Perilaku Dan Dinamika Proyek [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. PERILAKU DAN DINAMIKA PROYEK Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlansung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang criteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Dari pengertian diatas maka ciri pokok proyek adalah sebagai berikut : 1. Bertujuan menghasilkan lingkup(scope) tertentu berupa produk akhir atau hasil kerja akhir. 2. Dalam proses mewujudkan lingkup diatas, ditentukan jumlah biaya, jadwal serta criteria mutu. 3. Bersifat sementara, dalam arti umumnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas. 4. Non rutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung. A. SasaranProyekdan Tiga Kendala (Triple Constraint) Dalam proses mencapai akhir, kegiatan proyek dibatasi oleh anggaran, jadwal dan mutu yang dikenal sebagai tiga kendala (triple constraint). Digambarkan sebagai berikut : Biaya Anggaran



Jadwal



Mutu



Waktu



Kinerja



B. KegiatanProyek versus KegiatanOperasional Kegiatan proyek dibedakan dari kegiatan operasional antara lain karena sifatnya yang dinamis, non rutin, multi kegiatan dengan intensitas yang berubah-ubah, dan memiliki siklus yang pendek. C. Belum ada klasifikasi yang baku untuk menyatakan besar kecilnya proyek secara kuantitatif. Untuk menyeragamkan bahasa, G.J. Ritz (1990) membuat penggolongan ukuran proyek dari jumlah jam per tenaga kerja ataupun biaya. Atas dasar ini proyek diklasifikasi menjadi berukuran kecil, sedang, besar, super dan mega. D. Terdapat berbagai macam proyek dilihat dari komponen kegiatan yang dominan, yaitu proyek engineering-konstruksi, engineering manufaktur, penelitian dan pengembangan, pelayanan manajemen, proyek capital dan lain-lain.



E. Meskipun terdapat banyak ragam proyek, semuanya mengikuti pola tertentu yang menandai dinamika sepanjang siklus proyek. Intensitas kegiatan dimulai dari awal, meningkat perlahanlahan secara teratur sampai kepuncak, kemudian turun dan akhirnya berhenti. F. Terdapat empat tahap siklus proyek yaitu tahap konseptual, tahap PP/Definisi, tahap implementasi, terminasi proyek. Masing-masing tahap mempunyai jenis kegiatan dan intensitas yang berlainan. Kegiatan utama pada tahap konseptual adalah pengkajian kelayakan, sedangkan tahap-tahap berikutnya berturut-turut perencanaan dan pemantapan, (PP atau Definisi), desain engineering, pengadaan, pabrikasi dan konstruksi, dan akhirnya pelaksanaan uji coba sebelum diserahkan ke pemilik proyek. 2. PROYEK DAN MANAJEMEN FUNGSIONAL A. Manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. B. Manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan pengelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasional rutin. C. Dinamika dan perilaku proyek yang berpengaruh besar terhadap pengelolaan adalah non rutin, waktunya relative pendek, anekaragam kegiatan dengan intensitas naik turun secara tajam dan melibatkan multi organisasi dan banyak peserta. D. Berbagai pemikiran manajemen yang ada berpengaruh besar terhadap konsep manajemen proyek, beberapa diantaranya adalah manajemen klasik, pemikiran system dan pendekatan kontijenci (situasional). E. Konsep manajemen proyek menginginkan adanya penanggung jawab tunggal yang berfungsi sebagai pusat sumber informasi yang berkaitan dengan proyek, integrator dan coordinator semua kegiatan dan peserta sesuai kepentingan dan prioritas proyek. F. Konsep manajemen proyek juga bertujuan menciptakan keterkaitan yang erat antara perencanaan dan pengendalian. Hal ini terutama disebabkan cepatnya perubahan kegiatan dan berlangsung hanya sekali. G. Perumusan dan pelaksanaan konsep manajemen proyek melalui evolusi yang bertingkattingkat dimulai dari ekspeditor, coordinator, sampai menjadi bentuk seperti yang saat ini kita jumpai. Perilaku dan Fenomena Kegiatan Proyek Tuntutan Pengelolaan dan Tanggapan Untuk Mengatasinya a. Bersifat dinamis, Intensitas dan jenis - Cepat tanggap atas adanya perubahan kegiatan berubah dalam waktu relative - Metode pemantauan dan pengendalian pendek. harus sensitif - Perencanaan dan pengendalian terpadu b. Nonrutin, belum dikenal, tetapi sasaran - Perhatian khusus oleh tim yang berdedikasi telah digariskan dengan jelas dalam waktu dibawah pimpro. terbatas. c. Kegiatan bermacam ragam meliputi - Agar pemakaian sumber daya efisien dari segi perusahaan, perlu pemakaian bersama bermacam keahlian dan ketrampilan (share), digunakan organisasi matriks. - Penanggung jawab tunggal



