MAKALAH MENOPAUSE Ok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MENOPAUSE Makalah disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah: Kasus Akupunktur Internal



Nama Kelompok 4 : 1. Nurlina Annisa



P27240016037



2. Profit Monika



P27240016038



3. Rhisnantya Mentari Putri



P27240016039



4. Ridha Ade Saputra



P27240016040



5. Rizka Desyaningtyas



P27240016041



6. Rizka Meilani



P27240016042



7. Rizki Akinia Nur V



P27240016043



8. Siti Mutmainah



P27240016045



9. Uswatun Nur Khasanah



P27240016046



10. Yulfa Ardianti



P27240016047



11. Yulia Mandasari



P27240016048



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA JURUSAN AKUPUNKTUR 2019



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Menjadi tua adalah suatu proses yang merupakan bagian dari kehidupan seseorang, dan sudah terjadi sejak konsepsi dalam kandungan yang berlangsung terus sepanjang kehidupan. Usia lanjut mengandung pengertian adanya perubahan yang progresif pada organisme yang telah mencapai kemasakan, perubahan ini bersifat umum dan irreversible (tidak dapat kembali). Menopause merupakan suatu gejala dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Menopause adalah fase alami dalam kehidupan setiap wanita yang



menandai berakhirnya masa subur.



Menopause seperti halnya menarche dan kehamilan dianggap sebagai peristiwa yang sangat berarti bagi kehidupan wanita. Menarche pada remaja wanita, menunjukkan mulai diproduksinya hormon estrogen, sedang menopause terjadi karena ovarium tidak menghasilkan atau tidak memproduksi hormon estrogen. Sejalan dengan proses ketuaan yang pasti dialami setiap orang, terjadi pula kemunduran fungsi organ-organ tubuh termasuk salah satu organ reproduksi wanita, yaitu ovarium. Terganggunya fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya produksi hormon estrogen, dan ini akan menimbulkan beberapa penurunan atau gangguan pada aspek fisik-biologis – seksual. Pada sebagian wanita, munculnya gejala atau gangguan fisik sebagai akibat dari berhentinya produksi hormon estrogen, juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis, dan sosialnya. B. Rumusan masalah a. Menopause Menurut Medis Barat 1. Apa pengertian Menopause ? 2. Apa etiologi Menopause ?



3. Bagaimana Fisiologi Menopause ? 4. Apa saja Tanda dan Gejala Menopause ? 5. Apa saja Tahap- Tahap Menopause (Fase Klimakterium) Menopause ? 6. Apa saja jenis-jenis Menopause ? 7. Bagaimana Pemeriksaan Penunjang Diagnostik menopause ? 8. Bagaimana cara mengatasi menopause ? b. Menopause Menurut Medis Timur ? 1. Apa pengertian Menopause ? 2. Apa Etiologi Menopause ? 3. Bagaimana Pathogenesis Menopause ? 4. Bagaimana Deferensiasi sindrom Menopause ? 5. Bagaimana Terapi Akupunktur Menopause ?



C. Tujuan Penulisan a. Menopause Menurut Medis Barat 1. Dapat mengetahui pengertian Menopause 2. Dapat mengetahui Etiologi Menopause 3. Dapat mengetahui Fisiologi Menopause 4. Dapat mengetahui Tanda dan Gejala Menopause 5. Dapat mengetahui Tahap- Tahap Menopause (Fase Klimakterium) Menopause 6. Dapat mengetahui Jenis-Jenis Menopause Menopause 7. Dapat mengetahui Pemeriksaan Penunjang Diagnostik 8. Dapat mengetahui cara mengatasi menopause b. Menopause Menurut Medis Timur ? 1. Dapat mengetahui pengertian Menopause 2. Dapat mengetahui Etiologi Menopause 3. Dapat mengetahui Pathogenesis Menopause 4. Dapat mengetahui Deferensiasi sindrom Menopause 5.



