Makalah Penerapan Design Pekerjaan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Rofiq
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENERAPAN DESAIN PEKERJAAN PADA UMKM TIARA BAG KUDUS Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Manajemen Dosen Pengampu: Dra. Hj. Panca Winahyuningsih, MM.



Disusun oleh: 1. Arraudhotu Aliyatul Ula



(201511285)



2. Muhammad Najib



(201511286)



3. Dea Melya Rose A. R.



(201511288)



4. Safitri Nur Handini



(201511290)



Kelas 3F Kelompok 6



Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus 2016



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat untuk



menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen di



Progam Studi Manajemen. Penulisan makalah ini didasarkan pada referensi yang ada baik dari buku maupun sumber lainnya yang terkait. Denganinipenyusun juga menyampaikanterimakasihkepada : 1. Ibu Dra. Hj. Panca Winahyuningsih, MM selaku dosen pengampu matakuliah



Seminar



Manajemen



yang



telah



membantu



penyusun dalam menyelesaikan makalah observasi ini. 2. Objek observasi yang bersedia memberikan informasi serta data-data dengan metode wawancara, yaitu Tiara Bag Kudus. 3. Orang tua yang telah memberikan kesempatan dan dukungan bagi kami baik moral maupun material. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah observasi ini masih banyak kekurangan dalam



teknik



penelitian, penyajian



maupun



dalam tata



penulisan. Oleh karena itu kami mangharapkan kritik dan saran yang bersifat mambangun guna sebagai koreksi untuk perbaikan membuat makalah yang lebih baik kedepannya. Harapan kami kiranya makalah observasi ini dapat mamberikan manfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa yang menempuh matakuliah Manajemen. Akhir kata selamat membaca dan terimakasih.



Kudus, 9 Oktober 2016



Penyusun



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...................................................................................................



i



DAFTAR ISI.................................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.........................................................................................................Latar Belakang



1



1.2....................................................................................................Rumusan Masalah



1



1.3.....................................................................................................Tujuan Penulisan



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Desain Pekerjaan..................................................................................



3



2.2. Unsur-Unsur Desain Pekerjaan..............................................................................



3



2.3. Analisis Pekerjaan..................................................................................................



5



2.4. Pendekatan Teknik Desain Kerja...........................................................................



7



2.5. TeknikMendesain Pekerjaan..................................................................................



7



2.6. Manfaat Desain Kerja............................................................................................



8



BAB III HASIL OBSERVASI 3.1. Penerapan Desain Pekerjaan di Perusahaan..........................................................



9



3.2. Pembahasan...........................................................................................................



15



BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan............................................................................................................



17



4.2. Saran......................................................................................................................



17



DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................



18



3



4



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



LatarBelakang Sebuah bisnis atau perusahaan baik kecil maupun besar, demi laba maupun nirlaba pasti sedang mencari produktivitas yang lebih tinggi melalui rancangan organisasional dan desain kerja yang dapat memanfaatkan sumberdaya manusia dengan lebih baik. Desain pekerjaan telah muncul didalam perusahaan, organisasi, dan Negara.Desain kerja merupakan keputusan serta tindakan manajerial yang mengkhususkan kedalam cakupan dan hubungan pekerjaan yang objektif untuk mencapai suatu tujuan perusahaan atau organisasi dengan struktur organisasi yang baik. Dalam struktur organisasi terlihat adanya tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing individu yang berada dalam organisasi. Struktur organisasi menggambarkan pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam upaya pencapaian tujuan organisasi tersebut. Suatu pekerjaan dirancang melalui pendekatan atau strategi dengan baik maka performasi yang tinggi serta kualitas kehidupan kerja dalam perusahaan atau organisasi akan berjalan beriringan sesuai rencana. Untuk itu kami akan membandingkan bagaimana desain kerja secara teori dengan desain kerja secara lapangan dalam UMKM Tiara Bag Kudus dengan metode observasi langsung keperusahaan tersebut.



1.2.



Rumusan Masalah



1.2.1. Bagaimana desain pekerjaan yang seharusnya diterapkan dalam perusahaan agar lebih efisien? 1.2.2. Bagaimana pendekatan-pendekatan yang dilakukan agar mencapai tujuan perusahaan? 1.2.3. Bagaimana penerapan desain pekerjaan pada UMKM Tiara Bag Kudus? 1.2.4. Bagaimana teknik – teknik desain kerja dalam UMKM Tiara Bag Kudus? 1.3.Tujuan Penulisan 1.3.1.Untuk mengetahui dan memahami desain pekerjaan yang seharusnya diterapkan dalam perusahaan agar lebih efisien.



