Laporan KKL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR PT. PERUSAHAAN LOGAM BIMA UNIVERSITAS PASUNDAN



Disusun untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin



Disusun Oleh : FEBI FERNANDI



(1902220069)



PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG 2023



LEMBAR PENGESAHAN



Nama



: FEBI FERNANDI



NPM



: 1902220069



Lokasi Kunjungan



: 1. PT. KRAMA YUDHA RATU MOTORS 2. PT. PERUSAHAAN LOGAM BIMA 3. UNIVERSITAS PASUNDAN



Laporan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Kuliah Kerja Lapangan Universitas Tridinanti Palembang



Palembang, 7 Maret 2023 Mengetahui,



Menyetujui



Ketua Program studi Teknik Mesin



Pembimbing Kuliah Kerja Lapangan



Ir. H. M. Lazim, MT



Ir. M. Iskandar Badil, MT



ii



KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi isyarat mata kuliah, Kuliah Kerja Lapangan pada jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas laporan ini, untuk itu penulis menerima saran, masukan dan kritikan dari berbagai pihak guna kesempurnaan tugas-tugas pada penulisan dimasa yang akan datang. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dr. Ir. Hj. Manisah, MP. Selaku Rektor Universitas Tridinanti Palembang 2. Bapak Ir. Zulkarnai Fatoni, MT, Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang 3. Bapak Ir. H. M. Lazim, MT, Selaku



Ketua Program Studi Teknik Mesin



Universitas Tridinanti Palembang 4. Bapak Ir. Sofwan Hariady, MT, Selaku ketua pelaksana Kuliah Kerja Lapangan Universitas Tridinanti Palembang 5. Bapak Ir. M. Iskandar Badil, MT, Selaku Dosen Pembimbing Lapangan 6. Orang Tua saya yang telah memberi izin untuk melakukan kegiatan KKL 7. Staff Dosen dan Karyawan Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang



iii



8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna peningkatan kualitas laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.



Palembang, 7 Maret 2023



Penulis



iv



DAFTAR ISI



HALAMAN AWAL LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................ii KATA PENGANTAR............................................................................................iii DAFTAR ISI............................................................................................................v



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang................................................................................................1 1.2. Ruang Lingkup Pembahasan..........................................................................2 1.3. Rumusan Masalah...........................................................................................2 1.4. Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Lapangan.................................................2 1.5. Metodologi Penulisan.....................................................................................4 1.6. Sistematika Penulisan.....................................................................................5 1.7. Waktu Pelaksanaan.........................................................................................5



BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. PT. Krama Yudha Ratu Motor.......................................................................8 2.2. PT. Perusahaan Logam Bima.......................................................................13 v



2.3. Universitas Pasundan....................................................................................15 2.3.2.Visi dan Misi Universitas Pasundan.......................................................16



BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Balai Besar Logam dan Mesin........................................................................20 3.1.1. Pengertian Pengecoran Logam...............................................................20



3.2. Tujuan dan Manfaat Praktek Pengecoran.......................................................24 3.2.1. Tujuan Praktikum Pengecoran................................................................24 3.2.2. Manfaat Praktikum Pengecoran..............................................................24



3.3. Cetakan Pasir..................................................................................................25 3.3.1. Teknik Pencetakan Pada Pengecoran Logam.........................................26 3.3.2. Tahapan dan Proses Pembuatan Cetakan Pasir......................................27 3.3.3. Beberapa Indikator Untuk Menentukan Kualitas Cetakan Pasir...........28



3.3.1.Tahapan Pengecoran Logam Dengan Cetakan Pasir..............................31 3.4. Dapur Peleburan (furnace).............................................................................32 3.5. Jenis Dapur Peleburan....................................................................................32 3.5.1. Tungku Kupola.......................................................................................33 3.5.2. Dapur Pembakaran Langsung.................................................................34 3.5.3. Dapur Krusibel (Dapur Kowi)................................................................34 3.5.4. Dapur Busur Listrik................................................................................36 vi



3.5.5. Dapur Induksi.........................................................................................36



BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan.....................................................................................................39 4.2. Saran...............................................................................................................39



DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40



vii



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Dalam peralihan teknologi ini telah banyak didirikan bentuk-bentuk



industri yang menghasilkan berbagai bentuk dan produk benda kerja, hal ini tentunya memerlukan banyak peralatan produksi dan mesin. Secara tidak langsung hal ini berakibat terbentuknya tenaga-tenaga yang terampil dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah serta perencanaan agar mesin tersebut dapat bekerja sesuai dengan yang kita harapkan. Pada kenyataan dari sektor tenaga kerja terampil inilah yang sekarang ini dirasakan sangat kekurangan, ini disebabkan oleh minimnya sarana pendidikan yang menunjang baik secara formal maupun non formal yang dapat menghasilkan tenaga terampil tersebut. Mahasiswa Tridinanti Palembang dilatih menerapkan teori dan kegiatan di bangku kuliah, untuk melaksanakan ini maka perlu kegiatan yang bersifat realita, guna mencapai tujuan, mahasiswa di wajibkan mengikuti program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang di selenggarakan oleh Universitas Tridinanti Palembang. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat teknologi yang digunakan industry dan sebagai bekal pengetahuan bagi mahasiswa sebelum kembali pada masyarakat terutama di dunia kerja. Dalam kunjungan Kuliah Kerja Lapangan mahasiswa dapat melihat proses suatu perusahaan, melihat kerja operator dalam mengoperasikan suatu mesin dan juga melihat teknisi yang sedang membuat suatu alat hasil rekayasa. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat bekerja



1



2



dengan trampil, disiplin, kreatif, tekun, dan jujur sesuai dengan bidang pekerjaan yang dihadapi sehingga mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab dimasa yang akan datang.



1.2



Ruang Lingkup Pembahasan Adapun isi dari laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)



ini berupa tinjauan umum Perusahaan, Instansi dan Perguruan tinggi /Universitas yang dikunjungi, yaitu : 1. PT. Krama Yudha Ratu Motor Jakarta 2. PT. Perusahaan Logam Bima Bandung 3. Universitas Pasundan (Teknik Mesin)



1.3



Rumusan Masalah 1. Fungsi Kunci Momen ? 2. Mengapa Roda Dikencangkan 4 Bersamaan ?



1.4



Tujuan Dan Manfaat Kuliah Kerja Lapangan 1.4.1



Tujuan Kuliah Kerja Lapangan a. Mampu untuk menjadi tenaga kerja yang terampil serta siap pakai dan tidak saja berkemampuan dalam bidang teori, tetapi juga di harapkan lebih siap dengan keterampilan yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam dunia industri.



3



b. Agar mahasiswa mampu mengembangkan pemikiran untuk menganalisa dan mengolah data dari hasil observasi pada objek yang dikunjungi ke dalam sebuah laporan. c. Mengetahui perkembangan industri-industri diberbagai tempat yang di kunjungi.



1.4.2



Manfaat Kuliah Kerja Lapangan a. Bagi Universitas 1.



Menjadikan mahasiswa mahasiswi yang lebih mandiri dan aktif dalam menunjang pendidikan dan melakukan kuliah kerja lapangan.



2.



Dengan melaksanakan kuliah kerja lapangan, diharapkan dapat menghasilkan lulusan Universitas yang berkualitas dan professional.



b. Bagi Penulis Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini mejadi salah satu media pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian antara teori yang telah didapatkan penulis di bangku kuliah dengan praktek di lapangan. Terlepas dari itu semua tentunya penulis mendapatkan pengetahuan dan pengembangan wawasan dalam melatih mental serta komunikasi untuk berinteraksi langsung di dunia kerja. c. Bagi Pembaca



4



1. Mendapat pengetahun mengenai kesulitan / kendala penulis dalam pelaksanaan KKL, pembuatan laporan KKL serta bagaiamana mengatasinya. 2. Menambah wawasan mengenai kriteria dan tata cara pembuatan laporan KKL 3. Menjadi salah satu sumber referensi untuk membuat laporan Kerja Praktek berikutnya.



1.5



Metodologi Penulisan Dalam metodologi penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan



Kuliah Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut : a. Metode Studi Pustaka Penulis mengumpulkan sumber-sumber berupa literatur yang terdapat pada buku teori, buku manual, majalah, laporan kuliah kerja lapangan alumni maupun internet yang mendukung laporan ini. b. Metode Observasi Dalam penyusunan data untuk laporan ini dilakukan observasi yang melibatkan beberapa orang mahasiswa. Observasi ini kami lakukan di PT. Bukaka Forging Industries, Balai Besar Logam dan Mesin, dan Institut Sains dan Teknologi Akprind. c. Konsultasi



5



Penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing Kuliah Kerja Lapangan serta karyawan atau staf yang bekerja dilapangan pada perusahaan yang dikunjungi.



1.6



Sistematika Penulisan Penulisan laporan ini terdiri dari empat bab dan setiap bab terdiri dari sub-



sub pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : 1.



BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi



2.



BAB II : TINJAUAN UMUM Bab ini berisi



3.



BAB III : TINJAUAN KHUSUS Bab ini berisi



4.



BAB IV : PENUTUP Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran



5.



DAFTAR PUSTAKA Berisi semua sumber pustaka yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktik.



