8 0 665 KB
RANCANGAN AKTUALISASI
PENYUSUNAN SPO TEKNIS PELAKSANAAN PERAWATAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL
PESERTA PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN Disusun Oleh : Nama
:
Susi Prihastuti, A.Md.Kep.
NIP
:
198509222019032006
Jabatan
:
Perawat Terampil
Instansi
:
RSUD Prembun Kebumen
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN BEKERJA SAMA DENGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL 2019
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2019 Disusun Oleh: Nama NIP Jabatan Instansi
: : : :
Susi Prihastuti, A.Md.Kep. 198509222019032006 Perawat Terampil RSUD Prembun Kebumen
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini Telah diseminarkan pada tanggal 22 Oktober 2019 Bertempat di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur, Bandung
Peserta Diklat
(Susi Prihastuti, A.Md.Kep.) NIP.198509222019032006 DISETUJUI:
Penguji
Coach
Mentor
Osmaili, S.Sos., M.M
Ani Maliani,S.T.M.T.
Dr. Arif Komedi, M.Sc.
NIP.196807241991031002
NIP.197911162005022002
NIP.196801272002121002
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (LATSAR CPNS) dan
menyelesaikan penulisan
rancangan aktualisasi ini tepat pada waktunya.. Kegiatan yang terdapat dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dapat diterapkan oleh setiap ASN di tempatnya bertugas. Terwujudnya Rancangan Aktualisasi atas bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ani Maliani,S.T.M.T, selaku coach dari Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia
(PPSDM)
Aparatur
yang
telah
memberikan
pembimbingan dengan sabar sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik. 2. Dr. Arif Komedi, M.Sc., selaku mentor yang telah memberikan dukungan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik. 3. Para Widyaiswara yang telah membagikan pengetahuan, wawasan, dan arahan sehingga penulis memahami nilai–nilai dasar profesi PNS. 4. Panitia
penyelenggara
diklat
latsar
golongan
II
yang
telah
memfasilitasi selama proses pendidikan dan pelatihan hingga penyusunan rancangan aktualisasi terselesaikan. 5. Peserta Latsar golongan II angkatan II yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama proses kegiatan latsar dan penyusunan rancangan aktualisasi. 6. Keluarga besar RSUD Prembun Kebumen khususnya crew Instalansi Rawat Intensif atas doa dan dukungannya. 7. Suami, kedua orang tua dan segenap keluarga yang selalu memberikan doa dan semangat.
iii
Penulis berharap rancangan aktualisasi ini dapat terlaksana dengan baik dan dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi kemajuan RSUD Prembun Kebumen khususnya dalam bidang keperawatan. Bandung, Oktober 2019 Penulis
Susi Prihastuti, A.Md.Kep.
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
(PNS) dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Peran PNS adalah sebagai; (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; dan (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalis, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi yang biasa disingkat dengan ANEKA harus dimiliki oleh setiap ASN agar dapat melakukan perannya sebagai ASN. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan Nomor Induk Pegawai. Masa prajabatan adalah masa percobaan selama 1 (satu) tahun yang wajib dijalani oleh CPNS melalui proses pendidikan dan pelatihan. Pelatihan pembentukan CPNS dilakukan melalui Pelatihan Dasar CPNS. Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dasar hukum pelatihan dasar CPNS tertuang dalam Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Penyelenggaraan pelatihan memadukan pembelajaran klasikal (ditempat pelatihan) dan non-klasikal (ditempat kerja) sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional.
1
Tahapan pembelajaran latihan dasar CPNS terdiri dari beberapa agenda diantaranya orientasi, agenda sikap perilaku bela negara, agenda nilai dasar CPNS, agenda peran dan kedudukan PNS, Pra Habituasi lamanya kegiatan selama 15 hari, kemudian kegiatan habituasi dilakukan selama 30 hari kerja di tempat kerja. Selama mulai dari orientasi hingga prahabituasi peserta CPNS menyusun rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses habituasi. Penciptaan suatu intervensi yang akan digunakan dalam pembelajaran habituasi yaitu intervensi aktualisasi. Setelah proses habituasi dilakukan evaluasi dalam bentuk seminar. Sesuai dengan salah satu nilai dasar ASN yaitu inovatif, habituasi yang akan penulis terapkan di RSUD Prembun yaitu perawatan oral hygiene. Dalam Permenkes No 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas pelayanan Kesehatan disebutkan untuk pencegahan dan pengendalian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) salah satunya dengan menjaga kebersihan mulut atau oral hygiene setiap 2-4 jam dengan menggunakan bahan dasar anti septik clorhexidine 0,02% dan dilakukan gosok gigi karena flaque merupakan media tumbuh kembang bakteri pathogen yang pada akhirnya akan masuk ke dalam paru pasien. Dan ada beberapa penelitian mengenai hubungan pelaksanaan oral hygiene dengan kejadian infeksi rongga mulut pada pasien, salah satunya penelitian di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan dihasilkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara signifikan antara pelaksanaan oral hygiene dengan kejadian infeksi rongga mulut dengan batas kemaknaan α < 0.05. Didapatkan p = 0,00, sehingga 0,00 < 0.05. Disarankan perawat meningkatkan pelaksanaan oral hygiene dengan cara mengikuti SOP yang ada diruangan. Untuk itu perawatan oral hygiene diharapkan agar bisa dilaksanakan disemua pelayanan rawat inap di RSUD Prembun.
B. Deskripsi Organisasi RSUD Prembun merupakan RSUD baru di Kabupaten Kebumen. Pembangunan RSUD Prembun merupakan bentuk komitmen pemerintah 2
Kabupaten Kebumen untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kebumen khususnya wilayah timur Kebumen yang masih tertinggal dibanding wilayah bagian barat Kebumen dalam hal sarana kesehatan. RSUD Prembun terletak di jalan Slamet Riyadi No. 53 Prembun-Kebumen dengan
batas wilayah sebelah timur Kabupaten
Purworejo, sebelah utara Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan Perbup No. 59 Tahun 2016 tentang Pembentukan Kedudukan, Susunan organisasi, Tugas, dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Tehnis Dinas Kesehatan RSUD Prembun diresmikan pada tanggal 19 Mei 2017 dan mulai beroperasi pada 22 Mei 2017 sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C. RSUD Prembun dibangun diatas lahan seluas 3.8 hektar, saat ini luas bangunan RSUD prembun adalah 9,575 m2. Adapun Visi dan Misi RSUD Prembun Kebumen yaitu : 1. Visi Visi RSUD Prembun Kabupaten Kebumen adalah : “ Menjadi Rumah Sakit Rujukan Spesialistik yang Profesional, Terjangkau, dan Ramah lingkungan “ Visi ini dimaksudkan bahwa: a.