3. PROFESI DAN AREA ILMU MANAJEMEN PROYEK Melihat semakin luasnya aplikasi manajemen proyek didunia usah adanindustri, timbul pemikiran untuk melakukan kodefikasi dan standarisasi yang berkaitan dengan profesi manajemen proyek. Porsi penguasan komponen teknis sampai saat ini beberapa pengalaman menunjukkan bahwa umumnya para pimpro dan pelaku proyek yang lain tidak mempunyai persiapan untuk mengelola atau menduduki jabatan proyek. Biasanya persoalan berawal dari pucuk pimpinan perusahaan dengan adanya penambahan kegiatan baru atau perbaikan fasilitas yang telah ada yang harus dikerjakan sebagai proyek.Kemudian pemimpin menunjuk seseorang penangung jawab karena alas an sebagai berikut :  Memiliki keahlian teknis sesuai dengan lingkup kerja proyek, misalnya seorang insinyur sipil untuk proyek pendirian sebuah kantor.  Tersedia pada saat itu, yaitu pada waktu diperlukan  Manajer lini berpengalaman yang diharapkan mampu memecahkan masalah manajerial yang mungkin timbul.  Memiliki indikasi bersedia menghadapi tantangan Jadi, karir pimpro dan para pelaku penting umumnya mengikuti urutan diatas.Artinya tidak ada perencanaan nyata maupun latihan dan pendidikan formal bagi mereka untukprofesi manajer proyek.Dengan persiapan matang dalam penguasaan ilmu manajemen proyek mereka akan lebih dapat menyelesaikan tugas lebih baik dan melakukan sedikit kesalahan pada waktu menjadi pimpro pertama kali, sehingga dapat dihindari pemborosan waktu dan sumber daya.Beberapa konsep seorang manajer proyek, yaitu : 1. Manajemen proyek sebagai profesi 2. Atribut suatu profesi Sebagaimana layaknya suatu profesi formal, profesi manajemen proyek juga harus memiliki berbagai karakteristik,antara lain seperti body ofknowledge, kode etik, standar of entry, dan organisasi yang mendukung 3. Konsep manajemen proyek oleh PMI PMI (Project Management Institute), manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan teknik pengelolaan secara modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan,yaitu lingkup mutu, jadwal, dan biaya serta memenuhi keinginan para stake holder. Stake holder sendiri adalah individu atau organisasi yang secara aktif terlibat dalam proyek, seperti pemilik,sponsor, penyandang dana, kontraktor, rekanan, bangunan proyek. Oleh karena itu pengelola proyek harus menyeimbangkan tuntutan yang berbeda-beda terutama permasalahan pada biaya, mutu, jadwal, dan sasaaran yang lain. Pengelolaan Integrasi Pengelolaan Integerasi adalah sebuah peroses yang bertujuan agar beragai unsure kegiatan proyek terkoordinasi, dan terintegrasi sebagaimanamestinya. Hal yang diperlukan yaitu : 1. Menyusun perencanaan (Plan Development) 2. Melaksanakan hasil perencanaan (Plan Execution) 3. Mengendalikan seluruh perubahan (Overall Change Control)



