13 0 86 KB
Nama
: Naszha Utami Ekaputri
NIM
: 21218231
Kelas
: MN6/S1/IV
TUGAS PENGANGGARAN BAB 6
1. PENGERTIAN DAN MANFAAT ANGGARAN PENJUALAN 1.1. Pengertian Anggaran Penjualan Anggaran jualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil menjual. Menjual berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat tertentu. Penjualan berarti proses kegiatan menjual,yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan kepada konsumen. Jualan adalah hasil menjual atau hasil penjualan. Jadi,penjualan memiliki arti yang berbeda dengan jualan. Anggaran jualan disusun oleh fungsi penjualan. Anggaran jualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu. Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan pada umumnya anggaran penjualan disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Karena itu anggaran penjualan disebut anggaran kunci. 1.2. Manfaat Anggaran Penjualan Manfaat anggaran penjualan adalah untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang, untuk memasukan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan, untuk memberikan informasi berisi pemebentukan elemen lain dari rencana laba yang menyeluruh, serta untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan. 2. PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN 2.1. Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan
Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional; keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau konsumen industri
Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan berarti meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu sehingga kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup.
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya peningkatan kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-lain.
Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun harus dapat dipertahankan. 2.2. Ilustrasi Penyusunan Anggaran Penjualan Perusahaan Kecap Asli Penjualan Tahun 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 (dalam botol) Triwulan
Setahun
Tahun I
II
III
IV
2011
28
32
36
34
130
2012
32
35
38
40
145
2013
36
37
38
39
150
2014
40
40
42
43
165
2015
44
41
41
44
170
Jumlah
180
185
195
200
760
Rata-rata
36
37
39
40
-
%
23.68
24.34
25.66
26.32
100.00
Daerah penjualan, yaitu Banjarmasin (Bjm) dan Martapura (Mtp) dengan perbandingan 2 : 1. Berikut harga jual per botol kecap : Banjarmasin Martapura Kecap sedang Rp 500 Rp 600 Kecap manis Rp 600 Rp 750 Kecap asin Rp 500 Rp 600 Distribusi penjualan tiap jenis produk (barang) ditaksir untuk kecap sedang sebanyak 50%, kecap manis sebanyak 30%, dan kecap asin sebanyak 20%. Dari data tersebut dibuatlah ramalan penjualan tahun 2016. Apabila ramalan penjualan menggunakan metode moment, maka perhitungannya tampak pada tabel berikut ini : n 1 2 3 4 5 ∑
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Penjualan (Y) 130 145 150 165 170 760
B = 5 x 1.620 – 10 x 760 = 10 5 x 30 – (10)2 Persamaan tren garis lurus Ramalan penjualan tahun 2016
X 0 1 2 3 4 10
X2 0 1 4 9 16 30
XY 0 145 300 495 680 1620
a = 760 = 10 x 10 = 132 5
5
Y = a + bX Y = 132 + 10X = 132 + 10 (5) = 182
Ramalan penjualan kecap thn 2016 sebanyak 182 botol utk daerah Banjarmasin & Martapura dgn perbandingan 2 : 1. Banjarmasin 2/3 x 182 = 121 botol Martapura 1/3 x 182 = 61 botol + Jumlah 182 botol Banjarmasin Kecap sedang