RSUD Prembun menjadi pusat rujukan bagi fasilitas kesehatan dasar di sekitarnya yang melanyani 4 bidang spesialistik utama dan beberapa spesialistik penunjang.
b.
Profesional mengandung arti dalam memberikan pelayanan RSUD Prembun berdasarkan pada ciri –ciri professional yakni dengan kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari setiap pelayanan yang diberikan.
c.
Terjangkau Prembun
mengandung arti bahwa secara
cost
terjangkau
oleh
pelayanan semua
RSUD
kalangan
masyarakat termasuk masyarakat ekonomi lemah. d.
Ramah Lingkungan mengandung arti dalam memberikan pelayanan
pada
masyarakat
RSUD
Prembun
tidak
menyebabkan dampak negative terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik, selain itu seluruh 3
pasien
rumah
sakit
memiliki
hak
atas
keamanan
dan
kenyamanan lingkungan , baik lingkungan fisik maupun lingkungan fisik. 2. Misi Misi RSUD Prembun Kabupaten Kebumen yaitu: a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan terjangkau serta ramah lingkungan; b. Menyelenggarakan tata kelola rumah sakit yang profesional. 3. Budaya Badan Layanan Umum Untuk menunjang tercapainya visi dan misi RSUD Prembun Kabupaten Kebumen, telah ditetapkan motto RSUD Prembun Kabupaten
Kebumen
yaitu:
SEHATI
(Sigap,
Empati,
Handal,
Akuntabel, Transparan, Inovatif) a. Sigap yaitu dalam melaksanakan aktifitasnya, setiap karyawan RSUD Prembun mempunyai sifat tangkas, cepat dan kuat serta penuh rasa semangat. b. Empati yaitu setiap karyawan RSUD Prembun mempunyai mental yang arif sehingga mampu memahami pikiran dan perasaan pelanggan. c. Handal
yaitu
setiap
karyawan
RSUD
Prembun
dalam
melaksanakan aktifitasnya mempunyai kualifikasi di bidangnya masing-masing sehingga mampu dan dapat dipercaya. d. Akuntabel yaitu dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan yang ditetapkan, sehingga dapat diukur dan dipertanggungjawabkan. e. Transparan yaitu dalam memberikan pelayanan setiap karyawan RSUD Prembun bersifat terbuka. f. Inovatif yaitu setiap karyawan RSUD Prembun memiliki minat dan kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan.
4
4. Struktur Organisasi RSUD Prembun Kebumen
DIREKTUR dr.Iwan Danardono, Sp.Rad, MMR
KABAG TATA USAHA Asep Hartoyo, S.KM, M.Si
Kelompok jabatan fungsional
IRI Ayu Suci, A.Md.Kep
Kabid Pelayanan Medis
Kasubag perencanaan dan evaluasi
Kasubag Kepegawaian
Kasubag Umum
Sufamawati, A.Md.Keb, SKM
Suwarsih, S.S.T
Yudi Atmaka, SH. M.Si
Kabid penunjang medis & non medis
Kabid Keuangan
Anas Fauzi, SKM
Suseno, SE.
SAHA
dr.Arif Komedi, M,Sc.
Kasi Medis
Kasi Penunjang Medis
Kasi Anggaran & Perbendaharaan
dr.Diah Ayu Putriyanti
Aryo Prihasmara, S.Farm, Apt
Nani Kusumawati, SE
Kasi Keperawatan
Kasi Penunjang Non Medis
Pratiwi Handayani, S.Kep.Ns
Arman Kurniawan, SE
Kasi Verifikasi dan
Akuntansi
Budi Setiawan, SE
Gambar 1. Struktur organisasi unit pelayanan teknis dinas kesehatan rumah sakit umum daerah kelas C Prembun 5. Pelayanan Rumah Sakit a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat: Instalasi gawat darurat dibuka selama 24 jam untuk penanganan kasus-kasus emergensi. 5
b. Pelayanan Instalasi Rawat Jalan Klinik rawat jalan dibuka selama 6 hari kerja, dengan jam pelayanan pendaftaran untuk hari Senin-Kamis buka dari jam 07.30-11.00 WIB, hari Jumat buka dari jam 07.30-10.00 WIB, dan hari Sabtu buka dari jam 07.30-10.30 WIB, sedangkan pelayanan pasien di poliklinik sampai selesai pemeriksaan pasien. Instalasi Rawat Jalan yang tersedia di RSUD Prembun antara lain : 1. Klinik Gigi dan Mulut 2. Klinik DOTS 3. Poliklinik Spesialis : Klinik SpesialisAnak Klinik Spesialis Bedah Umum Klinik Spesialis Bedah Orthopedi Klinik Spesialis Penyakit Dalam Klinik Spesialis Kebidanan & Kandungan Klinik Spesialis Mata Klinik Spesialis Neurologi Klinik Spesialis THT Klinik Spesialis Kesehatan Jiwa c. Pelayanan Instalasi Rawat Intensif : terdiri dari ICU 4 tempat tidur, PICU 2 tempat tidur, dan ruang isolasi 1 tempat tidur. d. Pelayanan Instalasi Rawat Inap Pelayanan rawat inap yang saat ini sudah berjalan di RSUD Prembun terdiri dari 6 ruang perawatan yaitu kamar bersalin 7 tempat tidur, ruang Peristi (bangsal bayi bermasalah) 11 tempat tidur, ruang Tulip (bangsal maternitas) 10 tempat tidur, ruang Sakura (bangal kelas utama dan VIP) 15 tempat tidur, ruang Anggrek (bangsal bedah dan anak) 37 tempat tidur, dan ruang flamboyan (bangsal penyakit dalam dan neurologi) 44 tempat tidur,. Total tempat tidur yang beroperasi saat ini di RSUD Prembun sebanyak 131 tempat tidur. e. Pelayanan Instalasi Bedah Sentral f. Pelayanan Instalasi Rekam Medik g. Pelayanan Instalasi PONEK 24 jam 6
h. Pelayanan fisioterapi i. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam j. Pelayanan Instalasi Radiologi k. Pelayanan Instalasi Farmasi l. Pelayanan Instalasi Gizi m.Pelayanan Instalasi CSSD n. Pelayanan Instalasi IPSRS o. Pelayanan Ambulans p. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah 6. Tugas Unit Kerja Profesi penulis dalam unit kerja di RSUD Prembun adalah sebagai perawat primer di Instalasi Rawat Intensif (IRI). Instalasi Rawat Intensif adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia. IRI menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan
khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan
menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut. Tugas pokok dan fungsi perawat primer sebagai berikut: a. Memberi pelayanan secara langsung sesuai dengan rencana perawatan dan medik berdasarkan proses keperawatan. b. Membantu kepala ruang perawatan dalam ketatalaksanaan ruangan secara administratif antara lain: menyiapkan data pasien baru, pulang / meninggal, dirujuk, serta sensus harian formulirformulir, dan lain-lain serta mengadakan rujukan dan penyuluhan PKBRS. c. Mengisi / melengkapi berkas catatan medik pasien (status penderita). d. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial dan spiritual dari pasien antara lain: memelihara kebersihan pasien 7
dan
lingkungannya,
mengurangi
penderitaan
pasien
dan
memberikan rasa aman dan nyaman, melayani kebutuhan nutrisi penderita sesuai dengan program medis / ahli gizi
