Makala Labu Siam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I



PENDAHULUAN



Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yaitu buah dan sayuran, terlebih khusus keanekaragaman sayur-sayuran. Sayuran memiliki manfaat dan kegunaan yang beragam dalam kehidupan sehari-hari. Sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita, terutama kandungan karoten, berbagai vitamin B, vitamin C, dan vitamin A. Zat besi dan karoten banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijau tua. Menurut asalnya sayuran dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sayuran daun, sayuran bunga, sayuran buah, sayuran umbi, sayuran bumbu. Salah satu contoh sayuran buah adalah labu. Ada beberapa jenis labu yang telah dibudidayakan dan dimanfaatkan antara lain labu kuning (Cucurbita moschata), labu air (Lagenaria siceraria), labu Siam atau waluh jipang (Sechium edule) beligo (benincasa hispida), courgette crougette (Cucurbita Pepo), dan butternut squash varietas Sedangkan yang paling banyak kita temui ialah labu kuning atau labu parang dan labu siam. Di dalam 100 gr labu siam terkandung 6.5 karbohidrat, 0.6 protein, 0.3 mineral dan 14 mg kalsium. Labu siam (Sechium edule) merupakan tanaman subtropis dan termasuk ke dalam spesies cucurbitaceus yang sering digunakan sebagai bahan makanan.



1



Tanaman ini berasal dari Meksiko dan telah dibudidayakan sejak zaman praKolombia (Saade, 1996). Labu siam atau jipang (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote) adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu (Wikipedia, 2016). Costa Rica adalah pengekspor utama di dunia. Di Indonesia, labu siam merupakan sayuran sekunder namun hampir selalu dapat dijumpai di pasar. Buahnya biasa direbus sebentar untuk menghilangkan getahnya lalu dimakan bersama sambal terasi sebagai lalap atau menjadi campuran sayur bening dan sayur bobor. Buahnya dapat juga dirajang dan menjadi campuran untuk melunakkan siomay. Pucuk yang masih muda dapat direbus dan dibuat cah. Buahnya merupakan sayuran penting di masakan Meksiko. Di Australia, buahnya diiris, dibaluri tepung panir, lalu digoreng. Orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena tumbuhan ini didatangkan dari Thailand (Siam waktu dulu) oleh orang Belanda. Orang Sunda menamakannya lèjèt dan orang Jawa mengenalnya sebagai jipang atau juga manisa (Wikipedia, 2016).



2



BAB II



MASALAH



Wawancara kami lakukan dipasar wosi, kami mewawancarai seorang pedagang (Mama Papua) yang berjualan beberapa jenis sayur-sayuran salah satunya labu siam. Pada wawancara kami yaitu mengenai komoditi labu siam, kami mendapatkan banyak hal dalam wawancara. Labu siam yang kami dapat datanya berasal dari distrik menyambow dengan labu siam yang dijual berwarna hijau muda. Berikut hasil dari wawancara kami. Umur panen dari labu siam yaitu kurang lebih 2 bulan 3 minggu mulai dari mulai penanaman hingga siap panen dan panen selanjutnya dilakukan setiap 3 hari sekali sampai berumur 2 tahun. Waktu pemanenan labu siam dilakukan pada sore hari dengan cara panennya yaitu labu siam yang sudah siap dipanen langsung dipetik dan diisi dalam karung atau noken kemudian dibawah pulang ke rumah untuk dikumpulkan dan dipilih (sortasi) untuk bawa kepasar dan dijual. Labu siam dicuci dengan menggunakan air dari kali dan ditampung dalam wadah, dengan pencucian dilakukan dengan menggunakan air yang sama untuk semua labu siam tanpa diganti airnya. Labu siam yang telah dipanen tidak terserang penyakit ataupun hama hanya saja kerusakan terjadi akibat benturan antara labu siam saat pengumpulan dan proses transportasi juga benturan pada batu saat pemanenan labu terjatuh.



3



Transportasi pengangkutan yang digunakan dari distrik minyambow sampai pada pasar wosi menggunakan mobil rangers dengan lama perjalanan sampai ke tempat tujuan yaitu 2 jam. Pengemasan pada labu siam menggunakan karung atau noken. Dengan menggunakan mobil rangers yang kita ketahui matahari dapat terkena labu siam dan lama perjalanan berpengaruh pada kondisi labu siam yaitu ketika terkena sinar matahari dan keadaan jalan yang kurang baik dapat menentuka kualitas, jika kondisi jalan rusak/tidak memadai maka akan membuat benturan pada labu siam karena kulit labu siam yang halus dan mudah lecet jika terlalu sering bergesekan ataupun berbenturan maka akan membuat luka. Pada proses penyimpanan yang dilakukan pada labu siam yang tidak terjual habis yaitu disimpan dalam rumah dengan dikemas dalam karung. Labu siam yang telah disimpan tidak mudah rusak, namun biasanya ada kerusakan yang terjadi akibat benturan yang mengakibatkan luka pada labu siam. Berkurangnya nilai tambah juga dapat terjadi karena lama penyimpanan yang dilakukan sehingga tumbuhnya tunas pada labu siam, pertunasan terjadi karena labu siam telah berumur tua. Pertunasan terjadi bila labu disimpan lebih dari 3 hari.



