Laporan Praktikum Antropometri Iqlima [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PENILAIAN STATUS GIZI PENGUKURAN ANTROPOMETRI



DOSEN PEMBIMBING Anis Abdul Muis, M.Kes



DISUSUN OLEH Iqlima Almunawa



(P20631118019)



PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI TASIKMALAYA JURUSAN GIZI POLITEKNK KESEHATAN TASIKMALAYA KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2019/2020



A. LATAR BELAKANG Antropometri berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan metros yang berarti ukuran. Istilah tersebut berasal dai Bahasa Yunani. Jadi dapat diartikan bahwa antropometri adalah ukuran dari tubuh. Antropometri merupakan pengetahuan mengenai pengukuran dimensi tubuh manusia dan karakteristik khusus lain dari tubuh yang relevan dengan perancangan alat alat atau benda benda yang digunakan oleh manusia. Untuk mndapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas, maka faktor faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis harus diperhatikan. Hal yang lain dan perlu diamati adalh berat dan pusat masa dari suatu segmen atau bagian tubuh, bentuk tubuh, jaak untuk pergerakan melingkar ari tangan dan kaki, dan sebagainya. Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian antropometri statis dan antropometri dinamis. Antropometri statis adalah pengukuran dilakukan saat manusia dalam kondisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Dimensi yang diukur pada antropometri statis diambil secara linier ( lurus ) dan dilakukan di permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran reresentatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadan diam. Pengukuran Tinggi Lutut merupakan pengukuran antropemetri yang baisanya digunakan sebagai pengukuran orang yang usianya sudah tergolong lansia dengan unggungnya yang semakinlama mengalami osteoporosis. Sehingga akibat dari osteoporosis bisa menjadikan tinggi badan menurun, perhitungan bisa dilakukan dari tinggi lutut samapai tinggi badan. Akan tetapi ada hal khusus lainnya jika pasien tidak memumpuni untuk dilakukan pengukuran biasanya dilakukan dengan duduk. Pengukuran panjang tangan (DEPA) adalah pengukuran ujung jari tengah tangan kiri sampai pengukuran ujung jari tengah tangan kanan dari kedua lengan yang direntangkan (didepang). Lingkar kepala digunakan sebagai pengganti pengukuran ukuran dan pertumbuhan otak tetapi tidak sepenuhnya berkorelasi dengan volume otak. Pengukuran lingkar kepala merupakan prediktor terbaik dalam melihat perkembangan syaraf anak dan dalam menyediakan tampilan dinamis dari pertumbuhan global otak dan struktur internal, sehingga harus dipantau dalam pranatal awal dan tahap postnatal. Pada bayi baru lahir ukuran lingkar kepala normal adalah 34 – 35 cm, akan bertambah 2 cm setiap



bulan pada usia 0-3 bulan. Pada usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan, dan pada usia 6-12 bulan pertambahan 0,5 cm per bulan. Sampai usia 5 tahun biasanya sekitar 50 cm.Usia 5-12 tahun hanya naik sampai 52Rasio lingkar pinggang panggul merupakan salah satu teknik tambahan selain pengukuran lingkar pinggang untuk mengetahui distribusi lemak dalam tubuh, terutama pada bagian abdomen. Rasio ini diangggap lebih baik dalam menunjukkan distribusi lemak tubuh jika dibandingkan dengan pengukuran skinfold thickness. Pengukuran rasio ini juga baik dalam memperkirakan adanya timbunan lemak pada daerah pinggul dan intraabdomen yang sering diasosiasikan dengan munculnya penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner. Pengukuran rasio lingkar pinggang panggul dilakukan dengan membandingkan nilai lingkar pinggang dengan lingkar panggul dengan cara berdiri dan menghindarkan pengukuran dengan memakai pakaian yang tebal. Mengukur bagian pinggang pada umbilikus dan mengukur bagian panggul pada lingkar terbesar antara pinggang dan paha. Pengkuran lemak tubuh yang



ini menggunakan alat



yang bernama



skinfoldcaliper, yang dijepitkan di bagian tubuh yang telah ditentukan. Bentuk alat iniseperti penjepit tetapi di bawah tempat menjempit ada angka-angka yangakan mengukur lemak di lipatan kulit kita. Bagian-bagian tubuh yangumumnya digunakan adalah bagian lengan atas (bicep, tricep), bagianpunggung (supskapula), bagian perut bawah (suprailiaca), dada, paha dan betis (Modul PSG, 2011). Business Impact Analysis (BIA) adalah suatu proses menentukan dan mendokumentasikan dampak bisnis dari gangguan terhadap kegiatan yang mengdukung produk dan layanan utama. Dampak bisnisnya dapat berupa revenue dan non revenue (stakehlder/custopmer, regulasi/legal dn reputasi). BIA akan menghasilkan daftar krisis aplikasi pada IT, krisis pada fasilitas, krisis proses bisnis pada customer service dan business support. Metode dalam membangun Business Impact Analysis adalah mendaftarkan seluruh sistem/aplikasi atau fasilitas atau aktivitas, lalu menentukan impact level, dan terakhir menentukan sitem aplikasi atau aktivitas kritis.