Pengelolaan Lingkup Lingkup proyek adalah total jumlah kegiatan yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk yang diinginkan oleh proyek tersebut 1. Inisiasi proyek 2. Perencanaan dari definisi lingkup 3. Pengendalian dan verifikasi lingkup Pengelolaan Biaya Pengelolaan biaya meliputi segala kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan dan pemakaian dana proyek mulai dari proses memperkirakan jumlah keperluan dana, mencari dan memilih sumber dan pembiayaan, perencanaan serta pengendalian alokasi pemakian biaya sampai pada akutansi dan administrasi pinjaman/keuangan. 1. Perencanaan sumber daya 2. Perkiraan biaya 3. Penyusunan anggaran 4. Pengendalian biaya Pengelolaan waktu atau biaya Waktu atau jadwal merupakan salah satu sasaran utama proyek. Keterlambatan akan mengakibatkan beragai bentuk kerugian, misalnya penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk memasuki pasaran dan lain-lain. Pengelolaan waktu mempunyai tujuan utama agar proyek diselesaikan sesuai atau lebih cepat dari rencana dengan memperhatikan batasan biaya, mutu, dan lingkup proyek. 1. Identifikasi proyek 2. Penyusunan urutan kegiatan 3. Perkiraan kurun waktu 4. Penyusunan jadwal 5. Pengendalian waktu dan jadwal Pengendalian mutu Pengendalian mutu meliputi kegiatan yang diperlukan agar hasil proyek memenuhi persyaratan, criteria dan spesifiksi yang telah di tentukan.Agar suatu produk atau servis hasil proyek memenuhi syarat penggunaan, diperlukan suatu proses panjang dan kompleks, mulai dari mengkaji syarat yang dikehendaki oleh pemilik proyek atau pemesan produk, menyusun program mutu, dan akhirnya merencanakan dan mengendalikan aspek mutu pada tahap implemenasi. 1. Program pengelolaan mutu 2. Quality Assurance (QA) 3. Quality Control (QC) Pengelolaan Sumber Daya Manusia Suatu jenis pengelolaan yang mungkin tersulit adalah pengelolaan sumber daya manusia.Pengolalan ini bertujuan untuk mengupayakan penggunaan secara efektif sumber daya manusia proyek.Pengelolaan ini dimulai dari inventarisasi kebutuhan,merekrut



ataumengajukan keperluan,menyusun organisasi, membentuk tim, serta mempraktekkan cara kepimpinan yang sesuai dengan tututan kegiatan proyek. 1. Perencanaan organisasi 2. Pengisian personil 3. Pembentukan tim Pengelolaan Resiko Dalam konteks proyek, pengelolaan resiko meliputi identifikasi secara sistematis jenis, besar, dan sumber resiko selamasirklus proyek,penyiapan tanggapan yang tepat dalam arti meningkatkan segi positif dan menurunkan dampak negative yang mungkin timbul selanjutnya pemantauan dan pengendalian terhadap pelaksanaannya. 1. Identifikasi dan klasifikasi 2. Kuantifikasi 3. Tanggapan 4. Program pemantauan dan pengendalian Teknik dan Metode Teknik dan metode yang lazim dipakai untuk pengelolaan resiko adalah:  Sirmulasi  Metode berdasarkan ilmu statistic  Decision tree  Pengadaan kotrak dan penutupan asuransi  Penyediaan kontinjensi Pengelolaan Pengadaan dan Kontrak Pengelolaan pengadaan dan kontrak meliputi kegiatan yang berkaitan dengan usaha mendapatkan barang atau jasa dari pihak luar proyek. 1. Perencanaan untuk pengadaan 2. Penyiapan dokumen kontrak dan lelang 3. Proses lelang 4. Administrasi kontrak Pengelolaan komunikasi Pengelolaan komunikasi adalah proses yang diperlukan agar mereka yang terlibat dalamproyek, misalnya stake holder memperoleh informasi yang diperlukan dan pada waktu yang tepat,ini terdiri dari perumusan, pengumpulan, penyampaian, penerimaan, dan penyimpanan informasi proyek. 1. Perencanaan komunikasi 2. Distribusi informasi 3. Laporan 4. Penutupan administrasi 4. KONSEP SISTEM DAN PENGELOLAAN INTEGRASI Arti konsep sistem adalah totalitas yang berfungsi secara utuh yang disebabkan adanya saling ketergantungan diantara bagian-bagian dinamakan suatu system. Sebagai contoh adalah



sebuah organisasi perusahaan yang utuh dan menyeluruh akan terdiri dari bagian-bagian yang saling tergantung dengan baik berupa fisik dan nonfisik seperti pimpinan, tenaga pelaksana, keahlian, material, peralatan, dana, logistic, pemasaran, informasi dan lain-lain. A. Sirklus dan Proses Sistem Proses mewujudkan system untuk keperluan oprasi atau produksi sampai siklus system terhenti berfungsi dikelompokkan menjadi beberapa tahap dibedakan atas jeniskegiatan yang dominan. Menurut sudut pandang system, setiap system baik system produk, instalasi produksi atau manufaktur atau yang lain. Bila hal tersebut tidak sepenuhnya dipahami maka akan mengarah kepada pengambilan keputusan yang tidak tepat, seperti tetap memproduksi produk yang sudah ketinggalan jaman, mempertahankan peralatan yang sudah using teknologinya, menggunakan system pengelolaan yang sudah tidak cocok, dan lain-lain yang kesemuanya dalam jangka panjang akan merugikan perusahaan. B. Siklus Sistem dan Siklus Biaya Karakteristik system yang dihasilkan dari gabungan parameter teknis, seperti ukuranukuran dimensi, berat, kapasitas, prestasi, kecepatan,kualitas, keandalan, danlain-lain.di sisi lain yang perlu di kaji adalah biaya yang berkaitan mewujudkan system, ditambah biaya untuk mendukungoperasi atau produksi dan pemeliharaan. Biaya ini disebut siklus biaya mencakup semuabiaya yang diperlukan selama periode siklus system, yaitu penelitian dan pengembangan, design engineering, manufaktur, dan konstruksi. C.Aplikasi Konsep Sistem Konsep system adalah suatu konsep pemikiran yang bertujuan memandang sesuatu atas dasar totalitas.Langkah berikutnya adalah bertujuan mengetahui bagaimana konsep system dalam melakukan suatu kegiatan.Misalnya sebagai startegi untuk memecahkan suatu masalah, perencanaan, danimplementasi. Untuk maksud tersebut dikenal suatu pendekatan system dengan rumusan mtodologi yaitu, analisis system,engineering s ystem, dan manajemen sistem.



1. Analisis Sistem, merupakan proses yang mempelajari suatu kegiatan, dengan cara sistematis, untuk menentukan tujuan, kemudian menyusun prosedur operasi dalamrangka mencapai tujuan tersebut secara efisien. 2. Engineering Sistem, adalah proses yang teratur dalam aspek engineering untuk mewujudkan suatu gagasan menjadi system yang diinginkan bagi keperluan operasi atau utilisasi. D. Kegunaan Konsep Sistem bagi Manajemen Proyek Konsep sistem digunakan pada manajemen proyek ini digunakan untuk pencapaian suatu keberhasilan dimana analisis sistem sebagai pola pengambilan keputusan,engineering sistem untuk proses mewujudkan gagasan menjadi sistem secara fisik.Semua ini tepat ntuk digunakan dalam usaha mencapai keberhasilan penyelenggaraanproyek, terutama proyek dalam ukuran besar. Pada masa awal proyek,yaitu pada tahap konseptual dimana kondisi perencanaan termasuk pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang dominan maka penggunaan analisis sistem akan menaikkan kualitas keputusan yang akan diambil. Pada tahap implementasi, yaitu setelah proyek dinyatakan lulus evaluasi dan seleksi, serta telah



tersedia sumber daya, manajemen proyek terpusat pada keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dengan cara: 1. Mengelola para peserta proyek (konsultan, kontraktor, rekanan penyandang dana, dan lain-lain) dengan pengertian bahwa mereka adalah subsistem dari suatu sistem (proyek). Mereka harus di arahkan untuk mencapai sasaran bersama yaitu keberhasilan proyek. 2. Mengelola proyek dengan menyadari bahwa proyek adalah bagian dari siklus sistem yang utuh, jadimengikuti pola tahap konseptual, desain pendahuluan, dan pengembangan, desain terperinci, sampai pada konstruksi atau manufaktur. 3. Mengelola proyek dengan memahami siklus proyek dan siklus sistem, sehingga dapat mengikuti dinamika kegiatan dan mengantisipasi kapan, jumlah, dan jenis sumber daya yang harus disediakan. E. Integerasi dan Koordinasi Prosesintegerasi dan koordinasi selama siklus proyek dapat dibedakan menjadiinternal dan eksteranal.Proses integerasi dan koordinasi internal berkaitan dengan interaksi komponen kegiatan tahap konseptual berupa studi kelayakan akan masukkan utama tahap berikutnya yaitu tahap definisi/PP. Proses integerasi dan koordinasi eksternalditandai oleh kenyataan bahwa sebuah proyek melibatkan banyak peserta di dalam (antara bidang) organisasi perusahaan yang bersangkutan dan dengan pihak luar (rekanan, pemerintah dan lain-lain). Proses integerasi tidak berjalan dengan sendirinya tetapi harus direncanakan, didorong dan dilakukan tindakan khusus oleh pengelola proyek. Berikut adalah tindakan-tindakan yang diperlukan agar proses integerasi berlangsung efektif :  Menciptakan suasana yang mendukung prosesintegerasi  Menjalin proses perencanaan implementasi perencanaan secara ketat dalam berbagai aspek kegiatan dan peserta.  Mengelola konflik secara tepat  Memelihara komunikasi yang aktif dengan stake holder.



