Materi Kegiatan BIMTEK GPK Tahap Penguasaan Keterampila 2023 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kegiatan dan Materi BIMTEK GPK (Guru Pembimbing Khusus)



(April 2023)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari Ke-0 04042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Perkenalan



Penjelasan teknis Bimbingan Teknis Tahap Penguasaan Keterampilan moda daring ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 48JP, selama 12 hari. Materi yang dipelajari dan dikembangkan dalam tahapan ini adalah:  1. 2. 3. 4. 5.



Praktik Pelaksanaan Identifikasi Praktik Penyusunan Instrumen Asesmen Praktik Penyusunan Planning Matrix Praktik Penyusunan PPI, dan Praktik Penyusunan RPP Akomodatif



Penyegaran Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Pada kegiatan penyegaran, Ibu/Bapak peserta silahkan mengingat kembali materi-materi yang telah dipelajari pada saat Bimtek Tahap Pemahaman, antara lain: 1. 2. 3. 4.



Keberagaman peserta didik Konsep dasar pendidikan inklusif Bentuk layanan bagi PDBK Sistem dukungan



Silakan ikuti penjelasan dari narasumber.



Penjelasan Tugas Bimbingan Teknis Pada kegiatan ini peserta akan mendapat penjelasan dari narasumber mengenai tugas terstruktur: identifikasi, asesmen, planning matrix, PPI dan RPP akomodatif. Berikut adalah prosedur, instrumen, dan format laporan yang dapat diunduh: 1. 2. 3. 4. 5.



Instrumen identifikasi Lembar Kerja Instrumen Asesmen Lembar kerja laporan Asesmen Lembar kerja Planning Matrix Lembar kerja Program Pembelajaran Individual



Tes Awal Bacalah kasus berikut! Andi berumur 12 tahun, ia tergolong siswa yang membutuhkan perhatian khusus. Tempat tinggal Andi jauh dari sekolah luar biasa (SLB), sehingga Andi bersekolah di sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif yang berada tidak jauh dari rumahnya. Dengan usia 12 tahun andi baru duduk di kelas 4 SD karena orang tuanya terlambat mendaftarkan Andi untuk masuk sekolah. Sehari harinya menurut pengamatan guru kelasnya, Andi memiliki beberapa perilaku yang tidak biasa. Dia sering tampak ingin selalu bergerak dan tidak dapat duduk dengan tenang di kelas. Pada umumnya Andi mampu memberikan jawaban yang benar dan menyelesaikan tugas dengan baik apabila terkait mata pelajaran yang ia sukai seperti mata pelajaran seni yang mengharuskan dia menggambar dan mewarnai. Namun pada pelajaran lainnya dia tidak pernah mau sampai selesai dalam mengerjakan dan akan berhenti setengah jalan, kemudian meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di kelas. Jika diminta untuk duduk lagi dia akan marah dan pindah ke tempat duduk teman lain. Andi seringkali kehilangan konsentrasi belajar, sering meninggalkan kursi dan berjalan-jalan di kelas ketika pembelajaran berlangsung. Pada saat guru memberikan pembelajaran, Andi seringkali tidak memperhatikan dan suka mengambil benda yang dipegang teman lainnya seperti pensil, buku, penggaris serta lainnya. Hal ini mengganggu konsentrasi teman lainnya dan menyusahkan guru dalam memberikan pembelajaran. Dia mudah sekali mengalami distraksi dengan hal hal alami yang terjadi didalam kelas, ketika dia mengalami distraksi maka susah sekali untuk mengembalikan fokusnya kembali pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Disisi lain, nilai akademik Andi tidak terlalu mengecewakan. Dia dapat menjawab soal matematika dengan benar meski ketika mengerjakan tubuhnya tidak berhenti bergerak dan membutuhkan waktu lebih lama. Komunikasi dua arah bersama teman maupun guru juga berjalan dengan cukup baik meski terkadang di jawab di luar topik karena dia teralih fokusnya dengan kondisi sekitar. 1. Di bawah ini yang menunjukkan salah satu karakteristik khusus hambatan yang dialami Andi adalah¦. a) Andi tidak memiliki kontak mata ketika berkomunikasi b) Andi memiliki nilai akademik lebih rendah dari teman-temannya c) Andi marah diminta pindah tempat duduk d) Andi mudah kehilangan konsentrasi 2. Berikut disajikan beberapa karakteristik unik. Manakah yang sesuai dengan kondisi Andi? 1) Tangan dan kaki sering tidak bisa diam 2) Sering meninggalkan tempt duduk 3) Sering berlari atau memanjat berlebihan dalam situas yang tidak sesuai 4) Sering kesulitan bermain dengan tenang Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



5) Sering dalam keadaan "siap bergerak" 6) Sering bicara berlebihan 7) Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai ditanyakan a) [3] [4] dan [5] b) [2] [3] dan [5] c) [2] [3] [5] dan [6] d) [4] [5] [6] dan [7] 3. Yang termasuk karakteristik khusus bidang akademik pada kasus Andi di atas adalah ¦. a) Andi tidak memiliki kemampuan membaca pemahaman yang baik b) Andi memiliki kemampuan matematika yang baik c) Andi tidak memiliki kemampuan seni yang baik d) Andi memiliki kemampuan menulis yang baik 4. Andi diduga mengalami jenis hambatan¦. a) Autism Spectrum Disorder b) Attention Deficit Disorder c) Obsessive Compulsive Disorder d) Attention Deficit and Hyperactivity Disorder 5. Berdasarkan hasil identifikasi, kondisi Andi saat ini diduga sebagai anak berkebutuhan khusus yang disebabkan karena adanya hambatan pada .... a) sensorik b) fisik c) mental d) intelektual 6. Perhatikan karakteristik unik Andi berikut: "pada pelajaran lainnya dia tidak pernah mau sampai selesai dalam mengerjakan dan akan berhenti setengah jalan, kemudian meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di kelas. Jenis asesmen yang diperlukan untuk mengetahui hambatan yang dialami Andi adalah asesmen¦. a) akademik dan kekhususan b) perilaku dan perkembangan c) kekhususan dan akademik lanjut d) akademik dan perkembangan 7. Untuk mengetahui kemampuan Andi di bidang akademik maka hal utama yang harus dilakukan adalah melakukan asesmen .¦ a) calistung b) perkembangan c) perilaku d) kekhususan 8. Berikut prosedur pelaksanaan asesmen akademik pada Andi: 1. Menganalisis hasil asesmen akademik yang telah dilaksanakan (tes/ portofolio/wawancara/observasi). 2. Tentukan pokok bahasan materi yang akan diasesmen 3. Menyusun instrumen asesmen akademik 4. Melaksanakan asesmen akademik berdasar instrumen yang telah disusun Urutan langkah-langkah yang tepat adalah¦. a) 2 - 1 - 3 - 4 b) 2 - 3 - 4 - 1 c) 3 - 2 - 1 - 4 d) 3 - 2 - 4 - 1 9. Untuk memperoleh informasi tentang tingkat konsentrasi yang dialami Andi, metode yang tepat adalah ¦. a) kuesioner b) angket c) observasi d) wawancara 10. Asesmen yang dilakukan pada Andi harus menghasilkan deskripsi tentang ¦. a) kelebihan, kelemahan, dan kebutuhan belajar b) identitas dan kebutuhan belajar c) kelebihan dan kelemahan d) identitas dan program pembelajaran 11. Langkah awal sebelum menyusun planning matrix adalah .¦ a) menganalisis hasil asesmen b) mengklasifikasikan anak c) menentukan format instrumen d) mengkondisikan anak 12. Planning matrix, mengungkap tentang ¦. a) Karakteristik, kebutuhan, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus. b) Keberagaman, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus. c) Perkembangan dan keberagaman peserta didik berkebutuhan khusus. d) Perkembangan dan hasil belajar peserta didik berkebutuhan khusus. Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



13. Komponen RPP pada Kurikulum 2013 yang paling prioritas untuk diadaptasi bagi peserta didik low vision adalah¦ a) Tujuan Pembelajaran b) Standar Kompetensi Lulusan c) Kompetensi Dasar d) Kompetensi Inti 14. Indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang tepat untuk RPP akomodatif adalah ¦. a Tujuan jangka pendek IPK Menghitung 1 sampai Menghitung benda 1 10 sampai 10 b Tujuan jangka IPK pendek Membilang 1 sampai Menghitung 1 sampai 10 10 c Tujuan jangka pendek IPK Menghitung 1 sampai Membilang 1 sampai 10 10 d Tujuan jangka pendek IPK Menghitung 1 sampai Menghitung Pensil 1 10 sampai 5 15. Tujuan pembelajaran yang tepat untuk Andi salah satunya adalah ¦. a) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat b) Melalui pembacaan cerita peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan konsentrasi c) Melalui pembuatan gambar berseri peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban di sekolah dengan tuntas d) Melalui tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat 16. Mengapa Andi memerlukan Program Pembelajaran Individual (PPI)? a) Karena Andi telah teridentifikasi sebagai peserta didik berkebutuhan khusus. b) Karena Andi bersekolah di sekolah inklusif sehingga harus menerima layanan PPI. c) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek akademiknya. d) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek perkembangannya. 17. Adaptasi proses untuk peserta didik ADHD yang impulsif adalah ¦ a) Jenis rangsang yang mengganggu dihilangkan b) Jenis rangsang dijauhkan dari peserta didik c) Jenis rangsang diberikan sedikit demi sedikit d) Jenis rangsang yang mengganggu diberikan sama dengan teman-temannya 18. Pihak yang sebaiknya terlibat dalam penyusunan PPI Andi adalah ¦. a) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Psikiater b) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Terapis Wicara c) GPK, Orangtua, Komite Sekolah dan Terapis Okupasi d) Guru Kelas, GPK, Orangtua dan Psikolog 19. Berikut ini yang bukan tujuan Planning Matrix adalah ¦ a) Membantu guru/terapis dalam perempuan mapping kondisi ABK secara komprehensif b) Menganalisis dampak dari masing-masing aspek kondisi aktual ABK baik akademik, perkembangan maupun kekhususannya. c) Memudahkan guru dalam menetapkan kondisi awal aktual (baseline) ABK baik aspek akademik maupun kekhususan. d) Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan skala prioritas layanan kekhususan yang harus segera dilakukan. 20. Intervensi untuk mengoptimalkan perubahan perilaku belajar Andi yang diintegrasikan pada setiap matapelajaran tersurat pada tujuan pembelajaran pada bagian ¦. a) Competence, Conditioning b) Conditioning, Degree c) Audience, Content, Behavior, Degree d) Content, Conditioning, Behavior 21. Perilaku belajar yang harus ditingkatkan pada peserta didik yang mengalami post traumatic disorder (gangguan pascatrauma) adalah ¦. a) tanggung jawab b) mandiri c) percaya diri Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



d) jujur 22. œAndi seringkali kehilangan konsentrasi belajar, sering meninggalkan kursi dan berjalan-jalan di kelas ketika pembelajaran berlangsung Aspek pada PPI yang harus menjadi program untuk Andi sesuai kebutuhannya adalah ¦. a) Emosi b) Motorik c) Konsentrasi d) Akademik Dasar 23. Deskripsi kemampuan awal peserta didik yang tepat pada program pembelajaran individual adalah a) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa membilang tetapi belum bisa menghafal lambang bilangan. b) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata, bisa membilang 1 sampai 10 c) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf dan membilang 1 sampai 10 d) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa membilang 1 sampai 10 24. Pada komponen strategi di planning matrix Andi tertera: œAndi memerlukan pembelajaran individual pada salah satu aspek kebutuhannya Maka komponen PPI yang diperlukan adalah ¦. a) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, materi, strategi, media dan evaluasi. b) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, materi, strategi, media dan evaluasi. c) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. d) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. 25. Analisis hasil asesmen terhadap kemampuan anak diisikan pada tabel planning matrix, tepatnya pada kolom ¦. a) indikator b) dampak kondisi c) kondisi saat ini d) strategi https://gurubelajar-inklusif.simpkb.id/courses/inklusi/lessons/identifikasi-asesmen-akomodasi-kurikulum-danppi/topic/asesmen-dan-planning-matrix/