4



BAB III



REKOMENDASI



Pasca panen hasil pertanian adalah semua kegiatan yang dilakukan sejak proses pemanenan hasil pertanian, sampai dengan proses yang menghasilkan produk setengah jadi (produk antara / intermediate). Kegiatan pasca panen meliputi panen, pengumpulan, perontokan / pemipilan / pengupasan, pencucian, pensortiran, pengkelasan (grading), pengangkutan, pengeringan, (drying), penggilingan dan atau penepungan, pengemasan dan penyimpanan.



Labu siam (Sechium edule) termasuk dalam famili Cucurbitaceae dengan ciri batang penunjang menjalar, mengandung air dan lunak. Labu siam memiliki warna buah yang beragam antara lain kuning, hijau muda dan hijau tua. Buah labu siam banyak mengandung pati. Tanaman labu siam tumbuh baik di dataran tinggi dengan ketinggian 9001100 m dpl. Temperatur yang baik untuk pertumbuhan tanaman labu siam adalah 21–28 oC siang hari dan 15–20 oC pada malam hari. Tanaman labu siam memerlukan tanah yang gembur, berpasir, subur dan banyak mengandung humus. Tanaman labu siam dapat dipanen pertama kali sekitar umur 3 bulan sesudah tanam. Panen selanjutnya dilakukan setiap 4 hari sekali sampai berumur 2 tahun. Buah labu siam dapat dipanen jika berat buah sekitar 3 buah per kg, padat, warnanya hijau terang, dan permukaannya cukup rata. Panen buah labu siam harus tepat, karena apabila panen terlambat akan mempengaruhi rasa buahnya kurang



5



enak. Waktu panen dilakukan pada pagi sampai siang hari dan memanennya dimulai dari buah yang tergantung paling bawah. Caranya dipetik dengan menggunakan tangan secara hati-hati, jangan sampai jatuh karena kulitnya yang halus mudah lecet sehingga dapat mengurangi mutunya. Setelah dipetik segera mungkin masukkan buah labu siam ke dalam karung plastik (Susilo A. H., 2013). Buah labu siam Labu siam (Sechium edule) dibudidayakan untuk diambil buahnya sebagai bahan sayur yang enak rasanya. Oleh karena itu kondisi fisik buah labu siam perlu dijaga agar tetap segar dan tidak rusak. Kondisi buah labu rusak dapat mengurangi kandungan gizi, mengurangi bagian yang dapat dikonsumsi dan akan menurunkan harga, bahkan dapat tidak laku dijual sama sekali. Akhirnya petani akan mengalami kerugian. Oleh karena itu petani labu siam perlu memahami cara panen dan pasca panennya (Susilo A. H., 2013). Umur panen labu siam bervariasi, tergantung jenis, tingkat kesuburan dan tujuan penanaman. Ada jenis – jenis labu siam yang berumur pendek dan ada yang berumur panjang. Tingkat kesuburan tanah sangat mempengaruhi umur panen. Pada tanah yang subur, kecepatan pertumbuhan generatif akan terangsang sehingga pembentukan buah pun berlangsung lebih cepat. Berdasarkan tujuan penanamannya juga bisa menyebabkan perbedaan waktu panen. 



Faktor-faktor yang mempengaruhi pematangan sayuran ( labu siam ) Respirasi atau pernafasan adalah suatu proses pertukaran gas yang



melibatkan proses metabolisme perombakan senyawa makromolekul (karbohidrat, protein, lemak) menjadi CO2, air dan sejumlah energi. Dikenal adanya proses



6



klimakterik yang berkaitan dengan pematangan buah, sehingga dibedakan buahbuahan klimakterik dan buah-buahan nonklimakterik. Beberapa faktor yang mempengaruhi respirasi dikelompokkan ke dalam faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal. Yang mempengaruhi pematangan buah-buahan dan sayuran adalah kelayuan. Kelayuan merupakan proses normal pada tumbuhan yang terjadi karena mobilisasi zat-zat makanan untuk pertumbuhan biji atau buah. Beberapa hormon pada tumbuhan dapat menghambat atau mempercepat proses kelayuan. Di samping respirasi dan kelayuan, etilen merupakan hormon tumbuhan, yang dipengaruhi oleh hormon lainnya dan cahaya. Selain pada pematangan, etilen juga berpengaruh pada percabangan, kelayuan daun, perakaran, perbungaan, dan pertunasan. Aktivitas etilen dipengaruhi oleh suhu, hormon auksin, metalo-enzim, O2 dan CO2. Pada pemanenan hasil pertanian harus dilakukan secara hati - hati jangan sampai terjatuh, tergores, memar, dan sebagainya, karena luka yang disebabkan oleh hal tersebut akan menyebabkan terjadinya pembusukan akibat peningkatan laju respirasi. Untuk menghidari kerusakan labu siam pada saat pemanenan perlu diperhatikan hal - hal berikut : 



