Logistik Fungsi Penyimpanan Dan Penyaluran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI



Kata Pengantar ................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................. ii



BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1 C. Tujuan .................................................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3 A. Definisi dari Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi) .............. 3 B. Tujuan Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi) ....................... 4 C. Prosedur Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi) .................... 5 D. Fasilitas Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi) ..................... 6 E. Prosedur Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi) Obat ....................... 8



BAB III PENUTUP ............................................................................................ 14 A. Kesimpulan .............................................................................................. 14 B. Saran ........................................................................................................ 17



DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 18



i



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Tujuan utama dari manajemen logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu. Manajemen kegiatan logistik individual seringkali di bawah pengarahan dan pengawasan dari berbagai departemen dalam suatu perusahaan. Bila dilihat dari siklus fungsi-fungsi logistik maka tahap pertama fungsi logistik adalah rencana kebutuhan logistik. Tahap berikutnya yakni tahap kedua adalah semua kegiatan menyediakan barang-batang logistik untuk menunjang pelaksanan tugas seluruh organisasi. Pelaksanaan suatu rencana logistik yang telah direvisi itu biasanya menyangkut modifikasi prosedur operating dan atau perobahan besar dalam jaringan kerja sistem yang ada. Bergantung pada situasi perencanaannya, banyak sekali pengumpulan dan analisa data yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan suatu rencana.



B. Rumusan Masalah 1. Apa Definisi dari Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi)? 2. Apa Tujuan Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi)? 3. Bagaimana Prosedur Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi)? 4. Bagaimana Fasilitas Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi)? 5. Bagaimana Standar Obat pada Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi)?



1



C. Tujuan 1. Mengetahui Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi). 2. Mengetahui Tujuan Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi). 3. Mengetahui Prosedur Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi). 4. Mengetahui Fasilitas Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi). 5. Mengetahui Standar Obat pada Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi)



2



BAB II PEMBAHASAN



A.



Pengertian Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi) Berdasarkan PERMENDAGRI No. 17 Tahun 2007 penyimpanan merupakan kegiatan melakukan penerimaan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan barang dan pengeluaran dari tempat penyimpanan. Sedangkan menurut Subagya sebagai



suatu



penyelenggaraan



kegiatan dan



(1988:68) penyimpanan juga dapat diartikan



dan



usaha



pengaturan



untuk



barang



melakukan



persediaan



di



pengurusan, dalam



ruang



penyimpanan. Adapun kegiatan dari penyimpanan, antara lain: 1. Menerima, menyimpan, mengatur dan menjaga keutuhan barang dalam gudang/ruang penyimpanan agar dapat dipergunakan sesuai dg rencana secara tertib, rapi dan aman; 2. Menyelenggarakan administrasi penyimpanan/pergudangan atas semua barang yg ada dalam gudang; 3. Melakukan stock opname secara berkala ataupun insidentil terhadap barang persediaan yg ada di dalam gudang agar persediaan selalu dapat memenuhi kebutuhan; 4. Membuat laporan secara berkala atas persediaan barang yg ada di gudang. Penyaluran merupakan kegiatan untuk melakukan pengiriman barang dari gudang ke unit kerja. Fungsi penyaluran adalah menyelenggarakan pengurusan pembagian atau pelayanan barang secara tepat, cepat dan teratur sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan Penyaluran yaitu: 1. Menyelenggarakan penyaluran barang kepada unit kerja 2. Menyelenggarakan adminstrasi penyaluran dengan tertib dan rapi 3. Membuat laporan realisasi penyaluran barang milik daerah.



3



B.



Tujuan Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi) Tujuan penyimpanan yaitu sebagai berikut: 1. Untuk menerima berbagai macam alat-alat, material komponen, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan logistik. 2. Untuk menjaga kelayakan, kualitas dan keawetan barang-barang logistik. 3. Untuk mengatur keluarnya barang secara wajar kepada konsumen. 4. Untuk meminimalisir berbagai kerusakan barang-barang logistik. 5. Untuk mengukur dan meneliti jumlah barang-barang logistik. 6. Untuk melakukan pengamanan terhadap barang logistik dari berbagai ancaman . 7. Untuk memberikan informasi kepada pihak lain yang membutuhkan.



Tujuan distribusi, yaitu sebagai berikut: 1. Menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen 2. Mempercepat sampainya hasil produksi ke tangan konsumen 3. Tercapainya pemerataan produksi 4. Menjaga kontinuitas produksi 5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi 6. Meningkatkan nilai guna barang dan jasa 7. Kelangsungan hidup kegiatan produksi terjamin,maksudnya produsen atau perusahaan membuat barang dengan tujuan dijual untuk memperoleh keuntungan.dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk melakukan proses produksi kembali sehingga kelangsungan hidup perusahaan tetap terjamin 8. Barang atau jasa hasil produksi dapat bermanfaat bagi konsumen, artinya barang atau jasa tidak akan ada artinya bila tetap berada ditempat produsen.barang atau jasa tersebut akan bermanfaat bagi konsumen yang membutuhkan setelah ada kegiatan distribusi.



4



C. Prosedur Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi) 1. Prosedur Penyimpanan a. Petugas menyiapkan peralatan untuk inventaris barang. b. Petugas melakuklan inventaris sarana prasarana yang mendukung penyelenggaraan pelayanan. c. Petugas memeriksa tanggal kadaluarsa barang-barang berjangka waktu pemakaian. d. Petugas memisahkan barang yang telah kadaluarsa untuk di tindak lanjuti sesuai prosedur. e. Petugas memeriksa keutuhan barang. f. Petugas memisahkan barang yang sudah tidak utuh untuk dilakukan tindak lanjut sesuai prosedur. g. Petugas mengidentifikasi cara penyimpanan tiap-tiap item barang sesuai prosedur penyimpanan tiap jenis barang. h. Petugas menyiapkan tiap jenis barang i. Petugas menyimpan barang yang masih memenuhi syarat sesuai tempat penyimpanan masing-masing. j. Petugas menulis inventarisasi barang untuk pengecekan berkala. k. Petugas menyertakan kertas inventarisasi pada tempat penyimpanan barang tersebut. l. Petugas memberikan tanda bahan berbahaya pada tempat penyimpanan bahan berbahaya. m. Petugaaas membuat jadwal pemeliharaan barang yang disimpan secara rutin berkala. n. Petugas melakukan pemeliharaan sesuai jadwal yang telah dibuat.



2. Prosedur Penyaluran (Distribusi) a. Menyusun konsep daftar pengalokasian barang. b. Meminta arahan dan petunjuk atasan untuk kesesuaian pengalokasian. 5



c. Mendistribusikan / penginstalan barang agar barang siap pakai. d. Menyususn berita acara serah terima barang kepada pengguna barang. e. Memasukkan ke kartu KIR (bila di perlukan). f. Pembuatan laporan distribusi barang. g. Menghitung dan merinci persediaan barang.



D. Fasilitas Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi) 1. Fasilitas Fungsi Penyimpanan b. Gudang Gudang merupakan tempat pemberhentian sementara barang sebelum dialirkan, dan berfungsi mendekatkan barang kepada pemakai hingga menjamin kelancaran permintaan dan keamanan persediaan.



c.



Buku Penerimaan Gudang Buku penerimaan Gudang merupakan buku yang terdiri dari lembaranlembaran yang memuat informasi berkaitan dengan penerimaan logistik yang meliputi jenis dan spesifikasi logistik, tanggal penerimaan, jumlah, nilai logistik yang meliputi harga per satuan dan jumlah total, dan asal barang.



d. Buku Pengeluaran Gudang Buku pengeluaran Gudang merupakan buku yang terdiri atas lembaranlembaran yang memuat informasi berkaitan dengan pengeluaran logistik yang meliputi jenis dan spesifikasi logistik, tanggal pengeluaran, jumlah pengeluaran logistik, dan penerima logistik. e. Kartu Persediaan/stock Kartu persediaan barang merupakan formulir/lembaran untuk mencatat perubahan-perubahan



jumlah



persediaan



logistik



karena



adanya



pemasukan dan pengeluaran logistik. Adapun informasi yang harus tertuang dan tertulis dalam kartu persediaan logistik. meliputi jenis dan



6



spesifikasi logistik, tanggal pemasukan atau pengeluaran logistik, kode nomor surat bukti pemasukan atau pengeluaran, asal logistik, jumlah pemasukan atau pengeluaran, dan jumlah sisa (persediaan logistik). f.



Bon Permintaan Barang Bon permintaan barang merupakan lembaran/formulis permintaan logistik dari setiap unit kerja dalam organisasi berkaitan dengan jenis spesifikasi logistik serta jumlah logistik yang ditujukan kepada bagian gudang. Bon permintaan barang sering pula disebut dengan beberapa istilah, antara lain surat permintaan pengadaan barang, surat permintaan pembelian, bon gudang ataupun dengan istilah yang lain.



g. Surat penyerahan barang Surat penyerahan barang atau sering pula disebut bon pengeluaran barang merupakan surat bukti pengeluaran/penyerahan barang dengan jenis dan spesifikasi tertentu serta jumlah tertentu oleh bagian gudang kepada unit kerja tertentu pada waktu tertentu. penyerahan barang kepada unit kerja bisa dilakukan apabila telah dievaluasi oleh beberapa pihak yang berkewajiban dan berhak mengambil keputusan untuk bisa atau tidaknya barang tersebut untuk diberikan/diserahkan kepada unit kerja tertentu dengan mempertimbangkan berbagai kepentingan. Sehubungan dengan hal itu, surat penyerahan barang baru dinyatakan sah apabila ditandai oleh: (1) yang menyetujui, (2), yang menyerahkan, dan (3) yang menerima barang. h. Rak Rak adalah suatu tempat yang berfungsi untuk menyimpan barang seperi berkas rekam medik, arsip, obat, alat kesehatan dll



7



2. Fasilitas Fungsi Penyaluran (Distribusi) a. Kendaraan Kendaraan adalah alat transportasi, baik yang digerakkan oleh mesin ataupun oleh makhluk hidup. b. Buku Harian Pengeluaran Obat c. Kartu Rencana Distribusi



E. Standar Obat pada Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi) 1. Obat pada Penyimpanan Ada beberapa sistem atau tata cara penyimpanan obat yang diterapkan di Apotek, Instalasi Farmasi dan Gudang Farmasi diantaranya adalah : a. FIFO dan FEFO FIFO (First In First Out ) artinya barang yang datang terlebih dahulu, dikeluarkan pertama. Biasanya penyimpanan obat dengan menggunakan sistem FIFO ini digunakan untuk menyimpan obat tanpa memperhatikan tanggal kadaluarsa. Tetapi pada sistem FIFO ini memiliki kekurangan jika diterapkan dalam penyimpanan obat yaitu : Jika obat yang datang belakangan ED nya (tanggal kadaluarsa) tinggal sebentar lagi atau lebih dekat waktu EDnya daripada obat yang datang lebih dahulu maka obat yang ED tidak ketahuan sebelum sempat digunakan. FEFO (First Expiry First Out) yang artinya barang yang lebih dahulu kadaluarsa (ED), yang akan dikeluarkan terlebih dahulu. Tempatkan obat dengan tanggal kadaluarsa yang lebih pendek di depan obat yang berkadaluarsa lebih lama. Bila obat mempunyai tanggal kadaluarsa sama, tempatkan obat yang baru diterima di belakang obat yang sudah berada di atas rak.