50% x 121 = 61 botol
Kecap manis 30% x 121 = 36 botol Kecap asin 20% x 121 = 24 botol + Jumlah 121 botol
Martapura Kecap sedang 50% x 61 = 31 botol Kecap manis 30% x 61 = 18 botol Kecap asin 20% x 61 = 12 botol + Jumlah 61 botol + T O T AL 182 botol Banjarmasin : Triwulan I Kecap sedang Kecap manis
(23,68% x 61 = 14 botol) x Rp 500 = Rp 7.000 (23,68% x 36 = 9 botol) x Rp 600 = Rp 5.400 Kecap asin (23,68% x 24 = 6 botol) x Rp 500 = Rp 3.000 + Jumlah I = 29 botol Rp 15.400
Triwulan II Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Triwulan III Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Triwulan IV Kecap sedang Kecap manis Kecap asin
(24,34% x 61 = 15 botol) x Rp 500 = Rp 7.500 (24,34% x 61 = 9 botol) x Rp 600 = Rp 5.400 (24,34% x 61 = 6 botol) x Rp 500 = Rp 3.000 + Jumlah II = 30 botol Rp 15.900 (25,66% x 61 = 16 botol) x Rp 500 = Rp 8.000 (25,66% x 36 = 9 botol) x Rp 600 = Rp 5.400 (25,66% x 24 = 6 botol) x Rp 500 = Rp 3.000 + Jumlah III = 31 botol Rp 16.400 (26,32% x 61 = 16 botol) x Rp 500 = Rp 8.000 (26,32% x 36 = 9 botol) x Rp 600 = Rp 5.400 (26,32% x 24 = 6 botol) x Rp 500 = Rp 3.000 + Jumlah IV = 31 botol Rp 16.400
Total triwulan I + II + III + IV = 121 botol
= Rp 64.100
Martapura : Triwulan I Kecap sedang Kecap manis
(23,68% x 31 = 7 botol) x Rp 600 = Rp 4.200 (23,68% x 18 = 4 botol) x Rp 750 = Rp 3.000 Kecap asin (23,68% x 12 = 3 botol) x Rp 600 = Rp 1.800 + Jumlah I = 14 botol Rp 9.000
Triwulan II Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Triwulan III Kecap sedang Kecap manis Kecap asin Triwulan IV Kecap sedang Kecap manis Kecap asin
(24,34% x 31 = 8 botol) x Rp 600 = Rp 4.800 (24,34% x 18 = 4 botol) x Rp 750 = Rp 3.000 (24,34% x 12 = 3 botol) x Rp 600 = Rp 1.800 + Jumlah II = 15 botol Rp 9.600 (25,66% x 31 = 8 botol) x Rp 600 = Rp 4.800 (25,66% x 18 = 5 botol) x Rp 750 = Rp 3.750 (25,66% x 12 = 3 botol) x Rp 600 = Rp 1.800 + Jumlah III = 16 botol Rp 10.350 (26,32% x 31 = 8 botol) x Rp 600 = Rp 4.800 (26,32% x 18 = 5 botol) x Rp 750 = Rp 3.750 (26,32% x 12 = 3 botol) x Rp 600 = Rp 1.800 + Jumlah IV = 16 botol Rp 10.350
Total triwulan I + II + III + IV = 61 botol
= Rp 39.300
Setelah membuat perhitungan penjualan utk masing-masing daerah & tiap jenis produk utk tiap triwulan, kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran penjualan seperti pada Tabel berikut Ini : Perusahaan Kecap Asli Anggaran Penjualan Tiap Triwulan pada Tahun 2016 Daerah Penjualan & Jenis Triwulan Kecap I
Banjarmasin : Kecap sedang Kecap manis Kecap asin
Total 1
Setahun II
III
IV
Bt Rp
Bt Rp
Bt Rp
Bt Rp
Bt
Rp
1 4 9 6
7.000 5.400 3.000
1 5 9 6
7.500 5.400 3.000
1 6 9 6
8.000 5.400 3.000
1 6 9 6
8.000 5.400 3.000
61 36 24
30.50 0 21.60 0 12.00 0
2 9
15.40 0
3 0
15.90 0
3 1
16.40 0
3 1
16.40 0
12 1
64.10 0
Martapura : Kecap sedang Kecap manis Kecap asin
Total 2 Total 1 + 2
7 4 3
4.200 3.000 1.800
8 4 3
4.800 3.000 1.800
8 5 3
4.800 3.750 1.800
8 5 3
4.800 3.750 1.800
31 18 12
18.60 0 13.50 0 7.200
1 4 4 3
9.000
1 5 4 5
9.600
1 6
10.35 0
1 6
10.35 0
61
39.30 0
24.40 0
25.50 0
3. PELATIHAN SOAL 6.1 Perusahaan Kecap Sehat memproduksi 3 jenis kecap dengan taksiran jualan untuk tahun 2016 mendatang sebagai berikut : (dalam Botol) No.