1



1.3.2.Untuk mengetahui dan memahami pendekatan-pendekatan yang dilakukan agar mencapai tujuan perusahaan. 1.3.3.Untuk mengetahui dan memahami penerapan desain pekerjaan pada UMKM Tiara Bag Kudus. 1.3.4.Untuk mengetahui dan memahami teknik-teknik desain kerja pada UMKM Tiara Bag Kudus.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Desain Pekerjaan 2



Desain pekerjaan ataujob design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efesien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000). Harjanto (2001) menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan. Sulipan (2000) menambahkan desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan secara organisasional. Tujuannya untuk mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi. Dari penjelasan diatas desain pekerjaan dibuat oleh perusahaan untuk mengatur tugas-tugas yang tepat sasaran, memberikan tugas kepada orang dengan kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki untuk mengerjakan tugas tersebut demi mencapai sasaran dari perusahaan. Sejalan dengan Dessler (2004) desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan meliputi identifikasi pekerjaan, hubungan tugas dan tanggung jawab, standar wewenang dan pekerjaan, syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya. 2.2 Unsur-Unsur Desain Pekerjaan A. Unsur-Unsur Organisasi Menurut Handoko (2000) mempunyai kaitan erat dengan desain pekerjaan yang efisien untuk mencapai output maksimum dari pekerjaan karyawan. Adanya efisiensi dalam pelaksanan kerja akan menentukan spesialisasi yang merupakan kunci dalam desain



pekerjaan.



Karyawan



yang



melakukan



pekerjaan



secara



kontinyu



menyebabkan karyawan terspesialisasi yang selanjutnya dapat memperoleh output lebih tinggi. Unsur organisasi terdiri dari : 1. Pendekatan mekanik, mengidentifikasi setiap tugas dalam pekerjaan guna meminimumkan waktu dan tenaga. Hasil pengumpulan identifikasi tugas akan



3



menentukan spesialisasi. Pendekatan ini lebih menekankan pada faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya, dan latihan. 2. Aliran kerja dipengaruhi oleh sifat komoditi yang dihasilkan perusahaan guna menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan. 3. Praktek-praktek kerja, pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan, berdasarkan kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan, perjanjian atau kontrak serikat kerja karyawan. B. Unsur-unsur Lingkungan Faktor lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga kerja yang potensial, yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pengharapan-pengharapan sosial, yaitu dengan tersedianya lapangan kerja serta memperoleh kompensasi dan jaminan hidup yang layak (Handoko, 2000). C. Unsur-unsur Perilaku Unsur perilaku menurut Sondang (2003) perlu diperhitungkan dalam mendesain pekerjaan. Unsur perilaku tersebut terdiri dari : 1. Otonomi bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Bawahan diberi wewenang untuk mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan. 2. Variasi



merupakan



pemerkayaan



pekerjaan



yang



bertujuan



untuk



menghilangkan kejenuhan atas pekerjaan yang rutin, sehingga kesalahankesalahan dapat diminimalkan. 3. Identitas tugas untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan, maka pekerjaan harus diidentifikasikan, sehingga kontribusinya terlihat yang selanjutnya akan menimbulkan kepuasan. 4. Umpan balik diharapkan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan balik atas pelaksanaan pekerjaan yang baik, sehingga akan memotivasi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.



2.3 Analisis Pekerjaan Analisis pekerjaan adalah sebuah proses untuk mendapatkan informasi yang detail mengenai pekerjaan. Hal ini penting untuk sebuah organisasi untuk memahami dan kualifikasi pekerjaan dan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan karyawan. 4



