Makalah Pandega [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HALAMAN PERSETUJUAN MAKALAH PANDEGA PEMANFAATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH PADA PRA KEGIATAN, KEGIATAN DAN PASCA KEGIATAN DIKSIKETPRAM LAPANGAN PRAMUKA UNY Makalah ini diajukan dan diujikan sebagai salah satu Syarat untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum Pandega di Racana Fatmawati Gugus Depan Kota Yogyakarta 03-076 Pangkalan Universitas Negeri Yogyakarta diujikan pada: hari



: Sabtu



tanggal



: 14 September 2019



tempat



: Gedung C14 FBS UNY



Pendamping Kanan,



Pendamping Kiri,



Tutik Yuliatun, D NW 150813876



Sutini, D NW 03-07614897



ii



HALAMAN PENGESAHAN MAKALAH PANDEGA PEMANFAATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH PADA PRA KEGIATAN, KEGIATAN DAN PASCA KEGIATAN DIKSIKETPRAM LAPANGAN PRAMUKA UNY Makalah ini diajukan dan disetujui sebagai salah satu Syarat untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum Pandega di Racana Fatmawati Gugus Depan Kota Yogyakarta 03-076 Pangkalan Universitas Negeri Yogyakarta Disahkan pada: hari



: ..............................................



tanggal



: ..............................................



waktu



: ..............................................



tempat



: .............................................. Tim Penguji:



Ketua



:



Sekretaris



:



Anggota



: 1.



(........................)



2.



(........................)



3.



(........................) Mengetahui,



Ketua Gugus Depan Kota Yogyakarta 03-076



Dr. Kokom Komariah, M.Pd. NIP 19600808 198403 2 002



iii



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa memberikan syafaat bagi umatnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Pandega yang berjudul “Pemanfaatan Virgin Coconut Oil (VCO) Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Pada Pra Kegiatan, Kegiatan dan Pasca Kegiatan Diksiketpram Lapangan Pramuka UNY” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum Pandega. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih, atas segala bantuan dan dukungan baik moral maupun spiritual kepada: 1. Pembina Pramuka Gugus Depan Kota Yogyakarta 03-075 dan Gugus Depan Kota Yogyakarta 03-076. 2. Kakak-kakak Dewan Racana Pandega W. R. Supratman dan Racana Fatmawati. 3. Kak Tutik Yuliatun, D selaku pendamping kanan dan Kak Sutini, D selaku pendamping kiri penyusun. 4. Kakak-kakak warga Racana W. R. Supratman dan Racana Fatmawati. 5. Ibu dan Kakak tercinta yang tak henti-hentinya memanjatkan doa dan mendukung segala aktivitas penulis. 6. PH DR Tahun 2019 yang senantiasa menebarkan semangat kepada penulis. 7. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah Pandega ini. Penyusun sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Yogyakarta, 11 September 2019 Penyusun



iv



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii KATA PENGANTAR..............................................................................................iv DAFTAR ISI............................................................................................................v DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi DAFTAR TABEL.................................................................................................viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..................................................................................................1 B. Identifikasi Masalah..........................................................................................4 C. Batasan Masalah...............................................................................................4 D. Rumusan Masalah.............................................................................................4 E. Tujuan Penelitian..............................................................................................5 F.



Manfaat Penelitian............................................................................................5



BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kelapa...............................................................................................................6 B. Minyak Kelapa................................................................................................11 BAB III PEMBAHASAN A. Manfaat Virgin Coconut Oil (VCO)..............................................................17 B. Proses Pembuatan VCO..................................................................................18 C. Cara Mengonsumsi VCO................................................................................25 BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan.....................................................................................................27 B. Saran...............................................................................................................27 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................28



v



DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10 Gambar 11 Gambar 12 Gambar 13 Gambar 14



Bagian-bagian kelapa................................................................... Alat yang digunakan..................................................................... Bahan yang digunakan................................................................. Parutan Kelapa.............................................................................. Proses penyaringan santan............................................................ Lapisan Kanil/Krim dan Air......................................................... Proses pemisahan Kanil/Krim dengan air.................................... Krim/Kanil yang sudah terpisah dengan air................................. Takaran fermipan.......................................................................... Proses pelarutan fermipan............................................................ Proses pencampuran fermipan dengan krim/kanil........................ Lapisan minyak, blondo dan air................................................... Proses penyaringan minyak.......................................................... Pengemasan minyak yang didapat................................................



vi



7 16 17 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22



DAFTAR TABEL Tabel 1 Komposisi Kimia Daging Pada Berbagai Tingkat Kematangan.................10 Tabel 2 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa.....................................................11



viii



PEMANFAATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH PADA PRA KEGIATAN, KEGIATAN DAN PASCA KEGIATAN DIKSIKETPRAM LAPANGAN PRAMUKA UNY Oleh: Murni Dwiyanti Nomor Warga: 03-07617937 ABSTRAK Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan Virgin Coconut Oil (VCO) berkaitan dengan stamina tubuh, proses pembuatan Vigrin Coconut Oil (VCO) menggunkan metode fermentasi dan cara mengonsumsi Virgin Coconut Oil (VCO) dalam menjaga stamina tubuh saat kegiatan Diksiketpram Lapangan. Kandungan asam laurat yang terdapat dalam VCO lebih dari 50% menyebabkan VCO dapat digunakan untuk menjaga stamina tubuh pada saat kegiatan Diksiketpram lapangan. Asam laurat atau asam dodekanoat adalah asam lemak jenuh berantai sedang (middle-chained fatty acid, MCFA) yang tersusun dari 12 atom C. Sifat-sifat metabolisme asam lemak rantai menengah jauh lebih mudah dicerna dan diserap usus dan dibawa ke hati untuk diubah menjadi energi Proses pembuatan VCO menggunakan metode fermentasi yaitu pengrusakan protein yang menyelubungi globula lemak menggunakan menggunakan enzimenzim proteolitik. Proses ekstraksi secara fermentasi dibandingkan cara lain adalah kemudahannya sehingga dapat diproduksi secara praktis, hemat bahan bakar, residu galendo lebih sedikit, tingkat ketengikan rendah dengan daya simpan lebih lama dan aroma harum. VCO dapat dikonsumsi pada saat pra kegiatan lapangan, kegiatan lapangan dan pasca kegiatan lapangan dengan takaran 1-2 sendok setiap harinya. Kata Kunci: Kelapa, Minyak Kelapa, Vircin Coconut Oil, Diksiketpram



ix



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka menjelaskan bahwa Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka agar memilki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, memiliki kecakapan hidup, sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan setiap Anggota Gerakan Pramuka. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka No.11/Munas/2013 menjelaskan, jenjang pendidikan kepramukaan terdiri atas: Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega yang terbagi berdasarkan rentang usia peserta didik. Usia Pramuka Pandega yaitu 21 – 25 tahun. Wadah pembinaan Pramuka Pandega dilakukan mulai dari tingkat gugus depan dalam satuan yang disebut Racana dan di tingkat kwartir dengan mengikuti Satuan Karya atau Dewan Kerja. Racana adalah kumpulan dari dua sampai empat reka. Racana mengandung arti dasar yaitu “Penyangga Tiang Bangunan” yang dalam



1



Bahasa Jawa disebut sebagai “Umpak”. Racana mrupakan wadah bagi Pramuka Pandega dalam mengembangkan potensi dirinya mlalui Pendidikan Kepramukaan. Oleh karena itu, Racana harus aktif dan memiliki program latihan dan kgiatan yang terencana dengan baik. Salah satu Racana yang ada di daerah Istimewa Yogyakarta adalah Racana W. R. Supratman dan Racana Fatmawati Pangkalan Universitas Negeri Yogyakarta yang memilki kegiatan rutin setiap tahunnya yaitu Pendidikan dan Orientasi Keterampilan Kepramukaan atau disingkat Diksiketpram. Diksiketpram merupakan kegiatan pendidikan yang yang harus ditempuh oleh Tamu Racana untuk menjadi Warga Racana. Kegiatan Diksiketpram terdiri dari dua bentuk kegiatan, yaitu pematerian (Diksiketpram Teori) dan praktik lapangan (Diksiketpram Lapangan). Kegiatan Diksiketpram Lapangan merupakan aplikasi dari Kegiatan Diksiketpram Teori, yaitu meliputi kegiatan Orienteering dan praktik Keterampilan Kepramukaan. Kegiatan Diksiketpram Lapangan diadakan selama tiga hari yang dan dalam kegiatan tersebut Tamu Racana dituntut untuk memiliki fisik yang kuat. Kegiatan latihan rutin Tamu Racana yang diadakan maksimal selama 1,5 bulan adalah salah satu cara untuk menunjang persiapan fisik dari Tamu Racana sebelum Kegiatan Diksiketpram Lapangan. Selain persiapan fisik sebelum kegiatan, persiapan perlengkapan kesehatan yang dibawa adalah hal penting yang tidak boleh dilupakan. Perlengkapan kesehatan tidak cukup hanya membawa obatobatan yang sering digunakan tetapi juga harus membawa zat antibiotik dan zat penambah energi agar kesehatan fisik dan stamina tubuh saat perjalanan jauh tetap terjaga. Kemudian, perlu juga zat pemulih energi setelah kegiatan Diksiketpram



2



Lapangan mengingat kegiatan tersebut dilakukan selama tiga hari dan menguras banyak energi. Kelapa merupakan salah satu buah yang memiliki banyak manfaat. Salah satunya manfaat dari kelapa adalah daging buah kelapa dapat menghasilkan minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO). Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa murni yang proses pembuatannya merupakan modifikasi dari proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harus, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan. Proses pembuatan VCO terbilang sederhana dan tidak membutuhkan banyak biaya. VCO memiliki segudang manfaat, salah satunya adalah meningkatkan daya tahan tubuh dan menambah energi sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjaga stamina tubuh saat kegiatan Diksiketpram Lapangan. Akan tetapi, tidak semua warga racana W. R. Supratman dan Racana Fatmawati mengetahui manfaat dari VCO, sehingga Warga Racana tidak dapat memanfaatkan VCO untuk menjaga stamina tubuh saat kegiatan Diksiketpram lapangan. Maka dari itu, penulis mengambil tema “Pemanfaatan Virgin Coconut Oil (VCO) untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh pada Pra Kegiatan, Kegiatan Dan Pasca Kegiatan Diksiketpram Lapangan Pramuka UNY”.



3



B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Masih kurangnya pemahaman pemanfaatan daging kelapa menjadi Virgin 2.



Coconut Oil (VCO). Kurangnya pengetahuan Warga Racana W. R. Supratman dan Racana Fatmawati tentang manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) dalam menjaga stamina tubuh saat kegiatan Diksiketpram Lapangan.



C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah dalam makalah ini adalah pemanfaatan Virgin Coconut Oil (VCO) untuk menjaga stamina tubuh saat Kegiatan Diksiketpram Lapangan Pramuka UNY.



D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas maka masalah-masalah yang hendak dikaji lebih lanjut adalah: 1. Apa manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) berkaitan dengan stamina tubuh? 2. Bagaimana proses pembuatan Vigrin Coconut Oil (VCO) menggunakan 3.



metode fermentasi? Bagaimana cara mengonsumsi Virgin Coconut Oil (VCO) dalam menjaga stamina tubuh saat kegiatan Diksiketpram Lapangan?



E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka informasi yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah tersebut adalah: 1. Untuk mengetahui pemanfaatan Virgin Coconut Oil (VCO) berkaitan dengan 2.



stamina tubuh. Untuk mengetahui cara membuat Vigrin Coconut Oil (VCO) menggunkan metode fermentasi.



4



3.



Untuk mengetahui cara mengonsumsi Virgin Coconut Oil (VCO) dalam menjaga stamina tubuh saat kegiatan Diksiketpram Lapangan.



F. Manfaat Penelitian Kajian tentang Pemanfaatan Virgin Coconut Oil (VCO) dalam Menjaga Stamina Tubuh Dalam Kegiatan Diksiketpram Lapangan Pramuka Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memiliki manfaat yaitu: 1. Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan Virgin Coconut Oil (VCO) 2.



berkaitan dengan stamina tubuh. Memberikan pemahaman tentang proses pengolahan Virgin Coconut Oil



3.



(VCO) menggunakan metode fermentasi. Memberikan pemahaman cara mengonsumsi Virgin Coconut Oil (VCO) dalam menjaga stamina tubuh saat Kegiatan Diksiketpram Lapangan.



5



BAB II KAJIAN PUSTAKA



A. Kelapa Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia yang cukup potensial. Hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan. Banyak kegunaan yang dapat diperoleh dari kelapa dan salah satu cara untuk memanfaatkan buah kelapa adalah mengolahnya menjadi minyak makan atau minyak goreng. Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak kelapa, yang dapat diperoleh dari daging buah kelapa segar atau dari kopra. Kelapa (coconut) dikenal dengan berbagai sebutan seperti Nux indica, al djanz al kindi, ganz ganz, nargil, narle, tenga, temuai dan pohon kehidupan. Buah kelapa (cocos nucifera) termasuk famili palmae dari genus cocos. Pohon kelapa mempunyai tinggi ratarata 12,3 meter dan sejak ditanam sampai berbuah hingga siap dipetik pohon kelapa membutuhkan waktu 12 bulan (Suhardiyono, 1993). Menurut Wahyuni dan Mita (2000), pada dasarnya dikenal dua varietas kelapa, yaitu varietas Nana yang umum disebut kelapa genjah dan Varietas Typica yang umum disebut kelapa dalam. Kelapa genjah berdasarkan sifatnya dibagi 5 yaitu 8 kelapa gading, kelapa raja, kelapa puyuh, kelapa raja malabr, kelapa hias. Kelapa dalam berdasarkan sifatnya dibagi 9 yaitu 8 kelapa hijau, kelapa merah, kelapa manis, kelapa bali, kelapa kopyor, kelapa lilin.



6



Buah kelapa terdiri dari bagian-bagian seperti: 1. Epicarp (kulit luar) Yaitu kulit bagian luar yang berwarna hijau, kuning, atau jingga permukaannya licin, agak keras dan tebalnya 0,14 mm. 2. Mesocarp (Sabut) Yaitu kulit bagian tengah yang disebut serabut terdiri dari bagian berserat tebalnya 3-5 mm. 3. Endocarp (Tempurung) Yaitu bagian tempurung yang keras sekali tebalnya 3-5 mm, bagian dalam melekat pada kulit luar biji. 4. Testa (Kulit Daging Buah) Yaitu bagian dari warna kuning sampai coklat. 5. Endosperm (Daging Buah) Yaitu bagian yang berwarna putih dan lunak, sering disebut daging kelapa yang tebalnya 8-10 mm. 6. Air Kelapa Yaitu bagian yang berasa manis, mengandung mineral 4%, gula 2%, dan air. 7. Lembaga Yaitu bakal tanaman setelah buah tua. (Rony, 1993)



7



Gambar 1 Bagian-Bagian Kelapa (Sumber: BPTP Kaltim, 2014) a. Buah Kelapa Satu pohon kelapa dapat berbuah mulai dari 10 hingga 13 kali dalam setahun. Buah kelapa tumbuh dalam rumpun, bisa mencapai 12 buah per rumpun. Daging buah kelapa merupakan bagian yang paling penting dari komoditi asal pohon kelapa. Daging buah merupakan lapisan tebal berwarna putih. Bagian ini mengandung berbagai zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut beragam sesuai dengan tingkat kematangan buah. Selama perkembangannya, buah kelapa secara kontinyu mengalami kenaikan berat. Ukuran berat maksimum tercapai pada bulan ketujuh. Pada saat itulah jumlah air kelapa mencapai maksimal. Setelah periode tersebut, air kelapa berkurang jumlahnya dan daging kelapa mengalami penebalan. Penebalan daging mencapai puncaknya pada bulan ke-9. Kelapa dapat dikatakan tua apabila sudah memasuki bulan ke-10. Pada periode tersebut, kadar air semakin berkurang. Itulah yang menyebabkan kelapa tua akan berbunyi jika dikocok-kocok. Buah kelapa tua terdiri dari empat komponen utama, yaitu: 35 persen sabut, 12 persen tempurung, 28 persen daging buah, dan 25 persen air kelapa.



8



Daging buah tua merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan minyak 30 persen). Perbedaan mendasar antara daging buah kelapa muda dan tua adalah kandungan minyaknya. Kelapa muda memiliki rasio kadar air dan minyak yang besar. Kelapa disebut tua jika rasio kadar air dan minyaknya optimum untuk menghasilkan santan dalam jumlah terbanyak. Sebaliknya, bila buah kelapa terlalu tua, kadar airnya akan semakin berkurang. Pada kondisi tersebut, hasil santan yang diperoleh menjadi sedikit. (Sumber : www.situshijau.co.id)



b. Daging Buah kelapa Daging buah kelapa yang sudah masak dapat dijadikan kopra dan bahan makanan, daging buah merupakan sumber protein yang penting dan mudah dicerna. Komposisi kimia daging buah kelapa ditentukan oleh umur buah. Pada tabel 1 dapat dilihat komposisi kimia buah kelapa pada berbagai tingkat kematangan. Tabel 1. Komposisi Kimia Daging Pada Berbagai Tingkat Kematangan Analisa Buah Setengah Buah Muda Buah Tua ( dalam 100 gr) Tua Protein 68 kal 180 kal 359 kal Kalori 1 gr 4 gr 3,4 gr Lemak 0,9 gr 13,0 gr 34,7 gr Karbohidrat 14 gr 10 gr 14 gr Kalsium 17 mg 10 mg 21 mg Fosfor 30 mg 8 mg 21 mg Besi 1 mg 1,3 mg 2 mg Aktivitas vit. A 0,01 IU 10,0 IU 0,01 IU Thiamin 0,0 mg 0,5 mg 0,1 mg Asam Askorbat 4,0 mg 4,0 mg 2,0 mg Air 83,3 gr 70 gr 46,9 gr Bagian yang dapat 53,0 gr 53,0 gr 53,0 gr dimakan (Sumber: Thieme, J. G. 168) dikutip dari Ketaren, 1986)



9



B. Minyak Kelapa Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan ke dalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar jika dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat ketidak jenuhannya yang dinyatakan dengan bilangan Iod (iodine value), maka minyak kelapa dapat dimasukkan ke dalam golongan non drying oils, karena bilangan iod minyak tersebut berkisar antara 7,5-10,5. Komposisi asam lemak minyak kelapa dapat dilihat pada tabel 2. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa asam lemak jenuh minyak kelapa kurang dari 90 persen. Minyak kelapa mengandung 84 persen trigliserida dengan tiga molekul asam lemak jenuh, 12 persen trigliserida dengan dua asam lemak jenuh dan 4 persen trigliserida dengan satu asam lemak jenuh.



10



Tabel 2. Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Asam Lemak Rumus Kimia Jumlah (%) Asam Lemak Jenuh : Asam Kaproat C5H11COOH 0,0 – 0,8 Asam Kaprilat C7H17COOH 5,5 – 9,5 Asam Kaprat C9H19COOH 4,5 – 9,5 Asam Laurat C11H23COOH 44,0 – 52,0 Asam Miristat C13H27COOH 13,0 – 19,0 Asam Palmiat C15H31COOH 7,5 – 10,5 Asam Stearat C17H35COOH 1,0 – 3,0 Asam Arachidat C19H39COOH 0,0 – 0,4 Asam Lemah Tidak Jenuh : Asam Palmitoleat C15H29COOH 0,0 – 1,3 Asam Oleat C17H33COOH 5,0 – 8,0 Asam Linoleat C17H31COOH 1,5 – 2,5 (Sumber: Thieme, J. G. 168) dikutip dari Ketaren, 1986) a.



Minyak kelapa murni Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil adalah



minyak perasan yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis tanpa sentuhan api secara langsung dan bahan kimia tambahan. Dilihat dari warnanya, minyak kelapa murni jauh lebih bening seperti air mineral. Selain itu kadar air dan asam lemak bebasnya kecil, serta kandungan asam lauratnya tinggi. Minyak kelapa murni mengandung anti oksidan bebas sehingga mampu menjaga kekebalan tubuh. Proses pembuatan minyak kelapa murni ini sama sekali tidak menggunakan zat kimia organis dan pelarut minyak. Dari proses seperti ini, rasa minyak yang dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang unik. Jika minyak membeku, warna minyak kelapa ini putih murni. Sedangkan jika cair, VCO tidak berwarna (bening). Minyak kelapa murni tidak mudah tengik karena kandungan asam lemak jenuhnya tinggi sehingga proses oksidasi tidak mudah terjadi. Namun, bila kualitas VCO rendah, proses ketengikan akan berjalan lebih awal. Hal ini disebabkan oleh pengaruh oksigen,



11



keberadaan air, dan mikroba yang akan mengurangi kandungan asam lemak yang berada dalam VCO menjadi komponen lain. Virgin coconut oil atau minyak kelapa murni mengandung asam lemak rantai sedang yang mudah dicerna dan dioksidasi oleh tubuh sehingga mencegah penimbunan di dalam tubuh. Di samping itu ternyata kandungan antioksidan di dalam VCO pun sangat tinggi seperti tokoferol dan betakaroten. Antioksi dan ini berfungsi untuk mencegah penuaan dini dan menjaga vitalitas tubuh (Setiaji dan Prayugo, 2006). Secara fisik, VCO harus berwarna jernih. Hal ini menandakan bahwa di dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain. Apabila didalamnya masih terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna putih. Keberadaan air ini akan mempercepat proses ketengikan. Selain itu, gumpalan tersebut kemungkinan juga merupakan komponen blondo yang tidak tersaring semuanya. Kontaminasi seperti ini secara langsung akan berpengaruh terhadap kualitas VCO.



12



b.



Prinsip Pembuatan Minyak Kelapa Murni Menurut Setiaji dan Surip (2006), membuat VCO tidak sesulit yang



dibayangkan. Bahkan, teknologi pembuatan VCO telah dilakukan oleh nenek moyang kita secara turun-temurun. Namun, cara tradisional perlu dibenahi agar kualitas VCO yang dihasilkan lebih baik. Disamping teknologi yang diterapkan sangat sederhana, bahan baku pun tersedia melimpah di Indonesia. Oleh karenanya pembuatan VCO sangat memungkinkan untuk diterapkan oleh petani di pedesaan sekalipun. Kandungan kimia yang paling utama (tinggi) dalam sebutir kelapa yaitu air, protein, dan lemak. Ketiga senyawa tersebut merupakan jenis emulsi dengan protein sebagai emulgatornya. Emulsi adalah cairan yang terbentuk dari campuran dua zat atau lebih yang sama, di mana zat yang satu terdapat dalam keadaan terpisah secara halus atau merata di dalam zat yang lain. Sementara yang dimaksud dengan emulgator adalah zat yang berfungsi untuk mempererat (memperkuat) emulsi tersebut. Dari ikatan tersebut protein akan mengikat butirbutir minyak kelapa dengan suatu lapisan tipis sehingga butir butir minyak tidak akan bisa bergabung, demikian juga dengan air. Emulsi tersebut tidak akan pernah pecah karena masih ada tegangan muka protein air yang lebih kecil dari protein minyak. Minyak kelapa murni baru bisa keluar jika ikatan emulsi tersebut dirusak. Untuk merusak emulsi tersebut banyak sekali cara, yaitu dengan sentrifugasi, pengasaman, enzimatis, dan pancingan. Minyak kelapa murni merupakan hasil olahan kelapa yang bebas dari transfatty acid (TFA) atau asam lemak-trans. Asam lemak trans ini dapat terjadi akibat proses hidrogenasi. Agar tidak mengalami proses hidrogenasi, maka ekstraksi minyak kelapa ini dilakukan dengan proses dingin. Misalnya, secara



13



fermentasi, pancingan, sentrifugasi, pemanasan terkendali, pengeringan parutan kelapa secara cepat dan lain-lain (Darmoyuwono, 2006). Minyak kelapa murni memiliki sifat kimia-fisika antara lain : 1. 2. 3. 4. 5.



Penampakan : tidak berwarna, Kristal seperti jarum Aroma : ada sedikit berbau asam ditambah bau caramel Kelarutan : tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol (1:1) Berat jenis : 0,883 pada suhu 20oC ph: tidak terukur, karena tidak larut dalam air. Namun karena termasuk dalam



6. 7. 8. 9. 10. 11.



senyawa asam maka dipastikan memiliki pH di bawah 7 Persentase penguapan : tidak menguap pada suhu 21oC (0%) Titik cair : 20-25oC Titik didih : 225oC Kerapatan udara (Udara = 1) : 6,91 Tekanan uap (mmHg) : 1 pada suhu 121oC Kecepatan penguapan (Asam Butirat = 1) : tidak diketahui (Darmoyuwono, 2006) Pembuatan minyak secara fermentasi pada prinsipnya adalah pengrusakan



protein yang menyelubungi globula lemak menggunakan menggunakan enzimenzim proteolitik. Enzim yang dimaksud adalah enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau tanaman sebagai inokulum. Pada pembuatan minyak kelapa dengan fermentasi, krim yang didapatkan dicampurkan dengan laru atau ragi tempe yang mengandung Rhizopus Oligosporus. Mikroba ini mempunyai kemampuan menghasilkan enzim protease dan lipase yang dapat menghidrolisis minyak dengan didukung oleh kadar air yang tinggi. Pembuatan VCO dengan fermentasi memiliki kelebihan dan kekurangan : .1 Kelebihan a. Berwarna jernih dan beraroma harum khas minyak kelapa. b. Penggunaan energi yang minimal karena tidak menggunakan bahan c. d. e.



bakar. Pengolahan sederhana dan tidak terlalu rumit. Biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Tingkat ketengikan rendah dan daya simpan lebih lama.



14



.2



Kekurangan a. Proses fermentasi lama karena membutuhkan waktu 24 jam.



15



BAB III PEMBAHASAN



A. Manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) Manfaat VCO khususnya dalam bidang kesehatan sangat banyak, salah satunya adalah adalah menjaga stamina tubuh. Hal tersebut dipengaruhi karena kandungan asam laurat yang terdapat dalam VCO lebih dari 50%. Asam laurat atau asam dodekanoat adalah asam lemak jenuh berantai sedang (middle-chained fatty acid, MCFA) yang tersusun dari 12 atom C. Asam laurat atau asam lemak berantai menengah berbeda dengan asam lemak berantai panjang yang memiliki molekul lebih besar. Sifat-sifat metabolisme asam lemak rantai menengah jauh lebih mudah dicerna dan diserap usus dan dibawa ke hati untuk diubah menjadi energi. Itu karena asam lemak rantai menengah memiliki molekul ukuran lebih kecil



sehingga



cepat



menghasilkan



energi



untuk



tubuh



dan



apabila



mengkonsumsi VCO, maka tubuh akan senantiasa energik karena kebutuhan energi di dalam sel-sel tubuh tersuplai dengan cepat. Mengingat Kegiatan Diksiktpram Lapangan diadakan selama tiga hari yang dan dalam kegiatan tersebut Tamu Racana dituntut untuk memiliki fisik yang kuat, maka VCO yang memiliki kandungan Asam Laurat lebih dari 50% yang dapat menghasilkan energi cocok dikonsumsi oleh peserta Diksiketpram Lapangan baik saat pra kegiatan Diksiketpram Lapangan, saat kegiatan Diksiketpram Lapangan dan pasca kegiatan Diksiketpram Lapangan. Sehingga stamina tubuh peserta Diksiketpram Lapangan akan terjaga baik dari pra kegiatan Diksiketpram Lapangan hingga pasca kegiatan Diksiketpram Lapangan.



16



B. Proses Pembuatan VCO 1. Waktu dan Tempat Pembuatan VCO



2.



tempat



: Karangmalang Blok E21, Caturtunggal, Depok, Sleman



hari



: Kamis s.d. Sabtu



tanggal



: 7 s.d. 9 Maret 2019



Alat Dan Bahan



Gambar 2. Alat yang digunakan (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)



17



Gambar 3. Bahan yang digunakan (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019) 3.



Cara Pembuatan VCO a. Menyiapkan parutan daging kelapa yang sudah tua sebanyak 2 Kg



Gambar 4. Parutan Kelapa (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)



b. Menambahkan air hangat dan dingin dengan perbandingan 1:2 ke dalam parutan kelapa, memeras dan menyaring santan yang dihasilkan dan menampungnya dalam toples besar.



18



Gambar 5. Proses



penyaringan santan (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)



c. Mengendapkan santan yang telah disaring selama 1 jam hingga terbentuk 2 lapisan yaitu krim/kanil dan air.



Gambar 6. Lapisan Kanil/Krim dan Air (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019) d. Memisahkan krim dan air dan membuang air yang tidak diperlukan



19



Gambar 7. Proses pemisahan Kanil/Krim dengan air (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)



e. Menampung krim/kanil yang terbentuk ke dalam toples transparan



Gambar 8. Krim/Kanil yang sudah terpisah dengan air (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)



f. Menyiapkan Fermipan sebanyak 0,3 gram



Gambar 9 Takaran fermipan (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)



20



g. Melarutkan Fermipan dengan 200 mL air hangat



Gambar 10. Proses pelarutan fermipan (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)



h. Menambahkan krim/kanil yang terbentuk dengan larutan fermipan



Gambar 11 Proses pencampuran fermipan dengan krim/kanil (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)



21



i. Mendiamkan Campuran selama 2 hari hingga terbentuk 3 lapisan



Gambar 12 Lapisan minyak, blondo dan air (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)



j. Memisahkan minyak kelapa murni dengan air dan blondo dengan penyaringan



Gambar 13 proses penyaringan minyak (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)



22



k. Menampung minyak yang dihasilkan ke dalam botol bertutup



Gambar 14 pengemasan minyak yang didapat (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)



Pembuatan VCO secara fermentasi pada prinsipnya adalah pengrusakan protein yang menyelubungi globula lemak menggunakan menggunakan enzimenzim proteolitik. Enzim yang dimaksud adalah enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau tanaman sebagai inokulum. Untuk mengekstraksi VCO secara fermentasi dilakukan menggunakan Saccharomyces cerevisiae yang menghasilkan enzim secara langsung atau melalui mikroba penghasil enzim protease yang dapat memecah ikatan protein dengan minyak pada emulsi santan. Salah satu mikroba yang dapat digunakan adalah khamir roti (Saccharomyces cerevisiae) yang dapat menghasilkan enzim proteolitik dan amilolitik. Enzim amilolitik akan memecah karbohidrat sehingga menghasilkan asam. Adanya asam akan menurunkan pH santan sampai mencapai titik isoelektrik protein sehingga protein akan terkoagulasi. Kemudian enzim proteolitik akan memecah protein terkoagulasi, akhirnya mudah dipisahkan dari minyak. Proses ekstraksi secara fermentasi dibandingkan cara lain adalah kemudahannya sehingga dapat



23



diproduksi secara praktis, hemat bahan bakar, residu galendo lebih sedikit, tingkat ketengikan rendah dengan daya simpan lebih lama dan aroma harum. Karena sifat VCO yang tahan terhadap oksidasi, VCO yang dihasilkan akan bertahan hingga 3 tahun dalam suhu ruang. Sifat fisik yang dihasilkan dari VCO tersebut adalah sebagai berikut: 1. Berwarna bening 2. Memiliki aroma kelapa yang khas 3. Tekstur seperti minyak tetapi lebih encer. C. Cara Mengonsumsi VCO 1. Pra Kegiatan Diksiketpram Lapangan Cara mengonsumsi Virgin Coconut Oil (VCO) dalam menjaga stamina tubuh menjelang Kegiatan Diksiketpram Lapangan adalah dengan rutin meminum 1-2 sendok teh VCO perhari selama 1,5 bulan (selama latihan rutin Tamu Racana dilaksanakan). 2. Pelaksanaan Kegiatan Diksiketpram Lapangan Pada saat Kegiatan Diksiketpram Lapangan, VCO dapat dikonsumsi langsung dengan meminum 1-2 sendok teh VCO setiap hari selama pelaksanaan Diksiketpram Lapangan atau dapat digunakan untuk memasak sebagai minyak goreng. Penyimpanan VCO saat kegiatan Diksiketpram Lapangan dapat menggunakan botol bertutup, dijaga agar tetap pada suhu kamar dan dijauhkan dari matahari langsung. 3. Pasca Kegiatan Diksiketpram Lapangan Cara mengonsumsi VCO setelah kegiatan Diksiketpram Lapangan adalah dengan rutin meminum 1-2 sendok teh VCO perhari. Mengonsumsi VCO setelah kegiatan Diksiketpram Lapangan dapat memulihkan stamina atau tenaga.



24



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: 1.



Virgin Coconut Oil (VCO) sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh salah satunya menjaga stamina tubuh sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjaga



2.



stamina tubuh peserta kegiatan Diksiketpram Lapangan. Cara mengonsumsi VCO untuk meningkatkan stamina tubuh pra dan psaca kegiatan Diksiketpram Lapangan adalah dengan mengonsumsinya secara langsung 1-2 sendok teh dan saat kegiatan Diksiketpram Lapangan dapat dikonsumsi langsung maupun digunakan sebagai minyak goreng untuk



3.



memasak makanan lapangan. Proses pembuatan VCO dapat dilakukan dengan metode fermentasi



menggunakan ragi. B. Saran 1. Pembuatan VCO sebaiknya dibuat dalam jumlah yang banyak apabila ingin 2.



digunakan saat pra hingga pasca kegiatan Diksiketpram Lapangan. Lebih menggali kembali manfaat lain dari VCO yang dapat digunakan saat kegiatan Diksiketpram Lapangan.



25



DAFTAR PUSTAKA Darmoyuwono, W. 2006. Gaya Hidup Sehat dengan Virgin Coconut Oil (VCO). Jakarta: PT Gramedia. Ketaren, S., 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Palungkun, R., 1993, Aneka Produk Olahan Kelapa. Jakarta: PT. Penerbit Swadaya. Setiaji dan Prayugo. 2006. Membuat Virgin Coconut Oil (VCO) Berkualitas Tinggi. Jakarta: Penebar Swadaya. Suhardiyono, L, 1993, Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Kanisius. Wahyuni, Mita Ir., 2000, Bertanam Kelapa Kopyor, Jakarta: Penebar Swadaya. Barlina dan Torar. 2002. Diversifikasi Produk VCO. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain. Bolang, Sammy dkk. 2012. Pengaruh Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap Kadar Kolesterol HDL Darah Jurnal Biomedik Vol. 4 No. 2 Juli 2012. Manado: Universitas Sam Ratulangi. Christianti dan Prakosa. 2009. Pembuatan Minyak Kelapa Murni Virgin Coconut Oil (VCO) Menggunakan Fermentasi Ragi Tempe. Surakarta: Program Studi Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret. Djatmiko, B. 1983. Studi Mengenai Stabilitas Emulsi Santan dalam Studi Tentang Serat Daging Buah dari Beberapa Varietas Kelapa dan Tentang Stabilitas Emulsi Santan. Bogor: Jurusan Teknologi Industri Institut Pertanian Bogor. Ngatemin dkk. 2013. Pengaruh Lama Fermentasi Pada Produksi Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Terhadap Sifat Fisik Kimia dan Organoleptik Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 4 No. 08 Tahun 2013. Semarang: Prodi Studi Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang. Rahman, Adam Nur. 2017. Uji Efek Inflamasi Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap Penurunan Volume Edema Telapak Kaki Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Karagenan. Surakarta: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sebelas Maret.



26



Rusmanto, D. P. 2004. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Minyak Kelapa Hasil Ekstraksi Secara Fermentasi. Bogor: Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor. Widiyanti, Rahma Ayu. 2015. Pemanfaatan Kelapa Menjadi Vco (Virgin Coconut Oil) Sebagai Antibiotik Kesehatan Dalam Upaya Mendukung Visi Indonesia Sehat 2015. Malang: Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMM. Anonim. 2008. Kelapa Muda Pulihkan Stamina. Diakses di http://www.situshijau.co.id pada Hari Kamis Tanggal 14 Maret 2019 Pukul 16.00 WIB. Anonim. 2019. Dosis Konsumsi Minyak Vco | Aturan Pakai Dan Takaran Yang Tepat Untuk Kesehatan Dan Kecantikan. Diakses dari https://www.coconose.net/2016/07/dosis-konsumsi-minyak-vco-aturan-pakai.html pada hari Selasa tanggal 12 Maret 2019 pukul 00.35 WIB.



27