Resume KB-5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LOKAKARYA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN (Lembar Kerja Resume Materi Modul Perangkat Pembelajaran)



A. Judul Modul : LOKAKARYA KB 5 B. Judul Materi Kegiatan Belajar : Pengembangan pembelajaran Abad 21 C. Refleksi Pemb. Kegiatan Belajar :



NO



1



BUTIR REFLEKSI



RESPON/JAWABAN



A. Pemahaman konsep Model pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan untuk merencakan kegiatan pembelajaran di kelas, agar pembelajaran baik dan menarik serta materi mudah dipahami peserta didik. Model pembelajaran yang cocok digunakan untuk abad 21 saat ini adalah yang mengarahkan pada keterampilan siswa dalam berfikir kritis, Peta Konsep (beberapa yang meliputi: istilah atau definisi di modul 1. Communication bidang perangkat 2. Collaboration pembelajaran) 3. Critical thinking 4. Creative and innovative B. Model Pembelajaran dan Berpikir Ilmiah Untuk mencapai tujuan pembelajaran abad 21 tersebut diatas, ada beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan, diantaranya: 1. Model-Model Pembelajaran: Dalam K-13 menggunakan tiga model utama (Permendikbud No



103 Th 2014) yang diharapkan membentuk perilaku kritis, yaitu PBL (berbasis masalah), PJBL (berbasis proyek) dan DL/IL (berbasis penemuan), dapat juga dikembangkan menjadi Production Based Education/ Production Based Training (PBE/PBT). Ciri khusus model pembelajaran: 1) Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya, model pembelajaran mempunyai teori berpikir yang masuk akal 2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai) 3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil 4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. 2. Penerapan Model Pembelajaran: Jenis-jenis Model Pembelajaran



yang



diutamakan



dalam



implementasi



Kurtilas yaitu berbasis inkuiri learning, discovery learning, project based learning, dan problem based learning. a. Discovery Learning: mengarahkan siswa untuk memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku, lebih berpusat pada siswa. Adapun Langkah-langkahnya adalah: b) Stimulus: mengawali dengan mengajukan pertanyaan, membaca buku dan aktivitas lain yang menagarah pada pemecahan masalah. c) Problem statemen: Identifikasi Masalah sebanyak mungkin lalu dirumuskan dalam hipotesis (jawaban sementara) d) Data collection: Mengumpulkan data untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis e) Data processing: mengolah data yang berasal dari wawancara, observasi dsb lalu ditafsirkan f) Verifikasi data: memeriksa secara cermat benar atau tidaknya hipotesis g) Menarik kesimpulan: ditarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama dengan memperhatikan hasil verifikasi. b. Pembelajaran berbasis masalah Project based learning: menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran, Pembelajaran Berbasis Proyek juga memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif Langkah-langkahnya sebagai berikut:



a) Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek b) Mendesain perencanaan proyek c) Menyusun jadwal d) Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek e) Menguji hasil f) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman Manfaat Project Based Learning:



a) Meningkatkan motivasi belajar b) Mengembangkam kemampuan problem solving dan berpikir kritis. c) Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumberdaya d) Memberikan pengalaman dalam pembelajaran, praktik, dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas. e) Melibatkan siswa belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata. f) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun guru menikmati proses pembelajaran c. Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning): menyajikan berbagai permasalah sehari-hari dan bersifat kontekstual. Langkahlangkah pembelajaran: a) Mengorientasi peserta didik pada masalah b) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran c) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya e) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah d. Pembelajaran Inkuiri (inquiri learning): melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan meyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga dapat menemukan dan merumuskan penemuannya dengan penuh percaya diri, proses berfikirnya dilakukan dengan tanya jawab, prinsip pembelajaran inkuiri: a) berorientasi pengembangan inelektual b) interaksi c) bertanya d) belajar untuk berfikir e) ketebukaan. Langkah-langkah nya sebagai berikut: a) Merumuskan masalah



b) Mengembangkan hipotesis c) Menguji jawaban tentative d) Menarik kesimpulan e) Menerapkan kesimpulan generalisasi 3. Pemaduan Sintak Metode dari suatu Model Pembelajaran dengan Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik): Proses pembelajaran yang mengacu pada proses berfikir ilmiah (saintifik) sebagi berikut: a. Mengamati, merupakan kemampuan awal peserta dalam mengumpulkan informasi dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi masalah, yang kegiatan belajarnya dapat dilakukan dengan menanya,mengamati, dan atau menalar terhadap objek yang dipelajarinya. b. Menanya, bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat merumuskan masalah dan atau merumuskan hipotesis, yang kegiatan belajarnya dapat dilakukan dari mengamati (membaca buku, shop manual), menanya dalam kegiatan diskusi, atau menanya pada diri sendiri maupun langsung pada orang lain (guru, nara sumber, siswa lainnya) dengan bimbingan guru yang mendorong motivasi siswa untuk tetap aktif dan gembira hingga siswa dapat mandiri dan menjadi kebiasaan c. Mengumpulkan data, bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat menguji rumusan masalah dan atau hipotesis, yang kegiatan belajarnya dapat dilakukan melalui proses menanya (wawancara, menyebarkan kuesioner), mengamati data skunder, melakukan uji coba (eksperimen), observasi lapangan dan lain-lain dalam kaitan mengumpulkan informasi sesuai dengan tuntutan rumusan masalah. d. Mengasosiasi, bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat menyimpulkan hasil kajian rumusan masalah dan atauhipotesis, yang kegiatan belajarnya mengolah data dalam bentuk serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu e. Mengomunikasikan, bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat memformulasikan dan mempertanggungjawabkan pembuktian rumusan masalah dan atau hipotesis, yang



kegiatan belajarnya mendeskripsikan dan menyampaikan hasil temuannya. Contoh: Langkah sinkronisasi proses berpikir ilmiah (saintifik) dengan model pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan matrik perancah sebagai pertolongan sebelum dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau pensinkronan antara langkah-langkah proses berpikir ilmiah (saintifik) dan fase (tahapan/langkah kerja) model pembelajaran dilakukan sebagai berikut. 1) Pilih pasangan KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai hasil analisis keterkaitan KI-KD dengan silabus dan buku teks siswa terkait. 2) Rumuskan IPK dari KD di KI-3 dan KD di KI-4 sesuai dengan dimensi proses atau level pengetahuan dan dimensi kategori pengetahuan serta keterampilan yang terkandung di masingmasing KD. Setiap KD minimal memiliki 2 (dua) indikator. 3) Petakan pemilihan model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan rambu-rambu pemilihan model pembelajaran. 4) Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan rambu-rambu pemilihan model pembelajaran. 5) Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan langkah-langkah (fase) model pembelajaran yang dipilih, kemudian sinkronkan dengan proses berpikir ilmiah (saintifik) sampai mencapai IPK Tabel Penentuan Model Pembelajaran Mapel PAI Kelas IX



2



Daftar materi terkait modul 1. perangkat pembelajaran yang sulit dipahami



Merancang model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas 1-2 SD yang notabene dalam membaca saja masih dalam tahap mengeja



3



Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pengembangan perangkat pembelajaran



Discovery Learning dan Inquiry learning Pendekatan Saintific bukanlah satu-satunya pendekatan dalam model pembelajaran



4



Refleksi terkait kelebihan, kekurangan, dan pengalaman belajar dalam kegiatan lokakarya perangkat pembelajaran



2. 3.



Kemajuan teknologi pada abad 21 ini berdampak pada mudahnya mengakses sumber informasi yang tidak terbata melalui internet, sehingga untuk generasi Z dan alpha dapat belajar dimana saja dan kapan saja, dengan mobilitas digital yang tinggi, guru harus beradaptasi dengan mulai menggalakan literasi digital dengannya guru dapat mengembangkan modelmodel pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan berfikir kritis siswa sehingga diharapkan dengan pembelajaran yang relevan dan ideal akan dapat membantu siswa untuk menjadi seorang pembelajara sepanjang hayat yang berakhlak karimah.