Resume Ch15-Equity [PDF]

  • Author / Uploaded
  • adi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS INDIVIDU AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2



RESUME CHAPTER 15 “EQUITY”



Disusun oleh: Nama



:



Wisnu Purna Adhitya



No. Daftar Hadir



:



29



NPM



:



1401180121



Kelas



:



7-02



PRODI D-IV AKUNTANSI ALIH PROGRAM NON AKUNTANSI POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN MARET 2019



A. BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN Tiga bentuk organisasi bisnis: 1. Perusahaan perorangan (Proprietorship); 2. Firma atau kemitraan (Partnership); dan 3. Korporasi atau perusahaan perseroan (Corporation). Dari ketiga bentuk tersebut, korporasi adalah yang paling mendominasi. Korporasi sejauh ini adalah pemimpin dalam hal jumlah keseluruhan sumber daya yang dikendalikan, barang dan jasa yang diproduksi, dan orang-orang yang dipekerjakan. Meskipun bentuk perusahaan memiliki sejumlah keunggulan (dan juga kerugian) dibandingkan dua bentuk lainnya, manfaat utamanya adalah fasilitasnya untuk menarik dan mengakumulasi sejumlah besar modal. Hukum Perusahaan Siapa pun yang ingin mendirikan korporasi pada umumnya harus menyerahkan artikel pendirian kepada badan pemerintah yang sesuai untuk negara di mana pendirian itu diinginkan. Setelah memenuhi persyaratan, badan pemerintah mengeluarkan piagam korporasi, dengan demikian mengakui perusahaan sebagai badan hukum. Sistem Saham Ekuitas dalam suatu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar unit atau saham. Dalam kelas saham tertentu, setiap saham sama persis dengan setiap saham lainnya. Jumlah saham yang dimiliki menentukan minat masing-masing pemilik. Jika sebuah perusahaan memiliki saham biasa dibagi menjadi 1.000 saham, seseorang yang memiliki 500 saham mengendalikan setengah dari kepemilikan saham. Setiap saham memiliki hak dan hak istimewa tertentu. Hanya dengan kontrak khusus perusahaan dapat membatasi hak dan hak istimewa ini pada saat menerbitkan saham. Pemegang saham memiliki hak-hak untuk setiap saham yang dimilikinya sebagai berikut: 1. Membagi laba dan rugi secara proporsional 2. Ikut serta dlm manajemen (hak untuk memilih direktur) secara proporsional 3. Membagi aktiva perusahaan bila terjadi likuidasi secara proporsional 4. Ikut serta secara proporsional dalam penerbitan saham. Tiga hak pertama berlaku untuk semua perusahaan, sedangkan hak ke-4 mirip hak istimewa untuk melindungi pemegang saham dari kehilangan hak kepemilikan di luar kemauannya. Keuntungan dari sistem saham adalah kemudahannya dalam pemindahan hak perusahaan dari seseorang ke orang lain. Orang yang memiliki saham dalam suatu perusahaan dapat menjual sahamnya ke pihak lain tiap saat dengan harga tertentu tanpa harus meminta izin dari perusahaan atau pemegang



