4 0 695 KB
MODIFIKASI UV STERILISATOR RUANGAN DENGAN DILENGKAPI DENGAN TIMER OTOMATIS DAN HOURMETER DI RSUD Dr. SAYIDIMAN, MAGETAN (Aulia Hapsari A.N., M. Ridha Mak’ruf, Priyambada Cahya Nugraha) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jl. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya
ABSTRAK Proses sterilisasi bisa diartikan menghilangkan semua mikroorganisme dengan cara fisik dan kimiawi. Proses ini dapat digunakan dalam ruangan, terutama ruang operasi di rumah sakit, guna mencegah infeksi dan penularan penyakit. Proses tersebut diaplikasikan pada rumah sakit berskala besar maupun rumah sakit di daerah. Proses sterilisasi ruang tersebut menggunakan lampu UV. Pada alat yang sudah ada, ditemukan beberapa kekurangan, yaitu lampu berjumlah hanya dua dan tidak adanya control timer otomatis , hourmeter, dan casing yang tidak memadai. Karena itulah penulis memodifikasi alat tersebut dengan menutup kekurangan yang ada. Alat modifikasi ini juga dilengkapi dengan sistem timer otomatis, yang sebelumnya menggunakan timer manual. Dari perhitungan data pengukuran setting timer yang telah dilakukan, didapatkan rata-rata tingkat kesalahan (%error) sebesar 0.45% untuk delay time 5 menit, 0% untuk setting timer 5 menit,dan 0.13% untuk setting timer 10, 15, 20 menit . Dimana pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali untuk setiap pengukuran. Setelah melalui proses studi literatur, eksperimen, pembuatan modul, serta pendataan, maka dapat disimpulkan jika alat “Modifikasi UV Sterilisator Ruangan dengan dilengkapi dengan timer otomatis dan hourmeter Di RSUD Dr. Sayidiman, Magetan” layak digunakan dan sesuai dengan perencanaan. Kata Kunci : Proses sterilisasi,
lampu UV, timer otomatis, hourmeter
PENDAHULUAN Latar Belakang Pengertian sterilisasi menurut Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit adalah upaya untuk menghilangkan semua mikroorganisme dengan cara fisik dan kimiawi. Tentu Dalam ruangan hal pensterilan ruangan operasi guna mencegah infeksi dan penularan penyakit. Proses tersebut diaplikasikan pada rumah sakit berskala besar maupun rumah sakit di daerah. Proses sterilisasi tersebut menggunakan lampu UV. Hal ini juga menjadi persoalan pada alat UV sterilisator ruangan pada RSUD Dr. Sayidiman, Magetan. Dengan kondisi lampu berjumlah dua dan tidak adanya control timer otomatis , hourmeter, dan casing yang tidak memadai. Sehingga savety user maupun efesiensi dari alat tersebut sangat tidak memenuhi standart. Dari latar belakang di atas penulis menyajikan karya tulis dengan judul ”Modifikasi UV Sterilisator Ruangan dengan dilengkapi dengan timer otomatis dan hourmeter Di RSUD Dr. Sayidiman, Magetan”. Dengan judul diatas penulis ingin menyajikan alat dengan sistem timer otomatis, keadaan alat ini sebelumnya menggunakan timer manual. Dari keadaan inilah penulis mendapatkan ide untuk mengubah dan memodifikasi UV sterlisator ruangan ini sesuai dengan permintaan oleh pihak rumah sakit. Sesuai dengan permintaan Kepala Bagian IPS RSUD Dr. Sayidman, Magetan, Bapak Suwito untuk
menambahkan dua lampu dan timer otomatis. Pada saat ini dimana semua teknologi berlomba dengan tujuan memudahkan pekerjaan dari para usernya terutama tenaga para medis, sehingga pelayanan bagi pasien dapat ditingkatkan. Berawal dari kenyataan di atas maka kami selaku Mahasiswa Teknik Elektromedik yang nantinya akan berkecimpung dalam bidang alat kesehatan merasa bertanggung jawab secara moral untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama kuliah untuk memperbaiki alat kesehatan, khususnya di Rumah Sakit. Batasan Masalah Agar dalam pembahasan alat ini tidak terjadi pelebaran masalah dalam penyajiannya, penulis membatasi pokok- pokok batasan yang akan dibahas yaitu : 1. Setting timer antara 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit. 2. Lampu UV 30 watt. 3. Saat tuas ditekan maka alat akan ON (power supply men-supply rangkaian) otomatis untuk OFF tekan tombol OFF secara manual. 4. Waktu delay selama 5 menit.