Dapat mengetahui Terapi Akupunktur Menopause



BAB II TINJAUAN TEORI



A. Menurut Kedokteran Barat 1. Definisi Menoupase didefinisikan oleh WHO sebagai penghentian menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikular ovarium. Setelah 12 bulan



amenorea



berturut-turut,



periode



menstruasi



terakhir



secara



retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause. Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia wanita, ditandai dengan berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi, namun seorang wanita dikatakan telah mengalami menopause setelah dia tidak mengalami menstruasi minimal selama 12 bulan. Semakin sedikit folikel berkembang, semakin kurang pembentukan hormon di ovarium, yaitu hormon progesteron dan estrogen. Haid akan menjadi tidak teratur hingga akhirnya endometrium akan kehilangan rangsangan hormon estrogen. Lambat laun haid pun berhenti yang disebut proses menopause. 2. Etiologi Menurut etiologinya, menopause dapat diklasifikasikan menjadi menopause fisiologis dan buatan. Adapun menopause fisiologis adalah yang sifatnya alamiah, akibat berkurangnya pengaruh hormon ovarium. Sedangkan menopause buatan terjadi oleh karena terhentinya secara permanen fungsi ovarium setelah pengangkatan kedua ovarium, kemoterapi, radioterapi, dan penggunaan berbagai obat-obatan lain.Selain menopause fisiologis dan buatan, dikenal pula istilah menopause prematur (dini), dimana terjadi kegagalan ovarium pada seorang wanita sebelum usia 40 tahun.



3. Fisiologi Penyebab menopause adalah “matinya” (burning out) ovarium. Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita kira kira 400 folikel primodial tubuh menjadi folikel vesikuler dan berevulasi. Sementara beratus ratus dan ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal beberapa folikel primodial tetap tertinggal untuk dirangsang oleh FSH dan LH, dan pembentukan estrogen oleh ovarium berkurang bila jumlah folikel primodial mendekati nol. Bila pembentukan estrogen turun sampai tingkat kritis, estrogen tidak dapat lagi menghambat pembentukan FSH dan LH yang cukup untuk menyebabkan siklus ovulasi. Akibatnya, FSH dan LH (terutama FSH) setelah itu dihasilkan dulu jumlah besar dan tetap. Estrogen dihasilkan dalam jumlah subkritis dalam waktu pendek setelah menopause, tetapi setelah beberapa tahun, waktu sisa terakhir. Folikel primodial menjadi atretis, pembentukan estrogen oleh ovarium turun sampai nol



4. Tanda dan Gejala Menopause a. Perubahan kejiwaan Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah : merasa tua, mudah tersinggunga, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain. b. Perubahan fisik Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput.



Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang air besar berupa obstipasi. Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi kandung kemih dan liang senggama). Daerah sensitive makin sulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri.Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang terutama terjadi pada persendian paha.



5. Tahapan Menopause (Fase Klimakterium) Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Bagian klimakterium



sebelum



menopause



disebut



pramenopause dan bagian sesudah menopause disebut pascamenopause. Klimakterium bukan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan yang normal. Fase Klimakterium terbagi dalam beberapa fase: a. Pramenopause Yaitu masa 4-5 tahun sebelum menopause, sekitar usia 40 tahun dengan dimulainya siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit, atau banyak, yang kadang-kadang disertai dengan rasa nyeri. Pada wanita tertentu telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindroma prahaid. Dari hasil analisis hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen yang tinggi atau normal. Kadar FSH yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya stimulasi ovarium yang berlebihan sehingga kadang-kadang dijumpai kadar estrogen yang sangat tinggi. Keluhan yang muncul pada fase pramenopause ini ternyata dapat terjadi baik pada keadaan sistem hormon yang normal maupun tinggi.



