Rangkuman Dafa Muhammad [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Maba VS Everybody Pembukaan : Bayu Oktara Pentingnya memilih pergaulan selama menjadi mahasiswa adalah salah satu kunci dari kesuksesan yang akan kita peroleh dibangku perkuliahan. Sebagai mahasiswa baru atau yang biasa disebut Maba, individu cenderung memiliki pemikiran yang belum dewasa dalam hal mengambil keputusan. Biasanya maba akan rentan oleh pengaruh negatif dari lingkup pergaulan di lingkungan kampus. Contoh negatifnya adalah lebih sering bolos kelas, ikut bergerombol dengan teman maupun kakak tingkat dengan tujuan yang tidak jelas. Pada akhirnya, hal-hal tersebut akan menghambat kegiatan belajar yang dilakukan. Mahasiswa akan mendapat nilai yang tidak memuaskan dan keterlambatan studi yang mengakibatkan mahasiswa tersebut mendapatkan surat pemberhentian studi (drop out). Sebagai mahasiswa baru yang harus kita ingat adalah tujuan kita berkuliah, sehigga kita dapat menjalankan perkuliahan dengan serius dan tidak melupakan tanggung jawab yang kita emban sebagai mahasiswa.



Pembicara pertama : Ali Fauzi Topik : Kembali Merajut Hidup Dari Lingkaran Bom Menuju Lingkar Perdamaian Bapak Ali Fauzi merupakan mantan pentolan Jamaah Islamiyah dan juga ahli perakit bom. Awal mula beliau terjun pada perakitan bom dan mengenal kelompok yang dipimpin oleh Hambali terjadi saat bapak Ali menjadi pengajar disalah satu Institut. Radikalisme menjadi salah satu musuh terbesar yang harus dihadapi oleh banyak pihak. Salah satunya oleh mahasiswa, karena pada kenyataannya, praktik radikalisme sendiri masih banyak ditemukan di area kampus. Banyak sekali cara yang dilakukan oleh oknum-oknum radikal untuk mencari anggota untuk bergabung ke dalam kelompoknya. Beberapa contohnya adalah melalui pendekatan face to face, maupun pendekatan melalui media sosial. Pendekatan melalui media sosial menjadi cara yang ampuh bagi oknum radikal untuk mencari anggota. Hal ini dikarenakan oleh semakin majunya teknologi sehingga memudahkan setiap kalangan untuk mengakses dan menggunakan media sosial. Menurut bapak Ali upaya-upaya pencegahan adanya radikalisme yang dilakukan oleh pemerintah seperti BAN-PT, Densus, dan bela negara sangat efektif untuk memerangi radikalisme. Paparan yang dilakukan oleh bapak Ali Fauzi. Beliau merupakan mantan kepala instruktur perakitan bom. Pada saat berada dibawah naungan Jamaah Islamiyah beliau diajarkan untuk mampu merakit bom dari 1kg hingga satu kontainer. Dalam hal ini, beliau memiliki banyak sekali pengalaman dalam kegiatan radikalisme yang terjadi di Indonesia, sebelum pada akhirnya memilih untuk berhenti. Upaya yang sudah dilakukan oleh bapak Ali sebagai bentuk penyesalan dan pertanggung jawaban yaitu selain meminta maaf, bapak Ali juga melalukan kampanye di sekolah maupun universitas untuk mengajak para pelajar menjauhi gerakangerakan radikal dan juga aksi teror. Bapak Ali mengibaratkan terorisme seperti penyakit komplikasi sehingga tidak dapat ditangani dengan metode tunggal. Banyak aspek yang harus dilihat dan dengan bantuan banyak pihak untuk menanggulanginya. Indikasi dari adanya gerakan radikalisme di kampus menurut bapak Ali adalah : a. Adanya pola pikir yang menyimpang



b. c. d. e.



Menyebarkan kebencian terhadap aparat Menyebarkan kebencian kepada pemerintah Masih terus menerus mempersoalkan tentang kebhinekaan Indonesia Selalu mengajak untuk mendirikan negara Islam



Sebagai mahasiswa baru upaya yang harus kita lakukan agar tidak terpengaruh paham radikalisme adalah memiliki imunitas diri. Pemerintah dapat berupaya dengan memberi pemahaman mengenai radikalisme, sementara mahasiswa minimal dapat memahami bahwa masih terdapat sekelompok orang yang melakukan propaganda-propaganda kebencian terhadap pemerintah, aparat, dan mempertanyakan legalitas dari UUD 1945, pancasila, dll.