Rumusan Masalah
1
Dapatkah dibuat UV Sterilisator Ruangan dilengkapi dengan timer otomatis dan hourmeter Di RSUD Dr. Sayidiman, Magetan? Gambar 2.1 sterilisasi ruangan lampu UV Tujuan
Lampu UV (Simulasi lampu neon)
Tujuan Umum
Ultraviolet merupakan salah satu jenis gelombang cahaya yang mempunyai panjang gelombang antara 100-390nm.
Mendesain dan memodifikasi alat UV Sterilisator Ruangan dilengkapi dengan timer otomatis dan hourmeter Di RSUD Dr. Sayidiman, Magetan. Tujuan Khusus Dengan acuan permasalahan di atas, maka secara operasional tujuan khusus pembuatan alat ini antara lain : 1. Membuat rangkaian driver lampu 2. Membuat rangkaian Seven Segment. 3. Membuat rangkaian buzzer. 4. Membuat rangkaian timer. 5. Merancang alat UV sterilisator. 6. Melakukan pengujian alat. Manfaat Manfaat Teoritis Meningkatkan wawasan dan pengetahuan di bidang alat-alat kesehatan, terutama pengaplikasian, penyempurnaan dan mendesign alat. Manfaat Praktis
Dengan adanya alat ini diharapkan dapat memudahkan user dalam melakukan pekerjaanya dan dapat menyelesaikan tugas fungsionalnya dengan cepat, efisien dan akurat.
Klasifikasi sinar UV : 1. UV type C = 100 – 280 nm 2. UV type B = 280 – 315 nm 3. UV type A = 315 – 390 nm Efek fisiologis yang ditimbulkan oleh sinar UV: 1. Panjang gelombang 2400-3300 A diserap oleh lapisan Superficial Epidermis. 2. Panjang gelombang 1949-2900 A diserap oleh lapisan Dermis. 3. Panjang gelombang 3300-3900 A diserap oleh kapiler darah dan lapisan dermis bagian atas. Beberapa efek lain yang disebabkan sinar UV : 1) Reaksi Erytema yaitu terjadinya bercakbercak kemerahan pada kulit yang meliputi : 2) Vasolidatasi kapiler yang disebabkan oleh pengaruh hiatamin secara langsung. 3) Vasodilatasi arteriola yang disebabkan adanya axon-axon reflek, yaitu reseptor dan afektor pada arteriola. 4) Exedute (cairan nanah) lokal atau Oedema (bengkak) lokal yang disebabkan oleh kenaikan permeabilitas dinding kapiler. 5) Penebalan epidermis yaitu terjadinya penebalan pada kulit terluar dari tubuh. 6) Pengelupasan kulit (Desquamation). 7) Pigmentasi dan pembunuh bakteri 8) Pembentukan vitamin D 9) General tonic efek yaitu peregangan pada otot.
TINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar UV sterilisator adalah sutu alat yang digunakan untuk mensterilisasi ruangan, terutama adlah ruang OK, karena setelah selesai proses operasi ruangan harus di steril kembali. Sterisator terdiri atas 2, 3, atau 4 lampu sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 2.2 Rangkaian driver lampu. Penentuan Lama Watu Penyinaran
2
MACAM BAKTERI
UV min/cm³ untuk memusnahkan Bakteri
Lama penyinaran untuk ruangan (menit) dengan ukuran (m) 6x6
Genius Proteus
63
3,15
Shigello disentriae
71
3,55
Shigella flexneri
72
3,6
Salmonella typhi
74
3,7
Genus escherichia Stertoccocus hamelicitus (A) Staph Albus
90
4,5
124
6,2
151
7,55
155
7,75
176
8,8
248
12,4
299
14,95
468
23,4
360
18
554
27,7
250
15
326
16,3
314
15,7
351
1,55
Staph aurrcus Stertoccocus hamelicitus (D) Enterococci Bacillus mescentricus Bacillus moscentric Bacillus subtilis Bacillus subtilis (spora) Microb tuberculosis Japanese sake yeast Beer Yeast Ginger yeast
Hourmeter. Hourmeter adalah suatu alat penghitung waktu yang menggunakan tegangan 220 VAC sebagai supply kerja. Dalam komponen ini terdpat lima satuan hitung, yang dapat m nehitung sampai 99999,99 jam. Hourmeter digunkan untuk menunjukan jumlah lama pemakaian lampu terapi (lifetime). Pada uv lamp lifetimenya berkisar antar 2000 jam.
