yang diperlukan. Periksa dengan cermat



informasi ini, dengan sangat memperhatikan bagaimana barang jadi akhir yang diinginkan setiap kuartal dapat dikaitkan dengan penjualan terencana kuartal berikut ini. Jika tidak jelas, informasi perkiraan unit terjual diambil dari anggaran penjualan; memanfaatkan kekuatan spreadsheet, nilai-nilai dalam sel di baris 7 dari lembar "produksi" ini hanya diambil dari nilai yang sesuai di baris 7 dari lembar "Penjualan".



II.3.



Anggaran Pembelian Bahan Langsung Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku langsung yang harus dibeli pada periode mendatang. Ini harus dilakukan bahan secara hati-hati terutama dalam hal jumlah dan waktu pembelian. Bahan baku yang harus dibeli diperhitungkan dengan mempertimbangkan factor-faktor persediaan dan kebutuhan bahan baku. Jumlah Pembelian yang Paling Ekonomis (Economical Order Quanlitiy/ EOQ)



R = Total barang yang dibutuhkan S = Biaya pemesanan barang (%)



P = Harga beli barang perunit I = Biaya penyimpanan barang setiap unit,



Setiap layar film membutuhkan bahan mentah seluas 35 kaki persegi. Misalnya, jadwal produksi 1.875 unit untuk kuartal II akan membutuhkan bahan baku seluas 65.625 kaki persegi. Shehadeh mempertahankan persediaan bahan baku sebesar 20% dari kebutuhan produksi kuartal berikut. Jadi, Shehadeh berencana untuk memulai kuartal kedua dengan 13.125 kaki persegi (65.625 × 20%) dan mengakhiri kuartal dengan 19.950 kaki persegi (99.750 × 20%). Pembelian yang dianggarkan dapat dihitung sebagai bahan langsung yang dibutuhkan dalam produksi yang direncanakan, ditambah persediaan bahan langsung akhir yang



diinginkan, dikurangi persediaan bahan langsung awal (65.625 + 19.950 - 13.125 = 72.450). Perhitungan mendasar ini diulangi untuk setiap triwulan. Bagian atas dari spreadsheet “Material” berikut menggambarkan perhitungan ini. Sekali lagi, spreadsheet elektronik mengambil data dari lembar sebelumnya melalui tautan yang disematkan. Anggaran pembelian material langsung menyediakan kerangka kerja yang diperlukan untuk merencanakan pembayaran tunai untuk material. Bagian bawah dari spreadsheet di atas menunjukkan bahwa bahan bakunya diperkirakan berharga $ 1,40 per kaki persegi. Shehadeh membayar 80% dari pembelian setiap kuartal di kuartal pembelian. Sisa 20% dibayarkan pada periode berikutnya. Anggaran bahan langsung juga mengungkapkan persediaan akhir tahun yang direncanakan seluas 19.600 kaki persegi, yang memiliki biaya $ 27.440 (19.600 × $ 1,40). Seperti yang akan Anda lihat nanti, nilai ini akan dibutuhkan untuk menyiapkan neraca akhir yang dianggarkan. II.4.



Anggaran Tenaga Kerja Langsung



Anggaran tenaga kerja langsung merupakan perencanaan rinci mengenai biaya tenaga kerja langsung yang akan dibayarkan dan disusun berdasarkan departemen produksi untuk periode yang akan datang. Faktor pertimbangan dalam anggaran tenaga kerja langsung, yaitu: 1. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 2. Kualifikasi yang dibutuhkan dan jumlahnya 3. Pelatihan 4. Evaluasi & menentukan kembali spesifikasi pekerjaan yang dibebankan 5. Besaran gaji dan upah tenaga kerja 6. Pengawasan & pemeliharaan tenaga kerja Dalam penyusunan anggaran tenaga kerja ada beberapa komponen diantaranya yaitu 1. Jam tenaga kerja Anggaran Jam TKL : Produksi (Q) x Standar JKL 2. Biaya tenaga kerja Anggaran Biaya TKL : Jumlah JKL x Tarif Upah



Seperti yang diungkapkan oleh lembar "tenaga kerja", produksi yang dijadwalkan dikalikan dengan jumlah jam yang diperlukan untuk memproduksi setiap unit. Total jam kerja langsung yang dihasilkan dikalikan dengan biaya tenaga kerja per jam yang diharapkan untuk menghasilkan total biaya tenaga kerja langsung. Seperti yang biasanya terjadi, hanya ada sedikit jeda waktu antara mengeluarkan dan membayar biaya tenaga kerja. Jadi, Shehadeh mengasumsikan bahwa biaya tenaga kerja langsung akan didanai pada kuartal yang terjadi.



II.5.



Anggaran Overhead Pabrik Penyusunan anggaran biaya overhead dilakukan setelah diadakan penyusunan anggaran biaya produksi, dimana dengan dibuatnya anggaran biaya produksi, maka dapat diperkirakan kebutuhan biaya overhead di perusahaan tersebut. Beberapa pusat tanggung jawab dalam anggaran overhead pabrik, yaitu: a) Departemen Produksi Departemen yang telibat langsung dalam mengelola produk dengan mengubah bentuk, potongan, sifat bahan yang dikerjakan ataupun dengan cara merakit suku cadang menjadi satu barang jadi. b) Departemen Jasa Departemen yang tidak terlibat langsung seperti departemen produksi. Dasar penentuan dalam anggaran overhead pabrik diantaranya yaitu: a) Dasar jumlah output fisik atau unit produksi Persentase overhead pabrik per unit = (Taksiran biaya overhead pabrik / Taksiran unit produksi) x 100% b)



Dasar biaya bahan langsung Persentase overhead pabrik per bahan langsung = (Taksiran biaya overhead pabrik / Taksiran biaya) x 100%



c)



Dasar biaya buruh langsung



Seperti



banyak



perusahaan,



Shehadeh



menerapkan



biaya



overhead



berdasarkan jam kerja langsung. Berdasarkan analisis ekstensif, biaya overhead pabrik tahunan diperkirakan mencakup jumlah tetap sebesar $ 220.200, ditambah $ 5 per jam kerja langsung. Porsi tetap termasuk depresiasi $ 3.000 per kuartal untuk paruh pertama tahun dan $ 7.000 per kuartal untuk paruh terakhir tahun (kenaikan ini disebabkan oleh rencana pembelian peralatan pabrik yang terjadi pada akhir kuartal kedua). Berikut ini adalah anggaran overhead pabrik. Perhatikan bahwa bagian bawah anggaran merekonsiliasi total biaya overhead pabrik dengan uang tunai yang dibayarkan untuk biaya overhead (depresiasi dikurangkan karena merupakan biaya bukan kas). Kedua jumlah tersebut akan dibutuhkan untuk menyelesaikan penghitungan anggaran selanjutnya. Dalam tarif overhead pabrik variabel yang ditunjukkan dalam spreadsheet



diperoleh dengan analisis yang sangat cermat. Proses anggaran memerlukan penilaian biaya overhead variabel untuk menentukan tarif yang diharapkan ini. Oleh karena itu, penganggaran membutuhkan banyak studi tentang proses produksi yang sebenarnya. Ada lebih banyak penganggaran daripada hanya menghitung angka melalui spreadsheet. Jam kerja langsung yang digunakan dalam lembar Overhead Pabrik diambil dari anggaran Tenaga Kerja Langsung. Selanjutnya, catatan bilah sisi juga menunjukkan bahwa tarif overhead rata-rata (tetap dan variabel bersama-sama,



diterapkan pada total jam kerja untuk tahun itu) adalah $ 13 per jam. Informasi ini berguna dalam menetapkan biaya ke persediaan akhir.



II.6.