C. Identifikasi Isu (Masalah) Rencana kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan isuisu permasalahan yang terjadi di tempat Penulis bekerja yaitu di RSUD Prembun Kebumen. Rancangan aktualisasi terdiri dari identifikasi isu, pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusun daftar rencana
kegiatan,
tahapan
kegiatan
dan
output
kegiatan,
mendeskripsikan keterkaitan antara rencana kegiatan yang diusulkan dengan substansi mata pelatihan Nilai-Nilai Dasar CPNS yang terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Penulis mulai bekerja di RSUD prembun sejak 3 januari 2017 (2 tahun 9 bulan) sebagai perawat primer di Instalasi Rawat Intensive (IRI). Penulis mengidentifikasi adanya beberapa isu penting terkait asuhan keperawatan terhadap pasien rawat inap di RSUD prembun. Beberapa isu yang teridentifikasi oleh penulis diantaranya: 1. Belum berjalannya perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal 2. Belum adanya kegiatan sharing knowledge antara dokter DPJP IRI dengan petugas IRI,maupun antara sesama petugas IRI. 3. Belum adanya pemasangan label tentang
keterangan
nama,
jumlah,serta jenis obat dan pengencernya di spuit titrasi. 4. Belum adanya form monitoring pasien decubitus.
D. Perumusan dan Penetapan Isu (Masalah) 1. Perumusan ISU Analisis USG merupakan alat analisis yang dilakukan untuk menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan, keseriusan,dan tingkat pertumbuhan suatu isu atau masalah. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan 8
ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar. Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Hasil analisis USG terkait isu-isu di RSUD Prembun disajikan dalam tabel berikut : Tabel 1 . Analisis Isu dengan metode USG No Isu 1 Belum berjalannya perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal 2 Belum adanya kegiatan sharing knowledge antara dokter DPJP IRI dengan petugas IRI,maupun antara sesama petugas IRI. 3 Belum adanya pemasangan label tentang keterangan nama, jumlah,serta jenis obat dan pengencernya di spuit titrasi. 4 Belum adanya form monitoring pasien decubitus. Kriteria penilaian poin USG :
U S G poin peringkat 5 5 5 15 1
4
5
5
14
2
4
4
4
12
3
4
4
3
11
4
Urgency : 1 : tidak penting 2 : kurang penting 3 : cukup penting 4 : penting 5 : sangat penting Seriousness : 1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius 2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius 3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius 9
4 : akibat yang ditimbulkan serius 5 : akibat yang ditimbulkan sangat serius Growth : 1 : tidak berkembang 2 : kurang berkembang 3 : cukup berkembang 4 : berkembang 5 : sangat berkembang
2. Penetapan isu yang dipilih Dari hasil analisis USG ditetapkan isu yang dipilih dan akan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan untuk mengatasi isu tersebut. Berdasarkan hasil diskusi dengan mentor dari institusi (RSUD prembun) mengenai poin penilaian USG pada masing-masing isu dan mengingat tugas pokok saya sebagai perawat, isu yang dipilih untuk diangkat adalah Belum berjalannya perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal.
3. Analisis akar masalah Mulut merupakan bagian pertama dalam saluran makanan dan bagian dari system pernafasan (Wolf, 1984). Didalam rongga mulut terdapat saliva yang berfungsi sebagai pembersih mekanis dari mulut (Taylor,1997). Didalam rongga mulut terdapat beberapa macam mikroorganisme meskipun bersifat komensal, pada keadaan tertentu bisa bersifat pathogen apabila respon penjamu terganggu (Roeslan, 2002). Pembersih mulut secara alamiah yang seharusnya dilakukan oleh lidah dan air liur, bila tidak bekerja dengan semestinya dapat menyebabkan terjadinnya infeksi rongga mulut, misalnya penderita dengan sakit parah dan penderita yang tidak boleh atau tidak mampu memasukkan sesuatu melalui mulut mereka (Wolf, 1984). Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi (Clark, dalam Shocker, 2008). Dan menurut Taylor, et al (dalam Shocker, 2008), oral hygiene adalah 10
tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir. Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), oral hygiene merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau sepenuhnya oleh perawat. Menurut Perry, ddk (2005), pemberian asuhan keperawatan untuk membersihkan mulut pasien sedikitnya dua kali sehari. Belum berjalannya perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal disebabkan karena belum adanya regulasi tentang teknis pelaksanaan perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal dan kurangnya pemahaman perawat di bangsal akan pentingnya oral hygiene bagi pasien. Terlihat dari pasien-pasien dari bangsal yang masuk ke IRI selama ini kebersihan mulutnya sangat kurang, bahkan kadang sangat kotor sampai mengerak dibagian giginya. Kejadian belum lama ini saat saya pribadi bertugas sebagai petugas Code Blue di bangsal, saat saya hendak melakukan intubasi/ pemasangan ETT terhadap pasien lubang epiglotisnya sampai tidak terlihat dikarenakan kondisi mulut pasien yang sangat kotor dan penuh dengan dahak yang mengering. Di RSUD Prembun untuk saat ini perawatan oral hygiene belum menjadi acuan akreditasi, sehingga perawatan oral hygiene baru dilaksanakan pada pasien di IRI. Padahal oral hygiene itu sangat penting untuk semua pasien baik pasien yang sadar maupun tidak sadar. Karena kurangnya metode perawatan oral hygiene dapat menghambat proses perawatan lebih lanjut. Kurangnya kesadaran pasien akan pentingnya kebersihan mulut juga harus menjadi perhatian penting bagi perawat, staf medik dan staf lainnya, karena perawatan oral hygiene akan lebih optimal apabila dari pasien itu sendiri paham dan sadar diri untuk melakukan oral hygiene. Dan fasilitas untuk perawatan oral hygiene pada pasien 11
rawat inap di bangsal yang belum ada agar segera ditindaklanjuti karena merupakan faktor pendukung untuk terlaksananya perawatan oral hygiene. Pencarian akar permasalahan dari isu ini digunakan metode analisis diagram fishbone. Tabel 2. Analisis Akar Masalah 1.
Machine
Belum adanya regulasi tentang teknis pelaksanaan perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal.
2.
Man
Kurangnya pemahaman perawat di bangsal akan pentingnya oral hygiene bagi pasien. Kurangnya kesadaran pasien akan pentingnya kebersihan mulut.
3.
Metode
Perawatan oral hygiene hanya dilaksanakan pada pasien di IRI. Kurangnya metode perawatan oral hygiene dapatmenghambat proses perawatan lebih lanjut.
4.
Material
5.
Money
Fasilitas untuk perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal belum ada. -
12
4. Manajemen Tools (Fishbone) MAN
MACHINE
Kurangnya pemahaman perawat di bangsal akan pentingnya oral hygiene bagi pasien. Belum adanya regulasi tentang teknis pelaksanaan perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal
Kurangnya kesadaran pasien akan pentingnya kebersihan mulut.
Perawatan oral hygiene yang kurang berisiko infeksi lebih tinggi
Perawatan oral hygiene hanya dilaksanakan pada pasien di IRI.
Fasilitas untuk perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal belum ada.
Kurangnya metode perawatan oral hygiene akan menghambat proses perawatan lebih lanjut. MATERIAL
METHOD
Gambar 2. Diagram fishbone pada isu Belum berjalannya perawatan oral hygiene 13
pada pasien rawat inap di bangsal
5. GAP Analisis Tabel 3. GAP Analisis
KONDISI SAAT INI
GAP
KONDISI YANG DIHARAPKAN
Belum adanya regulasi tentang teknis pelaksanaan perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal
Adanya regulasi tentang teknis pelaksanaan perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal
Kurangnya pemahaman perawat di bangsal akan pentingnya oral hygiene bagi pasien.
Perawat di bangsal paham akan pentingnya oral hygiene bagi pasien.
Kurangnya kesadaran pasien akan pentingnya kebersihan mulut. Perawatan hygiene dilaksanakan pasien di IRI.
oral hanya pada
SOLUSI Penyusunan SPO teknis pelaksanaan
pasien sadar akan pentingnya kebersihan mulut.
perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal
Perawatan oral hygiene pada pasien dilaksanakan disemua bangsal rawat inap.
Kurangnya metode perawatan oral hygiene akan menghambat proses perawatan lebih lanjut.
Perawatan oral hygiene dapat menunjang proses perawatan selanjutnya.
Fasilitas untuk perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal belum ada.
Adanya fasilitas untuk perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal.
14
BAB II RENCANA PEMECAHAN MASALAH (AKTUALISASI)
A. Gagasan (Inisiatif) Pemecahan Isu Kegiatan yang akan dilakukan untuk pemecahan isu pada rancangan aktualisasi ini terdiri dari 6 tahapan yaitu: 1. Koordinasi
Diskusi dengan mentor
Diskusi dengan semua kepala ruang di bagian pelayanan rawat inap
2. Persiapan
Mencari referensi tentang SPO perawatan oral hygiene
Melakukan study banding ke RS lain
Mempersiapkan materi untuk SPO perawatan oral hygiene
Diskusi dengan mentor
Mempersiapkan rancangan form kuesioner untuk mengukur tingkat pemahaman perawat tentang oral hygiene
Mempersiapkan form monitoring perawatan oral hygiene
Mempersiapkan surat pengajuan pengadaan fasilitas untuk perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal
3. Pembuatan
Menyusun SPO perawatan oral hygiene
Menyusun form kuesioner
Menyusun form monitoring perawatan oral hygiene
Diskusi dengan mentor dan Direktur
Penetapan/ pengesahan SPO
Persetujuan Direktur untuk Pengajuan pengadaan fasilitas untuk perawatan oral hygiene
Mengajukan pengadaan fasilitas perawatan oral hygiene ke Bagian Penunjang
4. Sosialisasi
Mempersiapkan undangan sosialisasi 15
Mempersiapkan materi sosialisasi
Menyampaikan kuesioner pra sosialisasi
Melakukan sosialisasi SPO tentang teknis pelaksanaan perawatan oral hygiene kepada perawat bangsal
5. Pelaksanaan
Edukasi kepada pasien dan keluarga terkait perawatan oral hygiene
Melakukan perawatan oral hygiene pada pasien di bangsal
Pengisian form monitoring perawatan oral hygiene oleh perawat
6. Evaluasi
Mengobservasi pelaksanaan perawatan oral hygiene
Mengecek form monitoring perawatan oral hygiene
Mengkaji pasien atau keluarga tentang dilaksanakannya perawatan oral hygiene.