1.7



Waktu Pelaksanaan 1.7.1



Uraian Kegiatan KKL 



Rabu, 22 Februari 2022 07.00 : Rombongan tour berkumpul di lokasi yang telah



6



ditentukan. 08.00 : Pembagian snack dan memulai perjalanan. 12.00 : Makan siang dan sholat di local restoran. 16.00 : Diperkirakan penyebrangan kapal Bakauheni-Merak. 17.00 : Tiba di Pelabuhan Merak, Banten. 18.00 : Sholat dan makan malam di local restoran. 22.00 : Proses check in Hotel Amaris Pasar Baru (1) 



Kamis, 23 Februari 2022 06.00 : Morning Call, aktifitas pagi dan makan pagi restoran hotel 09.00 : Wisata Monumen Nasional ( Monas) 12.00 : Sholat dan makan siang di local restoran. 13.00 : Kunjungan PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR 18.00 : Sholat Dan Makan Malam di Lokal Restorn 20.00 : Proses check in Favehotel Premier Cihampelas (2)







Jumat, 24 Februari 2022 06.00 : Morning Call, aktifitas pagi dan makan pagi restoran hotel (check out). 09.00 : Kunjungan PT. PERUSAHAAN LOGAM BIMA 12.00 : Makan siang di local restoran. 13.00 : Kunjungan Universitas Pasundan (Teknik Mesin0 18.00 : Makan Malam Lokal Restoran 19.00 : Kembali Ke Hotel ( Acara BebaS ).



7







Sabtu, 25 Februari 2022 06.00 : Morning Call, dilanjut sarapan pagi dihotel ( cheek out) 09.00 : Wisata Gunung Tangkuban Perahu 12.00 : Makan siang Lokal Restoran 13.00 : Wisata De Castelo Subang-singah oleh oleh khas Bandung 17.00 : Melanjutkan Perjalanan menuju pelabuhan Merak 19.00 : Makan Malam Lokal Restoran 00.00 :Ptoses penyebranagn kapal







Minggu,26 Februari 2023 06.00 : Transit,aktifitas pagi dan makan pagi lokal Restoran 12.00 : DIPERKIRAKAN TIBA DI KOTA PALEMBANG



8



BAB II TINJAUAN UMUM



2.1



PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR 2.1.1 Profil Singkat PT. Krama yudha ratu motor (KRM) didirikan pada tanggal 1 Juni 1973



sebagai perusahaan swasta dengan 100% modalnya merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN). PT. KRM sudah mendapatkan serfitikat ISO 9001 sjak tahun 2002 untuk sistem prosedur yang digunakan dan mempunyai dokumen proses bisnis yaitu SSP (standar sistem prodsedur) dan manual mutu, dan ISO 14001-1996 sejak tahun 2003. Pendirian PT.KRM tersebut berdasarkan akte notaris abdul latif no 16 tanggal 1 Juni tahun 1973, perizinan dan dapertemen perindustrian dalam bidang teknis no 27/IIA/D/IV/74 tanggal 21 Maret 1974 (pada saat itu perusahaan ini masuk dalam kelompok assembling, mesin dan perbengkelan yang kini menjadi kelompok otomotif (beroda 4 atau lebih). PT.KRM merupakan perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang perakitan kendaraan bermotor jenis niaga. PT.KRM ini merupakan dari bagian krama yudha mitsubishi group (KYMG). Awal berdirinya KYMG adalah akibat dari banyakanya kendaraan bermotor dari eropa yang diimpor ke Indonesia untuk mengurangi pengimporan kendaraan tersebut maka para pengusaha melakukan pertemuan dan sepakat mendirikan suatu perakitan kendaraan bermotor diindonesia dengan menggunakan lisensi dari mitsubushi motor corporation Jepang. PT. Krama Yudha ini juga memiliki anak perusahaan di beberapa tempat, yaitu PT. Krama yudha ratu motor (KRM), PT. Mitsubishi krama yudha



8



9



motor dan manufacturing (MKM) I dan II, PT. Krama yudha tiga berlian (KTB), PT. Krama yudha kesuma motor (KKM) dan PT. Krama yudha mojopahit motor (KSMM).



2.1.2 Visi



dan



Perusahaan



Misi Visi



Perusahaan: Menjadikan perusahaan yang global dengan memproduksi dan tetap bertahan dalam persaingan yang keras dan muncul didalam pasar asia yang pertumbuhannya sangat sekali. 1. Mengelola pabrik yang aman dan maju dengan melaksanakan control QDC ( Quality,Cost,delivery) dengan mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan dan menempatkan prioritas utama untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. 2.Meningkatkan kepuasan kepada pemilik saham,pemegang saham, pemerintah, direktur, dan seluruh karyawan. Misi Perusahaan: 1. penurunan biaya. 2. peningkatan kualitas. 3. pengawasan terhadap jadwal pengiriman. 4. mengadakan persiapan yang lancar dan baik untuk produk modal baru. 5. peningkatkan dalam bidang manajemen, keselamatan, dan lingkungan.



10



2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan



Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Krama Yudha Ratu Motor



11



Lampiran Dokumentasi Kegiatan



Gambar 2.2



Gambar 2.3



12



Gambar 2.4



Gambar 2.5



13



2.2



PT. Perusahaan Logam Bima 2.2.1



Profil Singkat Perkembangan dunia industri yang sangat pesat membawa



perubahan yang besar bagi semua pihak yang terkait didalamnya. Kebutuhan dan pengetahuan konsumen selalu bertambah setiap waktu sehingga merubah cara pandang konsumen dalam memilih sebuah produk yang diinginkan. Kondisi seperti inilah yang mengakibatkan peranan kualitas menjadi sangat penting. Perusahaan yang memiliki kualitas baik akan mampu meningkatkan reputasi perusahaan dan dapat meningkatkan pangsa pasar. Suatu perusahaan dikatakan berkualitas bila perusahaan tersebut mempunyai proses produksi yang baik dan terkendali. Sebuah industri manufaktur menginginkan suatu proses produksi yang berkualitas sehinggadapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.



PT. Perusahaan Logam Bima Bandung adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang industri perkakas rumah tangga seperti Stockpot, Wok, Colander, Flatware, Casting Aluminium, Frypan, Bakeware, Saucepot,Multifunction pot, Teko dan peralatan dapur lainnya. Dalam kegiatan produksi perusahaan ini masih menghasilkan produk yang berada diluar batas spesifikasi dandidalam batas spesifikasi. Produk yang berada di luar batas spesifikasi merupakan produk yang bersifat rework atau memerlukan proses tambahan sedangkan produk yang berada didalam batas spesifikasi merupakan produk yang telah



14



memenuhi standard. Produk yang berada di luar batas spesifikasi dijual dengan harga yang lebih murah dari harga standard. Dengan melihat keadaan tersebut maka perusahaan harus melakukan suatu langkah perbaikan guna meminimalisir kegagalan proses yang mengakibatkan ketidaksesuaian standard kualitas dan akanberdampak pada cacat produk.



Lampiran Dokumentasi Kegiatan



Gambar 2.7



15



Gambar 2.8



Gambar 2.6.



2.3



Universitas Pasundan 2.3.1



Sejarah Singkat



16



Universitas Pasundan berdiri pada tanggal 14 november 1960 dibawah naungan yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan yang merupakan salah



satu



unit



garapan



organisasi



kemasyarakatan



Paguyuban



Pasundan.Paguyuban pasundan sebagai Organisasi induk didirikan pada tahun 1914 yang esensi dan eksistensinya turut ,emcerdaskan kehidupan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.pada saat berdirinya, Universitas Pasundan didukung Oleh kehadiran fakultas, yakni Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik . pada tahun 1961 dibuka Fakultas baru yaitu Fakultas Teknik dengan 2 jurusan : Teknik Produksi dan Teknologi Makanan. Jurusan teknik produksi selanjutnya di uabah menjadi Industri, sedangkan teknologi pangan menjadi Teknologi pangan . Pertengahan dasawarsa 70-an kembali dibuka fakultas baru yakni Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan. Pada era 90- an didirikan Fakultas Seni dan Sastra.



2.3.2 Visi, Misi Universutas Pasundan Visi : Menjadi komunitas akademik peringkat intrnasional yang mengusung nialai sunda dan islam di tahun 2021. Misi  Menyelenggarakan pendidikan tinggi bertaraf internasional.  Mewujutkan penelitian bertaraf internasional.  Menyelengarakan



pengabdian



meningkatatkan mertabat manusia.



kepada



masyarakat



untuk



17



 Menjaga, memelihara dan mengembangkan budaya Sunda.  Menjaga, memelihara dan mengembangkan syi’ar islam.



Lokasi : Kampus I Jl. Lengkong Besar No. 68 Telp.022-426222 Kampus II Jl. Tamansari No. 6-8 Telp.622-2021440 Kampus III Jl. Wartawan Iv No. 22 Telp. 022-7303049 Kampus Iv Jl. Dr. Setiabudhi No. 193 Telp. 022-2021440 Kampus V Jl. Sumatra No. 41 Telp. 022-4210234



18



Lampiran Dokumentasi Kegiatan



Gambar 2.12 Mesin Produksi Paving Block Plastik dan Mesin Peniris Minyak Karya Mahasiswa IST AKPRIND



Gambar 2.13 Mesin Frais dan Mesin Skrap



19



Gambar 2.14 Brinell Hardness Tester dan Charpy Impact Tester



20



BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1



Balai Besar Logam dan Mesin (MIDC)



3.1.1



Pengertian pengecoran logam Pengecoran logam adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan



logam cair dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yangmemiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah logam cair memenuhi rongga dan kembali ke bentuk padat, selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk proses sekunder. Proses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu traditional casting dan non-traditional/contemporary casting. Teknik traditional terdiri atas : 1.



Sand-Mold Casting.



2.



Dry-Sand Casting.



3.



Shell-Mold Casting.



4.



Full-Mold Casting.



5.



Cement-Mold Casting.



6.



Vacuum-Mold Casting



20



21



Sedangkan teknik non-traditional terbagi atas : 1.



High-Pressure Die Casting.



2.



Permanent-Mold Casting.



3.



Investment Casting.



4.



Solid-Ceramic Casting.



Perbedaan



secara



mendasar



di



antara



keduanya



adalah



bahwa



contemporary casting tidak bergantung pada pasir dalam pembuatan cetakannya. Perbedaan lainnya, bahwa contemporary casting biasanya digunakan untuk menghasilkan produk dengan geometri yang kecil dibandingkan jika menggunakan traditional casting. Hasil coran non-traditional casting juga tidak memerlukan proses tambahan untuk penyelesaian permukaan. Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran adalah logam besi dengan aluminium, kuningan, perak dan beberapa material non logam lainnya. Keuntungan proses pembentukan dengan pengecoran : 1. Dapat mencetak bentuk kompleks, baik bentuk bagian luar maupun bentukbagian dalam. 2. Beberapa proses dapat membuat bagian (part) dalam bentuk jaringan. 3. Dapat mencetak produk yang sangat besar, lebih berat dari 100 ton. 4. Dapat digunakan untuk berbagai macam logam. 5. Beberapa metode pencetakan sangat sesuai untuk keperluan produksi massal.



22



Setiap metode pengecoran memiliki kelemahan, tetapi secara umum kerugian proses pembentukan dengan proses pengecoran dapat disebutkan sebagai berikut : 1. Keterbatasan sifat mekanik. 2. Sering terjadi porositas. 3. Dimensi benda cetak kurang akurat. 4. Permukaan benda cetak kurang halus. 5. Bahaya pada saat penuangan logam panas. 6. Masalah lingkungan.



Beberapa contoh produk cor : 1. Perhiasan. 2. Blade. 3. Patung. 4. Pipa. 5. blok mesin. 6. roda kereta. 7. rangka mesin. 8. pompa dan lain-lainnya. Proses pengecoran (casting) umumnya menggunakan bahan cetakan pasir. Dan inilah beberapa keunggulan cetakan pasir sehingga cetakan



23



menggunakan bahan ini merupakan cetakan yang paling banyak digunakan. cetakan pasir merupakan cetakan yang paling banyak digunakan, karena memilikikeunggulan : 1. Dapat mencetak logam dengan titik lebur yang tinggi, seperti baja, nikel dan titanium. 2. Dapat mencetak benda cor dari ukuran kecil sampai dengan ukuran besar. 3. Jumlah produksi dari satu sampai jutaan. Menurut jenis cetakan yang digunakan proses pengecoran dapat diklasifikan menjadi dua katagori : 1. Pengecoran dengan cetakan sekali pakai Pada proses pengecoran dengan cetakan sekali pakai, untuk mengeluarkanproduk corannya cetakan harus dihancurkan. Jadi selalu dibutuhkan cetakan yang baru untuk setiap pengecoran baru, sehingga laju proses pengecoran akan memakan waktu yang relatif lama. Tetapi untuk beberapa bentuk geometri benda cor tersebut, cetakan pasir dapat menghasilkan coran dengan laju 400 suku cadang perjam atau lebih 2. Pengecoran dengan cetakan permanen. Pada proses cetakan permanen, cetakan biasanya di buat dari bahan logam,sehingga dapat digunakan berulang-ulang. Dengan demikian laju proses pengecoran lebih cepat dibanding dengan menggunakan



24



cetakan sekali pakai, tetapi logam coran yang digunakan harus mempunyai titik lebur yanglebih rendah dari pada titik lebur logam cetakan.



3.2



Tujuan dan manfaat praktek pengecoran 3.2.1 Tujuan praktikum pengecoran 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sand Casting. 2. Untuk mengetahui alat dan bahan dalam Sand Casting. 3. Untuk mengetahui bagaimana proses pengecoran dengan Sand Casting. 4. Untuk mengetahui produk apa yang di hasilkan pada proses pengecoran.



3.2.1 Manfaat praktikum pengecoran 1. Mahasiswa dapat melakukan persiapan pengecoran dengan Sand Casting. 2. Mahasiswa dapat melakukan proses pengecoran dengan Sand Casting. 3. Mahasiswa dapat membuat sistem saluran dalam Sand Casting. 4. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengecorannya dengan Sand Casting



.



25



3.3



Cetakan Pasir Cetakan pasir adalah proses pengecoran logam dengan menggunakan pasir sebagai bahan cetakan.



3.3.1 Teknik pencetakan pada pengecoran logam Ada 2 jenis pemilihan cetakan untuk pengecoran logam yang di lakukan diBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN (BBLM) diantaranya: Klasifikasi Cetakan Pasir : 1. Cetakan pasir kering. 2. Cetakan dengan model dari lilin (investment casting). Cetakan pasir kering dibuat dengan menggunakan bahan pengikat organik dan kemudian cetakan dibakar dalam sebuah oven dengan temperatur berkisar antara 204o sampai 316oC. Pembakaran dalam oven dapat memperkuat cetakan danmengeraskan permukaan rongga cetakan. Cetakan pasir kering digunakan pada benda tuang yang berukuran besar (diatas 100 kg). Komposisi : 1. Pasir (80-90) %. 2. Tanah liat (10-15) %. 3. Gula tetes (12)%. 4. Pitch (1-1,5) %. 5. Milase (0,5-1) %. 6. Air (kurang dari 4 %).



26



Keunggulan : 1. Dimensi produk cetak lebih baik.



Kelemahan : 1. Lebih mahal dibandingkan dengan cetakan pasir basah. 2. Laju produksi lebih rendah karena dibutuhkan waktu pengeringan. 3. Pemakaian terbatas untuk pengecoran yang berukuran medium dan besardalam laju produksi rendah.



Invesment casting pada dasarnya ialah memakai cetakan yang dihasilkan dengan jalan menyelubungi pola yang dapat dibakar dengan refractory slurry (material tahan panas yang masih mentah dan dalam keadaan seperti lumpur) yang mengeras dalam temperatur kamar. Rongga cetakan dihasilkan dengan memanaskan cetakan hingga pola meleleh dan meninggalkan rongga cetakan. Bahan pola biasanya dari lilin, tetapi dapat juga dari bahan plastik. Atas dasar bahan pola dari lilin, maka proses ini dikenal sebagai “loose – wax casting proses” ataupun karena ketelitiannya yang tertinggi dikenal pula sebagai “precision casting”. Keuntungan: 1. Memungkinkan memprokduksi bentuk yang komplek dan presisi sertapermukaan coran yang halus.



27



2. Dapat digunakan mengecor semua logam. 3. Biasa memerlukan pekerjaan lanjut.



Kerugian: 1.



Berat produk yang dihsilkan terbatas, karena pertimbangan ekonomis dansifat fisik biasanya sampai berat ± 4,5 kg.



2. Harga peralatan mahal terutama bila berat dihasilkan diatas 5 kg sampai 25kg.



Pada dasarnya ada 2 macam proses meskipun kedua-duanya sangat mirip yang pertama dikenal dengan pengecoran presisi dengan cetakan selubung (shell investment molding process) dan pengecoran dengan cetakan masif (solid shell investment molding process). Bahan pola dibuat dari lilin (wax) dan macam – macam lilin dapat di pakai untuk pola ini. Pembuatan pola ini secara injeksi. Plastik dengan temperatur leleh yang rendah dapat pula dipakai sebagai bahan pola, plastikjenis polystyrene biasanya dipakai.



3.3.1 Tahapan dan proses pembuatan cetakan pasir Pasir cetak yang sering dipakai adalah pasir silika (SiO2), atau pasir silikayang dicampur dengan mineral lain (misalnya tanah lempung) atau resin



28



organik(resin phenolik, resin turan dan lain sebagainya). Ukuran butir yang kecil akan menghasilkan permukaan coran yang baik, tetapi ukuran butir yang besar akan menghasilkan permeabilitas yang baik,sehingga dapat membebaskan gas-gas dalam rongga cetak selama proses penuangan. Cetakan yang dibuat dari ukuran butir yang tidak beraturan akan menghasilkan kekuatan yang lebih tinggi dari pada butir yang bulat, tetapi permeabilitasnya kurang baik.



Tahapan: 3. Pemadatan pasir cetak di atas pola. 4. Pelepasan pola dari pasir cetak / rongga cetak. 5. Pembuatan saluran masuk dan riser.



6. Pelapisan rongga cetak. 7. Bila coran memiliki permukaan dalam (lubang) maka dipasang inti. 8. Penyatuan cetakan. 9. Siap untuk digunakan.



3.3.2



Beberapa indikator untuk menentukan kualitas cetakan pasir :



a. Kekuatan, kemampuan cetakan untuk mempertahankan bentuknya dan kuat terhadap pengikisan oleh aliran logam cair. Hal ini



29



tergantung pada bentuk pasir, kualitas pengikat dan faktor-faktor yang lain. b. Permeabilitas, kemampuan cetakan untuk membebaskan udara panas dangas dari dalam cetakan selama pengecoran melalui celahcelah pasir cetak. c. Stabilitas termal, kemampuan pasir pada permukaan rongga cetak untukmenahan keretakan dan pembengkokan akibat sentuhan logam cair. d. Kolapsibilitas (collapsibility), kemampuan cetakan membebaskan coran untuk menyusut tanpa menyebabkan coran menjadi retak. e. Reusabilitas, kemampuan pasir (dari pecahan cetakan) untuk digunakan kembali (didaur ulang).