Gambar 2.6 hourmeter. Rangkaian Monostable.
Gambar 2.3 kurva intensitas Intensitas sinar ultra violet juga dipengaruhi oleh jarak jangkauannya. Semakin jauh jarak suatu obyek dengan lampu ultraviolet maka intensitas sinar ultraviolet yang diterima pun semakin kecil. intensitas dan jarak lampu digambarkan dalam kurve diatas. Dari kurve tersebut dibaca kekuatan lampu UV pada jarak 90 cm adalah 180 nwatt/cm2. pada jarak 180 cm adalah 83 nwatt/cm2 dan pada jarak 270 cm adalah 40 nwatt/cm2. Sebelum melakukan desinfeksi ruangan dengan sinar ultraviolet perlu diperhitungkan adalah sebagai berikut : Luas ruangan yang akan disterilkan adalah : 6x6 m persegi. Lampu UV diletakkan di tengahtengah ruangan yaitu pada posisi 3 m dan 3 m, kekuatan sinar UV sesuai kurva adalah kurang lebih 20 nwatt/cm2. Jika bakteri yang akan dimatikan sampai pada Mycobacterium tuberculosis dimana bakteri tersebut akan mati dengan UV sebesar 250 nwatt menit/cm2 maka penyinaran yang harus dilakukan adalah : 250 nwattmenit/cm2 : 20 nwatt/cm2 = 12,5 menit -----> 15 menit 2.3.1. Tabel Penyinaran UV Pada Beberapa Bakteri
IC ini didesain sedemikian rupa sehingga hanya memerlukan sedikit komponen luar untuk bekerja. Diantaranya yang utama adalah resistor dan kapasitor luar (eksternal). IC ini memang bekerja dengan memanfaatkan prinsip pengisian (charging) dan pengosongan (discharging) dari kapasitor melalui resistor luar tersebut. Untuk menjelaskan prinsip kerjanya, coba perhatikan diagram gambar IC 555 dengan resistor dan kapasitor luar berikut ini. Rangkaian ini tidak lain adalah sebuah rangkaian pewaktu (timer) monostable. Prinsipnya rangkaian ini akan menghasilkan pulsa tunggal dengan lama tertentu pada keluaran pin 3, jika pin 2 dari komponen ini dipicu. Perhatikan di dalam IC ini ada dua komparator yaitu Comp A dan Comp B. Perhatikan juga di dalam IC ini ada 3 resistor internal R yang besarnya sama. Dengan susunan seri yang demikian terhadap VCC dan GND, rangkaian resistor internal ini merupakan pembagi tegangan. Susunan ini memberikan tegangan referensi yang masing-masing besarnya 2/3 VCC pada input negatif komparator A dan 1/3 VCC pada input positif komparator B.