B. TUJUAN 



Tujuan Umum Mahasiswa mampu melakukan dan menjelaskan berbagai pengukuran antropometri serta menginterpretasikan hasil pemeriksaan.







Tujuan Khusus a.



Mahasiswa mampu mempersiapkan alat dan pasien untuk menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan, IMT, lingkar lengan atas, lingkar perut, depa, tinggi lutut pada dewasa. Serta mengukur lingkar kepala pada anak anak.



b.



Mahasiswa mampu memberikan instruksi dan melakukan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan, IMT, lingkar lengan atas, lingkar perut, depa, tinggi lutut pada dewasa. Serta mengukur lingkar kepala pada anak anak.



C.



MANFAAT 



Mahasiswa



bisa



melakukan



berbagai



pengukuran



antropometri



serta



menginterpretasikan hasil pemeriksaan



D.



E.



ALAT DAN BAHAN 1.



Alat pengukur tinggi lutut



2.



Metlin Roll



3.



Pita pengukur lingkar kepala dan LILA



4.



Body Composition Monitor



5.



Skin Fold Caliper



6.



Alat pengukur rentang tangan (depa)



PROSEDUR a) Pengukuran Tinggi Lutut Posisi Tidur 1) Pasien tidur terlentang ditempat tidur ( Usahakan posisi tempat tidur atau kasur rata) 2) Tempatkan alat penyangga dilipatan paha dan betis Kaki kiri membentuk susudt 90o



3) Beri bantuan dengan bantal pada bagian belakang pasien jika alat penyangga terlalu tinggi 4) Telapak kaki kiri pasien membentuk sudut siku – siku 5) Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki kiri pada bagian tumit dan lutut 6) Baca angka panjang lutut pada alat secara teliti 7) Catat angka hasil pengukuran



Posisi Duduk 1) Pasien yang akan diukur tinggi lututnya duduk pada kursi 2) Posisi duduk sempurna (Badan tegak pandangan lurus ke depan tangan bebas ke bawah) 3) Lutut kedua kaki membentuk sudut siku – siku 4) Telapak kaki kiri yang diukur membentuk sudut siku – siku 5) Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki kiri pada bagian tumit dan lutut 6) Baca angka panjang lutut pada alat secara teliti 7) Catat angka hasil pengukuran



b) Pengukuran DEPA 1) Pasang segmometer atau meteran di bagian atas bahu kanan. 2) Kemudian, tarik segmometer atau meteran Anda hingga ke bagian ujung jari lengan tangan kanan Anda dengan siku dan pergelangan tangan kanan lurus. Gunakan alat bantu penggaris untuk memastikan dimensi tubuh yang Anda ukur. 3) Catat hasil pengukuran dimensi panjang rentang tangan ke depan Anda ke dalam checksheet. c)



Pengukuran Lingkar Kepala Bayi 1) Beri posisi bayi / anak yang akan diukur 2) Lilitkan pengukur untuk mendapatkan lingkaran / ukuran keliling letak puncak kepala, letak dahi dan letak belakang kepala bayi. 3) Lihat pada alat pengukur dan besarnya lingkar kepala 4) Ikat alat pengukur dan gulungkan kembali 5) Baringkan bayi / anak pada posisi semula 6) Catat hasil pengukuran



d) Pengukuran Lingkar Pinggang dan Pinggul ( RLPP ) Lingkar Pinggang 1) Pasien mengenakan pakaian yang tidak terlalu menekan 2) Pasien berdiri tegak dengan kedua lengan berada pada kedua sisi tubuh dan kaki rapat 3) Pengukur jongkok di depan subyek, kemudian ukur dengan metlin dari umbilicus/pusat melingkar ke suprailliac kanan dan memutar menuju suprailliac kiri dan bertemu lagi di umbilicus/pusat 4) Alat pengukur dilingkarkan secara horizontal tanpa menekan kulit. Seorang pembantu diperlukan untuk meletakkan alat ukur dengan tepat 5) Dibaca dengan teliti hasil pengukuran pada pita hingga 0,1 cm terdekat 6) Catat hasil pengukuran



Lingkar Pinggul 1) Subyek mengenakan pakaian yang tidak terlalu menekan 2) Subyek berdiri tegak dengan kedua lengan berada pada kedua sisi tubuh dan kaki rapat 3) Pengukur jongkok di depan subyek sehingga tingkat maksimal dari penggul terlihat 4) Alat pengukur dilingkarkan secara horizontal tanpa menekan kulit. Dan diukur tepat pada bagian lingkar terbesar dari tubuh/pinggul. 5) Seorang pembantu diperlukan untuk meletakkan alat ukur dengan tepat 6) Dibaca dengan teliti hasil pengukuran pada pita hingga 0,1 cm terdekat.



e)



Pengukuran Tebal Lemak Bawah Kulit (TLBK) Biceps Skinfold 1) Subyek berdiri tegak dengan kedua lengan tergantung bebas pada kedua sisi tubuh 2) Pengukuran dilakukan pada titik mid point (sama pada LILA) 3) Pada sekitar 1 cm diatas titik yang telah ditandai tersebut, tarik lipatan kulit dan jaringan lemak dibawahnya secara vertical, dan pasang penjepit caliper dan biarkan 2 asmpai 3 detik setelah penahan / pegas penjepit caliper dilepas 4) Biceps skinfold diukur dengan mendekati 0,1 mm 5) Baca dan catat hasil pengukuran



