LAPORAN KASUS Prakonsepsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS



ASUHAN KEBIDANAN PADA PRAKONSEPSI DI UPT.PUSKESMAS GEDUNG SURIAN



Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Pranikah dan Prakonsepsi Program Studi Profesi Bidan



Disusun Oleh :



Nama : Yayang Khomsatun Khoiriah NPM : 20390044



FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM PROFESI BIDAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2021



Kata Pengantar Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kasus Prakonsepsi. Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para pembimbing dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan laporan kasus. Penulisan Laporan Kasus merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan Tugas Stase Pranikah dan Prakonsepsi Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Wassalamu’alaikum wr.wb



Gedung Surian, Maret 2021



Penyusun



ii



HALAMAN PERSTUJUAN



LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI TERHADAP Ny.V DI UPT.PKM GEDUNG SURIAN Disusun Oleh: Nama : Yayang Khomsatun Khoiriah NPM : 20390044



Tanggal Pemberian Asuhan : 08-03-2021



Disetujui: Pembimbing Lapangan Tanggal : Di :



(



)



Pembimbing Institusi Tanggal : Di :



(



)



iii



DAFTAR ISI Text



Halaman



Kata Pengantar



ii



Halaman Persetujuan



iii



Daftar Isi



iv



1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................3 1.3. Tujuan..........................................................................................................................3 1.4. Manfaat........................................................................................................................3 2.1. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi........................................................4 2.1.1 Pengertian Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi..............................................4 2.1.2 Tujuan Asuhan Prakonsepsi........................................................................4 2.1.3 Manfaat Asuhan Prakonsepsi......................................................................7 2.1.4  Fokus Asuhan Prakonsepsi.........................................................................7 2.2 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana......................................................................9 2.2.1 Pengertian Keluarga Berencana.....................................................................9 2.2.2 Tujuan Keluarga Berencana..........................................................................9 2.2.3 Sasaran Keluarga Berencana.......................................................................10 2.2.4 Ruang Lingkup Keluarga Berencana.........................................................11 2.2.5 Ruang Lingkup Keluarga Berencana...........................................................11 2.2.6 Program KIE dalam Pelayanan Keluarga Berencana (KB).........................12 2.2.7 Konseling Keluarga Berencana...................................................................12 2.2.8 Dampak Program Keluarga Berencana.......................................................13 2.3 Asuhan Kebidanan Ginekologi...................................................................................13 2.3.1 Pengertian Asuhan Kebidanan Ginekologi..................................................13 2.3.2 Asuhan Kebidanan Ginekologi....................................................................15 2.3.3 Pemeriksaan Ginekologi.............................................................................15 2.3.4 Tujuan Pemeriksaan Ginekologi..................................................................16 3.1. Data Subyektif...........................................................................................................17 3.2. Data Objektif..............................................................................................................19 3.3. Analisa Data...............................................................................................................20 3.4. Penatalaksanaan.........................................................................................................20 4.1. Analisis Temuan Kasus dengan Kajian Teori Dan Jural Penilitian...........................23 5.1. Kesimpulan................................................................................................................25 5.2. Saran..........................................................................................................................25



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemeriksaan kesehatan sebelum hamil merupakan sesuatu yang sangat penting agar kehamilan dapat berjalan dengan baik. Sayangnya, kesadaran akan hal ini masih sangat rendah sehingga angka kesakitan dan komplikasi kehamilan masih sangat tinggi. Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah atau hamil khususnya pada wanita akan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Asuhan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan variasi, antara lain: memungkinkan identifikasi penyakit medis; pengkajian kesiapan psikologis, keuangan, dan pencapaian tujuan hidup.



Indonesia, untuk mewujudkan keluarga sejatera, Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Esensi tugas program Keluarga Berencana (KB) dalam hal ini telah jelas yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Seperti yang disebutkan dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, definisi KB yakni upaya meningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga guna mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.