Gambar 2.7. Rangkaian pewaktu monostable
3
Pada keadaan tanpa input, keluaran pin 3 adalah 0 (ground atau normally low). Transistor Q1 yang ada di dalam IC ini selalu ON dan mencegah kapasitor eksternal C dari proses pengisisian (charging). Ketika ada sinyal trigger dari 1 ke 0 (VCC to GND) yang diumpankan ke pin 2 dan lebih kecil dari 1/3 VCC, maka serta merta komparator B men-set keluaran flip-flop. Ini pada gilirannya memicu transistor Q1 menjadi OFF. Jika transistor Q1 OFF akan membuka jalan bagi resistor eksternal R untuk mulai mengisi kapasitor C (charging). Pada saat yang sama output dari pin 3 menjadi high (VCC), dan terus high sampai satu saat tertentu yang diinginkan. Sebut saja lamanya adalah t detik, yaitu waktu yang diperlukan untuk mengisi kapasitor C mencapai tegangan 2/3 VCC. Tegangan C ini disambungkan ke pin 6 yang tidak lain merupakan input positif comp A. Maka jika tegangan 2/3 VCC ini tercapai, komparator A akan men-reset flip-flop dan serta merta transistor internal Q1 menjadi ON kembali. Pada saat yang sama keluaran pin 3 dari IC 555 tersebut kembali menjadi 0 (GND). Berapa lama pulsa yang dihasilkan amat tergantung dari nilai resitor dan kapasitor eksternal yang pasangkan. Dari rumus ekponensial pengisian kapasitor diketahui bahwa : Vt = VCC(1- e-t/RC) ….. (1) Vt adalah tegangan pada saat waktu t. Jika t adalah waktu eksponensial yang diperlukan untuk mengisi kapasitor sampai Vt = 2/3 VCC, maka rumus (1) dapat disubstitusi dengan nilai ini menjadi : 2/3 = 1-e-t/RC 1/3 = e-t/RC ln(1/3) = -t/RC dan seterusnya dapat diperoleh t = (1.0986123)RC yang dibulatkan menjadi t = 1.1 RC Inilah rumusan untuk mengitung lamanya keluaran pulsa tunggal yang dapat dihasilkan dengan rangkaian monostable dari IC 555.
Gambar 2.13. rangkaian timer Kerangka Konseptual Gambar Sebelum Modifikasi
a). tampak depan
b). tampak belakang Gambar 3.1 Pesawat UV sebelum di Modifikasi Diagram Blok UV Sterilisator ruangan Secara keseluruhan konsep sebelum dimodifikasi dapat dilihat pada blok diagram berikut:
PLN
Lampu UV
Gambar 3.2 Diagram Blok Sebelum Modifikasi Daya dari PLN langsung masuk pada lampu UV. Gambar Setelah Modifikasi.
IC 7490 IC ini adalah sebuah decade counter yang mencacah empat bit dari 0000 (desimal 0) sampai 1001 (desimal 9). Rangkaian dalamnya terdiri dari empat buah flip-flop berderet dan gerbang-gerbang khusus yang digunakan untuk mereset flip-flop. Gambar rangkaian dalam, tabel kebenaran, tabel fungsi reset / count dan spesifikasi lain dari IC 7490 dapat dilihat pada lampiran datasheet.
Gambar 3.4 Gambar Alat Setelah Modifikasi
4
a.
Gambar 3.4 saat alat keadaan terbuka
Dalam penelitian dan pembuatan modul ini, penulis terlebih dahulu mengadakan urutan kegiatan persiapan untuk kelancaran jalannya proses pembuatan dan pengamatan yang meliputi di bawah ini : 1. 2.
3. 4. Gambar 3.4 saat alat tertutup
Diagram Blok Modifikasi.
5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
15.
Mempelajari alat yang telah ada sebelumnya dan merangkaianya kembali. Mempelajari teori – teori dan mencari referensi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas. Mempelajari dan merancang teknis pembuatan modul tersebut. Membuat blok diagram dengan perancangan secermat mungkin. Menyiapkan bahan berupa komponen dan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan modul. Membuat rangkaian yang akan ditambahkan pada modul ini. Membuat jadwal kegiatan untuk mengatur waktu pembuatan modul. Tracing wiring diagram dari diagaram blok yang sudah ada Menyiapkan komponen dan peralatan yang dibutuhkan Melakukan percobaan – percobaan sementara pada project board Mendata referensi tentang UV sterilisator ruangan. me-layout wiring diagram ke papan PCB. memasang komponen dan melakukan penyolderan pada PCB. Melakukan pengukuran dan pengujian dan kalibrasi. Pembuatan KTI.
Jenis Penelitian
Gambar 3.5 diagram blok modifikasi. Saat tuas ditekan kebawah maka otomatis PLN akan men supply power supply, saat start ditekan maka delay time akan aktif, setelah delay time bekerja selama 5 menit maka, timer akan aktif pengaturan setting timer dengan rotary switch dan akan ditampilkan didisplay, timer aktif bersamaan dengan aktifnya driver lampu sehingga lampu menyala. Setelah waktu yang ditentukan selesai maka buzzer akan menyala dan secara otomatis lampu mati, untuk mereset timer tekan tombol reset. Untuk mematikan alat tekan tombol OFF. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian dan pembuatan pada modul ini adalah eksperimen yaitu merancang, merencanakan dan mengembangkan alat UVsterilisator menjadi lebih canggih dengan sistem digital yang akan lebih mempermudah operator dalam melaksanakan tugasnya dalam proses strilisasi ruangan. Waktu dan Tempat Waktu Untuk waktu pelaksanan yang kami perlukan dalam modul ini kurang lebih selama 3 bulan. Tempat Tempat pelaksanan modul ini di Politeknik Kesehatan Surabaya Jurusan Teknik Elektromedik
Urutan Kegiatan
5
HASIL DAN ANALISIS Pengukuran Timer Tabel 5.3.1 Pengukuran delay time 5 menit (300s). Pengukuran delay timer pada alat ini, yang kemudian di bandingkan dengan stopwatch, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
Pengukuran Ic 555 Sebagai Astabil.
Jam konvensional (sekon)
290,4
0.45
0,274 Gambar 5.4.3.2,23 gambar gelombang astabile pada osiloskop
Tabel 5.3.3. Pengukuran settingan timer. Pengukuran settingan timer pada alat ini, yang kemudian di bandingkan dengan stopwatch, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
VCC
10 9 8 7 6
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8
13 12 11 10 9 15 14 A B C D E F G
13 12 11 10 9 15 14
8
2
1
4
6
1 2 3 4
7
8
4
6
2
2
1
1
7
2
A B C D E F G
13 12 11 10 9 15 14 A B C D E F G 1
sat det sat det
pul det
7
1 2 3 4
J9 1 2 3 4
7
8
2
1
4
6
1 2 3 4
1 2 3 4
J10
pul det
1 2 3 4
1 2 3 4
VCC 5
6 4 1K VCC U18B
A1A2A3
7408
14
A1A2A3
GND
THR
R1 1k
2
Q
VCC
1
10UF1
C1 1
1 R2 clock 1k
J6
104
2 6
1
J6
1 2 power
7
+ 3
QA QB QC QD
TR THR
U2A
CON1
DIS
U1 NE555
CV
8
1
R
5
VCC
C3
1
4
J1
R0(1) R0(2) R9(1) R9(2) GND
VCC A B
74LS90
J1
D1
GND
U13
2 3 6 7 10
VCC
5 14 1
2
QA QB QC QD
R0(1) R0(2) R9(1) R9(2) GND
VCC A B
VCC A B
R0(1) R0(2) R9(1) R9(2) GND
74LS90
2 3 6 7 10
QA QB QC QD
QA QB QC QD
pengunci2
6
SN7404
J2
D1
CON1
LED
tp clo 4700 uf
0
VCC A B
1
7
7
U14
VCC
5 14 1
3
74LS90
U18A 14 7408
0,6
R3 220
VCC
2,23
R1 220
J3 C1 1uf
1 R4 1k
rest tombol 2 R3 1k
J2 1 reset tombol 1