pengendalian



F. Interface Management Memahami lebih jauh fungsi dari integerasi pengelolaan proyek, R. D. Achibald (1979), dengan mendefinisikan yang dimaksud dengan Interface Management adalah merencanakan dan mengendalikan interaksi antara berbagai unsur kegiatan dan organisasi para stake holder pada waktu area tertentu. Interface management terdiri dari identifikasi, dokumentasi, penyusunan jadwal, komunikasi dan pengendalian interface unsur kegiatan dan organisasi peserta proyek. Beberapa jenis dari interface,disamping pembagian menjadi statis dan dinamis,interface dapat pula digolongkan menjadi personil, organisasi, dan sistem. 5. Studi Kelayakan dan Aspek Pasar Arti kelayakan pada kegiatan mengkaji kelayakan suatu gagasan dikaitkan dengan kemungkinan tingkat keberhasilan tujuan yang akan dicapai. Bila gagasan itu adalah investasimembangun proyek berupa untuk fasilitas produksi baru maka untuk menilai



kelayakannya perlu dilakukan serangkaian kegiatan mulai dari mengembangkan, menganalisis dan menyaring prakarsa, atau gagasan yang timbul sampai kepada menelusuri berbagai aspek proyek serta unit usaha hasil proyek. A. Studi Kelayakan Studi kelayakan harus menggunakan analisis secara kuantitatif tentang manfaat yang akan diperoleh dibandingkan dengan sumber daya yang di perlukan. Hal-hal yang berkaitan dengan dampak penting terhadap lingkungan hidup..karena lingkupnya yang berbeda,yaitu seperti dokumen AMDAL di buat terpisah dari dokumen studi kelayakan, walaupun AMDAL member masukkan penting kepada studi kelayakan terutama mengenai aspek teknis danbiaya.  Tujuan, criteria, dan aspek pengkajian  Kriteria kelayakan  Identifikasi dan formulasi gagasan  Aspek,mutu dan jangkauan B. Sistematika dan Format Beberapa pendekatan yang perlu dilakukan untuk ke tahap selanjutnya, diperlukan cara pendekatan agar dapat dicapai, yaitu :  Investasi yang akan ditanam atau proyek yang hendaak dibangunmempunyai masa depan yang cerah kerena telah lulus dari seleksi yang seksama  Dengan dilakukannya pengembangan, pengkajian dan seleksi yang bertingkat-tingkat 1. Pengkajian Pendahuluan 2. Kerangka Acuan 3. Format studi kelayakan 4. Kelayakan dan tahap persiapan C. Aspek Pasar Pengkajian aspek pasar berfungsi menghubungkan manajemen satu organisasidengan pasar yang bersangkutan melalui informasi.Informasi ini digunakan untuk mngidentifikasi kesempatan dan permasalahan yang berkaitan dengan pasar dan pemasaran. Proses Pengkajian Aspek Pasar Pengkajian aspek pasar perlu dilakukan secara berturut-turut adalah assessment situasi, menyusun program pengkajian, mengumpulkan data dan informasi, serta analisis dan peramalan. Lingkup menyusun startegi termasuk mengidentifikasi masalah yang hendak di uji. Maka pengkajian harus dilakukan pada jadwal yang tepat, memilih metode yang dapat memberikan hasil akurat, dan memiliki relevansi erat dengan subjek yang dikaji 1. Menilai Situasi a. Sifat pasar b. Perilaku konsumen 2. Menyusun program pengkajian a. Segmen pangsa pasar b. Pola dan jaringan distribusi c. Promosi 3. Mengumpulkandata dan informasi a. Catatan internal b. Data skunder