saham. Perusahaan menggunakan jasa registrars & transfer agents yg memberikan jasa pencatatan dan pemindahtanganan saham. Variasi Hak Kepemilikan 1. Ordinary shares atau saham biasa, mewakili kepentingan residual perusahaan yang menanggung risiko kerugian dan menerima manfaat kesuksesan. Mereka tidak dijamin dividen maupun aset saat pembubaran. Tetapi pemegang saham biasa umumnya mengendalikan manajemen korporasi dan cenderung untung paling besar jika perusahaan itu berhasil. 2. Prefered shares atau saham preferen, yaitu jenis saham yang mengorbankan beberapa hak yang melekat dari pemegang saham biasa. Jenis preferensi umum adalah untuk memberikan klaim sebelumnya kepada pemegang saham preferensi atas pendapatan. Korporasi dengan demikian meyakinkan mereka dividen, biasanya pada tingkat yang ditentukan, sebelum membagikan jumlah berapa pun kepada pemegang saham biasa. Sebagai imbalan atas preferensi ini, pemegang saham preferens dapat mengorbankan hak mereka untuk bersuara dalam manajemen atau hak mereka untuk berbagi laba di luar kurs yang disebutkan. B. EKUITAS Ekuitas adalah nilai residual dalam aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas sering disebut sebagai ekuitas pemegang saham, ekuitas pemegang saham, atau modal perusahaan. Ekuitas sering disubklasifikasikan pada laporan posisi keuangan ke dalam kategori-kategori berikut: 1. Share capital. 2. Share premium. 3. Retained earnings. 4. Accumulated other comprehensive income. 5. Treasury shares. 6. Non-controlling interest (minority interest). Penerbitan Saham Dalam penerbitan saham hal pertama yang dilakukan adalah agen pemerintah yang berlaku harus mengesahkan saham, umumnya dalam sertifikat pendirian atau piagam. Selanjutnya, korporasi menawarkan saham untuk dijual, menandatangani kontrak untuk menjual saham ini. Kemudian, setelah menerima sejumlah dana untuk saham, korporasi menerbitkan sahamnya. Korporasi umumnya tidak membuat entri dalam akun buku besar ketika menerima otorisasi sahamnya dari yurisdiksi pendirian. Permasalahan akuntansi dalam penerbitan saham meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Akuntansi untuk nilai nominal saham (par value shares) 2. Akuntansi untuk saham tanpa nilai nominal (no-par shares) 3. Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam kombinasi dengan sekuritas lain (Shares Issued with Other Securities/Lump-Sum Sales) 4. Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non tunai. (Shares Issued in Non-Cash Transactions) 5. Akuntansi untuk biaya penerbitan saham (Costs of Issuing Shares) Par Value Shares Nilai nominal saham tidak memiliki hubungan dengan nilai wajarnya. Saat ini, nilai nominal yang terkait dengan sebagian besar emisi saham biasa sangat rendah. Nilai nominal rendah membantu perusahaan menghindari kewajiban kontinjensi. Untuk menunjukkan informasi yang diperlukan



untuk penerbitan saham nilai nominal, perusahaan mempertahankan akun untuk setiap kelas saham sebagai berikut: a. Preference Shares atau Ordinary Shares; b. Share Premium (Agio Saham). No-Par Shares Alasan penerbitan saham no-par a. Menghindari kewajiban kontinjensi; b. Menghindari kebingungan antara nilai nominal dan nilai wajar.



Shares Issued with Other Securities Perusahaan menggunakan salah satu dari dua metode berikut ini: a. Proportional method, yaitu jika nilai wajar atau dasar sehat lainnya untuk menentukan nilai relatif tersedia untuk setiap kelas sekuritas, perusahaan mengalokasikan lump sum yang diterima di antara kelas sekuritas secara proporsional. b. Incremental method. Dalam kasus perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar dari semua kelas sekuritas, maka dapat menggunakan metode incremental, yaitu menggunakan nilai wajar sekuritas sebagai dasar untuk kelas-kelas yang diketahuinya, dan mengalokasikan sisa lump sum ke kelas yang tidak diketahui nilai wajarnya. Ilustrasi proportional method:



Ilustrasi incremental method:



Shares Issued in Non-Cash Transactions Aturan umum: Perusahaan harus mencatat saham yang diterbitkan untuk jasa atau properti selain uang tunai pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima. Jika nilai wajar barang atau jasa tidak dapat diukur dengan andal, gunakan nilai wajar dari saham yang diterbitkan. Ilustrasi: Rangkaian transaksi berikut mengilustrasikan prosedur untuk mencatat penerbitan 10.000 saham dengan nilai nominal €10 untuk paten bagi Perusahaan Marlowe, dalam berbagai kondisi.



Costs of Issuing Shares Biaya langsung yang dikeluarkan untuk menjual saham, seperti biaya penjaminan emisi, biaya akuntansi dan hukum, biaya pencetakan, dan pajak, harus mengurangi hasil yang diterima dari penjualan saham. Reakuisisi Saham Perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar untuk: 1. Memberikan distribusi efisien kelebihan uang tunai kepada pemegang saham; 2. Meningkatkan laba per saham dan laba atas ekuitas.; 3. Menyediakan saham untuk kontrak kompensasi karyawan atau untuk memenuhi kebutuhan merger potensial 4. Menggagalkan upaya pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang saham. 5. Menciptakan pasar saham.



