Makalah Memahami Kewirausahaan Dan Kepemilikan Bisnis Baru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN dan KEPEMILIKAN BISNIS BARU



DISUSUN OLEH :



1.   ULUL AZMI 2. KENANGA RAHMI ANNISA       3.    RIZKA HENDRIYANI



UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PRODI KEUANGAN SYARIAH TA. 2015/2016



BAB I PENDAHULUAN 1.1    Latar belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia telah mengalamai kemajuan yang sangat pesat. Keberadaaan wirausaha merupakan faktor yang mendorog kemajuan ekonomi. Diperlukan sinergi antara pemerintah dan wirausahawan untuk menciptakan iklim bisnis yang mempu menopang perekonomian. Kewirausahaan itu menerima resiko untuk memulai dan menjalanka bisnis. Halhal yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha dan pemilik bisnis baru sangatlah tidak mudah, meliputi pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam pekerjaan yang dipilih serta bisa memelihara diri untuk bisa membuat dirinya dan konsumen percaya dengan usahanya. Hal penting lainnya yaitu mengorientasikan tindakan,dimana seorang wirausaha wajib bertindak didepan untuk mencapai tujjuannya dan harus penuh semangat dan tolerandengan ketidakpastian untuk resiko yang telah di perhitungkan dan resiko yang sering dihadapakan adalah jauh dari keluarga. 1.2    Rumusan Masalah 1.      Apa pengertian kewirausahaan 2.      Bagaimana sikap dan karakteristik kewirausahaan 3.      Apa pengertian usaha/bisnis kecil 4.      Bagaimana cara mengelola usaha/bisnis kecil 1.3    Tujuan 1.      Mendefenisikan kewirausahaan dan bisnis kecil 2.      Menjelaskan kewirausahaan dan bisnis/usaha kecil



BAB II PEMBAHASAN



A.    Pengertian kewirausahaan Kewirausahaan berkaitan dengan bisnis kecil. Tapi mereka memiliki perbedaan walaupun sangat kecil. Wirausahawan adalah mereka yang menanggung risiko kepemilikan bisnis dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama. Sedangkan bisnis kecil adalah bisnis yang dimilikin dan dikelola secara mandiri yang tidak mendominasi pasarnya. Bisnis kecil tidak merupakan bagian dari bisnis lain dan hanya mempunyai pengaruh yang relatif kecil dalam pasarnya. Banyak pemilik bisnis kecil mencirikan dirinya sebagai wirausahawan, namun mereka tidak berniat untuk memperluas bisnisnya seperti wirausahawan sejati. Seorang wirausahawan jika ingin membuka pusat fotokopi harus memiliki tujuan untuk menciptakan jaringan nasional untuk menyaingi firma kinko. Walaupun orang itu mungkin berawal dari pemilik bisnis kecil, tapi pertumbuhan itu dapat terjadi dari visi dan kegiatan kewirausahaan. Jadi yang membedakan kepemilikan bisnis kecil dan kewirausahaan adalah adanya visi, aspirasi, dan strategi. Pemilik bisnis kecil tidak punya rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman, sedangkan wirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi dan membangun yang artinya siap menanggung resiko. Kewirausahaan atau entrepreneurship yaitu proses yang membawa tanah, tenaga kerja, dan modal bersama-sama dan mengambil resiko yang terlibat dalam suatu proses produksi barang dan jasa untuk menghasilkan laba, tanah, tenaga kerja, dan modal yang merupakan sumber daya pasif yang menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan. Alasan yang mendasari banyak orang memutuskan untuk menjadi wirausaha, antara lain:          Seseorang menjadi wirausaha karena merupakan salah satu profesi yang memiliki kedudukan yang terpandang dimata masyarakat.