Mendiskusikan hasil aktualisasi dengan mentor
16
B. Kegiatan untuk memecahkan isu Tabel 4. Kegiatan untuk Memecahkan Isu No 1.
Kegiatan Koordinasi rencana
kegiatan
aktualisasi
di
RSUD Prembun
Tahapan Kegiatan
Output
a. Mendiskusikan dengan mentor terkait
- Jadwal penyusunan
penyusunan
SPO
tentang
teknis
pelaksanaan perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal b. Mengadakan rapat untuk Mendiskusikan rencana
penyusunan
SPO
dengan
Bukti
dengan mentor
- Berita
acara - Rangkuman hasil diskusi
kesepakatan
- Undangan rapat
pelaksanaan
- Notulen rapat
aktualisasi
- Dokumentasi
penyusunan perawatan
a. Mencari SPO
perawatan
oral
Kesehatan
- Surat kesepakatan referensi oral
tentang
hygiene
dari
SPO - Rancangan Dinas
form b. Melakukan study banding ke RS lain
kuesioner,
form c. Mempersiapkan
surat terkait fasilitas
dan
materi
untuk
SPO - Rancangan
perawatan oral hygiene
pengadaan e. Mempersiapkan kuesioner
untuk
rancangan
form
mengukur
tingkat
17
- Dokumentasi SPO oral
hygiene
pengajuan d. Mendiskusikan dengan mentor
untuk
penyusunan perawatan
hygiene,
monitoring
kegiatan
rapat
rawat inap Persiapan
diskusi
SPO
semua kepala ruang di bagian pelayanan
2.
- Dokumentasi
study
banding ke RS lain - Dokumentasi
diskusi
dengan mentor surat
- Foto
rancangan
pengajuan
penyusunan
pengadaan fasilitas
perawatan oral hygiene
perawatan hygiene
oral
- Foto
rancangan
pengajuan
SPO
surat
perawatan hygiene
oral pada
pemahaman
perawat
oral
- Rancangan
hygiene
form
kuesioner
pasien rawat inap f. Mempersiapkan di bangsal
tentang
form
monitoring
perawatan oral hygiene g. Mempersiapkan pengajuan
rancangan
surat
pengadaan fasilitas untuk
perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal 3.
Pembuatan perawatan
SPO a. Menyusun SPO perawatan oral hygiene oral b. Menyusun form kuesioner
- SPO tentang teknis - Dokumentasi pelaksanaan
hygiene,
form c. Menyusun form monitoring perawatan
perawatan
kuesioner,
form
hygiene
monitoring surat
oral hygiene
dan d. Menyusun surat pengajuan pengadaan
pengajuan
fasilitas perawatan oral hygiene
pengadaan fasilitas e. Mendiskusikan perawatan hygiene
oral
dengan
mentor
dan
direktur
dengan oral
pasien rawat inap di
Prembun
dan
Direktur
disahkan
bangsal
telah - Foto
disahkan
oleh
- Surat
mentor
pada - Foto SPO yang telah
Direktur
f. Pengesahan SPO oleh Direktur RSUD
diskusi
surat
fasilitas perawatan oral hygiene
pengajuan
pengajuan
yang
telah
disetujui Direktur
Pengadaan fasilitas - Foto form kuesioner
g. Persetujuan Direktur untuk Pengajuan pengadaan fasilitas untuk perawatan oral hygiene ke Bagian Penunjang
untuk
oral hygiene - Form
18
perawatan - Dokumentasi
kuesioner
pengajuan
kegiatan
fasilitas
ke
h. Mengajukan perawatan
pengadaan oral
hygiene
ke
fasilitas
tingkat pemahaman
Bagian
perawat
Penunjang 4.
Sosialisasi program aktualisasi
tentang
oral hygiene
a. Mempersiapkan materi dan undangan Perawat berkomitmen sosialisasi b. Menyampaikan kuesioner pra sosialisasi c. Melakukan teknis
bagian penunjang
sosialisasi
pelaksanaan
SPO
untuk melaksanakan
- Daftar hadir
SPO perawatan oral
- Form
tentang hygiene
perawatan
hygiene kepada perawat bangsal
oral
- Undangan sosialisasi
kuesioner
yang
sudah terisi oleh para perawat/
peserta
sosialisasi - Notulensi - Dokumentasi sosialisasi
19
kegiatan
5.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi
a. Melakukan
edukasi
perawatan
oral - Pasien dengan KU
hygiene kepada pasien (dan keluarga)
baik ( CM, tidak ada
yang baru masuk di bangsal rawat inap
keterbatasan fisik )
b. Melakukan perawatan oral hygiene pada pasien oleh perawat bangsal
melakukan
oral hygiene oleh perawat
hygiene
lembar
edukasi - Dokumentasi
oral
- Dokumentasi
secara
pelaksanaan
mandiri - Pasien
di
saat
edukasi
perawatan
c. Pengisian form monitoring perawatan
- Catatan
perawatan
oral hygiene dengan - Form
perawatan
oral
penurunan
hygiene yang sudah diisi
kesadaran atau ada
oleh perawat
keterbatasan fisik di bantu oleh perawat dan keluarga. 6.
Evaluasi kegiatan a. Mengobservasi pelaksanaan perawatan Perawatan aktualisasi
oral hygiene b. Mengecek form perawatan oral hygiene
hygiene
sudah
hygiene yang sudah terisi
terlaksana
sesuai
oleh perawat bangsal
c. Mengkaji pasien atau keluarga tentang SPO dilaksanakannya perawatan oral hygiene. d. Mendiskusikan hasil aktualisasi dengan mentor
20
oral - Foto form perawatan oral
- Dokumentasi wawancara dengan keluarga
pasien
atau
C. Keterkaitan Kegiatan dengan Substansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai Dasar PNS, Kontribusi terhadap Tupoksi dan Penguatan Nilai Organisasi) Kegiatan-kegiatan pada aktualisasi yang akan dilaksanakan harus mencerminkan substansi mata pelatihan yang telah dipelajari pada kegiatan on class yaitu nilai-nilai ANEKA PNS (akuntabel, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi), manajemen ASN, pelayanan publik dan whole of government.
Tabel 5. Matriks Kegiatan Pemecahan Isu dikaitkan dengan Nilai-nilai Dasar PNS, Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi
No
1.