VCC 16
300s
U1 NE555
U16
3
Q
DIS CV
5 14 1
TR
VCC
powes
5 14 1
2
VCC 74LS90
2 3 6 7 10
multiturn 1m J3
U17
VCC
1 2
8
R2 10k
J4
J2
1
12 9 8 11
VCC
J1 1 2 3
12 9 8 11
VCC 12 9 8 11
VCC
12 9 8 11
1
X5 302s
VCC BI/RBO RBI U4 LT SN7447_8 GND
J9
J8
LED
300s
J6 SATUAN DET
16 4 5 3 8
VCC
5
299s
VCC
VCC
VCC BI/RBO RBI U3 LT SN7447 GND
sat men
sat menit J5
A5A6A7A8 A5A6A7A8
C2 103 uf
299s
16 4 5 3 8
J8
pul men
pul menit
1
300s
2
J7
J4
pengunci
300s
1
7
UA
TP
J5 PULUHAN DET
VCC
VCC BI/RBO RBI U2 LT SN7447 GND
1 2 3 4
SD 4
X4
Error %
16 4 5 3 8
VCC BI/RBO RBI U1 LT SN7447 GND
CON2
2 1
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8 13 12 11 10 9 15 14 A B C D E F G
16 4 5 3 8
J4 1 2
CON7
J2
J4 SATUAN MEN
VCC
VCC
J1 1 2 3 4 5 6 7
J2 CON10C
CON7
INPUT
R
X3
CON7
2 1
VCC
X2
CON10C
J1
Jam konvensional (sekon) X1
R1 RESISTOR
1 2 3 4 5 6 7
J6
1 2 3 4 5
CON10C
10 9 8 7 6
CON7
J3
1 2 3 4 5 6 7
J8
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7
10 9 8 7 6
1 2 3 4 5
CON10C
J3 PULUHAN MEN
Rata -rata
VCC R2 RESISTOR
J5 J7 J9
1
R3 RESISTOR
R4 RESISTOR
VCC
Xn
VCC
VCC
PEMBAHASAN
1 2 3 4 5
290s
8
291s
4
291s
2
290s
6
290s
2
X5
1
X4
UA
R0(1) R0(2) R9(1) R9(2) GND
X3
SD
2 3 6 7 10
X2
Error %
10 9 8 7 6
X1
Rata -rata
sat men VCC
BCD/DEC 1
R1 1k
3 R8220
Q4
2
U1A
+
1
R5
1
Q1
monos R7
Q3
220
1 J3
LM324
220
R6
Q2
220
bd139
astabil
2 1
bd139
bd139
VCC
0,13
0,86
2,23
220
R14
Q6
220
R11 1k R13
Q5
220
bd139
BCD/DEC A5 A6 A7 A8
15 14 13 12
1 2 4 8
bd139
VCC
901s
901s
900s
4
TP3 T POINT S
10
TP4 T POINT S
1 2 3 4 rotarisw 05,10,15,20
13 7402
0 2 1 3 2 4 3 5 4 6 5 7 6 9 7 10 8 11 9
7442
900s
VCC
R16 bd139 Q7 R20
900,4
reset
R15 1k J5
R17 1k
J7 1 2
8
900s
1
J7
1
VCC
900s
TP1 05 TP2 1 T POINT S
U7
5 6
11 12
pul men R12
2 3
8 9
VCC
D1 R10 1k LED
VCC
7442
out put monos
bd139 R9 1k
599,6
0 2 1 3 2 4 3 5 4 6 5 7 6 9 7 10 8 11 9
1
R4 1k
satart
1 2 4 8
1
598s
15 14 13 12
1
600s
A1 A2 A3 A4
J2
16
602s
11
600s
1 2
598s
J1
8
R3 1k
J4
600s
4
R2 1k
14
VCC
7
VCC
1
VCC VCC
220
1
220
Q9
0,13 bd139
R18 1k
R19
Q8
220
bd139
driv er lamb VCC
J6
0,35
1 2 CON2
2,23
VCC
J1 1 2
VCC VCC
powe R1 220
J2 1
1200 s
1202 s
1200, 4s
J3
R4
4 3 2 1
Q1
5 8 6 7
220
bd139
R3
1 2
rotari switch
J4
R5
390k 5wtt Q2
0.5 2 watt OC1 OPTO TRIAC
1 monos
220
bd139
0,5
2,23
LS1 BUZZER
330ohm
TIDAK DITEKAN SAAT DITEKAN
OUTPUT LM 324 0 1
C1 400v ,100n
J5 1 2 1 pln 2 lampu
0,13
C2 D1 CAP DIODE
Q2 NPN BCE
INPUT
R6 4.7 2 watt TRIAC BTA1 TRIAC
3
RELAY DPDT
VCC
R7
Pengukuran Output Ic Pengukuran IC LM324 Berikut adalah pengukuran output ic lm324 saat tombol start ditekan dan tidak.
R2
tp
2
1199 s
4 3
1
1201 s
1
K1
1 tp
1
1202 s
v cc2 clock
J6
2
1200 s
J7
Gambar 6.1 Rangkaian Keseluruhan
Sebagaimana gambar diatas merupakan sebuah sistem control dari alat UV sterilisator ruangan, yang terdiri dari timer, setting timer, driver lampu yang masing-masing akan menjalankan fungsinya. Sebelum alat ini dijalankan, kita perlu melakukan setting timer secara berurutan (5, 10,15,20) menit, pada display seven sement akan menampilkan waktu yang kita atur. Proses pengaturan timer dilakukan dengan memutar selektor rotary. Ketika start di itekan akan mengaktifkan delay time selama 5 menit. Setelah delay time 5 menit tercapai aktifkan maka lampu akan menyala dan mengaktifkan timer, dan seven segment akan menampilakan hasil counter timer sesuai waktu yang dipilih. Setelah setting timer tercapai maka ic 7402 akan memberikan logika 1 pada transistor Q1 satu rasi sehingga megaktifkan relay dan lampu akan mati, selain itu Q2 akan satu rasi dan akan menyalakan buzzer. Buzzer berbunyi menandakan bahwa proses sterilisasi sudah selesai,
6
untuk mematikan buzzer tekan reset yang akan memyebabkan tampilan display 0000. Rangkaian Timer.
output lm324 berlogika 1 dan monostabil mendapat input transisi dari 0 ke 1, sehingga monostabil aktif sesuai dengan nilai yang telah diatur. Saat output monostabil berlogika 0. Maka astabil dan driver lampu mendapat logika 1, sehingga clock aktif dan lampu nyala
Gambar 6.4. rangkaian pengunci.
PENUTUP Gambar 6.2. rangkaian timer Kesimpulan Saat sinyal clock diterima oleh ic 7490 U12 maka ic ini akan bekerja, dari 0 sampai 9, saat mencapai 9 maka QD akan memberikan logika 1 pada U14 sehingga U14 mengkounter up. Setelah U12 dan U14 bekarja selama 59 detik, maka QB dan QC pada U14 akan memberikan logika 1 pada gerbang And, sehingga output gerbang And berlogika satu dan mengkounter U16 sampai waktu yang ditentukan tercapai. Saat settingan 5 menit misalnya , maka saat pada display 05 (pada puluhan dan satuan menit) akan mengirimkan logika 0000 dan 0 dan pada ic 0101. Dan pada ic 7442 pin y0 da y5 akan berlogika 0 dan pada output ic 7402 akan berlogika 1. Dan akan masuk pada rangkaian driver lampu. Rangkaian Driver Lampu. Saat output dari rangkaian pengunci berlogika 1, maka transistor Q1 akan satu rasi dan moc akan aktif, sehingga lampu nyala. Saat input rotari switch berlogika 1 dari rangkaian timer, maka buzzer akan menyala dan relay aktif sehingga lampu mati dan clock akan berhenti.
Setelah melakukan proses pembuatan dan study literature, perencanaan, percobaan, pengujian alat dan pendataan, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Modul dapat bekerja dengan baik sesuai perencanaan. 2.
Dari beberapa kali percobaan, display timer sesuai dengan timer digital(stopwatch) sebagai pembanding.
3.
Alat ini yang dibuat layak digunakan, karena memiliki nilai error kurang dari 1%.
4.
Rangkaian driver lampu menggunakan moc 3020 dan dapat bekerja dengan baik.
5.
Timer dapat bekerja dengan baik dan memiliki error dibawah 1%.
6.
Buzzer menyala saat settingan timer tercapai.
Saran
Gambar 6.3. rangkaian
driver lampu.
6.4. Rangkaian Pengunci. Saat saklar belum ditekan monostabil masih dalam in put 0, saat saklar ditekan maka
Pada pembuatan tugas akhir selanjutnya penulis menyarankan : 1. Untuk adik tingkat yang ingin membuat modul dengan judul yang sama ada beberapa saran, yaitu: a. Dapat menambahkan mikrokontroller.
sistem
b. Dapat menambahkan wireless.
7
2. Untuk pihak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Sayidman, Magetan diharapkan dapat melakukan perawatan secara rutin agar alat ini memiliki life time yang cukup lama. DAFTAR PUSTAKA Malvino Paul Albert, Prinsip – Prinsip Elektronika, Edisi Ketiga, Jilid 1 & II, Erlangga, Jakarta, 1996 Warsito, S, Data Ssheet Book I, Data IC Linear, TTL dan CMOS, PT. ELEK Media Komputindo Gramedia, Jakarta, 1985 ………….,Hygiene and Sanitation R.S Paru Respira Jogja Desinfeksi dan Sterilisasi Rumah Sakit…………. ………,………,www.Alldatasheet.com
Biodata Penulis Nama : Aulia Hapsari A.N. TTL : Alamat : Email :
8