b. Menopause Setelah memasuki usia menopause selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>35 mIU/ml). Pada awal menopause kadang- kadang kadar estrogen rendah. Pada wanita gemuk, kadar estrogen biasanya tinggi. Bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan dan dijumpai kadar FSH >35 mIU/ml dan kadar estradiol 35 mIU/ml) dan kadar estrodiol yang rendah mengakibatkan endometrium menjadi atropi sehingga haid tidak mungkin terjadi lagi. Namun, pada wanita yang gemuk masih dapat ditemukan kadar estradiol yang tinggi. Hampir semua wanita pasca menopause umumnya telah mengalami berbagai macam keluhan yang diakibatkan oleh rendahnya kadar estrogen. d. Senium Yaitu



masa



sesudah



pascamenopause,



ketika



telah



tercapai



keseimbangan baru dalam kehidupan wanita, sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis.



6. Jenis-Jenis Menopause Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan menopause prematur (dini). a. Menopause Alamiah Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun. Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh proses itu kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu menstruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian akan kembali lagi. Menstruasi datang secara fluktuatif.



Lamanya, intensitasnya, dan alirannya mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhkan perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara menyeluruh cukup baik. Selain itu proses menopause berjalan sangat lambat sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat menopause. b. Menopause Dini Menurut dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta “menopause dini adalah berhentinya haid di bawah usia 40 tahun”. Kalau wanita itu sudah berusia di atas 40 tahun, misalnya pada usia di atas 40 tahun, misalnya usia 42 dan 43, ia tidak dikategorikan sebagai wanita yang mengalami menopause dini. Demikian juga pada wanita usia produktif yang tidak lagi haid karena pengangkatan rahim, ia tidak dapat disebut sebagai penderita menopause dini. Ini disebabkan indung telurnya masih ada dan masih memproduksi sel-sel telur serta mengeluarkan hormon estrogen. Sementara itu, jika kedua indung telurnya di angkat, otomatis produksi hormon estrogen terhenti pula. Otomatis tidak akan mengalami haid lagi untuk seterusnya sehingga dapat disebut telah mengalami menopause dini. Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, bisa karena indung telurnya diangkat, misalnya karena menderita kanker indung telur. Kedua, diduga karena gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, makanan yang tidak sehat, dan kurang berolah raga. Ketiga bisa karena pengaruh obatobatan seperti obat pelangsing dan jamu-jamu yang tidak jelas zat kimianya.



Pada



umumnya,



obat-obatan



pelangsing



memang



mengandung zat kimia yang dapat menghambat produksi hormon. Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada bedanya, walaupun setiap orang mengalami gejala dalam waktu yang



sama. Tetapi dari segi perubahan fisik penderita menopause biasanya tampak lebih parah. Ini terlihat dari keluhan –keluhan yang mereka alami, yaitu osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang datang lebih cepat. Oleh karena itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai. 7. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Tanda-tanda dan gejala menopause cukup untuk mengatakan kebanyakan wanita telah mulai melewati transisi menopause. Jika wanita mempunyai keluhan mengenai menstruasi tidak teratur atau hot flashes dapat memeriksakan ke dokter. Pemeriksaan penunjang diagnostik untuk menopause dapat dilakukan dengan cara memeriksa tingkat follicle-stimulating hormone (FSH) dan estrogen (estradiol) dengan tes darah. Dikatakan menopause, jika hormon FSH dan estradiol menunjukan tingkat penurunan. Dokter mungkin juga merekomendasikan tes darah untuk menentukan tingkat kemampuan thyroid-stimulating



hormone,



karena



hypotiroidisme



dapat



menyebabkan gejala mirip dengan menopause



8. Cara mengatasi Menopause a. Berbagai keluhan fisik pada wanita yang mengalami menopause, dapat diatasi dengan pemberian obat yang bersifat mengganti hormon estrogen. Pemberian obat ini digunakan untuk memulihkan sel-sel yang mengalami kemunduran. Disamping itu juga bisa menngkonsumsi vitamin yang fungsinya memperlambat proses penuaan. Untuk pengatasan ini perlu konsultasi dengan dokter yang berwewenang. b. Olah raga yang sesuai dengan usia tengah baya dengan olah raga produksi endorphine dalam otak