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari



Ke-1 05042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo



Pembukaan Bimtek Selesai: Lihat



Praktik Identifikasi dan Instrumen Asesmen Selesai: Lihat



Sinkronus



Sinkronus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Melodi, seorang gadis manis, pendiam, dan pemalu serta lebih suka menarik diri. Melodi berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai buruh pabrik dan Ibunya seorang ibu rumah tangga. Melodi lahir pada tanggal 31 Maret 2011 di Medan. Melodi adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Ia memiliki kakak yang saat ini duduk di kelas 6 SD dan adik yang berusia 8 tahun. Sekarang Melodi duduk di kelas 3 SD Harapan VII.  Jarak dari rumah ke sekolah kurang lebih 2 KM.  Melodi tidak berani pergi ke sekolah sendiri, berbeda dengan adiknya yang kelas 2 SD. Setiap pagi Melodi pergi ke sekolah dengan berjalan kaki diantar oleh kakaknya.  Kemampuan membaca Melodi masih jauh dibawah teman-temannya. Ia belum bisa mampu membaca suku kata dengan pola Vokal-Konsonan (VK), dan Konsonan-Vokal-Konsonan. Meski begitu Melodi sudah mampu membaca huruf cetak kecil dan besar secara mandiri. Selain itu, Melodi masih kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika terlebih soal cerita, begitu juga pada mata pelajaran lain. Oleh karena itu, Melodi pernah tidak naik dari kelas 3 ke kelas 4. Hal itulah yang membuat Melodi tidak percaya diri.  Dalam pembelajaran guru harus menerangkan secara berulang-ulang dan menjelaskannya dengan bahasa yang sederhana agar dapat dimengerti oleh Melodi. Tulisan Melodi sukar dibaca bahkan sering sekali penempatan huruf perhuruf salah.  Melodi memiliki teman sebangku yang sangat baik dan termasuk anak yang memiliki prestasi di kelasnya.  Apabila Melodi mengalami kendala dalam mengerjakan tugas, teman sebangkunyalah yang selalu membantu. Teman sebangkunya seringkali turut membantu Melodi untuk menyelesaikan tugas dengan menerangkan beberapa kali sehingga Melodi mengerti.  Melodi juga sering menyendiri dan tidak mau ditemani temannya. Tidak jarang melodi tiba-tiba tampak terlihat sedih lalu menangis. Namun, di rumah Melodi termasuk anak rajin yang selalu membantu ibunya. Berdasarkan kasus tersebut tuliskan minimal 5 (lima) karakteristik unik yang dimiliki oleh Melodi dan tentukan dugaan hambatan utamanya! Setelah mengetahui karakteristik unik yang dimiliki oleh Melodi, kita perlu melaksanakan asesmen untuk mendapatkan informasi menyeluruh mengenai kondisi yang dialami Melodi. Menurut Ibu/Bapak aspek apa saja yang harus di asesmen pada Melodi dan jelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh! Ibu/Bapak Peserta langkah selanjutnya setelah melaksanakan asesmen adalah menyusun Planning Matrix. Berdasarkan hasil asesmen maka dapat diketahui karakteristik dari Melodi. Namun untuk mengetahui kebutuhan belajar dan prioritas layanan maka perlu disusun planning matrix. Menurut Ibu/Bapak apa saja komponen minimal planning matrix yang baik! Seteleh Ibu/Bapak mempelajari kasus Melodi terdapat informasi bahwa Kemampuan membaca Melodi masih jauh dibawah teman-temannya. Berdasarkan hasil asesmen kemampuan membaca Melodi ternyata masih berada pada tahapan membaca permulaan:  1. Melodi sudah mengenali semua huruf  2. Melodi sudah mampu membaca suku-kata dengan pola KV, dan kata sederhana yang berpola KVKV   3. Anak masih kesulitan untuk membaca suku kata atau kata yang mengandung suku kata KVK, untuk semua konsonan akhir  Idealnya PPI itu memuat tujuan jangka panjang, janggka pendek, materi, strategi dan juga media yang sesuai dengan potensi, hambatan serta karaktristik unik anak. Pada ekplorasi konsep ini, Ibu/Bapak diminta hanya menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek pada PPI untuk Melodi pada kolom berikut! Berdasarkan PPI untuk aspek akademik membaca permulaan, Ibu/Bapak diminta mencoba untuk menyusun RPP Akomodatif. RPP akomodatif merupakan bentuk nyata dari rencana pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman peserta didik. Melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akomodatif akan dapat terlihat bagaimana pembelajaran dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan belajar peserta didik. Hal yang kemudian menjadi pertanyaan kita bersama adalah bagaimana kita dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dapat menggambarkan terakomodasinya atau terlayaninya seluruh kebutuhan belajar peserta didik termasuk di dalamnya peserta didik berkebutuhan khusus?  



Lembar Kerja



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari Ke-2 06042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Demontrasi Konstektual-Identifikasi Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus Istilah anak berkebutuhan khusus (children with special needs) memiliki cakupan yang sangat luas. Dalam paradigma pendidikan kebutuhan khusus keberagaman anak sangat dihargai. Setiap anak memiliki latar belakang kehidupan budaya dan perkembangan yang berbeda-beda,  oleh karena itu setiap anak dimungkinkan akan memiliki kebutuhan serta hambatan belajar yang beragam. Dengan demikian setiap anak sesungguhnya memerlukan layanan pendidikan yang sesuai  dengan potensi, hambatan  dan kebutuhan belajarnya. Anak berkebutuhan khusus dapat diartikan sebagai seorang anak yang memerlukan layanan pendidikan khusus baik permanen maupun temporer sesuai dengan potensi, hambatan dan kebutuhan belajar masing-masing. Kebutuhan khusus tersebut dapat muncul karena faktor individu (internal) seperti genetik dan faktor lingkungan (eksternal) seperti pola asuh.



Selain dari apa yang telah bapak / Ibu pelajari, masih ingatkah bahwa anak berkebutuhan khusus juga termasuk anak yang memiliki bakat dan kecerdasan istimewa.  Menurut Bapak / Ibu, peserta didik dengan kecerdasan Istimewa dan atau bakat istimewa termasuk anak berkebutuhan khusus Temporer ataukah Permanen. Berikan Alasannya! Jenis Anak Berkebutuhan Khusus Anak-anak yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan istimewa serta keterbatasan fisik, psikis ataupun akademik sering disebut dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Menurut Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kebijakan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus dijelaskan bahwa Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan/keluarbiasaan baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Secara umum Anak Berkebutuhan Khusus, atau yang sering disingkat sebagai ABK adalah suatu kondisi dimana anak memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya yaitu mengalami keterbatasan/keluarbiasaan baik pada fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional.



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Karakteristik



Anak



Berkebutuhan



Khusus



Karakteristik spesifik anak berkebutuhan khusus pada umumnya berkaitan dengan tingkat perkembangan fungsional. Karakteristik spesifik tersebut meliputi aspek perkembangan sensorik, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosi, kemandirian, konsep diri dan kreatifitas. Pada setiap anak yang memiliki hambatan yang berbeda, memiliki karakteristik unik, profil belajar dan kebutuhan belajar yang berbeda pula. Berdasarkan jenis hambatannya anak berkebutuhan khusus terbagi menjadi anak dengan hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan perkembangan intelektual, hambatan sosial emosi dan prilaku, hambatan fisik motorik, ASD (Autisme), ADHD, lamban belajar (slow learner) serta kesulitan belajar spesifik dan anak-anak dengan hambatan lain yang disebabkan oleh faktor eksternal.



Pengertian Identifikasi Identifikasi murapakan kegiatan paling awal untuk menemukenali peserta didik dengan hambatan tertentu. Proses ini termasuk salah satu upaya dalam mengenal atau menandai sesuatu, yang akan dimaknai sebagai proses penjaringan atau proses menemukan kasus. Proses penemuan kasus tersebut akan berakhir pada satu temuan tentang anak atau peserta didik dengan hambatan, kelainan dan masalah. Dapat diambil kesimpulan ini merupakan bagian dari proses deteksi dini terhadap anak berkebutuhan khusus. Menurut Swassing (1985), identifikasi mempunyai dua konsep yaitu konsep penyaringan (screening) dan identifikasi aktual (actual identification). Menurut Ibu/Bapak seberapa penting proses identifikasi untuk dilakukan? Jelaskan secara singkat alasannya menurut pengalaman yang telah Ibu/Bapak lakukan! Tujuan Identifikasi Secara umum tujuan identifikasi adalah untuk menemu kenali peserta didik mana yang membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat khusus. Kebutuhan khusus tersebut pada umumnya muncul dikarenakan ada kesenjangan antara kondisi obyektif dengan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Kesenjangan tersebut biasanya muncul karena hambatan yang dimiliki oleh anak (contoh: hambatan penglihatan, pendengaran, intelektual, sosial emosi dan lain-lain) atau adanya hambatan yang disebabkan oleh faktor lingkungan.   Langkah identifikasi merupakan tahap awal yang akan menentukan layanan berikutnya yang akan diberikan pada peserta didik (asesmen, penyusunan planning matrix, penyusunan PPI dan RPP akomodatif).



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Langkah-langkah Identifikasi Ada beberapa langkah identifikasi anak berkebutuhan khusus. Untuk identifikasi anak usia sekolah yang belum bersekolah atau drop out, maka sekolah yang bersangkutan perlu melakukan pendataan di masyarakat kerjasama dengan Kepala Desa/Lurah, RT, RW setempat dan posyandu Jika pendataan tersebut ditemukan anak berkelainan, maka proses berikutnya dapat dilakukan pembicaraan dengan orangtua, komite sekolah maupun perangkat desa setempat untuk mendapatkan tindak lanjutnya. Dan untuk identifikasi peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah,langkah-langkahnya di jelaskan di bawah ini: Gunakan panah kiri dan kanan untuk mengganti slide pada arah yang sesuai saat kanvas terpilih



Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data mengenai karakteristik unik peserta didik. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa teknik seperti observasi (langsung dan tidak langsung), wawancara (orangtua, guru, peserta didik, dan lain-lain), dokumentasi (hasil belajar) atau pemberian instruksi/perintah secara langsung pada peserta didik.  Dalam proses pengumpulan data dilakukan pencatatan peristiwa-peristiwa atau halhal atau keterangan-keterangan juga karakteristik-karakteristik yang akan menunjang dan mendukung dalam membuat dugaan terkait jenis hambatan peserta didik.



