Modul 02 Kepemimpinan Yg Efektif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DAN VISIONER



MOD UL



02



6 JP (270 menit)



Pengantar Dalam modul ini membahas materi tentang pemeimipin yang efektif dan visioner Tujuannya adalah agar peserta didik dapat memahami Konsep pemimpin dan kepemimpinan.



Kompetensi Dasar Memahami tentang Kepemimpinan yang efektif dan Visioner Indikator Hasil Belajar :



a. b. c.



d. e.



Menjelaskan pemimpin yang efektif menurut DR. Thomas Gordon. Menjelaskan kepemimpinan dalam tim dan kelompok keputusan Menjelaskan Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi Menjelaskan ciri-ciri manajemen bawah / Polsek Menjelaskan Kepemimpinan Visioner.



Materi Pokok 1



Pokok bahasan : Memahami tentang Kepemimpinan yang efektif dan Visioner



2



Sub pokok bahasan. : a. Pemimpin yang efektif menurut DR. Thomas Gordon b. Kepemimpinan dalam tim dan kelompok keputusan c. Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi d. Ciri-ciri manajemen bawah / Polsek e. Kepemimpinan Visioner.



KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



Metode Pembelajaran 1. Metode ceramah digunakan untuk menjelaskan materi tentang Kepemimpinan yang efektif dan Visioner 2. Tanya jawab digunakan untuk menjelaskan Kepemimpinan yang efektif dan Visioner



materi



tentang



3. Metode diskusi digunakan untuk materi tentang Kepemimpinan yang efektif dan Visioner



Bahan dan Alat 1. Bahan a. Bahan Ajar tentang dasar dasar kepemimpinan. b. Teori dasar tentang kepemimpinan 2. Alat a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.



White Board. Laptop. LCD. Layar /LCD. Proyektor/ LCD. Spidol/ Penghapus. Kertas HVS. Papan flip chart. Kertas flip chart. Alat Tulis.



Proses Pembelajaran a.



Tahap awal : 15 menit Pendidik melaksanakan apersepsi. a. pendidik memperkenalkan diri b. pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran. c. pendidik menyampaikan program pembelajaran KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



b.



Tahap inti : 155 menit Pendidik menjelaskan materi tentang : a. Pemimpin yang efektif menurut DR. Thomas Gordon b. Kepemimpinan dalam tim dan kelompok keputusan c. Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi d. Ciri-ciri manajemen bawah / Polsek e. Aspek keteladanan yang harus diperhatikan seorang Pemimpin f. Aspek pengembangan individual yang harus diperhatikan seorang Pemimpin g. Aspek pengembangan kelompok yang harus diperhatikan seorang Pemimpin h. Aspek pelaksanaan tugas yang harus diperhatikan seorang Pemimpin. i. Kepemimpinan Visioner. Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami. peserta didik melaksanakan diskusi materi tentang pengertian pemimpin, tipe-tipe kepemimpinan dan gaya kepemimpinan



c.



Tahap akhir : 10 menit a. Penguatan materi : Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses pembelajaran dan hasil diskusi. b. Cek penguasaan materi : Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik. c. Evaluasi : peserta didik melaksanakan test formatif dari materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.



d.



Pelaksanaan ujian akhir (Waktu : 90 Menit )



KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



Tagihan / Tugas 1 2



Peserta didik mengumpulkan hasil tugas perorangan. Laporan diserahkan dalam bentuk catatan kepada pendidik.



Lembar Kegiatan Peserta didik merangkum Materi tentang konsep materi tentang pengertian pemimpin, tipe-tipe kepemimpinan dan gaya kepemimpinan pemimpin.



Bahan Bacaan KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DAN VISIONER 1.



