Sap Ibu Nifas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI TENTANG BREAST CARE DI PUSKESMAS KAYON PALANGKA RAYA PADA STASE MATERNITAS



Disusun oleh : Kelompok : Nia Rahmawati



2022-04-14901-049



Oktavia Nyai Sakti



2022-04-14901-052



Rivaldo Setyo Prakoso



2022-04-14901-057



Sapta



2022-04-14901-059



Thomas Erik Helvin



2022-04-14901-064



Valentino



2022-04-14901-067



Wila Hakiki



2022-04-14901-073



YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PROFESI NERS ANGKATAN X TAHUN 2022-2023



SATUAN ACARA PENYULUHAH (SAP) IBU NIFAS 1.1



Topik : Pendidikan kesehatan pada ibu nifas dan ibu menyusui tentang masa nifas.



1.2



Sasaran : Ibu menyusui dan ibu nifas



1.3



Hari, tanggal : Rabu, 02 November 2022



1.4



Tempat : Puskesmas Kayon Palangka Raya



1.5



Penyuluh : Mahasiswa STIKes Eka Harap Palangka Raya



1.6



Tujuan : Tujuan Instruksional Setelah mendapatkan penyuluhan 1x30 menit, klien dan keluarga memahami



dan mampu menjelaskan tentang masa nifas. Tujuan Instruksi Khusus: 1. Menjelaskan Apa Itu masa nifas 2. Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas 3. Menjelaskan waktu dan tujuan kunjungan masa nifas 4. Menjelaskan kebutuhan ibu masa nifas 1.7



Metode Ceramah dan Tanya Jawab



1.8



Media



1.



Leaflet Leaflet yang digunakan dalam media pendidikan kesehatan ini dalam bentuk selembar mengenai informasi masa nifas.



1.9



Waktu Pelaksanaan 1. Hari/tanggal : Rabu, 02 November 2022



1.10



2. Pukul



: 08.00 s/d selesai



3. Alokasi



: 30 Menit



Kegiatan Penyuluhan Tahap



Pembukaan



Waktu 5 Menit



Kegiatan Penyuluhan 1. Memberikan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Kontrak waktu 4. Menjelaskan tujuan



Penyajian



10 Enit



1. Menjelaskan Apa Itu masa nifas 2. Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas 3. Menjelaskan



waktu



dan



tujuan



kunjungan masa nifas 4. Menjelaskan kebutuhan ibu masa nifas Penutup



10 Menit



1. Meminta peserta menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan 2. Menyimpulkan hasil penyuluhan 3. Menutup acara dengan salam penutup



1.11 Tugas Pengorganisasian



1)



Moderator



: Valentino



Moderator adalah orang yang bertindak sebagai penengah atau pemimpin sidang (rapat,diskusi) yang menjadi pengarahan pada acara pembicara atau pendiskusi masalah Tugas: 1.



Membuka acara penyuluhan.



2.



Memperkenalkan diri.



3.



Menjelaskan kontrak dan waktu disampaikan.



4.



Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi



5.



Mengatur jalan diskusi



2)



Penyaji



: Nia Rahmawati



Penyaji adalah menyajikan materi diskusi kepada peserta dan memberitahukan kepada moderator agar moderator dapat memberi arahan selanjutnya kepada pesertapeserta diskusinya. Tugas : 1.



Menyampaikan materi penyuluhan.



2.



Mengevaluasi materi yang telah disampaikan.



3.



Mengucapkan salam penutup.



3)



Fasilitator



: Oktavia Nyai Sakti, Thomas Erik Helvin



Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang, memahami tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi. Tugas : 1.



Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan.



2.



Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir.



4)



Simulator



: Wila Hakiki



Simulator adalah seseorang yang bertugas untuk menyimulasikan suatu peralatan kepada audience. Tugas : 1.



Memperagakan macam-macam gerakan.



5)



Dokumentator : Sapta Dokumentator adalah orang yang mendokumentasikan suatu kegiatan yang



berkaitan dengan foto, pengumpulan data, dan menyimpan kumpulan dokumen pada saat kegiatan berlangsung agar dapat disimpan sebagai arsip. Tugas : 1.



Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan kesehatan.



6)



Notulen



: Rivaldo Setyo Prakoso



Notulen adalah sebutan tentang perjalanan suatu kegiatan penyuluhan, seminar, diskusi, atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara. Ditulis oleh seorang Notulis yang mencatat seperti mencatat hal-hal penting. Dan mencatat segala pertanyaan dari peserta kegiatan. Tugas : 1.



Mencatat poin-poin penting pada saat penyuluhan berlangsung.



2.



Mencatat pertanyaan-pertanyaan dari audience dalam kegiatan penyuluhan.



1.12



Setting Tempat



Keterangan: : Moderator, Penyaji dan siulator : Fasilitator dan dokumentasi : Peserta : Notulen



1.13



Evaluasi



1. Penyaji datang tepat waktu sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan 2. Klien memperhatikan materi yang disampaikan penyaji 3. Klien mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai selesai



Lampiran Materi



MATERI MASA NIFAS A. Pengertian Masa Nifas periode postpartum adalah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organorgan reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Pengertian lainnya adalah, masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu Selama masa nifas, organ reproduksi secara perlahan akan mengalami perubahan seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan organ reproduksi ini disebut involus (Maritalia, 2012). Masyarakat Indonesia, masa nifas merupakan periode waktu sejak selesai proses persalinan sampai 40 hari setelah itu. B. Tujuan Asuhan Masa Nifas Tujuan asuhan masa nifas menurut adalah: 1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik. 2. Melaksanakan sharing yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobatan atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. 3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayi, dan perawatan bayi sehat. 4. Memberi pelayanan KB. C.



Waktu dan Tujuan Kunjungan Masa Nifas Pemerintah melalui Departemen Kesehatan (Suherni, 2009) memberikan



kebijakan sesuai dengan dasar kesehatan pada ibu pada masa nifas, yakni paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas.



Tujuan kebijakan tersebut adalah :



1. Untuk menilai kesehatan ibu dan kesehatan bayi baru lahir. 2. Pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya. 3. Mendeteksi adanya kejadian-kejadian pada masa nifas. 4. Menangani berbagai masalah yang timbul dan menganggu kesehatan ibu maupun bayinya pada masa nifas. Waktu dan tujuan kunjungan masa nifas adalah sebagai berikut: 1. Kunjungan pertama 



Waktu 6-8 jam setelah persalinan.







Tujuan : mencegahan perdarahan masa nifas karena persalinan atonia uteri, mendeteksi dan merawat penyabab lain perdarahan: rujuk bila perdarahan berlanjut, memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri, pemberian ASI awal, memberi supervisi kepada ibu bagaimana teknik melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi agar tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi. Bila ada bidan atau petugas lain yang membantu melahirkan, maka petugas atau bidan itu harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama.



2. Kunjungan kedua 



Waktu: enam hari setelah persalinan.







Tujuan: memastikan involusi uterus berjalan dengan normal, evaluasi adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal, memastikan ibu cukup makan, minum dan istirahat, memastikan ibu menyusui dengan benar dan tidak ada tanda-tanda adanya penyulit, memberikan konseling pada ibu mengenai hal-hal berkaitan dengan asuhan pada bayi.



3. Kunjungan ketiga 



Waktu: dua minggu setelah persalinan.







Tujuan: sama dengan kunjungan kedua.



4. Kunjungan keempat







Waktu: enam minggu setelah persalinan.







Tujuan : menanyakan penyulit-penyulit yang ada, memberikan konseling untuk KB secara dini.



D. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas Ada beberapa kebutuhan dasar ibu dalam masa nifas, menurut Suherni (2009) yaitu: 1.



Gizi Ibu nifas dianjurkan untuk: makan dengan diet berimbang, cukup, karbohidrat,



protein, lemak, vitamin dan mineral, mengkonsumsi makanan tambahan, nutrisi 800 kalori/hari pada bulan pertama, 6 bulan selanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400 kalori. Asupan cairan 3 liter/hari, 2 liter di dapat dari air minum dan 1 liter dari cairan yang ada pada kuah sayur, buah dan makanan yang lain, mengkonsumsi tablet besi 1 tablet tiap hari selama 40 hari, mengkonsumsi vitamin A 200.000 iu. Pemberian vitamin A dalam bentuk suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak. 2.



Kebersihan Diri Ibu nifas dianjurkan untuk: menjaga kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan ibu



cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, menyarankan ibu mengganti pembalut setiap kali mandi, BAB/BAK, paling tidak dalam waktu 3-4 jam, menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh kelamin, anjurkan ibu tidak sering menyentuh luka episiotomi dan laserasi, pada ibu post sectio caesaria (SC), luka tetap di jaga agar tetap bersih dan kering, tiap hari di ganti balutan. 3.



Istirahat dan tidur Ibu nifas dianjurkan untuk: istirahat cukup untuk mengurangi kelelahan, tidur



siang atau istirahat selagi bayi tidur, kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, mengatur kegiatan rumahnya sehingga dapat menyediakan waktu untuk istirahat pada siang kira-kira 2 jam dan malam 7-8 jam. Kurang istirahat pada



ibu nifas dapat berakibat: mengurangi jumlah ASI, memperlambat involusi, yang akhirnya bisa menyebabkan perdarahan, depresi. 4.



Eliminasi BAB dan BAK. Buang air kecil (BAK) dalam enam jam ibu nifas harus sudah



BAK spontan, kebanyakan ibu nifas berkemih spontan dalam waktu 8 jam, urine dalam jumlah yang banyak akan di produksi dalam waktu 12-36 jam setelah melahirkan, ureter yang berdiltasi akan kembali normal dalam waktu 6 minggu. Selama 48 jam pertama nifas (puerperium), terjadi kenaikan dueresis sebagai berikut: pengurasan volume darah ibu, autolisis serabut otot uterus. Buang air besar (BAB) biasanya tertunda selama 2-3 hari, karena edema persalinan, diet cairan, obat-obatan analgetik, dan perenium yang sangat sakit, bila lebih 3 hari belum BAB bisa diberikan obat laksantia, ambulasi secara dini dan teratur akan membantu dalam regulasi BAB, Asupan cairan yang adekaut dan diet tinggi serat sangat dianjurkan 5. Pemberian ASI/Laktasi Hal-hal yang diberitahukan kepada ibu nifas yaitu: menyusui bayi segera setelah lahir minimal 30 menit bayi telah disusukan, ajarkan cara menyusui yang benar, memberikan ASI secara penuh 6 bulan tanpa makanan lain (ASI eklusif), menyusui tanpa jadwal, sesuka bayi (on demand), di luar menyusui jangan memberikan dot/kompeng pada bayi, tapi berikan dengan sendok, penyapihan bertahap meningkatkan frekuensi makanan dan menurunkan frekuensi pemberian ASI. 6. Keluarga Berencana Idealnya setelah melahirkan boleh hamil lagi setelah 2 tahun. Pada dasarnya ibu tidak mengalami ovulasi selama menyusui ekslusif atau penuh 6 bulan ibu belum mendapatkan haid (metode amenorhe laktasi). Meskipun setiap metode kontrasepsi beresiko, tetapi menggunakan kontrasepsi jauh lebih aman. Jelaskan pada ibu berbagai macam metode kontrasepsi yang diperbolehkan selama menyusui. Metode hormonal, khususnya oral (estrogen-progesteron) bukanlah pilihan pertama bagi ibu yang menyusui.



DAFTAR PUSTAKA Potter, Patricia A.& Perry, Anne Griffin (2011). Buku Ajar Pundamental Keperawatan, Jakarta:EGC DINKES. (2012). Propil kesehatan provinsi kota semarang. Jawa teangah: Dinas Kesehatan Kota Semarang Kyle, Terri. (2014). Buku ajar keperawatan pediatri vol 2. Jakarta: EGC.