Kegiatan
Koordinasi
Tahapan
Keterkaitan Nilai-nilai
Kegiatan
Dasar PNS
a. Mendiskusikan
Kontribusi terhadap Tupoksi
Kontribusi terhadap Penguatan nilai organisasi
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Akuntabilitas
Memperhatikan
Selaras dengan
Terhadap Visi :
rencana
dengan mentor
Tanggung jawab dalam
keseimbangan
Motto RSUD
Ikut mewujudkan
kegiatan
terkait
menentukan gagasan,
kebutuhan fisik
Prembun yaitu
Rumah sakit
aktualisasi
penyusunan
pemecahan isu,
dari pasien yaitu
SEHATI
rujukan spesialistik
di RSUD
SPO tentang
kejelasan target, dan
dengan
(Sigap, Empati,
yang professional
Prembun
teknis
transparan dalam
memelihara
Handal,
pelaksanaan
menyampaikan
kebersihan
Akuntabel,
Terhadap Misi :
perawatan oral
permasalahan dan ide.
pasien,
Transparan,
Menyelenggarakan
21
hygiene pada
Nasionalisme
mengurangi
Inovatif) Dimana
pelayanan
pasien rawat
Melakukan
penderitaan
kegiatan ini akan
kesehatan yang
inap di bangsal
diskusi/musyawarah
pasien dan
meningkatkan
bermutu, efektif,
dengan mentor dan
memberikan
kesigapan,
dan efisien
rapat untuk
semua kepala ruang di
rasa aman dan
empati,
Mendiskusikan
bagian pelayanan rawat
nyaman
kehandalan,
rencana
inap untuk mencapai
akuntabilitas dan
penyusunan
mufakat
inovatif para
b. Mengadakan
SPO dengan
perawat di RSUD
semua kepala
Etika public
Prembun
ruang di bagian
Berdiskusi dengan
pelayanan rawat
menggunakan bahasa
inap
yang baik dan benar, menghargai pendapat mentor atau kepala ruang dalam berdiskusi
Komitmen Mutu Memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien untuk berdiskusi 22
Anti korupsi Menyampaikan rancangan aktualisasi dengan benar tanpa ada yang disembunyikan, disiplin tepat waktu saat hadir dalam rapat/ diskusi
Whole of Government Melakukan kerjasama yang baik dengan mentor dan para kepala ruang rawat inap agar pelaksanaan kegiatan aktualisasi berjalan dengan baik
Manajemen ASN Melakukan koordinasi dan diskusi berdasarkan tugas dan keahlian 23
sebagai perawat 2.
Persiapan
a. Mencari
Akuntabilitas
Memperhatikan
Selaras dengan
Terhadap Visi :
penyusunan
referensi
Tanggung jawab mencari
keseimbangan
Motto RSUD
Ikut mewujudkan
SPO
tentang SPO
referensi dan
kebutuhan fisik
Prembun yaitu
Rumah sakit
perawatan
perawatan oral
mempersiapkan materi
dari pasien yaitu
SEHATI
rujukan spesialistik
oral
hygiene
untuk rancangan SPO
dengan
(Sigap, Empati,
yang professional
memelihara
Handal,
hygiene,
b. Melakukan
form
study banding
Nasionalisme
kebersihan
Akuntabel,
kuosioner,
ke RS lain
Melakukan diskusi/
pasien,
Transparan,
Menyelenggaraka
musyawarah dalam
mengurangi
Inovatif)
n pelayanan
form
c. Mempersiapkan
Terhadap Misi :
monitoring
materi untuk
menyusun rancangan
penderitaan
meningkatkan
kesehatan yang
dan surat
SPO perawatan
SPO dan surat
pasien dan
kesigapan,
bermutu, efektif,
pengajuan
oral hygiene
pengajuan pengadaan
memberikan
kehandalan, dan
dan efisien
fasilitas terkait perawatan
rasa aman dan
akuntabilitas para
oral hygiene
nyaman
perawat di RSUD
terkait pengadaan fasilitas
d. Mendiskusikan dengan mentor e. Mempersiapkan
Prembun. Dan
untuk
rancangan form
Etika publik
transparan dalam
perawatan
kuesioner untuk
Bersikap sopan dan
anggaran
oral hygiene
mengukur
bertanya dengan baik
pengadaan
pada pasien
tingkat
saat study banding,
fasilitas
rawat inap
pemahaman
Berdiskusi dengan 24
di bangsal
perawat tentang bahasa yang baik dan oral hygiene
benar
f. Mempersiapkan form monitoring
Komitmen mutu
perawatan oral
Memanfaatkan waktu
hygiene
secara efektif dan efisien
g. Mempersiapkan
dalam mencari referensi,
rancangan surat mempersiapkan materi pengajuan
dan berdiskusi terkait
pengadaan
rancangan SPO
fasilitas untuk perawatan oral
Anti korupsi
hygiene pada
Menyampaikan semua
pasien rawat
hasil referensi yang di
inap di bangsal
dapat
Whole of Government Melakukan kolaborasi dengan mentor dalam menyusun rancangan SPO 25
Manajemen ASN Melakukan diskusi dengan tetap mengingat tugas dan keahlian sebagai perawat 3.
Pembuatan
a. Menyusun SPO
Akuntabilitas
Memperhatikan
Selaras dengan
Terhadap Visi :
keseimbangan
Motto RSUD
Ikut mewujudkan
SPO
perawatan oral
Tanggung jawab
perawatan
hygiene
menyusun SPO dan surat kebutuhan fisik
Prembun yaitu
Rumah sakit
pengajuan pengadaan
dari pasien yaitu
SEHATI
rujukan spesialistik
fasilitas perawatan oral
dengan
(Sigap, Empati,
yang professional
hygiene
memelihara
Handal,
kebersihan
Akuntabel,
Terhadap Misi :
oral hygiene, form
b. Menyusun form kuesioner c. Menyusun form
kuosioner,
monitoring
form
perawatan oral
Nasionalisme
pasien,
Transparan,
Menyelenggarakan
monitoring
hygiene
Melakukan diskusi terkait
mengurangi
Inovatif ) Dimana
pelayanan
SPO dan surat
penderitaan
kegiatan ini akan
kesehatan yang
pengajuan yang disusun
pasien dan
meningkatkan
bermutu, efektif,
memberikan
kesigapan,
dan efisien
dan surat
d. Menyusun surat
pengajuan
pengajuan
pengadaan
pengadaan
fasilitas
fasilitas
Etika publik
rasa aman dan
empati,
perawatan
perawatan oral
Menyampaikan SPO dan
nyaman
kehandalan, dan
oral hygiene
hygiene
surat pengajuan yang
akuntabilitas para
disusun dengan sikap
perawat di RSUD
e. Mendiskusikan
26
dengan mentor
yang baik dan sopan
Prembun. Dan
dan direktur f. Pengesahan
transparan dalam Komitmen mutu
anggaran
SPO oleh
Memanfaatkan waktu
pengadaan
Direktur RSUD
secara efektif dan efisien
fasilitas
Prembun
dalam mengajukan
g. Persetujuan
pengesahan SPO
Direktur untuk
sekaligus pengajuan
Pengajuan
pengadaan fasilitas
pengadaan
perawatan oral hygiene
fasilitas untuk perawatan oral
Anti korupsi
hygiene ke
Hadir lebih awal sebelum
Bagian
diskusi
Penunjang h. Mengajukan
Whole of Government
pengadaan
Melakukan kerjasama
fasilitas
dengan mentor dan
perawatan oral
Direktur dalam
hygiene ke
pengesahan SPO dan
Bagian
persetujuan pengadaan 27
Penunjang
fasilitas perawatan oral hygiene
4.