Pemimpin yang efektif menurut dr. Thomas gordon Malalui kajian dari berbagai jenis organisasi dan perusahaan, tentang pemimpin yang efektif menurut DR. Thomas Gordon, untuk berbagai posisi sebagai pemimpin baik di pemerintahan, organisasi bisnis dan industry maupun badan-badan dan lembaga perlu dipelajari tentang kepemimpinan yang efektif, sehingga dapat menilai baik diri sendiri sebagai pemimpin maupun orang lain yang menjadi pemimpin. Sebuah kehidupan dalam kelompok ketika bekerja, belajar, bermain, maka diperlukan pemimpin, akan tetapi pemimpin juga dapat membuat sebuah kelompok menjadi pecah karenanya. Sikap dan perilaku pemimpin sangat mempengaruhi kinerja kelompok dan tingkat kepuasan yang dapat dinikmati para anggota kelompok. Apabila menjadi pemimpin dan merupakan sebuah pengalaman yang buruk karena ketidak efektifan kepemimpinannya, hal seperti ini banyak dirasakan oleh kebanyakan orang. Beberapa penilaian dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemimpin yang efektif, bila para anggotanya KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



dapat merasakan kebutuhan mereka terpenuhi, sementara kebutuhannya sendiri tidak terabaikan. Teori kepemimpinan merupakan ilmu social, sehingga pendapat para pakar berbeda-beda, namun pada sebuah konsep yang dirasakan mendekati dengan kondisi kebanyakan/umumnya, dan diperoleh bahwa pemimpin yang efektif harus berorientasi kepada hubungan antar manusia maupun pemimpin yang task oriented (mengutamakan produksi), sehingga menuntut perlakuan yang ramah kepada anggota, namun dalam waktu yang bersamaan harus menggunakan anggota kearah kinerja yang tinggi dalam pekerjaan yang lebih penting lagi bagaimana mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan kekuasaan adalah kunci untuk menjadi pemimpin yang efektif. Dalam pengambilan keputusan, banyak cara yang dilakukan oleh para pemimpin menurut Garry Yukl dalam tulisannya “Leader ship in organization”, mengungkapkan bahwa kepemimpinan partisipasi yaitu kepemimpinan yang memberi orang lain pengaruh tertentu terhadap keputusan pemimpin tersebut. Misalnya : berbagai pengambilan keputusan melalui : konsultasi; keputusan bersama; pembagian kekuasaan; desentralisasi; dan manajemen yang demokrastis. Bebeberapa pakar mengungkapkan empat gambaran pernyataan pengambilan keputusan, yaitu ada yang disebut :



2.



a.



Keputusan outokratis Artinya manajer membuat keputusan sendiri tanpa menanyakan pendapat atau saran orang lain.



b.



Konsultasi Artinya manajer menanyakan pendapat ke orang lain, kemudian mengambil keputusan sendiri.



c.



Keputusan bersama Artinya manajer bertemu dengan orang lain untuk diskusi dan mengambil keputusan bersama (peran manajer tidak berpengaruh karena sudah diputuskan bersama)



d.



Keputusan pendelegasian Artinya manajer member otoritas dan tanggung jawab membuat keputusan kepada seseorang atau kelompok dengan memberi batasan-batasan tertentu.



Kepemimpinan Dalam Tim Dan Kelompok Keputusan Kepemimpinan yang efektif dalam mengambil KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



keputusan, memberikan tanggungjawab yang lebih besar untuk aktifitas penting kepada Tim/kelompok keputusan. Kelompok ini diberi wewenang untuk membuat keputusan secara kolektif yang sebelumnya dilakukan oleh para manajer secara individu, namun keputusan-keputusan yang diambil tersebut diuji kembali dalam pembahasan yang lebih besar atau bersama. Sifat-sifat Tim atau kelompok keputusan Kebanyakan organisasi memiliki sub unit kecil yang melakukan sebuah tugas fungsional dibawah pengawasan dari seorang pemimpin atau manajer yang ditunjuk. Sub Unit atau kelompok ini para anggotanya bekerja sendirisendiri pada pekerjaan yang amat independen (unit-unit pada Satlantas). Mereka dapat melakukan jenis pekerjaan yang sama tetapi mereka tidak saling bergantung dan lainnya sedikit membutuhkan kerjasama. Sub init organisasi ini para anggotanya memiliki tujuan yang sama, peran yang saling tergantung dan keterampilan yang saling melengkapi. 3.



Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi a.