Anggaran Biaya Penjualan dan Administrasi Biaya ini juga terdiri dari komponen variabel dan tetap. Penjualan triwulanan yang diharapkan dikalikan dengan biaya variabel per unit. Total biaya variabel ditambahkan ke item tetap. Beberapa item tetap (misalnya, sewa) mungkin sama setiap kuartal. Biaya tetap lainnya dapat berubah seiring waktu. Perusahaan juga harus merencanakan biaya penjualan, umum, dan administrasi. Penjualan triwulanan yang diharapkan dikalikan dengan biaya variabel per unit. Total biaya variabel ditambahkan ke item tetap. Beberapa item tetap (misalnya, sewa) mungkin sama setiap kuartal. Biaya tetap lainnya dapat berubah seiring waktu. Di bawah ini, Shehadeh mengasumsikan kampanye iklan kecil di kuartal pertama, yang akan diikuti dengan ledakan periklanan di kuartal kedua, dan kemudian kembali ke level



yang lebih normal selama dua kuartal terakhir. Intinya dari anggaran SG&A adalah tingkat pengeluaran yang direncanakan. Sebagian besar dari barang-barang ini didanai pada waktu yang sama dengan saat dikeluarkannya. Oleh karena itu, orang dapat berasumsi bahwa jumlah pengeluaran dipenuhi dengan jumlah arus kas keluar yang sama.



Berikut beberapa faktor pertimbangan anggaran penjualan dan administrasi yaitu: 1. Anggaran Penjualan yang secara tidak langsung akan mempengaruhi besar kecilnya biaya penjualan. 2.



Anggaran produksi akan mempengaruhi jumlah anggaran biaya administrasi.



3.



Berbagai standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang berhubungan, sepeti: standar pemakaian listrik, dst.



4.



Sistim pembayaran gaji dan upah yang digunakan perusahaan.



5. Metode penyusunan aktiva tetap yang dipakai oleh perusahaan. 6. Metode alokasi biaya yang digunakan oleh perusahaan untuk mengalokasikan biaya – biaya yang semula biaya bersama lalu dikelompokkan menjadi beberapa kelompok biaya yang sesuai dengan posnya. II.7.



Anggaran Kas Alat yang digunakan oleh perusahaan untuk perkiraan arus kas pada periode tertentu. Penilaian anggaran dikelola sehingga memberikan kepastian untuk memenuhi kebutuhan operasional suatu perusahaan atau tidak. Kas adalah sumber daya yang penting, Tanpa pasokan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo bisnis akan segera bangkrut. Bahkan bisnis yang paling sukses pun dapat terperangkap oleh krisis kas yang disebabkan oleh penundaan penagihan piutang, pengeluaran modal, dan sebagainya. Jenis krisis uang tunai ini biasanya dapat dihindari dengan sedikit perencanaan. Anggaran kas menyediakan alat yang diperlukan untuk mengantisipasi penerimaan dan pengeluaran kas, bersama dengan pinjaman dan pembayaran yang direncanakan. Berikut metode yang diterapkan dalam anggaran kas diantaranya yaitu: 1. Metode Penerimaan dan Pembayaran Anggaran kas disusun berdasarkan kolom yaitu penerimaan dan pengeluaran. Total penerimaan ditambahkan dengan saldo awal kas dan dikurangi pembayaran untuk mendapatkan saldo akhir kas. Jika penerimaan lebih dari pembayaran, ada surplus uang tunai pada akhir bulan dan sebaliknya. 2. Metode Laba Rugi yang Disesuaikan



Metode ini juga disebut laporan arus kas. Keuntungannya dianggap setara dengan kas dan disesuaikan dengan menambahkan kembali depresiasi, provisi, stok, pekerjaan dalam penyelesaian, penerimaan modal, penurunan debitur, peningkatan kreditor dan dengan mengurangi dividen, pembayaran modal, peningkatan debitur, peningkatan stok dan penurunan kreditor. Laba yang disesuaikan adalah saldo akhir dari kas. Informasi yang diperlukan : Saldo pembukaan yang diharapkan, Laba bersih untuk periode tersebut, Perubahan aset lancar dan kewajiban lancar, Penerimaan modal dan pengeluaran modal dan Pembayaran dividen. 3. Metode Neraca Semua item neraca dicatat pada sisi masing-masing kecuali kas. Jika sisi kewajiban lebih berat dari sisi aset, angka perimbangannya adalah kas di bank. Jika sisi aset lebih berat dari sisi kewajiban, angka perimbangannya adalah overdraft yang merupakan perpanjangan kredit dari bank yang diberikan ketika saldo dalam rekening mencapai nol. II.8.



Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan dan Neraca Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari anggaran penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan ditanggung perusahaan atau entitas pada satu periode anggaran. Sumber informasi yang diperlukan: Anggaran kas, anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya produksi, anggaran beban operasi, anggaran pajak penghasilan badan. Berikut beberapa metode yang digunakan dalam laporan laba rugi yang dianggarakan dan neraca, yaitu: 1. Metode a posteriori Menetapkan laba sesudah proses penetapan rencana keseluruhan tidak terkecuali juga penyusunan anggaran operasional. 2. Metode a priori Jumlah laba yang diinginkan ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses perencanaan secara keseluruhan. 3. Metode pragmatis Jumlah laba yang direncanakan berdasarkan standar tertentu yang sudah diuji secara empiris. Layaknya membuat laporan laba rugi yang membutuhkan informasi lain, untuk membuat anggaran laba rugi juga harus menyiapkan informasi-informasi lain. Seperti yang sudah disebutkan di atas, anggaran laba rugi tidak terlepas dari anggaran-anggaran lain. Informasi dari anggaran yang sudah dibuat sebelum anggaran laba rugi tersebutlah yang akan menjadi informasi atau dasar untuk membuat anggaran laba rugi. Adapun sumber informasi yang dibutuhkan yakni sebagai berikut:



a) Anggaran kas, menyediakan informasi tentang beban bunga, pendapatan bunga dan beban piutang tidak tertagih. b) Anggaran penjualan, menyediakan informasi tentang perkiraan nilai penjualan dalam satu periode anggaran. c) Anggaran produksi, menyediakan informasi tentang nilai persediaan awal dan akhir barang jadi di mana informasi ini akan menjadi perhitungan beban pokok penjualan pada anggaran laba rugi. d) Anggaran biaya produksi, menyediakan informasi mengenai produksi pada satu periode anggaran. e) Anggaran beban operasi, menyediakan informasi tentang perkiraan beban penjualan dan beban administrasi perusahaan. f) Anggaran pajak penghasilan badan, diperlukan untuk menentukan jumlah beban pajak penghasilan yang harus ditanggung oleh perusahaan pada suatu anggaran. Anggaran neraca adalah anggaran yang mencerminkan perkiraan semua aktiva dan pasiva yang akan dimiliki oleh perusahaan pada akhir periode. Anggaran yang harus ada sebelum membuat anggaran neraca adalah anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran utang, dan anggaran penambahan modal. Model perhitungan dalam neraca adalah:



Berikut faktor yang berpengaruh terhadap anggaran neraca diantaranya yaitu: 1. Aset -



Kas merupakan Saldo awal kas pada suatu periode ditambah dengan penerimaan kas dan dikurangi dengan pengeluaran kas pada suatu periode



-



Piutang merupakan Saldo awal piutang usaha ditambah dengan penjualan kredit pada satu periode dikurangi dengan penerimaan piutang usaha



-



Persediaan merupakan Persediaan Pengaman atau safety stock.



-



Perlengkapan usaha merupakan Jumlah transaksi pembelian dan pemakaiannya pada suatu periode tertentu.



-



Aktiva tetap merupakan Nilai aktiva tetap pada awal suatu periode ditambah dengan rencana pembelian aktiva tetap baru dikurangi dengan nilai aktiva tetap yang dijual pada suatu periode



2. Liabilitas -



Utang Usaha merupakan Saldo utang usaha pada awal periode ditambah dengan pembelian kredit yangdirencanakan dikurangi dengan jumlah utang usaha yang akan dibayar pada satu periode tertentu.



-



Utang Bank merupakan Saldo utang bank pada awal periode ditambah dengan jumlah kredit baru yang akanditerima dari bank dikurangi dengan utang bank yang jatuh tempo dan akan dibayar pada periode tertentu.



