5 0 359 KB
I.
JUDUL Membuat Sediaan Injeksi Sedatif dalam Vial
II.
PENDAHULUAN Sedatif adalah obat-obatan yang menciptakan ketenangan dan pengurangan rasa sakit dan/atau kecemasan; digunakan bersama dengan anestesi lokal untuk prosedur minor, seperti endoskopi atau perawatan gigi, atau sebelum anestesi umum. Secara klinis obatobatan sedatif – hipnotik digunakan sebagai obat-obatan yang berhubungan dengan sistem saraf pusat seperti tatalaksana nyeri akut dan kronik, tindakan anesthesia, penatalaksanaan kejang serta insomnia. Obat-obatan sedatif hipnotik diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yakni : 1. Benzodiazepin 2. Barbiturat 3. Nonbarbiturat-nonbenzodiazepin Golongan benzodiazepin merupakan obat yang memiliki lima efek farmakologi sekaligus, yakni anxiolisis, sedasi, anti konvulsi, relaksasi otot melalui medulla spinalis, dan amnesia retrograde yang telah banyak digunakan sebagai pengganti barbiturate sebagai pramedikasi dan menimbulkan sedasi pada pasien dalam monitoring anestesi. Keunggulan benzodiazepin dari barbiturat yaitu rendahnya tingkat toleransi obat, potensi penyalahgunaan yang rendah, margin dosis aman yang lebar, rendahnya toleransi obat dan tidak menginduksi enzim mikrosom di hati. Contohnya : Alprazolam, Diazepam, Lorazepam. Diazepam adalah benzodiazepine yang sangat larut dalam lemak dan memiliki durasi kerja yang lebih panjang dibandingkan benzodiazepin lainnya. Diazepam dilarutkan dengan pelarut organic (propilen glikol, sodium benzoat) karena tidak larut dalam air. Larutannya pekat dengan pH 6,2-6,9. Injeksi secara intravena atau intramuskular akan menyebabkan nyeri. Diazepam dipilih sebagai zat aktif pada pembuatan injeksi sedatif dalam vial karena dosis yang cukup kecil yaitu 5 mg/mL sudah bisa digunakan sebagai sedatif (Drug Information Handbook 21 Edition Hal. 494), selain itu karena diazepam merupakan sediaan yang tidak tahan terhadap pemanasan, sehingga dapat disterilisasi dengan cara filtrasi.
III.
DATA PREFORMULASI A. Zat Aktif Nama Bahan
Diazepam
Cara Penggunaan
Cara Sterilisasi
Sifat Fisika Kimia
Khasiat & Dosis
Pemerian : Putih/kuning, tidak berbau atau hampir tidak berbau, tidak berasa pada pertama kali, pahit setelah itu. Kelarutan : Dalam air 1:333, dalam alkohol 1:25. Stabilitas : Terlindung dari cahaya, disimpan dalam suhu ruangan, paling stabil pada rentang pH 4-8, terhidrolisis pada pH