Model Kontijensi Nilai pemimpin Menurut teori Kontijensi (Fiedler) bahwa kepemimpinan seseorang dapat dinilai baik atau kurang baik oleh para anggotanya. Bila pemimpin bisa dekat dengan anggotanya, maka nilai pemimpin tersebut adalah baik, tetapi pemimpin yang tidak bias dekat dengan anggotanya, maka nilai pemimpin tersebut adalah kurang baik. Pemimpin yang mendapatkan nilai kurang baik, cenderung kepemimpinannya mengutamakan keberhasilan tugas dan menekankan perilaku yang berorientasi pada tugas (Task Oriented)



b.



Variabel situasional Hubungan antara penilaian yang diberikan oleh para anggota kepaada pemimpinnya dan efektifitas bergantung pada sebuah variable situasional. Fidler mendefinisikan kesuksesan sebagai batasan dimana situasi memberikan kendali kepada seorang pemimpin kepada bawahannya. Ada 3 aspek situasi yang dipertimbangkan sebagai berikut : 1)



Hubungan pemimpin dengan anggotanya Batasan dimana pemimpin memiliki dukungan dan kesetiaan dari para anggota dan hubungan dengan para anggota bersahabat dan kooperatif.



2)



Kekuasaan posisi Batasan dimana pemimpin memiliki KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



kewenangan untuk mengevaluasi kinerja anggota dan memberikan penghargaan dan hukuman 3)



Struktur tugas Batasan dimana terdapat standar prosedur operasi untuk menyelesaikan tugas dan indicator obyektif mengenai seberapa baiknya tugas itu dilaksanakan.



Beberapa pendapat mengemukakan bahwa situasi yang menguntungkan bagi pemimpin, jika ada hubungan yang baik dengan anggota sehingga memiliki kekuasaan/posisi yang cukup besar. Saat hubungan pemimpin dengan anggotanya baik, para anggota akan lebih mungkin memenuhi permintaan dan arahan dari pimpinan dan saat seorang pemimpin memiliki kekuasaan/posisi yang tinggi, lebuh mudah untuk mempengaruhi anggota serta mengawasi kinerja anggota.



4.



KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF PADA TINGKAT LOW MANAGEMENT (POLSEK, SAT, UNIT, DSB.) Pada Level Low Management atau tingkat Manajemen bawah (polsek) adalah merupakan tingkat manajemen yang memiliki ciriciri khusus dalam melaksanakan kegiatan, ciri-ciri tersebut akan menentukan materi kepemimpinan efektif yang akan di terapkan a.



Ciri-ciri manajemen bawah (Polsek) adalah : 1) Keterampilan tehnik (Tecnical Skill) harus lebih banyak dikuasai, seperti bagaimana cara menerima laporan, cara komunikasi, cara membuat laporan polisi, cara mendatangi TKP, bagaimana cara observasi, cara mengamati cara menggeledah badan, cara membuat BAP, cara patroli, dsb. 2)



Keterampilan management (Managerial skill) cukup yang dasar-dasarnya saja. Ketrampilan ini antar lain membuat rencana kesiapan, mengorganisir anggota, memimpin kelompok, Wasdal kegiatan, juga perlu kemampuan pendukung seperti cara belajar dari pengalaman, menganalisa tugas dan kegiatan, persepsi cara mempengaruhi orang lain, cara memberi petunjuk, dsb. KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



b.



Aspek Keteladanan Aspek yang pertama dari 4 (empat) keseimbangan dalam kepemimpinan efektif adalah keteladanan. Dalam melaksanakan keteladanan ini yang perlu diperhatikan adalah : 1) Keteladanan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lakukanlah ajaran Agama yang dianut dengan penuh ketaatan, tunjukanlah bahwa diri anda adalah pemimpin yang beriman. Hal tersebut akan besar pengaruhnya terhadap diri anak buah. 2)



Keteladanan dalam memberikan semangat kerja. Bergabunglah dengan anak buah yang melaksanakan tugas, khususnya yang sedang melakukan tugas lebih berat atau lebih sibuk dari biasanya, karena jika kita berada ditengah-tengah mereka, maka anak buah akan lebih semangat kerjanya. Janganlah jadi pemimpin di belakang meja.