-



Obligasi merupakan Saldo utang obligasi pada awal periode ditambah dengan jumlah obligasi baru yangakan diterbitkan pada periode ini dikurangi dengan oblligasi yang jatuh tempo dan akandibayar pada periode tertentu.



3. Ekuitas -



Modal saham merupakan Jumlah lembar saham yang berredar pada awal periode ditambah dengan jumlah lembarsaham baru yang akan diterbitkan, dikalikan dengan nominalnya.



-



Laba ditahan merupakan Saldo laba ditahan pada awal periode ditambah dengan laba usaha yang dianggarkandikurangi dengan jumlah deviden yang direncanakan akan dibagikan pada periode tersebut.



2.9 Dokumen Penggunaan Eksternal



Laporan keuangan yang diproyeksikan sering kali diminta oleh pengguna laporan keuangan eksternal. Meskipun ini sangat umum dan banyak digunakan untuk tujuan perencanaan internal, kehati-hatian harus diberikan agar dapat dilihat oleh orang di luar entitas. Akuntan yang terlibat dengan laporan untuk penggunaan eksternal memiliki tanggung jawab untuk hati-hati dalam proses pembuatannya dimana harus ada dasar yang logis untuk asumsi yang didasari. Selain itu, standar profesional menentukan pelaporan yang harus menyertai laporan tersebut jika akan dirilis untuk penggunaan eksternal. Standar pelaporan tersebut menjadi cukup kompleks, dan spesifikasinya akan bergantung pada sifat penggunaan eksternal. Namun, laporan tersebut akan mencakup bahasa yang membuatnya sangat jelas bahwa akuntan yang berpartisipasi tidak menjamin pencapaian mereka. Manajer juga harus berhati-hati dalam komunikasi eksternal untuk informasi berwawasan ke depan. Undang-undang sekuritas AS dapat meminta pertanggungjawaban manajer jika mereka gagal memasukkan bahasa peringatan yang tepat untuk menyertai komentar berwawasan ke depan, dan komentar tersebut kemudian terbukti salah. Selain itu, peraturan lain (Reg FD) mungkin mewajibkan “pengungkapan penuh” kepada semua orang ketika informasi tersebut tersedia untuk siapa saja. Akibatnya, banyak manajer enggan membuat pernyataan berwawasan ke depan. Tidaklah mengherankan jika banyak dokumen anggaran bertuliskan "penggunaan internal saja". 2.10 Penilaian Kinerja Hasil aktual akan dibandingkan dengan hasil yang dianggarkan. Perbandingan ini akan membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, area untuk perbaikan, dan potensi perubahan staf. Namun, proses penilaian kinerja jauh lebih kompleks daripada sekadar membandingkan anggaran dengan hasil aktual - sedemikian rupa sehingga bab berikutnya dikhususkan secara eksklusif untuk subjek ini.



III.



Kesimpulan Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan jika komponen anggaran menjadi hal yang penting dalam menjalankan bisnis yang dilakukan suatu perusahaan/organisasi. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangannya adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam



komponen laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca. Dengan memperhatikan beban operasional yang harus ditanggung, perusahaan dapat memperkirakan biaya yang harus dikeluarkan dan biaya yang harus di terima sehingga mereka dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan pengeluaran seminimal mungkin sesuai dengan prinsip ekonomi. Seperti telah diketahui, dengan makin tajamnya persaingan di dunia usaha, makin terasa pula perlunya perusahaan menentukan arah dan tujuannya dan makin terasa pula arti pentingnya anggaran, yang tidak lain adalah arah atau rencana yang sudah diterjemahkan dalam bahasa dan sistematika keuangan.



Daftar pustaka http://mysunsetland.blogspot.com/2016/12/anggaran-produksi.html https://www.jurnal.id/id/blog/2018-ketahui-3-metode-menyusun-anggaran-laba-rugi-untuk-bisnisanda/ https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisi-manfaat-tujuan-anggara n