meningkat,



kondisi ini dapat memelihara keceriaan dan kegembiraan, pengiriman



oksigen ke otakpun meningkat, sehingga ketegangan otot dan berbagai gangguan fisik pun sirna. Olahraga teratur akan menyehatkan jantung dan tulang, mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan memperbaiki suasana hati. Jarang berolahraga menyebabkan peredaran darah kurang lancar, otot lemah, napas pendek, masa tulang cepat berkurang.



Hal



ini



menyebabkan



rentan



terhadap



gangguan



kardiovaskuler, darah tinggi, kegemukan, diabetes, nyeri tulang, osteoporosis dan depresi. c. Makanan yang baik. Makanlah makanan yang rendah lemak. Banyak makan sayuran, buah, biji-bijian. Vitamin, mineral dan serat dalam makanan itu akan membantu pencernaan dan metabolisme tubuh. d. Melakukan hobi Hidup tanpa sesuatu yang menyenangkan rasanya hambar, maka terlibat dengan aktivitas yang merupakan hobi dapat mengusir kebosanan dan mengatasi ketegangan-ketegangan



dalam hidup



termasuk krisis pada menopause. e. Tetaplah berkarya dan usahakan dapat memberikan manfaat bagi orang lain Datangnya menopause tidak perlu dipandang sebagai penderitaan. Banyak peluang atau usaha yang dapat dijalani, yang dapat memberi pekerjaan bagi orang lain. Upaya ini dapat meningkatkan perasaan bahwa diri kita masih mampu memberi manfaat bagi orang lain f. Berpikirlah bahwa menopause itu sesuatu yang wajar Jutaan wanita telah mengalami, dan mereka tidak merasa terganggu. Bahkan sampai sekarang perempuan di desa tidak pernah merasa ada gangguan saat menopause. Disamping itu berpikirlah secara positif, apapun peristiwa yang dialami (termasuk menopause) bila dilihat dengan “kaca mata” positif (khusnudzon) maka tidak akan berdampak negatif bagi kehidupan.



g. Terlibat dalam aktivitas-aktivitas keagamaan-sosial dengan memberikan apa yang di miliki baik itu pengetahuan atau ketrampilan pada orang lain, akan dapat mengurangi perasaan-perasaan negatif yang mungkin muncul. Keterlibatan dalam berbagai aktivitas juga dapat mempertebal kepercayaan diri dan meningkatkan citra diri yang mulai menurun. h. Bersilaturahmi atau bertemu dengan teman yang mungkin mempunyai masalah yang sama Bersilaturahmi atau bertemu dengan teman yang mungkin mempunyai masalah yang sama dapat berfungsi sebagai obat. Pertemuan yang memungkinkan untuk saling “berbagi rasa berbagi duka” sehingga beban itu tidak hanya dirasakan sendiri. i. Komunikasikan masalah dengan suami berbagai perubahan maupun gangguan fisik-psikis-sosial yang dirasakan perlu diketahui suami. Pengertian, penerimaan dan dukungan dari suami sangat besar artinya bagi wanita yang mengalami menopause, sehingga ketegangan yang munul dapat di cegah. Lebih baik bila keterbukaan ini juga ditumbuhkan dalam keluarga secara keseluruhan, artinya anak-anak juga memberikan dukungan. j. Dan yang paling penting adalah tingkatkan ibadah dekatkan diri pada Allah SWT, yang akan memperkaya kehidupan ruhani dan menyadari sepenuhnya bila tujuan hidup ini untuk mengabdi pada Allah SWT. Yakinlah bahwa semua proses kehidupan manusia sejak dalam kandungan, lahir, tumbuh dan meninggal, itu semua sudah merupakan merupakan perwujutan dari ketentuan Allah yang harus dijalani dalam kehidupan dunia, sebelum memasuki kehidupan akhirat yang kekal dan tidak berakhir. Pandanglah bahwa semua yang dialami sebagai kenikmatan dari Allah SWT. Menopause bukan akhir dari suatu kehidupan, bahkan merupakan saat yang tepat untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT.