Pembelian Saham Treasuri (Treasury Shares) Ada 2 metode yang digunakan: a. Cost Method (lebih umum digunakan), menghasilkan pendebetan akun Saham Treasury untuk biaya perolehan kembali dan dalam pelaporan akun ini sebagai pengurang dari ekuitas pada laporan posisi keuangan. b. Par or Stated Value Method, mencatat semua transaksi dalam saham treasuri pada nilai nominalnya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai pengurang dari modal saham saja. Penjualan Saham Treasuri Saat menjual saham tresuri, akuntansi untuk penjualan tergantung pada harganya. Jika harga jual saham treasuri sama dengan biayanya, perusahaan mencatat penjualan saham dengan mendebit Kas dan mengkredit Saham Treasury. Dalam kasus harga jual saham treasuri tidak sama dengan biaya, maka akuntansi untuk saham treasuri yang dijual di atas biaya berbeda dari akuntansi untuk saham treasuri yang dijual di bawah biaya. Namun, penjualan saham treasuri baik di atas atau di bawah biaya akan meningkatkan total aset dan ekuitas. Retiring Treasury Shares Keputusan ini dapat berupa: a. pembatalan saham treasury, dan b. pengurangan jumlah saham dari saham yang diterbitkan. Saham treasuri yang dihentikan memiliki status saham yang sah dan tidak diterbitkan. C. SAHAM PREFEREN Saham preferen adalah adalah saham dengan keistimewaan karena memiliki preferensi yang tak dimiliki oleh saham biasa. Karakteristik saham preferen antaranya: 1. Preferensi atas deviden 2. Prefrensi atas aktiva pada saat likuidasi 3. Dapat dikonversi ke saham biasa 4. Dapat ditebus opsi perseroan 5. Tidak mempunyai hak suara Keistimewaan Saham Preferen 1. Kumulatif. Dividen tidak dibayar pada suatu tahun harus dibayarkan pada tahun berikutnya sebelum laba dapat dibagikan kepada pemegang saham biasa. 2. Partisipasi. Pemegang saham preferen partisipasi membagi rata dengan pemegang saham biasa pada pembagian laba di luar tingkat yang ditentukan. 3. Konvertibel. Pemegang saham dapat menukar saham preferen dengan saham biasa pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya, berdasarkan hak opsinya. 4. Dapat ditarik (callable). Perusahaan penerbit saham dapat menarik atau menebus berdasar hak opsi, saham preferen yang beredar pada tanggal tertentu di masa depan dan pada harga yang ditentukan. 5. Reedemable (dapat ditebus) Saham preferen lebih cenderung mirip instrumen utang daripada sekuritas. Misalnya, baru-baru ini banyak perusahan menerbitkan saham preferen yang memiliki periode penebusan wajib atau fitur penukaran yang tidak bisa dikendalikan oleh penerbit.



D. KEBIJAKAN DIVIDEN Sangat sedikit perusahaan membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan pendapatan mereka yang tersedia secara legal. Alasan utama adalah sebagai berikut: 1. menjaga perjanjian dengan kreditor; 2. memenuhi persyaratan perusahaan; 3. untuk membiayai pertumbuhan atau ekspansi; 4. untuk memperlancar pembayaran dividen; 5. untuk melindungi terhadap kemungkinan kerugian. Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen  Sebelum mengumumkan dividen, manajemen harus mempertimbangkan ketersediaan dana untuk membayar dividen.  Seharusnya tidak membayar dividen kecuali posisi keuangan saat ini dan masa depan menjamin distribusi. Jenis-Jenis Dividen a. Dividen Kas b. Dividen Properti c. Dividen Likuidasi d. Dividen Saham Semua dividen, kecuali dividen saham, mengurangi total ekuitas perusahaan. Dividen Kas  Dewan direksi memberikan suara pada deklarasi dividen tunai.  Dividen tunai yang diumumkan adalah kewajiban/utang.  Perusahaan tidak mengumumkan atau membayar dividen tunai atas saham tresuri. Ada 3 tanggal penting berkaitan dengan dividen yaitu: tanggal pengumuman dividen, tanggal pencatatan, dan tanggal pembaaran. Illustration: Roadway Freight Corp. on June 10 declared a cash dividend of 50 cents a share on 1.8 million shares payable July 16 to all shareholders of record June 24.