Pembicara kedua : Reza Artamevia Topik : Bela Negara Dengan Berkarya Bentuk dari bela negara bukan hanya tentang angkat senjata ataupun menjadi aparat keamanan. Salah satu contoh lain dari bela negara yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Ibu Reza Artamevia adalah dengan menciptakan sebuah karya (musik), dan memiliki rasa bangga menjadi rakyat Indonesia. Musik dapat menjadi salah satu cara untuk melakukan kegiatan bela negara, seperti yang dilakukan oleh ibu Reza dengan cara memperkenalkan musik khas Indonesia di mancanegara. Melalui musik, kita dapat memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia. Tidak hanya itu, musik juga mampu menjadi jalan pemersatu bagi masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam ras, agama, suku bangsa, dan keberagaman yang dipunya. Peran orang tua untuk menjaga anak agar tidak terpengaruh hal-hal negatif selama menjadi mahasiwa baru : a. b. c. d.



Menjadi suri tauladan yang baik Menanamkan nilai-nilai agama Menanamkan tata krama, moral, kemanusian Mengajarkan anak untuk berempati kepada sesama



Menjadi seorang ibu yang dapat mendidik anak-anaknya untuk menghindari hal-hal negatif dan menjauhi pergaulan yang salah merupakan salah satu contoh bela negara, karena anak merupakan calon generasi penerus negara. Jika seorang ibu mampu untuk mendidik anaknya, maka sang anak akan menjadi generasi penerus yang baik bagi negara. Yang dapat dilakukan oleh Maba agar dapat mengenyam pendidikan perguruan tinggi secara maksimal, optimal, dan positif adalah dengan menjadi mahasiswa yang dapat berpikir kritis dalam menghadapi segala persoalan atau problema yang terjadi, memanfaatkan waktu selama menjadi mahasiswa untuk bersosialisasi, dan mengingat bahwa Indonesia menjunjung tinggi nilai kesantunan. Hal yang sudah dilakukan oleh ibu Reza untuk berkontribusi dan mengikuti kegiatan bela negara yaitu dengan mengikuti sosialisasi bela negara, dan memperkenalkan musik Indonesia.



Pembicara ketiga : Brigadir Jenderal TNI Bondan Widiawan, S.Kom., M.si



Topik : Siber dan Sandi Energi dan SDA BSSN Menciptakan suasana kondusif diranah siber merupakan sebuah tanggung jawab bersama sebagai salah satu bentuk perwujudan bela negara. Indonesia merupakan negara dengan trafik internet tergolong besar . Serangan siber di Indonesia pada tahun 2020 mencapai angka ±495 juta. Serangan siber merupakan bentuk serangan yang fakta terjadi di Indonesia. Dampak yang terjadi dengan adanya trafik internet antara lain hoax, disinformation, miss information, fake news, dll. Sebuah negara sudah seharusnya memiliki sebuah kemampuan untuk memproteksi trafik internet. Tumbangnya pemerintahan The Arab Spring merupakan contoh dari terjadinya trafik internet dengan adanya kesalahpahaman yang terjadi dibantu oleh pengaruh dari media sosial. Terdapat berbagai macam respon yang dilakukan oleh beberapa negara terhadap Hoax yang beredar. Salah satu contohnya di Jerman, pemerintah melakukan pengesahan terhadap Net Enforcement Law. Dan sejauh ini Singapura menjadi negara dengan Global Security nomor satu di Asia Tenggara. Global Cyber Security Index (GCI) merupakan sebuah parameter atau ukuran maturitas kesiapan sebuah negara pada ranah Cyber Security yang dikeluarkan oleh ITU (International Telecommunication Union). Pada tahun 2017 posisi Indonesia menurut GCI berada pada peringat 71 dunia, namun dengan adanya sistem proteksi yang dilakukan, peringkat Indonesia semakin membaik dan mencapai peringkat 24 dunia. Upaya yang dilakukan oleh BSSN untuk memperbaiki Cyber Security di Indonesia ialah dengan melakukan : 1. Literasi dan edukasi 2. Verifikasi cepat 3. Penegakan hukum Yang dapat kita lakukan untuk menyikapi Hoax adalah dengan memeriksa kembali kebenaran informasi yang didapat sebelum menyebarluaskan.