c. Sumber data d. Sumber data skunder e. Menilai kualitas data D. Aspek Pasar pada Studi Kelayakan Proyek Meskipun aspek pasar secara keseluruhan mencakup lingkup yang lua, tetapi untuk studi kelayakan suatu usulan proyek dengan tujuan menghasilkan produk tertentu umumnya membatasi penekanan kepada analisa masalah-masalah yaitu:  Prakiraan, penawaran dan permintaan produk  Pangsa pasar  Strategi pemasaran E. Analisis Permintaan dan Penawaran Sebelum melangkah ke aspek-aspek studi kelayakan perlu dilakukan analisis permintaan dan penawaran.Analisis ini dilakukan setelah data-data hasil survey terkumpul dan setelah dasar-dasar asumsi yang di perlukan ditentukan. 1. Permintaan  Harga komoditas  Harga komoditas lain  Pendapatan konsumen  Selera konsumen  Jumlah konsumen 2. Elastisitas  Elastisat harga permintaan  Income elasticity of demand atau elastisitas penghasilan permintaan  Elastic silang 3. Penawaran 4. Harga keseimbangan Fungsi permintaan pasar dituliskan sebagai berikut : Qx = f(Px, N, I, Py, T) Dimana : Qx = komoditas x yang diminta oleh pasar per satuan waktu Px = harga komoditas x per unit I = pendapatan konsumen Py = harga dari komoditas yang ada hubungannya dengan komoditas x (substitusi atau komplementer) T = selera konsumen N = jumlah konsumen Dibawah ini adalah kurva permintaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga dan jumlah komoditas yang diminta.



Px



P2



P1



0



Q2



Q1



Qx



Jumlah Komoditas



Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara tingkat harga dan jumlah komoditas yang diminta. 6. Aspek Teknis Pengkajian aspek teknis dalam studi kelayakan dimaksudkan untuk memberikan batasan garis besar parameter-parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan fisik proyek. Maksud pengkajian aspek teknis adalah : a. Pada tahap awal bertujuan merumuskan gagasan yang timbul ke dalam batasan yang kongkret dari segi teknis b. Selanjutnya hasil pengkajian aspek teknis,dipakai sebagai masukan pengkajian seperti AMDAL, perkiraan biaya dan jadwal c. Dan aspek terakhir sampai pada kegiatan design engineering (detail design) Pengkajian aspek teknis meliputi hal-hal sebagai berikut :  Menentukan letak geografis  Mencari dan memilih teknologi proses produksi  Menentukan kapasitas produksi  Denah atau tata letak  Bangunan instalsi (plant building)  Manajemen dan organisasi Keputusan yang diambil dari pengkajian di atas merupakan keputusan penting untuk keberhasilan proyek secara keseluruhan.setidaknya terdapat 3 alasan keputusan itu diambil, yaitu : 1. Merupakan komitment jangka panjang yang bila tidak tepat sulit di perbaiki 2. Berpengaruh besar terhadap biaya pembangunan proyek 3. Mempunyai dampak permanen terhadap biaya operasi/produksi. 7. Aspek Finansial Analisis financial adalah tujuan utama umumnya dimiliki oleh perusahaan swasta yaitu berkepentingan untuk meningkatkan kekayaan perusahaan yang diukur dengan naiknya nilai saham. Sedangkan aspek ekonomi, mengkaji manfaat dan biaya bagi masyarakat secara



menyeluruh, misalnya proyek Negara atau public disini menggunakan pendekatan analisis cost dan benefit cost effectiveness. Sistematika Aspek Finansial Sebuah perusahaan yang berkepentingan dengan kegiatan mengalokasikan dana tentulah menginginkan suatu metodologi yang dapat dipakai sebagai alat bantu untuk membuat keputusaninvestasi. Sistematika analisis aspek financial, yaitu: a. Menentukan parameter dasar b. Membuat perkiraan biaya investasi c. Proyeksi pendapatan d. Membuat model e. kriteria penilaian f. melakukan penilaian dan menyusun rangking alternative g. analisis resiko A. Analisis Pendapatan dan Aliran Kas Umur suatu proyek bergantung pada macam faktor, seperti faktor teknis, misalnya umur peralatan utama sudah tua sehingga biaya pemeliharaan menjadi tinggi. Atau proses produksi yang dipakai telah ketinggalan teknologi sehingga berakibat ongkos produksi tidak dapat bersaing. Faktor lain permintaan pasar produk yang dihasilkan teralalu lemah, solusi terakhir bahwa semua penyebab diambilnya keputusan unit usaha investasi tidak ekonomis untuk dioprasikan lebih lanjut. B. Nilai Waktu dari uang dan kriteria seleksi Menganalisisaliran kas dengan memakai metode dan kriteria yang telah dipakai, yaitu konsep ekuivalen yaitu pengaruh waktu, terhadap nilai uang, metode menganalisis dan kriteria seleksi berbagai macam validasi, perlunya perhitungan dasar mengenai pengaruh waktu terhadap nilai uang. 1. Nilai waktu dari uang, satu rupiah saat ini akan bernilai lebih tinggi dari waktu yang akan dating 2. Kriteria Seleksi, penilaian usulan proyek dan pengambilan keputusan hendaknya perlu di perhatikan adanya variasi sifat dan jenis proyek yang memerlukan pendekatan yang berbeda.  Sifat hubungan antar proyek  Jenis proyekdilihat dari tersedianya dana  Ukuran proyek  Umur proyek 3. Periode pengembalian, pay back periode dalah jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian modalsuatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih (net), aliran kas bersih adalah selisih pendapatan terhadap pengeluaran pertahun. Periode pengembalian biasanya dinyatakan dalam jangka waktu per tahun. Pendapatan/Revenue Pendapatan adalah jumlah pembayaran yang diterima perusahaan dari penjualan barang atau jasa.Pendapatan dihitung dengan mengalikan kuantitas barang terjual dengan harga satuannya. Rumusnya adalah



P=Dxh di mana, P D H



= Pendapatan = Jumlah (quantity) terjual = Harga satuan per unit



A. Analisis Laba dan Titik Impas Analisis laba atau profitability analysis dimaksudkan mengetahui besarnya perubahan laba bila factor-faktor seperti biaya produksi, volume dan harga penjualan berubah. - Biaya Tetap Total biaya jenis ini besarnya tetap dalam arti tidak bergantung pada volume produksi. - Biaya Tidak Tetap (Variabel) Berbeda dengan biaya tetap, biaya variable mempunyai hubungan erat dengan tingkat produksi.Jadi bila produksi naik maka biaya tidak tetap juga naik. Ditulis dengan rumus : TVC = VC x Q di mana, TVC = Total Biaya Variabel VC = Biaya Tidak Tetap per Unit Q = Jumlah produksi Total Biaya Produksi adalah jumlah biaya tetap dan tidak tetap. - Titik Impas Titik impas (break even point) adalah titik dimana total biaya produksi sama dengan pendapatan. Dengan asumsi bahwa harga penjualan per unit produksi adalah konstan maka jumlah unit pada titik impas dihitung sebagai berikut : Penadapatan = Biaya Produksi = Biaya tetap + Biaya tidak tetap = FC + Qi x VC Jadi Qi x P = FC + Qi x VC Qi = FC P – VC di mana, Qi = Jumlah unit (volume) yang dihasilkan dan terjual pada titik impas FC = Biaya tetap P = Harga penjualan per unit VC = Biaya tidak tetap per unit



Nilai Waktu dari Uang dan Kriteria Seleksi A. Nilai Waktu dari Uang Pengertian bahwa satu rupiah saat ini akan bernilai lebih tinggi dari waktu yang akan datang, merupakan konsep dasar dalam membuat keputusan investasi. Ini dirumuskan sebagai bunga (interest) atau tingkat atau arus pengembalian (rate of return). Nilai yang akan datang Lump-Sum Hubungan antara nilai uang yang akan datang (future value-F) terhadap nilai sekarang (present value-PV) dituliskan dengan rumus sebagai berikut : F= PV + PV x i = PV (1 + i) di mana, F = nilai uang yang akan datang PV = Nilai uang saat ini i = bunga (interest), dinyatakan dalam pecahan decimal Arti dari rumus diatas adalah jumlah dana yang terkumpul pada akhir kurun waktu tertentu sama dengan nilai sekarang (PV) dana pokok ditambah bunganya (PV)i. Bunga Sederhana dan Bunga Majemuk Dikenal dua macam bunga yaitu bunga sederhana (simple interest) dan bunga berbunga atau bunga majemuk (compound interest). Bunga sederhana adalah bunga yang dihitung secara linier, tidak ditambahkan ke dana pokok untuk menghitung perolehan berikutnya. Sedangkan untuk bunga majemuk, perhitungan besarnya dana pokok berikutnya sama dengan pokok periode sebelumnya ditambah jumlah bunga yang diperoleh sampai pada waktu itu. Maka perhitungan bunga majemuk adalah sebagai berikut : Tahun pertama : F1 = PV + PV x i = PV (1+i) Tahun kedua : F2 = F1(1+i) = PV(1+i)(1+i) = PV(1+i)2 Tahun ke-n : Fn = PV(1+i)n Nilai yang akan datang dari Anuitas Diatas telah dijabarkan nilai yang akan datang (F) dari suatu jumlahlump-sum saat ini (PV). Bentuk lain yang sering terjadi pada evaluasi proyek (investasi) adalah pemasukan atau pengeluaran yang berulang-ulang secra seri yang dikenal dengan anuitas. Jadi anuitas adalah aliran kas yang terjadi berulang-ulang dengan jumlah dan interval yang sama. Untuk menghitung jumlahnya digunakan rumus sebagai berikut : F= A [ (1+i)n -1] i