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Kuis Identifikasi   Bapak/Ibu sudah berada di akhir kegiatan eksplorasi konsep materi identifikasi. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman yang dimiliki, silakan jawab beberapa pertanyaan berikut. Identifikasi bertujuan melabel peserta didik.



Betul Salah Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam identifikasi.



Betul Salah Semua anak yang memiliki hambatan belajar harus bersekolah di sekolah khusus.



Betul Salah Fungsi identifikasi adalah untuk membuat program layanan pembelajaran.



Betul Salah Eksplorasi Konsep - Asesmen dan Planning Matrix 1. Pengertian Asesmen Beberapa ahli mengemukakan pengertian asesmen seperti berikut ini: Lerner (Mulyono, 2001) mengemukakan bahwa asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi selengkap-lengkapnya mengenai individu yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan individu tersebut. Selanjutnya Ainscow (Munawir Yusuf, 2007) menjelaskan bahwa asesmen dilakukan berkenaan dengan pemberian informasi kepada sejawat (teman guru), pencatatan pekerjaan yang telah dilakukan oleh anak didik, pemberian bantuan pada guru untuk merencanakan pembelajaran pada anak, pengenalan terhadap kekuatan dan kekurangan pada anak dan pemberian informasi kepada pihak-pihak terkait (seperti orang tua, psikolog, dan para ahli lain) yang membutuhkan informasi tersebut. Sementara itu McLoughlin dan Lewis dalam Sunardi dan Sunaryo (2007) menjelaskan bahwa asesmen pendidikan anak berkelainan adalah proses pengumpulan informasi yang relevan dengan kepentingan anak, yang dilakukan secara sistematis dalam rangka pembuatan keputusan pengajaran atau layanan khusus. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa asesmen anak berkebutuhan khusus adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang anak secara menyeluruh yang berkenaan dengan kondisi dan karakteristik kelainan, kelebihan dan kekurangan sebagai dasar dalam penyusunan program pembelajaran dan program kebutuhan khusus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak. Asesmen merupakan salah satu tahapan rangkaian kegiatan dari suatu proses pelayanan pendidikan bagi anakanak berkebutuhan khusus. Identifikasi sering disebut sebagai kegiatan penjaringan, sedangkan asesmen disebut penyaringan (Direktorat PSLB, 2007). Kegiatan penjaringan biasanya belum tentu dilanjutkan ke kegiatan penyaringan. Sementara itu, kegiatan penyaringan sudah tentu dilakukan karena adanya kegiatan penjaringan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan identifikasi dapat dilakukan oleh guru dan pihak lain yang dekat dengan anak, seperti orang tua dan keluarganya, sedangkan asesmen biasanya perlu melibatkan tenaga profesional yang ahli dalam bidangnya, seperti psikolog, sosiolog dan terapis. 2. Jenis Asesmen Asesmen akademik  Asesmen akademik adalah suatu proses untuk mengetahui kondisi/kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) dalam bidang akademik. Bagi PDBK pada jenjang preschool, kemampuan akademik yang perlu digali terkait dengan kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung). Sedangkan bagi PDBK pada jenjang pendidikan dasar dan selanjutnya, kemampuan akademik yang perlu digali adalah terkait dengan semua bidang studi/mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah tersebut. Asesmen nonakademik (Kekhususan)  Asesmen kekhususan dalam pendidikan khusus adalah suatu proses untuk mengetahui kondisi PDBK yang berkaitan dengan jenis hambatan yang disandangnya secara mendalam komprehensif dan akurat. (akan dipelajari dalam materi ke 5 pada pertemuan ke 6 tentang pengenalan program kebutuhan khusus).  Asesmen perkembangan Asesmen nonakademik/perkembangan ini adalah suatu proses untuk mengatahui kondisi perkembangan PDBK yang terkait dengan kemampuan intelektual, emosi, perilaku, komunikasi yang sangat bermanfaat dalam mempertimbangkan penggunaan metode, strategi maupun pemilihan alat bantu yang tepat baik dalam penyusunan perencanaan pembelajaran (akademik) maupun dalam penyusunan program kebutuhan khusus. 3. Tujuan, Fungsi dan Sasaran Asesmen Tujuan utama kegiatan asesmen adalah memperoleh informasi tentang kondisi anak, baik yang berkaitan dengan kemapuan akademik, nonakademik dan kekhususan secara lengkap, akurat dan obyektif. Sedangkan fungsi asesmen dalam kontek ini adalah untuk membantu guru dan terapis dalam menyusun perencanaan pembelajaran Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



dan program layanan kebutuhan khusus yang tepat. Dalam hal ini hasil asesmen dapat difungsikan sebagai kondisi kemampuan awal (baseline) anak sebelum diberikan layanan baik akademik maupun program kebutuhan khusus. Sejalan dengan tujuan dan fungsi asesmen seperti diuraikan di atas, maka sasaran asesmen adalah semua peserta didik yang pada fase identifikasi telah ditetapkan sebagai peserta didik berkebutuhan khusus. 4. Strategi Asesmen Menetapkan jenis asesmen yang akan dilakukan (akademik, nonakademik/kekhususan atau perkembangan). Menyusun kisi-kisi dan instrumen asesmen yang tepat. Melakukan asesmen sesuai dengan panduan yang dipersyaratkan.  Melakukan tabulasi, klasifikasi dan analisis hasil asesmen.  Melakukan case conference terhadap temuan dan hasil analisis tersebut, untuk menentukan baseline dan penetapan perencanaan pembelajaran/ program pengembangan/interfensi yang akan dilakukan.  Mendokumentasikan semua data hasil asesmen. Quis Untuk memperoleh informasi tentang kemampuan motorik anak maka instrumen asesmen yang digunakan guru berupa:



Kuesioner Observasi Angket Wawancara Asesmen untuk mengetahui kondisi perkembangan PDBK yang terkait dengan kemampuan intelektual, emosi, perilaku, komunikasi disebut dengan asesmen? Asesmen Perkembangan Asesmen Kekhususan Asesmen Akademik Lanjut Asesmen Akademik Asesmen untuk mengetahui kondisi PDBK yang berkaitan dengan jenis hambatan yang disandangnya secara mendalam komprehensif dan akurat disebut dengan asesmen Asesmen Akademik Asesmen Kekhususan Asesmen Perkembangan Asesmen Akademik Lanjut Nila berusia 7 tahun akan mendaftar di sekolah dasar. Hasil identifikasi menunjukkan Nila memiliki kecenderungan mengalami gangguan penglihatan Low Vision. Sekolah hendak melakukan asesmen kemampuan membaca kata untuk Nila, tetapi sekolah tidak memiliki data perkembangan kemampuan membaca Nila. Indikator apa yang memungkinkan dilakukan asesmen untuk mengetahui kemampuan membaca Nila? Membaca paragraf singkat Membaca petunjuk penggunaan alat Membaca kata tunggal Membaca rambu-rambu lalu-lintas Widya duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Widya adalah anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan saat ini belum lancar dalam membaca. Widya juga mengalami gangguan dalam berbicara dan sering menolak untuk masuk kedalam kelas. Jenis asemen yang diperlukan untuk mengetahui kemampuan dan masalah pada Widya adalah: Asesmen Perilaku Asesmen Akademik Asesmen Perkembangan Asesmen Akademik dan Perkembangan 1. Pengertian Planning Matrix Program layanan kebutuhan khusus didasarkan pada simpulan hasil asesmen secara langsung. Hal ini tidak salah namun materi yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan program masih berupa potongan-potongan simpulan atas hasil asesmen yang telah dilakukan. Quentin Iskov, Project Officer: Disabilities Department of Education and Children’s Services (2012) menambahkan satu tahapan lagi sebelum menyusun program intervensi, yaitu penyusunan planning matrix. Planning matrix adalah mapping diskripsi tentang kondisi ABK secara individu yang menggambarkan tentang kondisi actual hambatan karakteristiknya, dampak, strategi layanan dan media yang diperlukan dalam intervensi. Deskripsi mapping karakteristik kebutuhan khusus tersebut selanjutnya disusun skala prioritas yang menggambarkan urutan urgensi masalah yang perlu segera ditangani.  Oleh sebab itu, dengan adanya planning matrix ini, guru pendidikan khusus menjadi sangat terbantu, karena untuk menetapkan program layanan kebutuhan khusus, tinggal menyusun program layanan kebutuhan khusus tersebut sesuai dengan skala prioritas yang telah diperoleh. Pada awalnya planning matrix ini dibuat untuk anak autis spectrum disorder, namun dalam perkembangannya, ABK dengan hambatan lainnya juga menjadi sangat terbantu dengan planning matrix ini. Jenis hambatan/kelainan pada ABK yang selanjutnya dapat dirumuskan.



2. Tujuan Planning Matrix



1. Memetakan kondisi aktual akademik maupun kekhususan ABK berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan.  Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



2. Menganalisis dampak dari masing-masing aspek kondisi aktual ABK baik akademik maupun kekhususannya.  3.  Menganalisis strategi layanan yang tepat pada ABK sesuai dengan kondisi dan kebutuhan khusus ABK baik akademik maupun kekhususannya.



3. Fungsi Planning Matrix



1. Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan kondisi awal aktual (baseline) ABK baik aspek akademik maupun kekhususan.  2. Membantu guru/terapis dalam mempuan mapping kondisi ABK secara komprehensif.  3. Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan skala prioritas layanan kekhususan yang harus segera dilakukan.



4. Strategi Planning Matrix



1. Mengkategorikan data hasil asesmen berdasarkan jenis hambatan/ kelaianan ABK.  2. Membuat tabel mapping ABK berdasarkan jenis hambatan/kelainannya sesuai dengan temuan asesmen.  3. Menuangkan temuan kondisi aktual karakteristik ABK pada tabel mapping yang telah dibuat.  4. Menganalisis dampak temuan kondisi aktual ABK dan dituang pada tabel yang telah dibuat.  5. Menganalisis strategi layanan pada setiap temuan kondisi aktual ABK dan dituangkan pada tabel yang telah dibuat.  6. Menganalisis skala prioritas layanan berdasarkan berat ringannnya dampak yang telah dituangkan pada tabel tersebut.



