Praktik Baik Diferensiasi Prasmanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

aik B ik t k Pra



Diferensiasi Prasmanan Lydia Zenia, S.Pd, M.Pd



SMPN 1 Tlanakan 2023



Modul Ajar Saya sebenarnya lebih suka membuat RPP daripada modul ajar, karena modul ajar menurut saya terlalu ribet dan kurang efisien apalagi untuk saya yang suka menulis RPP perkelas dan merancangnya sebelum pembelajaran di mulai. Namun karena saya sebagai guru inti di MGMP Seni Budaya Kab, Pamekasan dan sebagai Narasumber untuk Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka pastinya saya harus memberikan contoh untuk guru guru yang akan saya berikan materi tentang diferensiasi. Produk yang dituntut dalam workshop percepatan IKM salah satunya modul ajar berdiferensiasi. Komponen modul ajar yang saya gunakan berdasarkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen yang diterbitkan oleh Badan Standart Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemdikbud RI 2022, pada halaman 25. Panduan cukup simpel mengatur apa yang tercantum pada modul ajar versi lengkap. Buku panduan ini juga memberikan keleluasaan untuk guru memilih akan membuat RPP ataukah modul ajar.



Bapak ibu guru



lebih nyaman



membuat RPP atau



Modul Ajar?



Halaman selanjutnya bapak ibu akan diajak untuk melihat Modul ajar yang saya tulis tangan. Modul ini saya dedikasikan untuk teman-teman guru yang karena usia punya keterbatasan untuk merancang perangkat di Laptop. Khususnya Bu Nurhaisa guru SMPN 4 Pamekasan dengan kondisi mata yang tak memungkinkan untuk melihat layar laptop maupun HP terlalu lama.



Asesmen Awal Asesmen awal ini saya lakukan pada saat semester ganjil, saya juga melakukan pemetaan untuk kesiapan murid selama tujuh minggu yang kemudian saya memantapkan tujuan pembelajaran setelah benar-benar mengetahui kesiapan belajar murid.



Asesmen Awal



Asesmen Awal



Asesmen Awal



Asesmen Awal



Asesmen Awal



Modul Ajar



RPP



Setelah digunakan di pembelajaran rupanya Modul Ajar tidak lagi membuat saya nyaman tuk membuatnya apalagi jika harus membuatnya perkelas. Kemudian saya membuatlah RPP dengan memadukan kanvas RPP Merdeka Belajar dan Kanvas Strategi diferensiasi milik Kampus Cikal di aplikasi Karier.mu yang merupakan wadah bagi banyak guru untuk pelatihan online. Ide yang kemudian menangtang saya untuk membuat strategi diferensiasi prasmanan ini setelah saya dapat masukan tentang kesulitan guru dalam mencerna diferensiasi dan bagaimana strategi penerapannya di kelas. Berikutnya akan disajikan Konsep Diferensiasi Prasmanan, teknis, aktivitas, serta kekurangan dan kelebihannya. Dilanjutkan dengan RPP yang sudah saya gunakan untuk pembelajaran.



Refleksi



Jika melihat RPP diatas refleksi pada 7B dan 7A,saya kurang tepat dalam memberikan treatment kepada murid sehingga dari hasil produk yang saya gunakan sebagai asesmen formatif sekaligus diagnostik tidak optimal, murid kurang mampu mengingat apa yang sudah dibaca dan dipelajari. beberapa murid di 7A malah tidak mengisi sama sekali Lembar kerjanya, padahal di waktu pemantik murid bisa paham dengan melakukan (praktik). Di 7A ada jeda untuk ke kelas 7C dan 9B sehingga saya memutuskan untuk memberikan treatment yang berbeda yaitu menuliskan apa yang harus dikerjakan murid dengan pertanyaan. Ternyata murid perlu diberikan pemantik untuk dapat mengerjakan tugasnya. Saya juga tidak meminta murid untuk mengerjakan semuanya, namun yang terpenting mereka bisa benar-benar paham dengan apa yang dipelajarinya tanpa mengandalkan orang lain. Kelas 7 dan kelas 9 saya samakan materinya, karena materi musik fleksible pada bernyanyi dan memainkan musik. Filosofi yang saya gunakan adalah bagaimana saya sebagai guru dapat memenuhi kebutuhan murid, guru sebagai musisi jazz dengan kombinasi improvisasi dan kemampuan bermusik tingkat tinggi untuk dapat memikirkan dua sisi apa yang ada di dalam dan di luar box. Hal ini tercantum di buku Diferensisasi oleh Carol Ann Tomlinson pencetus pembelajaran diferensiasi ( How To Diferentiated Instruction In MixedAbility Classroom 2nd edition, hal 19).