Jangan sampai labu siam hasil panen terjatuh







Gunakan alat panen (gunting, pisau yang tajam)







Wadah / Keranjang penampung hasil panen harus kuat, permukaan bagian dalamnya halus dan mudah dibersihkan.



7



Pascapanen labu siam meliputi kegiatan: pengumpulan, pencucian, sortasi, pengemasan, dan distribusi. Lokasi pengumpulan/penampungan harus didekatkan dengan tempat pemanenan agar tidak terjadi penyusutan atau penurunan kualitas akibat pengangkutan dari dan ke tempat penampungan yang teralu lama/jauh. Perlakuan/tindakan penanganan dan spesifikasi wadah yang digunakan harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik komoditi yang ditangani. Untuk menghindari kerusakan yang tinggi pada hasil pertanian, sebaiknya segera dilakukan pencucian agar hasil pertanian terbebas dari kotoran, hama dan penyakit. Pencucian sebaiknya menggunakan air bersih yang mengalir untuk menghindari kontaminasi. Pencucian dengan air juga berfungsi sebagai precooling untuk mengatasi kelebihan panas yang dikeluarkan produk saat proses pemanenan. Kegiatan sortasi adalah proses memisahkan hasil panen buah labu siam yang berkualitas baik dengan yang berkualitas tidak baik. Berkualitas tidak baik yaitu meliputi rusak atau terluka maka akan mudah terkena infeksi mikroba pembusuk yang dapat menyebabkan tidak laku dijual dan akhirnya petani dapat merugi. Hasil pertanian setelah dipanen perlu dilakukan sortasi dan pembersihan, dengan cara memisahkan hasil pertanian yang berkualitas kurang baik (cacat, luka, busuk dan bentuknya tidak normal) dari hasil pertanian yang berkualitas baik. Pada proses sortasi ini dapat sekaligus dilakukan proses pembersihan (membuang bagian bagian yang tidak diperlukan). Pembersihan dapat dilakukan dengan pisau / parang.



8



Selama sortasi harus diusahakan agar terhindar dari kontak sinar matahari langsung karena akan menurunkan bobot / terjadi pelayuan dan meningkatkan aktivitas metabolisme yang dapat mempercepat proses pematangan / respirasi. kegiatan pengemasan adalah proses mengemas hasil panen buah labu siam yang dilakukan dengan menggunakan bahan pengemas sesuai dengan permintaan pasar, misalnya katong plastik transparan, kotak kayu, dan lain-lain. Tujuan pengemasan buah labu siam untuk memudahkan distribusi/pengiriman dan melindungi labu siam dari kerusakan mekanis maupun kerusakan fisiologis, serta memperbaiki penampilan. Bahan untuk pengemas harus menggunakan bahan yang kuat dan aman (bersih dan bukan bekas pengemas bahan kimia yang dapat menyebabkan kontaminasi). Jumlah tiap kemasan harus sesuai atau tidak melebihi kapasitas. Kemudian kegiatan distribusi adalah proses memindahkan hasil panen buah labu siam dari produsen/petani ke tempat pemasaran dengan aman atau tidak rusak. Dalam pendistribusian harus diketahui tujuan tempat pemasaran, jumlah, dan waktu pengiriman. Alat transportasi yang digunakan harus layak dan aman, agar buah labu siam tidak lama diperjalanan dan tidak ada yang rusak. Selama perjalanan harus hati-hati untuk menjaga buah labu siam tidak rusak dan perlu terlindung dari sinar matahari agar tidak menimbulkan kerugian.



9



DAFTAR PUSTAKA



Saade, R. L. (1996). Chayote. Sechium edule (Jacq.) Sw. International Plant Genetic Resources Institute, 8-46. Susilo A. H., 2013. “Panen dan Pascapanen Labu Siam”. http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/8212 (Diakses tanggal 04 Juni 2017). Wikipedia, 2016. “Labu Siam”. https://id.wikipedia.org/wiki/Labu_siam (Diakses tanggal 04 Juni 2017).



10



LAMPIRAN



Berikut gambar hasil pertanian (sayur labu siam) yang kami dapat datanya dengan hasil wawancara bersama pedagang yang juga merupakan petani yang menanam labu siam tersebut.



Gambar 1. Jenis labu siam yang dijual berwarna hijau muda



Gambar 2. Proses wawancara kami dengan penjual labu siam



11