Pembicara keempat : Mayjen TNI Dadang Hendrayudha Topik : Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Sebagai mahasiswa yang hidup pada keadaan negara yang sudah merdeka, Bapak Dadang mengingatkan kembali kepada kita bahwa kemerdekaan yang kita peroleh saat ini, tidak lain merupakan hasil dari perjuangan yang luar biasa dari para pahlawan Indonesia dimasa lampau, maka dari itu kita tidak boleh melupakan sejarah yang ada. Mahasiswa merupakan salah satu potensi bangsa Indonesia yang akan menjadi calon pemimpin bangsa, dengan kata lain mahasiswa merupakan harapan untuk kemajuan bangsa. Namun setelah merdeka bukan berarti Indonesia akan terbebas dari ancaman, justru ancaman yang datang akan semakin banyak dan bisa saja datang dari bangsa sendiri. Sebagai contoh ancaman yang telah dan sedang dilalui oleh Indonesia adalah pemberontakan PKI/ komunis, terorisme, radikalisme, hingga narkoba. Indonesia merupakan negara yang besar dan luas, ribuan pulau terbentang di Indonesia, luasnya garis pantai yang membentang jauh. Dengan sumber daya alam berlimpah dan keaadaan negara yang amat kaya, sudah merupakan tugas kita sebagai rakyat Indonesia untuk



menjaga dan mempertahankan apa yang kita punya. Dengan keberagaman suku bangsa, bahasa, agama, maupun ras yang dimiliki, hal ini dapat menjadi kelebihan untuk Indonesia jika kita mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan. Ancaman nyata yang harus kita hadapi untuk mempertahankan NKRI saat ini adalah adanya hoax, radikal dan terorisme, narkoba, maupun wabah penyakit yang saat ini melanda yaitu Covid-19. Dalam UUD 1945 dikatatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha membela negara. Cara yang dapat kita lakukan untuk mengimplementasikan kegiatan bela negara dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan berbuat baik dan bentar, tanpa memandang status sosial. Apapun pekerjaan kita, selama kita dapat melakukan pekerjaan kita dengan baik, itu sudah menjadi salah satu kegiatan bela negara. Pesan dari bapak Dadang kepada para mahasiswa adalah jangan pernah menghianati perjuangan dan pengorbanan yang sudah dilakukan oleh para pejuang untuk bangsa dan negara. Sebagai mahasiswa kita harus menggunakan kesempatan yang kita dapatkan ini dengan sebaik-baiknya, jangan mudah tergiur dengan rayuan, jangan mudah tergiur pada narkoba yang akan merusak diri kita. Dengan kemajuan teknologi yang kita punya, bapak Dadang berharap kita menerapkan 3S, “Sebelum di Sharing tolong di Saring" sehingga akan meminimalisir adanya hoax. Bapak Dadang berharap bahwa mahasiswa-mahasiswa di Indonesia dapat menjadi mahasiwa yang berprestasi.



Pembicara kelima : Prof. Muhammad Ali Ramdhani Topik : Mahasiswa Baru VS Everybody Bapak Muhammad Ali berkata bahwa “komitmen terhadap agama menjadi faktor penting kebahagiaan bagi generasi z". Dari hasil survey yang dilakukan, Indonesia menempati peringkat pertama yang menyatakan bahwa kebahagiaan itu ditopang oleh nilai keagamaan. Tetapi kemudian ditemui fakta bahwa sekitar 23,4 persen mahasiswa setuju dengan jihad untuk tegaknya negara Indonesia, hal ini berarti bahwa masih ada cara pemahaman agama yang keluar dari koridor agama sebagai ajaran yang harusnya mengajarkan sikap pengasih dan penyayang. Maka tugas untuk kita semua adalah bagaimana kita dapat menyebarkan konsepkonsep keagamaan yang menyejukkan dan meneduhkan bagi kehidupan kita. Pada survey lain yang dilakukan, menunjukkan bahwa minat baca dan literasi orang Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 yang disurvey. Dengan kata lain angka minat baca di Indonesia hanya sebesar 0,01 persen. Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih bergantung pada bacaan-bacaan yang terdapat pada internet atau media sosial sebagai rujukan utama, hal ini dapat menjadi salah satu ancaman untuk bangsa kita karena informasi yang kita peroleh di internet belum tentu benar. Pada kesempatan kali ini Bapak Muhammad Ali menyampaikan tentang aksentuasi terhadap keuletan dan ketangguhan bangsa untuk menjamin kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Beliau memaparkan bahwa dalam Indonesia emas tahun 2045, Indonesia berada pada peringkat ke-7 kekuatan ekonomi dunia. Ini berarti Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi luar biasa. Ketika kondisi sosial kemasyarakat berjalan dengan baik maka penguatan karakter bangsa harus menjadi bagian penting dari ciri bangsa kita. Hal ini dapat dilakukan dengan proses internalisasi semangat bela negara. Saat ini kita menghadapi bermacam-macam tantangan yang ada, seperti perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu dahsyat, keterbukaan informasi, ambiguitas dari berbagai informasi



yang ada, arus demokrasi dan hak asasi manusia. Maka dari itu mari kita teguhkan kecintaan kita terhadap tanah air. Karakter yang harus dimiliki oleh Maba : 1. 2. 3. 4. 5.



Integritas Humanisme Spiritualitas Adaptasi Nasionalisme



Peran mahasiswa saat ini adalah pengusung dari nilai-nilai perubahan, memiliki moral yang baik, dan menjaga faktor moral pada masyarakat. Mahasiswa tidak hanya berkutat dengan ilmu untuk diri sendiri namun sebagai calon pemimpin bangsa maka mahasiswa harus membangun kesadaran politik melalui pendidikan politik yang benar dengan tetap mempertahankan ideologi kebangsaan. Mahasiswa mampu menampilkan sikap toleransi dan ramah terhadap tradisi yang berkembang di masyarakat. Mahasiswa harus memiliki rasa bela negara sebagai identitas. Sementara itu, problem kebangsaan yang saat ini menjadi ancaman pagi kita adalah kelompok yang menolak konses nasional (UUD 1945, Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika), kelompok yang merasa ajaran agama yang mereka anut merupakan ajaran agama yang paling baik, kelompok yang berdiam diri, yang terakhir adalah kelompok yang Intolerant dan radikal.



Pembicara keenam : Brigjen Pol Drs. Richard M. Nainggolan Topik : Narkoba Hanya Nikmat Sesaat Di Indonesia terdapat tiga kejahatan yang luar biasa (Extraordinary crime) : 1. Korupsi 2. Teroris 3. Narkoba Bapak Richard mengatakan bahwa narkoba dapat merubah otak. Saat seseorang pertama kali mencoba untuk menggunakan narkoba biasanya atas keputusan sukarela, tetapi setelah berulang kali menggunakan, keputusan bukan lagi sukarela, melainkan narkoba sudah merubah otak dari orang tersebut. Yang dimaksud adalah pertama kali seseorang menggunakan narkoba mungkin terjadi karena adanya ancaman, bujuk rayu, atau keterpaksaan (hal ini disebut dengan sukarela). Narkoba sendiri sebenarnya adalah suatu zat baik alami maupun tidak alami yang dapat menimbulkan ketergantungan. Ketergantungan tersebut dapat berdampak negatif seperti penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan. Penggunaan narkoba dapat menghambat kegiatan belajar sebagai mahasiswa dikarenakan oleh efek negatif yang ditimbulkan. Ciri penyalahguna narkoba : a. Terjadinya perubahan perilaku b. Tanda-tanda fisik yang berubah



c. Ditemukannya narkoba atau alat untuk menggunakan narkoba Ciri fisik pengguna narkoba : -



Ganja : a. Mata sayu dan merah b. Selalu lapar



-



Ekstasi : a. Ingin bergerak terus



-



Sabu : a. Mata jelalatan/ tidak mau menatap b. Tangan selalu dingin dan berkeringat



Yang menjadi korban dari narkoba tidak hanya si penyalahguna itu sendiri namun juga keluarga, maayarakat, serta bangsa dan negara. Narkoba dapat membuat individu kehilangan rasa patriotisme dan rasa kebangsaan hal ini merupakan contoh kerugian yang dialami oleh negara jika generasi penerusnya terjerumus pada narkoba. Cara yang dapat kita lakukan untuk menghindari narkoba ialah dengan memperkuat iman dan taqwa, berpikir positif, dan melaksanakan pola hidup sehat. Peran mahasiswa dalam penanggulangan narkoba yaitu dengan menunjukkan kepribadian yang baik dan akhlak terpuji, menjaga nilai-nilai pancasila, dan selalu mencerminkan nilai karakter yang baik.



Pembicara ketujuh : Prof. Drh. Aris Junaidi, Ph.D Topik : Kampus Merdeka Merdeka belajar kampus merdeka merupakan kebijakan Kemendikbudristek yang baru yang memiliki visi dapat meningkatkan SDM Indonesia yang unggul, luhur, adaptif dan kolaboratif. Untuk mencapai visi ini dan menciptakan Indonesia yang berdaulat, maju, adil dan makmur, pemerintah berupaya untuk melakukan pengembangan terhadap SDM, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pembangunan yang adil, dan memperkuat ketahanan nasional dan juga pemerintahan. Kebijakan merdeka belajar kampus merdeka lahir dari Ki Hajar Dewantara yang menyatakan insan merdeka adalah : a. Berdikari b. Tidak bergantung pada orang lain c. Mampu menentukan masa depannya sendiri Kegiatan-kegiatan kampus merdeka dilakukan untuk memfasilitasi mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama tiga semester. Mahasiswa bebas untuk memilih, menambah kompetensi, menambah pengalaman di luar kampus sehingga mahasiswa menjadi kompeten dan menjadi SDM yang unggul. Kemendikbudristek juga memiliki kebijakan untuk menciptakan kampus yang SAN (Sehat, Aman, dan Nyaman). Menetapkan mata kuliah wajib seperti agama, pancasila,



dan kewarganegaraan menjadi mata kuliah base learning. Dan juga menekankan kesadaran berbangsa, bernegara, bela negara, serta kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.



Pembicara kedelapan : Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid Topik : Radikal – Terorisme dan Strategi Antisipasinya Terorisme adalah tindakan atau perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan (baik fisik maupun psikis) yang dapat menimbulkan suasana teror dan rasa takut secara meluas di masyarakat, menimbulkan korban jiwa, menimbulkan kerusakan dan kehancuran fasilitas publik, fasilitas internasional, fasilitas lingkungan hidup, maupun objekobjek vital. Motifnya ada tiga, yaitu motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. (tindakan, perbuatan, sikap). Radikalisme adalah paham atau ideologi yang menjiwai aksi terorisme. Jadi dapat dikatakan bahwa semua teroris pasti berpaham radikal, meskipun tidak semua orang yang terpapar paham radikal otomatis menjadi teroris. Radikal terorisme sendiri sejatinya adalah gerakan politik yang ingin mengambil alih kekuasaan dengan mengatasnamakan dan memanipulasi agama, kemudian ingin mengganti ideologi negara (pancasila) dengan ideologi khilafah. Ingin mengganti sistem negara NKRI menjadi sistem agama yang dianut. Sejatinya radikalisme dan terorisme adalah musuh bagi agama dan negara. Musuh agama karena tindakan, perbuatan, dan sikap yang dilakukan bertentangan dengan nilai-nilai agama. Musuh negara karena dapat memecah belah anak bangsa, yang jika dibiarkan akan menimbulkan konflik bangsa. Strategi yang selalu ditanamkan oleh kelompok radikalisme ada tiga, yaitu : a. Menghilangkan/menyesatkan/memanipulasi sejarah b. Menghancurkan budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia c. Mengadu domba anak bangsa dengan menebarkan paradigma intoleransi dan isu SARA Tiga peranan pemuda dan masyarakat : a. Militan dalam menangkal sebarqn hoax dan propaganda b. Jangan ikuti tokoh yang intoleran dan radikal c. Ikutilah tokoh yang moderat, toleran, dan damai, serta cinta NKRI dan Pancasila