Quis Apakah fungsi utama dari planning matrix Alat bantu untuk menentukan prioritas aspek yang akan dikembangkan pada siswa Rujukan bagi ahli untuk mengetahui kondisi utuh siswa Sebagai rujukan guru untuk diagnose Membantu guru menyusun soal ujian Dampak apakah yang muncul ketika hasil asesmen menunjukkan bahwa siswa tidak mampu membaca seluruh huruf? Siswa kesulitan berkonsetrasi saat pembelajaran Siswa kesulitan mengikuti instruksi visual Siswa kesulitan mengikuti instruksi yang diberikan guru Siswa kesulitan membaca suku kata Apakah komponen utama dalam planning matrix yang digunakan sebagai acuan penentuan rekomendasi yang akan diberikan untuk mengembangkan kemampuan pada siswa? Dampak Strategi pelayanan Deskripsi kemampuan siswa Strategi dan deskripsi kemampuan siswa Apakah komponen utama dalam planning matrix yang diisi berdasarkan hasil asesmen siswa? Strategi pelayanan Deskripsi kemampuan siswa Strategi dan deskripsi kemampuan siswa Dampak Apakah komponen utama dalam planning matrix yang digunakan sebagai acuan penentuan prioritas indikator yang akan dikembangkan pada siswa? Deskripsi kemampuan siswa Dampak Strategi dan deskripsi kemampuan siswa Strategi pelayanan Eksplorasi Konsep - Program Pembelajaran Individu (PPI) Pengantar Anak berkebutuhan khusus adalah setiap anak yang membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat khusus. Munculnya kebutuhan khusus tersebut dikarenakan faktor individu atau faktor lingkungan. Kebutuhan khusus ini biasanya mucul dikarekakan adanya gap antara kondisi objek saat ini dengan harapan lingkungan terkait kemampuan yang harus dikuasai oleh anak-anak lain di usianya. Oleh karena itu, kebutuhan khusus tidak hanya dihadapi oleh anak penyandang disabilitas, namun juga anak berbakat, anak jalanan dan anak pekerja, anak dari penduduk terpencil ataupun pengembara, anak dari kelompok linguistik, etnik ataupun kebudayaan minoritas, serta anak dari daerah atau kelompok lain yang kurang beruntung. Berkembangnya pendidikan inklusif menjadikan sekolah dihadapkan dengan peserta didik yang beragam, termasuk didalamnya peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Dengan keunikan setiap peserta didik mulai dari Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



potensi, hambatan, minat, dan bakat berbeda, pada kondisi yang sangat ektrim baik kemampuannya yang berada di atas rata-rata maupun di bawah rata-rata menjadikan mereka membutuhkan program yang disesuaikan dengan kebutuhan belajarnya



Ketika kemampuan PDBK berada jauh di atas atau di bawah rata-rata, maka kebutuhan belajar mereka tidak terakomodasi jika menggunakan indikator pencapaian pembelajaran yang sama dengan peserta didik reguler yang termuat di kurikulum. Untuk itulah, Program Pembelajaran Individual (PPI) menjadi hal yang penting dibuat oleh guru guna memastikan PDBK mendapatkan program yang sesuai dengan kondisi objektifnya. Apakah anda pernah membuat PPI? Jika sudah, jelaskan siapa saja yang dilibatkan dan jelaskan bagai mana proses anda dalam membuatnya dan apa kendalanya? Jika belum, jelaskan bagaimana anda membantu PDBK belajar di sekolah anda dan acuan apa yang anda gunakan untuk pembelajarannya, serta apa kendalanya! (jawaban minimal 100 kata) Program Pembelajaran Individual Seringkali guru dihadapkan pada adanya gap kemampuan peserta didik berkebutuhan khsusus (PDBK) dengan standar kompetensi atau indikator pencapaian pembelajaran yang ditetapkan pada kurikulum sekolah. Ketika PDBK mendapatkan target pembelajaran yang disamakan maka pembelajaran menjadi tidak efektif dikarenakan target tersebut bisa jadi terlalu tinggi bagi PDBK sehingga ia tidak mungkin mencapainya, atau terlau rendah sehingga PDBK tidak berkembang potensinya. PPI dapat menjadi acuan bagi guru untuk mengembangkan PDBK sesuai dengan potensi dan hambatannya, karena dengan PPI PDBK akan diberikan program pembelajaran dengan tujuan, indikator, materi, strategi dan juga media pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik unik setiap anak. Individualize Education Program (IEP) atau yang diterjemahkan sebagai Program Pembelajaran Individual (PPI) adalah sebuah tulisan dari rencana pembelajaran yang di desain untuk memenuhi kebutuhan belajar anak (IDEA, Tahun 1990). PPI merupakan bukti keterlibatan orang tua dalam mengambil keputusan pendidikan bagi anak mereka (Strickland dan Turnbull 1993). PPI menjadi dokumen yang sangat penting karena tidak hanya bertujuan untuk memastikan bahwa setiap PDBK mendapatkan progam yang sesuai dengan karakteristik unik mereka. Tetapi juga ketika guru dihadapkan pada orang tua yang memiliki ekpektasi yang tidak sesuai dengan kondisi anak, maka PPI dapat menjadi dokumen yang membantu guru dalam penyamaan persepsi bagi orang tua terhadap kemampuan anak saat ini dan target pembelajaran mereka PPI merupakan sarana untuk memastikan bahwa PDBK mendapatkan program yang sesuai kebutuhan dan di evaluasi secara berkala (Bateman 2011) PPI adalah adalah asumsi guru terhadap kemampuan yang mungin dapat dikuasai oleh PDBK dalam periode waktu tertentu melalui pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar, potensi, hambatan, dan karakteristik unik PDBK PPI adalah rencana guru untuk membelajarkan PDBK PPI adalah rencana tertulis untuk penyediaan layanan bagi PDBK yang dikembangkan dan dilaksanakan dengan melibatkan orang tua, guru dan ahli dari interdisipliner yang didasarkan pada kondisi objektif anak (kebutuhan belajar, potensi, hambatan dan karakteristik unik PDBK) yang dirancang sehingga memungkinkan PDBK untuk berkembang optimal sesuai kapasitas dan potensinya. Guna membuat PPI yang baik diperlukan IEP team members, yang idealnya terdiri guru pembimbing khsusus (GPK), guru kelas/matpel, orang tua, kepala sekolah, orthopedagog, dan ahli lainnya seperti dokter tumbuh kembang, psikolog anak atau terapis.  Semakin banyak yang terlibat diharapkan potensi dan berbagai hambatan yang dimiliki anak dapat dilihat dari berbagai sudut pandang sehingga dapat disusun progam yang komprehensif. Namun untuk mengumpulkan team penyusun PPI yang lengkap tentu saja membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit, dan ketersediaan tenaga ahli di daerah yang masih jarang. Dalam kondisi ini setidaknya PPI dapat disusun oleh guru pembimbing khusus (GPK) dengan melibatkan guru kelas/matpel dan orang tua.



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Namun, apabila dengan berbagai kondisi setidaknya penyusunan PPI harus melibatkan guru (GPK, wali kelas, guru mata pelajaran) dan orang tua, hal ini dikarenakan PPI adalah bukti keterlibatan orang tua dalam meningkatkan hasil akademik dan sosial PDBK (Strickland dan Turnbull 1993). Hasil asesmen merupakan dasar dalam penyusunan PPI. Data yang lengkap dan pengetahuan guru yang mendalam mengenai potensi, hambatan, karakteristik unik dari PDBK serta kemampuan saat ini dalam semua aspek baik perkembangan, akademik maupun non-akademik menjadi pentu awal tepat tidak tepatnya PPI yang di susun. Sehingga kemampuan guru dalam mengalisis hasil asesmen dan penyusunan planning matrix menjadi sangat penting. Berikut langkah-langkah dalam penyusunan PPI: Pelajarilah hasil asesmen peserta didik yang meliputi kemajuan peserta didik , dan masalah kontekstual yang ada di lingkungan rumah, dan sekolah Identifikasi potensi dan hambatan peserta didik saat ini Tetapkan tujuan jangka panjang bagi PDBK yang bersangkutan Identifikasi dan prioritaskan hasil pembelajaran yang diharapkan dicapai pada akhir periode PPI Identifikasi tujuan spesifik, dapat dicapai, dan terukur yang dibangun di atas kekuatan saat ini dan mencerminkan langkah-langkah pembelajaran selanjutnya untuk mengatasi area yang membutuhkan pengembangan Identifikasi kriteria keberhasilan spesifik untuk setiap tujuan Susun rencana berkelanjutan untuk mendukung pencapaian tujuan, misalnya adaptasi lingkungan kelas, bahan ajar, dan strategi pengajaran serta pembedaan isi bahan ajar dan tanggapan yang diharapkan dari peserta didik  Identifikasi strategi untuk mengatasi hambatan apa pun untuk mencapai tujuan Memperjelas peran dan tanggung jawab untuk memastikan implementasi penuh dari PPI Mengevaluasi efektivitas PPI dan meninjau kemajuan sebelum PPI berikutnya. PPI yang baik setidaknya memiliki karakteristik “SMART” yaitu: Specific, PPI harus memiliki tujuan dan indikator pembelajaran yang jelas dan tidak terlalu umum  Measurable, PPI harus dapat diukur ketercapaiannya, sehingga dalam menuliskan tujuan pembelajaran harus menggunakan bahasa operasional  Achievable, Setiap progam yang kita tulis di PPI haruslah sesuatu yang yakin dapat dicapai oleh PDBK sesuai dengan kondisi anak saat ini Relevant, PPI harus sesuai dengan kebutuhan siswa dan mengarah ke tujuan jangka panjang atau merupakan tahap selanjutnya dalam pengembangan bidang-bidang utama pada aspek kemandirian,  komunikasi, perilaku, atau keterampilan ademik fungsional. Time limited, PPI harus memiliki target waktu yang direncanakan untuk dapat dicapai PDBK dalam waktu yang relatif singkat, beberapa hari, minggu atau bulan. Target yang terlalu lama untuk dicapai dapat menyebabkan PDBK kehilangan motivasi dan menyerah.



Quis Sebuah PPI yang baik seharunya memiliki karakteristik:



Specific, measurable, achievable, relevant dan time limited Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus







Special, measurable, attractive, realistic dan time limited Specific, measurable, achievable, relevant dan time limited Specific, measurable, attractive, reliable dan time limited Maksud dari sebuah PPI harus memiliki karakteristik measurable adalah PPI harus menjamin setiap program yang tuliskan merupakan kemampuan yang pasti dapat dicapai oleh PDBK PPI merupakan alat ukur dari kemampuan anak saat ini PPI yang disusun harus dapat diukur ketercapaiannya, sehingga dalam penyusunannya harus menggunakan bahasa operasional PPI harus memperhitungkan kemampuan anak sehingga dapat menentukan program yang sesuai Berikut ini adalah hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan PPI adalah… Kemampuan anak saat ini Potensi dan hambatan PDBK Karakteristik unik PDBK Semua Benar Penyusunan PPI idealnya disusun bersama bersama IEP Team Members, namun jika tidak, setidaknya penyusunan PPI dapat dilakukan dengan melibatkan: GPK, orang tua dan guru kelas/mapel GPK, guru kelas dan atau guru mapel GPK, guru kelas/mapel dan orthopedagog GPK, guru kelas/mapel dan psikolog Berikut adalah tujuan penyusunan PPI adalah … Sebagai panduan bagi guru dan orang tua dalam mengetahui kemampuan anak saat ini Sebagai media komunikasi guru dan orang tua dalam menyamakan persepsi mengenai kondisi PDBK Sebagai panduan bagi guru dalam memenuhi kebutuhan belajar anak sesuai kapasistas potensi, hambatan dan karakteristik unik mereka Sebagai panduan dalam pembelajaran PDBK dalam seting pembelajaran individual



Pengembangan RPP Akomodatif



RPP Akomodatif merupakan rencana pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman seluruh peserta didik dengan melakukan perubahan berupa penyesuaian dan modifikasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus. Untuk dapat membuat sebuah rancangan pembelajaran yang dapat mengakomodasi keragaman peserta didik diperlukan sebuah akomodasi kurikulum. Akomodasi kurikulum tersebut dituangkan dalam sebuah rancangan pembelajaran yang diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus dengan mengacu pada hambatan dan kebutuhan semua peserta didik lainya di dalam kelas tersebut. Langkah dalam menyusun RPP akomodatif dimulai dari mengenali dan menetapkan dasar ketrampilan berpikir yang ingin dicapai berdasarkan profil kemampuan peserta didik tersebut.



Bentuk Adaptasi Kurikulum



1. Modifikasi Modifikasi berarti cara pengembangan kurikulum dimana kurikulum umum yang diberlakukan bagi peserta didik regular dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan PDBK. Modifikasi terbagi menjadi 2 yaitu :  Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Simplikasi berarti penyederhanaan materi dalam kurikulum regular digunakan untuk PDBK dengan hambatan intelektual. o Eskalasi berarti penambahan kompleksitas dan tingkat kesukaran materi yang digunakan untuk PD dengan gifted dan talented. 2. Duplikasi Duplikasi artinya meniru atau menggandakan. Meniru berarti membuat sesuatu menjadi sama atau serupa. Dalam kaitan dengan model kurikulum, duplikasi berarti mengembangkan dan atau memberlakukan kurikulum untuk PDBK (Peserta Didik Berkebutuhan Khusus)  secara sama atau serupa dengan kurikulum yang digunakan untuk peserta didik pada umumnya (regular). Jadi, model duplikasi adalah cara dalam pengembangan kurikulum, dimana peserta didik berkebutuhan khusus menggunakan kurikulum yang sama seperti yang dipakai oleh anak-anak pada umumnya. Model duplikasi dapat diterapkan pada empat komponen utama kurikulum yaitu tujuan, isi, proses dan evaluasi.  3. Subtitusi Substitusi berarti mengganti. Dalam kaitan dengan model kurikulum, maka substitusi berarti mengganti sesuatu yang ada dalam kurikulum umum dengan sesuatu yang lain. Penggantian dilakukan karena hal tersebut tidak mungkin diberlakukan kepada peserta didik berkebutuhan khusus, tetapi masih bisa diganti dengan hal lain yang kurang lebih sepadan (memiliki nilai yang kurang lebih sama). Model penggantian (substitusi) bisa terjadi dalam hal tujuan pembelajaran, materi, proses atau evaluasi. 4. Omisi Omisi berarti menghilangkan. Dalam kaitan dengan model kurikulum, omisi berarti upaya untuk mengilangkan sesuatu (bagian atau keseluruhan) dari kurikulum umum, karena hal tersebut tidak mungkin diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus. Dengan kata lain, omisi berarti sesuatu yang ada dalam kurikulum umum tidak disampaikan atau tidak diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus karena sifatnya terlalu sulit atau tidak sesuai dengan kondisi anak berkebutuhan khusus. Bedanya dengan substitusi adalah jika dalam substitusi ada materi pengganti yang sepadan, sedangkan dalam model omisi tidak ada materi pengganti. o



1. Menganalisis PPI 1. Tentukan kompetensi mana yang akan diintegrasikan ke dalam RPP akomodatif 2. Uraikan tujuan jangka pendek yang ada dalam PPI menjadi IPK sesuai kebutuhan 



2. Menguraikan indikator pencapaian kompetensi yang ada d...



Uraikan IPK yang ada dalam PPI menjadi IPK setiap pertemuan dengan menyesuaikan mapel, materi,   tema atau pokok bahasan yang dipelajari dalam RPP.



3. Menentukan area yang akan dimodifikasi



a. Tujuan Modifikasi tujuan, berarti tujuan-tujuan pembelajaran yang ada dalam kurikulum umum dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus. Sebagai konsekuensi dari modifikasi tujuan, maka peserta didik berkebutuhan khusus akan memiliki rumusan kompetensi sendiri yang berbeda dengan peserta didik regular, baik berkaitan dengan standar kompetensi lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), kompetensi dasar (KD) maupun indikator. Dalam menyusun tujuan pembelajaran yang memenuhi unsur ABCD akan memberikan petunjuk yang jelas bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang baik, serta menjadi petunjuk yang baik bagi penyusun tes yang benar-benar mengukur perilaku peserta didik. Unsur-unsur ABCD yang berasal dari empat kata sebagai berikut:  o A : Audience adalah peserta didik yang akan belajar o B : Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh peserta didik setelah selesai memperoleh pengalaman belajar dalam pelajaran tersebut. Misalnya : peserta didik mampu menghitung volume kubus o C : Condition adalah kondisi, yang berarti batasan yang dikenakan kepada peserta didik atau alat/peralatan yang digunakan peserta didik pada saat dilakukan penilaian. Kondisi itu bukan keadaan pada saat peserta didik belajar. Misalnya : Dengan kalkulator ….



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



D : Degree adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai perilaku tersebut. Misalnya : dengan benar, dengan baik Contoh tujuan yang sesuai dengan unsur ABCD adalah Melalui menyimak video pembelajaran, peserta didik mampu menghitung volume kubus dengan benar. b. Isi Modifikasi isi, berarti materi-materi pelajaran yang diberlakukan untuk peserta didik regular dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus. Modifikasi materi bisa berkaitan dengan keluasan, kedalaman dan atau tingkat kesulitan. Artinya, peserta didik berkebutuhan khusus mendapatkan materi pelajaran yang tingkat kedalaman, keluasan dan kesulitannya berbeda (lebih rendah) daripada materi yang diberikan kepada peserta didik regular. c. Proses Modifikasi proses, berarti ada perbedaan dalam kegiatan pembelajaran yang dijalani oleh peserta didik berkebutuhan khusus dengan yang dialami oleh peserta didik pada umumnya. Metode atau strategi pembelajaran umum yang diberlakukan untuk peserta didik-peserta didik regular tidak diterapkan untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Jadi, mereka memperoleh strategi pembelajaran khusus yang sesuai dengan kemampuannya. Modifikasi proses atau kegiatan pembelajaran bisa berkaitan dengan penggunaan metode mengajar, lingkungan/seting belajar, waktu belajar, media belajar, sumber belajar dan lain-lain.  d. Evaluasi Modifikasi evaluasi, berarti ada perubahan dalam system penilaian untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus. Dengan kata lain, peserta didik berkebutuhan khusus menjalani sistem evaluasi yang berbeda dengan peserta didik peserta didik lainnya. Perubahan tersebut bisa berkaitan dengan perubahan dalam soal-soal ujian, perubahan dalam waktu evaluasi, teknik/cara evaluasi, atau tempat evaluasi dan lain-lain. Termasuk juga bagian dari modifikasi evaluasi adalah perubahan dalam kriteria kelulusan, sistem kenaikan kelas, bentuk raport, ijazah dan lain-lain. Setelah kita menganalisis keterhubungan antara IPK dengan mapel, materi, tema atau pokok bahasan yang dipelajari dalam RPP maka tahap selanjutnya adalah menganalisis IPK untuk dapat diadaptasikan dengan komponen RPP yakni tujuan, materi, metode dan evaluasi. Pada bagian ini kita dapat melihat pada bagian mana IPK dapat meleburkan diri, apakah pada bagian tujuan? Materi? Metode? Dan/atau evaluasi? Hal yang harus diperhatikan adalah tidak semua komponen RPP akan dipengaruhi IPK. Hal ini sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik yang bersangkutan. o



4. Mengintegrasikan hasil adaptasi ke dalam RPP yang ters...



Setelah kita melakukan rangkaian analisa maka pada tahapan terakhir ini keseluruhan IPK kemudian diintegrasikan dengan RPP kelas regular yang telah disusun sebelumnya. Proses integrasi ini dilakukan dengan memasukan IPK yang telah ditetapkan dari hasil analisis tujuan jangka pendek di dalam PPI. Proses ini dapat dilakukan melalui tahap berikut : 1. Fokus modifikasi pada RPP mata pelajaran yang ditetapkan. 2. Masukan IPK pada area komponen RPP. 3. Sesuaikan bahasa IPK pada area komponen RPP. 4. Periksa alur komponen RPP yang saling berhubungan.



Komponen RPP



Bentuk RPP pada dasarnya bebas, sebagai referensi Ibu/Bapak dapat mencermati contoh komponen RPP yang dapat dicantumkan dalam RPP akomodatif: 1. Menentukan satu orang peserta didik berkebutuhan khusus pada kelas/mata pelajaran yang diampu untuk dibuatkan RPP akomodatif.  2. Menuliskan identitas RPP  3. Menuliskan nama PDBK serta kemampuan awal (baseline) berdasar asesmen dan planning matrix  Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



4. Merumuskan tujuan pembelajaran akomodatif  5. Menentukan KI dan KD yang akomodatif sesuai dengan hambatan dan kebutuhan PDBK  6. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) akomodatif   7. Menentukan materi pembelajaran akomodatif   8. Menetapkan metode pembelajaran akomodatif   9. Menentukan media pembelajaran akomodatif   10. Menentukan sumber belajar akomodatif   11. Menyusun tahapan/sintaks pembelajaran akomodatif   12. Merancang penilaian hasil pembelajaran akomodatif   Quis Kurikulum adaptif model modifikasi berarti cara pengembangan kurikulum, dimana kurikulum umum yang diberlakukan bagi peserta didik reguler diubah untuk disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus.



Betul Salah Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif (SPPI) menerapkan kurikulum yang berlaku secara nasional yang diadaptasi sesuai dengan kebutuhan PDBK



Betul Salah Kurikulum adaptif model duplikasi berarti adaptasi atau penyesuaian kurikulum ke atas (eskalasi) untuk peserta didik yang memliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa (gifted and talented).



Betul Salah Kurikulum adaptif adalah kurikulum yang dikembangkan untuk mengakomodasi peserta didik dengan berbagai latar belakang dan kemampuan, bertujuan agar kurikulum lebih peka, mempertimbangkan keragaman peserta didik dan pembelajarannya yang relevan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.



Betul Salah Adaptasi kurikulum terjadi pada komponen tujuan, materi, proses, dan penilaian



Betul Salah



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari Ke-3 08042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo



Kegiatan pada hari ke-3 ini  Ibu/Bapak peserta akan melakukan diskusi mengenai materi yang sudah dipelajari pada aktivitas eksplorasi konsep di hari ke-2. Kegiatan ini dilakukan secara sinkron dengan difasilitasi oleh narasumber untuk membantu Ibu/Bapak dalam memahami konsep identifikasi, asesmen, planning matrix, PPI dan RPP Akomodatif. Kegiatan sesi ini penting bagi peserta bimtek, karena akan menjadi dasar dalam melakukan tugas terstruktur selanjutnya  yaitu praktik melaksanakan identifikasi, asesmen, menyusun planning matrix,  PPI dan RPP Akomodatif.  Untuk lebih memahami konsep materi yang akan dipelajari, Ibu/Bapak peserta diharapkan dapat berperan aktif di dalam kegiatan refleksi dan forum diskusi, sehingga dalam kegiatan tersebut terjadi transfer pengetahuan atau pengalaman yang akan memperkaya pemahaman terkait dengan konsep identifikasi, asesmen, planning matrix, PPI dan RPP Akomodatif. Untuk mengikuti kegiatan refleksi dan diskusi ekplorasi konsep, silahkan bergabung dengan tautan virtual meeting di bawah.