Jenis Kecap
I
II
Triwulan III
Setahun IV
1
Sedang
3.000
3.000
4.500
1.500
(2016) 12.000
2
Manis
6.000
9.000
6.000
3.000
24.000
3 Asin 4.500 4.500 3.000 6.000 18.000 Total 13.500 16.500 13.500 10.500 54.000 Produk dijual di daerah, yaitu : Banjarmasin (Bjm) dan Martapura (Mtp) dengan perbandingan 2:1 Harga jual untuk masing-masing daerah sebagai berikut : No.
Jenis Kecap
Bjm (Banjarmasin)
Mtp (Martapura)
1
Kecap Sedang
Rp 500 per botol
Rp 600 per botol
2
Kecap Manis
Rp 600 per botol
Rp 750 per botol
3
Kecap Asin
Rp 500 per botol
Rp 600 per botol
Jualan dilakukan dengan 30% tunai, 40% triwulan berikutnya, dan 30% triwulan berikutnya lagi. Berdasarkan data tersebut, susunlah anggaran penjualan. JAWAB : Perusahaan Kecap Sedap Anggaran Penjualan dalam Unit (Botol) Tahun Berakhir 31 Desember 2016
Triw ulan I
Banjarmasin Sedang Manis Asin
Sedang
Martapura Manis
Asin
Sedang
Total Manis
Asin
Jumlah
2.000
4.000
3.000
1.000
2.000
1.500
3.000
6.000
4.500
13.500
II
2.000
6.000
3.000
1.000
3.000
1.500
3.000
9.000
4.500
16.500
III
3.000
4.000
2.000
1.500
2.000
1.000
4.500
6.000
3.000
13.500
IV
1.000
2.000
4.000
500
1.000
2.000
1.500
3.000
6.000
10.500
∑
8.000
16.000
12.000
4.000
8.000
6.000
12.000
24.000
18.00
54.000
0 Anggaran jualan dalam unit dibuat berdasarkan perpandingan 2 (Bjm) : 1 (Mtp). Contoh :anggaran penjualan kecap sedang selama triwulan I tahun 2016 sebanyak 3.000 botol, berarti untuk BJM (Banjarmasin) 2/3 x 3.000 = 2.000 botol dan untuk Mtp (Martapura) 1/3 x 3.000 = 1.000 botol. Setelah membuat anggaran penjualan dalam unit, kemudian menyusun anggaran penjualan dalam rupiah sebagai berikut : Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Jualan dalam Rupiah Tahun Berakhir 31 Desember 2016
2.
Total
II
(Rp)
(Rp)
(Rp)
a. Sedang
1.000.000
1.000.000
1.500.000
500.000
b. Manis
2.400.000
3.600.000
2.400.000
1.200.000
4.000.000
c. Asin
1.500.000
1.500.000
1.000.000
2.000.000
9.600.000
Jumlah 1
4.900.000
6.100.000
4.900.000
3.700.000
Daerah dan Jenis Kecap 1.
Triwulan III
I
IV (Rp)
Setahun (Rp)
Banjarmasin
6.000.000
Martapura a. Sedang b. Manis c. Asin
600.000
600.000
900.000
1.500.000
2.250.000
1.500.000
900.000
900.000
3.000.000
3.750.000
300.000 19.600.00 750.000
0
600.000 1.200.000 3.000.000
2.250.000 2.400.000
6.000.000 3.600.000 12.000.00 Jumlah 1 + 2
7.900.000
9.850.000
7.900.000
5.950.000
0 31.600.00 0
Anggaran jualan dalam rupiah = Anggaran jualan dalam unit x Harga jual per botol Contoh : jualan kecap sedang selama triwulan I 2016 di Banjarmasin = 2.000 botol x Rp 500 = Rp 1.000.000
SOAL 6.2 PT Imma merupakan perusahaan industry dan ingin menyusun anggaran penjualan yang dibuat selama satu tahun dengan data sebagai berikut : Rencana penjualan : Daerah A :
Produk X
= 208.000 unit
Produk Y
= 111.600 unit + 319.600 unit
Daerah B :
Produk X
= 320.000 unit
Produk Y
= 168.400 unit + 488.400 unit
Rencana jualan tahun 2019
= 808.000 unit
Harga jual produk X per unit sebesar Rp 9,90 dan harga jual produk Y per unit sebesar Rp 16,50. Berdasarkan data tersebut, susunlah anggaran penjualan tahun 2019. JAWAB
