LP Laminektomi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TINDAKAN LAMINEKTOMI



A. DEFINISI Laminektomi adalah prosedur untuk mengangkat lamina, yang merupakan bagian dari struktur tulang kanal tulang belakang. Operasi tulang punggung dilakukan untuk meringankan tekanan pada satu akar saraf tulang punggung atau lebih. Tekanan yang sering disebut dengan kompresi akar atau “saraf terjepit” ini bisa menjadi penyebab nyeri punggung atau nyeri kaki. Kompresi akar saraf bisa juga disebabkan karena : a.



Piringan yang rusak, piringan yang menonjol, terlepas atau terkena herniasi



b. Spondylosis dimana memburuknya atau menjadi ausnya beberapa piringan dengan tulang kecil yang menonjol keluar dan piringnya yang degenerasi c.



Luka pada jaringan



d. Gabungan dari faktor-faktor di atas



B.



PROSEDUR LAMINEKTOMI Laminektomi dilakukan dengan pasien dalam posisi telungkup setelah anestesi. Sebagian dari satu atau lebih tulang punggung diangkat agar bisa mencapai akar saraf yang tertekan. Setelah titik tekanan ditemukan; sumber masalah diangkat Ini dapat melibatkan : 1.



Mengangkat bagian piringan yang hancur



2.



Mengangkat tulang yang menonjol



3.



Mengangkat jaringan yang luka



Natalia Arakang Raolika. Prodi Ners RSKD Balikpapan 2019[Type text]



Page 1



Operasi tulang punggung ini memakan waktu 1.5 sampai 3 jam. Terkadang, pipa plastik dibiarkan di tempat luka selama beberapa hari setelah operasi untuk mengeringkan darah yang terkumpul di bagian bawah luka. Setelah operasi, pasien akan dirawat-inap selama 4-5 hari. Kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas normal bergantung pada kondisi dan umur pasien sebelum operasi. Pasien dianjurkan untuk melanjutkan berjalan, tetapi direkomendasikan untuk menghindari menunduk, mengangkat, atau memutar yang berlebihan selama enam minggu untuk menghindari tertariknya garis jahitan sebelum sembuh.



C. TANDA DAN GEJALA Secara klinis pasien mengeluh nyeri pinggang bawah dan sangat hebat, mendadak sebelah gerakan fleksi da adanya spasme otot pada vertebrata. Terdapat nyeri tekan yang jelas pada tingkat prolapsus diskus bila dipalpasi. Terdapat nyeri pada daerah cedera, hilang mobilitas sebagian atau total atau hilang sensasi disebelah bawah dari tempat cedera dan adanya pembengakkan, memar disekitar fraktur jauh lebih mendukung bila ada deformitas (gibbs) dapat berupa angulasi (perlengkapan).berubahnya kesegarisan atau tinjolan abnormalitas dari proseus spinalis dapat menyarankan adanya lesi tersembunyi. Lesi radiks dapat ditandai dengan adanya deficit sensorik dan motorik segmental dalam distribusi saraf tepi, perlu diperiksa keadaan neurologis serta kemamouan miksi dan defekasi seperti adanya inkontinensia uri et alvi paresthesia. Selama 24 jam pertama setelah trauma, suatu lesi partikel dari medula spinalis dimanifestasikan paing sedikit dengan masih berfungsinya daerah sacral sensori perianal dan suatu aktifitas motorik volunter fleksor kaki.



D. PEMERIKSAAN PENUNJANG a.



Rongent. Pemeriksaan dengan sinar X atau Fluoroskopik dari lokumna vertebralis dan ekstermitas dapat membantu menegakkan diagnosa awal.



Natalia Arakang Raolika. Prodi Ners RSKD Balikpapan 2019[Type text]



Page 2



b. Laminografi atau tomografi terkomputerisasi. Dapat memperlihatkan lesi tulang yang tersembunyi terutama dikanalis spinalis c.



Ct Scan atau MRI. Merupakan satu-satunya cara untuk menunjukkan apakah ada fraktur vertebra mengancam akan menekan medula spinalis



E.



KOMPLIKASI Komplikasi jarang terjadi dan biasanya kecil, dan seperti operasi tulang punggung lainnya terdapat risiko, termasuk kemungkinan terjadinya : a.



Kerusakan akar saraf atau inkontinensia kandung kemih/usus



b. Kelumpuhan tidak biasanya terjadi karena saraf tulang belakang berhenti di tingkat T12 atau L1, dan biasanya operasi dilakukan dibawah tingkat ini c.



Kebocoran cairan serebrospinal bisa terjadi saat kantong dural ditembus. Ini tidak mengubah hasil dari operasi, dan umumnya pada pasien harus berberbaring selama 24 jam sampai dengan 48 jam agar kebocoran tertutup



d. Infeksi bisa terjadi ; tetapi, biasanya dapat diatur dan disembuhkan dengan efektif e.



Herniasi ulang pada piringan yang sama



Risiko dari semua operasi dapat dikurangi dengan mengikuti petunjuk dokter bedah sebelum dan sesudah operasi.



Natalia Arakang Raolika. Prodi Ners RSKD Balikpapan 2019[Type text]



Page 3



DAFTARA PUSTAKA



https://www.mountelizabeth.com.org>decompression-laminectomy https://www.bumrunggrad.com>treatments>laminectomy



Natalia Arakang Raolika. Prodi Ners RSKD Balikpapan 2019[Type text]



Page 4