         Wirausaha adalah suatu profesi yang memungkinkan seseorang untuk bebas mengambil keputusan dalam pelaksanaan kerjanya.          Menjadi wirausaha karena memanfaatkan kesempatan yang seketika  muncul          Menjadi wirausaha karena kewajiban melanjutkan bisnis keluarga



Wirausaha adalah segolongan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan yang sukses. Ciri dan watak yang biasa dimiliki oleh seorang yang memiliki jiwa wirausaha yaitu:



a.       Percaya diri b.      Berorientasi pada tugas dan hasil c.       Pengambil resiko A.    Sikap-sikap kewirausahaan Setiap wirausaha harus menunjukkan sikap-sikap positif untuk memndukung tujuannya. Beberapa sikapnya adalah 1.      Sikap terhadap karir. Factor yang dapat membantu wirausaha dalam mengembangkan karirnya antara lain:          Selalu berpikir secara kreatif dan aktif untuk mengembangkan diri dan usahanya          Tidak segan mencontih orang-orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan yang sama



         Selalu tanggap dan fleksibel terhadap perubahan dan kemajuan teknologi          Tunjukan keyakinan pada diri sendiri maupun pada karyawan          Harus mampu menggabungkan sifat-sifat pribadi dari para individu yang bekerja          Berani mengambil keputusan dengan dilandasi pertimbangan yang matang          Selalu bersikap dan berpandang positif terhadap segala sesuatu 2.      Sikap mental seorang wirausaha Para wirausaha harus bisa menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap mental positif mengubah pekerja mereka menjadi pekerjaan yang menyenangkan dan member kepuasan terhadap mereka. 3.      Sikap kepemimpinan Wirausaha pada hakikatnya pekerjaan mereka adalah pemimpin, karena mereka harus mencari peluang-peluang; memulai proyek-proyek mengumpulkan sumberdaya manusia dan financial yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan tujuan. Cirri-ciri umum yang terdapat pada pemimpin yang memiliki orientasi yang tinggi pada orang meliputi hal-hal berikut:



         Mengerti kebutuhan, tujuan-tujuan, nilai-nilai, batas-batas dan kemampuan mereka sendiri          Peka terhadap kebutuhan orang lain          Dapat menerima dan menghargai nilai dan gaya hidup yang berlainan          Melibatkan karyawan mereka dalam tujuan perusahaan dengan memahami kebutuhan mereka          Memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik



4.      Sikap mengambil resiko Wirausaha menghindari situasi resiko rendah karena tidak ada tantangannya dan menjauhi situasi resiko tinggi, karena mereka ingin berhasil. Mereka mendapat kepuasan besar dalam melaksanakan tugas-tugasyang sukar tetapi realitik dengan menerapkan keterampilan mereka. 5.      Sikap mengambil keputusan Wirausaha harus punya kepercayaan diri yang teguh dan yakin bahwa mampu membuat keputusan yang tepat. Sebagai wirausaha harus lebih kreatif daripada manager konvensional, karena mereka harus membuat keputusan yang baik tanpa bantuan data kuantitatif atau dengan dukungan staf yang berpengalaman. 6.      Sikap untuk perencanaan bisnis Dalam bisnis terdapat kegiatan perencanaan. Yaitu kegiatan kewirausahaan yang mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kontak dengan para banker, akuntan, pengacara, dan orang-orang lain yang membantu dala aspek financial dan hokum dari bisnis. Aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin meliputi, menyiapkan laporan keuangan bulanan, memonitor dan merevisi anggaran, mengelola proses produksi serta memasarkan produk dan jasa. 7.      Sikap menggunakan waktu secara efisien Sebagai wirausaha perlu menggunakan waktu secara efektif melalui managemen yang baik. Kreatifitas, pemecahan masalah dan pencarian peluang itu merupakan cirri khas wirausaha. 8.      Sikap menilai peluang besar Bila wirausaha tidak dapat memanfaatkan peluang pasar maka mereka akan mengalami kegagalan dalam memasarkan produknya. Para wirausaha membutuhakn informasi tentang pasar. Tujuan pemasaran adalah memenuhi permintaanpelanggan atau konsumen. Riset pasar dapat membantu wirausaha untuk:



         Menemukan pasar yang menguntungkan          Memilih produk yang dapat dijual          Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen          Meningkatkan teknik-teknik pemasaran          Merencanakan sasaran-sasaran yang realistis



B.     Karakteristik kewirausahaan Banyak wirausahawan sukses memiliki karakteristik yang banyak akal, peduli terhadap hubungan pelanggan yang baik, dan juga memiliki hasrat kuat untuk menjadi bos bagi diri sendiri. Mereka juga memiliki keyakinan bahwa membangun bisnis yang berhasil akan membantu mereka meraih keinginannya. Mereka mampu berhadapan dengan ketidakpastian dan resiko. Bahkan menanggung resiko hampir menjadi elemen inti kewirausahawan. Banyak wirausahawan sukses melihat apa yang mereka lakukan berbahaya, tapi mereka justru bergairah mengenai gagasan mereka dan merasa yakin dengan rencana mereka yang dianggap beresiko. Beberapa jiwa kewirausahaan  di kemukakan oleh J.A Schumpeter, antara lain: 1.      Berambisi tinggi 2.      Energetic 3.      Bernafsu 4.      Percaya diri 5.      Kreatif dan inovatif 6.      Senang bergaul 7.      Pandai bergaul



8.      Bersifat fleksibel 9.      Hard working 10.  Berpandangan kedepan 11.  Netral, nerani ambil resiko 12.  Senang mandiri dan bebas 13.  Nayak inisiatif dan bertanggung jawab 14.  Bersikap optimistic 15.  Memandang kegagalan sebagai pengalaman yang berharga 16.  Selalu berorientasi laba 17.  Selalu memperhitungkan dengan uang 18.  Gemar bersaing/bertanding/kompetisi



C.     Memulai dan mengoperasikan bisnis kecil Saat ini memulai bisnis bisa menjadi lebih mudah dan cepat dibandingkan dulu karena di internet kita bisa mengumpulkan informasi tentang bagaimana cara berbisnis. Namun calon wirausahawan harus tetap membuat keputusan yang tepat saat memulai bisnis, apakah ingin membeli bisnis yang sudah ada atau ingin memulai dari awal. Calon wirausahawan juga harus tahu cara mencari sumber daya keuangan yang tepat serta memutuskan kapan mendengarkan saran para ahli keuangan. Usaha/bisnis kecil adalah salah satu penopang aktivitas bisnis dalam suatu Negara. Merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakuan baik oleh perorangan maupun kelompok, dimana modal awal tidak bernilai besar dan memiliki tujuan untuk memperoleh laba dengan jumlah tenaga kerja dan asset yang relative terbatas.



Di undang-undang usaha/bisnis kecil disimpulkan bahwa yangdikategorikan sebagai  usaha/bisnis kecil di Indonesia adalah perusahaan yang nilai kekayaan atau asetnya tidak lebih dari  Rp.200.000.000,- atau perusahaan yang memperkerjakan tidak lebih dari 29 orang karyawan. Sekarang banyak usaha/bisnis kecil bergerak dibidang jasa terutama perdagangan dan bidang manufaktur. Ciri-ciri dari usaha kecil adalah: 1.      Umumnya dikelola oleh pemiliknya 2.      Strukturnya organisasi yang sederhana 3.      Pemilik mengenal karyawannya 4.      Presentase kegagalan perusahaan tinggi 5.      Kekurangan manager ahli 6.      Jumlah karyawan yang relative sedikit.



Usaha/bisnis kecil memiliki keunggulan dan kelemahan, diharapkan kepada para pelaku usaha dapat mengatasinya dengan baik. Keunggulan usaha/bisnis kecil: 1.      Tidak birokratis dan mandiri 2.      Fleksibelitas 3.      Dinamis 4.      Kebanyakan pemilik ulet dan mau bekerja keras 5.      Efisien dalam pengeluaran biaya tertentu 6.      Kebebasa bertindak dan membuat keputusan bisnis 7.      Keakraban dan hubungan erat antar karyawan Kelemahan-kelemahan usaha/bisnis kecil: 1.      Kurang berorientasi pada masa depan



2.      Jarang mengadakan inovasi 3.      Jarang melakukan kaderisasi 4.      Cepat merasa puas diri akan apa yang telah didapat 5.      Kurang tanggap perkembangan teknologi 6.      Kurangnya pengetahuan akan peraturan atau hokum 7.      Kurangnya pengetahuan dan pengalaman managemen 8.      Struktur modal yang tidak memadai



Berikut ini beberapa cara untuk memulai bisnis : 1.      Menyusun rencana bisnis Rencana bisnis adalah dokumen yang dibuat oleh wirausahawan yang merangkum strategi bisniss untuk usulan perusahaan baru dan cara strategi tersebut diimplementasikan. a.       Menetapkan tujuan dan sasaran Rencana bisnis harus bisa menjawab tiga pertanyaan, yaitu : (a) Apa tujuan dan sasaran wirausahawan? (b) Strategi apa yang harus digunakan untuk mendapatkannya? (c) Bagaimana implementasi strategi-strategi itu? Rencana bisnis  juga menentukan strategi produksi dan pemasaran, unsur-unsur hukum dan organisasi, serta akuntansi dan keuangan. b.      Peramalan penjualan (sales forecasting) Rencana bisnis juga harus mempertimbangkan urutan pengambilan keputusan strategis dalam perusahaan baru. Wirausahawan tidak dapat meramalkan pendapatan penjualan tanpa terlebih dulu melakukan riset pasar. Wirausahawan harus menunjukkan pemahaman tentang pasar terkini, kekuatan dan kelemahan perusahaan-perusahaan yang ada, serta sarana yang akan digunakan perusahaan



untuk bersaing. Ramalan penjualan adalah salah satu unsur penting rencana bisnis, karena dengan ini wirausahawan dapat memperkirakan ukuran pabrik, toko atau kantor yang diperlukan atau memutuskan banyak persediaan yang harus ada dan berapa banyak karyawan yang harus dipekerjakan. c.       Perencanaan keuangan Rencana keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk mengubah semua aktivitas lain menjadi uang. Rencana keuangan umumnya mencakup anggaran tunai, laporan pendapatan, neraca, dan bagan titik impas (breakeven). Yang paling penting adalah anggaran yang dibutuhkan sebelum membuka bisnis untuk menjaga bisnis tetap berjalan sebelum mulai mendapat laba.



2.      Memulai bisnis kecil Untuk memulai bisnis dibutuhkan komitmen untuk menjadi pemilik bisnis. dalam mempersiapkan rencana bisnis, wirausahawan harus memilih industri dan pasar tempat ia bersaing. Para pemilik bisnis kecil juga harus yakin bahwa mereka memahami sifat bisnis mereka. a.       Membeli bisnis yang sudah ada Selanjutnya wirausahawan harus memutuskan apakah akan membeli suatu bisnis yang sudah ada atau memulai dari awal. Jika membeli yang sudah ada kemungkinannya lebih baik karena jika berhasil, bisnis yang sudah ada telah membuktikan kemampuannya menarik pelanggan dan menghasilkan laba. Bisnis itu juga sudah menjalin hubungan dengan berbagai pihak yang meminjamkan uang, para pemasok, dan pihak berkepentingan lainnya. b.      Memulai dari awal Beberapa orang justru mencari kepuasan dari menanam gagasan, memeliharanya, dan membuatnya tumbuh menjadi bisnis yang kokoh dan kuat. Bisnis baru tidak akan menanggung pengaruh buruk dari kesalahan yang pernah dibuat pemilik sebelumnya. Pemilik baru juga bebas memilih pihak yang



meminjamkan uang, peralatan, investori, lokasi, para pemasok, serta para pekerja. Namun memulai bisnis dari awal memiliki resiko lebih besar daripada membeli bisnis yang sudah ada. Keberhasilan atau kegagalan akan bergantung pada kemampuan mengidentifikasi peluang suatu bisnis menciptakan produk yang akan dibayar oleh para pelanggan yang saat ini belum tersedia. Wirausahawan harus meneliti pasar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini : -          Siapakah pelanggan saya? -          Di manakah mereka? -          Pada harga berapa mereka akan membeli produk saya? -          Dalam jumlah berapa mereka akan membeli? -          Siapa sajakah pesaing saya? -          Bagaimana produk saya akan dibedakan dari pesaing saya?



3.      Membiayai bisnis kecil Walaupun pemilihan cara memulai bisnis amat penting, tapi pilihan itu tidak akan berarti jika pemilik bisnis kecil tidak memiliki dana untuk memulainya.  Yang  termasuk sumber-sumber pembiayaan umum adalah keluarga dan teman, tabungan pribadi, bank dan lembaga peminjaman lainnya, para penanam modal, dan badan-badan pemerintahan. Sumber investasi lainnya, yaitu : a.       Perusahaan modal bersama Perusahaan modal bersama adalah sekelompok investor kecil yang menanamkan uangnya di perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan pesat. Perusahaan ini tidak meminjamkan uang tapi untuk yang menanamkan modal akan mendapatkan sebagian saham.



b.      Small-Business Investment Companies (SBIC) Ini adalah perusahaan investasi yang diatur oleh pemerintah federal yang meminjam uang dari SBA untuk diinvestasikan atau dipinjamkan ke bisnis-bisnis kecil.



4.      Waralaba Waralaba adalah perjanjian yang mengatur transaksi antara terwaralaba (franchisee) untuk membeli hak menjual barang atau jasa dari perwaralaba ( franchiser). Terwaralaba akan mendapat untung dari pengalaman dan keahlian perusahaan induk dan pewaralaba bahkan bisa menawarkan dana keuangan. Waralaba menguntungkan baik penjual maupun pembeli. Pewaralaba dapat tumbuh cepat dengan menggunakan investasi uang yang disediakan oleh terwaralaba. Terwaralaba juga akhirnya memiliki bisnis sendiri dan mendapat akses terhadap keterampilan manajemen bisnis besar. Untuk kerugian yang paling berarti adalah biaya awal. Harga waralaba sangat bervariasi. Terwaralaba juga diwajibkan untuk menyumbang persentase penjualan kepada perusahaan induk.



D.    Kegagalan  dan keberhasilan bisnis kecil Kita akan membahas beberapa kecenderungan (tren) pokok dalam memulai suatu bisnis kecil. Kemudian kita akan melihat beberapa alasan baik kegagalan maupun keberhasilan usaha bisnis.



1.      Tren dalam memulai bisnis kecil a.       Kehadiran e-commerce Tren yang paling signifikan bagi bisnis kecil yang baru berdiri adalah cepatnya kehadiran perdagangan elektronik. Internet telah memberikan cara-cara baru



dalam melaksanakan bisnis, wirausahawan yang cerdas mampu menciptakan dan memperluas bisnis-bisnis secara lebih cepat dan mudah dibanding dulu. b.      Peralihan dari bisnis besar Semakin banyak bisnis yang dimulai oleh orang yang memilih meninggalkan perusahaan-perusahaan besar serta menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka untuk diri sendiri. c.        Peluang dari kaum minoritas dan wanita Banyak bisnis yang dimulai oleh anggota kaum minoritas dan wanita. d.      Peluang global Banyak wirausahawan kini yang menemukan peluang-peluang baru di pasar luar negeri. e.       Tingkat keberhasilan yang lebih baik Banyak orang yang tertarik untuk menguji keterampilan mereka sebagai wirausahawan karena tingkat kegagalan bisni-bisnis kecil telah menurun. 2.      Alasan-alasan kegagalan a.       Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman Banyak calon wirausahawan yang berpikir mereka dapat berhasil dengan menggunakan logika saja tanpa yakin akan keahlian manajerial mereka. b.      Kurang memberi perhatian Beberapa wirausahawan mencoba meluncurkan usaha pada waktu luang mereka atau hanya mengabdikan sedikit waktu untuk bisnis barunya. c.       Sistem kontrol yang lemah Sistem kontrol yang efektif diperlukan untuk membantu agar bisnis dapat tetap bertahan dan untuk membantu manajer mewaspadai masalah-masalah yang mungkin timbul.



d.      Kurangnya modal Beberapa wirausahaan sangat optimis mengenai seberapa cepat mereka mulai mendapatkan laba. Padahal suatu bisnis harus memiliki modal yang cukup untuk beroperasi selama beberapa bulan tanpa mendapatkan laba. 3.      Alasan-alasan keberhasilan a.       Kerja keras, dorongan dan dedikasi Para pemilik bisnis harus berkomitmen dalam mencapai keberhasilan dan rela menghabiskan waktu dan usaha sebanyak mungkin untuk dapat mewujudkannya. b.      Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para pemilik bisnis kecil melihat kemungkinan penerimaan produk mereka di pasar. c.       Kompetensi manajerial Para pemilik bisnis yang kecil yang berhasil mungkin mendapatkan kompetensi melalui pelatihan atau pengalaman, atau dengan belajar dari keahlian orang lain. d.      Keberuntungan e.       Pemilik menaruh perhatian kepada pesaing baru f.       Bisnis berada dalam industry pertumbuhan



Bentuk usaha kecil yang popular adalah sebagai berikut; a.       Jasa b.      Eceran(retaling) c.       Grosir(wholesaling) d.      Pertanian



e.       Pabrikasi (manufacturing)



BAB III PENUTUP



A.    Kesimpulan Kewirausahaan atau entrepreneurship yaitu proses yang membawa tanah, tenaga kerja, dan modal bersama-sama dan mengambil resiko yang terlibat dalam suatu proses produksi barang dan jasa untuk menghasilkan laba, tanah, tenaga kerja, dan modal yang merupakan sumber daya pasif yang menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan. Usaha/bisnis kecil adalah salah satu penopang aktivitas bisnis dalam suatu Negara. Merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakuan baik oleh perorangan maupun kelompok, dimana modal awal tidak bernilai besar dan memiliki tujuan untuk memperoleh laba dengan jumlah tenaga kerja dan asset yang relative terbatas. Dengan dibuatnya makalah ini, bisa menambah pengetahuan tentang kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru lebih baik lagi. Bisa memperhitungkan, mengidentifikasi, dan merencanakan agar bisa meminimalisir kegagalan bisnis. Kegagalan dan keberhasilan sebuah usaha tergantung pada kemampuan pelaku bisnis.



B.     Daftra Pustaka



Griffin Ricky W, Ronald J. Ebert,Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1.Jakarta:Erlangga 2006 Griffin Ricky W, Ronald J. Ebert,Bisnis Edisi Keempat Jilid 1.Jakarta: Prenhallindo,1997 Gitosudarmo Indriyo, Pengantar Bisnis Edisi Kedua,Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2003 Nilasari Irma, Sri Wiludjeng, Pengantar Bisnis Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006 Nickels William G, James M. Mchugh, Susan M.Mchugh, Pengantar Bisnis Edisi Kedelapan, Jakarta: Salemba Empat,2009 http://www.slideshare.net/shellyintanpermatasarie/bab-iv-memahamikewirausahaan-dan-kepemilikan-bisnis-baru