Laporan Praktikum Fogging [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FOGGIN SWING FOG SN50 Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengendalian Vektor Dosen Pengampu : Mimin Karmini, S.Pd.,M.Kes



Disusun Oleh : Listy Dwi Yunatiasri P17333120034 D3 Kesehatan Lingkungan



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG BANDUNG 2022



1. Judul



: Cara Penggunaan dan Pengaplikasian Fogging Swing Fog



Sn50 German 2. Hari, Tanggal



: Senin, 18 April 2022



3. Lokasi



: Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan



4. Tujuan Praktikum



:



● Mengtahui proses pencampuran Malation dalam bahan bakar fogging ● Mengetahui cara mengaplikasikan fogging dengan baik dan benar ● Mengetahui cara menggunakan fogging 5. Manfaat Praktikum



:



Dengan di adakan praktikum tersebut dapat di ambil manfaat yaitu : ● Dapat menjadikan mahasiswa yang mandiri, dan mempunyai keterampilan ● menambah wawasan tentang swingfog ● Menjadikan mahasiswa terampil didalam mengoprasikan sebuah alat raboratorium ● Agar dapat mengembangkan pengalaman praktikum dikehidupan 6. Dasar Teori



:



Swingfog adalah pengasapan insektisida dengan mesin swingfog dilaksanakan dengan cara menyemprotkan insektisida ke dalam bangunan rumah atau lingkungan sekitar rumah diharapkan nyamuk yang berada dihalaman maupun didalam rumah terpapar dengan isektisida dan dapat dibasmi. Upaya untuk menekan laju penularan penyakit DBD salah satunya ditunjukkan untuk mengurangi kepadatan vektor DBD secara kimiawi yang dikenal dengan istilah pengasapan (fogging) yaitu menggunakan alat yang diberi nama swingfog. Fogging adalah untuk membunuh sebagian besar vektor infektife dengan cepat, sehingga rantai penularan segera dapat diputuskan. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menekan kepadatan vektor selama waktu yang cukup sampai dimana pembawa virus tumbuh sendiri. Alat yang digunakan untuk fogging terdiri dari portable thermal fog machine dan ultra low volume ground sprayer mounted. Fogging yang efektif dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 sampai dengan 10.00 dan sore hari pukul 15.00 sampai 17.00, bila dilakukan pada siang hari nyamuk sudah tidak beraktiftas dan asap fogging mudah menguap karena udara terlalu panas. Fogging sebaiknya jangan dilakukan pada keadaan hujan karena sia-sia saja melakukan pengasapan.



Fogging dapat memutuskan rantai penularan DBD dengan membunuh nyamuk dewasa yang mengandung virus . namun, fogging hanya efektif selama dua hari. Selain itu, jenis insektisida yangndigunakan untuk fogging ini juga harus ganti-ganti untuk menghindari resistensi dari nyamuk. Selama 40 tahun terakhir, bahan kimia telah digunakan untuk membasmi nyamuk bagi kesehatan masyarakat saat ini banyak bermunculan fenomena resistensi terhadap bahan insektisida yang umum digunakan, antara lain: malathion, temephos, tenthion, permethrin, profoxur, dan fenithrothion. Cara itu sangat lazim digunakan pada saat outbreak terutama pada bulam-bulan kritis seranga DBD. Walaupun bahan aktif yang digunakan itu tidak selalu efektif mengendalikan vektor karena dibeberapa tempat, Aedes sudah menunjukkan resistensi terhadap beberapa insektisida yang digunakan. Hampir semua populasi aedes aegypti menunjukkan ketahanan terhadap insektisida pyrethroid, permethrin, dan deltamethrin. Kalaupun pengasapan masih digunakan hasilnya hanya dapat menghalau atau membunuh naymuk dewasa tetapi tidak termasuk larvanya. Pengasapan dengan malathion 4 persen dengan pearut solar, yang dinilai masih efektif hanya mampu membunuh nyamuk dewasa pada radius 100-200 meter dari jarak terbang nyamuk yang hanya efektifitas satu sampai dua. Dalam kondisi seperti itu, penggunaan insektisida selain kurang efektif dan mahal juga berbahaya mterhadap kesehatan dan lingkungan. 7. Alat & Bahan



:



a. Alat yang di gunakan yaitu : ● Swingfogg ● Busi ● Kunci Busi ● Alat tambahan ( kunci inggris, obeng bunga / plat,tang ) ● Corong ● Jerigen ● APD ( masker,hanskum,sepatu bot ) b. Bahan yang di gunakan yaitu : ● Malation ● Kain sarbet