Dividen Properti  Dividen dibayarkan dalam aset selain uang tunai.  Nyatakan kembali pada nilai wajar properti yang akan dibagikan, mengakui keuntungan atau kerugian. Illustration: Tsen, Inc. transferred to shareholders some of its investments (held-for-trading) in securities costing HK$1,250,000 by declaring a property dividend on December 28, 2014, to be distributed on January 30, 2015, to shareholders of record on January 15, 2015. At the date of declaration the securities have a fair value of HK$2,000,000. Tsen makes the following entries.



Dividen Likuidasi Setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba mengurangi jumlah yang dibayarkan oleh pemegang saham. Illustration: McChesney Mines Inc. issued a “dividend” to its ordinary shareholders of £1,200,000. The cash dividend announcement noted that shareholders should consider £900,000 as income and the remainder a return of capital. McChesney Mines records the dividend as follows.



Dividen Saham  Penerbitan saham perusahaan sendiri kepada pemegang saham secara pro rata, tanpa menerima pertimbangan apa pun.  Nilai par, bukan nilai wajar, digunakan untuk mencatat dividen saham.  Dividen saham tidak mempengaruhi aset atau liabilitas apa pun.  Entri jurnal mencerminkan reklasifikasi ekuitas.  Dividen saham biasa yang dibagikan dilaporkan di bagian ekuitas sebagai tambahan modal saham — biasa. Illustration: Vine Corporation has outstanding 1,000 shares of £1 par value ordinary shares and retained earnings of £50,000. If Vine declares a 10 percent share dividend, it issues 100 additional shares to current shareholders. If the fair value of the shares at the time of the share dividend is £8 per share, the entry is:



Share Split (Pemecahan Saham)  Untuk mengurangi nilai pasar saham.  Tidak ada entri yang dicatat untuk sebuah pemecahan saham.  Mengurangi nilai nominal dan meningkatkan jumlah saham.



Perbedaan Share Split dan Dividen Saham Share split meningkatkan jumlah saham yang beredar dan mengurangi nilai nominal/par atau yang dinyatakan per saham. Sedangkan dividen saham akan meningkatkan jumlah saham beredar, tidak mengurangi nilai par, dan meningkatkan total nilai nominal saham yang beredar. E. PENYAJIAN DAN ANALISIS EKUITAS Dalam laporan keuangan, seluruh ekuitas harus disajikan (full disclosure) dalam laporan posisi keuangan (neraca) seperti ilustrasi berikut ini:



Selain itu, ekuitas juga dituangkan dalam laoran perubahan ekuitas yang mencantumkan hal-hal berikut: 1. Total pendapatan komprehensif untuk periode tersebut, yang menunjukkan secara terpisah jumlah total yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan yang tidak dikendalikan. 2. Untuk setiap komponen ekuitas, efek dari aplikasi retrospektif atau penyajian retrospektif. 3. Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan perubahan yang dihasilkan dari: a. untung atau rugi; b. setiap item dari pendapatan komprehensif lain; dan c. transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, menunjukkan kontribusi dan distribusi secara terpisah kepada pemilik dan perubahan dalam kepemilikan di anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya kendali. Ilustrasi Laporan Perubahan Ekuitas:



Analisis atas Ekuitas: 1. Return an Ordinary Share Equity (or return on equity), yaitu mengukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.



2. Payout Ratio, adalah rasio dividen kas terhadap laba bersih perusahaan.



3. Book Value per Share (BVpS), merupakan jumlah tiap saham yang diterima jika perusahaan dilikuidasi berdasarkan dasar jumlah yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan.