LP Omi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT OLD MIOKARD INFARK



OLEH : NABILAH ARIF 201910461011036



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG



1. Definisi Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang. Old miocard infark adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan arteri koroner. Sumbatan terjadi oleh karena adanya plak pada aliran darah ke jaringan otot jantung yang telah kronis sehingga mempengaruhi kerja otot jantung. Aterosklerosis pada dinding arteri koroner, sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung. Infark miokard biasanya disebabkan oleh trombus arteri koroner. Terjadinya trombus disebabkan oleh rupture plak yang kemudian diikuti oleh pembentukan trombus oleh trombosit. Lokasi dan luasnya miokard infark tergantung pada arteri yang oklusi dan aliran darah kolateral. Sumbatan terjadi oleh karena adanya aterosklerosis pada dinding arteri koroner, sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung. 2. Etiologi dan Faktor Resiko Faktor penyebab terjadinya infark miokard adalah : a. Suplai oksigen ke miokard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor : 1) Faktor pembuluh darah a. Aterosklerosis b. Spasme c. Arteritis 2) Faktor sirkulasi a. Hipotensi b. Stenosus aorta c. Insufisiensi 3) Faktor darah : a. Anemia b. Hipoksemia c. Polisitemia b. Curah jantung yang meningkat : 1) Aktivitas berlebihan 2) Emosi 3) Makan terlalu banyak 4) Hypertiroidisme c. Kebutuhan oksigen miokard meningkat pada : 1) Kerusakan miokard 2) Hypertropimiokard 3) Hypertensi diastolik Faktor predisposisi : a. Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :



1) Usia lebih dari 40 tahun 2) Jenis kelamin : insiden tertinggi terjadi pada pria, sedangkan pada wanita meningkat setelah menopause 3) Hereditas 4) Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam b. Faktor resiko yang dapat diubah : 1) Mayor : a. Hiperpilidemia b. Hipertensi c. Merokok d. Diabetes e. Obesitas f. Diet tinggi lemak jenuh dan kalori 2) Minor : a. Inaktifitas fisik b. Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif) c. Stress psikologis berlebihan 3. Patofisiologi a. Proses terjadinya infark Trombus menyumbat aliran darah arteri koroner sehingga suplai nutrisi dan O2 ke bagian distal terhambat, sel otot jantung bagian distal mengalami hipoksia iskemia infark, kemudian serat otot menggunakan sisa akhir oksigen dalam darah, hemoglobin menjadi tereduksi secara total dan menjadi berwarna biru gelap, dinding arteri menjadi permeabel, dan terjadilah edema sel, sehingga sel mati. b. Mekanisme nyeri pada OMI Hipoksia yang terjadi pada jaringan otot jantung memaksa sel untuk melakukan metabolisme CO2 (metabolisme anaerob), sehingga menghasilkan asam laktat dan juga merangsang pengeluaran zat – zat iritatif lainnya seperti histamin, kinin, atau enzim proteolitik seluler merangsang ujung – ujung syaraf reseptor nyeri di otot jantung, impuls nyeri dihantarkan melalui serat serat aferen simpatis, kemudian dihantarkan ke thalamus, korteks serebri, serat – serat aferen, dan dipresepsikan nyeri. Perangsangan syaraf simpatis yang berlebihan akan menyebabkan : 1) Meningkatkan keja jantung dengan menstimulasi SA node sehingga menghasilkan frekuensi denyut jantung lebih dari normal (takikardi). 2) Merangsang kelenjar keringat sehingga gerakan peristaltik menurun, akumulasi cairan dan di saluran pencernaan, rasa penuh di lambung, sehingga merangsang rasa mual / muntah.vasokonstriksi pembuluh darah perifer, sehingga aliran balik darah vena ke atrium kanan meningkat, dan akhirnya tekanan darah meningkat.



Aterosklerosis Trombosis Konstriksi arteri koronaria Aliran darah ke jantung menurun Oksigen dan nutrisi turun Jaringan Miocard Iskemik Nekrose lebih dari 30 menit Supply dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak seimbang Supply Oksigen ke Miocard turun