8



Penggabungan 2 sistem tersebut yaitu FIFO dan FEFO adalah hal yang paling ideal dilakukan. Keuntungannya dengan menggabungkan ke dua sistem tersebut yaitu Obat-obat yang ada di penyimpanan tidak akan terbuang karena kadaluarsa. b. Berdasarkan abjad Penyimpanan obat berdasarkan abjad bertujuan untuk mempermudah pengambilan obat dan untuk penyimpanan berdasarkan abjad ini juga harus berdasarkan bentuk sediaan. Misal sediaan tablet kita urutkan dari huruf A (Amoxilin), B (Betametason), C (Ciproheptadin) dan seterusnya c. Berdasarkan generik dan non generik Obat generik dan non generik dipisahkan dan disusun berdasarkan abjad dan berdasarkan bentuk sediaan, hal tersebut untuk memudahkan pengambilan obat baik yang generik maupun non generik terutama diera BPJS sekarang ini. d. Berdasarkan kelas terapi obat Obat ini dikelompokkan berdasarkan khasiat atau indikasi obat tersebut, misal golongan antibiotika dikelompokkan jadi satu dengan golongan antibiotika, golongan analgetik-antipiretik dan lain sebagainya. e. Berdasarkan bentuk sediaan Dikarenakan ada macam-macam bentuk sediaan obat seperti yang sudah saya jelaskan diartikel sebelumnya maka sebaiknya obat yang mempunyai kesamaan bentuk sedian di simpan secara bersamaan di atas rak. Misal untuk obat oral di simpan dirak yang sama namun agar mudah penyimpanannya obat oral dengan sediaan tablet atau kapsul bisa kita pisahkan dengan bentuk sediaan obat suspensi dll f.



Berdasarkan Stabilitas Obat



9



Dikarenakan obat-obat yang kita simpan bisa mengalami kerusakan karena stabilitas obatnya terganggu maka dalam penyimpanan kita juga harus memperhatikan unsur-unsur kestabilan obat diantaranya 1) Suhu Obat yang membutuhkan penyimpanan dengan suhu tertentu harus disimpan sesuai dengan instruksi yang sesuai dengan yang tertulis pada label atau box obat. Misalnya untuk vaksin disimpan pada suhu 2-8 derajat C, jg untuk obat-obat supositoria dan pervaginam harus disimpan dalam suhu yang sejuk (5-15° celsius, krn pada suhu tinggi, dapat membuat obat ini meleleh). Obat-obatan tersebut jika tidak disimpan sesuai dengan persyaratan akan membentuk kristal dan kehilangan aktivitas obatnya 2) Cahaya Hampir semua obat kestabilannya akan terpengaruh oleh sinar cahaya, sehingga



untuk



obat-obat



tersebut



biasanya



dikemas



dalam



kemasan tahan cahaya disimpan dalam wadah gelap. Contoh : epinefrin inj, vit c inj, vit k inj, impugan inj 3) Kelembaban Karena Obat bersifat menghisap uap air udara sehingga menjadi lembab maka banyak obat dalam kemasan disertai pengering (silica gel) agar tidak lembek . Contohnya obat dalam bentuk kapsul yang dalam kemasan seperti botol biasanya disertai dengan silica gel agar tidak lembek dan lengket. Untuk itulah tidak disarankan untuk mengeluarkan obat terutama dalam bentuk kapsul di telapak tangan dalam jangka waktu yang lumayan lama karena ditakutkan obat tersebut bisa mengalami kerusakan



10



g. Berdasarkan Undang-Undang Point terpenting pada penyimpanan obat ini adalah penyimpanan berdasarkan undang-undang yang berhubungan dengan narkotika dan psikotropika. Obat-obat yang termasuk dalam psikotropika dan narkotika harus disusun dan disimpan secara terpisah dengan obat-obat yang lain dikarenakan ada pelaporan khusus yang harus kita serahkan ke dinas kesehatan setiap bulannya. Obat narkotika disimpan pada almari narkotika yang terbuat dari kayu dengan ukuran 40x80x120



Contoh almari narkotika



2. Obat pada Penyaluran (Distribusi) Sistem distribusi obat di rumah sakit adalah tatanan jaringan sarana, personel, prosedur, dan jaminan mutu yang serasi, terpadu dan berorientasi penderita dalam kegiatan penyampaian sediaan obat dan informasinya kepada penderita.



11



Sistem distribusi obat di rumah sakit mencakup penghantaran sediaan obat yang telah didispensing IFRS ke daerah tempat perawatan penderita dengan keamanan dan ketepatan obat, ketepatan penderita, ketepatan jadwal, tanggal, waktu, metode pemberian, keutuhan mutu obat dan ketepatan personel pemberi obat. Suatu sistem distribusi obat yang efisien dan efektif harus dapat memenuhi hal-hal berikut : a. Ketersediaan obat yang tetap terpelihara. b. Mutu dan kondisi obat/ sediaan obat tetap stabil selama proses distribusi. c. Meminimalkan kesalahan obat dan memaksimalkan keamanan pada penderita. d. Meminimalkan obat yang rusak atau kadaluwarsa. e. Efisiensi penggunaan SDM. f. Meminimalkan pencurian dan atau kehilangan obat. g. IFRS mempunyai semua akses dalam semua tahap proses distribusi untuk pengendalian pengawasan dan penerapan pelayanan farmasi klinik. h. Terjadinya interaksi profesional antara apoteker, dokter, perawat, dan penderita. i. Meminimalkan pemborosan dan penyalahgunaan obat. j. Harga terkendali. k. Peningkatan penggunaan obat yang rasional.



Sistem transpor obat dari IFRS ke penderita harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Produk obat harus terlindung dari kerusakan dan pencurian selama proses transportasi. b. Sistem transpor tidak merusak atau memperlambat penyampaian obat ke penderita.



12



c. Dalam sistem transpor, pengecekan obat dilakukan sebelum obat dibawa dari IFRS, periksa kecocokan jenis obat dan kuantitasnya dengan resep. Lakukan pemeriksaan ulang saat obat tiba dan diterima di unit perawat. d. Prosedur dari IFRS ke daerah penderita harus terdokumentasi.



13



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1.



Berdasarkan



PERMENDAGRI No.



17



Tahun



2007



penyimpanan



merupakan kegiatan melakukan penerimaan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan,



pemeliharaan



barang



dan



pengeluaran



dari



tempat



penyimpanan. Sedangkan Penyaluran merupakan kegiatan untuk melakukan pengiriman barang dari gudang ke unit kerja. 2.



Tujuan penyimpanan yaitu sebagai berikut: a. Untuk menerima berbagai macam alat-alat, material komponen, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan logistik. b. Untuk menjaga kelayakan, kualitas dan keawetan barang-barang logistik. c. Untuk mengatur keluarnya barang secara wajar kepada konsumen. d. Untuk meminimalisir berbagai kerusakan barang-barang logistik. e. Untuk mengukur dan meneliti jumlah barang-barang logistik. f. Untuk melakukan pengamanan terhadap barang logistik dari berbagai ancaman. g. Untuk memberikan informasi kepada pihak lain yang membutuhkan.



Tujuan distribusi, yaitu sebagai berikut: a. Menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen b. Mempercepat sampainya hasil produksi ke tangan konsumen c. Tercapainya pemerataan produksi d. Menjaga kontinuitas produksi e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi



14



f. Meningkatkan nilai guna barang dan jasa g. Kelangsungan hidup kegiatan produksi terjamin. h. Barang atau jasa hasil produksi dapat bermanfaat bagi konsumen.



3.



Prosedur Penyimpanan a. Petugas menyiapkan peralatan untuk inventaris barang. b. Petugas melakuklan inventaris sarana prasarana yang mendukung penyelenggaraan pelayanan. c. Petugas memeriksa tanggal kadaluarsa barang-barang berjangka waktu pemakaian. d. Petugas memisahkan barang yang telah kadaluarsa untuk di tindak lanjuti sesuai prosedur. e. Petugas memeriksa keutuhan barang. f. Petugas memisahkan barang yang sudah tidak utuh untuk dilakukan tindak lanjut sesuai prosedur. g. Petugas mengidentifikasi cara penyimpanan tiap-tiap item barang sesuai prosedur penyimpanan tiap jenis barang. h. Petugas menyiapkan tiap jenis barang i. Petugas menyimpan barang yang masih memenuhi syarat sesuai tempat penyimpanan masing-masing. j. Petugas menulis inventarisasi barang untuk pengecekan berkala. k. Petugas menyertakan kertas inventarisasi pada tempat penyimpanan barang tersebut. l. Petugas



memberikan



tanda



bahan



berbahaya



pada



tempat



penyimpanan bahan berbahaya. m. Petugaaas membuat jadwal pemeliharaan barang yang disimpan secara rutin berkala. n. Petugas melakukan pemeliharaan sesuai jadwal yang telah dibuat.



15



Prosedur Penyaluran (Distribusi) a. Menyusun konsep daftar pengalokasian barang. b. Meminta arahan dan petunjuk atasan untuk kesesuaian pengalokasian. c. Mendistribusikan / penginstalan barang agar barang siap pakai. d. Menyususn berita acara serah terima barang kepada pengguna barang. e. Memasukkan ke kartu KIR (bila di perlukan). f. Pembuatan laporan distribusi barang. g. Menghitung dan merinci persediaan barang.



4.



Fasilitas Fungsi Penyimpanan a. Gudang b. Buku Penerimaan Gudang c. Buku Pengeluaran Gudang d. Kartu Persediaan/stock e. Bon Permintaan Barang f. Surat penyerahan barang g. Rak Fasilitas Fungsi Penyaluran (Distribusi) a. Kendaraan b. Buku Harian Pengeluaran Obat c. Kartu Rencana Distribusi



5.



Standar Obat pada Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran (Distribusi) a. Obat pada Penyimpanan 2) FIFO dan FEFO 3) Berdasarkan abjad 4) Berdasarkan generik dan non generic 5) Berdasarkan kelas terapi obat 16



6) Berdasarkan bentuk sediaan 7) Berdasarkan Stabilitas Obat 8) Berdasarkan Undang-Undang



b. Obat pada Penyaluran (Distribusi) Sistem distribusi obat di rumah sakit adalah tatanan jaringan sarana, personel, prosedur, dan jaminan mutu yang serasi, terpadu dan berorientasi penderita dalam kegiatan penyampaian sediaan obat dan informasinya kepada penderita.



B. Saran Dengan adanya makalah tentang fungsi penyimpanan dan pelayuran (distribusi) dalam manajemen logistik ini, kami selaku penulis mengharapkan suatu kritikan yang dapat membangun, semoga makalah kami ini dapat memberikan manfaat bagi kita, Amin



17



DAFTAR PUSTAKA



Apple, James M. 1990. Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: ITB Bencoolen,



Raffles.



2011.



Makalah



Manajemen



Logistik.



Diperoleh



dari



http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/ pada 21 Mei 2013 Dwiantara, Lukas., Sumarto, Rumsari. 2005. Manajemen logistik. Jakarta: Grasindo Gaspersz, Vincent. 2004. Production Planning and Inventory Control. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Gopalakrishnan, P. 1979. Materials Management. New Delhi: Prentice Hall of India Private Limeted Logistik



Indonesia.



2010.



Pergudangan.



Diperoleh



dari



http://logistikindonesia.blogspot.com pada 18 Juli 2013 Mustopa, Oban. 2012. Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah. Diperoleh dari http://barangdaerah.blogspot.com/ pada 21 Mei 2013 Presiden Republik Indonesia. 2006. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah. Oktarina, Niena. 2012. Latihan Soal Manajemen Pergudanagn. Diperoleh dari http://nienaoktarina.blogspot.com/ pada 21 Mei 2013



18