di mana, F A i n



= nilai yang akan datang = pembayaran periodik = bunga = tahun



Nilai Sekarang Lump-Sum Rumus : Fn = PV (1 + i)n menjadi : PV = Fn (1 + i)n Nilai Sekarang Anuitas Rumus : PV = A [ (1+i)n -1] i(1+i)n



B. Kriteria Seleksi Kriteria seleksi yang telah lazim dipraktekkan pada proyek jenis ini adalah sebagai berikut 1. Yang tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang a. Periode pengembalian (pay-back periode) b. Pengembalian Investasi (return on investment-ROI) 2. Yang memperhitungkan nilai waktu dari uang a. Perhitungan nilai netto (net present value-NPV) b. Internal rate of return-IRR c. Indeks profitabilitas d. Benefit-cost ratio e. Annual capital charge C. Periode Pengembalian Periode pengembalian atau pay-back period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih (net) Rumus : Periode Pengembalian = Cf / A di mana, Cf = Biaya pertama A = Aliran kas bersih (neto) per tahun D. Return On Investment (ROI) Pengembalian atas investasi atau asset (Return On Investment-ROI) adalah perbandingan dari pemasukan (income) per tahun terhadap dana investasi. Dengan demikian memberikan indikasi profitabilitas suatu investasi. Rumusannya adalah sebagai berikut : ROI = Pemasukan x 100% Investasi E. Nilai Sekarang Neto Kriteria nilai sekarang neto (net present value-NPV) didasarkan pada konsep mendiskonto seluruh aliran kas ke nilai sekarang. Adapun aliran kas proyek (investasi) yang akan dikaji meliputi keseluruhan yaitu biaya pertama, operasi, produksi, pemeliharaan dan lain-lain pengeluaran. Ditulis dengan rumus menjadi : 𝑛



NPV = ∑ 𝑡=0



di mana,



(𝐶)𝑡 (1+𝑖)𝑡



𝑛



−∑ 𝑡=0



(𝐶0)𝑡 (1+𝑖)𝑡



NPV = Nilai sekarang neto (C)t = Aliran kas masuk tahun ke-1 (Co)t = Aliran kas keluar tahun ke-t n = Umur unit usaha hasil investasi i = Arus pengembalian (rate of return) t = Waktu Indikasi Mengkaji usulan proyek dengan NPV memberikan petunjuk (indikasi)sebagai berikut : NPV = positif, usulan proyek dapat diterima, semakin tinggi angka NPV semakin baik. NPV = negatif, usulan proyek ditolak NPV = 0 berarti netral Kelebihan metode NPV 1. Memasukkan factor nilai waktu dari uang 2. Mempertimbangkan semua aliran kas proyek 3. Mengukur besaran absolut dan bukan relative sehingga mudah mengikuti kontribusinya terhadap usaha meningkatkan kekayaan perusahaan atau pemegang saham. F. Arus Pengembalian Internal Pengertian arus pengembalian internal (internal rate of return-IRR) adalah arus pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas masuk = NPV aliran kas keluar. Rumusnya adalah sebagai berikut Type equation here. 𝑛







(𝐶)𝑡 − (𝐶𝑓) = 0 (1 + 𝑖)𝑡



𝑡=0



Indikasi Menganalisis usulan proyek dengan IRR memberi kita petunjuk sebagai berikut : 1. IRR >arus pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return- RRR), proyek diterima 2. IRR 1 Usulan proyek diterima BCR < 1 Usulan proyek ditolak BCR = 1 Netral



(Sumber: “Manajemen Proyek” Jilid I Edisi Kedua, Karangan Iman Soeharto, Penerbit Erlangga)



TUGAS MANAJEMEN PROYEK



DISUSUN OLEH : Vitha Rachmawati



NIM : 1812007



Maria Mustika Ningrum



NIM : 1812009



INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL 2018