Seluler hipoksia



Metabolisme an aerob Gangguan pertukaran gas



Timbunan asam laktat meningkat Fatiqu e



Integritas membran sel berubah



Nyeri akut



Resiko penurunan curah jantung



Kontraktilita s turun



Cemas



Intoleransi aktifitas COP turun Resiko penurunan perfusi Jaringan jantung



Kegagalan pompa jantung Gagal jantung



Kelebihan volume cairan



4. Manifestasi klinis Tanda dan gejala infark miokard adalah : 1. Nyeri a. Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus menerus tidak mereda, biasanya diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas, ini merupakan gejala utama. b. Keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri tidak tertahankan lagi. c. Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk – tusuk yang dapat menjalar ke bahu dan terus kebawah menuju lengan (biasanya lengan kiri) d. Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau gangguan emosional), menetap selama beberpa jam atau hari, dan tidak hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin (NTG) e. Nyeri dapat menjalar kea rah rahang dan leher f. Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaphoresis berat, pening atau kepala terasa melayang dan mual muntah g. Pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu neuroreseptor 2. Pemeriksaan enzim jantung : a. CPK-MB/CPK Isoenszim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4 – 6 jam, memuncak dalam 12 – 24 jam, kembali normal dalam 36 – 48 jam b. LDH/HBDH Meningkat dalam 12 – 24 jam dan memakan waktu lama untuk kembali normal c. AST/SGOT Meningkat dan terjadi dalam 6 – 12 jam, memuncak dalam 24 jam, kembali normal dalam 3 atau 4 hari 3. EKG Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan simetris. Setelah ini terdapat levasi segmen ST. perubahan yang terjadi kemudian ialah adanya gelombang Q/QS yang menandakan adanya nekrosis. 5. Komplikasi 1. Edema akut Terjadinya peningkatan akhir diastole ventrikel kiri dan peningkatan tekanan vena pulmonal seingga meningkatkan hydrostatic yang mengakibatkan cairan merembes keluar. 2. Gagal jantung Karena ada kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya kontraktilitas, sehingga jantung tidak mampu memompa darah dengan adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. 3. Syok kardiogenik



4.



5. 6. 7.



Karena adanya kerusakan jantung mengakibatkan penurunan curah jantung, sehingga menurunkan tekanan darah arteri ke organ – organ vital. Adapun tanda – tandanya tekanan darah rendah, nadi cepat dan lemah, hipoksia, kulit dingin dan lembab. Tromboemboli Kurangnya mobilitas pasien dengan sakit jantung dan adanya gangguan sirkulasi yang menyertai kelainan ini berperan dalam pembentukan trombus intracardial dan intravesikular. Disritmia Gangguan irama jantung akibat penurunan oksigen ke jantung Rupture miokardium Dapat terjadi apabila terdapat infark miokardium, proses infeksi dan disfungsi miokardium lain yang menyebabkan otot jantung melemah. Efusi pericardial / tamponade jantung Masuknya cairan kedalam kantung perikardium karena adanya pericarditis dan gagal jantung.



6. Pemeriksaan penunjang a. EKG Untuk mengetahui fungsi jantung : T.inverted, ST depresi, Q.patologis b. Enzim jantung CPKMB, LDH, AST c. Elektrolit Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas, missal hipokalemia atau hiperkalemia d. Sel darah putih Leukosit (10.000 – 20.000), meningkat berhubungan dengan adanya proses inflamasi e. Kecepatan sedimentasi Meningkatnya kecepatan sedimentasi berhbungan dengan adanya proses inflamasi f. Kimia Tergantung dari abnormalitas fungsi atau perfusi organ yang akut dan kronis g. GDA Dapat menunjukkan hipoksia atau proses penyakit paru akut atau kronis h. Kolesterol atau trigliserida serum Meningkat dan menunjukkan arterosklerosis sebagai penyebab infark miokard i. Foto dada Jikamenunjukkan pembesaran jantung diduga gagal jantung kronis atau aneurisma ventrikuler j. Ekokardiogram Dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, Gerakan katup atau dinding ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi katup k. Pemeriksaan pencitraan nuklir



l. m.



n. o.



Talium : mengevaluasi aliran darah miokardia dan status sel miokardia, missal lokasi atau luasnya infark miokard Pencitraan darah jantung (MUGA) Mengevaluasi penampilan ventrikel khusus dan umum, gerakan dinding regional dan fraksi ejeksi (aliran darah) Angiografi koroner Menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner. Biasanya dilakukan sehubungan dengan pengukuran tekanan serambi dan mengkaji fungsi ventrikel kiri (fraksi ejeksi) Digital subtraksion angiografi (PSA) Nuklear magnetik resonance (NMR) Memungkinkan visualisasi aliran darah, serambi jantung, atau katup ventrikel, lesivaskuler, pembentukan plak, area nekrosis atau infark dan bekuan darah



7. Penatalaksanaan 1. Rawat ICCU, puasa 8 jam 2. Tirah baring, posisi semi fowler. 3. Monitor EKG 4. Infus D5% 10 – 12 tetes/ menit 5. Oksigen 2 – 4 lt/menit 6. Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 – 50 mg 7. Obat sedatif : diazepam 2 – 5 mg 8. Bowel care : laksadin 9. Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6 jam /infus 10. Diet rendah kalori dan mudah dicerna 11. Psikoterapi untuk mengurangi cemas 1. 8. Asuhan keperawatan 1. PENGKAJIAN a. Pengkajian Primer 1) Airways - Sumbatan atau penumpukan secret - Wheezing atau krekles 2) Breathing - Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat - RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal - Ronchi, krekles - Ekspansi dada tidak penuh - Penggunaan otot bantu nafas 3) Circulation - Nadi lemah , tidak teratur - Takikardi - TD meningkat / menurun - Edema



b.



