Laporan Mini Riset Kelompok 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mini Riset PENGEMBANGAN INTELEKTUAL PADA REMAJA AKHIR SMA SWASTA AN – NIZAM MEDAN



Dosen Pengampu: Suri Handayani Damanik S.Psi, M.Psi Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4 : 



NITA KUSUMA SARI



(4153111049)







PUTRI KESUMA DARMA



(4151111074)







RAHMAH ITSNA HAYATI



(4153111053)







RIA LESTARI



(4151111078)



JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017



1



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................



1



DAFTAR ISI ...............................................................................................



2



BAB I PENDAHULUAN .........................................................................



3



1.1. Latar Belakang ..............................................................................



3



1.2. Tujuan dan Manfaat ......................................................................



3



BAB II KERANGKA PEMIKIRAN ATAU GAMBARAN UMUM ........



5



2.1. Uraian Permasalahan ....................................................................



5



2.2. Subjek Penelitian ..........................................................................



5



2.3. Assesment Data .............................................................................



5



BAB III METODE PELAKSANAAN .......................................................



6



3.1. Metode Penelitian .........................................................................



6



3.2. Langkah Penelitian .......................................................................



6



3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................



6



BAB IV PEMBAHASAN ...........................................................................



7



4.1. Analisis Pembahasan atau Penyelesaian Masalah ........................



7



4.2. Kekuatan Penelitian .....................................................................



14



4.3. Kelemahan Penelitian ...................................................................



15



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................



16



3.1. Kesimpulan ...................................................................................



16



3.2. Saran .............................................................................................



16



DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................



17



LAMPIRAN BIODATA ..............................................................................



18



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Masalah Manusia dalam rentang kehidupannya di dunia ini harus melalui berbagai



macam masa perkembangan usia mereka. Dalam setiap masa memiliki tugas – tugas perkembangan masing – masing dan menghadapi bagaimana perubahan yang terjadi dalam perkembangan usianya. Setiap individu di tuntut untuk dapat menyelesaikan perkembangannya dan mengetahui ciri dan karakteristik sesuai dengan tahapan masa yang dilaluinya dan rentang usia yang sudah ditentukan pada tiap masa tersebut. Seorang individu dikatakan berhasil jika tugas perkembangannya telah terlewati dengan baik dan menyelesaikannya dengan waktu yang tepat. Apabila seorang individu tersebut mendapatkan hambatan dalam perkembangannya, maka individu tersebut akan mengalami hambatan gangguan dalam aspek fisik, kognitif, emosi, sosial, maupun spiritualnya. Perkembangan Intelektual / Kognitif merupakan salah satu perkembangan yang perlu diperhatikan dalam perkembangan masa remaja. Pada masa remaja akhir, para siswa SMA memiliki berbagai tahapan perkembangan kognitif yang berbeda – beda. Dari tahapan yang berbeda itulah muncul rasa ingin tahu kelompok kami apa saja yang mendasarinya perbedaan tingkat kognitif pada SMA Swasta AN – NIZAM Medan.



1.2.



Tujuan Adapun Tujuan dalam mini riset ini : 1. Mengetahui penyebab yang



mendasari



perbedaan



tingkat



perkembangan Intelektual / Kognitif siswa . 2. Mengetahui peranan Wali Kelas, Guru Bidang Studi, PKS III, Kepala Sekolah, Orangtua, Kakak/Abang, Sahabat dalam perkembangan Intelektual/Kognitif Remaja Akhir. 3. Mengetahui Solusi yang tidak merugikan siswa dalam membentuk perkembangan Intelektual siswa.



3



1.3.



Manfaat Adapun manfaat pada mini riset ini adalah : 1. Mampu memberikan informasi bagi para pendidik dan orangtua dalam upaya penyelesaian hambatan perkembangan inltelektual si peserta didik. 2. Meningkatkan kecerdasan, kedisplinan, dan keterampilan belajar peserta didik menghadapi persaingan antar sekolah.



BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.



Uraian Permasalahan 4



Mengacu pada permasalahan peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda – beda,



perlunya mengetahui karakteristik yang



melatarbelakangi perilaku peserta didik yang acuh – tak acuh dalam tingkah kepemahaman, tidak pedulinya dengan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut. Setelah diketahui, dapat dikatakan bahwa perilaku yang mendasari hambatan dalam perkembangan intelektual peserta didik di SMA Swasta AN – NIZAM Medan dipengaruhi berbagai aspek yang berasal dari aspek kedisplinan peserta didik, kurangnya motivasi tentang dampak yang sangat berharga dalam mengikuti seluruh pembelajaran di sekolah, pengaruh teman sebaya yang berperilaku negatif, dan orangtua yang mengabaikan perkembangan intelektual anaknya. 2.2. Subjek Penelitian Siswa – siswi SMA Swasta AN – NIZAM Medan. 2.3. Assesment Data Penelitian ini menggunakan teknik penelitian lapangan (field research) yang bermaksud untuk mengetahui permasalahan yang ada di lokasi. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 1. Narasumber Narasumber dalam mini riset yang kami buat adalah Kepala Sekolah SMA Swasta AN – NIZAM Medan, PKS III SMA Swasta AN – NIZAM Medan, Wali Kelas SMA Swasta AN – NIZAM Medan, Guru Bidang Study SMA Swasta AN – NIZAM Medan, Ibu Rossi Alinda Sebagai Orangtua siswa, Triana Adrianti sebagai Kakak siswa, Mitra Setya Darma sebagai teman 2.



sebaya. Peristiwa Data yang diambil dari aktivitas sekolah yang berkaitan dengan sasaran mini riset. BAB III METODE PELAKSANAAN



3.1.



Metode Penelitian Metode yang dilakukan dalam mini riset ini berbentuk metode Wawancara



yang mempunyai tujuan menggali pemikiran konstruktif seorang informan, yang menyangkut peristiwa, pengalaman. Merekonstruksi pemikiran ulang tentang hal yang dialami informan pada masa lalu atau sebelumnya. Mengumpulkan keterangan tentang peristiwa warga lingkungan sekolah.



5



3.2. a. b. c.



Langkah Penelitian Adapun langkah – langkah dalam penelitian ini : Menyusun daftar pertanyaan sebagai pedoman di lapangan. Mempersiapkan Alat Recording Pencatatan langsung, pencacatan dari ingatan, pencacatan dengan alat



d.



recording. Penarikan kesimpulan.



3.3.



Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam mini riset ini meliputi wawancara



yang dilakukan dengan mempersiapkan garis besar pertanyaan. Dalam metode ini dilakukan secara formal dan informal sehingga data yang diperoleh cukup lengkap dan mendalam.



BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Analisa Pembahasan / Penyelesaian Masalah 4.1.1. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual / Kognitif pada Remaja (Kemali syarif. 2017) Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual / kognitif yaitu : 1. Faktor Hereditas Sejak dalam kandungan, setiap anak memiliki sifat – sifat yang menentukan 2.



daya kerja intelektualnya. Faktor Lingkungan Ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya dalam mempengaruhi perkembangan intelektual anak yaitu keluarga dan sekolah.



a.



Keluarga Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orangtua adalah



memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang kehidupan sehingga anak memiliki informasi yang relevan.



6



Berikut ini merupakan ungkapan dari salah satu orang tua, yaitu Ibu Rossi yang menanggapi wawancara kelompok 4 “sudah pasti orangtua sangat berperan penting dalam mendidik anak. Salah satu cara ibuk, ibuk dan bapak selalu menceritakan pengalaman kami ke anak ibuk. Mereka pasti merespon cerita kami dengan segala pertanyaan – pertanyaan aneh. Dari situ orang itu kan dapet pelajaran dari pengalaman ibuk sama bapak mana yang baik mana yang jelek”. (wawancara minggu, 26 November 2017). Dari hasil wawancara ini, faktor keluarga memang sangat mendukung dalam hal positif perkembangan si anak. b.



Sekolah Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk



meningkatkan perkembangan anak termasuk perkembangan berpikir anak. Dalam hal ini guru hendaknya menyadari bahwa perkembangan intelektual anak terletak di tangannya. Berikut ini salah satu ungkapan kepala sekolah SMA Swasta AN – NIZAM Medan yang menanggapi wawancara dari kelompok 4 “memang betul selain peranan orangtua dalam perkembangan anak, sekolah itu juga berperan aktif dalam perkembangan kecerdasan dan meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik. Di dalam sekolahlah tugas guru – guru berusaha keras dalam mendidik anak agar bersikap baik, dan mempunyai kemampuan baik dalam bidang akademik dan non akademik. Karena di sekolahlah guru



yang melatih



kecerdasan peserta didik. Dan dari sekolahlah anak – anak menjadi orang yang berhasil dan suskses di masa depan”. (wawancara kamis, 23 November 2017). Dari hasil wawancara ini dapat diketahui bahwa peranan sekolah sangat berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan peserta didik. Maka, telah terbukti bahwa pihak keluarga dan pihak sekolah harus berperan penting dalam perkembangan kecerdasan remaja. Pihak keluarga dan sekolah harus selalu memperhatikan tingkatan perkembangan kognitif si anak yang tumbuh menjadi remaja. Karena masa remaja, perkembangan kognitifnya sensitif. Harus benar – benar di bimbing dari keluarga dan pihak sekolah. 4.1.2. Peranan Wali Kelas, Guru Bidang Studi, PKS III, Kepala Sekolah, Orangtua,



Kakak/Abang,



Sahabat



dalam



perkembangan



Intelektual/Kognitif Remaja Akhir



7



1.



Peran Wali Kelas dalam Perkembangan Intelektual Remaja Jabatan wali kelas adalah jabatan yang sangat penting dalam peningkatan



belajar di kelas. Wali kelas adalah guru yang paling dekat hubungannya dengan seluruh siswa yang ada di kelas. Salah satu tugas wali kelas adalah memberikan arahan yang positif terhadap anak didiknya di kelas. Wali kelas juga bertugas dalam mengisi raport dan membagikannya kepada siswa. Wali kelas itu sesungguhnya wakil orangtua di sekolah. Pengganti orangtua di sekolah berkaitan dengan perkembangan belajar anak. Berikut ini adalah ungkapan dari salah satu wali kelas yang bernama Bapak Jamaluddin di SMA Swasta AN – NIZAM Medan yang menanggapi wawancara dari kelompok 4 “siswa yang masuk di sekolah ini bervariasi artinya ada siswa yang berkemampuan di atas rata – rata dan di bawah rata – rata. Jadi kemampuan menyerap pelajaran itu juga berbeda – beda ada yang cepat , sedang maupun agak lambat gitu. Nah jadi kita memang diadakan rapat untuk wali kelas disetiap bulan, itu membahas tentang siswa – siswa inilah. Kebetulan saya wali kelas MIA 2 kita tidak hanya membahas tentang pengetahuannya saja. Kenapa ? terkadang kenapa dia tidak cepat nangkap atau lain – lain, itu ada faktor lain seperti terlambat datang. Terlambat datang itu juga mempengaruhi segi kesiapannya untuk menerima pelajaran. Jadi kita akan memutus mata rantai mengapa dia sulit meneri pelajaran. Ada juga karena siswa yang tidak suka dengan mata pelajaran tersebut dan guru mata pelajarannya. Nah solusi dalam penganan siswa yang bandal dan tidak peduli dengan hukuman adalah memberitahu kepada orangtua dalam solusi pertama. Kemudian dengan cara memanggil orangtua siswa dengan membicarakan permasalahan anaknya. Jika orangtuanya juga peduli, maka intinya siswa inilah yang tidak ingin masuk di sekolah ini dan siswa ini tidak siap untuk kita bina, mungkin pilihan dia bervariasi, dia pasti menginginkan sekolah yang dia inginkan sesuai dengan karakter sekolah yang dia inginkan. Artinya tidaklah kita mengorbankan siswa yang banyak hanya demi 1, 2 orang. Bukan sistem yang harus mengikuti anak – anak, tetapi anak – anak yang harus mengikuti sistem sekolah”. (Wawancara Kamis, 23 November 2017). Dari hasil wawancara kepada salah satu wali kelas, peran wali kelaslah yang sangat berperan di dalam lingkungan sekolah. Karena wali kelas merupakan orang yang terdekat bagi siswa – siswa.



8



2.



Peran Guru Bidang Study dalam Perkembangan Intelektual Remaja Guru bidang study adalah guru yang bertanggung jawab melaksanakan



pembelajaran untuk mata pelajaran tertentu pada satuan pendidikan Sekolah Dasar dan yang sederajad, Sekolah Menengah Pertama dan yang sederajat, Sekolah Menengah Atas dan yang sederajat, serta Sekolah Menengah Kejuruan atau Madrasah Aliyah Kejuruan. Tugasnya adalah membantu guru kelas dan guru pembimbing khusus dalam pelaksanaan pembelajaran yang efektif bagi siswa. Berikut ini adalah ungkapan salah satu wali kelas yang bernama Mrs. Ira di SMA Swasta AN – NIZAM Medan yang menanggapi wawancara dari kelompok 4 “secara keseluruhan intelektual masing – masing anak berbeda – beda. Ada yang di tingkat tinggi ada yang masih rendah. Jadi sebenarnya peran guru bidang study itu mampu memotivasi anak untuk meningkatkan intelektualnya. Karena perbedaan – perbedaan siswa guru bidang study itu harus mampu mengetahui mana intelektual yang tinggi dan rendah untuk dapat menyesuaikan materi yang akan di bahas. Salah satu solusi saya sebagai guru bidang study memberika soal – soal ujian itu dengan tingkatan yang bervariasi sesuai dengan kemampuan intelektualnya”. (Wawancara Kamis, 23 November 2017). Jadi, dari hasil wawancara kita ketahui bahwa guru bidang study juga mempunyai peranan yang besar dalam perkembangan intelektual peserta didik, guru bidang study harus bekerja sama dengan wali kelas dalam perkembangan anak. Maka dari itu guru bidang study harus mengetahui tingkatan intelektual anak agar dapat menyesuaikan dengan materi dan soal – soal yang di berikan kepada peserta didik. 3.



Peran PKS III dalam Perkembangan Intelektual Remaja Tugas PKS III adalah menyusun program kesiswaan, melaksanakan



bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah / siswa serta pemilihan pengurus OSIS. Berikut ini adalah ungkapan dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan yang bernama Bapak Andi Darmadi di SMA Swasta AN – NIZAM Medan yang menanggapi wawancara dari kelompok 4 “Perkembangan Intelektual di sekolah ini cukup baik, namun dengan proses untuk menghasilkan hasil yang baik. Peran saya dalam hal ini yang saya lakukan adalah memetakan kemampuan setiap 9



siswa dengan berbagai tes, dari situ kita bisa melihat mana siswa yang lemah dan berkemampuan tinggi yang masuk di sekolah ini. Ya sebagai mana kita ketahui karena disini adalah Sekolah Swasta yang biasanya swasta itu pioritas kedua, kita tidak bisa pungkiri ini. Maka yang masuk ke sekolah swasta itu tentu saja masih banyak yang berkemampuan intelektualnya masih rata – rata bahkan dibawah rata – rata. Saya sebagai wakasek berupaya membuat program – program sekolah untuk mengupgrade kemampuan mereka sehingga mereka bisa menaikkan kemampuan mereka sesuai yang guru – guru inginkan dengan kemampuan mereka agar bisa bersaing dengan sekolah – sekolah yang menjadi favorit seperti sekolah - sekolah negeri. Ya sejauh ini program ini sudah berhasil”. (Wawancara Kamis, 23 November 2017). Jadi, dari hasil wawancara kita ketahui bahwa Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mempunyai solusi dalam meningkatkan perkembangan pengetahuan atau intelektual siswa dengan berbagai program – program sekolah yang berkaitan dengan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dan meningkatkan siswa dalam rasa ingin tahu yang besar dalam pelajaran – pelajaran di sekolah. 4.



Peran Kepala Sekolah dalam Perkembangan Intelektual Remaja Peran kepala sekolah dalam bidang akademik salah satunya adalah



membina peserta didiknya, menumbuhkan minat membaca peserta didik, mandiri, kreatif dan berprestasi. Mendorong siswa – siswanya dalam kegiatan lomba bidang studi, olimpiade dan ekstrakulikuler. Berikut ini adalah ungkapan dari Kepala Sekolah yang bernama Bapak Sularno di SMA Swasta AN – NIZAM Medan yang menanggapi wawancara dari kelompok 4 “Awal tahun ajaran baru,



sekolah selalu menyelenggarakan



kegiatan penyusunan kurikulum tingkat sekolah. Untuk semua bidang pengembangan yang diajarkan di sekolah kami, semuanya sudah tersedia dalam silabus yang memuat kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator. Dalam hal inilah kami merancang indikator disesuaikan dengan tingkatan kepemahaman yang sistematis. Saya selaku kepala sekolah akan berdiskusi langsung dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dalam merancang program – program perkembangan kognitif siswa. Dalam hal ini saya sering melakukan diskusi atau rapat langsung dengan semua wali kelas dan guru – guru lain dalam menjalankan program – program kami. Sebagai pemotivasinya setiap siswa yang 10



berprestasi dalam akademik dan ekstrakulikuler kami berusaha memfasilitasi segala kebutuhan – kebutuhan siswa tersebut”. (Wawancara Kamis, 23 November 2017). Jadi dari hasil wawancara bapak kepala sekolah kita simpulkan bahwa kepala sekolah adalah pihak sekolah harus menyusun strategi – strategi yang akan di kembangkan untuk mengetahui kemampuan intelektual siswa. Salah satu untuk memotivasi siswa dalam mengembangkan intelektual siswa yaitu pihak sekolah memfasilitasi kebutuhan – kebutuhan siswa dalam mendukung kemampuan – kemampuan siswa yang berprestasi. 5.



Peran Orangtua dalam Perkembangan Peran orangtua sangat berpengaruh dalam perkembangan sikap mental,



perkembangan kognitif dan perilaku anak dan anak itu sendiri sangat memerlukan perhatian yang lebih dari orangtua. Orangtua dalam mengasuh, membesarkan dan mendidik anak dituntut untuk memberikan yang terbaik, hal ini merupakan suatu tugas mulia yang tentu tidak lepas dari berbagai halangan dan rintangan. Dengan peranan (tanggung jawab) tersebut, jelas orangtua merupakan pendidikan pertama bagi anak. Peran orangtua tersebut sangat diperlukan untuk membantu keberhasilan anak dalam pendidikan terutama perkembangan perilaku anak saat berada di sekolah karena perilaku anak sangat di pengaruhi oleh orangtua di lingkungan keluarga. Orangtua memiliki tanggung jawab penuh dalam perkembangan perilaku dan pendidikan anak, maka orangtua tidak dapat menyerahkan pendidikan sepenuhnya kepada sekolah. Berikut ini merupakan ungkapan dari salah satu orangtua yang bernama Ibu Rossi Alinda yang menanggapi wawancara dari kelompok 4 “sudah pasti ibuk dan bapak sebagai orangtua sangat berperan penting dalam perkembangan intelektual anak ibuk. Karena kami adalah sumber pendidikan pertama dari anak ibuk. Salah satu peranan ibuk yang tidak hentinya memotivasi anak ibuk,memperhatikan apapun aktivitas yang dilakukan anak ibuk baik di dalam rumah maupun di sekolah. Bapak memberikan kebebasan untuk anak ibuk karena sudah remaja, tetapi tetap ada pengawasan, dan tetap memberi batasan kepada anak ibuk. Jika anak ibuk asik dengan PSnya,ibuk selalu memarahinya menyuruhnya untuk belajar bukan untuk bermain terus. Ibuk juga menyuruhny untuk mengikuti bimbingan kelas seperti LES Bimbel, Les privat Bahasa Inggris dan Matematika”. (Wawancara Minggu, 26 November 2017). Dari hasil



11



wawancara ini sudah jelas kita ketahui bahwa peran orangtualah yang sangat berperan penting dalam perkembangan intelektual anaknya. Tetapi harus tetap ada komukasi



terus



menerus



dengan



pihak



sekolah



untuk



memperhatikan



perkembangan dari anaknya. 6.



Peran Kakak dalam Perkembangan Intelektual Remaja Kakak merupakan saudara yang lebih tua yang berstatus anak kandung



dari orangtua. Jika seorang kakak memiliki adik yang masih berusia remaja, kakak merupakan orang yang terdekat setelah orangtua. Peranan kakak ialah menjaga adiknya, membimbing adiknya, dan menegur adiknya. Dalam perkembangan kognitif remaja, peranan saudara kandung bisa seperti menegur adiknya yang tidak belajar, mengajari pelajaran – pelajaran. Membantu mengerjakan tugas. Berikut ini merupakan ungkapan dari saudara kandung (kakak) yaitu Triana Adrianti yang menanggapi wawancara kelompok 4 dalam perkembangan intelektual adiknya yang berusia remaja “peran saya sebagai kakak terhadap perkembangan intelektual adik saya, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat adik saya lebih pintar lagi itu sudah pasti. Jadi, dengan cara membuat dia supaya pintar saya akan mengajarinya di rumah setelah dia pulang sekolah atau malam harinya. Agar perkembangan kognitifnya bertambah dan memiliki wawasan yang lebih luas lagi”. (Wawancara Minggu, 26 November 2017). Dari hasil wawancara kita ketahui bahwa peran saudara kandung (kakak) berperan penting dalam perkembangan kognitif remaja. Kakak bisa berperan sebagai guru privat dalam mengajari adiknya yang sedang kesusahan dalam materi pelajaran yang tidak diketahui adiknya. 7.