30



4



Bagian – bagian dari cetakan pasir



Gambar 3.1 Bagian-bagian dari cetakan pasir



1. Cavity (rongga cetakan), yaitu tempat logam cair dituangkan kedalam cetakan. 2. Core (inti),biasanya berbahan pasir karena harus bisa menahan temperatur logam cair yang akan masuk pada rongga. 3. Gating system (system saluran masuk),untuk mengalirkan rongga cair kedalamcetakan. 4. Sprue (saluran turun),merupakan saluran masuk dari luar dengan posisi vertilal. 5. Pouring basin, merupakan lekukan pada cetakan yang fungsi utamanya adalahuntuk mengurangi kecepatan logam cair yang masuk langsung dari laddle ke sprue. 6. Raiser (penambah), merupakan cadangan logam cair untuk menambah ronggacetakan bila terjadi penyusutan akibat solidifikasi.



31



3.3.4



Tahapan pengecoran logam dengan cetakan pasir :



Gambar 3.2 Tahapan pengecoran dengan cetakan pasir



Tahapan pengecoran logam dengan menggunakan cetakan pasir sebagai berikut : 10. Pembuatan pola sesuai dengan bentuk coran yang akan dibuat. 11. Persiapan pasir cetak. 12. Pembuatan cetakan. 13. Pembuatan inti (bila diperlukan). 14. Peleburan logam. 15. Penuangan logam cair kedalam cetakan. 16. Pendinginan dan pembekuan.



32



17. Pembongkaran cetakan pasir. 18. Pembersihan dan pemeriksaan hasil coran. 19. Perlakuan panas jika diperlukan. 20. Produk cor selesai.



3.4 Dapur Peleburan (Furnace) Pemilihan dapur tergantung pada beberapa faktor, seperti: paduan logam yang akan dicor, temperatur lebur dan temperature penuangan, kapasitas dapur yang dibutuhkan, biaya investasi, pengoperasian, pemeliharaan, polusi terhadap lingkungan.



3.5



Jenis Dapur Peleburan Beberapa jenis dapur peleburan yang sering digunakan dalam bengkel cor adalah: 3.5.1



Tungku Kupola



33



Gambar 3.3 Tungku Kupola



Tungku kupola adalah dapur yang digunakan untuk melebur besi tuang. Dapur ini berbentuk silindrik tegak, terbuat dari baja dan bagian dalamnya dilapisidengan batu tahan api. Sebagai bahan bakar digunakan kokas (coke), dan batu kapur digunakan sebagai fluks, sedang bahan bakunya adalah besi bekas dan seringkali ditambahkanbesi kasar. Pengisisan dilakukan melalui charging door bergantian antara kokas dan besi. Pembakaran terjadi disekitar pipa hembus sehingga di daerah ini akan terjadipercairan besi dan fluks akan bereaksi dengan abu kokas dan impuritis lainnya membentuk terak. Terak akan mengapung di atas besi cair dan berfungsi sebagai pelindung hingga tidak bereaksi dengan lingkungan di



34



dalam tungku kupola. Cairan akan dikeluarkan secara berkala bila jumlah cairan sudah cukup banyak. Penambahan bahan baku juga dilakukan secara berkala dan dapur dapat bekerja secara kontinu.



3.5.2 Dapur pembakaran langsung Dapur pembakaran langsung terdiri dari tungku kecil yang terbuka. Logam yang akan dilebur ditempatkan di dalam tungku tersebut dan dipanaskan dengan pembakar (burner) yang ditempatkan di sebelah tungku. Atap dapur membantu pemanasan dengan memantulkan bunga api ke dalam tungku peleburan. Bahan bakar yang digunakan adalah gas alam. Dibagian bawah tungku terdapat lubang saluran untuk mengalirkan logam cair hasil peleburan. Dapur jenis ini biasanya digunakan untuk melebur logam nonbesi seperti paduan tembaga dan aluminium. 3.5.3



Dapur krusibel (dapur kowi) :



Gambar 3.4 Dapur Krusibel



35



Dapur ini melebur logam tanpa berhubungan langsung dengan bahanpembakaran tidak langsung (indirect fuel-fired furnance). Jenis dapur krusibel yang biasa digunakan :



3.5.3.1 Krusibel angkat Krusibel ditempatkan di dalam dapur dan dipanaskan hingga logam mencair. Bahan bakar yang digunakan berupa minyak, gas, dan serbuk batubara. Bila logam telah melebur, krusibel diangkat dari dapur dan digunakan sebagai label penuangan. 3.5.3.2 Dapur pot tetap Dapur tidak dapat dipindah, logam cair diambil dari kontainer dengan laddel.