Silakan klik teks berwarna biru "Open in new window" yang ada di bawah untuk mengikuti kegiatan pertemuan virtual! Daring Sesion



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



A. Instrumen Identifikasi (Kelompok Tunagrahita) 1. Instrumen Screening PDBK Sekolah Tgl. Screening : April 2023 Guru : ZH



: SMPI 1 Sukorejo



Tuliskan, nama peserta didik yang diduga membutuhkan layanan pendidikan berkebutuhan khusus. Dugaan dapat didasarkan pada laporan guru kelas, guru mata pelajaran, orang tua, hasil belajar atau hasil raport siswa. No 1 2 3 4



Riko



Nama Siswa



Kelas sd



Umur 11 Th



Keterangan



Perlu bantuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari



Catatan: Kolom keterangan dapat diisi dengan alasan mengapa peserta didik tersebut, diduga akan membutuhkan layanan yang bersifat khsusus.



a.



2.



Form Instrumen Identifikasi PDBK Area hambatan peserta didik Nama : Riko Sekolah : SMPI 1 Sukorejo Kelas : Guru : ZH Berikanlah tanda ceklist (✔) pada salah satu kolom sesuai dengan tingkat hambatan yang dimiliki peserta didik, dibandingkan dengan perkembangan dan kemampuan peserta didik seusianya! *Keterangan diisi dengan penjelasan tambahan yang memperjelas kondisi hambatan yang dimiliki oleh peserta didik



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



1) Identifikasi hambatan yang bersumber dari faktor individu No



Hambatan



A Perkembangan



Motorik



Indikator



1. Adanya ketidakmampuan yang berkaitan dengan fungsi motorik kasar mulai bangun, duduk, jongkok, berdiri, berjalan, berlari, naik-turun tangga dalam satu topangan 2. Adanya ketidakmampuan yang berkaitan dengan fungsi motorik halus meliputi aktivitas yang berhubungan dengan mulut (membuka, menutup, mengunyah, mengontrol air liur) 3. Adanya ketidakmampuan yang berkaitan dengan fungsi motorik halus meliputi aktivitas yang berhubungan dengan tangan (semua kegiatan yang berhubungan dengan membuka dan menutup jari tangan, menggerakkan pergelangan tangan) Komunika Adanya ketidakmampuan dalam si dan memahami apa yang disampaikan Bahasa oleh orang lain dan/atau menyampaikan suatu informasi untuk dipahami orang lain Kognitif 1. Adanya ketidakmampuan dalam mengingat dan/atau mempertahankan konsentrasi 2. Adanya ketidakmampuan dalam persepsi visual, auditori, kinestetik dan taktil. Personal sosial 1. Adanya kesulitan yang berhubungan dengan kemampuan berinteraksi dengan teman, guru dalam lingkungan sosial 2. Adanya kesulitan dalam hal yang behubungan dengan keterampilan mengurus diri dan kemandirian



Kondisi YA TIDAK



Keterangan



















✔ ✔ ✔



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



No



B



C



D



E



Hambatan



Perilaku



Kemampuan Akademik



Sensori



Kesehatan



Hiperaktivita s Impulsifitas Gangguan Perilaku



Perilaku yang terbatas dan Berulang Baca



Indikator



1. Kesulitan dalam mempertahankan perhatian yang disertai dengan munculnya perilaku yang berlebihan



Kondisi YA TIDAK











2. Kesulitan dalam mengendalikan diri dalam berperilaku (menyela pembicaraan, menyerobot antrian, dsb) 3. Adanya ketidakmampuan dalam mengikuti aturan atau norma yang berlaku sehingga berdampak negatif pada lingkungan sosial (disruptive, agresif) dan dirinya sendiri (menyakiti diri sendiri)







4. Memunculkan perilaku yang tidak fleksibel (stereotype) yang dilakukan secara berulang-ulang







Kesulitan dalam membaca dan memahami isi bacaan







Tulis



Kesulitan dalam menulis secara jelas (penulisan huruf dan spasi) dan menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan







Hitung



Kesulitan dalam kemampuan yang berkaitan dengan berhitung dan konsep dasar matematika lainnya.







Mata pelaja ran tertentu



Kesulitan dalam mata pelajaran yang spesifik (misal: Bahasa, Matematika, dan lain-lain)







Pengelihatan



Kesulitan dalam melihat sesuatu walaupun sudah dibantu dengan penggunaan kacamata







Pendengaran



Kesulitan dalam mendengar walaupun sudah dibantu dengan penggunaan alat bantu dengar







Adanya gangguan kesehatan yang mengakibatkan terganggunya proses pembelajaran



Keterangan







Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



2) Identifikasi hambatan yang berasal dari faktor lingkungan



No



Dugaan penyebab ada hambatan yang berasal dari faktor lingkungan Penerimaan terhadap keadaan tersebut, tidak sebagian lingkungan mampu berinteraksi dengan kekurangannya sehingga terkadang ada penolakan kepada lingkungan atau individu tertentu.



* Kolom diisi dengan dugaan adanya faktor lingkungan yang menjadikan hambatan peserta didik saat ini, baik dari faktor keluarga, guru, dan lain sebagainya.



B. Form Laporan hasil identifikasi Nama Kelas: Guru : ZH



: Riko



Laporan Hasil Identifikasi



*Hambatan: Hambatan intelektual dimulai dari aspek dasar menulis, membaca, berbicara



Penyebab adanya hambatan yang disebabkan karena faktor personal : 1. Genetik (Bawaan Lahir) 2. 3.



Penyebab adanya hambatan yang disebabkan karena faktor lingkungan: 1. Penerimaan lingkungan terhadap kekurangannya sehingga PDBK menutup diri 2. 3.



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Penyebab adanya hambatan yang disebabkan karena faktor kesehatan : 1. 2. 3. Kesimpulan: Berdasakan hasil identifikasi, peserta didik ini: Tidak membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat khusus Membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat khusus *Pilih salah satu



Rekomedasi:



Disarankan untuk melakukan identifikasi lebih lanjut ke: Orthopedagog Psikolog Dokter tumbuh kembang Dokterumum Terapis Tenaga ahli lainnya:  



* Kolom hambatan diisi dengan hambatan belajar yang dihadapi oleh peserta didik saat ini ** Pengisian data dapodik terkait jenis hambatan peserta didik disi setelah peserta didik mendapat hasil identifikasi lebih lanjut dari tenaga ahli yang sesuai. Sukorejo, 6 April 2023



(Zainul Hasan)



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari



Ke-4 10042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Pada hari ke-4 ini Ibu/Bapak peserta akan mendapatkan penjelasan mengenai tugas terstruktur asesmen dan planning matrix.   Masih ingatkah kita tentang asesmen? Asesmen merupakan kegiatan yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dalam rangka memahami kondisi objektif peserta didik. Asesmen bagi peserta didik berkebutuhan khusus merupakan kegiatan yang sangat penting karena di dalamnya terdapat proses untuk menemukan potensi, hambatan dan kebutuhan belajar yang akan  digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan layanan pembelajaran yang tepat.  Guna melaksanakan kegiatan ini maka Ibu/Bapak peserta dapat mengikuti virtual meeting pada tautan yang telah disediakan Selamat mengikuti!



Silakan klik teks berwarna biru "Open in new window" yang ada di bawah untuk mengikuti kegiatan pertemuan virtual! Penjelasan Tugas Terstruktur - Asesmen dan Planning Matrix Selesai: Lihat



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari



Ke-5 11042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo



Demonstrasi Kontekstual - Planning Matrix Selesai: Buat pengajuan Kegiatan pada sesi 1 di hari ke-6 ini Ibu/Bapak akan melakukan kegiatan penyusunan Planning Matrix secara mandiri.     



Ibu/Bapak peserta telah memiliki data hasil asesmen.  Data tersebut di analisis dengan melakukan pemetaan/mapping terhadap profil anak.  Dari data potensi dan hambatan peserta didik yang telah diperoleh selanjutnya Ibu/Bapak akan menentukan apa saja kebutuhan belajar siswa.  Setelah itu, tetapkan skala prioritas dalam layanan pendidikan yang akan diberikan. 



Untuk mendukung kegiatan pembelajaran ini, Ibu/Bapak dapat mengeksplorasi semua sumber belajar yang telah diberikan sebagai referensi dalam mengolah data hasil asesmen yang telah diperoleh. 



1. Buatlah Planning Matrix dengan menggunakan format Planning Matrix yang telah



disediakan. Format tersebut tidak bersifat baku dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Komponen minimal yang tercantum dalam planning matrix adalah aspek akademik/aspek perkembangan, deskripsi kondisi saat ini, dampak dari kondisi, dan strategi pelayanan. Penambahan komponen dalam planning matrix dapat dilakukan dengan syarat memang diperlukan. 2. Baca dan lengkapi format Planning Matrix tersebut, kemudian simpan dengan penamaan: nama_planning matrix, dan dalam format .Pdf. 3. Unggah dokumen Planning Matrix sesuai petunjuk pengiriman tugas



PENYUSUNAN PLANNING MATRIX Prosedur/langkah-langkah penyusunan planning matrix. 1. Tuliskan Identitas peserta didik. 2. Pengisian Kolom Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran/Aspek Perkembangan/Indikator seseuaikan dengan instrumen asesmen 3. Pengisian Kolom Deskripsi Kondisi Saat Ini, salin/simpulkan dari laporan hasil asesmen, semisal anak belum mampu



mengenal huruf a dan b. 4. Pengisian Kolom Dampak dari Kondisi, lakukan analisis dampak dari hasil asesmen terhadap kemampuan dan capaian anak ke depan, sebagai contoh anak belum mampu mengenal huruf a dan b maka anak akan kesulitan membaca suku kata yang melibatkan huruf a dan b. 5. Pengisian Kolom Strategi Pelayanan, sebutkan dan jelaskan strategi apa yang bisa diterapkan untuk mengatasi dampak tersebut, misalnya perlu pembelajaran individual, yakni anak belajar secara khusus dengan satu guru dengan program khusus.



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari



Ke-6 12042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo



Pembahasan Demonstrasi Kontekstual Selesai: Lihat



Kegiatan pada sesi 2 ini Ibu/Bapak akan melakukan kegiatan berikut:



1. Mempresentasikan laporan unjuk kerja berupa hasil identifikasi, asesmen dan planning matrix. Ibu/Bapak peserta disilakan mempersiapkan laporan serta bahan presentasi untuk disampaikan dengan sebaik-baiknya dalam pertemuan virtual bersama narasumber dan kelas secara keseluruhan lalu mempresentasikan pada kelompok masing-masing di Breakout Room (BOR) 2. Mempresentasikan laporan unjuk kerja berupa hasil asesmen.  Ibu/Bapak peserta silakan mempersiapkan laporan serta bahan presentasi untuk disampaikan dengan sebaik-baiknya dalam pertemuan virtual bersama narasumber dan kelas secara keseluruhan. Selamat mengikuti!



Silakan klik teks berwarna biru "Open in new window" yang ada di bawah untuk mengikuti kegiatan pertemuan virtual!



PENYUSUNAN INSTRUMEN ASESMEN Prosedur / Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan Instrumen Asesmen 1. Tuliskan Identitas peserta didik. 2. Tentukan jenis asesmen yang akan dilakukan dapat berupa akademik untuk jenjang SD sampai SMA, pra-akademik untuk jenjang TK ataupun sesuai hasil identifikasi.atau sesuai hasil identifikasi. 3. Tentukan Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran pada mata pelajaran tertentu/Kompetensi apabila merupakan aspek perkembangan yang akan diasesmen. 4. Tentukan indikator pencapaian kompetensi. 5. Susunlah instrumen asesmen dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. 6. Lakukan asesmen berdasar instrumen yang telah disusun, 7. Isikan jawaban atau hasil analisis pada kolom penilaian (mampu, mampu dengan bantuan, atau belum mampu) dengan menceklist.



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



PENYUSUNAN LAPORAN HASIL ASESMEN Prosedur / Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan Laporan Hasil Asesmen 1. Tuliskan Identitas peserta didik 2. Tuliskan kembali Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran/Aspek Perkembangan yang dipergunakan dalam kegiatan asesmen. 3. Menganalisis hasil asesmen akademik yang telah dilaksanakan (tes/portofolio/ wawancara/observasi). 4. Memetakan hasil analisis dan mendeskripsikan (mengetahui posisi anak, anak mengerjakan dengan mudah, anak dapat mengerjakan, anak tidak dapat mengerjakan, hasil sempurna) apabila posisi tengah/middle dikatakan posisi anak posisi disitu, jika sempurna maka dibuatkan instrumen lagi satu level di atasnya, jika hasil jelek buat instrumen satu level di bawahnya). 5. Jika ada keraguan tentang data tersebut, maka peserta bimtek dapat melakukan kroscek terhadap guru, orangtua atau informan yang mengetahui kondisi anak tersebut. 6. Pada kolom keterangan deskripsikan ketidakmampuan peserta didik.



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari



Ke-7 13042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Ada fase ke-3 = GPK praktek menjadi GPK dari instrumen LK yang dibuat RPP akomodatif dimulai dari PPI PPI harus baik untuk digunakan dalam pengembangan RPP Akomodatif PPI disusun oleh tim bukan disusun sendiri yaitu (guru mapel dan gpk) tim inti, boleh ditambah dengan melibatkan orang tua, bisa psikolog, atau guru BK Tetapkan tujuan bukan materinya terlebih dahulu (Berbasis Kompetensi) Dikembangkan berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh siswa Materi PPI muncul di tes akhir KD atau CP sebagai capaian jangka panjang dan diturunkan menjadi indikator yang harus dicapai nantinya Harus ada evaluasi reguler dan pdbk namun materinya disesuaikan



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari



Ke-8 14042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo



Demonstrasi Kontekstual - RPP Akomodatif Selesai: Buat pengajuan



Ibu/Bapak Peserta, setelah menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI) dan mengunggah laporannya ke LMS, selanjutnya Ibu/Bapak akan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) akomodatif, yaitu rencana yang dikembangkan dalam rangka merumuskan program pembelajaran yang dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran bagi semua peserta didik termasuk didalamnya peserta didik berkebutuhan khusus. Ibu/Bapak peserta, dalam  menyusun RPP akomodatif, Ibu/Bapak akan mengintegrasikan PPI ke dalam RPP akomodatif yang Ibu/Bapak miliki. Akomodasi ini sangat bergantung dari kebutuhan belajar peserta didik yang telah  dirumuskan dalam PPI. Akomodasi dapat dilakukan  pada aspek Tujuan Pembelajaran, Isi/Materi Pembelajaran, Proses Pembelajaran dan/atau  Penilaian Pembelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh meliputi:



1. Menganalisis PPI



Amati  kembali PPI yang telah dibuat, lihatlah kompetensi mana yang akan diitegrasikan ke dalam RPP yang tersedia. 2. Menguraikan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Perhatikan tujuan jangka pendek yang ada pada PPI. Kemudian uraikan menjadi IPK untuk setiap pertemuan. IPK yang dimaksud akan dipilih sesuai dengan mapel, materi, tema atau bahasan yang dipelajari pada RPP Ibu/Bapak. 3. Menentukan area adaptasi Tentukan area adaptasi. Area adaptasi ditentukan oleh kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus dengan menyelaraskan antara bentuk adaptasi dan bagian-bagian dari rencana pembelajaran. Area dan bentuk adaptasi harus tergambar dalam tujuan pembelajaran. Area dan bentuk adaptasi ditentukan oleh jenis kebutuhan, materi yang akan dibahas dan karakteristik mata pelajaran. 4. Mengintegrasikan hasil analisis area yang diadaptasi ke dalam RPP akomodatif Tetapkan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus saat ini sebagai base line. Integrasikan tujuan pembelajaran yang diadaptasi, lalu mulailah menyelaraskan  konten dalam IPK, proses dan evaluasi. Teliti kembali keselarasan tiap bagian yang diadaptasi dengan bagian-bagian yang diadaptasi ke dalam RPP Ibu/Bapak. 



Setelah RPP akomodatif selesai disusun, silakan simpan RPP tersebut dengan format penamaan: nama_RPP akomodatif, dan dalam bentuk .Pdf. Kemudian unggah sesuai petunjuk pengiriman tugas.



PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL (PPI) Prosedur / Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan Penyusunan Program Pembelajaran Individual (PPI) 1. Tuliskan Identitas peserta didik. 2. Tuliskan Aspek Akademik/Aspek Kekhususan/Aspek Perkembangan. 3. Tuliskan kemampuan peserta didik saat ini berdasarkan hasil asesmen. Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



4. 5. 6. 7.



Tentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tentukan materi pembelajaran bagi peserta yang akan dilayani secara individual. Tentukan strategi pembelajaran bagi peserta yang akan dilayani secara individual. Tentukan media bagi peserta yang akan dilayani secara individual.



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari



Ke-9 15042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo



Sinkronus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari



Ke-10 17042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Pada sesi ini, Ibu/Bapak dipersilakan untuk mempelajari kasus yang disajikan, kemudian melakukan diskusi mengenai layanan pembelajaran yang tepat bagi anak yang ada dalam kasus tersebut, meliputi: identifikasi, menyusun instrumen dan melaksanakan asesmen, menyusun planning matrix, PPI dan RPP Akomodatif. 



Silakan cermati kasus berikut. WIDIA Widia adalah seorang siswi yang duduk di kelas 4 SD Negeri Tunas Bangsa. Dia merupakan anak dari keluarga yang terpandang. Di sekolah, Widia kelihatan tenang dan tidak suka mengganggu temannya. Namun, jika marah dia memukul dan mendorong temannya. Dia selalu sibuk dengan urusan atau kegiatannya sendiri dan tidak mau mendengarkan guru yang berada di depan kelas. Jika diminta untuk berbaris Widia tidak pernah mau mengikuti, dia pasti keluar dari barisan dan berjalan sendiri di samping barisan atau berjalan sendiri paling depan dengan gayanya yang acuh tak acuh. Meski begitu, Widia memiliki potensi intelektual yang bagus. Widia mampu menyelesaikan tugas lebih cepat dibandingkan dengan teman-temannya. Pada umumnya. Widia juga memiliki potensi dalam hal menggambar dan menempel puzzle. Kedua keterampilan tersebut mampu diselesaikan Widia dengan rapi dan bersih. Ketika berada dalam kebersamaan, Widia lebih suka memisahkan diri dari temantemannya dan melakukan aktivitasnya sendiri. Widia tidak pernah mau sampai selesai dalam mengerjakan tugasnya. Dia akan berhenti setengah jalan, meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di kelas. Jika diminta untuk duduk lagi dia akan marah dan pindah ke tempat duduk lain yang kosong. Widia suka berpindah-pindah tempat duduk di kelas, kurang bisa berkonsentrasi dengan baik karena sibuk dengan dirinya dan lebih senang bermain dengan menggunakan alat seperti balok-balok kayu yang disusun. Widia lebih senang mengulang kata yang di dengar dari lingkungannya, selain itu dia tidak mau melakukan kontak mata.



Selanjutnya, berdasarkan fakta tentang anak pada kasus tersebut di atas, silakan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Identifikasi 5 karakteristik hambatan yang dimiliki anak tersebut! 2. Berdasarkan karakteristik tersebut, hambatan apa yang diduga dimiliki anak tersebut? 3. Berdasarkan karakteristik dan hambatan yang dimiliki, aspek apa saja yang dapat dilakukan



asesmen? 4. Berdasarkan asesmen, buatlah rancangan PPI! 5. Berdasarkan PPI, aspek apa saja dalam RPP yang dapat diakomodasi? Tuliskan contoh redaksi aspek RPP yang diakomodasi tersebut! 1. Karakteristik hambatan yang dimiliki anak tersebut adalah:   o o o o o o o



a. Sulit berkonsentrasi dan mudah terganggu  b. Tidak mampu mengikuti aturan dan tata tertib di kelas  (Tenang) c. Cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar  (gayanya saja) d. Sulit menjalin hubungan sosial dengan teman sekelas e. Kurang memiliki kemampuan dalam mengatur emosi dan mengontrol perilaku f. Punya dunia sendiri g. Sulit berkonsentrasi



2. Berdasarkan karakteristik tersebut, hambatan yang diduga dimiliki anak tersebut adalah gangguan perilaku dan gangguan perhatian dan aktivitas (ADHD). Autism dari 3. Aspek-aspek yang dapat dilakukan asesmen meliputi:   o



a. Pengamatan terhadap perilaku anak di dalam dan di luar kelas  Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



o o o



b. Wawancara dengan guru, orang tua, dan anak itu sendiri untuk memahami lebih lanjut mengenai perilaku, emosi, dan pola pikir anak  c. Penggunaan skala atau tes untuk mengukur tingkat gangguan perilaku dan gangguan perhatian dan aktivitas  d. Penilaian kemampuan kognitif dan potensi intelektual anak melalui tes atau observasi



4. Rancangan PPI (Program Pendidikan Inklusif) untuk anak tersebut dapat melibatkan:   o o o o o



a. Pendekatan terapi perilaku untuk membantu anak mengontrol perilaku impulsif, mengatur emosi, dan meningkatkan keterampilan sosial  b. Penyusunan jadwal belajar yang terstruktur dan rutin untuk membantu anak dalam mengikuti aturan dan tata tertib di kelas  c. Penggunaan teknik pengaturan diri untuk membantu anak dalam mengelola waktu dan tugas-tugasnya secara efektif  d. Pendekatan kreatif dan berbasis minat anak dalam pembelajaran, seperti memanfaatkan potensi menggambar dan menempel puzzle yang dimiliki anak  e. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan tenaga profesional terkait untuk memberikan dukungan yang konsisten dan terintegrasi bagi anak dalam menghadapi hambatan yang dimilikinya.



5. Aspek-aspek dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dapat diakomodasi adalah:   o o o o o



a. Penyusunan jadwal belajar yang terstruktur dan rutin untuk membantu anak mengatur waktu dan tugas-tugasnya secara efektif  b. Penggunaan metode pembelajaran yang kreatif dan berbasis minat anak, misalnya dengan memanfaatkan keahlian menggambar dan menempel puzzle dalam pembelajaran  c. Penyediaan lingkungan pembelajaran yang minim gangguan agar anak dapat berkonsentrasi lebih baik  d. Penyusunan aturan dan tata tertib kelas yang jelas dan diterapkan secara konsisten untuk membantu anak mengikuti aturan dan disiplin dalam kelas  e. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan tenaga profesional terkait untuk memberikan dukungan yang terintegrasi bagi anak dalam menghadapi hambatan perilaku dan perhatian yang dimilikinya.



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari



Ke-11 18042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo



Refleksi Pembelajaran (Zoom)



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Hari



Ke-12 19042023 Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan SMP Ibrahimy 1 Sukorejo



Tes Akhir Penutupan



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



Tes Akhir Bacalah kasus berikut! Andi  berumur 12 tahun, ia tergolong siswa yang membutuhkan perhatian khusus. Tempat tinggal Andi  jauh dari sekolah luar biasa (SLB), sehingga Andi  bersekolah di sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif yang berada tidak jauh dari rumahnya. Dengan usia 12 tahun andi baru duduk di kelas 4 SD karena orang tuanya terlambat mendaftarkan Andi untuk masuk sekolah. Sehari harinya menurut pengamatan guru kelasnya, Andi memiliki beberapa perilaku yang tidak biasa. Dia sering tampak ingin selalu bergerak dan tidak dapat duduk dengan tenang di kelas. Pada umumnya Andi mampu memberikan jawaban yang benar dan menyelesaikan tugas dengan baik apabila terkait mata pelajaran yang ia sukai seperti mata pelajaran seni yang mengharuskan dia menggambar dan mewarnai. Namun pada pelajaran lainnya dia  tidak pernah mau sampai selesai dalam mengerjakan dan akan berhenti setengah jalan, kemudian meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di kelas. Jika diminta untuk duduk lagi dia akan marah dan pindah ke tempat duduk teman lain. Andi seringkali kehilangan konsentrasi belajar, sering meninggalkan kursi dan berjalan-jalan di kelas ketika pembelajaran berlangsung. Pada saat guru memberikan pembelajaran, Andi seringkali tidak memperhatikan dan suka mengambil benda yang dipegang teman lainnya seperti pensil, buku, penggaris serta lainnya. Hal ini mengganggu konsentrasi teman lainnya dan menyusahkan guru dalam memberikan pembelajaran. Dia mudah sekali mengalami distraksi dengan hal hal alami yang terjadi didalam kelas, ketika dia mengalami distraksi maka susah sekali untuk mengembalikan fokusnya kembali pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Disisi lain, nilai akademik Andi tidak terlalu mengecewakan. Dia dapat menjawab soal matematika dengan benar meski ketika mengerjakan tubuhnya tidak berhenti bergerak dan membutuhkan waktu lebih lama. Komunikasi dua arah bersama teman maupun guru juga berjalan dengan cukup baik meski terkadang di jawab di luar topik karena dia teralih fokusnya dengan kondisi sekitar. 0:51:56 Informasi



Tandai pertanyaan



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



1. Di bawah ini yang menunjukkan salah satu karakteristik khusus hambatan yang dialami Andi adalah¦. a) Andi tidak memiliki kontak mata ketika berkomunikasi b) Andi memiliki nilai akademik lebih rendah dari teman-temannya c) Andi marah diminta pindah tempat duduk d) Andi mudah kehilangan konsentrasi 2. Berikut disajikan beberapa karakteristik unik. Manakah yang sesuai dengan kondisi Andi? 1) Tangan dan kaki sering tidak bisa diam 2) Sering meninggalkan tempt duduk 3) Sering berlari atau memanjat berlebihan dalam situas yang tidak sesuai 4) Sering kesulitan bermain dengan tenang 5) Sering dalam keadaan "siap bergerak" 6) Sering bicara berlebihan 7) Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai ditanyakan a) [1] [3] [4] dan [5] b) [1] [2] [3] dan [5] c) [2] [3] [5] dan [6] d) [4] [5] [6] dan [7] 3. Yang termasuk karakteristik khusus bidang akademik pada kasus Andi di atas adalah ¦. a) Andi tidak memiliki kemampuan membaca pemahaman yang baik b) Andi memiliki kemampuan matematika yang baik c) Andi tidak memiliki kemampuan seni yang baik d) Andi memiliki kemampuan menulis yang baik 4. Andi diduga mengalami jenis hambatan¦. a) Autism Spectrum Disorder b) Attention Deficit Disorder c) Obsessive Compulsive Disorder d) Attention Deficit and Hyperactivity Disorder 5. Berdasarkan hasil identifikasi, kondisi Andi saat ini diduga sebagai anak berkebutuhan khusus yang disebabkan karena adanya hambatan pada .... a) sensorik b) fisik c) mental d) intelektual 6. Perhatikan karakteristik unik Andi berikut: "pada pelajaran lainnya dia tidak pernah mau sampai selesai dalam mengerjakan dan akan berhenti setengah jalan, kemudian meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di kelas. Jenis asesmen yang diperlukan untuk mengetahui hambatan yang dialami Andi adalah asesmen¦. a) akademik dan kekhususan b) perilaku dan perkembangan c) kekhususan dan akademik lanjut d) akademik dan perkembangan 7. Untuk mengetahui kemampuan Andi di bidang akademik maka hal utama yang harus dilakukan adalah melakukan asesmen .¦ a) calistung b) perkembangan c) perilaku d) kekhususan 8. Berikut prosedur pelaksanaan asesmen akademik pada Andi: 1. Menganalisis hasil asesmen akademik yang telah dilaksanakan (tes/ portofolio/wawancara/observasi). 2. Tentukan pokok bahasan materi yang akan diasesmen 3. Menyusun instrumen asesmen akademik 4. Melaksanakan asesmen akademik berdasar instrumen yang telah disusun Urutan langkah-langkah yang tepat adalah¦. a) 2 - 1 - 3 - 4 b) 2 - 3 - 4 - 1 c) 3 - 2 - 1 - 4 d) 3 - 2 - 4 - 1 9. Untuk memperoleh informasi tentang tingkat konsentrasi yang dialami Andi, metode yang tepat adalah ¦. a) kuesioner b) angket c) observasi d) wawancara 10. Asesmen yang dilakukan pada Andi harus menghasilkan deskripsi tentang ¦. a) kelebihan, kelemahan, dan kebutuhan belajar b) identitas dan kebutuhan belajar c) kelebihan dan kelemahan Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



d) identitas dan program pembelajaran 11. Langkah awal sebelum menyusun planning matrix adalah .¦ a) menganalisis hasil asesmen b) mengklasifikasikan anak c) menentukan format instrumen d) mengkondisikan anak 12. Planning matrix, mengungkap tentang ¦. a) Karakteristik, kebutuhan, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus. b) Keberagaman, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus. c) Perkembangan dan keberagaman peserta didik berkebutuhan khusus. d) Perkembangan dan hasil belajar peserta didik berkebutuhan khusus. 13. Komponen RPP pada Kurikulum 2013 yang paling prioritas untuk diadaptasi bagi peserta didik low vision adalah¦ a) Tujuan Pembelajaran b) Standar Kompetensi Lulusan c) Kompetensi Dasar d) Kompetensi Inti 14. Indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang tepat untuk RPP akomodatif adalah ¦. a Tujuan jangka pendek IPK Menghitung 1 sampai Menghitung benda 1 10 sampai 10 b Tujuan jangka IPK pendek Membilang 1 sampai Menghitung 1 sampai 10 10 c Tujuan jangka pendek IPK Menghitung 1 sampai Membilang 1 sampai 10 10 d Tujuan jangka pendek IPK Menghitung 1 sampai Menghitung Pensil 1 10 sampai 5 15. Tujuan pembelajaran yang tepat untuk Andi salah satunya adalah ¦. a) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat b) Melalui pembacaan cerita peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan konsentrasi c) Melalui pembuatan gambar berseri peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban di sekolah dengan tuntas d) Melalui tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat 16. Mengapa Andi memerlukan Program Pembelajaran Individual (PPI)? a) Karena Andi telah teridentifikasi sebagai peserta didik berkebutuhan khusus. b) Karena Andi bersekolah di sekolah inklusif sehingga harus menerima layanan PPI. c) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek akademiknya. d) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek perkembangannya. 17. Adaptasi proses untuk peserta didik ADHD yang impulsif adalah ¦ a) Jenis rangsang yang mengganggu dihilangkan b) Jenis rangsang dijauhkan dari peserta didik c) Jenis rangsang diberikan sedikit demi sedikit d) Jenis rangsang yang mengganggu diberikan sama dengan teman-temannya 18. Pihak yang sebaiknya terlibat dalam penyusunan PPI Andi adalah ¦. a) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Psikiater b) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Terapis Wicara c) GPK, Orangtua, Komite Sekolah dan Terapis Okupasi d) Guru Kelas, GPK, Orangtua dan Psikolog 19. Berikut ini yang bukan tujuan Planning Matrix adalah ¦ a) Membantu guru/terapis dalam perempuan mapping kondisi ABK secara komprehensif b) Menganalisis dampak dari masing-masing aspek kondisi aktual ABK baik akademik, perkembangan maupun kekhususannya. c) Memudahkan guru dalam menetapkan kondisi awal aktual (baseline) ABK baik aspek akademik maupun kekhususan. d) Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan skala prioritas layanan kekhususan yang harus segera dilakukan. Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)



Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus



20. Intervensi untuk mengoptimalkan perubahan perilaku belajar Andi yang diintegrasikan pada setiap matapelajaran tersurat pada tujuan pembelajaran pada bagian ¦. a) Competence, Conditioning b) Conditioning, Degree c) Audience, Content, Behavior, Degree d) Content, Conditioning, Behavior 21. Perilaku belajar yang harus ditingkatkan pada peserta didik yang mengalami post traumatic disorder (gangguan pascatrauma) adalah ¦. a) tanggung jawab b) mandiri c) percaya diri d) jujur 22. œAndi seringkali kehilangan konsentrasi belajar, sering meninggalkan kursi dan berjalan-jalan di kelas ketika pembelajaran berlangsung Aspek pada PPI yang harus menjadi program untuk Andi sesuai kebutuhannya adalah ¦. a) Emosi b) Motorik c) Konsentrasi d) Akademik Dasar 23. Deskripsi kemampuan awal peserta didik yang tepat pada program pembelajaran individual adalah a) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa membilang tetapi belum bisa menghafal lambang bilangan. b) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata, bisa membilang 1 sampai 10 c) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf dan membilang 1 sampai 10 d) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa membilang 1 sampai 10 24. Pada komponen strategi di planning matrix Andi tertera: œAndi memerlukan pembelajaran individual pada salah satu aspek kebutuhannya Maka komponen PPI yang diperlukan adalah ¦. a) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, materi, strategi, media dan evaluasi. b) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, materi, strategi, media dan evaluasi. c) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. d) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. 25. Analisis hasil asesmen terhadap kemampuan anak diisikan pada tabel planning matrix, tepatnya pada kolom ¦. a) indikator b) dampak kondisi c) kondisi saat ini d) strategi Sumber : https://lms01-gpk.simpkb.id/



Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)