Peran Teman Sebaya dalam Perkembangan Intelektual Remaja Teman sebaya adalah anak – anak dengan tingkat kematangan atau usia



yang kurang lebih sama. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya adalah untuk memberikan sumber informasi dan komparasi tentang dunia di luar keluarga. Melalui kelompok teman sebaya anak – anak menerima umpan balik dari teman – teman mereka tentang kemampuan mereka. Berikut ini merupakan ungkapan dari teman sebaya yaitu Mitra Setya Darma yang menanggapi wawancara kelompok 4 dalam perkembangan intelektual temannya “Menurut saya selaku teman, pada masa seperti kami ini



12



masa yang sangat menentukan kehidupan kami kedepannya. Teman sebaya begitu berperan dalam perkembangan intelektual sesama remaja. Karna apabila seseorang memilih teman atau sahabat yang salah atau berteman dengan orang yang berkemampuan intelektual rendah dan hanya bermain saja dia bakal terikut dan bisa jadi intelektualnya akan menurun juga. Namun kalau seseorang berteman dengan yang memiliki kemampuan rata-rata atau diatasnya bisa jadi kita akan termotivasi dan meningkatkan belajar sesama kita dan mengembangkan intelektualnya menjadi lebih baik lagi.” (Wawancara Senin, 27 November 2017). Dari hasil wawanara diatas dapat kita ketahui bahwa, selain walikelas dan orang tua, teman sebaya juga mempunyai peranan dalam meningkatkan dan memacu intelektual seseorang. Karena pada teman sebaya seseorang dapat lebih terbuka dan membantu temannya apabila kesulitan dalam pembelajaran. 4.2.



Kekuatan Penelitian Adapun kekuatan/kelebihan dari penelitian metode wawancara yaitu :



1. Pewancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada waktu itu. Dan jika ingin memperoleh informasi tambahan, maka pewancara dapat mengajukan pertanyaan tambahan. Bahkan jika sebuah pertanyaan dianggap kurang tepat ditanyakan pada waktu itu 2. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasan-penjelasan tambahan. 3. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut 4. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama 5. Spontaneity. Pewawancara dapat merekam jawaban-jawaban yang spontan. Dalam hal tertentu jawaban spontan dapat lebih jujur dan informative, kurang normative. 4.3.



Kelemahan Penelitian Adapun kelemahan dari penelitian metode wawancara yaitu :



1. Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan banyak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya.



13



2. Interview Bias. Walau dilakukan secara tatap muka, namun kesalahan bertanya dan kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi. Sering atribut (jenis kelamin, etnik, status sosial, jabatan, usia, pakaian, penampilan fisik, dsb) responden dan juga pewawancara mempengaruhi jawaban. 3. Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara dalam melakukan hubungan antar manusia (human relation). 4. Sangat tergantung pada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari subyek wawancara, yang mungkin menghambat ketelitian hasil wawancara. 5. Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket dan biaya yang relatif yang lebih mahal.



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.



Kesimpulan Penyebab yang mendasari perbedaan tingkat perkembangan Intelektual /



Kognitif siswa adalah faktor hereditas yang sudah di bawak sejak dalam



14



kandungan dan faktor lingkungan yang terbagi atas faktor keluarga dan faktor sekolah. Perkembangan intelektual remaja memang harus di perhatikan dari pihak keluarga dan sekolah. Pihak keluarga harus ada komunikasi dan berdiskusi dengan pihak sekolah tentang sejauh mana perkembangan anak remaja tersebut. Keluarga dan sekolahlah yang berperan penting dalam perkembangan intelektual anak remaja. Salah satu solusi yang tidak merugikan siswa dalam membentuk perkembangan Intelektual siswa adalah memberikan hukuman yang tidak keras tetapi memberi hukuman dengan cara mendidik seperti hukuman hapalan suatu materi pelajaran, tugas yang banyak, mengahapal surah – surah pendek Al – Qur’an dan lain – lain. Intinya tetap dengan cara mendidik. 5.2.