PT Imma Anggaran Penjualan Tahun Berakhir 31 Desember 2019 Jenis Produk dan
Kuantitas
Harga Jual per unit
Penjualan per unit
Daerah Penjualan Produk X Daerah A
208.000
Rp 9,90
Rp 2.059.200
Daerah B
320.000
Rp 9,90
Rp 3.168.000
528.000
Rp 9,90
Rp 5.227.200
Daerah A
111.600
Rp 16,50
Rp 1.841.400
Daerah B
168.400
Rp 16,50
Rp 2.778.600
Jumlah produk Y
280.000
Rp 16,50
Rp 4.620.00
Jumlah produk X dan Y
808.000
Jumlah Produk X Produk Y
Rp 9.847.200
4. RANGKUMAN Anggaran jualan adalah anggaran hasil penjualan. Jualan artinya hasil penjualan. Penjualan artinya proses menjual. Menjual Artinya menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu pada saat tertentu. Manfaat anggaran penjualan adalah terutama sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya dan sebagai ujung tombak dalam memperoleh laba. Faktor yang memengaruhi anggaran jualan selain ramalan jualan, antara lain pemasaran, keuangan, ekonomis, teknis, kebijakan perusahaan, perkembangan penduduk, kondisi nasional, dan lain-lain. Penyusunan anggaran jualan dimulai dari mempertimbangkan faktor yang memengaruhi anggaran jualan. Setelah itu, menetapkan harga jual untuk produk terntentu dan daerah tertentu. Kemudian membuat taksiran tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu. Langkah selanjutnya adalah memperhitungkan anggaran jualan dan terakhir disusunlah anggaran jualan.
5. TES FORMATIF 1.) C. Hasil Proses Menjual 2.) B. Proses Menjual 3.) A. Laba Kotor 4.) D. Jualan kotor dikurang potongan jualan dan retur jualan 5.) B. Sebagai dasar penyusun anggaran 6.) C. Faktor pemasok
7.) A. 20% 8.) C. Menetapkan harga pokok
6. TUGAS 6.1 Ramalan harga jual per unit barang pada tahun 2020 dengan metode momen : Y
= a + bX = 124,2 + 1,9(5)
= 133,7 dibulatkan menjadi Rp 134 Ramalan jualan pada tahun 2020 dengan metode momen (metode tren garis lurus) : Y
= a + bX = 144 / 7(5) = 179 ton
Berdasarkan ramalan jualan pada tahun 2020, yaitu sebanyak 179 ton maka dibuatlah anggaran jualan tahun 2020 : Anggaran Jualan dalam Unit Triwulan I sebanyak 35,8 ton (yaitu, Rantau = 21,48t ton dan Kandangan = 14,32 ton) Triwulan II sebanyak 53,7 ton (yaitu, Rantau = 32,22 ton dan Kandangan = 21,48 ton) Anggaran Jualan dalam Rupiah Triwulan I Rantau = Rp 2.876,32 (atau 21,48 ton) dan Kandangan = Rp 1.918,88 (atau 14,32 ton) Ramalan jualan pada tahun 2020 dengan metode parabola kuadrat : Y
= a + bX + t (X )2
= 153,72 +7(3) + 2,14 (3)2 = 193,95 ton dibulatkan menjadi 194 ton Anggaran jualan pada tahun 2020 dengan metode parabola kuadrat sebanyak 194 ton dapat dirincikan tiap triwulan I = 39 ton, II = 58 ton, dan IV = 49 ton. Pada triwulan I untuk Rantau 23 ton atau Rp 3.082 dan Kandangan 16 ton atau Rp 2.144
7. TUGAS 6.2 Ramalan jualan pada tahun 2020 dengan metode kuadrat terkecil : Y
= a + bX = 4.260 – 170(4) = 3.600 unit
Anggaran jualan tahun 2020 sebanyak 3.600 unit pada triwulan I = 1.080 unit atau Rp 108.000, triwulan II = 72 unit atau Rp 79.200, triwulan III = 720 unit atau Rp 87.120, dan triwulan IV = 1.080 unit atau Rp 143.640