3)



Keteladanan dalam berikan dorongan kerja. Berilah pujian-pujian yang pantas bagi anak buah yang mellaksanakan tugas dengan baik, apabila yang sukses, dan berilah tegoran atau hukuman bagi anggota yang kurang benar pekerjaannya, apabila yang melanggar disiplin atau menyalah gunakan wewenang. Disini pemimpin harus korek.



4)



Keteladanan dalam kewaspadaan teradap lingkungankerja. Amatilah anak buah anda, apa kelebihan dan kekurangannya. Jangan sampai ada anak buah yang mempunyai potensi baik, tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik, juga jangan sampai salah dalam memberikan tugas pada anak buah karena kelemahannya sehingga tugas menjadi gagal. Disamping itu amati masyarakat dan kondisi wilayah anda. Bila ada kejanggalan, segera adakan pengamatan lebih lanjut apa yang sedang terjadi, bila sudah ditemukan penyebab nya, lakukan pengatasannya yang bisa dulu, selanjutnya laporkan ke Kapolres tentang cara penanggulangannya.



5)



Keteladanan dalam Ambeg Parama Arta. Amatilah keadaan sekeliling tugas anda, mana yang memerlukan prioritas, gunakan logika yang baik dan jangan gunakan emosi, biia masih menemui kesulitan laporkan ke Kapolres untuk memohon pengarahannya.



6)



Keteladanan dalam kesederhanaan. Jangan menggunakan pakaian atau peralatan (kendaraan) yang mahal, dimana anak buah hidup dalam keterbatasan, karena akan KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



mengundang atau merangsang anggota untuk memiliki hal serupa, hal tersebut dapat menjadi suatu kerawanan khususnya dalam penyalah gunaan wewenang. 7)



Keteladanan dalam kesetiaan kepada negara, pimpinan dan tugas. Lakukanlah tugas yang dibebankan pada pundak anda dengan penuh rasa tanggung jawab, denga demikian Anda sudah termasuk setia pada negara dan pimpinannya.



8)



Keteladanan dalam menghemat. Bila anda akan menggunakan anggota atau pelengkapan, hitunglah untung ruginya jangan sampai hanya untuk kegiatan yang kecil akan mengeluarkan dana yang banyak



9)



Keteladanan dalam berterus terang Usaha diri anda terbuka pada anak buah, khususnya yang berkaitan dengan apa yang harus dilaksanakan dan apa yang tidak boleh dilaksanakan dan kenapa demikian. Hal tersebut akan memberikan kerelaan anak buah dalam bekerja yang lebih maksimal.



10) Keteladanan dalam regenerasi dan mendorong anak buah maju. Anda harus dapat menunjukan bahwa tugas itu tidak selamanya hanya menjadi Ka Polsek, setiap saat akan diganti. Siapkan lah seorang Ka Unit senior yang mampu untuk menjadi Ka Polsek sehingga sewaktu-waktu berhalangan tugas, Ka Unit senior ini sudah siap melaksanakah tugasnya, begitu juga jika ada promosi jabatan Ka Polsek, yang anda siapkan dapat diusulkan. c.



Aspek Pengembangan Individual yang harus diperhatikan Pemimpin. Aspek kedua adalah mengembangkan individual. Dalam mengembangkan individual, yang perlu anda lakukan adalah : 1) Tetapkanlah wewenang dan tanggung jawab. 2) Tiap pejabat (Ka Unit), mintalah petunjuk Kapolres dalam membuat wewenang dan tanggung jawab tiap pejabat yang anda pimpin. 3) Buat target yang ingin dicapai anak buah. 4) Apa target minggu depan. Dalam membuat target, jabarkan target yang diberikan Kapolres, bila ada kesulitan minta petunjuk Kapolres. KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



5) 6)



7) 8) 9) 10) 11) 12)



13) 14) 15) 16)



d.



Menyelenggarakan latihan. Usahakan melatih anak buah selesai apel pagi. Buat jadwal tiap hari diurut mulai dari tekhnik menerima laporan sampai pemberkasan. bila menemui kesulitan masalah pelatihan, dapat minta bantuan Polres. Memberikan keadilan. Usahakan Anda bertindak adil terhadap anak buah bicarakan dengan staf untuk mencari keadilan yang efektif dalam menyangkut tindakan terhadap anak buah. Mengajak anak buah memberi saran. Kembangkan anak buah untuk memberi pendapat atau saran, bisa lewat Ka Unit ataupun langsung, hal ini untuk merangsang anggota agar lebih berinisiatif. Ketahuilah prestasi anggota. Prestasi anggota supaya diketahui lebih cermat dan berilah penugasan-penugasan yang lebih menantang dari prestasinya, berilah pujian dan penghargaan atas kemampuannya. Ketahuilah "the right man on the right job". Ketahuilah ketetapan kemampuan tiap anggota pada tugas yang dilaksanakan, bila ada yang kurang tepat.laporkan ke Kapolres dan beri saran penggantinya. Ketahui kebutuhan anggota. Ketahuilah kebutuhan anggota dan berilah perhatian dan cara mengatasi kebutuhan tersebut, yang penting anda mengetahui kebutuhannya dan ikut memikirkannya. dia akan antusias pada Anda dan akan lebih giat dalam bertugas.



Aspek Pengembangan Kelompok yang harus diperhatikan seorang Pemimpin Aspek ketiga yang hams diperhatikan oleh Kapolsek dalam memimpin adalah membangun kelompok. Ke kelompoknya hams kompak dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Unsur-unsurnya adalah : 1) Melibatkan anggota untuk menetapkan sasaran yang ingin dicapai. Bila Kapolsek ingin melaksanakan keglatan, tentunya ada sasaran yang ingin dicapai. Untuk menentukan sasaran ini, Kapolsek hendaknya melibatkan Ka Unit untuk merumuskan sasaran tersebut, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik oleh anak buah. 2)



Anggota mengerti standard kerja. Setelah sasaran yang ingin dicapai telah dirumuskan, buatlah standart kerjanya. dalam menentukan standart kerja ini, hendaklah KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



mempedomaninya dengan baik.



e.



3)



Mengatasi perpecahan kelompok. Kapolsek hendaklah jeli dalam menangkap perilaku anak buah, bila ada perbedaan dari perilaku biasanya, anak buah tersebut pasti menghadapi masalah. Koreklah permasalahan apa yang dihadapi. Bila permasalahan tersebut menyangkut konflik dengan anggota lainnya, maka segera atasi konflik tersebut.



4)



Memperhatikan kesejahteraan anggota. Anda hendaknya mengetahui kesejahteraan anggota. Oleh karenanya usahakan mendatangi rumahrumah anggota, karena dari situlah anda dapat menangkap tingkat kesejahtraan anggota. Bagi anggota yang serba kekurangan harus anda perhatikan lebih dari yang lain. Anda mungkin bisa membantu cara mengatasi kesejahtraannya (mencari jalan keluarnya). Paling tidak anak buah tersebut akan merasa simpatik pada anda.



5)



Menampung keluhan anggota. Anda harus mengusahakan mencari keluhan anggota. Karena keluhan ini merupakan efek dari kepemimpinan Anda. Untuk dapat mengetahui keluhan anggota, dapat bertanya kepada Ka Unit atau menggunakan orang luar yang anda pandang tepat.



6)



Waktu memberi keputusan, menyampaikan latar belakangnya. Bila anda memebuat keputusan yang akan dikerjakan, hendaknya disampaikan latar belakangnya. Apa yang ingin dicapai dari keputusan tersebut dan apa kegunaannya untuk kesatuan dan kenapa demikian.



7)



Menyutujui saran yang baik. Saran yang baik dari anggota perlu Anda perhatikan dan bila dapat dilaksanakan akan mempercepat tercapainya tujuan dan menggunakan sumber daya yang relatif kecil, maka terimalah saran tersebut. Kemudian carilah tambahan saran-saran dari anggota yang lain guna menyempumakannya, sehingga saat diputuskan mereka akan ikut serta mensukseskan keputusan tersebut.



Aspek Pelaksanaan Tugas yang harus diperhatikan seorang Pemimpin Aspek ke empat adalah melaksanakan tugas. dalam pelaksanaan tugas ini, yang harus diperhatikan KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



oleh Ka Polsek adalah :



1)



Bertanggung jawab pada pelaksanaan tugasnya. Kapolsek setelah mengerti apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya, maka pekerjaan yang telah dilaksanakan atau yang telah dilaksanakan anak buahnya akan menjadi tanggung jawabnya. Untuk itu Kapolsek harus mengetahui apa yang menjadi wewenang dan tugas anak buah, sehingga bisa mengendalikan apa yang dia kerjakan atau apa yang akan dikerjakan anak buah .



2)



Seimbang antara wewenang dan tanggung jawab. Bila tugas anda dirasakan tidak seimbang antara wewenang dan tanggung jawab, maka mintalah petunjuk Kapolsek, mungkin ada hal-hal yang belum diketahui. Namun bila sudah dikatakan seimbang, laksanakan dengan sepenuh hati. Untuk menjaga keseimbangan tersebut buatlah uraian tentang wewenang dan tanggung jawab masingmasing.



3)



Sasaran harus jelas. Sasaran yang anda tuju (sasaran Polsek) harus jelas baik oleh Anda maupun anak buah. Bila sasaran tersebut dari Poires, maka tanyakan kepada Kapolres bila ada yang kurang jelas. Begitu juga bila anda menugaskan anak buah untuk melaksanakan sesuatu, sasarannya juga harus jelas. Karena dari sasaran tersebut dapat merangsang arah pelaksanaan tugas yang dilaksanakan.



4)



Program kerja yang dibuat harus aplikatif. Bila anda membuat program kerja bulanan, mingguan dan harian hendaklah aplikatif. Guna mengecak apakah program tersebut aplikatif atau tidak, maka perlu anda diskusikan atau bicarakan dengan para Staf / Ka Unit. Anda bisa mengecek point perpoint program tersebut kepada Staf, bisa atau tidaknya. Bila tidak bisa, tentang apa yang menjadi hambatannya, maka usahakan pemecahannya.



5)



Pendelegasian pengambilan keputusan sesuai dengan wewenang yang dimiliki anak buah Ada keputusan yang dapat "didelegasikan" kepada anak buah/ "diambil" anak buah, karena Polri dapat melaksanakan "diskresi" atau mengambil KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



keputusan Kepolisian demi terlaksananya keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun demikian wewenang tersebut hendaknya ada batas-batas yang jelas mana yang oleh Ka Unit dan yang mana oleh anak buah lainnya, sehingga anda bisa mengendalikan dengan baik. 6)



Kejelasan tugas yang di berikan. Bila anda memberikan tugas pada anak buah, hams jelas karena "bias" selalu ada. Karena salah dengar, salah persepsi atau perintah tersebut telah melalui orang lain, yang sudah diterimanya kurang jelas. oleh karenanya kejelasan tugas yang diberikan benar-benar sesuai dengan yang anda perintahkan. Untuk dapat mengatasi bias, yang dapat anda laksanakan adalah : a) b) c)



7)



Dalam tahap pelaksanaan, Anda perlu mengecek persepsi dan perintah yang diberikan.



Melaksanakan pengawasan dan pengendalian. Seorang Pemimpin harus mengawasi dan mengendalikan apa yang telah diperintahkan atau tugas yang di laksanakan anak buah. Alat pengawas yang dapat digunakan antara lain : a) b) c)



8)



Usahakan perintah tertulis dengan bahasa yang sederhana dan yang umum digunakan. Bila tidak tertulis, Anda perlu mengecek ulang apa yang telah Anda berikan.



Sasaran yang telah ditetapkan . Program kerja. Standar kerja.