Alat kontrasepsi sangat berguna sekali dalam program KB namun perlu diketahui bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang. Untuk itu, setiap pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk dirinya. Pelayanan kontrasepsi (PK) adalah salah satu jenis pelayanan KB yang tersedia. Sebagian besar akseptor KB memilih dan membayar sendiri berbagai macam metode kontrasepsi yang tersedia. Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi antara lain faktor pasangan (umur, gaya hidup, jumlah keluarga yang diinginkan, pengalaman dengan metode kontrasepsi yang lalu), faktor kesehatan (status kesehatan, riwayat haid, riwayat keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul), faktor metode kontrasepsi (efektivitas, efek samping, biaya), tingkat pendidikan, pengetahuan, kesejahteraan keluarga, agama, dan dukungan dari suami/istri. Faktor-faktor ini nantinya juga akan mempengaruhi keberhasilan program KB. Hal ini dikarenakan setiap metode atau alat kontrasepsi yang dipilih memiliki efektivitas yang berbedabeda. Beberapa penyakit yang kemungkinan menganggu proses kehamilan dapat dideteksi secara dini sehingga keadaan yang lebih buruk dapat cepat dihindari oleh karena itu wanita usia subur membutuhkan asuhan ginekologi. Ginekologi adalah ilmu yang mempelajari kewanitaan. (science of women). Namun secara khusus adalah ilmu yang mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita (organ kandungan yang terdiri atas rahim, vagina dan indung telur). ruang lingkup ginekologi, infeksi sistem reproduksi, gangguan menstruasi, infertilitas, tumor dan



2



kanker sistem reproduksi, kelainan kongenital sistem reproduksi, pemeriksaan diagnostik, penanganan penyakit menular seksual, AIDS dan HIV. Peran tenaga kesehatan khususnya bidan ataupun dokter kandungan yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan paripurna bagi seorang wanita yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya saat tidak hamil ataupun di masa hamil, bersalin atau nifas. Baik yang bersifat preventif (pencegahan terhadap penyakit), kuratif (penyembuhan penyakit) dan rehabilitatif (perbaikan kelainan yang timbul) pada alat reproduksinya.



1.2. Rumusan Masalah Bagaimana kesehatan dan perawatan pada masa prakonsepsi.? 1.3. Tujuan Untuk memberikan perawatan prakonsepsi serta meningkatkan konseling mengenai kontrasepsi, serta memberikan edukasi tentang program kehamilan yang sesuai dengan ajuran Kesehatan. 1.4. Manfaat a. Manfaat Teoretis



Dapat menjadi sumber informasi bagi penelitian selanjutnya mengenai prakonsepsi dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi b. Manfaat Aplikatif



3



Dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan instansi kesehatan tentang prakonsepsi dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi



4



BAB II TINJUAN TEORI



2.1. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi 2.1.1



Pengertian Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi Asuhan pra konsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada perempuan sebelum



terjadi konsepsi. Asuhan prakonsepsi adalah



asuhan yang diberikan sebelum kehamilan



dengan sasaran mempermudah wankita mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum ia hamil. Wanita hamil yang sehat memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi yang sehat. Idealnya, semua kehamilan adalah hal yang terencana dan setiap bayi berada dalam lingkungan yang sehat. asuhan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan variasi, antara lain: memungkinkan identifikasi penyakit medis; pengkajian kesiapan psikologis, keuangan, dan pencapaian tujuan hidup. Prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi. 2.1.2



Tujuan Asuhan Prakonsepsi Tujuan asuhan pra konsepsi adalah memfasilitasi perempuan untuk menjadi sehat



sebelum dia hamil, agar bayi yang dilahirkannya dalam keadaan sehat yang optimal. Peningkatan kesehatan prakonsepsi harus diikuti dengan peningkatan hasil kesehatan reproduksi, namun tetap dengan biaya yang minimum. Meskipun kehamilan bagi beberapa pasangan mungkin tidak direncanakan, mayoritas pasangan yang memang merencanakan kehamilan dapat memperoleh manfaat dari asuhan prakonsepsi, baik bagi mereka yang 5



hanya ingin memberikan yang terbaik bagi bayinya maupun sebagai upaya mengurangi kondisi yang dapat membahayakan kehamilan. Tujuan asuhan prakonsepsi lainnya adalah memastikan bahwa ibu dan pasangannya berada dalam status kesehatan fisik dan emosional yang optimal saat awitan kehamilan. Tujuan lainnya adalah memberikan serangkaian pilihan yang mungkin tidak tersedia saat kehamilan dikonfirmasikan kepada calon orang tua Adanya perawatan prakonsepsi yaitu sebagai berikut : 1.