● Solar ● Bensin 8. Cara Kerja



:



a. Tahap Persiapan 1) Tentukan lokasi untuk pengasapan dan ukur lokasi tersebut. 2) Siapkan swingfogg 3) Siapkan bahan bakar bensin 4) Siapkan larutan malatio / sinop 5) Siapkan solar 6) Siapkan masker 7) Periksa busi dan siapkan busi yang baru minimal 2 buah untuk 1 mesin 8) Siapkan bateray 4 buah untuk 1 buah mesin 9) Siapkan susu kental untuk menetralkan pengaruh larutan 10) Campurkan larutan malation / sinop dengan solar dengan perbandingan 19:1 artinya 1 liter malation / sinop dengan 19 liter solar dan 11) Perhatikan arah mata angin. b. Proses Pengasapan 1) Masukan 4 buah bateray ke tempat di bagian bawah mesin 2) Masukan bahan bakar bensin 3) Masukan campuran larutan ke dalam tangki larutan 4) Periksalah kondisi busi kalau mesin yang memakai busi 5) Pompa tombol orange sebanyak 10 kali s/d 15 kali dan biarkan mesin dalam keadaan off (mati) jangan buka gas 6) Setelah itu baru buka gasnya sampai agar besar baru di tekan tombol orange sampai mesin hidup 7) Perhatikan arah mata angin lalu lakukan pengasapan searah dengan arah mata angin dalam pengertiannya bahwa kalau arah mata angin menujuh timur berarti kepada nozzlenya menghadap kearah timur lalu lakukan pengasapan mulai dari paling belakang sampai ke depan



8) Lakukan pengasapan berulang sampai ke bagian paling depan dengan aturan jangan lupa memakai masker dann setelah proses pengasapan jangan lupa mengkomsumsi susu kental *sebagai penetraliser racun dari larutan dari larutan yang di hirup 9) Setelah selesai pengasapan mesin di matikan dengan cara menutup gas lalu buka tangkai larutan dan tangki bahan bakar dan biarkan sampai mesin dingin baru di angkat dan di kalibrasi lagi setelah itu di simpan di tempat yang aman. 9. Hasil Praktikum



:



Dari hasil praktikum di atas bahwa Pengasapan atau fogging yang dimaksud bertujuan untuk menyebarkan pestisida ke udara/lingkungan melalui asap, yang diharapkan dapat membunuh nyamuk dewasa (yang infektif), sehingga rantai penularan DBD bisa diputuskan dan populasinya secara keseluruhan akan menurun. Pengasapan dalam rangka pengendalian nyamuk vektor DBD, lazimnya digunakan fog machine atau fog generator dengan spesifikasi dan persyaratan tertentu. Ada dua jenis fog generator, yakni sistem panas (misalnya Pulsfog, swingfog) dan sistem dingin ( yaitu : ULV ground sprayer). Kegiatan fogging bukanlah satu-satunya cara untuk menurunkan kasus DBD, karena dengan fogging yang mati hanya nyamuk dewasa. Selama jentiknya tidak dibasmi, setiap hari akan muncul nyamuk baru yang menetas dari tempat perkembangbiakannya. Oleh karena itu penanggulangan kasus DBD perlu dilakukan secara terpadu terutama pemberantasan jentiknya dengan PSN.Aantara lain kebijakan pemerintah melalui program 3M Plus, yaitu menguras bak penampungan air, mengubur barang bekas, dan menutup bak penampungan air, serta plusnya yaitu menaburkan bubuk abate dan melakukan upaya-upaya lain sebagai langkah pencegahan berkembang biaknya vector penyakit. 10. Kesimpulan



:



Fogging atau pengasapan merupakan salah satu kebijakan yang ditetapkan pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan yang bertujuan menekan angka kejadian DBD ( Demam Berdarah Dengue ) slst yang digunakan di dalam pengasapan adalah swingfogg alat ini terdiri dari 2 buah bateray yang di gunakan dalam 1 buah mesin dan 2



buah busi baru yang di gunakan untuk 1 mesin dan perhatikanlah arah mata angin pada saat melakukan pengasapan searah dengan mata angin. Dalam proses pencampuran malation dalam satu buah swingfogg adalah Campurkan larutan malation / sinop dengan solar dengan perbandingan 19:1 artinya 1 liter malation / sinop dengan 19 liter solar, dan waktu yang efektif didalam melakukan foging adalah dari pukul 05 : 00 – 08.