Mengevaluasi hasil. Seorang Pemimpin perlu mengevaluasi hasil kerja yang telah dilaksanakan anak buah. Apakah hasilnya sudah baik atau belum. Untuk mengevaluasi hasil tersebut, alat yang digunakan adalah : a) b)



Standard kerja. Tolak ukur keberhasilan tugas yang seorang pemimpin buat atau yang dibuat oleh Polres. Dari hasil evaluasi tersebut, dapat digunakan untuk memperbaiki pekerjaan berikutnya.



KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



5.



Kepemimpinan Yang Visioner a.



Pengertian Kepemimpinan yang Visioner Kepemimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota organisasi dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara, 2003).



b.



Kompetensi Kunci Kepemimpinan yang Visioner Kepemimpinan visioner memerlukan kompetensi tertentu, pemimpin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana ditemukan oleh Burt Nanus (1992), yaitu :



c.



1)



Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan bawahan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement and motivation”.



2)



Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang ini termasuk yang paling penting dapat “relate skillfily” dengan orang-orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor dan pelanggan).



3)



Seorang Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.



4)



Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi negative atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi dan mengejar peluang untuk bekerjasama dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan mengembangkan imajinasi.



hanya mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan factor lain yang mungkin dapat mempengaruhi rencana. Ciri-ciri pemimpin yang Visioner : 1)



Futuristic Thingking, pemimpin visioner tidak hanya memikirkan dimana posisi bisnis pada saat KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang akan datang. 2)



Shoeing Foresight, Pemimpin visioner adalah perencanaan yang da[at memperkirakan masa depan. Dalam membuat rencana tidak



3)



Proactive Planning, Pemimpin visioner menetaqpkan sasaran dan strategi yang spesifik untuk mencapai sasaran tersebut.nPemimpin visioner mampu mengantisaipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk menanggulangi rintangan itu.



4)



Creatif Thingking, Dalam menghadapi tantangan pemimpin visioner berusaha mencari alternative jalan keluar yang baru dengan memperhatikan issue, peluang dan masalah. Pemimpin visioner akan berkata : “If it ain’t broke, break it”



5)



Thingking Risk, Pemimpin visioner berani mengambil resiko dan menganggap kegagalan sebagai peluang bukan kemunduran. KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



Rangkuman 1.



Bebeberapa pakar mengungkapkan empat gambaran pernyataan pengambilan keputusan, yaitu ada yang disebut : a. b. c. d.



2.



Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi a. b.



3.



Model Kontijensi Variabel situasional



Ciri-ciri manajemen bawah (Polsek) adalah : a. Keterampilan tehnik (Tecnical Skill) harus lebih banyak dikuasai, seperti bagaimana cara menerima laporan, cara komunikasi, cara membuat laporan polisi, cara mendatangi TKP, bagaimana cara observasi, cara mengamati cara menggeledah badan, cara membuat BAP, cara patroli, dsb. b.



6.



Keputusan outokratis Konsultasi Keputusan bersama Keputusan pendelegasian



Keterampilan management (Managerial skill) cukup yang dasar-dasarnya saja. Ketrampilan ini antar lain membuat rencana kesiapan, mengorganisir anggota, memimpin kelompok, Wasdal kegiatan, juga perlu kemampuan pendukung seperti cara belajar dari pengalaman, menganalisa tugas dan kegiatan, persepsi cara mempengaruhi orang lain, cara memberi petunjuk, dsb.



Kepemimpinan Yang Visioner a.



Pengertian Kepemimpinan yang Visioner Kepemimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota organisasi dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara, 2003).



b.



Kompetensi Kunci Kepemimpinan yang Visioner KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



1)



Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan bawahan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement and motivation”.



2)



Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang ini termasuk yang paling penting dapat “relate skillfily” dengan orang-orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor dan pelanggan).



Latihan a. b. c. d. e.



Jelaskan Pemimpin yang efektif menurut DR. Thomas Gordon ! Jelaskan Kepemimpinan dalam tim dan kelompok keputusan ! Jelaskan Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi ! Jelaskan Ciri-ciri manajemen bawah / Polsek ! Jelaskan Kepemimpinan Visioner !



KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR



17