Makalah Pembelajaran PPKN Kelas Rendah KLP 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PEMBELAJARAN PPKN KELAS RENDAH “PENDEKATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PKN SD“



OLEH KELOMPOK 1 KELAS 3B



NAMA



NO.URUT



NIM



NADIAH NUR QARIMAH



11



105401105416



NUR ALFIH MUHRA



01



105401104416



EKA BAHITA



07



105401105016



FADLIAH



08



105401105116



NURLAELI RESKI SYAM



10



105401105316



ESTI WULANDARI



12



105401105516



KHAERUNNISA



09



105401105216



HARUN



03



105401104616



LILI FITRIAWATI. S



02



105401104516



DANRIATI FADILAH



04



105401104716



EVI YULIANTI



05



105401104816



FIRDIANTI



06



105401104916



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSSAR TAHUN AKADEMIK 2016



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Tiada kata yang paling indah selain memanjatkan puji syukur kehadirat Allah



SWT,



karena



dengan



berkat



rahmat-Nya



jualah



materi



kuliah



“PEMBELAJARAN PPKN KELAS RENDAH“ ini dapat diselesaikan. Walaupun materi kuliah Pembelajaran PPKN Kelas Rendah ini telah rampung namun masih banyak kekurangan yang perlu disempurnakan sehingga diharapkan kepada mahasiswa lain lebih banyak membaca buku referensi berkaitan dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Kami sadar keberhasilan menyusun materi kuliah tidak terlepas dari bantuan orang-orang di sekitar kami yang selalu memberikan dukungan baik langsung maupun tidak langsung sehingga tantangan dan hambatan selama penulisan materi ini bisa teratasi dengan baik. Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberi bantuannya.



Makassar, 20 November 2017



Kelompok 1



1



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1 DAFTAR ISI .................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 3 A. Latar Belakang ..................................................................................... 3 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 C. Tujuan ................................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4 A. Konsep Dan Prinsip Pembelajaran ...................................................... 4 B. Pendekatan Pelaksanaan Pembelajaran PKn SD.................................. 5 BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11 REFERENSI .................................................................................................... 12



2



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Setiap guru berkeinginan agar kegiatan pembelajaran yang dilakukannya berhasil dengan baik dan membawa dampak pembelajaran yang signifikan bagi para peserta didiknya. Agar harapan tersebut bisa diwujudkan dengan baik, sudah barang tentu guru harus memahami secara memadai apa pendekatan pembelajaran yang tepat yang akan digunakan. Penentuan pendekatan pembelajaran Pkn SD merupakan



salah



satu



faktor



penentu



dalam



mendukung



keberhasilan



pembelajaran Pkn, disamping itu faktor-faktor lainnya seperti keadaan siswa, dukungan sarana dan prasarana pembelajaran dan sebagainya. Pendekatan berhubungan erat dengan strategi, metode dan teknik pembelajaran. Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Sedangkan strategi adalah serangkaian rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk tujuan tertentu. Metode adalah upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam kegiatan yang nyata untuk mencapai tujuan secara optimal. Sedangkan teknik pembelajaran adalah cara-cara operasional untuk melaksanakan metode pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan untuk membentuk kurikulum merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain.



B. Rumusan Masalah Bagaimana konsep dan pendekatan pelaksanaan pembelajaran Pkn SD ? C. Tujuan Untuk mengetahui apa saja pendekatan pelaksanaan pembelajaran Pkn SD



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Konsep Dan Prinsip Pembelajaran Konsep dan prinsip pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan guru atau dosen dalam menciptakan suasana atau situasi siswa belajar. Tujuan utama pembelajaran adalah agar siswa belajar. Belajar merupakan proses mental yang dinyatakan dalam berbagai perilaku, baik perilaku fisik motorik maupun psikis. Meskipun suatu kegiatan belajar merupakan kagiatan fisik motorik (keterampilan) tetapi didalamnya terdapat kegiatan mental, namun kegiatan pisik-motoriknya lebih banyak dibandingkan dengan proses mentalnya. Pada kegiatan belajar yag bersifat psikis, perasaan, nilai, segi fisik motoriknya sedikit, sedangkan segi psikis atau mentalnya lebih banyak. Aspek – aspek perkembangan tersebut, biasa dibedabedakan tetapi tidak bisa dipisah-pisahkan secara jelas. Suatu aspek selalu ada kaitannya dengan aspek yang lainnya. Peningkatan kualitas belajar mengajar merupakan suatu keniscayaanyang harus diwujudkan oleh guru. Kualitas belajar mengajar yang baik akan mendorong tercapainya hasil belajar yang memadai dan bermakna bagi siswa. Dalam konteks ini perlu diketahui dan dipahami oleh guru adanya sejumlah prinsip pembelajaran yaitu a) Perhatian dan motivasi b) Keaktifan c) Keterlibatan langsung d) Pengulangan e) Tantangan f) Balikan dan penguatan g) Perbedaan individual



4



B. Pendekatan Pelaksanaan Pembelajaran PKn SD 1. Pendekatan Evokasi Pendekatan ini menekankan pada inisiatif peserta didik untuk mengekspresikan dirinya secara spontan yang didasarkan pada kebebasan dan kesempatan. Pendekatan ini sangat baik, namun pelaksanaannya dapat mengalami kendala dalam masyarakat yang jauh dari kehidupan kota jika dilihat dari budaya masyarakat, pendekatan ini dapat mengalami kendala kultural dan psikologikal. Pengimplementasikan pendekatan ini, peranan menuntut peranan guru agar dapat menciptakan “breaking the ice’”, sehingga setiap anak dapat merasakan adanya suasana keterbukaan, persahabatan, yang kondisif untuk dapat menyatakan pemikirannnya, dan mengungkapkan perasaannya didalam proses belajar mengajar. Keberhasilan pendekatan ini, sangat tergantung pada dorongan dan motivasi yang diberikan oleh para guru dengan mengandalkan stimulusstimulus tertentu. Selain peranan guru, peranan keluarga dan masyarakat juga sangat



penting



karena



berkaitan



dengan



unsur-unsur



yang



dapat



menumbuhkan keyakinan peserta didik tentang nilai moral yang dibahas dikelas, hendaknya sejalan dengan apa yang dilihat dan dialaminya dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Ketika tidak ada kesesuaian nilai yang dibawa dari lingkungan keluarga dan masyarakat dengan nilai yang didapatkan dalam PBM, maka akan terjadi konflik dalam diri anak yang dalam istilah PPKn disebut “intra personal conflict”. Konflik dalam diri pribadi anak tersebut dapat berlanjut menjadi konflik antar pribadi yang disebut “inter personal conflict” karena anak tersebut ketidak sesuaian antara nilai yang dipelajari dan yang diyakinkan dengan apa yang terjadi disekolah dan didalam masyarakat secara keseluruhan. Pengalaman, dan pembiasaan nilai-nilai pancasila sebagai tujuan PPKn merupakan langkah penting dalam pengajaran nilai. Moralitas tidak dapat diajarkan hanya dengan melalui contoh kata-kata yang disampaikan oleh guru. Peserta didik membutuhkan untuk saling berinteraksi pada



5



kegiatan-kegiatan yang dapat menjadi kepedulian dan perhatian mereka, seperti kegiatan bekerja sama dalam kelompok, memecahkan masalah bersama-sama dengan orang lain, seperti dalam bidang seni, sains, politik, akan membantu anak menghargai pandangan dan nilai saling memberi dan menerima (mutualexchange). Teknik mengajar yang dapat digunakan dalam pendekatan ini adalah teknik Pengungkapan Nilai atau yang lebih dikenal dengan istilah “Value Clarification Technique”.



2. Pendekatan Inkulkasi. Pada pendekatan ini seorang guru terlebih dahulu menyusun sejumlah pertanyaan nilai. Tujuannya agar pertanyaan yang menyangkut masalah nilai tersebut mempengaruhi dan sekaligus mengarahkan peserta didik kepada suatu kesimpulan nilai yang sudah direncanakan. Peranan guru dalam pendekatan ini sangat menentukan untuk mengarahkan perilaku siswa sesuai dengan nilai moral yang diharapkan sebagaimana yang telah direncanakan terlebih dahulu. Gurulah yang menetukan yang menentukan kearah mana peserta didik akan dibawa atau diarahkan oleh guru, oleh sebab itu guru harus menciptakan kondisi secara halus dan hati-hati. 3. Pendekatan Kesadaran Sasaran tujuan pendekatan ini adalah untuk mengungkap dan membina kesadaran peserta didik tentang nilai-nilai tertentu yang ada pada dirinya maupun nilai yang ada pada diri orang lain. Pendekatan ini dapat menumbuhkan kesadaran siswa tentang nilainilai atau seperangkat nilai tertentu melalui suatu kegiatan yang telah direncanakan oleh guru, sehingga peserta didik dapat mengungkap nilai-nilai yang ada pada dirinya atau nilai-nilai yang ada pada dirinya atau nilai-nilai yang ada pada diri orang lain.



6



4. Pendekatan Penalaran Moral Pendekatan ini melibatkan peserta didik dalam suatu dilema moral sehingga keputusan yang diambil dapat diberikan alasan-alasan moralnya yang masuk akal. Dilema dalam hal ini adalah suatu bentuk teknik mengajar nalar dan refleksi peserta didik agar merasakan dan larut dalam situasi dan kejadian-kejadian tertentu sehingga target nilai-nilai moral ppkn dapat tercapai. Dalam pendidikan nilai moral, ada berbagai cara dapat digunakan sebagai stimulus dalam melibatkan nalar dan afeksi siswa, seperti melalui sejumlah pertanyaan, pernyataan, gambar, cerita, dan gambar keadaan yang bersifat dilematis. Dalam pendekatan yang dilematis, akan lebih afektif jika guru berhasil melibatkan secara intens adalah nalar dari siswa. Meskipun yang menjadi dasar utama adalah nalarnya (reasoning-nya), namun faktor perasaan siswa juga akan memegang peranan penting didalam memberikan alasan-alasan moral tersebut. Peranan stimulus dalam pendekatan penalaran moral sangat besar, karena stimulus yang didasarkan pada hal yang bersifat dilematis akan mengundang siswa mengkajinya dengan nalar dari nilai dan moral yang terlibat dalam masalah yang bersifat dilematis tersebut. Dalam proses pengkajian siswa akan melibatkan nilai nilai yang dimilikinya dengan nilainilai yang terkandung didalam masalah yang dilematis, sehingga siswa diharapkan dapat sekaligus menghubungkannya dengan nilai-nilai umum yang dimiliki oleh orang lain dalam menghadapi masalah yang dilematis. Fokus utama pendekatan penalaran moral adalah nalarnya yang berkaitan dengan kognitifnya (Cognitiive Develpment dari Kohlberg). Menurut kohlberg, bahwa ada kaitan yang sangat erat antara perkembangan moral atau kematangan seseorang dengan perkembangan kognitifnya.



7



5. Pendekatan Analisis Nilai



Pendekatan analisis nilai, mengajak siswa untuk mengkaji atau menganalisis nilai yang ada dalam suatu media, atau stimulus yang sudah terlebih dahulu disiapkan oleh guru dalam mengajarkan nilai moral. Dalam melakukan pengkajian atau analisis nilai seharusnya siswa sudah terlebih dahulu dibekali kemampuan menganalisis. Kemampuan menganalisis merupakan salah satu tahapan dalam tingkat pengetahuan ingatan. Analisis adalah suatu tahapan dalam keterampilan berfikir sebelum sampai pada tahap sintesis dan evaluasi. Didalam melakukan analisis, diharapkan kemampuan siswa akan sampai pada tahapan menilai yaitu apakah nilai itu dianggap baik ataukah sebaliknya. Pendekatan analisis dalam proses belajar mengajar, tentu saja dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa. Analisis nilai dapat dimulai oleh siswa dari sekedar mengemukakan atau melaporkan tentang apa yang dilihat atau dihadapi, kemudian analisis nilai sampai kepada tahapan menilai apakah suatu nilai dianggap baik atau buruk. Pendekatan ini berkaitan erat dengan kognitif, sehingga berkaitan erat pula dengan pendekatan penalaran moral. Pendekatan analisis nilai sangat tepat dan banyak sekali digunakan dalam teknik pengungkapan nlai.



6. Pendekatan Pengungkapan Nilai Pendekatan ini melihat pendidikan moral sebagai upaya meningkatkan kesadaran diri dan memperhatikan diri sendiri dan bukan untuk memecahkan masalah. Pendekatan ini dapat digunakan untuk membantu para siswa dalam menemukan dan memeriksa berbagai nilai mereka sehingga dapat menemukan keberartian serta rasa aman diri. Pendekatan pengungkapan nilai menjadikan pertimbangan sebagai faktor kunci pertimbangan yang dimaksud adalah pertimbangan tentang apa



8



yang disenangi dan apa yang tidak disenangi, dan bukan sesuatu yang diyakini seseorang sebagai hal yang benar atau salah. Melalui pendekatan ini kesadaran emosional siswa dibina tentang nilai yang ada dalam dirinya melalui cara cara yang kritis dan rasional dan akhirnya menguji kebenaran, kebaikan dan ketepatannya pengungkapan nilai tidak menganggap nilai moral sebagai sebuah status dalam renatangan nilai-nilai. Semua nilai termasuk nilai moral dianggap sebagai sesuatu yang bersifat relatif dan pribadi.



7. Pendekatan Komitmen Pendekatan komitmen dalam pendidikan nilai moral mengarahkan dan menekan kan pada seperangkat nilai yang akan mendasari pola pikir setiap guru yang bertanggung jawab terhadap pendidikan nilai moral. Nilai komitmen dalam PPKn adalah pancasila dan UUD 1945 yang menjadi komitmen dasar negara RI untuk terus di kembangkan dan dilestarikan sebagai nilai luhur bangsa. Pengajaran nilai moral bangsa Indonesia merupakan titik sentral tanpa menutup kemungkinan mengajarkan nilai-nilai lainnya yang sesuai asalkan tidak bertentangan dengan nilai komitmen bangsa yaitu pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Agar hal tersebut dapat terlaksana dengan baik sesuai harapan bangsa indonesia kedepan, maka komitmen guru, orang tua, serta masyarakat termasuk siswa merupakan hal yang paling pokok bagi keberhasilan pengajaran PKn di sekolah dasar. Tujuan utama dari pendekatan komitmen adalah untuk melatih disiplin peserta didik dalam pola pikir dan tindakannya agar senantiasa sesuai dengan nilai nilai pancasila yang telah menjadi nilai komitmen bangsa Indonesia. Nilai nilai tersebut merupakan nilai bersama, oleh karena itu melalui pendekatan ini dalam pembelajaran PKn SD diharapkan dapat membina integritas social peserta didik.



9



8.



Pendekatan Memadukan Pendekatan memadukan adalah suatu pendekatan dimana seorang guru



harus terlebih dahulu memberikan stimulus dalam proses belajar mengajar dalam menyatukan diri siswa dengan pengalaman dalam kehidupan real.proses penyatuan tersebut dimaksudkan agar peserta didik dapat benar benar mengalami secara langsung pengalaman pengalaman yang telah direncanakan oleh guru melalui metode mengajar yang dipilih oleh guru untuk tujuan tersebut. Agar dapat mencapai tujuan pengajaran sebagai mana yang diharapkan, maka seorang guru dapat menggunakan berbagai macam metode dalam proses belajar mengajar.



10



BAB III PENUTUP Dalam Pendekatan Pelaksanaan Pembelajaran PKn SD dikenal beberapa pendekatan yaitu : 1. Pendekatan Evokasi 2. Pendekatan Inkulkasi 3. Pendekatan Kesadaran 4. Pendekatan Penalaran Moral 5. Pendekatan Analisis Nilai 6. Pendekatan Pengungkapan Nilai 7. Pendekatan Komitmen 8. Pendekatan Memadukan



11



REFERENSI Buku Materi PKn



12