Saya memberikan umpan balik kepada murid dan meminta murid untuk memperlihatkan kepada orang tuanya, dan surprised sekali walaupun hanya 2 orang tua murid yang memberikan umpan baliknya kepada saya, dan tentunya itu adalah support booster buat saya. Hanya saja kelemahannya adalah banyak anak yang belum mengembalikan kepada saya hasil dari tanda tangan yang sudah diberikan kepada orang tua, dan saya belum mencatat dalam penilaian. Selanjutnya mau tidak mau saya harus mencatat terlebih dahulu dalam form nilai atau menuliskannya dalam hasil diagnostik murid untuk di jadikan dasar membuat rencana pembelajaran selanjutnya, baru memberikannya kepada murid, sehingga ketika ada resiko hilang saya tetap punya catatan. Dibawah ini akan di sajikan RPP selanjutnya dimana murid diajak untuk merencanakan produk sebagai bukti asesmen terhadap materi yang sudah dipelajari.



Perencanaan ini adalah perencanaan yang lama , sebelum di aplikasikan kepada murid, setelah di aplikasikan saya mendapat masukan dari bu Dwi karena indikatornya C1 kok bukti asesmennya membuat lagu yang berarti menciptakan di C6. Saya menggunakan Taksonomi Tighe dan Wiggins bukan taksonomi blum yang sering saya gunakan dulu. Saya percaya bahwa untuk bisa menjelaskan dengan detail dan bermakna murid benar-benar harus memahami apa yang akan dia jelaskan, bukan hanya menyebutkan tanpa dasar, tanpa empati, tidak berani untuk menyampaikan pendapat sesuai sudut pandangnya dan lain sebagainya



Refleksi Saya akhirnya menemukan hasil pengamatan saya bahwasanya :



Pembelajaran dan Asesmen yang tepat akan menghilangkan gelar BODOH pada setiap anak. -Lydia Zenia-



Pembelajaran belum selesai sampai disini karena circle terus berputar



REFLEKSI PROGRAM AKSI kesulitan anak - anak ini membuat saya belajar banyak tentang mendidik.



Pasti penasaran khan? yuk Follow IG saya @lydiazenia



Terimakasih sudah menyimak pengalaman saya



Diferensiasi pramanan ini saya dapat saat pemetaan berdasarkan gaya belajar tidak lagi mampu mengakomodir kebutuhan belajar murid. Tidak semua murid yang sama gaya belajarnya bisa bekerja sama dengan baik atau belajar lebih efektif. Nyatanya lebih banyak kegagalan yang didapat seperti anak yang kinestetik ternyata pasif saat saya menerapkan pembelajaran sesuai gaya belajar. Anak dengan readines high yang merasa terabaikan karena guru terlalu fokus pada kelompok low. Anak pada kelompok high yang menginginkan tantangan lebih dari teman - teman lainnya, yang juga bosan menjadi mentor teman - teman pada kelompok low. Diferensiasi pramanan ini memungkinkan murid dapat memilih sendiri konten ajar yang dibutuhkan sesuai tujuan pembelajaran yang di breakdown dari capaian pembelaran dan kebutuhan belajar murid di jaman ini. Kelebihan lain anak - anak juga dapat memilih cara belajar yang sesuai bukan kemampuannya, bidang yang dikuasainya. Kita sebagai guru tak bisa serta merta memberikan satu hal yang sama sedangkan kemampuan manusia terkadang dipengaruhi oleh beberapa hal, misalkan saat sedang terjadi masalah dirumah, atau sedang sakit instrumen asesmen apapun tidak akan valid digunakan sebagai pengukuran. Validitas asesmen menjadi konsern saya mengapa saya tidak setuju jika saat memulai asesemen awal pemetaan murid hanya menggunakan satu bentuk tes tulis saja , tanpa berempati kepada murid yang memiliki kesulitan belajar.



Pembelajaran dan Asesmen yang



tepat akan menghilangkan gelar



BODOH pada anak (Lydia Zenia) Itulah alasan mengapa mengapa peserta didik



dapat terus naik kelas (buku panduan



Pembelajaran dan Asesmen tahun 2022, hal 60)