- Gelisah - Akral dingin - Kulit pucat, sianosis - Output urine menurun Pengkajian Sekunder 1) Aktifitas Gejala : - Kelemahan - Kelelahan - Tidak dapat tidur - Pola hidup menetap - Jadwal olah raga tidak teratur Tanda : - Takikardi - Dispnea pada istirahat atau aaktifitas 2) Sirkulasi Gejala : riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah tekanan darah, diabetes mellitus. Tanda : - Tekanan darah dapat normal / naik / turun Perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri - Nadi Dapat normal , penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratur (disritmia) - Bunyi jantung Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin menunjukkan gagal jantung atau penurunan kontraktilits atau komplain ventrikel - Murmur Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung - Friksi ; dicurigai Perikarditis - Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur - Edema Distensi vena juguler, edema dependent , perifer, edema umum, krekles mungkin ada dengan gagal jantung atau ventrikel - Warna Pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukosa atau bibir 3) Integritas ego Gejala : menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut mati, perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan, khawatir tentang keuangan, kerja, keluarga. Tanda : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, perilaku menyerang, focus pada diri sendiri, koma, nyeri 4) Eliminasi



Tanda : normal, bunyi usus menurun. 5) Makanan atau cairan Gejala : mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah,perubahan berat badan 6) Hygiene Gejala atau tanda : lesulitan melakukan tugas perawatan 7) Neurosensori Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istrahat) Tanda : perubahan mental, kelemahan 8) Nyeri atau ketidaknyamanan Gejala : - Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan dengan aktifitas ), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin (meskipun kebanyakan nyeri dalam dan viseral) - Lokasi : Tipikal pada dada anterior, substernal , prekordial, dapat menyebar ketangan, rahang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher. - Kualitas : “Crushing ”, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti dapat dilihat - Intensitas : Biasanya 10(pada skala 1 -10), mungkin pengalaman nyeri paling buruk yang pernah dialami. Catatan : nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca operasi, diabetes mellitus , hipertensi, lansia 9) Pernafasan: Gejala : - Dispnea tanpa atau dengan kerja - Dispnea nocturnal - Batuk dengan atau tanpa produksi sputum - Riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis. Tanda : - Peningkatan frekuensi pernafasan - Nafas sesak / kuat - Pucat, sianosis - Bunyi nafas ( bersih, krekles, mengi ), sputum 10) Interkasi social Gejala : - Stress - Kesulitan koping dengan stressor yang ada misal : penyakit, perawatan di RS



Tanda : - Kesulitan istirahat dengan tenang - Respon terlalu emosi ( marah terus-menerus, takut ) - Menarik diri 2.



DIAGNOSA KEPERAWATAN 1) Nyeri akut 2) Resiko penurunan curah jantung 3) Resiko penurunan perfusi jaringan jantung 4) Kelebihan volume cairan 5) Gangguan pertukaran gas 6) Intoleransi aktifitas 7) Cemas



Diagnosa SLKI Nyeri Kronis b/d Gangguan Tingkat Nyeri (L.08066) Fungsi Metabolik (D.0078) 1. Keluhan nyeri (4) 2. Meringis (4) 3. Gelisah (4) 4. Kesulitan tidur (4) 5. Tekanan darah (4)



Intoleransi Aktivitas Kelemahan (D.0056)



SIKI Manajemen Nyeri (1.08238) a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuesi, kualitas, intensitas nyeri b. Identifikasi skala nyeri c. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri d. Berikan teknik farmakologis e. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri f. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri g. Jelaskan strategi meredakan nyeri h. Kolaborasi pemberian analgetik b/d Toleransi Aktivitas (L.05047) Manajemen energi (1.05178) 1. Frekuensi nadi (4) a. Identifikasi gangguan 2. Saturasi oksigen (4) fungsi tubuh yang 3. Keluhan lelah (4) mengakibatkan 4. Dispnea saat aktivitas kelelahan (4) b. Monitor kelelahan 5. Dispnea saat aktivitas fisik dan emosional (4) c. Monitor pola dan jam



tidur d. Sediaan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus e. Lakukan latihan rentan gerak pasif atau aktif f. Anjurkan tirah baring g. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap h. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan Risiko Penurunan Curah Curah Jantung (L.02008) Perawatan jantung (1.02075) Jantung b/d Perubahan 1. Kekuatan nadi perifer a. Identifikasi tanda atau Kontraktilitas (D.0011) (4) gejala primer 2. Ejection Fraction (EF) penurunan curah (4) jantung 3. Palpitasi (4) b. Identifikasi tanda atau 4. Bradikardia (4) gejala sekunder 5. Gambaran EKG penurunan curah aritmia (4) jantung c. Monitor tekanan darah d. Monitor intake dan output cairan e. Monitor EKG 12 sandapan f. Posisikan pasien semifowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman g. Berikan diet jantung yang sesuai h. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi i. Kolaborasi pemberian antiritmia



DAFTAR PUSTAKA Muttaqin, arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gagguan Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019.Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia