MAKALAH KMB 1 (COVID-19) Kelompok 1 (New) #1 (Sopia) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PANDEMI COVID-19



Disusun oleh : Kelompok I 1. Puja Wirdana



(241911005)



2. Siska Rahayu



(241911006)



3. Sopiah



(241911007)



4. Yulia Puspitasari



(241911010)



AKADEMI KEPERAWATAN ANTARIKSA TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pandemi Covid-19” dengan baik. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Ns. Wanto Sinaga.,M.Kep.,selaku Dosen mata kuliah KMB 1 yang telah memberikan penugasan dan bimbingan kepada kami. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi pencapaian pemahaman kelo mpok mengenai salah satu topik bahasan mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah ya kni konsep keperawatan tentang Covid-19 yang sedang terjadi saat ini di seluruh nega ra di dunia. Kami juga berharap makalah ini dapat berguna serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai Covid-19. Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis s angat mengharapkan kritikan atau masukan yang membangun guna keutuhan informa si topik bahasan makalah ini.



Jakarta, 11 September 2020



Penulis



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3 1.3 Tujuan.............................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Menjelaskan definisi covid-19



4



2.2 Menjelaskan patofisiologi Covid-19



5



2.3 Apa Saja Tanda dan Gejala Covid-19 2.4 Bagaimana Awal Mula penyebaran Covid-19 2.5 Apa saja nama tes diagnostic untuk menentukan Positif Covid-19 2.6 Apa saja Pengobatan serta Penatalaksanaan Medis Ketika Pasien Sudah Positif Covid-19 2.7 Bagaimana Program Pemerintah Untuk Menanggulangi Covid-19 Dan Cara Pencegahan Covid-19 Oleh Penduduk BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 3.2 Saran................................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah pandemi sendiri dikenal dalam dunia epidemiologi atau ilmu yang mempelajari pola penyebaran penyakit. Dalam kamus epidemiologi, wabah menjadi bagian paling kecil dalam penularan penyakit. Meningkat dari wabah, epidemi menandakan jangkauan penyebaran penyakit yang lebih luas disertai penularan yang terjadi dengan cepat. Epidemi bisa berubah menjadi endemi yang umumnya menyerang satu negara, wilayah, atau benua.ditetapkannya virus korona sebagai wabah pandemik global oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) membuat hampir seluruh masyarakat menjadi resah. Penyebaran virus yang terlalu cepat dan masif membuat pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus dengan sigap melakukan upayaupaya pencegahan dan penanggulangan wabah penyakit menular tersebut. (WHO, 2020) Tanggal 18 Desember hingga 29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. Hingga tanggal 29 Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.528 kasus dengan positif COVID-19 dan 136 kasus kematian. COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus. Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. 1



Sedangkan jumlah kasus yang terpapar Covid-19 pada Provinsi DKI Jakarta menurut pemaparan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 9.243 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 6.982 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.034 positif dan 5.948 negatif. "Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 68.832. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 56.720, Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 11.824 (orang yang masih dirawat/isolasi). Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 52.321 kasus. Dari jumlah tersebut, total 39.115 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,8%, dan total 1.382 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 4,1%. " (PPID DKI Jakarta, 2019). Seiring dengan kebijakan pemerintah untuk mengatasi pandemic COVID-19 maka di beberapa daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah terdampak, juga diberlakukan aturan Work From Home (WFH) oleh instansi-instansi pemerintah, dan beberapa instansi/perusahaan swasta lain, serta kampanye tetap berada dirumah menyebabkan arus pergerakan masyarakat juga berkurang seiring dengan kepatuhan masyarakat terhadap himbauan pemerintah. Keadaan demikian sangat berdampak pada keadaan ekonomi masyarakat yang hidupnya bergantung dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari baik dengan berdagang, buruh harian, ojek online, serta sektor jasa, dan sektor industri usaha yang memproduksi barang untuk keberlangsungan perputaran usaha. Serata pada saat ini juga pandemi Covid-19 ini juga sedang menguji ketahanan sistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kemampuan dalam merespons secara cepat dan tepat menjadi kunci agar kita dapat melalui krisis ini dengan baik.



2



1.2 RUMUSAN MASALAH 2.1 Menjelaskan definisi covid-19 ? 2.2 Menjelaskan patofisiologi Covid-19 ? 2.3 Apa Saja Tanda dan Gejala Covid-19 ? 2.4 Bagaimana Awal Mula penyebaran Covid-19 ? 2.5 Apa saja nama tes diagnostic yang bisa memutuskan bahwa seseorang itu POSITIFCovid-19 ? 2.6 Apa saja Pengobatan serta Penatalaksanaan Medis Ketika Pasien Sudah Positif Covid-19 ? 2.7 Bagaimana Program Pemerintah Untuk Menanggulangi Covid-19 Dan Cara Pencegahan Covid-19 Oleh Penduduk ? 1.3 TUJUAN MASALAH 3.1 Untuk Mengetahui apa itu Covid-19. 3.2 Untuk Memahami Dan Mengetahui Patofisiologi Covid-19. 3.3 Untuk Mengetahui Tanda dan Gejala Covid-19. 3.4 Untuk Mengetahui Awal Mula penyebaran Covid-19 3.5 Untuk Mengetahui Apa Saja Tes Diagnostic Yang Dapat Memutuskan Bahwa Seseorang Positif Covid-19. 3.6 Untuk Mengetahui Pengobatan serta Penatalaksanaan Medis Pada Pasien Covid-19. 3.7 Untuk Mengetahui Apa Saja Program Pemerintah Dalam Menanggulangi Covid-19 Dan Cara Pencegahan Covid-19 Oleh Penduduk.



3



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Definisi Covid-19 Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit ini terutama menyebar di antara manusia melalui tetesan, pernapasan seperti batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga hari, atau dalam aerosol selama tiga jam. Virus ini juga telah ditemukan di feses, tetapi hingga Maret 2020 tidak diketahui apakah penularan melalui feses mungkin, dan risikonya diperkirakan rendah.(WHO, 202 0) Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan China, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- COV2), dan menyebabkanpenyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). COVID-19 termasuk dalam genus dengan for ellipticdan sering berbentuk pleomorfk, dan berdiameter 60- 140 nm. Virus ini secara genetic sangat berbeda dari virus SARSCoV dan MERS-CoV. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa homologi antara COVID-19 dan memiliki karakteristik DNA coronaviruspada kelelawar-SARS yaitu dengan kemiripan lebih dari 85%. Ketika dikultur padavitro, COVID-19 dapatditemukandalamsel epitel pernapasan manusia setelah 96 jam.Sementara itu untuk mengisolasi dan mengkultur vero E6 dan Huh-7 garis sel dibutuhkan waktu sekitar 6 hari. (WHO.2020)



4



2.2 Patofisiologi Covid-19 Kebanyakan coronavirus Coronavirus



menyebabkan



menginfeksi hewan dan bersirkulasi dihewan. sejumlah



besar



penyakit



pada



hewan



dan



kemampuanya menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing, dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonitik yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan kemanusia. Banyak hewan liar yang dapat membawa pathogen dan bertindak



sebagai vector untuk penyakit menular tertentu.



Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan merupakan host yang bisa ditemukan untuk coronavirus. Coronavirus pada kelelawar. Merupakan sumber utama untuk kejadian servere acute respiratorysyndrome (SARS) dan Middle East respiratory syndrome (MERS) (PDPI 2020) Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya, virus tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari coronavirus setelah menemukan sel host sesuai tropismennya pertama penempelan dan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh protein S yang ada dipermukaan virus protein S penentu utama dalam menginfeksi spesies hostnya serta penentu tropisnya(Wangn,2020). Pada study Sars-CoV protein S berkaitan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2 (agiotensim-converting enzyme 2) ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus, , usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel entrosit, usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot polos. 20 replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui transisi dan perkaitan dari komples replikasi virus. Tahap selanjutnnya adalah perkaitan dan rilis virus (Fehr.2015). Setelah terjadi transmisi, virus masuk kesaluran napas atas kemudian bereplikasi disel epitel saluran napas atas (Melakukan siklus hidupnya) setelah itu menyebar ke saluran napas bawah pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu di sel gestrointretesial 5



setelah penyembuhan. Masa inkubasi virus samapi muncul penyakit sekitar 3-7 hari (PDPI 2020)



2.3 Tanda Dan Gejala Covid-19 Berikut tanda dan gejala pasien yang terjangkit penyakit infeksi corona virus : 1. Demam tinggi 2. Batuk dan Pilek 3. Berkurang indera penciuman 4. Berkurangnya indera pengecapan 5. Sesak nafas 6. Sakit tenggorokan 7. Mata merah 8. Kelelahan 9. Nyeri otot



2.4 Awal Mula Penyebaran Virus Berawal dari kasus lokal, Covid-19 menyebar ke seluruh dunia silih berganti dengan cara penularan yang disebut kasus impor dari luar wilayah asal atau transmisi lokal antarpenduduk. Sejauh ini, berbagai peristiwa yang pertama kali terjadi berkaitan dengan Covid-19 agaknya belum memberikan gambaran utuh



6



tentang virus ini. Kesimpulan sejauh ini, analisis para ahli menduga bahwa Covid-19 lebih kuat bertahan hidup di daerah bersuhu rendah dan kering walaupun virus ini juga mewabah di negara-negara dengan kondisi suhu dan kelembaban udara yang sebaliknya. Virus ini juga lebih rentan menyebabkan kematian pada penduduk usia lanjut. Namun, ada juga penduduk di kelompok usia ini yang berhasil sembuh dan seorang bayi juga meninggal karena Covid-19. Rangkaian peristiwa pertama juga menunjukkan upaya para ahli untuk menemukan antivirus ini secepat mungkin. Sejauh ini, upaya tersebut belum memberikan hasil sesuai harapan. Menilik ke belakang, rentetan awal munculnya Covid-19 sudah tidak asing di telinga masyarakat dunia. China tercatat sebagai negara yang pertama kali melaporkan kasus Covid-19 di dunia. Untuk pertama kalinya, China melaporkan adanya penyakit baru ini pada Desember 2019. Pada pengujung tahun 2019 itu, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan tentang adanya sejenis pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui. Infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru itu terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Menurut pihak berwenang, beberapa pasien adalah pedagang yang beroperasi di Pasar Ikan Huanan. Seiring waktu, penelusuran menyebutkan, kasus Covid-19 sudah muncul sebelumnya. Merujuk pada laporan WHO ke-37 tentang situasi Covid-19, 26 Februari 2020, kasus Covid-19 pertama yang dikonfirmasi di China adalah pada 8 Desember. Hanya saja, informasi tersebut juga bergantung pada inisiatif negara-negara yang memberikan informasi penyakit kepada badan kesehatan global tersebut. Adapun sebuah laporan yang diterbitkan dalam laman jurnal medis The Lancet oleh dokter China dari Rumah Sakit Jin Yin-tan di Wuhan, yang merawat beberapa pasien yang paling awal, menyebutkan tanggal infeksi pertama yang



7



diketahui pada 1 Desember 2019. Informasi awal mula munculnya Covid-19 masih terus berjalan ke belakang. Pada 16 Desember, dokter di Rumah Sakit Pusat Wuhan mengirim sampel dari pasien lain dengan demam persisten untuk pengujian laboratorium. Hasil-hasil itu menunjukkan virus menyerupai sindrom penapasan akut parah (severe acute respiratory syndrome/SARS). (Diah handay ani : penyakit virus corona 2019) 2.5 Apa Saja Tes Diagnostic Untuk Memutuskan Bahwa Pasien Positiv Corona 1. Pemeriksaan Hematologi Lengkap dengan sampel darah untuk melihat angka Leukosit (sel darah putih) dan hitung jenis (Diff Count)  sel Limfosit. Pada pasien dengan penyakit COVID-19, angka Leukosit biasanya normal atau turun dan angka hitung jenis sel Limfosit biasanya turun. 2. Pemeriksaan Rapid Test Antibodi untuk melihat adanya Antibodi terhadap virus SARS-CoV2. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan Antibodi Ig M dan Ig G SARS Cov2 adalah dengan mengambil sampel darah pasien. Pengambilan sampel darah dapat melalui darah kapiler (ujung jari) maupun dari darah vena (misal darah di bagian lengan). Jika di dalam tubuh terdapat infeksi virus, maka tubuh akan membentuk antibodi IgM dan IgG terhadap virus SARS-Cov2 dan atibodi tersebut akan terdeteksi pada pemeriksaan terhadap sampel darah pasien. 3. Pemeriksaan PCR  Test dengan sampel swab tenggorokan untuk mendeteksi adanya virus SARS-CoV2. Pemeriksaan ini memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi untuk mendiagnosis kondisi terpapar Covid-19. Sebab, sekali virus



Corona



menginfeksi



tubuh,



maka



virus



akan



terdeteksi



melalui swab yang diambil dari bagian belakang hidung dan tenggorokan. Sampel swab tersebut



akan



diperiksa



menggunakan



metode



PCR



(Polymerase Chain Reaction).



8



4. Pemeriksaan Rontgen Dada atau Thorax untuk mendeteksi adanya infiltrat atau cairan di paru-paru serta mendeteksi adanya perselubungan yang menandakan adanya peradangan di paru-paru akibat infeksi dari virus. 5. Pemeriksaan



CT Scan Dada



atau Thorax untuk



mendeteksi



adanya



gambaran ground glass opacity di paru-paru yang merupakan gambaran khas pada pasien yang terinfeksi virus Corona di dalam paru-paru. 2.6 Pengobatan serta Penatalaksanaan Medis Ketika Pasien Sudah Positif Covid-19 ? Pengobatan pada pasien yang sudah positif Covid-19 Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu: 1. Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit rujukan 2. Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi



penderita 3. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan



istirahat yang cukup 4. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh. (Pedoman P2 Covid-19 oleh pemerintah : 2020) Antibiotik Solusi Pengobatan Covid-19 Mail Online  melaporkan bahwa "tim peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia" mengatakan bahwa empat antibiotik dapat "menghentikan virus" dalam tes laboratorium. Itu belajar sendiri, bagaimanapun, melaporkan bahwa obat-obatan tersebut belum diuji secara langsung terhadap virus yang menyebabkan COVID-19.



9



makalah penelitian yang menjadi dasar artikel Mail Online adalah tinjauan terhadap 120 obat yang telah digunakan pada manusia sebelumnya, dan yang diyakini para peneliti mungkin aktif terhadap sejumlah virus. Para peneliti mengatakan obat ini akan menjadi tempat yang baik untuk mulai mencari pengobatan untuk COVID-19. Sebagian besar obat yang dibahas dalam tinjauan sudah digunakan untuk melawan virus (obat antivirus), sementara beberapa telah digunakan untuk penyakit menular lainnya seperti malaria. Para peneliti mencantumkan tahap penelitian pada masing-masing obat (dengan tes laboratorium tahap paling awal dan uji coba skala besar pada manusia pada tahap akhir) dan virus atau kelompok virus yang diuji terhadap obat tersebut. (International Journal of Infectious Diseases, 2020) Daftar ini mencakup empat antibiotik - teicoplanin, oritavancin, dalbavancin dan monensin. Ini telah digunakan dalam tes laboratorium terhadap virus corona lain, tetapi tidak terhadap virus yang menyebabkan COVID-19. Tak satu pun dari mereka dilaporkan telah diuji di luar tes laboratorium dasar. 41 obat lain juga terdaftar telah diuji terhadap satu atau lebih coronavirus. (WHO 2020)



Tidak



jelas



mengapa keempat obat ini diambil oleh artikel Mail sebagai hal yang menarik. Tak satu pun dari mereka adalah obat prioritas saat ini sedang diuji dalam uji coba skala besar pada pasien dengan COVID-19. Ada percobaan yang sedang berlangsung dari antibiotik lain yang disebut azithromycin, yang sedang diuji dalam kombinasi dengan obat antimalaria. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan: “Antibiotik tidak bekerja melawan virus, hanya bakteri. Coronavirus baru (2019-nCoV) adalah virus dan karenanya antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan. Ia menambahkan: "Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit untuk 2019nCoV, Anda mungkin menerima antibiotik karena koinfeksi bakteri mungkin terjadi." (International Journal of Infectious Diseases, 2020).



Penatalaksanaan medis pada pasien yang sudah positif Covid-19



10



(BELUM) 2.7 Bagaimana Program Pemerintah Untuk Menanggulangi Covid-19 Dan Cara Pencegahan Covid-19 Oleh Penduduk ? Seiring dengan kebijakan pemerintah untuk mengatasi pandemic COVID-19 maka di beberapa daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah terdampak, juga diberlakukan aturan Work From Home (WFH) oleh instansi-instansi pemerintah, dan beberapa instansi/perusahaan swasta lain. Lalu pencegahan utama oleh penduduk adalah membatasi mobilisasi orang yang berisiko hingga masa inkubasi. Pencegahan lain adalah meningkatkan daya tahan tubuh melalui asupan makanan sehat, meperbanyak cuci tangan, menggunakan m asker bila berada di daerah berisiko atau padat, melakukan olah raga, istirahat cu kup serta makan makanan yang dimasak hingga matang dan bila sakit segera ber obat ke RS rujukan untuk dievaluasi ,Hingga saat ini tidak ada vaksinasi untuk pe ncegahan primer. Pencegahan sekunder adalah segera menghentikan proses pertu mbuhan virus, sehingga pasien tidak lagi menjadi sumber infeksi. Upaya pencega han yang penting termasuk berhent merokok untuk mencegah kelainan parenkim paru. (Diah handayani : penyakit virus corona 2019).



11



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Coronavirus (COVID-19) adalah keluarga besar Covid-19 yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernafasan sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan. Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah bahkan dengan tenaga medis yang ikut serta merawat pasien covid-19 3.2 Saran Saran dari kami setelah membahas tentang penyakit COVID-19, kita diharapkan untuk dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan kita saat ini yang sedag terpapar pandemic COVID-19 ini, dan kami mengharapkan kepada kita semua untuk lebih aware (hati-hati) dalam kondisi Kesehatan kita ataupun orang di sekitar kita. Dan semua itu dapat di mulai dari diri kita sendiri dengan cara menerapkan budaya 4M, yaitu : 1. Memakai Maker : jadi kita harus memulai menjadikan memakai masker sebagai kebiasaan baru yang mesti diterapkan bila keluar rumah 2. Menjaga Jarak : dimana dimasa Covid-19 ini harus membiasakan menjaga jarak dan tidak bersentuhan dengan orang lain, minimal 1meter.



12



3. Mencuci Tangan : Biasakan untuk memulai aktifitas atau masuk dalam ruangan dengan mencuci tangan pakai sabun, apabila tidak ada wastafel, bisa juga dengan



selalu



membawa



hand



sanitizer



setiap



waktu,



dan



menyemprotkannya setiap memegang sesuatu 4. Mandi : Dimana hendaknya biasakan mandi pagi dan sore harinya, saat hendak berpergian ke luar rumah.



13



DAFTAR PUSTAKA



Brown M. 2020. USA Today “Fact check : Coronavirus originated in China, not elsewhere,



researchers



and



studies



say.



Available



on : https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2020/03/16/coronavirusfact-check-where-did-covid-19-start-experts-say-china/5053783002/ Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Mutiara Banten (10.15408/sjsbs.v7i6.15247) Adityo Susilo, C. Martin Rumende, Ceva W Pitoyo, Widayat Djoko Santoso, Mira Yulianti, Herikurniawan, Robert Sinto, Gurmeet Singh, Leonard Nainggolan, Erni J Nelwan, Lie Khie Chen, Alvina Widhani, Edwin Wijaya, Bramantya Wicaksana, Maradewi Maksum, Firda Annisa,Chyntia OM Jasirwan, Evy Yunihastuti, “Tim Penanganan Kasus pasien dengan Penyakit Infeksi New Emerging



dan



Re-emerging



Disease



(PINERE)



RSUPN



dr.



Cipto



Mangunkusumo,2019”(http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/articl e/view/415/228) Coronavirus. https://en.wikipedia.org/wiki/Coronavirus Davidson H. 2020. Coronavirus Outbreak. First Covid-19 Case happened in November, on



China



government



records



show-report.



Available



: https://www.theguardian.com/world/2020/mar/13/first-covid-19-case-



happened-in-november-china-government-records-show-report



Perkembangan Covid-19 Di Jakarta Per 11 September 2020, PPID DKI Jakarta, (https://ppid.jakarta.go.id/view-pers/1581-SP-HMS-09-2020) “Menentukan Diagnostis Covid-19 Dengan Beberapa Cara Tes Diagnostic”  (https://primayahospital.com/informasi-terkait-pemeriksaan-covid-19/)



14



Dewi Cahyandari, Shinta Hadiyantina, Nandharu Ramadhan, “ Upaya Pemerintah Daerah dalam Pencegahan dan Penanggulangan Wabah Virus Korona” (https://www.cakrawalajournal.org/index.php/cakrawala/article/view/332) “Buku Pedoman COVID-19” Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia : (https://www.kemendagri.go.id/documents/covid\19/BUKU_PEDOMAN_C OVID-19_KEMENDAGRI) “Pedoman Kesiap siagaan Pandemi COVID-19” (https://www.persi.or.id/images/2020/data/pedoman_kesiapsiagaan_covid19) “Q&A Public World Health Organization, : Pertanyaan dan Jawaban terkait Coronavirus (https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-forpublic) “Infeksi



Emergency



Covid-19”,



Kementrian



Kesehatan



Indonesia



(Sumber:  infeksiemerging.kemkes) “Pedoman



Tata



Laksana



Penanganan



COVID-19,



2020



(https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/Pedoman%20Tata %20Laksana%20COVID-19.pdf “Pedoman Protokol Novel Corono Virus & Protokol Keamana Kesehatan” (https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/REV05_Pedoman_P2_CO VID-19_13_Juli_2020.pdf



15