SAP Antropometri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN PRAKTIKUM ANTROPOMETRI NEONATUS



Disusun oleh : PUPUT ANISTIYA HARIANI 1810104369



PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2019



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN PRAKTIKUM ANTOPOMETRI NEONATUS



I.



IDENTITAS 1. Mata Kuliah



: Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita



2. Prgram Studi



: DIII Kebidanan



3. Kode/Bobot SKS



: 2 sks



4. Semester



: VI (Enam)



5. Elemen Kompetensi : MKB



II.



6. Jenis Kompetensi



: Utama



7. Waktu Kuliah



: 1 x 60 Menit



8. Pokok Bahasan



: Pemeriksaan Antropometri Neonatus



STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan balita terkait dengan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Neonatus Bayi dan Balita sehingga mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan antropometri pada bayi baru lahir sesuai dengan standar kompetensi bidan menurut Permenkes RI No. 28 Tahun 2017 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan, tercantum pada pasal 20 ayat 3 bahwa bidan diberikan wewenang untuk melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir.



III.



KOMPETENSI DASAR Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan antropometri pada BBL sesuai dengan prosedur.



IV.



INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemeriksaan Antropometri pada BBL normal sesuai dengan chek list : 1. Menimbang berat badan bayi



2. Mengukur panjang badan bayi 3. Mengukur lingkar kepala bayi 4. Mengukur lingkar dada bayi 5. Mengukur lingkar lengan bayi



V.



TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa memiliki keterampilan untuk melakukan pengukuran antropometri, yaitu: 1. Menimbang berat badan bayi 2. Mengukur panjang badan bayi 3. Mengukur lingkar kepala bayi 4. Mengukur lingkar dada bayi 5. Mengukur lingkar lengan bayi



VI.



DESKRIPSI MATERI 1. Pengertian pengukuran antopometri 2. Indikasi pemeriksaan antropometri 3. Persiapan alat-alat yang digunakan pada pemeriksaan antropometri 4. Menentukan titik-titik pengukuran antropometri 5. Melakukan pengukuran berbagai dimensi tubuh (tinggi badan, berat badan, lingkar anggota tubuh)



VII.



METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN 1. Demonstrasi 2. Redemonstrasi



VIII.



MEDIA PEMBELAJARAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Pantom bayi Timbangan berat badan Metlin Buku KMS Buku KIA Ceklist Jobsheet Rubrik



9. Template



IX.



KEGIATAN PEMBELAJARAN Komponen langkah Pendahuluan a. b. c. d. Inti



a. b. c. d.



e.



Penutup



a. b. c. d.



X.



Uraian kegiatan



Estimasi Waktu



Menyiapkan fisik dan psikis Melakukan apersepsi dan integrasi nilainilai islam Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan cakupan materi



4 Menit



Menjelaskan dan menunjukkan anatomi selaput ketuban Menyiapkan alat –alat yang akan digunakan untuk tindakan amniotomi Mendemonstrasikan dengan cara silent demonstartions tindakan amniotomi Mahasiswa redemonstrasi tindakan amniotomy dengan menggunakan ceklist Mahasiswa diminta berpasangan untuk saling mengevaluasi tentang proses tindakan amniotomiyang dilakukan oleh mahasiswa dengan ceklist Mengevaluasi hasil pembelajaran Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran dan integrasi nilai-nilai islam Tindak lanjut pemberian tugas pada pertemuan selanjutnya Menutup dengan salam



13 Menit



PENILAIAN a. Jenis Unjuk Kerja/Performance test b. Bentuk



Ceklist Template Jobsheet c. Instrumen Ceklist : Terlampir



3 menit



XI.



SUMBER BELAJAR Hidayat, A.Aziz. 2009. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : Buku kedokteran EGC. Saifuddin, Abdul.B. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Rokhanawati, Dewi dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Neonatus Bayi dan Balita I. Yogyakarta : Stikes ‘Aisyiyah. M. Par’i, H., Wiyono, S., & Priyo Harjatmo, T. (2017). Bahan Ajar Gizi “Penilaian Status Gizi.” Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 43. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Nursalam. 2013. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Medika. Soetjiningsih. 2005. Tumbuh Kembang pada Anak. Jakarta : EGC Widardo, Wiboworini, B., Wiyono, N., Eka Damayanti, K., Sri Wulandari, R. A., & Hastuti, H. (2018). Buku Manual Keterampilan Klinik Topik Antropometri. Kementrian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Universitas Sebelas Maret, (36), 15–16.



Yogyakarta,



2018



Dosen Pembimbing



Praktikan



(Dewi Rokhanawati, S.ST., M.PH)



( Puput Anistiya Hariani )



Lampiran 1 LEMBAR CHEKLIST PENGUKURAN ANTROPOMETRI Nama NIM Hari/Tanggal TANDA TANGAN Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : 0 : tidak dilakukan 1 : dilakukan tidak tepat 2 : dilakukan dengan tepat No



Komponen Penilaian



Skor 0



SIKAP DAN PERILAKU 1



Mengucapkan salam, menyambut pasien, memperkenalkan diri dan berjabat tangan dengan ramah



2



Menjelaskan tujuan pengukuran antropometri, prosedur yang akan dilaksanakan, meminta persetujuan dan kontrak waktu



3



Komunikasi dengan ibu pasien selama melakukan tindakan CONTENT



4



Memeriksa catatan riwayat kesehatan anak



5



Menyiapkan alat : a. Timbangan Berat Badan Bayi ( timbangan tidur ) b. Pembungkus bayi c. Pita Ukur ( metlin ) d. Pengukur tinggi badan.



6



Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan dengan handuk yang bersih



7



Menjaga suhu bayi dan lingkungan tetap hangat



8



Meletakkan bayi pada tempat yang rata(upayakan tempat untuk pemeriksaan aman,bersih dan hangat,menghindari bayi terjatuh)



1



2



9



Melakukan penimbangan bayi dan atur skala timbangan ke titik nol sebelum meletakkan bayi diatas timbangan.



10



Melakukan penimbangan kembali alas timbangan dan pembungkus bayi.



11



Hasil timbangan dikurangi dengan berat alas dan pembungkus bayi



12



Melakukan pengukuran panjang badan. Meletakkan bayi ditempat yang datar. Mengukur panjang badan bayi menggunakan alat pengukur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan.



13



Melakukan pengukuran lingkar kepala. Pengukuran dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kembali lagi ke dahi



14



Melakukan pengukuran lingkar dada.Pengukuran dilakukan dari daerah dada ke punggung kembali ke dada ( pengukuran dilakukan melalui kedua putting susu)



15



Melakukan pengukuran lingkar lengan bayi.



16



Merapikan bayi



17



Memberitahukan pada orangtua/keluarga tentang hasil pemeriksaan/pengukuran



18



Membersihkan dan membereskan alat-alat



19



Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan dengan handuk yang bersih



20



Memberikan KIE pasca pemeriksaan antropometri



21



Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dilakukan TEKNIK



22



Melakukan tindakan secara sistematis / berurutan



23



Menjaga privacy pasien TOTAL Nilai akhir =



𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒐𝒊𝒏𝒕 𝑷𝒆𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊𝒂𝒏



x 100



Keterangan : Nilai ≥ 70, mahasiswa dinyatakan lulus Nilai ≤ 70, mahasiswa dinyatakan tidak lulus



. (.........................................)



Yogyakarta,



Juni 2019



Elevator



Lampiran 2



JOB SHEET PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI PADA BAYI



KETERAMPILAN UNIT REFERENSI



: Pemeriksaan Antropometri pada bayi : Asuhan kebidanan pada ibu bersalin : Hidayat, A.Aziz. 2009. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : Buku kedokteran EGC. Saifuddin, Abdul.B. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Rokhanawati, Dewi dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Neonatus Bayi dan Balita I. Yogyakarta : Stikes ‘Aisyiyah. Widardo, Wiboworini, B., Wiyono, N., Eka Damayanti, K., Sri Wulandari, R. A., & Hastuti, H. (2018). Buku Manual Keterampilan Klinik Topik Antropometri. Kementrian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Universitas Sebelas Maret, (36), 15– 16.



Objektif perilaku mahasiswa : 1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan amniotomy 2. Melaksanakan prosedur dan langkah melakukan amniotomi secara benar dan sistematis



Petunjuk 1. Baca dan pelajari lembar kerja 2. Siapkan alat-alat yang membutuhkan dan susunan secara ergonomis 3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet 4. Bekerja secara hati-hati dan teliti. Keselamatan Kerja 1. Perhatikan kenyamanan ibu 2. Perhatikan keadaan ruangan, pastikan ruangan cukup luas. 3. Perhatikan teknik septik dan aseptic dalam melakukan prosedur Peralatan 1. Pantom bayi 2. Timbangan berat badan 3. Metlin



4. 5. 6. 7. 8. 9.



Buku KMS Buku KIA Ceklist Jobsheet Rubrik Template



No 1.



PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN Jelaskan pada ibu atau keluarga maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan



2.



Cuci tangan sebelum melakukan tindakan.



3.



Lakukan penimbangan berat badan bayi.



KEY POINT



4.



Lakukan pengukuran panjang badan bayi.



6.



Ukur lingkar kepala



7.



Ukur lingkar dada



8.



Ukur lingkar lengan bayi



9.



Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan



10.



Rapikan bayi



11.



Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.



Lampiran 3 TEMPLATE PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI 1 2 3 4



Nomor station Judul station Waktu yang dibutuhkan : Tujuan station



5



Kompetensi



6 7



Kategori Instruksi peserta ujian



8



Instruksi penguji



:



Asuhan Neonatatus, Bayi dan Balita 15 menit Tingkat kemampuan Psikomotor mampu mendemonstrasikan pemeriksaan antropometri dengan tepat a. Pengkajian data subjektif b. Pengkajian data objektif c. Interpretasi data dan pengambilan keputusan klinik d. Keterampilan prosedur klinik e. Pendidikan kesehatan f. Pendokumentasian g. Perilaku professional Asuhan Kebidanan Neonatus Skenario Klinik: Seorang ibu P2A0H2 berumur 24 tahun telah melahirkan bayinya diklinik bersalin pukul 09.00 wib. Bayi telah lahir dan belum dilakukan pemeriksaan antropometri. a. Lakukan pemberian KB suntik b. Melakukan pendidikan kesehatan pasca pemberian KB suntik c. Melakukan perilaku profesional dengan kasus di atas Skenario Klinik: Seorang ibu P2A0H2 berumur 24 tahun telah melahirkan bayinya diklinik bersalin pukul 09.00 wib. Bayi telah lahir dan belum dilakukan pemeriksaan antropometri. Instruksi Umum : Kerjakan perasat sesuai dengan check list Instruksi Khusus : 1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai 2. Berikan penilain sebagai berikut a. Nilai 2 apabila dilakukan dengan benar



3.



4.



5.



9



Instruksi pasien standar



1. 2. 3.



b. Nilai 1 apabila dilakukan dengan benar tetapi belum tepat dan tidak berurutan c. Nilai 0 apabila tidak dilakukan Hindarilah interupsi dan atau tindakan selain daripada yang diminta pada instruksi penguji Berikan informasi atau hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus) Taatilah peraturan serta etika penguji serta menjalankan tugas sebagai penguji Ibu dalam kondisi habis melahirkan Riwayat TTV normal Informed consent tindakan pemeriksaan antropometri



Mini Hospital STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta Bed Tata letak/ Station



10



Pintu Masuk



Keterangan Warna Biru Pink



: Tempat konseling : Tempat penyimpanan alat yang akan digunakan Merah : Tempat pemberian imunisasi Coklat : Kursi Penguji Kuning : Tempat mencuci tangan / wastafel Hijau : Tempat Sampah Kering Orange : Tempat Sampah Basah Ungu : Tempat Larutan Air Klorin 0,5 % Abu : Sampiran / Gorden



11 Kebutuhan Laboran



-



12 Kebutuhan Phantom



Phantom bayi



13 Kebutuhan 1 Set Alat



Persiapan alat a. Pantom bayi b. Timbangan berat badan c. Metlin d. Buku KMS e. Buku KIA f. Ceklist g. Jobsheet h. Rubrik i. Template



14 Penulis



Puput Anistiya Hariani



15 Referensi



Rokhanawati, Dewi dan Fitria, Belian, 2015



Modul



Praktik



Kebidanan,



Yogyakarta : STIKES ‘Aisyiyah



Jumlah total Nilai = ______ x 100 = ........



Nilai > 70, mahasiswa dinyatakan lulus Nilai < 70, mahasiswa harus mengulang Yogyakarta, ........................... Evaluator



(___________________)



Lampiran 4



No 1.



Kompetensi Keterampilan prosedur klinik



0 Tidak dilakukan



Rubrik Penilaian OSCE 1 2 (mampu melakukan 2 (mampu mel ukan 3-4 item item dari 5 item) dari 5 item)ak



(mampu melakukan semua item dari 5 item)



- Melakukan pemeriksaan kelengkapan alat untuk pemeriksaan antropometri - Menentukan titik pengukuran dalam pemeriksaan antropometri. - Melakukaan informed consent sebelum melakukan pemeriksaan antropometri - Melakukan pemeriksaan antropometri dengan benar.



- Melakukan pemeriksaan kelengkapan alat untuk pemeriksaan antropometri - Menentukan titik pengukuran dalam pemeriksaan antropometri. - Melakukaan informed consent sebelum melakukan pemeriksaan antropometri - Melakukan pemeriksaan antropometri dengan benar.



- Melakukan pemeriksaan kelengkapan alat untuk pemeriksaan antropometri - Menentukan titik pengukuran dalam pemeriksaan antropometri. - Melakukaan informed consent sebelum melakukan pemeriksaan antropometri - Melakukan pemeriksaan antropometri dengan benar.



3



Bobot



Skor Nilai



- membereskan alat



2.



Pendidikan kesehatan (Penyuluhan)



Tidak dilakukan



(mampu melakukan 1 item dari 4 item) - Mampu membina hubungan dengan pasien secara baik dengan menggunkan komunikasi verbal dan non-verbal - Menjelaskan hasil pemeriksaan - Memberikan KIE tentang efek samping pemberian KB suntik - Memberikan penjelasan mengenai kunjungan ulang



3.



Perilaku Profesional



Tidak dilakukan



(mampu melakukan 1-3 item dari 7 item)



- membereskan alat



- membereskan alat



melakukan (mampu melakukan 2 (mampu semua item dari 3 item) dari 3 item) - Mampu membina hubungan dengan pasien secara baik dengan menggunkan komunikasi verbal dan non-verbal - Menjelaskan hasil pemeriksaan - Memberikan KIE tentang efek samping pemberian KB suntik - Memberikan penjelasan mengenai kunjungan ulang



- Mampu membina hubungan dengan pasien secara baik dengan menggunkan komunikasi verbal dan non-verbal - Menjelaskan hasil pemeriksaan - Memberikan KIE tentang efek samping pemberian KB suntik - Memberikan penjelasan mengenai kunjungan ulang



melakukan (mampu melakukan 4-6 (mampu semua item dari 7 item) item dari 7 item)



- Mencuci Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan - Membaca Bismillah sebelum melakukan tindakan dan membaca hamdallah setelah melakukan tindakan - Melakukan tindakan secara sistematis - Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti dan tidak membahayakan pasien dan diri sendiri - Memperhatikan kenyamanan pasien - Melakukan tindakan sesuai prioritas - Menunjukkan rasa hormat kepada pasien Melakukan tindakan dengan mengaplikasikan



- Mencuci Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan - Membaca Bismillah sebelum melakukan tindakan dan membaca hamdallah setelah melakukan tindakan - Melakukan tindakan secara sistematis - Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti dan tidak membahayakan pasien dan diri sendiri - Memperhatikan kenyamanan pasien - Melakukan tindakan sesuai prioritas - Menunjukkan rasa hormat kepada pasien Melakukan tindakan dengan mengaplikasikan atau mengintegrasikan



- Menuci Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan - Membaca Bismillah sebelum melakukan tindakan dan membaca hamdallah setelah melakukan tindakan - Melakukan tindakan secara sistematis - Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti dan tidak membahayakan pasien dan diri sendiri - Memperhatikan kenyamanan pasien - Melakukan tindakan sesuai prioritas - Menunjukkan rasa hormat kepada pasien Melakukan tindakan dengan mengaplikasikan



atau mengintegrasikan nilai-nilai Islam di dalamnya.



atau mengintegrasikan nilai-nilai Islam di dalamnya.



GLOBAL PERFORMANCE Beri tanda (√ ) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian anda secara umum terhadap kemampuan kandidat TIDAK LULUS



BORDER LINE



LULUS



SUPERIOR



Lampiran 5 PENGUKURAN ANTROPOMETRI Antropometri berasal dari kata anthropo yang berarti manusia dan metri adalah ukuran. Metode antropometri dapat diartikan sebagai mengukur fisik dan bagian tubuh manusia. Jadi antropometri adalah pengukuran tubuh atau bagian tubuh manusia.(M. Par’i et al., 2017). Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan pita pengukur (meteran) Ukuran antropometri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : 1. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran disbanding dengan umur. Misalnya, BB terhadap usia atau TB terhadap usia. Dengan demikian, dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong normal untuk anak seusianya. 2. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran lainnya tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur. Misalnya berat badan terhadap umur. Dari beberapa ukuran antropometri, yang paling sering digunakan untuk menentukkan keadaan pertumbuhan pada masa balita adalah : A. Berat Badan Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Pada usia beberapa hari, berat badan akan mengalami penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar !0% dari berat badan lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang belum diimbangi asupan yang mencukupimisalnya produksi ASI yang belum lancar. Umumnya berat badan akan kembali mencapai berat badan lahir pada hari kesepuluh.



Pada bayi sehat, kenaikkan berat badan normal pada triwulan I adalah sekitar 700 – 1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500 – 600 gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350 – 450 gram/bulan dan pada triwulan IV sekitar 250 – 350 gram/bulan. Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan, sementara pada 6 bulanberikutnya hanya + 0,5 kg/bulan. Pada tahun kedua, kenaikannya adalah + 0,25 kg/bulan. Setelah 2 tahun, kenaikkan berat badan tidak tentu, yaitu sekitar 2,3 kg/tahun. Pada tahap adolesensia(remaja) akan terjadi pertambahan berat badan secara cepat ( growth spurt) Selain perkiraan tersebut, berat badan juga dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992), yaitu : a. Berat badan lahir rata-rata : 3,25 kg b. Berat badan usia 3 – 12 bulan, menggunakan rumus : Umur (bulan) + 9 = n + 9 22 c. Berat badan usia 1 – 6 tahun, menggunakan rumus : ( Umur(tahun) X 2) + 8 = 2n + 8 Keterangan : n adalah usia anak d. Berat badan usia 6 – 12 tahun , menggunakan rumus : Umur (tahun) X 7 – 5 2 Cara pengukuran berat badan anak adalah : 1. Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran. Apabila perlu, cukup pakaian dalam saja. 2. Tidurkan bayi pada meja timbangan. Apabila menggunakan timbangan dacin, masukkan anak dalam gendongan, lalu kaitkan gendongan ke timbangan. Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri diatas timbangan injak tanpa dipegangi. 3. Ketika minmbang berat badan bayi, tempatkan tangan petugas diatas tubuh bayi (tidak menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang. 4. Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat badannya lebih dulu, kemudian anak digendong oleh ibu dan ditimbang



Selisih antara berat badan ibu bersama anak dan berat badan ibu sendiri menjadi berat badan anak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat rumus berikut : BB anak = (Berat badan ibu dan anak) – BB ibu 5. Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan. 6. Selanjutnya, tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu apakah status gizi anak normal, kurang atau buruk. Untuk menentukan berat badan ini juga dapat dilakukan dengan melihat pada kurva KMS, apakah berada berat badan anak berada pada kurva berwarna hijau, kuning atau merah. B. Tinggi Badan ( Panjang badan) Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang badan rata-rata adalah sebesar + 50 cm. Pada tahun pertama, pertambahannya adalah 1,25 cm/bulan ( 1,5 X panjang badan lahir). Penambahan tersebut akan berangsur-angsur berkurang sampai usia 9 tahun, yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun. Baru pada masa pubertas ada peningkatan pertumbuhan tinggi badan yang cukup pesat, yaitu 5 – 25 cm/tahun pada wanita, sedangkan pada laki-laki peningkatannya sekitar 10 –30 cm/tahun. Pertambahan tinggi badan akan berhenti pada usia 18 – 20 tahun. Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus dari Behram (1992), yaitu : 1. Perkiraan panjang lahir : 50 cm 2. Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 Panjang Badan Lahir 3. Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir 4. Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usia 1 tahun 5. Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir 6. Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2 tahun



Atau dapat digunakan rumus Behrman (1992): 1. Lahir : 50 cm 2. Umur 1 tahun : 75 cm 3. 2 – 12 tahun ; umur (tahun) x 6 + 77



Cara pengukuran tinggi badan anak adalah : 1. Usia kurang dari 2 tahun : a. Siapkan papan atau meja pengukur. Apabila tidak ada, dapat digunakan pita pengukur (meteran) b. Baringkan anak telentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampai menempel pada meja (posisi ekstensi) c. Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki (telapak kaki tegak lurus dengan meja pengukur) lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera. d. Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi tanda pada tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa garis atau titik pada bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita pengukur. Untuk lebih jelasnya. Lihat gambar 1 2. Usia 2 tahun atau lebih : a. Tinggi badan diukur dengan posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat, sedangkan bokong, punggung dan bagian belakang kepala berada dalam satu garis vertikal dan menempel pada alat pengukur. b. Tentukan bagian atas kepala dan bagian kaki menggunakan sebilah papan dengan posisi horizontal dengan bagian kaki, lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2 C. Lingkar kepala Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah + 10 cm



Adapun cara pengukuran lingkar kepala adalah : 1. Siapkan pita pengukur (meteran)



2. Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior. Kemudian tentukan hasilnya 3. Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala D. Lingkar Lengan Atas (Lila) Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat. Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun. Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi dan pertumbuhan anak prasekolah.



Cara pengukuran lingkar lengan atas sebagai berikut : 1. Tentukan lokasi lengan yang diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan bagian kiri, yaitu pertengahan pangkal lengan dan siku. Pemilihan lengan kiri tersebut dengan pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dibandingkan dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 3. 2. Lingkarkan alar pengukur pada lengan bagian atas seperti pada gambar ( dapat digunakan pita pengukur). Hindari penekanan pada lengan yang diukur saat pengukuran. 3. Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita pengukur 4. Catat hasil pada KMS E. Lingkar Dada Sebagaimana



lingkar



lengan



atas,



pengukuran



lingkar



dada



jarangdilakukan. Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas biasa ( mid respirasi ) pada tulang Xifoidius( insicura substernalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring.



Cara pengukuran lingkar dada adalah : 1. Siapkan pita pengukur 2. Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada seperti pada gambar 1 3. Catat hasil pengukuran pada KMS