A. Pentingnya Analisis Pekerjaan Hal terpenting yang berfungsi sebagai fondasi dalam Sumber Daya Manusia. Berikut hal-hal penting yang perlu diperhatikan: 1. Desain Ulang Pekerjaan (Work Redesign) Desain pekerjaan dan desain ulang pekerjaan memiliki hubungan yang kuat, bahwa desain ulang pekerjaan adalah menata ulang, mengkaji atau memperbaiki apa saja yang sudah ada didalam desain pekerjaan supaya bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi. 2. Rencana Sumber Daya Manusia (Human Resource Planning) Manajer Sumber Daya Manusia perlu mengetahui rencana Sumber Daya Manusia untuk membangun kualitas kerja sesuai dengan kemampuan karyawan. Dengan adanya rencana ini maka susunan tim dalam sebuah organisasi akan lebih terstruktur dibandingkan yang tidak memiliki rencana. 3. Seleksi (Selection) Sumber Daya Manusia perlu menggunakan cara seleksi calon karyawan untuk merekrut karyawan yang sesuai dengan kualifikasi, tujuannya adalah agar tepat sasaran sehingga kualitas, kemampuan, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dapat diimplementasikan dalam praktek didunia kerja. 4. Pelatihan (Training) Hampir semua karyawan baru akan diberikan program pelatihan. Hal ini perlu dilakukan supaya karyawan benar-benar memahami apa yang harus dikerjakan dan batasan yang perlu diketahui diluar kemampuan pribadi karyawan. 5. Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) Penilaian kinerja karyawan berhubungan dengan bagaimana mendapatkan informasi tentang kinerja karyawan tersebut dapat dicapai dengan mudah, disiplin, sesuai dengan aturan yang berlaku. 6. Rencana Karir (Career Planning) Rencana karir sangat didominasi oleh kemampuan individu dan aspirasi serta kesempatan yang mungkin. 7. Evaluasi Kerja (Job Evaluation) Evaluasi kerja diukur dari nilai dollar, ketika seorang karyawan puas atau tidak puas terhadap suatu perusahaan tertentu, maka hal ini akan sangat penting



5



untuk mendapatkan informasi tentang perbedaan pekerjaan untuk menjelaskan tingkatan setiap jenis pekerjaan itu layaknya harus dibayar. B. Pentingnya Analisis Pekerjaan di Lingkup Manajer Ada tiga alasan pentingnya analisis kerja di lingkup manajer, antara lain: 1. Manajer harus mengetahui informasi secara detail tentang semua pekerjaan dan kelompok kerja untuk memahami proses alur kerja. 2. Manajer perlu memahami tentang kualifikasi pekerjaan untuk membuat keputusan merekrut karyawan. 3. Manajer bertanggungjawab atas kepuasan kinerja setiap individu. Kesimpulannya adalah manajer bertanggung jawab penuh atas pekerjaan, potensial pengetahuan dirinya sendiri maupun karyawan dan menciptakan iklim dimana orang lain merasa bebas untuk mengembangkan kemampuan dirinya seiring dengan proses produksi jika hal ini ada dalam keadaan yang berbahaya. C. Informasi Analisis Pekerjaan Informasi Dasar (Nature of Information). Ada dua hal mendasar yang sangat penting untuk diketahui dalam Analisis Pekerjaan, yaitu: 1. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Daftar tugas (task), kewajiban (duty), tanggung jawab (responsibilities) dari pekerjaan atau biasa disingkat (TDRs). Hal ini sangat penting karena didalam menjalankan pekerjaan perlu mengetahui daftar apa saja yang harus dikerjakan dan untuk bekerja lebih teratur. 2. Spesifikasi Pekerjaan (Job Specification) Daftar pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), kemampuan (abilities), dan karakteristik lainnya (other characteristic) yang harus dimiliki oleh seorang individu dalam suatu pekerjaan atau biasa disingkat (KSAOs). D. Elemen Dinamik Analisis Pekerjaan Apa yang diharapkan didalam dunia kerja adalah kestabilan karyawan dan loyalitas seorang karyawan terhadap perusahaan, namun kenyataannya hal ini sulit untuk dicapai karena banyak hal seperti tekanan kerja yang tinggi, ketidak puasan gaji, pencapaian yang tidak dihargai, lingkungan kerja yang tidak mendukung, persaingan ketat, dan masih banyak lagi hingga persaingan antar perusahaan untuk memperebutkan karyawan yang kompeten menjadi salah satu penyebabnya.



6



Manajer atau direktur Sumber Daya Manusia perlu memperhatikan hal tersebut karena pergantian karyawan akan memakan biaya besar dan waktu yang cukup lama, kerugian pertama yang dihadapi perusahaan pastinya kehilangan karyawan yang berkompeten, kemudian tenggang waktu untuk mencari penggantinya, lalu waktu yang dikorbankan untuk memberikan pelatihan dan penyesuaian dengan karyawan baru. 2.4 Pendekatan Dalam Teknik Desain Kerja Friederick Taylor mengemukakan beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh para pimpinan untuk mendesain pekerjaan dan mendesain kembali pekerjaan baik berupa tugas-tugas kelompok maupun individu. Pendekatan tersebut diantaranya adalah : 1. Setiap pekerjaan diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang berlainan yang selalu dimulai dari awal dan selalu diakhiri dengan baik. 2. Diusahakan bagaimana para pekerja dapat menganalisa penampilan kerja, maupun gerak-gerik mereka dalam bekerja. 3. Memeriksa beberapa alternative atau cara yang efisien untuk mengerjakan tugas. 4. Melatih para pekerja untuk dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien. 2.5.



Teknik – Teknik Mendesain Kerja A. Rotasi Kerja (job rotation) Rotasi kerja adalah variasi horizontal atau perpindahan pekerjaan secara horizontal. Dapat diterapkan pada hal-hal dasar yang dirancang, yakni dengan program latihan dimana para pegawai memerlukan waktu kurang lebih tiga bulan dalam suatu aktivitas, kemudian baru dilanjutkan dengan pekerjaan yang lain (Robbins). B. Perluasan Kerja (job enlargement) Perluasan pekerjaan dapat menanggulangi ketidakpuasan pegawai dalam bekerja, dengan cara meningkatkan bidang pekerjaannya, dimana pekerjaan dikombinasikan sesuai dengan fungsi horizontal dari suatu unit organisasi (Stoner), C. Pengayaan Kerja (job enrichment) Pengayaan kerja berusaha untuk menghilangkan ketidakpuasan kerja dengan meningkatkan kedalaman pekerjaan. Tiap pegawai dapat diberikan tanggung jawab untuk mengatur kecepatan kerjanya sendiri, untuk memperbaiki kesalahan sendiri,



7



dapat memutuskan cara terbaik untuk melaksanakan pekerjaan, dan pengambilan keputusan sendiri. D. Kelompok Kerja Bentuk kelompok kerja yang dibentuk untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam organisasi, sehingga dengan kelompok kerja pegawai dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif sesuai rencana kerja yang telah ditetapkan. 2.6. Manfaat Desain Pekerjaan 1. Efisiensi operasional, produktifitas, dan kualitas pelayanan menjadi optimal. 2. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki. 3. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal. 4. Tanggung jawab tim diterapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim. 5. Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi.



BAB III 8



HASIL OBSERVASI



Industri



: Tiara Bag Kudus



Produk



: Tas Sekolah



Lokasi



: Desa Peganjaran RT 07 RW 03 Bae Kudus



Tanggal



: 6 Oktober 2016



Waktu



: 12.30 s/d 14.00 WIB



Metode



: Observasi langsung dan wawancara partisipan dengan pertanyaan terbuka



Narasumber



: Ibu Hj. Noor Hidayah dan Rizal



3.1 Penerapan Manajemen di Perusahaan atau UMKM 3.1.1. Sejarah Berdirinya Tiara Bag Kudus Awal mulanya Bpk H. Rifa’i bekerja sesuai dengan keahliannya yaitu menjahit dibawah pimpinan orang lain, kemudian setelah beberapa lama hasil gaji dari menjahit tesebut disimpan sedikit demi sedikit. Kemudian Bpk H. Rifa’ibeserta istri Ibu Hj. Noor Hidayah mencoba membeli bahan-bahan untuk membuat tas sendiri yang antara lain adalah kain, benang dan mengambil beberapa bagian kain perca dari tempat kerjanya. Dan akhirnya pada tahun 1996, Bpk. H. Rifa’i beserta istrinya mencoba membuka usaha tas sendiri dengan modal pertama kali dari gajinya yang telah dikumpulkan. Dan karena dari keluarganya sudah keturunan wirausaha atau bisnis, maka untuk tambahan modal juga dibantu oleh keluarga serta saudarasaudaranya. Yang beberapa lama kemudian mempunyai karyawan sedikit demi sedikit yang tak lain dari tetangga rumah dan sekitarnya. Nama konveksi Tiara Bag Kudus itu pemberian dari saudara Bpk. H. Rifa’i dan akhirnya di paten kan menjadi merek dagang yang legal di Jakarta Pusat. Proses pembuatan tas ini bukan hanya di Peganjaran saja. Ada juga sub atau cabang yang berada di daerah Gebog, tapi disana hanya proses penjahitan saja. Karena giatnya Bpk. H. Rifa’i beserta istrinya dalam menekuni bisnis tersebut, akhirnya sekarang menjadi konveksi tas yang sudah cukup besar. Dan pemasarannya tidak hanya dalam lingkup pulau Jawa saja, namun juga Luar Jawa dan seluruh Nusantara.