B. Menopuase Menurut Kedokteran Timur a. Pengertian Menurut Traditional Chinese Medicine menopause (jue jing) atau sebelum dan sesudah menopause (jue jing Qian hou zhu zheng). Menopause adalah proses fisiologis yang tak terhindarkan dalam kehidupan wanita. itu menunjukkan penurunan fungsi ovarium dan penghentian kemampuan reproduksi. peri-menopause mengacu pada periode waktu sekitar satu tahun sebelum menopause, dan itu terkait dengan disfungsi sistem endokrin bersama dengan manifestasi biologis dan klinis. sekitar 1/3 wanita tidak memiliki gejala subyektif sebagai akibat dari pengaturan diri neuroendokrin. sekitar 2/3 mengalami serangkaian gejala karena kekurangan hormon seksual ini dikenal sebagai sindrom peri-menopause. Manifestasi utama termasuk gangguan menstruasi, pusing, jantung berdebar, lekas marah dan berkeringat serta emosi labilitas. sindrom ini juga bisa menjadi sekuel dari ooforektomi atau terapi radiasi. b. Etiologi dan Patogenesis Sindrom ini biasanya disebabkan oleh penurunan qi ginjal, kelelahan zat reproduksi (tian gui), defisiensi esensi dan darah, ketidakseimbangan antara yin dan yang, sebelum dan sesudah menopause, yang menyebabkan defisiensi yin dan yang ginjal, kelemahan ginjal yang , malnutrisi meridian dan pembuluh darah, ketidakseimbangan antara yin dan yang ginjal serta disfungsi visera, defisiensi yin ginjal yang menyebabkan hiperaktivitas yang hati, defisiensi yang ginjal, disfungsi limpa dalam transportasi yang menyebabkan dahak lembab. Di antara yang lain, defisiensi ginjal berbeda pada pathogenesis seperti ketika ginjal kekurangan,



viscera



kekurangan



kehangatan



dan



nutrisi



yang



menyebabkan gejala lainnya. karena perbedaan manifestasi kinikal konstitusional pribadi berbeda, seperti defisiensi yin atau yang ginjal, defisiensi yin dan yang ginjal, hiperaktivitas yang hati dan obstruksi interior dahak dan qi.



c. Diferensiasi 1. Defisiensi Yin Ginjal Tanda dan Gejala : dizziness, tinnitus, insomnia, bermimpi berlebihan, gelisah dan mudah tersinggung, demam pasang surut, berkeringat, lima telapak tangan panas, punggung dan lutut lemah, parestesia di kulit, mulut kering, sembelit dan sedikit, air seni berwarna kuning. lidah merah, nadi cepat. 2. Defisiensi yang ginjal Tanda dan Gejala : kulit keabu-abuan, edema wajah, kelelahan, tubuh dingin dan ekstremitas, anoreksia, distensi abdomen, nafsu makan buruk, loose stool, urin sering dan banyak, inkontinensia urin. lidah pucat dengan selaput lidah tipis, denyut nadi dalam dan tipis . 3. Hiperaktivitas Yang Hati Tanda dan Gejala: dizziness, penglihatan kabur, gelisah dan marah, emosional, demam, berkeringat, pegal-pegal dan lemah pada punggung bagian bawah dan lutut, banyak pendarahan selama menstruasi atau urin menetes dan bocor. lidah merah, nadi cepat tipis dan kurus. 4. Stagnasi Qi dan Phlegma Tanda dan Gejala : obesitas, dahak yang berlebihan, distensi dan penuh di epigastrium, mual dan muntah,nafsu makan buruk, edema dan loose stool. Lidah berminyak dan nadi licin. d. Prinsip Terapi Prinsip pengobatan: memupuk hati dan mengatur meridian chong dan ren. Titik utama yang dipilih adalah dari conception vessel dan meridian dari kaki taiyin dan acupoint transport belakang yang sesuai. Titik Utama : Qihai ( CV6), Sanyinjiao (SP6), Ganshu (BL18), Shensu (BL23), Pishu (BL20). Untuk diferensiasi sindrom : 1. Defisiensi Yin ginjal : titik utama ditambah taixi (KI3), Zhaohai (KI6) 2. Defisiensi yang Ginjal : titik utama mingmen (GV4)