Triceps Skinfold 1) Subyek berdiri tegak dengan kedua lengan tergantung bebas pada kedua sisi tubuh 2) Pengukuran dilakukan pada titik mid point (sama pada LILA) 3) Pengukur berdiri di belakang subyek dan meletakkan telapak tangan kirinya pada bagian lengan kearah tanda yang telah dibuat dimana ibu jari dan telunjuk menghadap ke bawah. Tricep skinfold diambil dengan menarik pada 1 cm dari proximal tanda titik tengah tadi 4) Pasang penjepit caliper dan biarkan 2 asmpai 3 detik setelah penahan / pegas penjepit caliper dilepas 5) Tricep skinfold diukur dengan mendekati 0,1 mm 6) Baca dan catat hasil 7) Lakukan dua kali pengukuran



Subscapular Skinfold 1) Subyek berdiri tegak dengan kedua lengan tergantung bebas pada kedua sisi tubuh 2) Tangan diletakkan kiri ke belakang 3) Untuk mendapatkan tempat pengukuran, pemeriksa meraba scapula dan mencarinya ke arah bawah lateral sepanjang batas vertebrata sampai menentukan sudut bawah scapula 4) Subscapular skinfold ditarik dalam arah diagonal (infero-lateral) kurang lebih 450 ke arah horizontal garis kulit. Titik scapula terletak pada bagain bawah sudut scapula 5) Caliper diletakkan 1 cm infero-lateral dari ibu jari dan jari telunjuk yang mengangkat kulit dan subkutan dan ketebalan kulit diukur mendekati 0,1 mm 6) Baca dan catat hasil 7) Lakukan dua kali pengukuran.



Suprailliac Skinfold 1) Subyek berdiri tegak dengan kedua lengan tergantung bebas pada kedua sisi tubuh 2) Tandai posisi pengukuran, yaitu di atas tulang iliac



3) Tarik lipatan kulit dan lapisan lemak di bawahnya secara diagonal 4) Pasang penjepit caliper dan biarkan 2 asmpai 3 detik setelah penahan / pegas penjepit caliper dilepas 5) Baca dan catat hasil 6) Lakukan dua kali pengukuran.



f) Pengukuran BIA 1) Pertama-tama nyalakan alat BIA 2) Kemudian masukan umur, berat badan, tinggi badan, dan jenis kelamin 3) Setelah itu berdirilah ke atas alat 4) Tekan tombol memulai pengukuran dan tunggu beberapa saat untuk melihat hasilnya.Bandingkan hasil pengukuran yang Anda dapat dengan nilai cut-off (nilai yang direkomendasikan dalam manual) 5) Ukurlah komposisi tubuh Anda minimal satu kali dalam sebulan secara rutin untuk mengurangi risiko penyakit metabolic 6) Konsultasikan hasil yang Anda dapat dengan Ahlinya apabila terdapat salah satu nilai yang tidak sesuai dengan cut-off yang direkomendasikan 7) Dengan demikian Anda dapat mengetahui bahwa hal tersebut berbahaya atau tidak, serta mendapat saran yang tepat untuk mengatasinya



F.



KESIMPULAN Antropometri merupakan pengetahuan mengenai pengukuran dimensi tubuh manusia dan karakteristik khusus lain dari tubuh yang relevan dengan perancangan alat alat atau benda benda yang digunakan oleh manusia. Diantara manfaat dari kegiatan praktikum antropometri ini adalah dapat melakukan berbagai pengukuran antropometri serta menginterpretasikan hasil pemeriksaa Berdasarkan kegiatan praktikum antropometri diperlukan beberapa peralatan seperti, alat pengukur tinggi lutut, metlin roll , pita pengukur lingkar kepala dan LILA, body composition monitor, skin fold caliper, serta alat pengukur rentang tangan (depa).



G. DAFTAR PUSTAKA 



Teori, D. (2001). Pengukuran Antropometri Dasar Teori, (1966). Retrieved from https://med.unhas.ac.id/fisioterapi/wp-content/uploads/2016/12/PENGUKURANANTROPOMETRI.pdf







Sishadi, A., & Purwanti, A. (2015). Hubungan Lingkar Kepala Dengan Perkembangan Anak Sindrom Down. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 4(4), 437–446.







Candra, T. (2014). Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan. Universitas Negeri Yogyakarta.



 http://hajarsimpingf.blogspot.com/2015/03/contoh-pengukuranantropometri.html?m=1 



https://idtesis.com/pengertian-dan-rumus-pengukuran-tinggi-lutut-tl/







https://www.kompasiana.com/gustaafkusno/masih-ingatkah-dengan-jengkalhasta-depa_551b30b2813311687f9de560



 https://www.academia.edu/11877063/Pengukuran_Antropometri  https://sharingvision.com/business-impact-analysis-bia/