Saran Berdasarkan hasil mini riset, dari simpulan di atas maka di dapat saran



bagi orangtua, agar tetap menerapkan solusi yang tepat dalam perkembangan kognitif anak sehingga anak akan menjadi pribadi yang cerdas, pintar dan bertanggung jawab. Saran untuk pihak sekolah agar tetap memberikan program – program mendidik dalam upaya mencerdaskan siswa – siswanya.



DAFTAR PUSTAKA Endarswara, suwardi. (2006). Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama Syarif, kemali. (2017). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Unimed Press



15



https://books.google.co.id/books? id=d27VDw5TbF0C&pg=PA151&dq=metode+wawancara&hl=id&sa=X&ved=0 ahUKEwjdxuelneDXAhVEvo8KHTNRBFgQ6AEIKzAB#v=onepage&q=metode %20wawancara&f=false https://mellyhandayanicyrus.wordpress.com/2015/05/16/peran-dan-tanggungjawab-guru-kelas-guru-bidang-studi-dan-guru-pembimbing-khusus-dankerjasama-dengan-orang-tua-dan-masayarakat-dalam-pendidikan-inklusif/ https://www.academia.edu/22870281/MAKALAH_PERKEMBANGAN_ANAK_ USIA_SEKOLAH_MENENGAH_PROGRAM_STUDI_S1_PGSD? auto=download http://www.rumpunnektar.com/2017/05/metode-penelitian-macam-macamdan.html https://www.slideshare.net/opayanti/perkembangan-intelektual-pada-fase-remaja https://www.scribd.com/document/353725649/Tugas-Dan-Wewenang-WakilKepala-Sekolah-Bidang-Kesiswaan



LAMPIRAN BIODATA



Nama



: Nita Kusuma Sari



16



NIM



: 4153111049



Kelas



: Matematika Dik D 2015



Tempat, Tanggal, Lahir



: Labuhan Batu Utara, 14 April 1997



Jenis Kelamin



: Perempuan



Alamat (Kos)



: Jalan Tangkul 1 No. 88A, Siderejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan



Nomor Handphone



: 082242003045



Gmail



: [email protected]



Riwayat Pendidikan



: SD Negeri 112319 Bulu Sari SMP Negeri 1 Merbau SMA Negeri 1 Merbau



Nama



: Putri Kesuma Darma



NIM



: 4151111074



Kelas



: Matematika Dik D 2015



17



Tempat, Tanggal, Lahir



: Sosa, 9 Juni 1997



Jenis Kelamin



: Perempuan



Alamat (Kos)



: Jalan Tangkul 1 No. 86 , Siderejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan



Nomor Handphone



: 082363704903



Gmail



: [email protected]



Riwayat Pendidikan



: SD Negeri 0722 PIR Trans Sosa VI MTsN Sosa SMA Swasta AN – NIZAM Medan



Nama



: Rahmah Itsna Hayati



NIM



: 4153111053



Kelas



: Matematika Dik D 2015



18



Tempat, Tanggal, Lahir



: Medan, 28 Juli 1997



Jenis Kelamin



: Perempuan



Alamat (Rumah)



: Jalan Sukamaju Pasar VII Tembung



Nomor Handphone



: 081264311429



Gmail



: [email protected]



Riwayat Pendidikan



: SD Negeri 104204 Desa Samberejo Timur MTs.S Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung MAN 3 MEDAN



Nama



: Ria Lestari



NIM



: 4151111078



Kelas



: Matematika Dik D 2015



19



Tempat, Tanggal, Lahir



: Tebing Tinggi, 19 Desember 1997



Jenis Kelamin



: Perempuan



Alamat (Kos)



: Jalan Tuamang no. 172A



Nomor Handphone



: 082370376183



Gmail



: [email protected]



Riwayat Pendidikan



: SD Negeri 165717 Tebing Tinggi SMP Negeri 3 Tebing Tinggi MAN 1 Tebing Tinggi



20