Sosialisasi
a. Mempersiapkan
Akuntabilitas
Memperhatikan
Selaras dengan
Terhadap Visi :
program
materi dan
Kejelasan target
keseimbangan
Motto RSUD
Ikut mewujudkan
aktualisasi
undangan
sosialisasi, yaitu para
kebutuhan fisik
Prembun yaitu
Rumah sakit
sosialisasi
perawat di rawat inap
dari pasien yaitu
SEHATI
rujukan spesialistik
RSUD prembun
dengan
(Sigap, Empati,
yang professional
memelihara
Handal,
Nasionalisme
kebersihan
Akuntabel,
Terhadap Misi :
Gotong royong untuk
pasien,
Transparan,
Menyelenggarakan
sosialisasi SPO
memberikan pelayanan
mengurangi
Inovatif ) Dimana
pelayanan
tentang teknis
yang terbaik bagi pasien
penderitaan
kegiatan ini akan
kesehatan yang
pasien dan
meningkatkan
bermutu, efektif, dan efisien
b. Menyampaikan kuesioner pra sosialisasi c. Melakukan
pelaksanaan perawatan oral
Etika publik
memberikan
kesigapan,
hygiene kepada
Menyampaikan materi
rasa aman dan
empati,
perawat
sosialisasi dengan sikap
nyaman
kehandalan, dan
bangsal
yang baik, menggunakan
akuntabilitas para
bahasa yang baik dan
perawat di RSUD
benar
Prembun. Dan transparan dalam
Komitmen mutu
anggaran 28
Perawat rawat inap
pengadaan
RSUD prembun mampu
fasilitas
melaksanakan perawatan oral hygiene dengan profesional sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien, dan inovatif
Anti korupsi disiplin dalam memberikan materi sosialisasi sesuai dengan waktu yang di tentukan.
Whole of Government : berkolaborasi dengan rekan kerja dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan 29
sosialisasi.
Manajemen ASN melaksanakan sosialisasi dengan tanggung jawab 5.
Pelaksanaa
a. Perawat
Akuntabilitas
Memperhatikan
Selaras dengan
Terhadap Visi :
n kegiatan
bangsal
Bertanggung jawab
keseimbangan
Motto RSUD
Ikut mewujudkan
aktualisasi
Melakukan
dalam melaksanakan
kebutuhan fisik
Prembun yaitu
Rumah sakit
edukasi
kegiatan aktualisasi
dari pasien yaitu
SEHATI
rujukan spesialistik
dengan
(Sigap, Empati,
yang professional
perawatan oral hygiene kepada
Nasionalime
memelihara
Handal,
pasien (dan
Gotong royong untuk
kebersihan
Akuntabel,
Terhadap Misi :
keluarga) yang
memberikan pelayanan
pasien,
Transparan,
Menyelenggarakan
baru masuk di
yang terbaik bagi pasien
mengurangi
Inovatif ) Dimana
pelayanan
penderitaan
kegiatan ini akan
kesehatan yang
Etika publik
pasien dan
meningkatkan
bermutu, efektif,
Bersikap baik dan sopan
memberikan
kesigapan,
dan efisien
perawatan oral
dalam melakukan
rasa aman dan
empati,
hygiene pada
tindakan perawatan oral
nyaman
kehandalan, dan
pasien oleh
hygiene
bangsal rawat inap b. Melakukan
akuntabilitas para
perawat
perawat di RSUD 30
bangsal c. Pengisian form
Komitmen mutu
Prembun.
Membuat inovasi untuk
monitoring
kegiatan asuhan
perawatan oral
keperawatan dengan
hygiene oleh
menghabituasi perawatan
perawat
oral hygiene pada pasien di bangsal
Anti Korupsi Melaksanakan perawatan oral hygiene sesuai SPO
Whole of Government berkolaborasi dengan teman sejawat/ perawat di bangsal dalam pelaksanaan aktualisasi
Pelayanan Publik Melaksanakan asuhan keperawatan oral hygiene 31
kepada pasien 6.
Evaluasi
a. Mengobservasi
Akuntabilitas
kegiatan
pelaksanaan
Bertanggung
aktualisasi
perawatan oral
dalam
hygiene
kegiatan evaluasi
Memperhatikan
Selaras dengan
Terhadap Visi :
Motto RSUD
Ikut mewujudkan
Prembun yaitu
Rumah sakit
dari pasien yaitu
SEHATI
rujukan spesialistik
dengan
(Sigap, Empati,
yang professional
jawab keseimbangan
melaksanakan kebutuhan fisik
b. Mengecek form perawatan oral
Nasionalime
memelihara
Handal,
hygiene
Menghargai pendapat
kebersihan
Akuntabel,
Terhadap Misi :
pasien,
Transparan,
Menyelenggarakan
c. Mengkaji pasien pasien/ keluarga pasien, atau keluarga
menghargai hasil
mengurangi
Inovatif ) Dimana
pelayanan
tentang
evaluasi dari mentor
penderitaan
kegiatan ini akan
kesehatan yang
pasien dan
meningkatkan
bermutu, efektif, dan efisien
dilaksanakanny a perawatan
Etika publik
memberikan
kesigapan,
oral hygiene
Menggunakan bahasa
rasa aman dan
empati,
d. Mendiskusikan
yang baik dan bersikap
nyaman
kehandalan, dan
hasil aktualisasi
sopan saat
akuntabilitas para
dengan mentor
berkomunikasi dengan
perawat di RSUD
mengenai
pasien/ keluarga
Prembun.
kekurangan dan kelebihan
Komitmen mutu
selama proses
menyampaikan
hasil 32
kegiatan
kegiatan evaluasi
Anti korupsi menyampaikan hasil evaluasi dengan jujur tanpa ada yang disembunyikan.