ditambah guanyuan (CV4),



3. Hiperaktivitas yang Hati : titik utama ditambah baihui (GV20) , fengchi (GB20), taichong ( LR3). 4. Stagnasi Qi dan Hati : titik utama ditambah zhongwan (CV12), Yinlingquan (SP9), Fenglong (ST40). Teknik tusuk jarum: titik utama ditusuk dengan teknik penguat atau teknik penguat dan pengurangan ringan, titik modifikasi ditusuk dengan memperkuat sindrom defisiensi dan mengurangi kelebihan sindrom. e. Mekanisme Anatomi Fisiologi Akupunktur Akupunktur



dapat



mengatur



ulang



sistem



parasimpatis,



menyeimbangkan sistem simpatis yang terlalu bersemangat, dan karenanya meringankan gejala menopause. Dari perspektif neurotransmitter, beberapa bukti menunjukkan bahwa terdapat penurunan kadar estrogen berkorelasi dengan penurunan endorfin dalam hipotalamus. Tingkat pengurangan endorfin dapat melepaskan serotonin dan norepinefrin, yang berkontribusi pada penurunan set-point di pusat termoregulasi hipotalamus, dan memicu panas gejala menopause flush dan vasomotor. Akupunktur dapat merangsang sekresi endorfin dan mengubah fungsi saraf otonom. Mekanisme ini dapat menjelaskan bagaimana akupunktur meringankan gejala menopause,seperti nyeri sendi, gangguan tidur, depresi, dan gejala yang berhubungan dengan sistem saraf seperti sebagai paresthesia dan kesemutan. Mekanisme akupuntur meringankan sindrom menopause mungkin kompleks, dan melibatkan lebih dari sekadar mengatur sitokin dan sistem saraf otonom.



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia wanita, ditandai dengan berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi, namun seorang wanita dikatakan telah mengalami menopause setelah dia tidak mengalami menstruasi minimal selama 12 bulan. Menurut Traditional Chinese Medicine menopause (jue jing) atau sebelum dan sesudah menopause (jue jing Qian hou zhu zheng). Menopause adalah proses fisiologis yang tak terhindarkan dalam kehidupan wanita. itu menunjukkan penurunan fungsi ovarium dan penghentian kemampuan reproduksi



B. Saran Semoga makalah ini dapat membantu pembaca untuk manambah pengetahuannya tentang Menopause.Dan sebagai mahasiswa di harapkan agar dapat terus belajar untuk meningkatkan pengetahuan akan ilmu- ilmu yang telah ada.



DAFTAR PUSTAKA



Xuemin. (2006). Acupuncture and MoxibutionPlamed .China : Higher Education Press



http://etheses.uin-malang.ac.id/528/6/10620011%20Bab%202.pdf ( Diakses tanggal 7 maret 2019 ) http://digilib.unila.ac.id/6407/106/BAB%20II.pdf ( Diakses tanggal 7 maret 2019 ) https://id.scribd.com/doc/142925909/Askep-Menopause ( Diakses tanggal 7 maret 2019 ) https://www.slideshare.net/fuyunosakura/menopause-41684965?from_action=save (Diakses tanggal 7 maret 2019 )