9



3.1.2. Desain Pekerjaan di Tiara Bag Desain pekerjaan yang diterapkan oleh Tiara Bag yaitu membagi pekerjaan secara spesialisasi atau pengelompokkan sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan dengan baik. Seluruh karyawan dibebankan atau diharuskan mencapai target yang telah ditentukan dan harus bertanggung jawab dengan wewenang yang diberikan. Di UMKM Tiara Bag pembagian kelompok kerja menjadi 5 kelompok, yaitu: 1. Bagian Pemotongan Bagian pemotongan kain ada 4 orang. Yang mana setiap karyawan melaksanakan tugasnya setiap hari dengan jumlah target atau potongan yang sudah ditentukan oleh manajer. Sebelum di potong, di pola terlebih dahulu kemudian pola tersebut di tempelkan ke kain dan di potong sesuai dengan pola tas tersebut. 2. Bagian Penjahitan Bagian penjahitan ada 60 orang yang terbagi di dua tempat yaitu di Peganjaran dan Gebog. Namun juga ada juga penjahit yang dibawa ke rumah masing-masing dan disetorkan setiap sorenya sesuai dengan bahan yang sudah di ambil setiap harinya. 3. Bagian Pelengkapan Bagian pelengkapan disini digabung dengan bagian packing, jumlahnya 8 orang. Pelengkap yang dimaksud berupa melengkapi aksesoris agar tas lebih menarik lagi sesuai desain tas yang di inginkan. 4. Bagian Pengemasan (Packing) Bagian pengemasan ada 8 orang yang digabung dengan bagian pelengkap seperti yang sudah tertera di atas. 5. Bagian Pemasaran (Distribusi) Tiara Bag memproduksi sebanyak-banyaknya dan mengirim beberapa paketan ke luar daerah. Dan biasanya untuk agen atau bakul yang daerah Kudus sekitarnya mengambil sendiri ke tempat produksi setiap sorenya.



10



Untuk pemasaran Tiara Bag daerah Kudus sendiri itu Pasar Kliwon, Semarang, Purwodadi, Surabaya, dan Luar Jawa seperti Kalimantan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lombok, dan seluruh Nusantara.



3.1.3. Unsur-Unsur Desain Pekerjaan di Tiara Bag A. Unsur Organisasi Dalam mendesain pekerjaan terdapat unsur-unsurnya yang mana harus ada pembagian kelompok kerja yang efisien agar mencapai output maksimum dari pekerjaan karyawan. Struktur organisasi di Tiara Bag masih sederhana, yang terdiri dari Bpk H. Rifa’i sebagai Manajer, Ibu Hj. Noor Hidayah istrinya beserta anak-anaknya membantu mengelola bisnis ini, satu karyawan yang menjadi tangan kanan dari Bpk H. Rifa’i, dan seluruh karyawan. Karyawan



yang



dipekerjakan



disana



berjumlah



sekitar



70



orang.



Pengelompokan kerja di Tiara Bag ada 4 kelompok, yakni: 1) Bagian Pemotongan, 2) Bagian Penjahitan, 3) Bagian Pelengkapan, 4) Bagian Packing atau Pengemasan, dan 5) Bagian Pemasaran atau Pendistribusian. Jam kerja yang diterapkan di Tiara Bag yaitu pukul 08:00 hingga 16:00, untuk jam lembur biasanya hingga pukul 21:00 dan yang pasti ada juga jam istirahat bagi semua karyawan. Di Tiara Bag sama sekali tidak terikat dengan waktu tersebut karena Tiara Bag menghargai kepentingan lain setiap karyawan dan memberikan kompensasi kepada karyawan yang terlambat bekerja karena suatu hal yang tidak bisa ditinggalkan. Hal terpenting yang dibebankan setiap karyawan adalah mencapai target atau output dalam produksi setiap hari. Antara karyawan dan pemilik tidak ada perjanjian kontrak yang mengikat. Bpk H. Rifa’i menyediakan fasilitas kerja yang baik. Jika memang berniat bekerja dengan giat serta memenuhi target yang dibebankan, maka Tiara Bag menerima dengan baik tanpa terikat dengan kontrak yang rumit seperti di perusahaan besar. B. Unsur Lingkungan 11



Tiara Bag tidak memberikan kualifikasi khusus untuk perekrutan karyawan. Bpk H. Rifa’i mencari karyawan yang memang mempunyai keinginan bekerja yang tinggi, rajin, giat serta dapat memenuhi target atau output yang harus diproduksi. Kecuali pada bagian penjahitan, itu memang diharuskan mempunyai keahlian menjahit dengan rapi. Untuk usia juga tidak ada batasan, hal terpenting yaitu dapatmencapai target UMKM. Usia para karyawan di Tiara Bag kisaran 17 tahun sampai 40 tahun. Karyawan yang bekerja di Tiara Bag rata-rata domisili sekitar rumah atau tempat produksi. Para karyawan tidak terlalu terikat dengan jam kerja atau kebebasan dalam bergaul sesama karyawan, hanya saja produksi tetap terkontrol setiap hari dan harus mencapai target yang telah ditentukan. C. Unsur Perilaku 1) Otonomi Keputusan Di Tiara Bag semua karyawan berwenang untuk bertanggung jawab atas pekerjaan masing-masing. Bahkan kebebasan untuk memberikan usulan desain atau model tas yang diproduksi, yang kemudian akan di realisasikan dengan dibuatkan model yang diinginkan. Dan akhirnya di perbandingkan beberapa model yang sudah jadi. Tas yang menurut pandangan Bpk H. Rifa’i lebih kreatif dan lebih menjual dipasaran akan di perbanyak dan siap di pasarkan 2) Variasi Pekerjaan Dalam setiap pekerjaan pasti ada kejenuhan tersendiri bagi karyawan atau bahkan merasa kelelahan dalam bekerja. Untuk itu di Tiara Bag membebaskan karyawan untuk bercakap-cakap dengan karyawan lain, bercanda tawa, dan bahkan bermain ponsel, dsb. 3) Identitas Kerja Disini, setiap pengelompokkan kerja telah diidentifikasi dengan baik sesuai dengan keahlian dan tugasnya. Untuk pengelompokkan kerja sudah dijelaskan pada bagian desain pekerjaan diatas.



12



4) Umpan Balik Kerja Karyawan yang telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik akan diberikan semacam bonus atau tambahan gaji sesuai dengan pekerjaandan giatnya tiap karyawan. Tiara Bag menerapkan seperti ini agar terciptanya persaingan yang sehat. Jadi setiap karyawan akan termotivasi untuk memaksimumkan produksi selanjutnya.



3.1.4. Analisis Pekerjaan Analisis pekerjaan yang diterapkan Tiara Bag yaitu: a. Desain Ulang Pekerjaan Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak sekali tren berbagai model tas atau bahkan terkadang permintaan dari konsumen. Tiara Bag memproduksi tas yang memang sedang laku keras di pasaran dan tentunya tidak ketinggalan tren masa kini. Walaupun hanya tas sekolah yang identik dengan tas punggung, namun Tiara Bag tidak akan tinggal diam. Tiara Bag akan berusaha semaksimal mungkin untuk memproduksi tas yang mempunyai kualitas bagus. b. Rencana Sumber Daya Manusia Jika terdapat mesin yang kosong, yang berarti adanya lowongan pekerjaan, Tiara Bag membuka lowongan bagi siapapun yang berkeinginan masuk kerja, yang pasti mempunyai keahlian menjahit dengan rapi dan dapat mencapai target yang ditentukan. c. Seleksi dan Training (Pelatihan) Perekrutan karyawan di Tiara Bag tidak mempunyai kualifikasi khusus. Batasan umur juga tidak dipermasalahkan. Hanya bermodal keahlian menjahit untuk pekerja harian,giat dalam bekerja dan dapat mencapai target yang telah ditentukan, sudah dapat bekerja disini dengan gaji yang tidak sedikit.



13



Sebelum masuk kerja juga diberikan training / pelatihan singkat yang hanya untuk menguji keahlian calon karyawan saja. Jika terdapat karyawan yang tidak dapat mencapai target yang sudah ditentukan karena alasan tidak sesuai dengan keahlian, Bpk H. Rifa’i tidak melakukan peringatan secara langsung, secara diri sendiri karyawan tersebut mengakui kesalahannya dan keluar dengan sendirinya dari pekerjaan. d. Evaluasi Kerja Evaluasi kerja yang diterapkan oleh Tiara Bag dapat dilihat dari kinerja yang dihasilkan. Gaji yang diperoleh sudah diperhitungkan oleh Bpk H. Rifa’i dengan baik dan adil. Terkadang juga ada protes dari karyawan mengenai ketidakadilan gaji. Bpk H. Rifa’i mengembalikan pernyataan yang seperti itu kepada karyawan kembali, karena itu kembali lagi dengan kinerja setiap karyawan. Jika memang kinerja karyawan lemah, gaji yang diperoleh berbeda dengan kinerja karyawan yang cakap dan ulet. Tiap karyawan gajinya berbeda-beda. Pada bagian pemotongan, gaji yang diperoleh sesuai dengan jumlah kain yang di potong per minggu yaitu Rp 10.000,-/ potong. Gaji pada bagian packing atau pengemasan Rp25.000,-/ hariyang dimulai dari pukul 08:00 hingga pukul 16:00. Gaji para penjahit juga tergantung seberapa banyak menjahit dalam 1 minggu dan model tas, gajinya Rp35.000,-/ hari. Bagi karyawan harian yang sudah bekerja beberapa tahun atau sudah menjadi pekerja tetap gajinya bahkan sampai Rp 50.000,- / hari. Jika permintaan pasar meningkat biasanya karyawan akan lembur hingga pukul 21:00 malam. Dan untuk gaji karyawan yang lembur tergantung dengan produksi lembur yang dihasilkan setiap karyawan karyawan. 3.1.5. Pentingnya Analisis Kerja Lingkup Manajer Dalam umkm Tiara Bag, Bpk H, Rifa’i beserta istri serta anaknya akan selalu mengontrol pekerjaan karyawan dengan baik. Manajer juga memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan mengenai usulan desain atau model tas yang di produksi. Jika model tas yang diusulkan oleh karyawan memang bagus dan menarik, akan di produksi lebih banyak dan akan dipasarkan sesuai dengan permintaan pasar yang ada. 14



3.1.6. Elemen Dinamik Analisis Kerja Harapan semua umkm adalah kestabilan dan loyalitas karyawan terhadap umkm tersebut. Di Tiara Bag juga terdapat karyawan yang protes dengan ketidakpuasan atau ketidakadilan gaji yang diperoleh. Namun manajer dalam menghadapi masalah ini tidak begitu rumit karena memang gaji yang diperoleh sudah disesuaikan dengan kinerja tiap karyawan. Persaingan antar karyawan juga di Tiara Bag berjalan baik karena ada tambahan gaji atau bonus bagi karyawan yang mempunyai kinerja bagus. Namun masalah-masalah yang seperti itu tidak membuat manajer atau Bpk H. Rifa’i untuk mengganti dengan karyawan baru. Manajer berlapang dada dengan keadaan yang seperti itu karena memang dalam bekerja hal semacam itu tidak dapat dihindarkan dan itu sifat manusiawi. Jadi manajer sama sekali tidak mempermasalahkan. 3.1.7. Teknik Mendesain Pekerjaan Teknik dalam mendesain pekerjaan ada 4, yaitu rotasi kerja, perluasan kerja, pengayaan kerja, kelompok kerja. Penerapan kelompok kerja seluruh karyawan di Tiara Bag sudah terstruktur rapi. Kecuali bagi pekerja harian yang tugasnya menjahit ternyata mengerjakan tugasnya kurang rapi maka tidak dikeluarkan atau dipecat begitu saja, akan di pindahkan ke bagian kelompok kerja yang lain jika memang masih diperlukan dan mempunyai keahlian dibidang tersebut. Namun jika tidak, akan diberikan peringatan ringan serta pengarahan supaya pekerjaan tersebut dapat diperbaiki atau bahkan ada juga karyawan yang dengan sendirinya keluar dari pekerjaan karena memang merasa kurang nyaman karena terbatasnya keahlian tersebut. 3.2 Pembahasan 3.2.1



Desain Pekerjaan Penerapan desain pekerjaan di Tiara Bag sudah sesuai dengan teori. Dalam mempekerjakan karyawan, Tiara Bag membagi kelompok kerja sesuai keahlian dengan baik dan berjalan lancar. Tiara Bag juga memberikan kebebasan bagi karyawan agar tidak cepat jenuh dalam bekerja dan tentunya mencapai tujuan dari Tiara Bag. 15



3.2.2



Unsur Organisasi Struktur organisasi di Tiara Bag masih sederhana yang mana hanya terdapat Pemilik sekaligus Manajer yang mengelola langsung yang dibantu dengan istri serta anaknya. Karena memang masih tergolong UMKM, jadi belum ada struktur organisasi yang lebih rinci. Namun pengelolaan di Tiara Bag terkontrol dengan baik.



3.2.3



Unsur Lingkungan Teori dan penerapan di Tiara Bag sudah sesuai, yaitu penyaringan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang di harapkan perusahaan. Serta merekrut banyak karyawan dari lingkungan sekitar produksi dengan gaji yang terbilang cukup banyak.



3.2.4



Unsur Perilaku Teori dan penerapan di Tiara Bag sudah sesuai, yaitu karyawan diberikan kewenangan untuk bertanggung jawab dengan pekerjaannya, memotivasi karyawan agar tidak jenuh dalam bekerja, mengidentifikasi tugas setiap karyawan dan memberikan tambahan gaji atau bonus bagi karyawan yang mempunyai kinerja yang bagus. Ini semua bertujuan agar mencapai target atau output yang maksimum.



3.2.5



Analisis Pekerjaan a. Desain Ulang Pekerjaan Teori dan penerapan di Tiara Bag sudah sesuai, yaitu mendesain ulang berbagai model tas yang sedang laku di pasaran dan permintaan pasar mengenai produk baru agar tidak ketinggalan zaman.



b. Rencana SDM Teori dan penerapan di Tiara Bag sudah sesuai, yaitu manajer mengetahui kualifikasi kerja karyawan agar tercapai tujuan perusahaan. c. Seleksi dan Training 16



Teori dan penerapan di Tiara Bag sudah sesuai, yaitu melakukan perekrutan sesuai dengan keahlian disini adalah menjahit dan adanya training sebagai tes pertama sebelum bekerja. d. Evaluasi Kerja Teori dan penerapan di Tiara Bag sudah sesuai, yaitu gaji yang dibayarkan sesuai dengan kinerja tiap karyawan, dan diberikan bonus kepada karyawan yang memiliki kinerja yang bagus. 3.2.6



Pentingnya Analisis Kerja Lingkup Manajer Teori dan penerapan di Tiara Bag sudah sesuai, yaitu selalu memantau, mengawasi atau mengontrol kinerja karyawan dengan baik dan tidak membatasi kreativitas karyawan dalam memberikan usulan atas produk yang dihasilkan.



3.2.7



Elemen Dinamik Analisis Kerja Teori dan penerapan di Tiara Bag sudah sesuai, yaitu kestabilan karyawan terhadap perusahaan karena masalah ketidakpuasaan gaji, persaingan antar karyawan, dan yang lainnya tidak membuat manajer untuk mengganti dengan karyawan baru.



3.2.8



Teknik Mendesain Kerja Teori dan penerapan di Tiara Bag tidak sepenuhnya sesuai, yaitu mengenai rotasi, perluasan, pengayaan, dan kelompok kerja tidak sepenuhnya di terapkan di Tiara Bag. Hal tersebut diterapkan jika memang diperlukan tenaga kerja tambahan atau lowongan kerja baru.



17



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Konveksi Tiara Bag yang terletak di desa Peganjaran adalah salah satu industri UMKM Kudus yang memproduksi tas sekolah. Dalam mendesain pekerjaan, Tiara Bag membagi kelompok kerja secara struktural yang bertujuan mencapai target atau output yang maksimum. Perekrutan karyawan tidak membutuhkan kualifikasi khusus, hanya keahlian menjahit dengan rapi dan giat dalam bekerja. Gaji yang diperoleh oleh karyawan disesuaikan dengan kinerja setiap karyawan, dan ada juga bonus bagi karyawan yang kinerjanya bagus, sehingga akan tercipta persaingan sehat atau memotivasi karyawan lain. Dalam mendesain ulang pekerjaan juga Tiara Bag melibatkan karyawan dalam memberikan usulan atau pendapat mengenai produk yang di inginkan. Manajer memberikan kebebasan berpendapat bagi seluruh karyawan, tidak mengikat kontrak kerja yang rumit, serta kebebasan waktu kerja yang ditentukan. Hal tersebut tidak dipermasalahkan pihak Tiara Bag, hanya saja Manajer memberikan wewenang tanggung jawab atas tugas seluruh karyawan setiap harinya dalam menghasilkan produk agar tercapainya tujuan umkm. 4.2.



Saran Penerapan desain pekerjaan di Tiara Bag sudah baik dan cukup menarik untuk



dipasarkan ke luar negeri atau ekspor. Karena Tiara Bag tergolong usaha bisnis menengah, jadi langkah selanjutnya yang perlu di tingkatkan lagi adalah pemasaran ekspor. Dan dikembangkan lagi inovasi produk yang dihasilkan agar mampu bersaing dan bertahan di Indonesia.



18



DAFTAR PUSTAKA



Handoko, T Hani. (2009). Manajemen. Yogyakarta: BPFE Dessler, Gary. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi 10 Jilid 1. Jakarta: PT Indeks. http://m.kompasiana.com/post/read/652919/1/teknik-desain-kerja.html; di akses pada tanggal 26 September 2016 (Pukul 12.30 WIB)



http://fitrianalina.blogspot.co.id/2014/04/makalah-sdm-analisis-pekerjaan-desain.html;di akses pada tanggal 26 September 2016 (Pukul 13.00 WIB)



19