Whole of Government melakukan
kolaborasi
yang baik dengan teman sejawat/
perawat
bangsal
di
dalam
pelaksanaan evaluasi.
Pelayanan Publik memberikan dengan
tanggapan
baik
kepada
pasien/ keluarga
Manajemen ASN 33
melakukan dan
koordinasi
diskusi
dalam
mengambil kesimpulan
D. Identifikasi Dampak Pemecahan Isu Pemecahan isu yang telah dilakukan memberikan dampak kepada bagian-bagian yang berhubungan dengan isu tersebut, baik individu, organisasi dan masyarakat. Adapun identifikasi terkait dampak pemecahan isu yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut: 1. Individu
Meningkatkan pengetahuan yang lebih luas terkait program kegiatan dan potensi pengembangan diri dalam memberikan pelayanan
Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas dalam memberikan asuhan keperawatan
2. Organisasi
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit
Membantu mewujudkan visi dan misi organisasi yaitu menjadi Rumah Sakit yang profesional
3. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait kebersihan mulut
Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit
34
BAB III RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di RSUD Prembun Kebumen pada tanggal 24 Oktober 2019 - 04 Desember 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan. Tabel 6. Jadwal Rancangan Aktualisasi Bulan No
Okt
Kegiatan
1 1.
Koordinasi rencana kegiatan aktualisasi di RSUD Prembun
2.
Persiapan penyusunan SPO perawatan oral hygiene, form kuesioner, form monitoring dan surat pengajuan terkait pengadaan fasilitas untuk perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal
3.
Pembuatan SPO perawatan oral hygiene, form kuesioner, form monitoring dan surat pengajuan pengadaan fasilitas perawatan oral hygiene
4.
Sosialisasi program aktualisasi
5.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi
6.
Evaluasi kegiatan aktualisasi
7
Penyusunan laporan akhir aktualisasi
35
November 2
3
4
Des 5
6
B. Identifikasi kendala dan rencana antisipasi kendala Kendala yang kemungkinan muncul pada pelaksanaan rancangan aktualisasi ini antara lain : Tabel 7. Kendala dan Antisipasi No 1.
Kendala
Antisipasi
Sulitnya membuat jadwal pertemuan yang Pembuatan dapat dihadiri oleh seluruh pihak yang terkait, pertemuan karena
pihak-pijak
kesibukan
yang
terkait
sesuai dengan
jadwal sejak
jauh
memiliki hari sehingga diharapkan
tupoksi mereka ditemukan waktu yang
masing-masing.
tepat yang dapat dihadiri oleh seluruh pihak yang terkait.
2.
Menumbuhkan kesadaran para perawat untuk Pemberian
motivasi
melaksanakan kegiatan aktualisasi menjadi langsung oleh Direktur habituasi karena perawat merasa terbebani dengan dengan
bertambahnya
kegiatan
keperawatan.
asuhan nilai-nilai
menerapkan dasar,
peran
dan kewajiban perawat dalam tugasnya.
36
menjalankan
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN Perawat sebagai salah satu ASN yang melaksanakan tugas di bidang kesehatan khususnya di bagian asuhan keperawatan harus senantiasa melaksanakan tugas dengan didasari nilai nilai ASN. Rancangan aktualisasi ini telah dibuat sebagai salah satu perwujudan nyata nilai-nilai dasar ASN yang diperoleh oleh penulis selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS 2019 Golongan II. Dalam menjalankan aktualisasi dan habituasi selain mendasari pelaksanaan
tugas
pokoknya,
nilai-nilai
dasar
juga
senantiasa
diaktualisasikan dalam rangka mewujudkan visi dan misi RSUD Prembun Kebumen. Perawatan oral hygiene di bangsal rawat inap RSUD Prembun belum berjalan. Hal tersebut dapat terlihat dari kebersihan mulut pasien yang sangat kurang. Ini disebabkan karena belum adanya regulasi teknis perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal. Kurangnya pemahaman perawat di bangsal akan pentingnya oral hygiene dan pasien serta keluarga yang belum mengerti akan pentingnya kebersihan mulut juga menjadi penyebab masalah tersebut. Dan penyebab lainnya yaitu belum adanya fasilitas perawatan oral hygiene di bangsal. Untuk saat ini perawatan oral hygiene hanya dilaksanakan pada pasien di Instalansi Rawat
Intensif.
Kurangnya
metode
perawatan
oral hygiene
dapat
menghambat untuk proses perawatan lebih lanjut, dan berdampak resiko tingginya terjadi infeksi. Untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu dengan solusi Penyusunan SPO teknis pelaksanaan perawatan oral hygiene pada pasien rawat inap di bangsal. Dengan pelaksanaan aktualisasi diharapkan perawatan oral hygiene dilaksanakan pada seluruh pasien rawat inap sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD Prembun.
37
B. SARAN
Untuk melaksanakan kegiatan
yang sudah
dirancang sebaiknya
dilakukan dengan lebih meningkatkan prinsip WoG, menaati semua peraturan berkaitan dengan manajemen ASN dan berorientasi pada pelayanan publik serta nilai-nilai dasar ASN. Selain dapat terealisasi dengan baik penulis juga berharap kegiatan dalam rancangan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan mendukung visi misi organisasi.
38
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik. Modul Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi. Modul Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen PNS. Modul Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government. Modul Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan I, II dan III Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Undang-Undang ASN Nomer 5 tahun 2014 Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomer 12 tahun 2018 tentang pelaksanaan pelatihan dasar CPNS Hidayat, A.A.A. dan Uliyah, M. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia, Buku Saku Praktikum. Jakarta: EGC. Perry, dkk. 2005. Buku Saku Keterampilan & Prosedur Dasar, Edisi 5. Jakarta: EGC. Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Edisi 4. Jakarta: EGC. PMK Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Nixson Manurung. 2017. Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA, Vol 3, Nomor 2. Medan.
39
40