Bertujuan untuk mempromosikan kesehatan perempuan usia reproduksi sebelum konsepsi berkaitan dengan kehamilan.



2



Meningkatkan kesehatan prakonsepsi membutuhkan perawatan klinis yang lebih efektif bagi perempuan. Perubahan pengetahuan sikap dan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi antara laki-laki dan perempuan perlu dibuat untuk meningkatkan kesehatan prakonsepsi. Meskipun beberapa kampanye promosi kesehatan bertujuan untuk mengurangi



aktivitas merokok, penyalahgunaan alkohol, kekerasan pasangan intim, obesitas, human immunodeficiency virus (HIV) / acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), dan paparan bahaya lingkungan kerja, mayoritas penduduk AS tidak menyadari bahaya faktor tersebut disamping itu faktor gaya hidup juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan proses melahirkan anak. Oleh karena itu, promosi kesehatan prakonsepsi, harus fokus pada kesehatan umum yang mencakup pria dan wanita dan membahas tentang kesehatan reproduksi serta risiko untuk melahirkan anak. Adapun rekomendasi untuk meningkatkan kesehatan prakonsepsi berlandaskan empat tujuan yaitu:



6



1.



Meningkatkan pengetahuan dan sikap serta perilaku pria dan wanita yang berhubungan dengan kesehatan prakonsepsi.



2.



Meyakinkan bahwa semua wanita usia subur di Amerika Serikat menerima layanan perawatan prakonsepsi (yaitu, berdasarkan bukti skrining risiko, promosi kesehatan, dan intervensi) yang akan memungkinkan mereka untuk memasuki kehamilan pada kesehatan yang optimal.



Adapun rekomendasi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut: a.



Individu baik laki maupun perempuan didorong untuk memiliki rencana kehidupan reproduksi.



b.



Kesadaran konsumen



c.



Pelaksanaan Kunjungan



d.



Intervensi untuk risiko yang teridentifikasi.



e.



Perawatan Interconception.



f.



Pemeriksaan sebelum hamil.



g.



Cakupan Asuransi Kesehatan untuk Wanita dengan Pendapatan Rendah.



h.



Program dan Strategi Kesehatan Masyarakat.



i.



Penelitian.



j.



Pemantauan Perbaikan.



3.



Mengurangi risiko kehamilan sebelumnya yang merugikan melalui intervensi selama periode interconception, yang dapat mencegah atau meminimalkan masalah kesehatan bagi ibu dan anak-anak masa depannya.



4.



Mengurangi kesenjangan dalam masa kehamilan.



7



2.1.3



Manfaat Asuhan Prakonsepsi Manfaat adanya asuhan prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik dan



emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui asuhan prakonsepsi, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal-hal yang dapat mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal apa saja yang menghambat suksesnya proses konsepsi, sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan upaya yang maksimal agar bayi dapat lahir dengan sehat. Ada beberapa manfaat atau keuntungan dari asuhan pra konsepsi yaitu sebagai berikut : 1.     



Identifikasi keadaan penyakit



2.     Penilaian keadaan psikologis 3.     Kesiap-siagaan keuangan dan tujuan hidup 4.    Memberikan banyak informasi bagi perempuan dan pasangannya untuk membantu membuat keputusan tentang persalinan yang akan di hadapinya. 2.1.4  Fokus Asuhan Prakonsepsi Identifikasi reduksi risiko pada masa reproduksi bagi wanita dan pasangannya sebelum konsepsi. Komponen asuhan yaitu sebagai berikut : 1.      Penilaian risiko 2.      Promosi kesehatan 3.      Intervensi medis dan psikososial 4.     Pendidikan kesehatan yang meliputi : konseling, tindakan rujukan dan follow up. Langkah- langkah asuhan yang dilakukan :



8



1.



Lakukan medical chek up sebelum terjadi konsepsi, sehingga tenaga kesehatan dapat menilai keadaan kesehatan perempuan dan mengidentifikasi factor resikonya.



2.



Pemeriksan laboratorium rutin.Pemeriksaan laboratorium rutin artinya bahwa pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang akan hamil antara lain : pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, titer virus Rubella, hepatitis B, pap smear, clamidia, HIV, dan GO.