3.5.3.3 Dapur tukik



Dapat ditukik untuk menuangkan logam cair. Dapur krusibel digunakan untuk peleburan logam non-besi seperti perunggu, kuningan, paduan seng dan aluminium. Kapasitas dapur umumnya terbatas hanya beberapa ratus pound saja.



36



3.5.4 Dapur busur listrik Dalam jenis dapur ini bahan baku dilebur dengan panas yang dihasilkan darisuatu busur listrik. Biasanya menggunakan dua atau tiga electrode. Konsumsi dayatinggi, tetapi dapur ini dapat dirancang kapasitas lebur tinggi (25 s/d 50 ton/jam), dan biasanya digunakan untuk pengecoran baja.



3.5.5



Dapur Induksi



Gambar 3.5 Dapur Induksi Menggunakan arus bolak-balik yang dialirkan ke suatu kumparan untuk menghasilkan medan magnet dalam logam dan dihasilkan arus induksi sehingga terjadi pemanasan dan peleburan logam yang sangat cepat. Keuntungan dapur induksi pemanasan dan peleburan sangat cepat. Medan gaya elektromagnetik menyebabkan terjadinya pencampuran logam cair logam cair homogen, karena tidak terjadi kontak dengan elemen pemanas, maka kondisi lingkungan peleburan dapat dikontrol dengan baik, logam cair yang dihasilkan memiliki kualitas dan kemurnian yang tinggi.



37



3.6



Kunci Momen



Gambar 3.6 Bagian-bagian kunci momen



Kunci Momen atau torque wrench adalah salah satu perlatan penting pada industry otomotif. Tanpa adanya kunci ini maka kendaraan tidak dapat terangkai dengan baik. Kunci momen sering ditemukan dalam proses perakitan kendaraan ataupun perawatan dan perbaikan kendaraan. Kunci momen memiliki fungsi untuk mengencangkan bauta tau mur dengan skala atau ukuran momen tertentu. 3.6.1 Fungsi Kunci Momen Kunci momen (torque wrench) berfungsi untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur, agar mencapai kekencangan tertentu. Dengan kunci momen ini kekencangan baut/mur dapat diatur dan disesuaikan dengan spesifikasi yang terdapat pada manual book (buku manual).



38



Jenis kunci ini dipasangkan dengan socket yang dapat disesuaikan berbagai macan ukuran baut. Satuan yang sering digunakan pada kunci momen ini adalah Nm, Lb dan kg-m.



Dalam otomotif, kunci ini biasa digunakan untuk beberapa hal. Di antarannya adalah:



1. Mengencangkan busi 2. Mengencangkan baut kepala silinder 3. Mengencangkan baut pada poros engkol 4. Mengencangkan baut pada poros nok 5. Mengencangkan baut-baut manifold 6. dan lain-lain



3.7



Alasan Pengencangan Roda Secara Bersamaan Dalam dunia mekanik, khususnya mekanik mobil mengencangkan baut roda ban harus dengan cara menyilang karena berhubungan dengan daya tekan mur ke roda. Jika menyilang maka daya tekan dari mur roda ke velg yang menempel ke hub roda akan merata. Melihat kasus diatas, maka dengan menggunakan alat pengencangan secara bersamaan akan memungkinkan baut kencang secara merata dengan maksimal.



39



BAB IV PENUTUP



4.1



Kesimpulan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu program yang diadakan



oleh Universitas Tridinanti Palembang dan diperuntukkan untuk semua mahasiswa dari setiap Fakultas. KKL yang di selenggarakan selama 5 hari di kawasan Jakarta dan Bandung ini selain dimanfaatkan dengan mengunjungi perusahaan seperti PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR, PT PERUSAHAAN LOGAM BIMA, UNIVERSITAS PASUNDAN juga meliputi kegiatan Wisata Ke Tangkuban Perahu dan De Castelo Meski KKL hanya memiliki bobot 1 SKS, namun dengan serangkaian kegiatan yang di jalani selama KKL, mahasiswa Fakultas Teknik khususnya konsentrasi pendidikan Teknik Mesin di harapkan dapat mengambil manfaat dari program ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai jenis perusahaan yang berada di Jakarta dan Bandung tersebut.



4.2



Saran Diharapkan kedepannya perusahaan dapat selalu menerima mahasiswa yang



akan mengajukan Kuliah Kerja Lapangan dengan tujuan untuk pengembangan perusahaan dan disisi lain dapat membantu program pemerintah untuk meningkatkan Pendidikan dan sumber daya manusia.



id.wikipedia.org [Diakses pada 5 Maret 2023, 16:26:07]. https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=237172 [Diakses pada 5 Maret 2023, 18:51:24 ] http://www.gridoto.com/ [Diakses pada 5 Maret 2023, 19:32:41]



40