3.



Pemberian imunisasi sebelum konsepsi



4.



Usahakan BB ideal karena underweight dan overweight merupakan penyebab banyak masalah dalam kehamilan.



5.



Identifikasi riwayat kesehatan keluarga ( kesulitan dalam kehamilan, persalinan, nifas maupun kecacatan )



6.



Anjurkan untuk melakukan gaya hidup sehat sebelum terjadinya konsepsi ( olah raga, hindari minum alcohol, merokok atau penggunaan obat-obat terlarang/ hentikan bila ibu sudah terbiasa )



7.



Identifikasi masalah kesehatan ( DM, epilepsy,hipertensi dll ), berikan penanganan dan observasi sebelum terjadi konsepsi.



8.



Diet makanan bergizi seimbang. Jangan makan makanan setengah matang, dan yang mengandung kotoran kucing karena dapat menyebabkan toxoplasmosis yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin.



9.



Bersihkan lingkungan dari bahan kimia.



9



2.2 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana 2.2.1 Pengertian Keluarga Berencana Keluarga berencana adalah suatu program nasional  yang dijalankan pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan populasi penduduk tidak seimbang dengan ketersediaan barang dan jasa. Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim. (Dinda, 2012) Asuhan keluarga berencana adalah suatu asuhan kebidanan pada pelayanan KB yang diberikan Bidan pada Ibu yang akan melakukan pelayanan KB. Bidan memberikan asuhan tentang macam-macam KB, efek dan dampak dari pemakaian KB, serta memberikan wewenang terhadap IBu untuk memilih macam-macam KB yang akan di gunakan. 2.2.2 Tujuan Keluarga Berencana Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudakn visi dan misi program KB yaitu membangun kembali melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015 Tujuan fisiologis



meliputi Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta



mewujudkan keluarga kecil sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk indonesia.Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Tujuan lainnya yaitu :



10



pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Sedangkan tujuan KB berdasarkan rencana strategi 2005-2009 meliputi: a.       Keluarga dengan anak ideal b.      Keluarga sehat c.       Keluarga berpendidikan d.      Keluarga sejahtera e.       Keluarga berketahanan f.       Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya g.      Penduduk tumbuh seimbang 4. Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi. 2.2.3 Sasaran Keluarga Berencana Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi: 1.



Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.



2.



Menurunnya angka kelahiran total menjadi sekitar 2,2 persen perempuan.



3.



Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen.



4.



Meningkatnya peserta KB laki-laki menjadi 4,5 persen.



11



5.



Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.



6.



Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.



7.



Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.



8.



Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.



9.



Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.



2.2.4



Ruang Lingkup Keluarga Berencana



Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja; Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas;



Keserasian



kebijakan



kependudukan;



Pengelolaan



SDM



aparatur;



Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara. 2.2.5 Ruang Lingkup Keluarga Berencana Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu: 1.   Strategi dasar a.



Meneguhkan kembali program di daerah



b.



Menjamin kesinambungan program



2.   Strategi operasional a.



Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional



b.



Peningkatan kualitas dan prioritas program



c.



Penggalangan dan pemantapan komitmen



d.



Dukungan regulasi dan kebijakan



12



e.



Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan



13



2.2.6 Program KIE dalam Pelayanan Keluarga Berencana (KB) KIE adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang program KB baik menggunakan media seperti: Radio, TV, Pers, Film, Mobil unit penerangan, penerbitan, kegiatan promosi, pameran dengan tujuan utama adalah untuk memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat dalam meningkatkan program KB atau sebagai penunjang tercapainya program KB. Tujuan dilaksanakannya program KIE yaitu : 1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru. 2. Membina kelestarian peserta KB. 3. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio – kultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan. 4. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat (klien) secara wajar sehigga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab. 2.2.7 Konseling Keluarga Berencana Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan masalah melalui pemahaman tentang fakta- fakta dan perasaan- perasaan yang terlibat didalamnya. Adapun Tujuan Konseling KB yaitu sebagai berikut :



14



1    Meningkatkan penerimaan Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan komunikasi non-verbal meningkatkan penerimaan informasi mengenai KB oleh klien 2.



Menjamin pilihan yang cocok Menjamin petugas dan klien memilih cara terbaik yang sesuai dengan keadaan



kesehatan dan kondisi klien 3.



Menjamin penggunaan yang efektif Konseling efektif diperlukan agar klien mengetahui bagaimana menggunakan



KB dengan benar dan mengatasi informasi yang keliru tentang cara tersebut 4.



Menjamin kelangsungan yang lebih lama Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih cara tersebut, mengetahui cara kerjanya dan mengatasi efeksampingya



2.2.8 Dampak Program Keluarga Berencana Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak; Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.



15



2.3 Asuhan Kebidanan Ginekologi 2.3.1 Pengertian Asuhan Kebidanan Ginekologi Ginekologi  adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakitpenyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium). Secara umum ginekologi adalah ilmu yang mempelajari kewanitaan. (science of women). Namun secara khusus adalah ilmu yang mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita (organ kandungan yang terdiri atas rahim, vagina dan indung telur). Penyakit-penyakit ginekologi yang timbul, khususnya pada organ kandungan yang disebabakan oleh virus, jamur maupun bakteri. Penyakit ginekologi, juga mempengaruhi kehamilan, salah satunya adalah implantasi, dimana telur yang di buahi tidak stabil karna cairan kental yang mencegah sperma masuk dengan mudah, motilatas sperma rendah, penurunan jumlah sperma serta selsel inflamasi yang menelan sperma. Selain itu juga, cenderung menyebabkan keguguran serta kondisi tubuh wanita yang lebih mudah terserang kuman sehingga memudahkan infeksi bakteri yang mempengaruhi organ-organ yang berdekatan dan bersamaan menyebabkan penyakit imflamasi lainnya. Penyebab terjadinya penyakit ginekologi yaitu : 1. Terlalu bersih: penggunaan lotion pembersih vagina terlalu lama , akan merusak keseimbangan asam-basa asli vagina, dan lebih mudah lagi bagi invasi bakteri untuk masuk. 2. Tidak memperhatikan kebersihan ketika menstruasi: menggunakan softek atau berhubungan ketika menstruasi dan lain-lain dapat menyebabkan peradangan ginekologi. 3. Kerusakan: Melahirkan, aborsi, keguguran, pasang cincin dan begitu mudah untuk merusak leher rahim dan menyebabkan patogen.



16



4. Kebiasaan hidup yang buruk: Seperti memakai celana ketat , kaus kaki dan pakaian terlalu lama dan karena digabung ketika dicuci terkena kuman.



17



2.3.2 Asuhan Kebidanan Ginekologi Seorang wanita yang datang untuk keluhan ginekologik dan mengajukan halhal yang berhubungan dengan alat kelaminnya cenderung menunjukkan gejela-gejala kecemasan, kegelisahan ,rasa takut dan rasa malu. Dalam mengahadapi seorang penderita ginekologik terutama pada pemeriksaan pertama kali dari dokter sangat diperlukan pengertiaan, kesabaran dan sikap yang menimbulkan kepercayaan. Dalam



anamnesis



penderita



perlu



diberi



kesempatan



untuk



mengutarakan



keluhankeluhan secara spontan, kemudian ditanyakan gejala-gejala tertentu yang menuju kearah kemungkinan diagnostic. 2.3.3 Pemeriksaan Ginekologi Unsur-unsur  pemeriksaan ginekologik 1. Salam dan mengenalkan diri 2. Anamnesis (history taking) a. Anamnesis, umum ( umur, status perkawinan, jumlah anak, pekerjaan, pekerjaan suami) b. Anamnesis, Keluhan Utama Ginekologik : gangguan haid ( bleeding problems ), keputihan ( fluor albus, leucorhhea ), nyeri panggul ( pelvic pain ), pembengkakan ( tumors ), keluarga Berencana ( Family Planing ), keluhan menopause, kelainan alat genital. c. Anamnesis, RPD ( Past History ): penyakit Umum ( medical ), penyakit bedah ( surgical), obstetrik ( Obstetric ), ginekologik ( Gynecologic ), haid ( menstruation,



18



period, bleeding ), obat-obatan ( medications ), seksual ( sexual ), KB ( Family Planing), keluarga ( Family ). 3. Adapun Pemeriksaan ginekologik sebenarnya yaitu sebagai berikut yaitu : a.



Inspeksi : keadaan umum, baik, tampak kesakitan, menderita, gemuk, kurus,



kahektis, pucat, shock, kesadaran, baik atau koma, tampak pembesaran dan lain-lain. b.



Palpasi : abdomen,







permukaan kulit : rata, berbenjol, tegang, lemas







nyeri tekan: lokasi, intensitas







tumor: letak, batas, konsistensi, gerakannya, nyeri tekan.







bila dicurigai kehamilan: teraba bagian janin atau tidak, gerakan dan lain-lain.



c.



Pemeriksaan dengan menggunakan spekulum



Hanya dikerjakan untuk wanita yang pernah melakukan hubungan seks. Contoh kasus : Pemeriksaan In Speculo: Vagina d.



Pemeriksaan bimanual (Bimanual Examination)



2.3.4 Tujuan Pemeriksaan Ginekologi 1. Tindakan medis dalam pertolongan persalinan berorientasi pada well born babies dan well health mothers. 2. Dapat mengantarkan persalinan normal 3. Dalam situasi yang sangat gawat dapat dipertimbangkan untuk mengorbankan janin sehingga keselamatan ibu dapat dipertahankan.



19



BAB III ASUHAN KEBIDANAN PADA PRAKONSEPSI TERHADAP . Ny.V USIA 22 TAHUN DI PUSKESMAS GEDUNG SURIAN TAHUN 2021 Tempat Praktik Tanggal Pengkajian Waktu Pengkajian



3.1.



: UPT.Puskesmas Gedung Surian : 08 Maret 2021 : 10.00 WIB



Data Subyektif 1. Identitas/Biodata Nama ibu : Ny. V Umur : 23 tahun Suku/bangsa : Sunda / Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMA Mekarja Pekerjaan : IRT Alamat : Mekarja



Nama Ayah Umur Suku/bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat



: Tn. D : 24 th : Sunda/Indonesia : Islam : SMA : Swasta : Mekarjaya



2. Alasan Berkunjung dan Keluhan Pasien mengatakan ingin konsultasi mengenai kesehatanya sebelum hamil, dan apa yang harus dilakukan agar meningkatkan kesuburan agar segera hamil 3. Status perkawinan Usia saat pernikahan 23 tahun, lama pernikahan 5 bulan, status perkawinan ini pernikahan pertama. 4. Data Kebidanan a. Riwayat Menstruasi Menarche pada usia : 14 tahun, siklus menstruasi : 28-30 hari, keteraturan : teratur, lama menstruasi : 5-7 hari, sifat darah : encer, jumlah/ banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut / hari, bau : amis khas, warna darah : merah kehitaman, flour albus : tidak pernah, dismenorhea : tidak pernah, amenorrhea : tidak.ada



20



b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu (ini kehamilan yang pertama) Ha mi l ke-



Persalinan Tgl Lahi r



-



UK -



Jenis Persalin an -



Nifas



Pen Komplik olon asi g -



JK



BB L -



Lakta si -



Kom p -



-



c. Riwayatkontrasepsi yang digunakan : Tidak ada No. Jenis -



Mulai (kapan, oleh, di) -



-



Keluhan Berhenti (kapan) -



Alasan Berhenti



-



-



d. Data kesehatan 1) Penyakit sistemik yang pernah / sedang diderita : Tidak ada 2) Penyakit yang pernah / sedang diderita : Tidak ada 3) Riwayat penyakit ginekologi : Tidak ada e. Data kebutuhan dasar 1) Nutrisi (makan, minum) : Frekuensi



: 3 kali sehari



Macam



: Nasi, lauk, sayur, dan mineral



Jumlah



: Porsi sedang,



Keluhan



: Tidak ada



2) Eliminasi (BAK,): Frekuensi



: 6-7 kali sehari



Warna



: Jernih



Bau



: Khas



Konsistensi



: Cair



Keluhan



: Tidak ada



Eliminasi (BAB): Frekuensi



: 1 kali sehari



Warna



: Kekuningan



Bau



: Khas



Konsistensi



: Lembek 21



Keluhan



: Tidak ada



3) Pola tidur/istirahat : Tidur malam 8 jam, siang 1 jam 4) Aktivitas : Bekerja sebagai karyawan swasta, melakukan aktifitas rumah tangga dll 5) Pola seksual : 3-4 kali dalam seminggu 6) Personal hygiene : Mandi



: 2 kali sehari



Sikat gigi



: 2 kali sehari



Keramas



: 3 hari sekali



Ganti pembalut saat haid



: 3-4 kali sehari



Ganti pakaian dalam : 2 kali sehari f. Datapsikososial 1) Dukungan suami/keluarga : Suami dan keluarga agar ibu ingin hamil yang sehat 2) Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi : Ibu belum benar-benar memahami mengenai kontrasepsi 3) Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang : Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi



3.2.



Data Objektif



1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum : Baik b. Kesadaran umum : Composmentis c. Berat badan : 50 Kg, Tinggi badan : 152 cm d. Tanda-tanda vital Tekanan darah Respirasi



: 110/80 mmHg



: 22 kali per menit



Nadi



: 84 kali permenit



Suhu



: 36,5 oC



e. Pemeriksaan Fisik Kepala



: Bersih 22



Rambut



: Hitam tidak mudah rontok, bersih



Muka



: Simetris, tidak pucat



Mata



: Conjuntiva merah muda, dan sklera tidak iterik



Mulut



: Bersih, gigi tidak ada caries dan tidak berlubang



Hidung



: Bersih, tidak ada polip



Telinga



: Simetris kanan dan kiri,tidak ada kotoran,tidak ada tanda infeksi



Leher



: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, maupun vena jugularis



Dada



: Bentuk simetris



Payudara



: Tidak ada benjolan



Perut



: Tidak ada luka bekas operasi



Punggung : Normal, tidak tampak kelainan Ekstremitas Atas



: Simetris,tidak ada kelainan



Bawah



: Simetris,tidak ada odema



f. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium dilakukan : pemeriksaan HB : 12. gr%



3.3.



Analisa Data 1. Diagnosa Kebidanan : Ny. V usia 22 tahun pada masa prakonsepsi 2. Masalah



: Ingin segera hamil



3. Diagnosa potensial



: Potensial terjadi anemia sedang



4. Kebutuhan



: KIE mengenai pengetahuan tentang fertilitas dan



kesadaran kesehatan prakonsepsi, dan penggunaan kontrasepsi 3.4.



Penatalaksanaan Tanggal : 08 Maret 2021 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan Rasional : Menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan baik tidak terdapat kelainan pada hasil pemeriksaan 23



Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan meminta penjelasan mengenai kesehatanya. 2. Menjelaskan kepada ibu bahwa kesehatan dan perawatan pada masa prakonsepsi harus di perhatikan Rasional : Pada masa prakonsepsi berpengaruh terhadap kesuburan, dan kesehatan keturunan nantinya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Evaluasi : Ibu menyimak dan memperhatikan 3. Menyarankan agar ibu menghindari gaya hidup yang tidak baik yaitu merokok, obesitas, dan konsumsi alkohol Rasional : hal tersebut berdampak negatif pada kesuburan dan kehamilan. Saat merencanakan kehamilan, akan optimal jika mengubah gaya hidup tidak sehat menjadi lebih sehat dengan menghindari merokok, obesitas (asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak), dan konsumsi alkohol. Evaluasi : Ibu mengerti apa yang disampaikan oleh bidan 4. Menyarankan ibu untuk mengkonsumsi asupan folat melalui makanan atau suplemen vitamin. Rasional : Makanan atau suplemen vitamin yang mengandung asam folat direkomendasikan di banyak negara untuk semua wanita yang mungkin hamil, untuk mencegah cacat tabung saraf. Makanan yang mengandung asam folat tinggi bersumber dari hewan seperti hati ayam, hati sapi, sayuran, biji-bijian, kacangkacangan serta sereal Evaluasi : Ibu mengerti yang di sampaikan oleh bidan 5. Menjelaskan kepada ibu mengenai Rencana Hidup Reproduksi (Reproductive Life Plan Counseling / RLPC) Rasional : (Reproductive Life Plan Counseling / RLPC) adalah alat untuk mendorong perempuan dan laki-laki untuk menjaga kesehatan reproduksinya, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, dan perilaku kesehatan negatif yang dapat mengancam reproduksi.. Evaluasi : Ibu menanyakan lebih lanjut mengenai RLPC



24



Pembimbing Lapangan



Wiwik Yuli Setyorini,ST



Gedung Surian, 08 Maret 2021 Praktikan



Yayang Khomsatun Khoiriah



Mengetahui Pembimbing Prodi



Sunarsuh,S.ST.,M.Kes



25



BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Analisis Temuan Kasus dengan Kajian Teori Dan Jural Penilitian Sesuai dengan jurnal (Reproductive Life Plan Counseling / RLPC) adalah alat untuk mendorong perempuan dan laki-laki untuk menjaga kesehatan reproduksinya, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, dan perilaku kesehatan negatif yang dapat mengancam reproduksi. RLPC berfokus pada individu dengan tujuan memiliki anak atau tidak, serta rencana bagaimana mencapai tujuan menjadi prakonsepsi dengan reproduksi yang sehat. Bagi pasangan



yang belum menginginkan anak atau masih menunda



kehamilan pembahasan difokuskan pada pentingnya pemilihan alat kontrasepsi yang efektif dan informasi umum tentang kesehatan prakonsepsi. Bagi wanita yang ingin memiliki anak, informasi difokuskan pada kesehatan prakonsepsi, antara lain suplementasi asam folat dan penggunaan kontrasepsi hingga direncanakan kehamilan. Bagi wanita yang ingin menunda melahirkan selama bertahun-tahun, fokusnya adalah pada kontrasepsi jangka panjang, kesehatan prakonsepsi, dan informasi tentang kesuburan dan usia. Bagi mereka yang kurang yakin dengan niat reproduksinya, diskusi membahas tentang kontrasepsi dan gaya hidup sehat. Bidan memberi wanita Setelah dilakukan konseling mengenai kesehatan prakonsepsi ibu mengerti mengenai pengetahuan tentang kesuburan dan kesadaran akan kesehatan prakonsepsi. Tujuan diberikan konseling adalah intervensi tersebut meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesuburan dan kesadaran akan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan 26



prakonsepsi, yaitu dengan menghindari menggunakan tembakau, tidak minum alkohol, memiliki berat badan normal, dan melengkapi dengan asam folat sebelum hamil



27



BAB V PENUTUP 5.1.



Kesimpulan Langkah pertama dalam membuat perubahan gaya hidup adalah memahami



perubahan apa yang dibutuhkan dan mengapa. Setelah dilakukan konseling mengenai kesehatan prakonsepsi ibu mengerti bahwa perubahan gaya hidup yang baik mempengaruhi kesehatan reproduksinya serta untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat. 5.2.



Saran Disarankan kepada pelayanan kesehatan agar dapat menemukan cara untuk



mengidentifikasi wanita yang merencanakan kehamilan dan memanfaatkan platform yang ada untuk pemberian perawatan prakonsepsi serta meningkatkan konseling kepada kontrasepsi karena hal tersebut merupakan kesempatan untuk berbicara tentang kesehatan prakonsepsi



28



DAFTAR PUSTAKA



Skogsdal, Y., Fadl, H., Cao, Y., Karlsson, J., & Tydén, T. (2019). An intervention in contraceptive counseling increased the knowledge about fertility and awareness of preconception health—a randomized controlled trial. Upsala journal of medical sciences, 124(3), 203-212. Handayani, Sri, 2010. Pelayanan Keluarga Berencana, Yogyakarta: Pustaka Rihama Keputusan



Menteri



Kesehatan



RI



No.900/



Menkes/SK/VII/2002



http://www.lusa.web.id/Macam-Macam-Klien-Dalam-Asuhan-Kebidanan/ diakses 10 Oktober 2015 Jam 23.30 wib http://www.lusa.web.id/Program-Kb-Di-Indonesia/ diakses 10 Oktober 2015



Jam 23.30 wib http://www.lusa.web.id/Perkembangan-Kb-Di-Indonesia /diakses 10



Oktober



2015



Jam



23.30



wib



http://data.tp.ac.id/



Dokumen/Kompetensi+Bidan+Dalam+Pra+Konsepsi/diakses 10 Desember 2015 Jam 23.30 wib http://ita.wordpress.com/2009/08/29/Kontrasepsi/diakses 10 Oktober 2015 Jam 23.30 wib



29